Anda di halaman 1dari 76

REKAYASA SISTEM INFORMASI LAYANAN KESEHATAN

PADA PUSKESMAS BATUI KECAMATAN BATUI KABUPATEN BANGGAI


PROVINSI SULAWESI TENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


guna memperoleh gelar Sarjana Komputer Strata Satu (S1) pada
Program Studi Teknik Informatika
STMIK Adhi Guna

OLEH:
DEDY KRISTIANTO LAKAWA
55201 11 131

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) ADHI GUNA
PALU 2016
LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : DEDY KRISTIANTO LAKAWA


NIM : 5520111131
PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA
JUDUL : REKAYASA SISTEM INFORMASI LAYANAN
KESEHATAN PADA PUSKESMAS BATUI
KECAMATAN BATUI KABUPATEN BANGGAI
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II,

Suluh Sri Wahyuningsih, S.Kom.,M.Kom Agus Romadhona,S.Kom.,M.Kom


NIK. 140 201 002 NIK. 140 201 004

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Informatika

Budi Mulyono, S.Kom.,M.Kom


NIK. 140 201 033

ii
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL

REKAYASA SISTEM INFORMASI LAYANAN KESEHATAN


PADA PUSKESMAS BATUI KECAMATAN BATUI KABUPATEN BANGGAI
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ketua Program Studi


Teknik Informatika
Mahasiswa

Budi Mulyono,S.Kom.,M.Kom Dedy Kristianto Lakawa


NIK.140 201 033 NIM. 5520111131

Telah disetujui oleh Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing pada tanggal 24
November 2016

No Nama Jabatan TandaTangan

1 Suluh Sri Wahyuningsih, S.Kom.,M.Kom Ketua

2 Budi Mulyono, S.Kom.,M.Kom Sekretaris

3 Agus Romadhona, S.Kom.,M.Kom Anggota

4 Hajra Rasmita N, S.Kom.,MM.,M.Kom Anggota

5 Supardi Ngareng, S.Kom.,M.Kom Anggota

Mengetahui/Menyetujui
Ketua

Mus Aidah, S.Pd.,MM


NIK. 140 201 023

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan begitu banyak anugrah ilmu, rezeki yang berlimpah serta dengan

Rahmat dan Hidayah-Nya akhirnya skripsi dengan judul “REKAYASA SISTEM

INFORMASI LAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS BATUI

KECAMATAN BATUI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI

TENGAH” dapat terselesaikan dengan baik.

Peneliti tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa dukungan dari

berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak

lansung, teristimewa kepada kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Pinus Lakawa,

S.KM Dan Ibunda Nurohmi yang tidak hentinya memberikan dukungan baik moril

maupun materil, semangat do’a restu dan berkorban meluangkan waktu untuk

menasehati dan memotivasi peneliti dengan sabar. Pada kesempatan ini pula peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Mus Aidah, S.Pd.,MM, Ketua STMIK Adhi Guna yang telah memberikan

dorongan dan motivasi dalam menyelesaikan skiripsi ini.

2. Suluh Sri Wahyuningsih, SKom.,MKom sebagai Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Agus Romadhona, S.Kom., M.Kom, yang telah banyak meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, petunjuk dan motivasi kepada peneliti.

4. Hajra Rasmita Ngemba, S.Kom.,M.Kom sebagai anggota penguji skripsi ini.

iv
5. Supardi Ngareng, S.Kom.,M.Kom sebagai anggota penguji skripsi ini.

6. Budi Mulyono, S.Kom.,M.Kom sebagai sekretaris penguji skripsi ini.

7. Saudara-saudari yang telah membantu peneliti dalam segala macam hal dalam

mengikuti aktivitas perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.

8. Rekan-rekan Mahasiswa STMIK Adhi Guna khususnya Angkatan 2011 yang

telah memberikan dukungan dan bantuan kepada peneliti.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

mengharapkan demi kesempurnaan di masa mendatang. Akhirnya peneliti berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada peneliti pada khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Palu, 28 November 2016


Peneliti,

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i


HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAAN ……………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………...................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ...................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya .................................................... 5
2.2 Definisi Sistem ……………….……………………………… 6
2.3 Desain Sistem ………………………….………………………. 7
2.4 Pengertian Informasi ………….………………………………... 8
2.5 Konsep Sistem Informasi ........................................................ 10
2.6 Konsep Database …………………………………………….. 11
2.7 Pengertian Pelayanan …………………………………………… 12
2.8 Tinjauan Pelayanan Kesehatan ……………………………….. 13
2.9 Tinjauan Borland Delphi 7.0 …………………………… 13
2.10 Kerangka Pikir ………………………………………………. 16

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat Penelitian ................................................................... 17
3.2 Sumber Data ............................................................................... 17
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 18
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................ 18
3.5 Alat Bantu Pengembangan Sistem Informasi ……............ 19
3.6 Model Pengembangan Sistem ….......................................... 21
3.7 Analisis Data ……………………….................................. 23

vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil …………….................................................................... 25
4.1.1 Analisis Sistem …………………………………. 25
4.1.2 Perancangan Sistem ………………………………….. 28
4.1.3 Pengujian Sistem Perangkat Lunak …………………. 50
4.2 Pembahasan ………………………………………………. 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan …………………………………………… 65
5.2 Saran ………………………………………………………. 65

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 67


LAMPIRAN – LAMPIRAN ………………………………………………….. 68

vii
DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Perbedaan Peneliti Terdahulu …………………........................................... 6


2 Populasi Penelitian ……………............................................................ 18
3 Simbol Data Flow Diagram .................................................................. 20
4 Simbol Kamus Data ………………......................................................... 21
5 Struktur Berkas Pasien …………………………………………….. 34
6 Struktur Berkas Perawat ………………………………………………… 34
7 Struktur Berkas Dokter …………………………………………….. 35
8 Struktur Berkas Layanan ……………………………………………….. 35
9 Struktur Berkas Medis ………………………………………………… 36
10 Rencana pengujian sistem informasi ………………………………… 50
11 Deskripsi hasil pengujian perangkat lunak sistem informasi …………….. 52
12 Tabulasi Tanggapan Responden …………………………………….. 57
13 Skor jawaban kuisioner penelitian …………………………………….. 58
14 Skor kriterium penelitian ……………………………………………….. 58
15 Skala sikap penelitian ……………………………………………. 59
16 Jumlah jawaban responden terhadap pertanyaan ……………………… 60
17 Tabulasi Persentase (%) Tanggapan Responden ……………………. 64

viii
DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Siklus sistem informasi sederhana ……………………………………….. 10


2. Kerangka Pemikiran ……………….……………..................................... 16
3 Konteks Diagram Sistem Informasi layanan Puskesmas ……………….. 25
4 Diagram berjenjang ………………………………………………….. 26
5 Diagram alir data master ……………………………………………… 27
6 Diagram alir data medis ………………………………………………. 27
7 Diagram alir laporan ………………………………………………….. 28
8 Hipo sistem informasi data layanan puskesmas ……………………………. 29
9 Relasi antar tabel ……………………………………………………… 33
10 Desain tampilan menu utama sistem informasi …………………………. 37
11 Desain form pasien …………………………………………………… 37
12 Desain form perawat …………………………………………………….. 38
13 Desain form dokter …………………………………………………… 39
14 Desain form layanan …………………………………………………… 39
15 Ddesain form medis …………………………………………………… 40
16 Desain form laporan layanan pasien …………………………………… 41
17 Desain form cetak laporan …………………………………………….. 41
18 Desain proses sistem informasi ………………………………………… 42
19 Tampilan menu utama sistem informasi …………………………………. 43
20 Menu input masuk (log in) ……………………………………………… 43
21 Menu tambah user ………………………………………………………. 44
22 Memasukkan data dokter ………………………………………………. 44
23 Input data pasien ……………………………………………………….. 45
24 Input data perawat …………………………………………………….. 46
25 Input data layanan puskesmas …………………………………………… 47
26 Input data medis ……………………………………………………….. 48
27 Laporan layanan puskesmas ………………………………………….. 49
28 Cetak laporan data puskesmas ………………………………………….. 49

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu misi Departemen Kesehatan adalah meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan

masyarakat madani. Dengan menekankan pembangunan kesehatan tidak hanya

menitikberatkan pada kegiatan medis saja, tetapi menitikberatkan kepada upaya

pendekatan terhadap sosial pasien dalam mendiagnosa keluhan pasien. Dengan

semakin tingginya kecerdasan masyarakat, maka untuk mengantisipasi timbulnya

tuntutan-tuntutan pasien di belakang hari maka arti pengolahan data informasi pasien

rekam medik semakin penting, sebab data informasi pasien dapat dipakai sebagai

bukti bagi semua pihak terkait, terutama bagi pihak rumah sakit, dokter, dan perawat.

Untuk itu data informasi pasien harus dijaga dan dipelihara dengan baik.

Dalam mendukung operasional sistem informasi rekam medik data pasien

rawat inap diperlukan teknologi komputerisasi. Teknologi komputer dewasa ini

mengalami banyak mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat, dengan

semakin banyaknya perusahaan atau instansi pemerintahaan yang menggunakan

teknologi tersebut untuk kegiatan dalam memberi pelayanan sistem informasi. Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga diharapkan dapat melaksanakan paradigma

sehat yang telah dicanangkan pemerintah dan kemandirian di daerah yang

diimplementasikan menjadi visi kabupaten.

1
2

Mengingat jumlah kunjungan pasien yang terjadi pada Puskesmas Batui

semakin meningkat, sehingga data yang ada menjadi banyak akibatnya pengolahan

data pasien yang dilakukan semakin meningkat. Semakin banyaknya pasien yang

masuk, maka data yang ada di Puskesmas semakin menumpuk. Pengolahan data

pasien yang dilakukan masih manual, mengakibatkan terjadinya beberapa kendala.

Kendala – kendala tersebut antara lain pencarian data yang relatif lama,

keterlambatan dalam pembuatan laporan, kemungkinan adanya data yang tidak

konsisten serta kurang efisien dan efektif dalam penggunaan waktu, sehingga

informasi yang dibutuhkan masih terasa lambat.

Dalam mengatasi kendala – kendala yang ada, pihak rumah Puskesmas Batui

menginginkan diadakannya perbaikan sistem pengolahan data pasien dengan harapan

dapat memberi kemudahan dalam menangani masalah pasien, khususnya pada

pengolahan data pasien, sehingga prosedur dan sistematika pengolahan data pasien

menjadi lebih baik dan informasi yang dihasilkan tepat dan akurat.

Berdasarkan dari uraian latar belakang dan masalah – masalah yang

diakibatkan dari sistem yang masih manual tersebut maka peneliti mengetengahkan

judul “REKAYASA SISTEM INFORMASI LAYANAN KESEHATAN PADA

PUSKESMAS BATUI KECAMATAN BATUI KABUPATEN BANGGAI

PROVINSI SULAWESI TENGAH“. Dalam pembahasan ini peneliti akan

menguraikan sistem yang diterapkan pada Puskesmas Batui.


3

1.2 Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah pada penelitian ini adalah :

a. Pengolahan data pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Batui.

b. Laporan yang diinginkan berupa daftar bidang pelayanan untuk setiap bentuk

layanan kesehatan.

c. Pada penelitian ini tidak membahas tentang pasien rawat inap pada Puskesmas

Batui.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana merancang sistem

informasi layanan kesehatan pada Puskesmas Batui agar menghasilkan informasi

pasien berobat dengan lebih cepat dan tepat?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang sistem

informasi layanan kesehatan dengan mendesain sistem layanan menggunakan Bahasa

Pemrograman Borland Delphi 7.0 pada Puskesmas Batui agar harapan pimpinan

Puskesmas Batui dapat sebagai alternatif sistem layanan dengan menyajikan

informasi lebih cepat dan tepat.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Bagi instansi, dengan adanya penelitian pada Puskesmas Batui, maka

diharapkan instansi tersebut memperoleh masukan yang mungkin dapat


4

dipergunakan untuk menentukan kebijaksanaan dan koreksi serta pandangan

masa depan.

b. Bagi akademis, Sebagai bahan evaluasi di bidang akademis untuk

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan, serta untuk menguji

kemampuan mahasiswa dalam menggunakan teori yang digunakan dalam

penelitian.

c. Bagi mahasiswa, untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan

program studi yang dipilih.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang berkaitan dengan kegiatan budaya yang dilakukan oleh Triesye

Meinaryati dengan judul Perancangan Sistem Informasi Data Pasien Rawat Inap

Di Rumah Sakit Umum Anuta Pura Kota Palu. Rumusan dalam penelitian ini

adalah Bagaimana keuntungan dan manfaat penerapan sistem berbasis komputerisasi

pada Rumah Sakit Umum Anuta Pura Kota Palu ?.

Hasil pengujian dengan membandingkan sistem lama (manual) dan sistem

baru (Komputerisasi) menunjukkan bahwa penerapanan sistem rekam medis yang

berbasis Komputer pada Badan Rumah Sakit Umum Kota Palu. Lebih unggul dari

beberapa segi seperti peningkatan kinerja, informasi, pengendalian, nilai ekonomi,

efisiensi dan pelayanan dibandingkan dengan penggunaan sistem manual.

Penelitian saat ini yang dilakukan peneliti adalah Rekayasa Sistem Informasi

Layanan Kesehatan Pada Puskesmas Batui Kecamatan Batui Kabupaten Banggai

Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian dilakukan pada Puskesmas Batui, rumusan

dalam penelitian ini adalah bagaimana menerapkan sistem informasi layanan

kesehatan pada Puskesmas Batui agar menghasilkan informasi pasien berobat dengan

lebih tepat dan akurat, sedangan tujuan yang ingin dicapai adalah merekayasa sistem

informasi layanan kesehatan dengan mendesain sistem layanan menggunakan Bahasa

Pemrograman Borland Delphi 7.0 pada Puskesmas Batui agar harapan pimpinan

5
6

Puskesmas Batui dapat tercapai dengan menyajikan informasi yang lebih tepat dan

akurat.

Tabel 1
Penelitian Sebelumnya dan Penelitian Saat Ini

Peneliti/
Objek Bahasa Variabel
No Tahun/ Analisis
Penelitian Pemrograman Penelitian
Lokasi
Kualitas Mengembangkan
Puskesmas
Didik Fardi Kerja dan sistem sebagai
1 Ratmoko
Kaligondang Visual Basic 6.0
Kualitas alternatif mutu
Purbalingga
Layanan layanan
Informasi
Puskesmas)
untuk
Renditya Sakti Purwantoro II
2 Ksatria Kinasih di Kabupaten
Visual Basic 6.0 mendukung Deskriptif
layanan
Wonogiri
kesehatan
Memandingkan
Rumah Sakit Akurat,
Triesye antara sistem lama
3 Meinaryatie
Anuta Pura Delphi7.0 Relevan dan
dengan sistem yang
Palu Tepat waktu
diusulkan

2.2 Definisi Sistem

Menurut pendapat Nugroho A. (2002 : 77) yang mengemukakan tentang

pengembangan sistem bahwa :

Pengembangan sistem informasi (system development) dapat berarti menyusun


sistem informasi yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi
menyempurnakan sistem yang telah ada. Juga sering terjadi pengembangan
sistem informasi berbasis komputer dilakukan dengan motivasi untuk
memanfaatkan komputer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang
cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti kata bosan untuk
melaksanakan intruksi-instruksi pengguna.

Sistem informasi berbasis komputer merupakan salah satu bagian dari sistem,

sehingga keterkaitan antara perangkat pendukung sangat dibutuhkan serta pandangan


7

pemilik sistem juga perlu diperhatikan. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan

sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable terorganisir,

saling berintegrasi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Kecenderungan

manusia yang mendapat tugas memimpin suatu organisasi adalah terlalu memusatkan

perhatian pada salah satu komponem saja dari sistem organisasi.

2.3 Desain Sistem

Desain sistem menurut Jhon Burch dan Gary Grudnitski yang juga dikutip

Jogiyanto (2001:196) dalam bukunya Analisis Dan Desain Sistem Informasi

mengemukakan bahwa : Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,

perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang

terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Oleh karena itu, desain

sistem merupakan perencanaan, proses atau perancangan yang memberikan gambaran

yang jelas mengenai pengembangan sistem.

Perancangan sistem menurut Jogiyanto (2001:196) terbagi atas dua bagian

utama sebagai berikut :

1. Desain sistem secara manual (General System Design) yang memberikan


gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru dengan
mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang didesain.
2. Desain sistem terinci (Detailed system design) yang akan memperluas
kebutuhan output sistem yang baru.

Perancangan sistem dilakukan setelah dilakukan analisis sistem yang akan

menghasilkan output berupa kebutuhan yang diperlukan oleh sistem yang akan
8

dijadikan dasar analisis sistem (system analyst) untuk merancang suatu sistem

kemudian diterjemahkan oleh programmer dalam bentuk kode-kode program.

2.4 Pengertian Informasi

Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara,

tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan pada yang menerimanya.

Intensitas dan lamamnya kejutan dari informasi, disebut nilai informasi. Informasi

yang tidak mempunyai nilai biasanya karena rangkaian data yang tidak lengkap dan

kadaluarsa. Menurut Jogiyanto (2004 : 692 ) menyatakan bahwa Informasi dapat

didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian

nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Karakteristik dari informasi adalah penerima mengalami perubahan dari

kondisi tidak mengetahui menjadi kondisi mengetahui. Perubahan ini mengandung

unsur tak terduga, informasi yang benar dapat mengoreksi dan mengkonfirmasi

informasi sebelumnya. Informasi dapat juga dikatakan sebagai data yang telah

diproses mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan. Manfaat informasi adalah

mengurangi ketidakpastian, dan berguna untuk proses pengambilan keputusan.

Sedangkan kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 3 hal pokok,

yaitu relevancy, accuracy dan timelinness.

1. Relevan (relevancy); Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi

pemakainya. Relevani informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda. Misalnya informasi mengenai hasil penjualan barang mingguan kurang


9

relevan jika ditujukan pada manajer teknik, tetapi akan sangat relevan bila

disampaikan pada manajer pemasaran.

2. Akurasi (accuracy); Informasi dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias

atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan

maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber

informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau

merubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap

keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

1. Kelengkapan (completeness) informasi.

Informasi yang komplet, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan

harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan

sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan

berpengaruh terhadap kemampuan untuk mengontrol atau memecahkan suatu

masalah dengan baik.

2. Kebenaran (correctness) informasi.

Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai

dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3. Keamanan (security) informasi.

Keamanan sebuah informasi merupakan prioritas utama untuk operasional

proses sistem informasi yang dimungkinkan untuk tidak semua orang dapat

mengaksesnya.
10

c. Tepat waktu (timeliness)

Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya

tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai

yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.

Informasi dikatakan bernilai dapat ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan

biaya yang didapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibanding dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu

diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi

umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga bagian informasi pada suatu

masalah tertentu berbeda dengan tiap biaya memperolehnya. Sebagian besar

informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksi

nilai efektivitasnya.

2.5 Konsep Sistem Informasi

Menurut pendapat Sutarman (2009:13) mengemukakan tentang sistem

informasi adalah Sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan

output (laporan, kalkulasi). Sistem informasi memproses input dan menghasilkan

output yang dikirim kepada pengguna atau sistem yang lainnya.

Input Proses Output

Gambar 1. Siklus Sistem Informasi Sederhana

Dari gambar 1 tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut :


11

a. Input adalah menerima masukan data dan program yang akan diproses di dalam

komputer melalui sistem informasi.

b. Proses adalah pemroses atau pengolah data yang dapat menghasilkan suatu

informasi yang diperlukan.

c. Output berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data

yang berasal dari sistem informasi kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh

manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil daripada proses

tersebut.

2.6 Konsep Database

Basis Data adalah kumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan

untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam suatu organisasi. Salah satu cara

menyajikan data untuk mempermudah modifikasi adalah dengan cara Pemodelan

Data. Model yang akan dipergunakan pada pelatihan ini adalah Entity Relationship

Model.

Contoh dalam basis data adalah buku alamat, buku telepon, dan catalog

perpustakaan. DBMS adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dan

memelihara untuk memanfaatkan kumpulan data yang besar guna diolah untuk

menghasilkan informasi.

Menurut pendapat Edhy Sutanta (2011:29) adalah :

Istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung
(interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media,
tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data, data
12

disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah digunakan/atau


ditampilkan kembali.

Jadi database adalah kumpulan dari data saling berhubungan satu dengan

yang lainnya, tersimpan hardware computer dan digunakan Software tertentu untuk

memanipulasinya. Pada penelitian ini perancangan database menggunakan paradox 7

mengingat desain rancangan program aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman

Borland Delphi 7.0 hal ini dimungkinkan bagi peneliti untuk dapat dikembangkan

lebih lanjut kedepannya.

2.7 Pengertian Pelayanan

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan merupakan

faktor yang sangat penting. Karena dalam memasarkan produk jasa, interaksi antara

produsen dan konsumen terjadi secara langsung. Aplikasi kualitas pelayanan sebagai

sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan salah satu bagian utama dari

strategi perusahaan dalam meraih keunggulan yang berkesinambungan. Baik sebagai

pemimpin pasar atau sebagai strategi untuk terus berkembang.

Perusahaan yang dikelola secara profesional, pada umumnya sudah menyiapkan

sumber daya manusia yang mampu memberikan kepuasan pelayanan bagi konsumen.

Menyadari akan pentingnya faktor pelayanan, perusahaan jasa telah menyiapkan

sumber daya manusia yang handal untuk menjamin agar masalah yang timbul dapat

diselesaikan dengan cepat tanpa menyebabkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi

para pasien.
13

Menurut Hary yang juga dikutip oleh Fandy Tjiptono (2000:90)

mengemukakan definisi dari pelayanan sebagai berikut : “ Pelayanan adalah suatu

proses atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat dirasakan secara

langsung hasilnya, yang pada akhirnya memenuhi harapan pelanggan. “

Oleh karena itu pelayanan merupakan faktor yang sangat penting, terutama bagi

perusahaan yang bergerak di bidang jasa, karena dalam memasarkan produk jasa,

interaksi antara produsen dan konsumen terjadi secara langsung.

2.8 Tinjauan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut pendapat Notoatmojo

(2008) definisi pelayanan kesehatan adalah sebuah :

Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan


utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan
kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah upaya
yang diselenggarakan sendiri secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, atau masyarakat. (online).

2.9 Tinjauan Singkat Borland Delphi 7.0

Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat terkenal di

lingkungan Windows. Perangkat lunak ini dapat membangun berbagai aplikasi

Windows salah satunya adalah perancangan database dengan cepat dan mudah.

Pendekatan visual dapat memodifikasi aplikasi yang canggih (user friendly) tanpa

banyak menuliskan source code.


14

Menurut Kadir (2001), bahwa prinsip pemrograman visual dapat dibagi

menjadi tiga tahapan antara lain :

1. Merancang antar muka secara visual.

2. Menuliskan kode untuk melakukan tindakan tertentu.

3. Mengompilasi kode Pascal dan form ke dalam bentuk berkas yang dapat

diekseekusi.

Secara umum sebuah aplikasi akan melibatkan sebuah form, namun bisa juga

sebuah aplikasi akan melibatkan banyak form, ketika form dijalankan akan berupa

suatu jendela, sesuai pantauan peneliti istilah ini sering dipertukarkan antara form dan

jendela.

Sebuah form umumnya banyak melibatkan komponen, mengingat form sendiri

juga sebagai komponen. Kotak kombo dan tombol radio merupakan contoh

komponen, namun tidak semua komponen terlihat secara visual hal ini biasa disebut

dengan kontrol. Delphi adalah sebuah aplikasi yang akan di letakkan pada sebuah

proyek dan sebuah proyek dapat membawahi sejumlah form.

IDE adalah bagian dari Delphi yang digunakan untuk menciptakan aplikasi.

Melalui IDE inilah pemrograman secara visual merancang tampilan untuk pemakai

(antar muka pemakai) dan menuliskan kode. Bagian – bagian IDE dalam Delphi

meliputi Menu Utama, Speedbar, Jendela Form, Object Inspector, dan Component

Palette.

a. Menu Utama berisi sejumlah menu (File,Edit, Search dan sebagainya).


15

b. Speedbar atau juga disebut toolbar berisi sejumlah ikon untuk melakukan sesuatu

operasi dengan cepat. Misalnya ikon  identik dengan menu File | Save.

c. Jendela Form digunakan untuk merancang form.

d. Object Inspector merupakan jendela yang sering diakses saat bekerja dengan

form maupun komponen yang terdapat di dalam form. Jendela ini memiliki dua

halaman, yang masing – masing disebut property (Properties) dan kejadian

(Events).

e. Component Palette berisi komponen – komponen yang dapat di letakkan objek

form.
16

2.10 Kerangka Pikir

Masalah/ Fakta :
Belum ada media alternatif untuk mengolah data pasien berobat yang berbasis
database sehingga menyulitkan dalam pengelolaan data pasien terutama dalam
penyajian laporan pada Puskesmas Batui.

Identifikasi Masalah :
1. Tanggapan responden terhadap variabel penelian :
a. Kecepatan dalam mengolah data kesehatan.
b. Kecepatan dalam pencarian data pasien berobat.
c. Ketepatan dalam penyajian laporan.
d. Ketepatan dalam perbaikan data
2. Pengujian terhadap keakuratan sistem.

Tujuan Penelitian :
a. Menganalisis tanggapan responden terhadap sistem layanan kesehatan
berbasis database dengan menggunakan skala pengukuran (likert) untuk
mengukur variabel kecepatan dan ketepatan.
b. Menguji sistem terhadap masalah yang berada pada Puskesmas Batui.

Tools pengembangan sistem :


a. Bahasa Pemrograman Borland Delphi 7.0
b. Desain database menggunakan Paradox 7.0
c. Pengujian sistem menggunakan metode blackbox testing.

Hasil yang ingin dicapai:


Sistem informasi dapat sebagai alternatif pengolahan data layanan kesehatan
dengan tepat dan cepat.

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada Puskesmas Batui Kecamatan Batui Kabupaten

Banggai. Tujuan peneliti melakukan penelitian ditempat ini adalah memudahkan bagi

pengelola puskesmas untuk membuat laporan data kunjungan pasien yang akan

dikelompokkan berdasarkan keluhan pada pasien.

.
3.2 Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek peneliti, yaitu :

1. Tanggapan responden mengenai ketepatan informasi yang disajikan oleh

sistem.

2. Tanggapan responden mengenai ketepatan informasi yang disajikan oleh

sistem.

b. Data sekunder, yaitu sumber data yang pengumpulannya tidak langsung pada

objek penelitian.

1. Data kegiatan pelayanan kesehatan

2. Data tenaga medis

3. Data lain-lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

17
18

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data pendukung dalam pembuatan perancangan sistem,

peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu :

1. Observasi; pengamatan awal pada objek penelitian berkaitan dengan kegiatan

pelayanan medis pada Puskesmas Batui.

2. Kuisioner; memberikan daftar pertanyaan sesuai dengan variable penelitian

kepada sampel penelitian untuk mendapatkan skor atas jawaban dari beberapa

pertanyaan yang disajikan.

3. Dokumentasi; pengamatan terhadap dokumen penunjang pada setiap kegiatan

pelayanan kesehatan.

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pihak puskesmas yang mempunyai

keterkaitan dengan objek penelitian.

Tabel 2
Populasi Penelitian

Jumlah
No Jabatan
(orang)
1 Kepala Puskesmas 1
2 Bendahara 1
3 Poliklinik 2
4 Tenaga Apotek/ Farmasi 2
5 Tata Usaha 2
6 P2M 2
7 Loket 1
Jumlah 11
Sumber : data puskesmas, 2015
19

3.4.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini mengambil semua dari jumlah populasi seperti

pada Tabel 2 yang berjumlah 11 orang atau metode pengambilan sampel yaitu sampel

jenuh (total sampel).

3.5 Alat Bantu Pengembangan Sistem Informasi

Adapun alat bantu yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi

kreativitas pemuda adalah sebagai berikut :

a. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat

telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan

disimpan (misalnya flashdisk, harddisk, disket, tape, pita magnetik dan lain-lain).

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). Data Flow

Diagram (DFD) sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan level yaitu :

1) Data Flow Diagram (DFD) Level 0 atau sering disebut Diagram

Context merupakan level tertinggi dari suatu Data Flow Diagram (DFD).

2) Data Flow Diagram (DFD) Level 1 merupakan hasil dekomposisi dari Data Flow

Diagram (DFD) Level 0.


20

3) Data Flow Diagram (DFD) Level 2 merupakan hasil dekomposisi dari proses-

proses yang ada di Data Flow Diagram (DFD) Level 1.

Dalam satu level sebaiknya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan

maksimal 9, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi. Dekomposisi merupakan

sebuah cara untuk memecahkan proses menjadi beberapa proses yang lebih detil,

sehingga menghasilkan detil yang lebih akurat untuk sistem yang akan dibuat

nantinya. Perlu diketahui bahwa untuk setiap Data Flow Diagram (DFD) dari sebuah

sistem memiliki jumlah tingkatan level yang berbeda-beda.

Tabel 3
Simbol Data Flow Diagram

No Simbol Uraian

1 Simbol Sumber Data:menunjukan sebagai terminator


yang menggambarkan lingkaran dari system.

Simbol Proses : Menunjukan sebagai Proses system


2
komputerisasi

Simbol Garis : Menggambarkan arah aliran data dari


3
system atau yang kesistem

b. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan defenisi

yang tetap dan sesuai dengan system,sehingga user dan analisis system mempunyai

pengertian yang sama tentang input,output,dan komponen data store. Kamus data

mendefenisikan elemen data dengan fungsi sebai berikut:


21

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran misalnya

alamat diuraikan menjadi kota,Negara dan kode pos.

3. Mendeskripsikan penyimpanan data.

4. Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan yang akan menjadi titik

perhatian dalam entity-relationship diagram.

Tabel 4
Simbol Kamus Data

No Simbol Uraian
Terdiri
1 =
dari,mendefenisikan,diuraikan,menjadi,arti
2 + Dan
3 () Optimal(Boleh ada atau boleh tidak ada)
4 {} Pengulangan
Memilih salah satu dari sejumlah
5 []
alternative,seleksi
6 ** Komentar
7 @ Identifikasi atribut kunci
8 | Pemisah sejumlah alternative

3.6. Model Pengembangan Sistem

SDLC adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang populer

pada saat sistem informasi pertama kali berkembang. SDLC adalah tahapan-tahapan

pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun

sistem informasi. SDLC juga merupakan alat untuk manajemen proyek yang bisa
22

digunakan untuk merencanakan, memutuskan dan mengontrol proses pengembangan

system informasi. Langkah yang digunakan meliputi :

Menurut Azhar Susanto (2003), proses pengembangan sistem dapat dilakukan

dengan cara :

1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek


pengembangan sistem informasi.
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru.
7. Membangun sistem informasi baru.
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru
bila diperlukan.

Metode SDLC ini seringkali dinamakan sebagai proses pemecahan masalah,

yang langkah-langkahnya adalah :

1. Analisis

Tahap mempelajari sistem informasi yang sedang berjalan sangat berguna untuk

mngetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah, sehingga akan

menghasilkan pelaporan yang mengungkapkan adanya permasalahan.

2. Perancangan

Memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemakai sistem informasi

tersebut kedalam bahasa komputer, untuk memulai merancang suatu sistem

informasi baru yang meliputi : input, file-file database dan output, bahasa yang

digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian.


23

3. Penerapan

Hasil penyusunan sistem informasi adalah sebuah software komputer yang siap

digunakan untuk kebutuhan user untuk dioperasikan.

4. Pemeliharaan.

Pemeliharaan yang dilakukan analis adalah dengan melakukan perbaikan dan

pemeliharaan pada kesalahan atau kegagalan yang timbul dalam penggunaan

sistem informasi.

3.7 Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

metode analisis deskriptif yaitu pengujian terhadap tanggapan responden

menggunakan alat analisis skala Likert.

3.8 Konsep Operasional Variabel Penelitian

Konsep operasional variabel dalam penelitian ini adalah desain sistem

informasi pada Puskesmas Batui dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat,

adapun indikator penelitian adalah sebagai berikut :

a. Kecepatan dalam mengolah data kesehatan.

b. Kecepatan dalam pencarian data pasien berobat.

c. Ketepatan dalam penyajian laporan.

d. Ketepatan dalam perbaikan data.


24

Dalam mengukur bobot atau skor dari setiap indikator melalui kuisioner yang

diedarkan,diukur dengan Skala Likert. Adapun kriteria penilaian bobot dari Skala

Likert adalah sebagai berikut:

a) Sangat Baik : Bobot 5

b) Baik : Bobot 4

c) Cukup Baik : Bobot 3

d) Kurang Baik : Bobot 2

e) Sangat Kurang Baik : Bobot 1


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari sudut pandang permasalahan pada Puskesmas Batui pengembangan sistem

yang dilakukan menggunakan model System Delevelpment Life Cycle (SDLC), hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum bagaimana sistem akan

dikerjakan, rincian kegiatan diperoleh sebagai berikut :

4.1.1 Analisis Sistem

Analisis sistem pada penelitian ini adalah mendeskripsikan tahapan pengembangan

sistem, teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian komponen tersebut bekerja

dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem dilakukan untuk menjadi fondasi

dalam menentukan keberhasilan informasi yang dihasilkan oleh sistem.

A. Konteks Diagram

A. Operator Sistem

Input data layanan Berkas laporan


kesehatan dari layanan medis/
petugas pendaftaran Sistem Informasi
kesehatan masyarakat
Data Layanan
Kesehatan
Puskesmas Batui

B. Kepala
Puskesmas

Gambar 3. Konteks Diagram Sistem Informasi Layanan Puskesmas

25
26

B. Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang merupakan diagram yang digunakan sebagai dasar dalam

Pembuatan Diagram Alir Data (DAD) ke level-level lebih bawah lagi. Berikut ini

diagram berjenjang dari sistem yang diusulkan.

0
Sistem Informasi
Data Layanan
Kesehatan
Puskesmas

1.0 2.0 3.0 4.0

Masuk sistem Data Master Data Medis Laporan

2.1 4.1 4.5

Data Pasien Lap. Pasien Lap. Medis

2.2 4.2

Data Perawat Lap. Perawat

2.3 4.3

Data Dokter Lap. Dokter

2.4 4.4

Data Layanan Lap. Layanan

Gambar 4. Diagram Berjenjang

C. Diagram alir data Master

Diagram Alir Data (DAD) merupakan diagram yang menggambarkan suatu

sistem yang diusulkan. Adapun gambaran diagram alir data sebagai berikut.
27

A. Operator
Sistem

Input data Simpan Berkas


2.0 Pasien 2.1 Pasien
Pasien.db
Data Master Data Pasien

Input data Simpan Berkas


Perawat 2.2 Perawat
Perawat.db
Data Perawat

Input data Simpan Berkas


Dokter 2.3 Dokter
Dokter.db
Data Dokter

Input data Simpan Berkas


Layanan 2.4 Layanan
Layanan.db
Data Layanan

Gambar 5. Diagram Alir Data Master

D. Diagram alir data Medis

A. Operator
Sistem Input data layanan kesehatan

3.0
Pasien.db
Berkas layanan Layanan Medis
sistem
Perawat.db kesehatan
puskesmas

Dokter.db

Layanan.db

Gambar 6. Diagram Alir Data Medis


28

E. Diagram laporan

Membuat
laporan
puskesmas 4.0 3.0
A. Operator
Sistem
Laporan Layanan Medis

Pasien.db
Informasi layanan
data layanan
Perawat.db kesehatan puskesmas

B. Kepala
Dokter.db Puskesmas

Layanan.db

Gambar 7. Diagram Alir Laporan

4.1.2 Perancangan Sistem

Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru

yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi pada tempat penelitian

yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Perancangan sistem dibuat

berdasarkan spesifikasi dan rekomendasi dari hasil analisis sistem yang sudah

dilakukan oleh peneliti.

A. HIPO

HIPO berfungsi untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-

fungsi dari sistem yang harus diselesaikan oleh program tetapi bukan menunjukkan

perintah-perintah program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.

Fungsi-fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan. Untuk
29

masing-masing tingkatan digambarkan dalam bentuk diagram tersendiri. Dengan

demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing-masing

tingkatannya, yaitu dalam penelitian ini diagram Visual Table Of Contents (VTOC).

Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi secara berjenjang.

Sistem informasi
layanan kesehatan
puskesmas

Sistem Data Master Tindakan Data Master

= Lap. Pasien
Standby Pasien Pasien = Lap. Dokter
= Lap. Perawat/Staf
= Lap. Layanan
Masuk Perawat = Lap. Medis

User Dokter

Keluar Layanan

Gambar 8. Hipo Sistem Informasi Data Layanan Puskesmas

B. Kamus Data

Kamus data atau systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data

analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.
30

Pada tahap analisis sistem, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara

analis sitem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu

tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh

pemakai sistem.

Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang

input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang ada di DFD (Data Flow Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah

global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang

struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data.

1. Kamus data “Pasien”


Nama arus data : input data pasien
Alias : layanan puskesmas
Bentuk data : dokumen cetakan komputer
Arus data : Proses 2.1 – Pasien
Penjelasan : memasukkan data pasien
Periode : -
Volume : -
Struktur data : input data pasien terdiri dari item data :
 NoReg (regsitrasi pasien)
 NmPas (nama pasien)
 Agama (agama pasien)
 JK (jenis kelamin)
 Umur (umur pasien)
 TglBerobat (tanggal berobat)
 Pekerjaan (status pekerjaan)
Penjelasan : input pasien
NoReg + NmPas + Agama+JK+Umur+TglBerobat+Pekerjaan
a. @NoReg : nomor regsitrasi pendaftaran
Nomor registrasi : {karakter}5 => [ | 0-9 | ]
b. NmPas : {karakter}25 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
c. Agama : {karakter}17 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
31

d. JK : {karakter}17 => [ | A | Z | .. | a-z | ]


e. Umur : {karakter}2 => [ | 0-9 | ]
f. TglBerobat : {date}
g. Pekerjaan : {karakter}20 => [ | A | Z | .. | a-z | ]

2. Kamus data “Perawat”


Nama arus data : input data perawat
Alias : layanan puskesmas
Bentuk data : dokumen cetakan komputer
Arus data : Proses 2.2 – perawat
Penjelasan : memasukkan data perawat
Periode : -
Volume : -
Struktur data : input data perawat terdiri dari item data :
 NIK_NIP_Prw (nomor induk perawat)
 NamaPrw (nama perawat)
 Agama (agama perawat)
 JK (jenis kelamin)
 Alm (alamat perawat)
 Telp (nomor telepon perawat)
 BdTugas (bidang tugas)
Penjelasan : input perawat
NIK_NIP_Prw + NamaPrw + Agama+JK+Alm+Telp+BdTugas
a. @NIK_NIP_Prw : nomor induk perawat
Nomor induk perawat : {karakter}19 => [ | 0-9 | ]
b. NamaPrw : {karakter}30 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
c. Agama : {karakter}18 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
d. JK : {karakter}17 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
e. Alm : {karakter}30 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
f. Telp : {karakter}12 => [ | 0-9 | ]
g. BdTugas : {karakter}20 => [ | A | Z | .. | a-z | ]

3. Kamus data “Dokter”


Nama arus data : input data dokter
Alias : layanan puskesmas
Bentuk data : dokumen cetakan komputer
Arus data : Proses 2.3 – dokter
Penjelasan : memasukkan data dokter
Periode : -
Volume : -
Struktur data : input data dokter terdiri dari item data :
 NIK_NIP (nomor induk dokter)
32

 NmDokter (nama dokter)


 Spesialis (spesialis keahlian dokter)
 JK (jenis kelamin)
 Alamat (alamat tempat tinggal)
 Tlp (nomor telepon dokter)
 TpPrak (tempat praktek dokter)
 AlmPrak (alamat tempat praktek dokter)
 BdTugas (bidang tugas)
Penjelasan : input dokter
NIK_NIP + NmDokter + Spesialis + JK + Alamat + Tlp + TpPrak + AlmPrak +
BdTugas
a. @NIK_NIP : nomor induk dokter
Nomor induk dokter : {karakter}19 => [ | 0-9 | ]
b. NmDokter : {karakter}30 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
c. Spesialis : {karakter}18 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
d. JK : {karakter}17 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
e. Alamat : {karakter}30 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
f. Tlp : {karakter}12 => [ | 0-9 | ]
g. TpPrak : {karakter}20 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
h. AlmPrak : {karakter}20 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
i. BdTugas : {karakter}20 => [ | A | Z | .. | a-z | ]

4. Kamus data “Layanan”


Nama arus data : input data layanan
Alias : layanan puskesmas
Bentuk data : dokumen cetakan komputer
Arus data : Proses 2.4 – layanan
Penjelasan : memasukkan data layanan
Periode : -
Volume : -
Struktur data : input data layanan terdiri dari item data :
 KdLyn (kode layanan)
 NmLyn (nama jenis layanan)
Penjelasan : input layanan
KdLyn+NmLyn
a. @KdLyn : nomor induk dokter
Nomor kode layanan : {karakter}8 => [ | 0-9 | ]
b. NmLyn : {karakter}40 => [ | A | Z | .. | a-z | ]
33

C. Relasi Antar Tabel

Dokter Layanan
NIP_NIP * KdLyn *
NmDokter NmLyn
Spesialis
JK Medis
Alamat
Tlp KMedis *
TpPrak KdLyanan **
AlmPrak NmLayanan
BdTugas NIK_NIP **
Dokter
NoReg **
NmPas
Perawat NIK_NIP_Prw ** Pasien
Perawat
NIP_NIP_Prw * Tindakan NoReg *
NamaPrw TglTindakan NmPas
JK NmRS Agama
Agama JK
Alm Umur
Telp TglBerobat
BdTugas Pekerjaan

Gambar 9. Relasi Antar Tabel

Hubungan tabel yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu ;

a. Hubungan tabel 1 - 1 (One To One); Setiap baris data pada tabel pertama

dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.

b. Hubungan tabel 1 - N (One To Many); Setiap baris data dari tabel pertama dapat

dihubungkan ke lebih dari satu baris data pada tabel ke dua.

c. Hubungan tabel N - N ( Many To Many); Setiap baris data dari tabel pertama

dapat dihubungkan lebih dari satu baris data pada tabel ke dua.

Pada desain sistem informasi layanan pada Puskesmas Batui terbentuk hubungan 1 – N

(One to Many) yang ditandai dengan tanda (*) yaitu suatu atribut yang dijadikan sebagai

kunci utama atau Primary Key (PK) dan pada tabel penghubung ditandai dengan tanda

(**) yaitu atribut sebagai kunci tamu atau Foreign Key (FK).
34

D. Struktur Basis Data

1. Pembentukan berkas “Pasien”

Tabel 5
Struktur Berkas Pasien

Nama tabel : Pasien.db


Field kunci : NoReg
Type : Alpha

No Item Type Ukuran Keterangan


1 NoReg A 5 No. registrasi
2 NmPas A 25 Nama pasien
3 Agama A 17 Agama
4 JK A 17 Jenis kelamin
5 Umur A 2 Umur
6 TglBerobat D Tgl berobat
7 Pekerjaan A 20 Pekerjaan

2. Pembentukan berkas “Pasien”

Tabel 6
Struktur Berkas Perawat

Nama tabel : Perawat.db


Field kunci : NIK_NIP_Prw
Type : Alpha

No Item Type Ukuran Keterangan


1 NIK_NIP_Prw A 19 No. induk perawat
2 NamaPrw A 30 Nama perawat
3 JK A 17 Jenis kelamin
4 Agama A 18 Agama
5 Alm A 30 Alamat
6 Telp A 12 Nomor telepon
7 BdTugas A 20 Bidang tugas
35

3. Pembentukan berkas “Dokter”

Tabel 7
Struktur Berkas Dokter

Nama tabel : Dokter.db


Field kunci : NIK_NIP
Type : Alpha

No Item Type Ukuran Keterangan


1 NIK_NIP A 18 No. induk dokter
2 NmDokter A 30 Nama dokter
3 Spesialis A 12 Spesialis keahlian
4 JK A 17 Jenis kelamin
5 Alamat A 30 Alamat
6 Tlp A 12 Nomor telepon
7 TpPrak A 20 Tempat praktek
8 ALmPrak A 20 Alamat tempat praktek
9 BdTugas A 20 Bidang tugas

4. Pembentukan berkas “Layanan”

Tabel 8
Struktur Berkas Layanan

Nama tabel : Layanan.db


Field kunci : KdLyn
Type : Alpha

No Item Type Ukuran Keterangan


1 KdLyn A 8 Kode layanan

2 NmLyn A 40 Nama layanan


36

5. Pembentukan berkas “Medis”

Tabel 9
Struktur Berkas Medis

Nama tabel : Medis.db


Field kunci : KMedis
Type : Alpha

No Item Type Ukuran Keterangan


1 KMedis A 5 Kode medis
2 KdLayanan A 5 Kode layanan
3 NmLayanan A 20 Nama layanan
4 NIK_NIP A 19 Nomor induk dokter
5 Dokter A 20 Nama dokter
6 NoReg A 5 No registrasi pasien
7 NmPas A 20 Nama pasien
8 NIK_NIP_Prw A 19 Nomor induk perawat
9 Perawat A 20 Nama perawat
10 Tindakan A 10 Jenis tindakan
11 TglTindakan D Tanggal tindakan
12 NmRS A 20 Nama RS rujukan

E. Desain Sistem Informasi

Desain masukan pada suatu sistem merupakan permulaan dalam merancang

suatu sistem atau aplikasi yang akan dibuat dengan mengumpulkan atau melengkapi

data yang akan dimasukan.

1. Desain tampilan utama

Desain tampilan utama adalah suatu rancangan sheet pada sistem informasi data

layanan kesehatan pada Puskesmas Batui


37

Sistem Informasi Data Layanan Puskesmas


Sistem Master Puskesmas Tindakan Laporan About

Gambar 10. Desain Tampilan Menu Utama Sistem Informasi

2. Desain tampilan menu input “pasien”

Desain form memasukkan data pasien adalah rancangan form pada sistem

informasi yang berfungsi untuk mengelola data pasien yang terregister pada

puskesmas. Pada form ini dilengkapi beberapa tombol atau button agar

mempermudah operator untuk keperluan operasional input data pasien yang berobat

pada puskesmas.

(Icon) Input data pasien puskesmas

xxxxxxxxxxxxxx Simpan
xxxxxxxxxxxxxx
Edit
xxxxxxxxxxxxxx
Hapus
xxxxxxxxxxxxxx
Batal
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx Selesai
xxxxxxxxxxxxxx

Gambar 11. Desain form Pasien


38

3. Desain tampilan menu input “Perawat”

(Icon) Input data perawat puskesmas

xxxxxxxxxxxxxx Simpan
xxxxxxxxxxxxxx
Edit
xxxxxxxxxxxxxx
Hapus
xxxxxxxxxxxxxx
Batal
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx Selesai
xxxxxxxxxxxxxx

Gambar 12. Desain form Perawat

Desain form memasukkan data perawat adalah rancangan form pada sistem

informasi yang berfungsi untuk mengelola data perawat Puskesmas Batui. Pada form

ini dilengkapi beberapa tombol atau button agar mempermudah operator untuk

keperluan operasional input data perawat pada puskesmas.

4. Desain tampilan menu input “Dokter”

Desain form memasukkan data dokter adalah rancangan form pada sistem

informasi yang berfungsi untuk mengelola data dokter Puskesmas Batui. Pada form

ini dilengkapi beberapa tombol atau button agar mempermudah operator untuk

keperluan operasional input data dokter pada puskesmas.


39

(Icon) Input data dokter puskesmas

xxxxxxxxxxxxxx Simpan
xxxxxxxxxxxxxx
Edit
xxxxxxxxxxxxxx
Hapus
xxxxxxxxxxxxxx
Batal
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx Selesai
xxxxxxxxxxxxxx

Gambar 13. Desain form Dokter

5. Desain tampilan menu input “Layanan”

Desain form memasukkan data layanan adalah rancangan form pada sistem

informasi yang berfungsi untuk mengelola data layanan Puskesmas Batui. Pada form

ini dilengkapi beberapa tombol atau button agar mempermudah operator untuk

keperluan operasional input data layanan pada puskesmas.

(Icon) Input data layanan puskesmas

xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

Simpan Edit Hapus

Batal Selesai

Gambar 14. Desain form Layanan


40

6. Desain tampilan tindakan “Medis”

Desain form memasukkan data medis adalah rancangan form pada sistem

informasi yang berfungsi untuk mengelola data medis Puskesmas Batui. Pada form

ini dilengkapi beberapa tombol atau button agar mempermudah operator untuk

keperluan operasional input data medis pada puskesmas.

(Icon) Input data tindakan medis puskesmas

xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx

Simpan Batal Selesai

Gambar 15. Desain form Medis


41

7. Desain tampilan laporan data layanan puskesmas

(Icon) sistem layanan puskesmas


Tab Page1 Tab Page2 Tab Page3 Tab Page4

Cetak

Gambar 16. Desain form Laporan Layanan Pasien

Desain form memasukkan data laporan medis adalah rancangan form pada

sistem informasi yang berfungsi untuk menampilkan data medis Puskesmas Batui.

Pada form ini dilengkapi beberapa tab page atau lembar halaman agar

mempermudah operator untuk keperluan operasional laporan data layanan medis pada

puskesmas.

8. Desain tampilan cetak laporan

(Icon) Laporan data layanan puskesmas

(logo xxxxxxxxxxxxxxx
puskesmas) xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx

Gambar 17. Desain form Cetak Laporan


42

Desain form laporan data layanan medis adalah rancangan tampilan cetak

kedalam bentuk lembaran kertas pada sistem informasi medis Puskesmas Batui. Pada

tampilan ini operator dapat mudah melakukan pencetakan.

9. Desain Proses

Desain proses menggambarkan bentuk alur dari sistem yang berjalan untuk

mendapat data pada setiap proses input yang dilakukan.

Data Pasien Perawat Data Dokter Data Layanan Data Medis

Proses simpan Proses simpan Proses simpan Proses simpan


berkas pasien berkas perawat berkas dokter berkas layanan

Proses simpan
berkas medis

Pasien.db Perawat.db Dokter.db Layanan.db Medis.db

Proses laporan Proses laporan Proses laporan Proses laporan Proses laporan
pasien perawat dokter layanan medis

Cetakan dokumen Cetakan dokumen Cetakan dokumen Cetakan dokumen Cetakan dokumen
pasien perawat dokter layanan medis

Gambar 18. Desain Proses Sistem Informasi


43

F. Implementasi

1. Tampilan menu utama

Gambar 19. Tampilan Menu Utama Sistem Informasi

Pada Form ini dilengkapi beberapa seperti menu Sistem yang terdiri dari sub

menu “Masuk”, “Standby”, “User” dan “keluar”. Menu Master Puskesmas

dilengkapi dengan submenu input data “pasien” input data “perawat”, input data

“dokter” dan input data “layanan” menu Tindakan hanya satu submenu yaitu input

data “medis” menu “laporan” dan menu “about”. Pada saat pertama kali form ini

dijalankan hanya submenu “medis” dari menu Tindakan yang tidak bisa difungsikan.

Gambar 20. Menu Input Masuk (log in)


44

Gambar 21. Menu Tambah User

2. Tampilan menu input data “Dokter”

Gambar 22. Input Data Dokter


45

Pada form input data dokter, form ini dilengkapi beberapa button atau tombol

yan masing berfungsi sebagai berikut:

Tambah : menanbah data dokter baru dan direkam ke dalam database dokter.

Edit : berfungsi untuk mengubah data dokter.

Hapus : berfungsi untuk menghapus data dokter dalam database.

Batal : berfungsi untuk membersihkan isian pada form.

Selesai : menutup form tetapi tidak keluar dari aplikasi.

3. Tampilan menu input data “Pasien”

Gambar 23. Input Data Pasien


46

Pada form input data pasien, form ini dilengkapi beberapa button atau tombol

yan masing berfungsi sebagai berikut:

Tambah : menanbah data pasien baru dan direkam ke dalam database pasien.

Edit : berfungsi untuk mengubah data pasien.

Hapus : berfungsi untuk menghapus data pasien dalam database.

Batal : berfungsi untuk membersihkan isian pada form.

Selesai : menutup form tetapi tidak keluar dari aplikasi.

4. Tampilan menu input data “Perawat”

Gambar 24. Input Data Perawat

Pada form input data perawat, form ini dilengkapi beberapa button atau tombol

yan masing berfungsi sebagai berikut:


47

Tambah : menanbah data perawat baru dan direkam ke dalam database

perawat.

Edit : berfungsi untuk mengubah data perawat.

Hapus : berfungsi untuk menghapus data perawat dalam database.

Batal : berfungsi untuk membersihkan isian pada form.

Selesai : menutup form tetapi tidak keluar dari aplikasi.

5. Tampilan menu input data “Layanan”

Gambar 25. Input Data Layanan Puskesmas


Pada form input data layanan, form ini dilengkapi beberapa button atau tombol

yan masing berfungsi sebagai berikut:

Tambah : menanbah data layanan baru dan direkam ke dalam database

layanan.

Edit : berfungsi untuk mengubah data layanan.


48

Hapus : berfungsi untuk menghapus data layanan dalam database.

Batal : berfungsi untuk membersihkan isian pada form.

Selesai : menutup form tetapi tidak keluar dari aplikasi.

6. Tampilan menu input data “Medis”

Pada form input data medis, form ini dilengkapi beberapa button atau tombol

yan masing berfungsi sebagai berikut:

Hapus : berfungsi untuk menghapus data pada form.

Batal : berfungsi untuk membersihkan isian pada form.

Selesai : menutup form tetapi tidak keluar dari aplikasi.

Gambar 26. Input Data Medis


49

7. Tampilan menu laporan data layanan puskesmas

Pada form ini disajikan dalam bentuk pilihan pada page yang disediakan yang

berguna untuk operator memilih salah satu dari page control yang selanjutnya dapat

melakukan proses pencetakan laporan kedalam bentuk lembaran kertas sesuai dengan

format yang disediakan.

Gambar 27. Laporan Layanan Puskesmas

Gambar 28. Cetak Laporan Data Puskesmas


50

4.1.3 Pengujian Sistem Perangkat Lunak (PL)

Pengujian yang dilakukan berdasarkan fungsi yang sebelumnya telah

didefinisikan di dalam dokumentasi sistem yang dibuat peneliti. Identifikasi dan

rencana pengujian serta deskripsi hasil pengujian disajikan dalam tabel berikut.

a. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak

Tabel 10
Rencana Pengujian Sistem Informasi

Identifikasi Tingkat Jenis


Kelas Uji Butir Uji Penguji
RUPL DUPL Pengujian Pengujian
Tidak memasukkan
Pengujian
username dan SKPL-01 DUPL-01 Opt
Sistem
password
Otentifikasi Memasukkan
Pengujian
menu username dan SKPL-01 DUPL-02 Opt
Sistem
“Masuk” dan password tidak valid
“Standby” Masukkan username Pengujian
SKPL-01 DUPL-03 Opt
dan password valid Sistem
Melakukan proses Pengujian
SKPL-01 DUPL-04 Opt
standby Sistem
Menampilkan data Pengujian
SKPL-02 DUPL-05 Opt
user Sistem
Menambah dan
Pengujian
menampilkan data SKPL-02 DUPL-06 Opt
Sistem
user
Menambah
Mengubah dan Blackbox
user/ operator Pengujian
menampilkan data SKPL-02 DUPL-07 Opt
Sistem
user
Menghapus dan
Pengujian
menanpilkan data SKPL-02 DUPL-08 Opt
Sistem
user
Pengujian
Validasi data pasien SKPL-03 DUPL-09 Opt
Sistem
Menambah dan Pengujian
SKPL-03 DUPL-10 Opt
pasien Sistem
Mengelola data Mengubah dan
Pengujian
pasien menampilkan data SKPL-03 DUPL-11 Opt
Sistem
pasien
Menghapus dan
Pengujian
menanpilkan data SKPL-03 DUPL-12 Opt
Sistem
pasien
51

Tingkat Jenis
Kelas Uji Butir Uji Identifikasi Penguji
Pengujian Pengujian
Pengujian
Validasi data perawat SKPL-04 DUPL-13 Opt
Mengelola data Sistem
perawat Menambah dan Pengujian
SKPL-04 DUPL-14 Opt
perawat Sistem
Mengubah dan
Pengujian
menampilkan data SKPL-04 DUPL-15 Opt
Sistem
perawat
Menghapus dan
Pengujian
menanpilkan data SKPL-04 DUPL-16 Opt
Sistem
perawat
Pengujian
Validasi data dokter SKPL-05 DUPL-17 Opt
Sistem
Menambah dan Pengujian
SKPL-05 DUPL-18 Opt
dokter Sistem
Mengelola data Mengubah dan
Pengujian
dokter menampilkan data SKPL-05 DUPL-18 Opt
Sistem
dokter
Menghapus dan
Pengujian
menanpilkan data SKPL-05 DUPL-19 Opt
Sistem
dokter
Pengujian
Validasi data layanan SKPL-06 DUPL-20 Opt
Sistem
Menambah dan Pengujian
SKPL-06 DUPL-21 Blackbox Opt
layanan Sistem
Mengelola data Mengubah dan
Pengujian
layanan menampilkan data SKPL-06 DUPL-22 Opt
Sistem
layanan
Menghapus dan
Pengujian
menanpilkan data SKPL-06 DUPL-23 Opt
Sistem
layanan
Pengujian
Validasi data medis SKPL-07 DUPL-24 Opt
Mengelola data Sistem
Medis Menambah dan Pengujian
SKPL-07 DUPL-25 Opt
medis Sistem
Menampilkan dan Pengujian
SKPL-08 DUPL-26 Opt
mencetak data pasien Sistem
Menampilkan dan
Pengujian
mencetak data SKPL-08 DUPL-27 Opt
Sistem
perawat
Mengelola
Menampilkan dan Pengujian
laporan layanan SKPL-08 DUPL-28 Opt
mencetak data dokter Sistem
kesehatan
Menampilkan dan
Pengujian
mencetak data SKPL-08 DUPL-29 Opt
Sistem
layanan
Menampilkan dan Pengujian
SKPL-08 DUPL-30 Opt
mencetak data medis Sistem

Keterangan :
a. SKPL : Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
b. DUPL : Deskripsi Uji Perangkat Lunak
52

b. Deskripsi uji perangkat lunak

Tabel 11
Deskripsi hasil pengujian perangkat lunak sistem informasi

Kriteria
Prosedur Keluaran Yang
Identifikasi Deskripsi Masukan Evaluasi Hasil Diperoleh Kesimpulan
Pengujian Diharapkan
Hasil
Tidak mengisikan User tidak Input master
Tidak Hanya
sama sekali user dan dapat dapat dilakukan
memasukkan Tidak ada menampilkan
DUPL-01 password. Lalu menggunakan tetapi tidak dapat ditolak
username dan data masukan menu yang
menekan tombol “Log menu tindakan mengisi tindakan
password diizinkan saja
in” “Medis” “medis”
Memasukkan User tidak Input master
Memasukkan Hanya
username dan Username dapat dapat dilakukan
username dan menampilkan
DUPL-02 password tidak valid. dan password menggunakan tetapi tidak dapat ditolak
password tidak menu yang
Lalu menekan “Log tidak valid menu tindakan mengisi tindakan
valid diizinkan saja
in” “Medis” “medis”
Memasukkan Pengguna dapat
Masukkan Username menampilkan Menu tindakan
username dan menggunakan
DUPL-03 username dan dan password menu tindakan “medis” dapat di diterima
password valid. Lalu menu tindakan
password valid valid “medis” aktifkan
menekan “Log in” “medis”
Hanya
Menu tindakan Mengaktifkan
Melakukan Menekan menu “Log Tidak ada menampilkan
DUPL-04 “medis” tidak kembali menu diterima
proses standby out” masukan menu yang
aktif “masuk”
diizinkan saja
Masuk sebagai Pengguna Data “operator”
Menampilkan Tidak ada Menampilkan
DUPL-05 “admin” pilih menu ditampilkan berhasil diterima
data user masukan data “operator”
“operator” data “operator” ditampilkan
Masuk sebagai
Ditampilkan table
Menambah dan “admin” pilih menu Username User baru
operator dengan Jumlah record
DUPL-06 menampilkan “operator” lalau dan password berhasil diterima
penambahan bertambah
data user tekan tombol valid ditambahkan
record
“tambah”
53

Kriteria
Prosedur Keluaran Yang
Identifikasi Deskripsi Masukan Evaluasi Hasil Diperoleh Kesimpulan
Pengujian Diharapkan
Hasil
Menampilkan
Masuk sebagai
Mengubah dan Username User baru pesan kesalahan Tidak ada
“admin” pilih menu
DUPL-07 menampilkan dan password berhasil pengisian penambahan diterima
“operator” lalau
data user valid ditambahkan username dan jumlah record
tekan tombol “edit”
password
Masuk sebagai
Ditampilkan table
Menghapus dan “admin” pilih menu
Tidak ada Record berhasil operator dengan Jumlah record
DUPL-08 menanpilkan “operator” lalau diterima
masukan di hapus pengurangan berkurang satu
data user tekan tombol
record
“Hapus”
Data pasien berhasil
Pilih menu “Master
Validasi data NoReg pasien baru tidak Menampilkan ditampilkan dan
DUPL-09 Puskesmas” lalu pilih diterima
pasien valid dapat data pasien record tdk bisa
“pasien”
ditambahkan ditambahkan
NoReg pasien
tidak valid.
Pilih menu “Master Pilih tombol
Dianggap data Data pasien
Menambah dan Puskesmas” lalu pilih “simpan” Jumlah record
DUPL-10 baru dan isi baru dapat diterima
pasien “pasien” masukkan Penambahan satu bertambah satu
data pasien ditambahkan
NoReg pasien record pasien
sesuai form
isian
Pilih “Master
Pilih tombol
Mengubah dan Puskesmas” lalu pilih Data pasien
Ditampilkan “edit” perubahan Jumlah record
DUPL-11 menampilkan menu “pasien” baru dapat diterima
data pasien satu record tidak bertambah
data pasien masukkan NoReg diubah
pasien
Pasien
Pilih tombol
Pilih menu “Master NoReg Pasien
Menghapus dan Data pasien “hapus”
Puskesmas” lalu pilih valid, tampil Jumlah record
DUPL-12 menanpilkan baru dapat pengurangan diterima
“pasien” masukkan data pasien berkurang satu
data pasien hapus satu record data
NoReg Pasien sesuai isi tabel
pasien
54

Kriteria
Prosedur Keluaran Yang
Identifikasi Deskripsi Masukan Evaluasi Hasil Diperoleh Kesimpulan
Pengujian Diharapkan
Hasil
Data perawat berhasil
Pilih menu “Master
Validasi data NIK_NIP baru tidak Menampilkan ditampilkan dan
DUPL-13 Puskesmas” lalu pilih diterima
perawat perawat valid dapat data perawat record tdk bisa
“perawat”
ditambahkan ditambahkan
NIK_NIP tidak
valid.
Pilih menu “Master Pilih tombol
Dianggap data Data pasien
Menambah dan Puskesmas” lalu pilih “simpan” Jumlah record
DUPL-14 baru dan isi baru dapat diterima
perawat “perawat” masukkan Penambahan satu bertambah satu
data perawat ditambahkan
NIP_NIK pasien record perawat
sesuai form
isian
Pilih menu “Master Pilih tombol
Mengubah dan Data pasien
Puskesmas” lalu pilih Ditampilkan “edit” perubahan Jumlah record
DUPL-15 menampilkan baru dapat diterima
“perawat” masukkan data perawat satu record tidak bertambah
data perawat diubah
NIP_NIK pasien perawat
NIK_NIP Pilih tombol
Pilih menu “Master
Menghapus dan Perawat valid, Data perawat “hapus”
Puskesmas” lalu pilih Jumlah record
DUPL-16 menanpilkan tampil data baru dapat pengurangan diterima
“perawat” masukkan berkurang satu
data perawat perawat hapus satu record data
NIP_NIK perawat
sesuai isi tabel perawat
Data dokter berhasil
Pilih menu “Master
Validasi data NIK_NIP baru tidak Menampilkan ditampilkan dan
DUPL-17 Puskesmas” lalu pilih diterima
dokter dokter valid dapat data dokter record tdk bisa
“dokter”
ditambahkan ditambahkan
NIK_NIP tidak
valid.
Pilih menu “Master Pilih tombol
Dianggap data Data pasien
Menambah dan Puskesmas” lalu pilih “simpan” Jumlah record
DUPL-18 baru dan isi baru dapat diterima
dokter “perawat” masukkan Penambahan satu bertambah satu
data perawat ditambahkan
NIP_NIK dokter record dokter
sesuai form
isian
55

Kriteria
Prosedur Keluaran Yang
Identifikasi Deskripsi Masukan Evaluasi Hasil Diperoleh Kesimpulan
Pengujian Diharapkan
Hasil
Pilih menu “Master Pilih tombol
Mengubah dan Data dokter
Puskesmas” lalu pilih Ditampilkan “edit” perubahan Jumlah record
DUPL-18 menampilkan baru dapat diterima
“dokter” masukkan data dokter satu record tidak bertambah
data dokter diubah
NIP_NIK dokter dokter
NIK_NIP Pilih tombol
Pilih menu “Master
Menghapus dan dokter valid, Data dokter “hapus”
Puskesmas” lalu pilih Jumlah record
DUPL-19 menanpilkan tampil data baru dapat pengurangan diterima
“perawat” masukkan berkurang satu
data dokter dokter sesuai hapus satu record data
NIP_NIK dokter
isi table dokter
Data layanan berhasil
Pilih menu “Master
Validasi data Kode layanan baru tidak Menampilkan ditampilkan dan
DUPL-20 Puskesmas” lalu pilih diterima
layanan valid dapat data layanan record tdk bisa
“layanan”
ditambahkan ditambahkan
KdLyn tidak
valid.
Pilih menu “Master Pilih tombol
Dianggap data Data layanan
Menambah dan Puskesmas” lalu pilih “simpan” Jumlah record
DUPL-21 baru dan isi baru dapat diterima
layanan “layanan” masukkan Penambahan satu bertambah satu
data layanan ditambahkan
Kode Layanan record layanan
sesuai form
isian
Pilih menu “Master Pilih tombol
Mengubah dan Data layanan
Puskesmas” lalu pilih Ditampilkan “edit” perubahan Jumlah record
DUPL-22 menampilkan baru dapat diterima
“layanan” masukkan data layanan satu record tidak bertambah
data layanan diubah
Kode layanan layanan
Pilih tombol
Pilih menu “Master KdLyn valid,
Menghapus dan Data layanan “hapus”
Puskesmas” lalu pilih tampil data Jumlah record
DUPL-23 menanpilkan baru dapat pengurangan diterima
“layanan” masukkan layanan berkurang satu
data layanan hapus satu record data
kode layanan sesuai isi tabel
layanan
56

Kriteria
Prosedur Keluaran Yang
Identifikasi Deskripsi Masukan Evaluasi Hasil Diperoleh Kesimpulan
Pengujian Diharapkan
Hasil
Data layanan berhasil
Validasi data Pilih menu Tindakan Kode medis baru tidak Menampilkan ditampilkan dan
DUPL-24 diterima
medis “Medis” valid dapat data medis record tdk bisa
ditambahkan ditambahkan
KMedis tidak
valid.
Pilih tombol
Dianggap data Data medis
Menambah dan Pilih menu Tindakan “simpan” Jumlah record
DUPL-25 baru dan isi baru dapat diterima
medis “Medis” Penambahan satu bertambah satu
data medis ditambahkan
record medis
sesuai form
isian
Laporan pasien Pilih menu
Menampilkan
Pilih menu laporan Tidak ada dalam bentuk “cetak” untuk Laporan pasien
DUPL-26 dan mencetak diterima
lalu pilih tab pasien masukan tabel dapat mencetak data dapat ditampilkan
data pasien
ditampilkan pasien
Laporan
Pilih menu
Menampilkan perawat dalam
Pilih menu laporan Tidak ada “cetak” untuk Laporan perawat
DUPL-27 dan mencetak bentuk tabel diterima
lalu pilih tab perawat masukan mencetak data dapat ditampilkan
data perawat dapat
perawat
ditampilkan
Laporan dokter Pilih menu
Menampilkan
Pilih menu laporan Tidak ada dalam bentuk “cetak” untuk Laporan dokter
DUPL-28 dan mencetak diterima
lalu pilih tab dokter masukan tabel dapat mencetak data dapat ditampilkan
data dokter
ditampilkan dokter
Laporan
Pilih menu
Menampilkan layanan dalam
Pilih menu laporan Tidak ada “cetak” untuk Laporan layanan
DUPL-29 dan mencetak bentuk tabel diterima
lalu pilih tab layanan masukan mencetak data dapat ditampilkan
data layanan dapat
layanan
ditampilkan
Laporan medis Pilih menu
Menampilkan
Pilih menu laporan Tidak ada dalam bentuk “cetak” untuk Laporan medis
DUPL-30 dan mencetak diterima
lalu pilih tab medis masukan tabel dapat mencetak data dapat ditampilkan
data medis
ditampilkan medis
57

4.2 Pembahasan

Hasil Analisis membuktikan bahwa sistem informasi budaya ini memiliki

manfaat yang dapat menghasilkan suatu informasi yang relevan. Untuk mengukur

nilai variabel penelitian maka peneliti menggunakan skala Likert. Rumusan deskriptif

merupakan hal yang sangat mendasar dan penting dalam penelitian.

1. Tabulasi Tanggapan Responden

Berdasarkan data yang terkumpul dari 11 orang responden yang ditetapkan

sebagai sampel, maka data tersebut kemudian di tabulasikan seperti tabel.

Tabel 12
. Tabulasi Tanggapan Responden

Skor masing-masing jawaban


Variabel/ Indikator pertanyaan responden
SB B CB KB SKB
a. Kecepatan
1. Mengolah data pasien 1 2 5 1 2
2. Mengolah data perawat 1 2 6 2 0
3. Mengolah data dokter 1 1 3 5 1
4. Mengolah data layanan 0 2 7 2 0
5. Mengolah data medis 1 1 7 2 0
b. Ketepatan
1. Ketepatan pencarian data 2 3 3 3 0
2. Ketepatan pembuatan laporan 2 1 3 5 0

2. Analisis

Untuk dapat menjawab ke tujuh pertanyaan pada Tabel 12 Skor ideal adalah

skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden menjawab ketujuh

pertanyaan tersebut. Skor setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:


58

a. Penentuan skor jawaban

Tabel 13
Skor Jawaban Kuisioner Penelitian

Skala Jawaban Skor


Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup Baik 3
Kurang Baik 2
Sangat Kurang Baik 1

b. Skor ideal

Skor ideal digunakan untuk menghitung skor untuk menentukan rating

scale dan jumlah seluruh jawaban. Untuk menghitung jumlah skor ideal

(kriterium) dari seluruh item, digunakan rumus berikut :

Skor Kriterium = Nilai Skala x Jumlah Responden

Tabel 14
Skor Kriterium Penelitian

Nilai skala x Jml. Responden Skor


5 x 11 = 55 5
4 x 11 = 44 4
3 x 11 = 33 3
2 x 11 = 22 2
1 x 11 = 11 1
59

c. Raing scale

Selanjutnya, skor yang telah diperoleh kemudian dimasukkan kedalam

rating scale bertikut ini:

0 11 22 33 44 55

SKB KB CB B SB

Dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 15
Skala Sikap Penelitian

Nilai Jawaban Skala

45 – 55 SB
34 – 44 B
23 – 33 CB
12 – 22 KB
0 – 11 SKB
60

Tabel 16
Jumlah Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan

Jumlah Jawaban responden terhadap 7 (tujuh) item


No. pertanyaan
Responden
1 2 3 4 5 6 7
1 4 3 2 3 5 2 3
2 3 2 3 4 2 3 3
3 3 4 2 3 3 4 2
4 3 4 5 3 3 4 2
5 2 3 3 2 3 4 3
6 4 3 4 4 4 3 4
7 1 3 3 2 3 2 2
8 5 5 2 3 3 5 5
9 3 2 2 3 2 5 5
10 3 3 2 3 3 3 2
11 1 3 1 3 3 2 2

Jumlah 32 35 29 33 34 37 33

Skala pengukuran untuk masing-masing pertanyaan dari 11 responden

menjawab 7 (tujuh) item pertanyaan adalah sebagai berikut :

1. Item pertanyaan no.1 kecepatan sistem informasi dalam mengolah data

layanan kesehatan.

Total hasil untuk pertanyaan item 1 adalah, 4+3+3+3+2+4+1+5+3+3+1 = 32.

Skor 32 masuk kedalam daerah skala CB (Cukup Baik).


61

0 11 22 33 44 55

SKB KB CB B SB

32

2. Item pertanyaan no.2 kecepatan sistem informasi dalam mengolah data

perawat.

Total hasil untuk pertanyaan item 2 adalah, 3+2+4+4+3+3+3+5+2+3+3 = 35.

Skor 35 masuk kedalam daerah skala B (Cukup Baik).

0 11 22 33 44 55

SKB KB CB B SB

35

3. Item pertanyaan no.3 kecepatan sistem informasi dalam mengolah data

dokter

Total hasil untuk pertanyaan item 3 adalah, 2+3+2+5+3+4+3+2+2+2+1 = 29.

Skor 29 masuk kedalam daerah skala CB (Cukup Baik).

0 11 22 33 44 55

SKB KB CB B SB

29
62

4. Item pertanyaan no.4 kecepatan sistem informasi dalam mengolah data

layanan kesehatan.

Total hasil untuk pertanyaan item 4 adalah, 3+4+3+3+2+4+2+3+3+3+3 = 33.

Skor 33 masuk kedalam daerah skala CB (Cukup Baik).

0 11 22 33 44 55

SKB KB CB B SB

5. Item pertanyaan no.5 kecepatan sistem informasi dalam mengolah data

medis.

Total hasil untuk pertanyaan item 5 adalah, 5+2+3+3+3+4+3+3+2+3+3 = 34.

Skor 34 masuk kedalam daerah skala B (Baik).

0 11 22 33 44 55

SKB KB CB B SB

34

6. Item pertanyaan no.6 ketepatan dalam pencarian data sistem informasi

layanan kesehatan.

Total hasil untuk pertanyaan item 6 adalah, 2+3+4+4+4+3+2+5+5+3+2 = 37.

Skor 37 masuk kedalam daerah skala B (Baik).


63

0 11 22 33 44 55

SKB KB CB B SB

37

7. Item pertanyaan no.7 kecepatan pembuatan laporan sistem informasi

layanan kesehatan.

Total hasil untuk pertanyaan item 7 adalah, 3+3+2+2+3+4+2+5+5+2+2 = 33.

Skor 33 masuk kedalam daerah skala CB (Cukup Baik).

0 11 22 33 44 55

SKB KB CB B SB

d. Persentase persetujuan

𝑓
𝑝= 𝑥100%
𝑛

Keterangan :

P = prosentase

f = rekuensi dari setiap jawaban

n = Jumlah skor ideal

100 = bilangan tetap

Dari hasil jawaban pertanyaan, maka menghitung prosentase jawabannya

yaitu :
64

1. Prosentase : (32 : 55)*100% adalah 58% dari 100% yang diinginkan.

2. Prosentase : (35 : 55)*100% adalah 64% dari 100% yang diinginkan.

3. Prosentase : (29 : 55)*100% adalah 53% dari 100% yang diinginkan.

4. Prosentase : (33 : 55)*100% adalah 60% dari 100% yang diinginkan.

5. Prosentase : (34 : 55)*100% adalah 62% dari 100% yang diinginkan.

6. Prosentase : (37 : 55)*100% adalah 67% dari 100% yang diinginkan.

7. Prosentase : (33 : 55)*100% adalah 60% dari 100% yang diinginkan.

Tabel 17
Tabulasi Persentase (%) Tanggapan Responden

TANGGAPAN RESPONDEN
No Skor Skor
Item Skor Untuk Masing Jawaban Persentase Tanggapan Responden (%)
Tertinggi ideal
SB B CB KB SKB Hasil SB B CB KB SKB

1 5 8 15 2 2 32 55 11 - - 58% - -
2 5 8 18 4 - 35 55 11 - 64% - - -
3 5 4 9 10 1 29 55 11 - - 53% - -
4 0 8 21 4 - 33 55 11 - 60% - -
5 5 4 21 4 - 34 55 11 - 62% - - -
6 10 12 9 6 - 37 55 11 - 67% - - -
7 10 4 9 10 - 33 55 11 - - 60% - -

Kesimpulan dari jawaban diperoleh prosentase tertinggi adalah 67% dari 100%

yang diinginkan dengan demikian sistem informasi pada Puskesmas Batui yang

diusulkan mendapat persetujuan dengan kriterium tertinggi pada indikator ketepatan

pencarian data B (Baik).


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil tanggapan responden yang diperoleh oleh peneliti pada Puskesmas

Batui nilai persentase dari skor jawaban dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

informasi data layanan kesehatan pada Puskesmas Batui yang diusulkan dapat

diterima dengan kriterium baik (B) Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan pada

variabel kecepatan menunjukkan hasil 67% untuk item pertanyaan nomor 6.

Sedangkan variabel ketepatan menunjukkan hasil 64% untuk item pertanyaan

nomor 2.

Sistem perangkat lunak dalam penelitian ini setelah melalui serangkaian

pengujian (blackbox testing) didapat bahwa tidak ada keselahan logika sehingga

dalam penerapan sistem yang ditawarkan dapat digunakan sebagai alternatif

pemecahan masalah pada Puskesmas Batui.

5.2 Saran

Untuk dapat mengoptimalkan penggunaan sistem informasi yang ditawarkan

yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Perlu dipersiapkan perangkat lunak dan perangkat keras yang cukup baik untuk

menunjang sistem informasi ini.

65
66

2. Dapat dilakukan pengembangan sistem informasi dengan harapan sistem

informasi dapat memenuhi kebutuhan pengolahan data layanan kesehatan pada

Puskesmas Batui yang lebih baik lagi.


67

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Adi Nugroho, 2002. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Azhar Susanto, 2003, Sistem Informasi Manajemen : Proses dan


pengembangannya, Lingga Jaya Bandung.

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2006. Perencanaan & Pembangunan Sistem


Informasi, Andi, Yogyakarta.

Edhy Sutanta, 2011. Basis Data dalam Tinjauan Konseptual, Andi, Yogyakarta.

Fandy Tjiptono, (2000) Manajemen Jasa, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Jogianto H., (2001) Analisis dan Desain Sistem Informasi, Pendekatan


Terstruktur Teori dsan Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi offset,
Jakarta.

Jogiyanto, 2004. Pengenalan Komputer. Andi, Yogyakarta.

Sutarman, 2009. Pengantar Teknologi Informasi, Bumi Aksara, Jakarta.

Tata Sutabri, 2005. Sistem Informasi Manajemen, Andi Offset, Yogyakarta.

Wahana Komputer, (2003) Pengembangan Aplikasi Client / Server dengan


Borland DelPhi 5.0, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Internet :
Visi Misi Kesehatan, data available at : http://www.depkes.go.id/article/view/
13010100001/provil-visi-dan-misi.html. Diakses pada tanggal 23 mei 2016.

Soekidjo Notoatmodjo. 2008. Pengertian Pelayanan Kesehatan, data available at :


http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-pelayanan-kesehatan-
pasien.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2016.

Anda mungkin juga menyukai