Anda di halaman 1dari 4

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi mempuyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu
bentuk energi yang paling banyak dimanfaatkan oleh manusia adalah energi
listrik. Energi ini dapat dibangkitkan dengan berbagai cara diantaranya dengan
mengkonversi energi angin, energi fosil, energi surya, dan energi panas.
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara kini
maih dioperasikan di berbagai wilayah karena bahan bakar utama batubara yang
lebih ekonomis dibanding dengan bahan bakar minyak. Prinsip kerja dari PLTU
adalah panas dari hasil pembakaran batubara digunakan untuk mengubah air laut
menjadi uap kemudian uap tersebut digunakan untuk memutar turbin yang
seporos dengan generator sehingga generator menghasilkan listrik. Dalam
prosesnya PLTU menggunakan berbagai macam peralatan utama dalam prosesnya
contohnya boiler, kondensor, turbin, dan generator. Peralatan pendukung misalnya
pompa pelumas, pompa air pendingin, sistem pendingin generator, dll. Peralatan
utama maupun pendukung tersebut jika digunakan terus-menerus maka akan
berkurang keandalannya sehingga perlu adanya overhaul untuk dilakukan
pengecekan secara menyeluruh dan teliti yang sudah terjadwalkan secara periodik,
hal itu berkaitan langsung dengan efisiensi sebuah pembangkit. Sebuah
pembangkit yang mempunyai efisiensi rendah maka akan membutuhkan bahan
bakar dengan jumlah besar karena bahan bakar tidak semuanya diubah menjadi
listrik, hal ini tentu saja menyebabkan kerugian finansial.
PLTU Rembang mempunyai kapasitas 2×315 MW, artinya PLTU
Rembang mempunyai dua unit yang masing-masing unitnya mampu
menghasilkan listrik maksimal 315 MW. Dalam pengoperasiannya PLTU
Rembang biasanya melayani beban yang diminta oleh pihak UP3B (Unit
Penyaluran dan Pusat Pengendalian Beban) dalam tiga jenis beban yaitu beban
rendah, beban sedang, dan beban tinggi (pick load).

1
Bab I Pendahuluan

Beban rendah mempunyai kisaran antara 212 – 218 MW, beban sedang
mempunyai kisaran antara 264-268 MW, dan beban tinggi mempunyai kisaran
antara 300-315 MW. Tetapi berhubung ada kerusakan pada alat ESP (electro
static precipitator) yang mengakibatkan gangguan pada gas pembuangan maka
pada beban tinggi biasanya hanya dioperasikan pada beban 300 MW saja.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui kinerja unit pembangkit
dengan menghitung heat rate turbin generator dan efisiensi thermal unit 2 PLTU
Rembang sebelum dan sesudah overhaul.
1.2 Perumusan Masalah
Keandalan sebuah pembangkit listrik tenaga uap sangat bergantung pada
kinerja peralatannya. Akibat dari faktor usia pada peralatan pembangkit dapat
menyebabkan efisiensi menurun, energi panas yang diperlukan untuk
membangkitkan listrik bertambah, dan juga pemborosan bahan bakar sehingga
terjadi kerugian finansial. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini penulis
mengetahui pengaruh overhaul terhadap kinerja pembangkit dengan mengaudit
energi pada turbin uap.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian dan pembahasan tentang audit energi pada turbin uap Unit
2 PLTU Rembang ini tidak terlalu meluas dan penelitian ini dapat mencapai
tujuan yang telah ditentukan, maka perlu diberikan batasan sebagai berikut :
a. Hanya membahas Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan tidak
membahas pembangkit lainnya.
b. Pengambilan data berdasarkan database control room dan logsheet
pada PLTU Rembang dengan kondisi sebelum overhaul dan
sesudah overhaul.
c. Evaluasi menggunakan metode perhitungan konsumsi heat rate
turbin generator, dan efisiensi termal.
d. Menggunakan program bantu Chemical Logic Steam Tab
Companion guna membantu menentukan besarnya nilai entalpi.
e. Pengelolaan data menggunakan software Microsoft Exel 2007 guna
memudahkan penghitungan dan analisis Tugas Akhir.

2
Bab I Pendahuluan

1.4 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap efisiensi thermal
Unit 2 PLTU Rembang.
2. Membandingkan heat rate turbin generator sebelum dan sesudah
overhaul Unit 2 PLTU Rembang.
3. Membandingkan efisiensi thermal Unit 2 PLTU Rembang sebelum
dan sesudah overhaul.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah
a. Hasil penelitian bisa dipakai sebagai referensi dalam mengetahui dan
meningkatkan efisiensi pembangkit listrik tenaga uap pada umumnya.
b. Hasil penelitian bisa dipakai sebagai masukan dalam peningkatan
efisiensi PLTU Rembang.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi tiga bagian meliputi bagian awal,
bagian isi, dan bagian penutup. Adapun sistematika penulisan laporan Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang tugas akhir, tujuan penulisan,
pembatasan masalah, metode pengumpulan data, sistematika
penulisan laporan.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi dasar-dasar teori dan materi yang digunakan dalam
pelaksanaan penulisan Tugas Akhir.
3. BAB III PENGAMBILAN DATA
Berisi tentang waktu dan tempat pengambilan data, cara
pengambilan data, penyajian data serta variabel perhitungannya.

4. BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS


Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian
tersebut yang sifatnya terpadu.

3
Bab I Pendahuluan

a. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk perhitungan, grafik


dan uraian analisa.
b. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa
penjelasan teoretis, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau
secara statistik.
5. BAB V KESIMPULAN
BAB ini berisi mengenai hasil yang diperoleh dati tugas akhir
berupa kesimpulan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Bab ini beisi litelatur dan bahan rujukan pembuatan tugas akhir.
7. LAMPIRAN
Bab ini berisi lampiran bahan pendukung tugas akhir, seperti
gambar, tabel, dll

Anda mungkin juga menyukai