Anda di halaman 1dari 1

Aksara Pegon sebagai Indigenous dan Konfrontasi Kultural

Pengaruh besar tulisan Jawi yang sedemikian rupa terbentuk, karena seiring dengan proses
Islamisasi, tulisan Jawi menjadi alat komunikasi tertulis bagi masyarakat Melayu-Nusantara
sejak abad ke-14, menggantikan beberapa bentuk tulisan yang berkembang sebelumnya.
Tidak heran jika bahasa Jawi banyak menyimpan informasi masa lalu tentang adat, budaya,
sastra dan agama. Secara politis, bahasa Jawi telah menghubungkan masyarakat Melayu
dengan komunitas yang lebih besar, yaitu komunitas masyarakat Muslim yang memiliki
tradisi keberaksaraan (literate) dan sejajar dengan bangsa yang terlebih dahulu menggunakan
tulisan Arab untuk menuliskan bahasa mereka seperti, Parsi, Urdu, Turki, Asia Tengah.1
Dalam tradisi konteksi intelektual Islam, tulisan Jawi diakui telah membawa masyarakat
Muslim di dunia Melayu yang semula berada di pinggiran (peripheral) menjadi bagian dari
mainstream dunia Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya ulama-ulama yang belajar di
pusat keilmuan Islam, khususnya Makkah dan Madinah. Kitab-tab dari “Ashabul Jawi”
tersebar di Nusantara

1
Oman Fathurrahman, Filologi Indonesia; Teori dan Metode. Jakarta: PRENADAMEDIA GRUP,2015.
Hlm.123

Anda mungkin juga menyukai