PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehamilan oleh sebab apapun terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan
kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu yang diakibatkan oleh proses
Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu
tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Berdasarkan data
WHO tahun 2014 jumlah Kematian Ibu di dunia yaitu 289.000 jiwa.
Sedangkan data Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 35 per 1.000 kelahiran
hidup untuk tahun 2012. Pada tahun 1990 silam, AKB secara global sebesar
63 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut laporan WHO pada tahun 2000, AKB di
dunia 54 per 1000 kelahiran hidup kemudian tahun 2006 menjadi 49 per 1000
cukup tajam. Diketahui pada 2012 AKI mencapai 359 per 100 ribu penduduk
2007 yang hanya sebesar 228 per 100 ribu penduduk. (BKKBN, 2011)
1
2
peringkat tertinggi dalam jumlah kematian ibu, dalam laporan tersebut, angka
kematian ibu di Jawa Barat pada 2013 adalah 781 kasus dan pada tahun
2014 turun menjadi 747 kasus. sementara untuk angka kematian bayi pada
tahun 2013 sebanyak 4.306 kasus dan turun menjadi 3.810 kasus pada 2014.
2015, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 305 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun meskipun tidak terlalu signifikan.
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target
MDGs ke-5 untuk menurunkan AKI adalah off track, artinya diperlukan kerja
berdasarkan angka absolut kematian terdapat 34 kasus kematian ibu dan 158
kematian bayi yang menurun dibandingkan tahun lalu. Salah satu penyebab
terjadinya kematian baik pada ibu atau bayi adalah responsibilitas yang
rendah. Ibu dengan faktor risiko seharusnya menjadi prioritas utama untuk
kesehatan yang terjadi pada ibu dan anak, yang ditandai masih tingginya
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Tahun 2007
3
dengan rincian 1 orang prolaps uterus dan 1 orang rupture uteri, sedangkan
untuk angka kematian bayi sejumlah 13 Bayi, dengan kasus kelainan bawaan
3 orang bayi, asfiksia 6 orang Bayi , BBLR 2 orang bayi, kelainan kongenital 2
Jumlah kematian bayi adalah dalam usia 28 hari pertama kehidupan per
1000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan salah satu indikator derajat
kesehatan bangsa. Tingginya angka kematian bayi ini dapat menjadi petunjuk
bahwa pelayanan maternal dan neonatal kurang baik, untuk ibu dibutuhkan
kehamilan (12%), partus macet (8%) ,komplikasi aborsi tidak aman (13%),
ialah tingkat kesehatan serta gizi wanita dan mutu pelayanan kebidanan yang
meliputi (1) pelayanan kesehatan ibu hamil, (2) pelayanan kesehatan ibu
hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, guna mencegah mortalitas dan
lahir, KB, deteksi dini faktor resiko kehamilan dan peningkatan pelayanan.
Berujuan untuk menekan angka morbilitas dan mortalitas ibu dan anak
(Suryani, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
secara komprehensif pada Ny. Y kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru
2. Tujuan Khusus
yang dilaksanakan kepada bayi yang baru lahir kurang dari 42 jam,
pada Ny. Asuhan ini dilakukan diantaranya untuk merawat tali pusat
C. Manfaat Praktisi
1. Manfaat Teoritis
persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Dan dapat dijadikan dasar untuk
komprehensif pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Penulis
pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir secara menyeluruh
d. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan yang aman dan nyaman serta kebutuhan