BAB I
PENDAHULUAN
1
Bab I Pendahuluan
Beban rendah mempunyai kisaran antara 212 – 218 MW, beban sedang
mempunyai kisaran antara 264-268 MW, dan beban tinggi mempunyai kisaran
antara 300-315 MW. Tetapi berhubung ada kerusakan pada alat ESP (electro
static precipitator) yang mengakibatkan gangguan pada gas pembuangan maka
pada beban tinggi biasanya hanya dioperasikan pada beban 300 MW saja.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui kinerja unit pembangkit
dengan menghitung heat rate turbin generator dan efisiensi thermal unit 2 PLTU
Rembang sebelum dan sesudah overhaul.
1.2 Perumusan Masalah
Keandalan sebuah pembangkit listrik tenaga uap sangat bergantung pada
kinerja peralatannya. Akibat dari faktor usia pada peralatan pembangkit dapat
menyebabkan efisiensi menurun, energi panas yang diperlukan untuk
membangkitkan listrik bertambah, dan juga pemborosan bahan bakar sehingga
terjadi kerugian finansial. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini penulis
mengetahui pengaruh overhaul terhadap kinerja pembangkit dengan mengaudit
energi pada turbin uap.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian dan pembahasan tentang audit energi pada turbin uap Unit
2 PLTU Rembang ini tidak terlalu meluas dan penelitian ini dapat mencapai
tujuan yang telah ditentukan, maka perlu diberikan batasan sebagai berikut :
a. Hanya membahas Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan tidak
membahas pembangkit lainnya.
b. Pengambilan data berdasarkan database control room dan logsheet
pada PLTU Rembang dengan kondisi sebelum overhaul dan
sesudah overhaul.
c. Evaluasi menggunakan metode perhitungan konsumsi heat rate
turbin generator, dan efisiensi termal.
d. Menggunakan program bantu Chemical Logic Steam Tab
Companion guna membantu menentukan besarnya nilai entalpi.
e. Pengelolaan data menggunakan software Microsoft Exel 2007 guna
memudahkan penghitungan dan analisis Tugas Akhir.
2
Bab I Pendahuluan
3
Bab I Pendahuluan