0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Pada manusia yang terinfeksi blastomikosis akan menunjukkan gejala klinis diantaranya yaitu demam, anoreksia, berat badan turun, keluar cairan dari mata dan hidung, batuk kronis, abses dan luka-luka di kulit. Bila spora blastomyces terhirup dapat menimbulkan gejala sesak nafas.
Pada manusia yang terinfeksi blastomikosis akan menunjukkan gejala klinis diantaranya yaitu demam, anoreksia, berat badan turun, keluar cairan dari mata dan hidung, batuk kronis, abses dan luka-luka di kulit. Bila spora blastomyces terhirup dapat menimbulkan gejala sesak nafas.
Pada manusia yang terinfeksi blastomikosis akan menunjukkan gejala klinis diantaranya yaitu demam, anoreksia, berat badan turun, keluar cairan dari mata dan hidung, batuk kronis, abses dan luka-luka di kulit. Bila spora blastomyces terhirup dapat menimbulkan gejala sesak nafas.
Penularan terjadi secara inhalasi dengan reservoir kemungkinan adalah tanah.
Masa inkubasi antara 2-4 minggu. Pada manusia yang terinfeksi blastomikosis akan menunjukkan gejala klinis diantaranya yaitu demam, anoreksia, berat badan turun, keluar cairan dari mata dan hidung, batuk kronis, abses dan luka-luka di kulit. Bila spora blastomyces terhirup dapat menimbulkan gejala sesak nafas. Pada kasus kronis dapat menimbulkan rasa nyeri di dada dan jika tidak diobati dapat menyebar ke kulit dengan manifestasi berupa ulserasi, papula/nodula subkutan. Bila menyerang tulang akan terasa nyeri dan terjadi osteomyelitis. Bila menyerang traktus genitoutinaria dapat menimbulkan dysuria, pyuria, hematuria. Infeksi kulit dimulai dengan benjolan kecil (papul) dan mungkin saja berisi nanah (papulopustula). Kemudian akan timbul kutil yang dikelilingi abses (penimbunan nanah) yang tidak terasa nyeri. Pada tulang bisa timbul pembengkakan disertai nyeri. Pada laki-laki terjadi pembengkakan epididimis disertai nyeri atau prostatitis. Adakalanya, jamur menyebar ke jaringan yang melapisi otak dan medula spinalis (meninges), menyebabkan terjadinya meningitis jamur. Gejala infeksi ini dapat berupa sakit kepala dan kebingungan. Blastomikosis paru-paru dimulai secara bertahap dengan timbulnya demam, menggigil dan berkeringat banyak. Kemudian bisa terjadi nyeri dada, kesulitan untuk bernafas, dan batuk. Meskipun infeksi paru biasanya memburuk secara perlahan, tapi kadang-kadang akan membaik tanpa pengobatan. Lesi paru terdiri dari tiga jenis yaitu pneumonia eksudatif yang sering merupakan pneumonitis leucocytic tanpa pembentukan granuloma. Kerusakan alveolar sering terjadi namun supurasi besar jarang terjadi, nekrosis fokal atau lebih luas terjadi, namun tidak begitu besar seperti pada tuberculosis. Lesi granulomatosa yang terdiri dari tuberkul histiosit biasanya menunjukkan banyak sel raksasa. Parasit ini terlihat lebih jarang terjadi daripada lesi eksudatif. Tipe eksudatif dan granulomatosa campuran, lesi bronkial umum terjadi dan sering menyebabkan lisisnya sebagian besar mukosa bronkiolus dan bronkius yang lebih kecil. Eksudat purulen atau mucopurulen, di mana sel jamur dapat terlihat, biasanya ada. Pleuritis kronis sering ditemukan Lesi kulit disebabkan oleh penyebaran hematogen dari fokus infeksi yang lebih dalam. Berbeda dengan lesi kulit yang timbul dari infeksi dermal primer, lesi ini tidak menunjukkan adanya lymphangitis mycotic terkait atau keterlibatan kelenjar getah bening regional. Dapus : American Journal of Clinical Pathology 1951 Vol.21 No.11 pp.999-1029 ref.20 figs., 84 http://apotekonlines.blogspot.co.id/2014/04/blastomikosis-penyakit-gilchrist.html Waltzek T.B. et al.Marine Mammal Zoonoses: A Review of Disease Manifestations.2011. Department of Environmental and Global Health, College of Public Health and Health Professions, University of Florida, Gainesville, FL, USA.