Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SERTIFIKASI PROFESI
BIDANG PENAGIHAN
Daftar Isi :
6
POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014 (KONVENSIONAL)
pembiayaan untuk pengadaan barang-barang
setelah terlebih dahulu modal beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas
mendapatkan persetujuan dari usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi,
OJK serta memiliki Tingkat ekspansi atau relokasi tempat usaha/investasi
Pembiayaa yang diberikan kepada debitur dalam jangka
Kesehatan Keuangan minimum n Investasi
Sehat & tidak sedang dikenakan waktu lebih dari 2 (dua) tahun
sanksi oleh OJK
pembiayaan untuk
memenuhi kebutuhan
Kegiatan Usaha
pengeluaran-pengeluaran
Pembiayaan Pembiayaa yang habis dalam satu
Lain Kegiatan siklus aktivitas usaha
Berdasarkan n Modal
Usaha Kerja
Persetujuan debitur dan merupakan
OJK
pembiayaan dengan jangka
waktu paling lama 2 (dua)
pembiayaan untuk pengadaan tahun
barang dan/atau jasa yang
diperlukan oleh debitur untuk “Perusahaan Pembiayaan juga dapat melakukan
Pembiayaan
pemakaian/konsumsi dan bukan Multiguna sewa operasi (operating lease) dan/atau
untuk keperluan usaha (aktivitas kegiatan berbasis fee sepanjang tidak
produktif) dalam jangka waktu bertentangan dengan peraturan perundangan-
yang diperjanjikan undangan di sektor jasa keuangan”
Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan
POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014
Pembiayaan Investasi
Customer
melalui cara
Anjak
Piutang
Dengan
Pembelian Pembiayaan
Sewa Jual dan Pemberian
Dengan Lain (setelah
Pembiayaan Sewa Balik Jaminan Dari Pembiayaan Pembiayaan
Pembayaran memperoleh
(Finance (Sale and Penjual Proyek Infrastruktur
Secara persetujuan
Lease) Leaseback) Piutang
Angsuran dari OJK)
(Factoring
With
Recourse)
Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan
POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014
Pembiayaan Modal Kerja
Customer
melalui cara
Anjak Anjak
Piutang Piutang
Dengan Tanpa
Pembiayaan
Jual dan Pemberian Pemberian
Lain (setelah
Sewa Balik Jaminan Dari Jaminan Dari Fasilitas
memperoleh
(Sale and Penjual Penjual Modal Usaha
persetujuan
Leaseback) Piutang Piutang
dari OJK)
(Factoring (Factoring
With Without
Recourse) Recourse)
Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan
POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014
Pembiayaan Multiguna
melalui cara
Pembelian Pembiayaan
Sewa
Dengan Lain (setelah
Pembiayaan
Pembayaran memperoleh
(Finance
Secara persetujuan
Lease)
Angsuran dari OJK)
Pemahaman Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan
POJK No. 29/POJK.05/2014 Tanggal 19 November 2014
Kegiatan Usaha Pembiayan Lain
Mekanisme / Contoh
Produk yang Analisis Cara Hak & Perjanjian
akan Prospek Pembiayaan Kewajiban Pembiayaan
dipasarkan Usaha yang akan Para Pihak yang akan
dilakukan dipergunakan
Produk
(basis Fee) KEGIATAN
USAHA
Mekanisme “BERBASIS FEE”
Dalam hal OJK telah menerima
laporan secara lengkap, OJK
Hak & Kewajiban mengeluarkan surat pencatatan
Para Pihak kegiatan berbasis fee dalam
administrasi OJK paling lama 30 (tiga
puluh) hari kalender setelah laporan
diterima.
Perjanjian
Kerjasama Apabila dalam jangka waktu tersebut
diatas, OJK tidak mengeluarkan surat
pencatatan, Perusahaan Pembiayaan
dapat melaksanakan kegiatan
Izin dari Otoritas berbasis fee dimaksud
Berwenang
“Perusahaan Pembiayaan wajib melaporkan rencana kegiatan usaha berbasis fee kepada OJK”
Skema/Cara Pembiayaan
Sewa Pembiayaan
LESSOR LESSOR
PERUSAHAAN
PEMBIAYAAN (2). DEBITUR mengajukan permohonan
pembiayaan ke PERSH. PEMBIAYAAN
(4). PERSH. PEMBIAYAAN
mngeluarkan PO a/n
DEBITUR & membayar sisa
(3). PERSH. PEMBIAYAAN
pembayaran kepada SUPPLIER
menyetujui permohonan
pembiayaan
(6). SUPPLIER
menyerahkan
tanda terima (7). DEBITUR membayar angsuran kpd DEBITUR
barang kepada PERSH. PEMBIAYAAN
PERSH. PEMBIAYAAN
PERSH
FACTOR
(3). Pembayaran dimuka (Persh Pembiayaan) (5). PELANGGAN membayar
dari PERSH FACTOR tagihan kepada PERSH FACTOR
DEBITUR/
(7). SUPPLIER
memberikan bukti
(8). DEBITUR membayar PEMENANG
angsuran
penyerahan barang/jasa
TENDER
Pembiayaan Infrastruktur dapat dilakukan dengan menggunakan satu atau lebih cara
pembiayaan :
a. Sewa Pembiayaan
b. Jual dan Sewa-Balik
c. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan dari Penjual Piutang
d. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran
Fasilitas Modal Usaha
PERUSAHAAN (4). DEBITUR menyerahkan tagihan/
kwitansi dari SUPPLIER kepada PP
PEMBIAYAAN
(PP) (2). DEBITUR mengajukan
permohonan pembiayaan kepada
PP
Pembiayaan Pembiayaan
Jasa Investasi
Sertifikasi (POJK No.29 pasal 50)
Posisi Manajerial (kepala kantor cabang sampai
dengan satu tingkat dibawah Direksi)
Direksi
Dewan Komisaris
Meningkatkan pemahaman dan kesadaran pelaku usaha jasa keuangan tentang perlindungan
terhadap konsumen
Transparansi
Penanganan
Pengaduan & Perlakuan
Penyelesaian Yang Adil
Sengketa
Kerahasiaan &
Keamanan Keandalan
Data
Kewajiban Perusahaan Pembiayaan
- Pengungkapan Informasi, Edukasi Nasabah, & Akses Informasi-
Menyampaikan
informasi terkini
mengenai
produk/layanan
yang akurat, jujur,
Memberi jelas
pemahaman
kepada Informasi terkini
konsumen dan mudah
tentang hak dan diakses
kewajiban
Pasal 4
sd
Menyediakan Pasal 14
ringkasan Informasi
informasi penerimaan,
produk/layanan penundaan, atau
serta dokumen penolakan
syarat dan permohonan
ketentuan Penggunaan
istilah, fasa, atau
kalimat yang
sederhana &
mudah dimengerti
Kewajiban Perusahaan Pembiayaan
- Perjanjian Baku & Pemasaran Yang Bertanggungjawab -
Strategi pemasaran
Pasal 15 yang tidak
Akses yang setara
sesuai klasifikasi
merugikan
sd Pasal 24 konsumen
konsumen
Penyediaan
Tidak menawarkan Memperhatikan
layanan khusus
produk melalui kesesuaian
untuk konsumen
sarana komunikasi kebutuhan dan
dengan kebutuhan
pribadi/tidak resmi kemampuan
khusus
Penyusunan
perjanjian baku
sesuai regulasi
yang berlaku
Kewajiban Perusahaan Pembiayaan
- Pelayanan & Benturan Kepentingan -
Pasal 25 sd
Pasal 31
Memperhatikan
Memiliki dan Memiliki unit pengaduan
melaksanakan kerja/fungsi yang berpotensi
mekanisme Pelaporan
penanganan menjadi
pelayanan dan berkala kepada
dan sengketa untuk
penyelesaian OJK
penyelesaian diselesaikan
pengaduan pengaduan melalui LAPS
atau Pengadilan
Pasal 32 sd Pasal 39
Kewajiban Perusahaan Pembiayaan
- Pengendalian Internal-
Sistem pengendalian
internal mencakup
Direksi Dewan komisaris kepatuhan terhadap
bertanggungjawab melakukan pelaksanaan regulasi
atas kepatuhan pengawasan atas dan sistem pelaporan
tehadap regulasi kepatuhan direksi dan pemantauan atas
tindaklanjut
pengaduan
Pasal 47 sd Pasal 50
Unit Kerja Terkait Terhadap Implementasi
Regulasi POJK 1 Tahun 2013
Corporate Secretary Liitigasi Corporate Legal
• Penyediaan Informasi • Pengaduan yang • Analisa terhadap
termasuk berpotensi menjadi perjanjian baku
perubahannya atas sengketa/gugatan
produk/layanan yang hukum
mudah diakses
penagihan/ kewajiban
debitur
penyerahan debitur
gagal bayar
jaminan lunas
Hak Debitur Dihormati
Dalam melaksanakan haknya, Kolektor harus pula menghormati
hak debitur, berdasarkan perjanjian pembiayaan, undang-undang
dan norma yang berlaku di masyarakat
konsekuensi
perlu tertagih/ finansial
menimbulkan tidak sengketa
masalah baru. hukum
tertagih
keselamatan
diri
Mitigasi Risiko Profesi Kolektor
RI tuduhan perbuatan
melawan hukum
keselamatan diri HUK
SI UM
citra profesi dan nama baik,
KO regulasi lebih ketat
Profesional & Bermartabat
Liputan Media/Sorotan Politis
reputasi
cepat upload di rapat dengar perusahaan dan
media online, pendapat, usulan profesi, sengketa
monitoring dari OJK
facebook, twitter sanksi hingga dengan konsumen,
atau media lain penutupan hingga penjatuhan
sanksi
Aspek Hukum Pidana
Tuduhan pada Kolektor
Barangsiapa tanpa wenang, berjalan
atau berkendaraan di atas tanah yang
Aspek oleh pemiliknya, dengan cara jelas
Hukum dilarang memasukinya, diancam
dengan denda
Pidana
Masuk Tanpa Izin
Langkah antisipasi:
551 KUHP
Tidak memasuki area yang jelas
terlarang
Selalu ucap salam/ permisi
Diancam dengan pidana penjara paling
lama 9 tahun, pencurian yang didahului,
disertai atau diikuti dengan kekerasan
atau ancaman kekerasan, terhadap
Aspek orang, dengan maksud untuk mempersiap
atau mempermudah pencurian, atau dalam
Hukum hal tertangkap tangan, untuk
memungkinkan melarikan diri sendiri atau
Pidana peserta lainnya, atau untuk tetap
Perampasan menguasai barang yang dicurinya
365 KUHP
Langkah antisipasi:
Jelaskan hak tagih atau penerimaan
objek pembiayaan/jaminan berdasarkan
perjanjian pembiayaan/ sertifikat fidusia
Dengan cara santun dan tanpa
kekerasan
Ada dokumen serah terima dari debitur
Barangsiapa sengaja menyerang
kehormatan atau nama baik
Aspek seorang, dengan menuduh sesuatu
hal, yang maksudnya terang supaya
Hukum hal itu diketahui umum, diancam
karena pencemaran, dengan pidana
Pidana
penjara paling lama sembilan bulan
Pencemaran
atau denda
Nama Baik
310 KUHP
Langkah antisipasi:
Mengirim surat tertutup ditujukan
ke debitur
Bertemu dan bicara secara pribadi
Penganiayaan diancam dengan pidana
penjara paling lama 2 tahun delapan
bulan atau denda. Mengakibatkan luka
Aspek berat dipidana penjara 5 tahun, mati 7
tahun. Penganiayaan disamakan
Hukum sengaja merusak kesehatan.
Pidana
Langkah antisipasi:
Penganiayaan
Tidak menganiaya debitur/ siapapun
351 KUHP
Waspada percakapan keras dapat
diarahkan pada merusak kesehatan,
misal shock mengakibatkan
serangan jantung
Waspada membonceng debitur
kemudian terkena kecelakaan lalu
lintas
Barang siapa dengan sengaja dan
melawan hukum menghancurkan,
Aspek merusakkan, membikin tidak dapat
dipakai atau menghilangkan barang
Hukum sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang lain, diancam
Pidana dengan pidana penjara paling lama 2
Perusakan Barang tahun 8 bulan atau denda.
406 KUHP
Langkah antisipasi:
Tidak merusak pagar rumah/ pintu
Tidak memaksa membuka pintu
kendaraan/ membuka gembok, kecuali
dengan sertifikat jaminan fidusia
pahami isi
dan makna
perjanjian
pembiayaan
sebelum
Aspek Hukum Perdata bertugas
SYARAT
SAHNYA
PERJANJIAN
angsuran X angka
tertentu X jumlah hari
keterlambatan
Gadai Fidusia
Barang dipegang Barang dipegang
Hak Kreditur Debitur
Tanggungan
barang milik
perusahaan
pembiayaan
sebagai lessor
Fokus
Taat hukum
10 Etika Kerja Kolektor
Hati-hati
Segera
Jujur
KHUSUS
KHUSUS
Berarti ada hal-hal yang berbeda, tidak sesuai kesepakatan antara pihak – pihak tersebut sehingga
mengharuskan mereka untuk mengupayakan kesepahaman dalam bertindak untuk mengatasi
perbedaan , ketidaksepakatan tersebut.
Negosiasi adalah hal yang menjadi keseharian kita semua dalam hampir semua bidang kehidupan
yang kita jalani.
Dalam hal ini, di bisnis pembiayaan, kita juga sangat mungkin menemukan berbagai masalah,
ketidaksepahaman yang harus dinegosiasikan dengan konsumen sehingga kesepakatan dalam
menjalankan perjanjian pembiayaan kredit antara perusahaan pembiayaan
dengan konsumen bisa berjalan dengan baik dan lancar serta saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak
TUJUAN NEGOSIASI
Beberapa tujuan dari sebuah negosiasi dalam bisnis multifinance, yaitu antara lain :
1. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat dalam hal kesamaan persepsi, saling
pengertian dan persetujuan dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan kredit konsumen
dengan perusahaan pembiayaan
2. Untuk mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama
dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan kredit konsumen dengan perusahaan pembiayaan
Jadi perlu digaris bawahi bahwa dalam pelaksanaan negosiasi antara perusahaan
pembiayaan dengan konsumen harus memperhatikan aspek-aspek berikut :
1. didasari oleh itikad baik bersama
2. untuk menjunjung tinggi nilai- nilai kesepahaman
3. agar terjadi pemenuhan hak dan kewajiban konsumen dan perusahaan pembiayaan
4. berjalan dengan lancar sepanjang masa kredit.
PRINSIP
DASAR NEGOSIASI
Kondisi : Kondisi :
1. Perusahaan pembiayaan, 1. Perusahaan pembiayaan
“mungkin” mendapatkan mendapatkan keuntungan
keuntungan , tapi…. 2. Konsumen memperoleh barang
MENANG
manfaatnya
MENANG – KALAH MENANG – MENANG
Kondisi : Kondisi :
1. Perusahaan pembiayaan tidak 1. Konsumen “mungkin”
mendapatkan keuntungan mendapatkan barang yang
2. Konsumen tidak mendapatkan dikredit dan manfaatnya , tapi…
KALAH
KALAH MENANG
Konsumen
Penjelasan contoh kondisi masing-masing kuadrant dari sisi
Konsumen dan Perusahaan Pembiayaan
Kemungkinan kondisi yang terjadi : Kemungkinan kondisi yang terjadi :
1. Barang yang dikredit terpaksa dikembalikan 1. Perusahaan pembiayaan mendapatkan
ke perusahaan pembiayaan yang nilai keuntungan investasi pembiayaan karena
barang jaminan “mungkin” cukup mengganti konsumen melakuan pembayaran angsuran
kerugian investasi pembiayaan kredit yang secara tepat waktu hingga lunas
sudah dikeluarkan ke konsumen. 2. Konsumen memperoleh barang yang
MENANG
2. Konsumen mengalami kerugian moril dan dikredit dan manfaatnya karena melakukan
material karena tidak berhasil melakukan pembayaran angsuran secara tepat waktu
Perusahaan Pembiayaan
KALAH MENANG
Konsumen
Dalam bernegosiasi dengan konsumen selalu melibatkan proses tawar – menawar
( BARGAINING ), oleh sebab itu senantiasa dibutuhkan kecakapan / kemampuan
kita sebagai Duta Perusahaan agar mampu melakukan proses tawar-menawar
untuk mencapai tujuan perusahan tanpa mengabaikan hak dan kewajiban konsumen
dengan penuh tanggung jawab , jujur, teguh dan menjunjung tinggi nilai – nilai
kesepahaman dengan konsumen.
Dalam hal ini dibutuhkan Kredibilitas Terbaik agar mampu melaksanakan tugas sebagai
Duta Perusahaan ini.
Kredibilitas Terbaik tersebut antara lain :
1. Kepercayaan diri (mampu melakukan tugas dari perusahaan)
2. Kesiapan dan organisasi (mempersiapkan diri dan perusahaan dengan sebaik-baiknya)
3. Pengetahuan (memahami duduk masalah dan cara mengatasinya)
4. Kejujuran (tidak merencanakan sesuatu yang jahat dalam negosiasi)
5. Keteguhan hati (yakin dengan tujuan yang akan dicapainya)
6. Memiliki sikap positif kepada pihak lawan (trust kepada konsumen)
7. Memperlihatkan kemauan kerja sama (terbuka dengan alternatif penyelesaian)
8. Berkemauan untuk membuat konsesi dan pemecahan masalah bersama
9. Terbuka dan tidak “mengancam”
10. Memahami keadaan pihak lawan (baca : konsumen)
Dalam proses Tawar Menawar ( Bargaining ) kesepakatan dengan konsumen ,
ada 2 pendekatan yang umumnya dilakukan kedua belah pihak yang terlibat , yaitu :
1.Integrative Bargaining
Yaitu Tawar menawar yang mengutamakan kesepakatan yang menyeluruh
dan menjunjung tinggi kelanggengan hubungan jangka panjang
2. Distributive Bargaining
Yaitu : tawar menawar yang membagi-bagi kesepakatan berdasarkan kepentingan
sesaat dan berorientasi pada situasi jangka pendek sesuai permasalahan yang ada.
Dalam situasi sesungguhnya di lapangan proses tawar menawar kesepakatan ini sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor dan pertimbangan , baik dari sisi konsumen maupun
dari sisi perusahaan pembiayaan
Perbedaan mendasar pada kedua pendekatan tersebut ditunjukkan pada tabel berikut
Aspek pertimbangan Integrative Distributive
Bargaining Bargaining
Solusi hasil akhir yang Win-win Win-lose or lose-lose
diharapkan ( Menang –menang ) ( Menang – menang atau
Kalah – kalah)
Pentingnya hubungan yang Tinggi Rendah
langgeng dengan konsumen
Tujuan yang mau dicapai Kerja sama membangun kesepahaman Kaku, harus mendapatkan sesuai
dengan mempertimbangkan berbagai yang sudah ditetapkan , tidak
pilihan yang mungkin dilakukan membuka diri
Suasana tawar menawar Terbuka, komunikatif, kreatif, mau Harus menang dan mengambil
mengubah alternatif demi kepentingan keuntungan penuh, yang kalah tidak
bersama dapat apa-apa atau dapat sebagian
saja dari tujuan yang dicapai.
Waktu yang dibutuhkan Rasional dan cukup untuk memikirkan Terbatas, harus saat ini atau tidak
pilihan yang ada sama sekali
Pertimbangan situasi secara Saat ini dan yang akan datang Saat ini saja
keseluruhan
Analisa Human Error ( Kesalahan manusia )
( Masalah selalu ditimbulkan oleh manusia , sehingga manusialah yang harus terlibat menyelesaikan masalah tersebut )
- beberapa sumber masalah yang sering menjadi penyebab terjadinya kesalahpahaman dengan konsumen -
PEMICU
vs
Distributor Sales - Mkt Collector Back Officer
Menunggak
- Konsumen dikasari
Dalam situasi di atas, hal paling penting dalam negosiasi dengan konsumen tersebut
adalah mengenali dulu akar masalah, baru kemudian Anda bisa merumuskan strategi
bernegosiasi dengan konsumen.
Tehnik WHY ?
KENAPA ?
Menyingkap tabir terselebung KENAPA konsumen
tidak membayar kewajibannya.
Konsumen menunggak saat ditagih sekadar beralasan atau memang ada keberatan yang
harus dituntaskan lebih dulu
1 Saya tidak menerima tagihan Anda Ya Tetap tagih Sejak awal konsumen sudah diberitahukan
tgl.jatuh tempo, jumlah kewajiban dan metode
pembayaran
2 Saya tidak punya uang saat ini Ya Tetap tagih Konsumen sudah tahu kapan dia harus
menyiapkan uang untuk membayar
angsurannya sesuai jadwal bayar
3 Kakak/Adik/Om saya akan bayar Ya Tetap tagih Konsumenlah yang tanggung jawab
membayar, bukan orang lain
4 Komputernya lagi down Ya Tetap tagih Masalah bayar angsuran tidak ada
hubungannya dengan komputer down
5 Yang tanda tangan giro / cek sedang keluar Ya Tetap tagih Jadwal bayar sesuai tanggal Jatuh tempo
kota sudah diberitahukan kepada konsumen,
seharusnya konsumen sudah siapkan
6 Saya tidak suka layanan Anda Ya Tetap tagih Saluran penyampaian keluhan sudah
disediakan, silahkan konsumen sampaikan,
angsuran tetap harus dibayar
7 Saya lagi sibuk, nanti telp lagi ya Ya Tetap tagih Konsumen sadar kewajibannya sebelum
ditagih, jangan menghindar saat ditagih
8 Saya tidak perduli tagihan Anda Ya Tetap tagih Tidak perduli tagihan kita, tapi kenapa tetap
menggunakan kendaraan yang dikredit dari
kita? Alasan saja.
9 Giro / cek nya sudah dikirimkan ke Anda Ya Tetap tagih Giro/Cek adalah barang berharga,
bagaimana mungkin dikirimkan begitu saja
tanpa konfirmasi ke kita. Bohong itu
10 Aduh! Tagihan saya belum cair dari vendor. Ya Tetap tagih Kendaraan yang dikredit untuk kepentingan
Nanti kalau sudah cair, saya bayar bisnis konsumen, harus sudah siapkan uang
angsuran sejak awal.
NO Tanggapan Konsumen Keberatan Sikap Anda Dasar tindakan kita
( Fakta)
1 Saya tidak bayar karena layanan Anda jelek Ya Tetap tagih Cek history kredit konsumen, bagian
pada saya mana/siapa saja yang pernah
menangani konsumen tersebut.
2 Saya tidak bayar karena apa yang diberikan Ya Tetap tagih Secara persuasif dengarkan keluhan
tidak sesuai yang disepakati konsumen, cari tahu akar masalahnya,
apa saja kesepakatan yang dibuat di
awal masa kredit
3 Saya tidak bayar karena apa yang Ya Tetap tagih Cari tahu PIC Marketing yang
disampaikan Marketing Anda tidak ditepati dimaksud, apa yang dijanjikan, cek
dengan kenyataan di lapangan
4 Saya belum bisa bayar karena dapat Ya Tetap tagih Dengan persuasif, cari tahu musibah
musibah……. yang dimaksud. Bila benar, ukur batas
toleransi yang bisa diberikan. Tetap
tekankan batas waktu penyelesaian
kewajiban konsumen
5 Saya tidak membayar, karena barang yang Ya Tetap tagih Cek aplikasi pengajuan kredit
dikirim tidak sesuai dengan yang saya pesan konsumen. Koordinasikan dengan
dealer dan PIC Marketing yang
menangani di awal kredit. Kalau benar
tidak sesuai, segera atasi hal tsb
sebelum kembali menagih konsumen
Bila keberatan konsumen benar adanya, maka atasi dulu keberatan tersebut sebelum
penagihan dilakukan kembali
Dengan kemampuan mengidentifikasi apakah yang disampaikan konsumen suatu
ALASAN atau KENYATAAN, maka kita sebagai Collector mampu menentukan langkah yang tepat
dalam bernegosiasi dengan konsumen
POLA BERTINDAK konsumen berdasarkan gender
PRIA
Logika
WANITA
Perasaan
Pria umumnya bertindak berdasarkan LOGIKA, oleh sebab itu sasarlah Logika
konsumen untuk “memaksa”nya bertindak mengikuti kesepakatan yang mau dituju.
Wanita umumnya bertindak berdasarkan PERASAAN , oleh sebab itu sasarlah Perasaan konsumen
untuk “memaksa”nya bertindak mengikuti kesepakatan yang mau dituju.
6 prinsip efektif
mempengaruhi orang
(saat negosiasi)
Aksi kejahatan
Risk of Business
Layanan Prima
Dokumen sebagai alat bukti koridor hukum
orientasi solusi
DASAR HUKUM
EKSEKUSI
1. UU NO. 42 TAHUN 1999 Tentang Fidusia
1. Aspek Filsafat :
Keseimbangan hak asasi Individu & kewajiban negara untuk
melindungi
2. Aspek Sosiologi :
Memperhatikan situasi kondisi yang berkembang di dalam
masyarakat
3. Aspek Yuridis
PENGAMANAN EKSEKUSI :
Tindakan kepolisian dalam rangka memberi pengamanan &
perlindungan terhadap pelaksana eksekusi, pemohon eksekusi,
termohon eksekusi pada saat eksekusi dilaksanakan
PEMOHON EKSEKUSI :
Penerima jaminan Fidusia yang berhak untuk memperoleh
kembali jaminan fidusia pada saat pemberi fidusia cidera janji
TERMOHON EKSEKUSI :
Pemberi jaminan Fidusia yang tidak dapat memenuhi
kewajibannya sebagaimana tertuang dalam akta jaminan fidusia
DASAR KREDITUR MELAKUKAN PENAGIHAN
• Ganti kerugian.
Batalnya Perjanjian
konsekuensi pada perjanjian jika ketentuan pasal 1320 tidak terpenuhi, maka
perjanjian …
sepakat
Dapat dibatalkan
cakap Bilamana terdapat keberatan dari salah satu pihak, maka
pihak tsb dpt menggugat pembatalan perjanjian.
syarat subjektif
ada objek
Batal demi hukum
kausa halal Tanpa adanya gugat pembatalan, demi hukum sudah batal
sejak perjanjian dibuat.
syarat objektif
Delik Pidana
Delik (tindak pidana) adalah perbuatan yang melanggar hukum atau perbuatan
yang dilarang oleh aturan hukum dan bagi yang melanggar dikenakan sanksi
pidana.
Unsur-unsur delik meliputi :
- Unsur obyektif : Perbuatan dan atau akibat dan atau keadaan yang dilarang
oleh hukum.
- Unsur subyektif : Adanya pelaku dalam perbuatan tersebut
365
KUHP
FINANCE
COMPANY
378
480 PENIPUAN
PENADAHAN KUHP
KUHP
DELIK PIDANA YANG BERPOTENSI DITUDUHKAN KE KONSUMEN
PERAMPASAN
365
KUHP
PENGANIAYAAN
351
372
PENGGELAPAN KUHP
PEMALSUAN SURAT /
263
KONSUMEN KUHP
DOKUMEN