Anda di halaman 1dari 5

Alat Pembayaran Tunai (Uang)

Uang adalah alat pembayaran tunai.

A. Sejarah uang

Dahulu manusia hidup sangat sederhana, mereka hidup dalam kelompok-kelompok di allam
terbuka dan menjadikan gua atau pohon sebagai tempat tinggal. Mereka hidup bergantung
alam, makanan diperoleh dari memetic buah, menagkap ikan, dan berburu binatang

Lama-kelamaan mereka melakukan barter karena tidak mampu lagi menyediakan semua
kebutuhan yang diperlukan. Cara tukar-menukar barang dengan barang yang terjadi di kedua
belah pihak yang mempunyai kebutuhan timbal balik dan dapat menerima tukar-menukar yang
mereka anggap sepadan. Tetapi barter mengalami banyak hambatan karena sulit menemukan
orang yang selalu mempunya kebutuhan yang sama.

Hambatan tersebut membuat orang-orang mencari sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat
tukar dan disetujui oleh semua pihak. Yang dijadikan alat tukar adalah kulit kerrang, ternak,
padi/beras, gandum, jagung, batu,besi emas, perak, tembaga, dll

Benda jenis logam banyak digunakan sebagai alat tukar, tetapi logam mempunyai kelemahan
yaitu berat dan sulit dibawa ke mana-mana. Akhirnya orang berpikir untuk menbuat suatu alat
tukar yang praktis dan terbentuk uang logam.

B. Pengertian Uang
1. Secara umum, uang merupakan alat yang dapat diterima untuk melakukan itukar-
menukar/ transaksi
2. Berdasarkan hukum, uang merupakan benda yang dirumuskan oleh UU sebagai alat
pembayaran yang sah.
3. Berdasarkan tujuan, analisis perekonomian, uang merupakan satuan nilai dan
standar pembayaran tertunda
4. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari, suatu benda yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran disebut dengan uang
5. Berdasarkan nilainya, uang merupakan satuan hitung untuk menyatakan nilai
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa uang merupakan suatu benda dengan
satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam
berbagai transaksi pada wilayah tertentu, dan keberadaan serta penggunaaanya sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku

C. Syarat-Syarat Uang
1. Disukai oleh Umum (Acceptability)

Benda tersebut dalam penggunaannya dapat diterima secara umum, baik sebagai alat
pembayaran, alat pemindahaan kekayaan, alat penimbun kekayaan, akat membayar utang,
maupun sebagai alat tukar dalam memperoleh barang dan jasa

2. Mudah disimpan

Benda tersebut mudah dalam penyimpanan dan tidak menyulitkan

3. Mudah dibawa atau diangkut (Portibility)

Benda tersebut mudah dibawa atau diangkut dan dipindahkan ke mana-mana dan kapan saja

4. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (Desibility)

Benda tersebut mudah digunakan untuk kelancaran jual beli karena dapat diatur pembagiannya
menurut satuan dengan berbagai ukuran nominal

5. Secara fisik nilainya terjaga

Benda tersebut mempunyai nilai yang relative stabil/tetap. Walaupun terjadi fluktuasi, harus
dijaga agar fluktasinya kecil

6. Tidak mudah rusak (Durability)

Benda tersebut secara fisik sebagai uang harus cukup kuat, tidak mudah rusak, robek, atau
hancur

7. Ada kontinuitas
Penggunaan uang tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang
relatif lama sehingga kepercayaan masyarakat kepada uang tersebut tetap ada.

D. Fungsi Uang

Sebagai alat pembayar yang dapat dimanfaatkan oleh orang yang memilikinya. Fungsi uang
dibagi menjadi 2

1. Fungsi Asli (Primer)

Fungsi asli uang dapat dibagi menjadi dua , yaitu sebagai berikut

 Sebagai alat tukar menukar (Medium of Exchange)

Mempermudah mendapatkan barang/jasa yang diinginkan

 Sebagai satuan hitung (Unit of Account)

Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan barang lain. Oleh karena
nilai tukar dari masing-masing barang berbeda, perlu ditetapkan satuan hitung untuk
membandingkan nilai tukar suatua barang dengan barang lain

2. Fungsi Turunan (Sekunder)


 Sebagai alat pembayaran (Mean of Payment)

Alat pembayaran kebutuhan manusia

 Sebagai Alat Penyimpanan Kekayaan (Store of Value)

Yang mempunyai pendapatan lebih atau apabila semua kebutuhan telah terpenuhi mereka
akan menyisihkan untuk ditabung.

 Sebagai Alat Pembentuk Modal

Uang dapat digunakan perusahaan untuk dijadikan modal/investasi. Dapat juga sebagai
pendorong masyarakat melakukan usaha dengan tujuan untuk memperoleh laba/penghasilan
yang data digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
 Sebagai alat pemindah kekayaan

Uang dapat menjadi media untuk mengganti bentuk kekayaan. Harta yang dimiliki 1 daerah
dapat dipindahkan ke daerah lain.

 Alat pengukur harga barang atau jasa (penunjuk harga)

Harga barang yang dijual di pasar, toko, supermarket, atau di mall untuk memudahkan pembeli
biasanay dinilai dengan uang.

E. Jenis-Jenis Uang
1. Berdasarkan Bahan (Material) yang digunakan untuk membuat uang
a. Uang kertas

Uang yang terbuat dari kertas dan merupakan pembayaran yang sah. Menurut UU No 23 Tahun
1999 Tentang BI uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan
kertas dan bahan lainnya. Ada 2 macam uang kertas

 Uang kertas negara= uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah dan alat
pembayaran yang sah dengan jumlah yang terbatas dan ditandangani oleh Menteri
keuangan
 Uang kertas bank= uang yang dikeluarkan oleh bank sirkulasi, merupakan tagihan tak
berbunga kepada bank sirkulasi dan memiliki nomor seri. Di Indonesia yang
menandatangai uang kertas bank= Gubernur dan Deputi Bank Indonesia

Saat ini uang kertas negara tidak diedarakan dan uang kertas Bank Indonesia yang diedarkan.

b. Uang logam

Uang yang terbuat dari logam tertentu seperti emas, perak, tembaga, nikel, dll

c. Uang plastic

Uang yang terbuat dari plastik dalam ukuran tertentu, yang berbentuk persegi Panjang. Mulai
1993 Indonesia memiliki uang plastik yang bernilai nominal Rp 50.000,00 . Bentuk dan
ukurannya sama seperti uang kertas dan cenderung sebagai uang koleksi. Kartu kredit dan kartu
debit seringkali disebut uang plastik, tetapi bukan dalam artian yang sesungguhnya

2. Jenis uang ditinjau berdasarkan nilai yang terkandung dalam bendanya.


a. Nilai Nominal Intrinsik
 Nilai intrinsik= nilai sebenarnya yang terkandung dalam benda yang digunakan
sebagai uang tersebut. Apabila uang tersebut dari logam maka nilai intrinsiknya
adalah nilai logam yang terkandung dalam mata uang tersebut. Apabila uang
tersebut dari kertas maka nilai intrisiknya adalah nilai kertas yang terkandung
dalaam mata uang tersebut.
 Nilai Nominal= Nilai yang tertulis pada mata uang, baik mata uang kertas, logam,
maupun uang plastic.

Fiat standar= standar yang didasarkan pada ketentuan bahwa uang yang beredar nilainya jauh
lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya.

Uang yang nilai nominalnya lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya = uang fiat

b. Uang yang Bernilai Penuh dan Uang Tanda


 Uang bernilai penuh (full bodied money)

Uang yang nilai intrisiknya sama dengan nilai nominalnya,/ uang yang nilainya sebagai suatu
barang untuk tujuan-tujuan yang bersifat moneter sama besarnya dengan nilainya sebagai
barang biasa (nonmoneter). Terbuat dari logam seperti emas dan perak

 Uang Tanda (token money) disebut uang yang tidak bernilai penuh (unfull bodied
money) atau lebih dikenal sebagai uang kredit (credit money). Uang tanda mempunyai
nilai intrinsik yang lebih kecil daripada nilai nominalnya. Uang ini biasanya dikeluarkan
pemerintah dan bank-bak

Anda mungkin juga menyukai