Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS tidak terdapat lender dan darah dalam tinja. Anak tampak kesakitan setiap BAB.

Keluhan BAB cair disertai dengan demam dan muntah. Demam sejak 7 hari SMRS,
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK demam naik perlahan, dan terus menerus, teraba tinggi pada perabaan tangan tetapi
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI tidak diukur dengan termometer serta muntah lebih dari 5 kali sehari sebanyak ¼ gelas
RSUD KARAWANG aqua setiap muntah, berwarna kuning berisi makanan bercampur lendir. 1 hari SMRS,
pasien batuk berdahak dengan dahak bewarna bening, disertai dengan pilek ingus
STATUS PASIEN KASUS bening encer. Sesak, penurunan kesadaran ,kejang, ruam pada wajah ,tubuh, dan sekitar
Nama Mahasiswa : Zaimanur Pembimbing: dr. Ade Amelia, anus disangkal oleh orangtua pasien. Buang air kecil berwarna kuning, jernih, lancar.
Sp.A Menurut Ibu pasien semenjak sakit anak menjadi lebih rewel dan tampak haus, minum
NIM : 030.12.296 Tanda tangan : menjadi lebih banyak. Selama sakit anak minum ASI dan makan bubur ±3 sendok 3
IDENTITAS PASIEN kali sehari. Saat menangis masih terdapat air mata. Sebelum sakit, pasien tidak
Nama : NKA Jenis Kelamin : Perempuan mengonsumsi makanan yang berbeda dari makanan yang biasa dikonsumsi
Umur : 1 tahun 9 bulan 9 hari Suku Bangsa : sebelumnya. Pasien sempat dibawa berobat 3 kali di puskesmas, klinik namun diare
Sunda/Indonesia tidak membaik dan demam tidak turun.
No.RM : 00.69.35.94 Agama : Islam
Pendidikan :- B. Riwayat Kehamilan/Kelahiran
Alamat : Ulekan Anemia (-), hipertensi (-), diabetes melitus (-),
Orang Tua / Wali Morbiditas kehamilan penyakit jantung (-), penyakit paru (-),
Profil Ayah Ibu merokok (-), infeksi (-), minum alkohol (-)
Nama Tn. T Ny. S Rutin kontrol ke bidan 1 kali setiap bulan
Kehamilan
Umur 32 tahun 30 tahun sampai usia kehamilan 8 bulan dan setiap 2
Alamat Ulekan Ulekan Perawatan antenatal minggu sekali setelahnya sampai menjelang
Pekerjaan karyawan Ibu Rumah Tangga masa persalinan. Riwayat imunisasi TT (+) 2
Pendidikan terakhir SMA SMA x, konsumsi suplemen selama kehamilan (-)
Suku Sunda Sunda Tempat persalinan Rumah Sakit
Agama Islam Islam Penolong persalinan Dokter dan Bidan
Hubungan dengan orang tua : Pasien merupakan anak kandung Cara persalinan Spontan Pervaginam
Masa gestasi Cukup bulan (9 bulan)
I. ANAMNESIS Berat lahir: 2900 gram
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ayah dan ibu kandung pasien Kelahiran Panjang lahir: (orang tua pasien tidak ingat)
Lokasi : Ruang Rawamerta Kamar 148, RSUD Karawang Lingkar kepala : (orangtua pasien tidak ingat)
Tanggal/Waktu : 14 Agustus 2017 14.00 WIB Keadaan bayi Langsung menangis (+)
Tanggal masuk : 13 Agustus 2017, pukul 09.56 WIB (IGD) Kemerahan: (+)
Keluhan utama : Buang air besar (BAB) cair sejak 3 hari sebelum masuk Nilai APGAR: (orangtua tidak tahu)
rumah sakit Kelainan bawaan: (-)
Keluhan tambahan : Demam, muntah, batuk, pilek
Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Pasien lahir per vaginam, cukup
A. Riwayat Penyakit Sekarang
bulan, dengan berat badan lahir normal.
Pasien datang ke IGD RSUD Karawang dengan keluhan buang air besar cair
sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), BAB cair 5-6 kali sehari, sebanyak ¼
C. Riwayat Perkembangan
gelas aqua setiap kali BAB, berwarna kuning dengan ampas dan bau menyengat tetapi
Pertumbuhan gigi pertama : Umur 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Psikomotor :
Tengkurap : Umur 4 bulan (Normal: E. Riwayat Imunisasi
3-5 bulan) Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
Duduk : Umur 6/7 bulan (Normal: 3 4
6-9 bulan) Hepatitis B Lahir 2 bulan
bulan bulan
Berdiri : Umur 12 bulan (Normal: Polio Lahir 2 bulan 3 bulan 4 bulan
9-12 bulan) BCG 1 bulan
Berjalan : Umur 13 bulan (Normal: DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
12-18 bulan) Hib 2 bulan 3 bulan 4 bulan
Mengucapkan kata : Umur 12 bulan (Normal: Campak 9 bulan
9-12 bulan)
Gerak halus: Kesimpulan riwayat imunisasi: Imunisasi pasien lengkap.
 Mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang (+)
Sosial kemandirian: F. Riwayat Keluarga
 Membedakan orang yang belum ia kenal (+) a. Corak Reproduksi
Komunikasi: Lahir Mati Ke
 Bersuara 2 suku kata, misalnya ma-ma, da-da (+) No Tanggal lahir (umur) Jenis kelamin Hidup Abortus
mati (sebab) ke
1. 1 tahun 6 bulan Perempuan Ya - - - P
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan: Tidak terdapat
keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan pasien. b. Riwayat Pernikahan
Ayah Ibu
D. Riwayat Makanan Nama Tn. T Ny. S
Umur (bulan) ASI/PASI Buah/ Biskuit Bubur Susu Nasi Tim Perkawinan ke- 32 tahun 25 tahun
0–2 ASI - - - Umur saat menikah 29 tahun 22 tahun
2–4 ASI - - - Pendidikan terakhir SMA SMA
4–6 ASI - + - Suku Sunda Sunda
6–8 ASI + + - Agama islam Islam
8 – 10 ASI + + + Keadaan kesehatan Sehat Sehat
10-14 ASI + - + Kosanguinitas - -
c. Riwayat Penyakit Keluarga : Pada anggota keluarga pasien tidak ada yang
Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah menderita
Nasi lunak 3x/hari (1/2 centong) gejala atau penyakit yang sama seperti yang dialami oleh pasien
Sayur 2x/hari (1 mangkok kecil)
Daging 3x/seminggu (1 potong) d. Riwayat Kebiasaan Keluarga : Peralatan masak dan alat makan minum dicuci
Ikan 1x/minggu (1 ekor kecil) terlebih dahulu dengan sabun dan air sumur. Air minum merupakan air sumur yang
Telur 4x/seminggu (1 butir) selalu dimasak terlebih dahulu atau terkadang menggunakan air isi ulang tanpa
Tahu 1x/hari (1 potong) dimasak. Anggota keluarga jarang mencuci tangan sehabis beraktivitas dan sebelum
Kesimpulan riwayat makanan: Pasien mendapatkan ASI ekslusif, kualitas dan makan.
kuantitas makanan cukup.
G. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita Kesimpulan pengobatan: Pasien sudah berobat ke puskesmas dan klinik tetapi belum
ada perbaikan Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan rutin.
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi (-) Difteria (-) Penyakit jantung (-) II. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 14 Agustus 2017, pukul 14.00 WIB)
STATUS GENERALIS
Cacingan (-) Diare (-) Penyakit ginjal (-) Keadaan Umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-) Kesadaran : Compos Mentis
Kesan gizi : Gizi Normal
Ootitis (-) Morbili (-) TBC (-) Keadaan lain : anak rewel, pucat (-), ikterik (-), sesak (-), sianosis (-)
Data antropometri
Berat badan : 9 kg
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain: (-) Tinggi badan : 75 cm
Status Gizi (dengan menggunakan kurva CDC):
𝐵𝐵 9
Kesimpulan riwayat penyakit yang pernah diderita: Pasien belum pernah menderita  𝑥100% = 𝑥 100% = 100%
𝑇𝐵 9
penyakit seperti ini sebelumnya maupun penyakit lainnya. Pasien pertama kali dirawat 𝐵𝐵 9
di Rumah Sakit.  𝑥100% = 𝑥 100% = 85%
𝑈 10,5
𝑇𝐵 75
 𝑥100% = 𝑥 100% = 92,6%
𝑈 81
Kesan gizi: pasien termasuk dalam kategori gizi normal
H. Riwayat Lingkungan Perumahan Tanda vital
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan neneknya. Menurut pengakuan ayah pasien, Tekanan darah : tidak diperiksa
lingkungan rumah tidak padat penduduk. Ventilasi udara dan pencahayaan baik. Sudah Nadi : 108x/menit, reguler, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri
ada MCK (mandi, cuci, kakus). Tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah. Nafas : 30x/menit
Selokan lancar. Lokasi septic tank dekat dengan rumah. Kebutuhan air untuk sehari- Suhu : 36,8º C
hari menggunakan air sumur. Kepala : Normosefali, UUB datar
Kesimpulan keadaan lingkungan: Lingkungan rumah tidak padat penduduk,tidak Rambut : Rambut hitam, lurus, lebat, distribusi merata, dan tidak mudah
dekat dengan tempat pembuangan sampah, mempunyai MCK, lokasi septic tank dekat dicabut
dengan rumah. Wajah : Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka, ataupun jaringan
parut
I. Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan  Rp. Mata :
4.500.000,-/ bulan dan ibu pasien sebagai ibu rumah tangga. Menurut orangtua Visus : Tidak dilakukan Ptosis : -/-
pasien, penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sklera ikterik : -/- Lagofthalmus : -/-
Kesimpulan sosial ekonomi: Penghasilan ayah pasien cukup untuk memenuhi Konjungtiva anemis : -/- Cekung : -/-
kebutuhan pokok sehari-hari. Exophtalmus : -/- Kornea jernih : +/+
Enophtalmus : -/- Strabismus : -/-
J. Riwayat Pengobatan Lensa jernih : +/+ Nistagmus : -/-
Pasien sempat dibawa berobat ke puskesmas, klinik dan diberi obat, obat Refleks konvergensi : tidak dilakukan Pupil : 2 mm, bulat,
sudah diminum sesuai petunjuk, tetapi belum ada perbaikan. Pasien tidak sedang isokor
mengonsumsi obat rutin apapun. Refleks cahaya : langsung +/+, tidak langsung +/+
Air mata +/+ Perkusi : Timpani seluruh lapang perut
Telinga : Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat, hepar dan lien
Bentuk : Normotia Tuli : -/- tidak teraba membesar
Nyeri tarik aurikula : -/- Nyeri tekan tragus : -/- Genitalia : Jenis kelamin:Perempuan, tidak tampak ruam perianal
Liang telinga : lapang Membran timpani : sulit Kelenjar getah bening :
dinilai Preaurikuler : tidak teraba membesar
Serumen : -/- Refleks cahya : sulit Postaurikuler : tidak teraba membesar
dinilai Submandibula : tidak teraba membesar
Cairan : -/- Ruam merah : -/- Supraclavicula : tidak teraba membesar
Hidung : Axilla : tidak teraba membesar
Bentuk : simetris Napas cuping hidung : -/- Inguinal : tidak teraba membesar
Sekret : -/- Deviasi septum :- Ekstremitas :
Mukosa hiperemis : -/- Inspeksi : Simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi tangan
Bibir : Mukosa berwarna merah muda, kering (+), sianosis (-), pucat (-) dan kaki, serta sikap badan, sianosis (-), edema (-)
Mulut : Trismus (-), oral hygiene baik, halitosis (-), mukosa gigi Palpasi : Akral hangat pada keempat ekstremitas, capillary refill time< 2
berwarna merah muda, mukosa pipi berwarna merah muda, detik
arcus palatum simetris dengan mukosa palatum berwarna merah Kulit : Warna sawo matang merata, tidak ikterik, tidak sianosis,
muda lembab, tidak terdapat efloresensi yang bermakna
Lidah : Normoglosia, mukosa berwarna merah muda, hiperemis (-),
atrofi papil (-), tremor (-), lidah kotor (-), kering (+) III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tenggorokan : Tonsil T1-T1, hiperemis (-), detritus (-), dinding posterior faring 13 Agustus 2017
hiperemis (- ), arcus faring tidak hiperemis, uvula terletak ditengah. Hematologi Hasil Nilai normal
Leher : Bentuk tidak tampak kelainan, edema (-), massa (-), tidak teraba 10,5-14 g/dL
pembesaran tiroid maupun kelenjar getah bening. Hemoglobin 11,4 g/dL
Thoraks : Eritrosit 5,14 x 106/uL 3,7 - 5,3 x 106/uL
 Jantung Leukosit 12,34 x 103/uL 5,0 - 14,5 x 103/uL
Auskultasi : BJ I & BJ II regular, murmur (-), gallop (-) Trombosit 274 x 103/uL 150 - 450 x 103 /uL
 Paru-paru Hematokrit 35,9% 33-39%
Inspeksi : Bentuk thoraks simetris , tidak tampak pernapasan cepat dan Basofil 0 0-1
dalam, retraksi intercostal (-) retraksi subcostal (-) retraksi Eosinofil 0 1-3
suprasternal (-) Neutrofil 70 40-70
Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-), gerak napas simetris kanan dan kiri Limfosit 24 20-40
Perkusi : sonor di kedua lapang paru Monosit 6 2-6
Auskultasi : suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/- ekspirasi
MCV 70 fL 76-90 fL
memanjang -/-
MCH 22 pg 23-31 pg
Abdomen :
MCHC 32 g/dL 30-34 g/dL
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak tampak distensi , ruam (-), kulit
keriput (-), umbilikus normal, gerak dinding perut saat pernapasan RDW-CV 15,5 % 11,5 – 16 %
simetris, gerakan peristaltik (-) Glukosa Darah Sewaktu 87 mg/dL <140
Auskultasi : Bising usus (+), frekuensi 5x/menit IMUNOLOGI
S. Thyposa H Negative Negative pembuangan sampah, mempunyai MCK, lokasi septic tank dekat dengan rumah.
S. H Paratyphi A 1/40 Negative Penghasilan ayah pasien cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Pasien
S. H Paratyphi B Negative Negative sudah berobat ke puskesmas tetapi belum ada perbaikan ,pasien tidak mengkonsumsi
S. H Paratyphi C Negative Negative obat-obatan rutin.
S. Thyposa O 1/160 Negative Pada pemeriksaan fisik pasien tampak sakit sedang, compos mentis, anak
S. O Paratyphi A 1/40 Negative rewel, gizi kurang menurut CDC BB/PB: 9/9: 100%
S. O Paratyphi B 1/160 Negative Nadi: 108x/menit, Nafas: 30x/menit, Suhu: 36,5º C
S. O Paratyphi C 1/40 Negative Kepala : UUB datar
Mata : Mata cekung -/- , konjungtiva anemis -/- , air mata +/+
Hidung : Napas cuping hidung : -/-
Bibir : kering +
Lidah : kering +
IV. RESUME Thoraks : Jantung: BJ I & BJ II regular, murmur (-), gallop (-)
Pasien NKA, perempuan, berusia 1 tahun 6 bulan, datang ke IGD RSUD Paru-paru: Pernapasan cepat dan dalam (-), retraksi (-), Suara
Karawang dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), nafas vesicular +/+ rhonki -/- wheezing -/-
BAB cair 5-6 kali sehari, sebanyak ¼ gelas aqua setiap kali BAB, berwarna kuning Abdomen : tidak tampak distensi, supel, BU (+) 5x/menit, turgor kulit
dengan ampas dan bau menyengat tetapi tidak terdapat lender dan darah dalam tinja. kembali cepat
Anak tampak kesakitan setiap BAB. Keluhan BAB cair disertai dengan demam dan KGB : Tidak teraba membesar
muntah. Demam sejak 7 hari SMRS, demam naik perlahan, dan terus menerus, teraba Anus :tidak tampak ruam perianal
tinggi pada perabaan tangan tetapi tidak diukur dengan termometer serta muntah lebih Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, capillary refill time < 2
dari 5 kali sehari sebanyak ¼ gelas aqua setiap muntah, berwarna kuning berisi detik
makanan bercampur lendir. 1 hari SMRS, pasien batuk berdahak dengan dahak
bewarna bening, disertai dengan pilek ingus bening encer. Sesak, penurunan kesadaran Pada pemeriksaan laboratorium darah : eosinofil 0%, neutrofil 70%, limposit 24%,
,kejang, ruam pada wajah ,tubuh, dan sekitar anus disangkal oleh orangtua pasien. MCV 70 fL, MCH 22 pg, MCHC 32 g/dL, RDW-CV 15,5%
Buang air kecil berwarna kuning, jernih, lancar. Menurut Ibu pasien semenjak sakit Pada pemeriksaan laboratorium IMUNOLOGI : S. H Paratyphi A 1/40, S. Typhosa
anak menjadi lebih rewel dan tampak haus, minum menjadi lebih banyak. Selama sakit 1/160, S. O Paratyphi A 1/40, S. O Paratyphi B 1/160, S. O Paratyphi C 1/40
anak minum ASI dan makan bubur ±3 sendok 3 kali sehari. Saat menangis masih
terdapat air mata. Sebelum sakit, pasien tidak mengonsumsi makanan yang berbeda V. DIAGNOSIS KERJA
dari makanan yang biasa dikonsumsi sebelumnya. Pasien sempat dibawa berobat 3 kali Diare Akut Dehidrasi Ringan-Sedang (DADRS)
di puskesmas, klinik namun diare tidak membaik dan demam tidak turun. Demam Typhoid
Pasien lahir per vaginam, cukup bulan, dengan berat badan lahir normal.
Tidak terdapat keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan pasien. Pasien VI. PEMERIKSAAN ANJURAN
masih mendapatkan ASI, kualitas dan kuantitas makanan cukup. Imunisasi pasien a. Feses rutin
lengkap. Di rumah peralatan masak dan alat makan minum dicuci terlebih dahulu b. Elektrolit
dengan sabun dan air sumur. Air minum merupakan air sumur yang selalu dimasak
terlebih dahulu atau terkadang menggunakan air isi ulang tanpa dimasak. Anggota VII. TATALAKSANA
keluarga jarang mencuci tangan sehabis beraktivitas dan sebelum makan, tidak ada  Medika mentosa :
keluarga pasien yang mengalami gejala serupa. Pasien belum pernah menderita o IVFD RL 50tpm (makro) selama 2,5 jam
penyakit seperti ini sebelumnya maupun penyakit lainnya. Pasien pertama kali dirawat o Bila dehidrasi sudah teratasi :
di Rumah Sakit. Lingkungan rumah tidak padat penduduk,tidak dekat dengan tempat -IVFD RL 20tpm (makro) selama 12 jam
-oralit 100ml setiap BAB cair  Edukasi pada orangtua :
o Inj. Cefotaxim 80 mg/kg BB 720 mg +  3 x 250 mg / hari o Memberitahu penanganan awal saat anak diare
o Inj. Ranitidin 2x 10 mg o Memberi informasi kemungkinan terdapat komplikasi pada pasien
o Zinc tab 20mg 1x1 o Memberi informasi kepada orangtua bahwa ASI harus tetap
o Parasetamol 80mg/6jam (bila demam) diberikan. Berikan anak buah seperti apel, jeruk manis atau pisang,
 Non-Medika Mentosa selain itu jangan berikan makanan lain selain yang diberikan di RS
o Nutrisi : ASI tetap diberikan, diet bubur, sari buah segar seperti apel, selama masa perawatan.
jeruk manis dan pisang. Makanan diberikan dalam 6x porsi kecil, o Memberi informasi cara pembuatan oralit dan pemberiannya
rendah lemak. o Mencegah penyebaran penyakit (fekal-oral)
Kebutuhan kalori : 9 x 98 = 833 kkal/hari  Membiasakan cuci tangan dengan sabun sehabis BAB ,
Kebutuhan protein : 9 x 1,5 = 12,75 g/hari sebelum makan, sebelum memasak dan menyiapkan
makanan
 Monitoring  Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum,
o Evaluasi kesadaran, tanda vital, tanda- tanda dehidrasi setiap jam selalu cuci dengan sabun
selama rehidrasi. Setelah 3 jam klasifikasikan kembali derajat  Air minum harus selalu dimasak sampai mendidih
dehidrasi.  Simpan makanan dalam wadah tertutup, atau tutup
o Monitoring frekuensi,jumlah dan karakteristik diare makanan dengan tudung saji
14/08/17 15/08/17 16/08/17
S: BAB cair 5x, kehijauan, ampas S: BAB lembek (+)2x warnah S: BAB padat (+)2x warna
(+), lendir (+), darah (-), bau kehijauan,ampas(+) lebih banyak, kekuningn
seperti biasa darah(-) Demam (-), muntah (-), batuk (-),
Demam (-), muntah (-), batuk Demam (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-),anak sudah tidak rewel,
berdahak (+), pilek (+), anak pilek (-),anak sudah tidak rewel, minum (+) banyak
sudah tidak rewel, minum seperti minum seperti biasa tidak haus
biasa tidak haus

O: CM, TSS O: CM, TSR O: CM, TSR


HR:108x/menit HR:102x/menit HR:102x/menit
RR: 30x/menit RR: 30x/menit RR: 34x/menit
Suhu: 36,8º C Suhu: 36,5º C Suhu: 37,5º C
BB : 9 kg BB: 9 kg BB: 9 kg
UUB datar, mata cekung (-), UUB datar, mata cekung (-) UUB datar, mata cekung (-)
conjungtiva anemis -/-, air mata conjungtiva anemis -/-, air mata conjungtiva anemis -/-, air mata
+/+ +/+ +/+
Bibir dan lidah kering (+) Bibir dan lidah kering (-) Bibir dan lidah kering (-)
NCH-/- NCH-/- NCH-/-
Retraksi – Retraksi – Retraksi –
SNV +/+ Rh -/-, wh-/- SNV +/+ Rh -/-, wh-/- SNV +/+ Rh -/-, wh-/-
Turgor kembali cepat/ BU Turgor kembali cepat/ BU Turgor kembali cepat/ BU
5x/menit 3x/menit 2x/menit
Akral hangat, CRT < 2 detik Akral hangat, CRT < 2 detik Akral hangat, CRT < 2 detik
laboratorium darah : eosinofil
0%, neutrofil 70%, limposit
24%, MCV 70 fL, MCH 22 pg,
MCHC 32 g/dL, RDW-CV
15,5%
IMUNOLOGI : S. H Paratyphi
A 1/40, S. Typhosa 1/160, S. O
Paratyphi A 1/40, S. O
Paratyphi B 1/160, S. O
Paratyphi C 1/40
A: DADRS , Typhoid A: DADRS (perbaikan) A: DADRS (perbaikan)
Demam Typhoid Demam Typhoid
P: IVFD RL 12tpm (makro) P: IVFD RL 12tpm (makro) P: IVFD RL 12tpm (makro)
selama 24 jam selama 24 jam selama 24 jam
Inj cefotaxim 3x250 mg Inj cefotaxim 3x250 mg Inj cefotaxim 3x250 mg
Inj. Ranitidine 2x10 mg Inj. Ranitidine 2x10 mg Inj. Ranitidine 2x10 mg
Zinc tab 20mg 1x1 BLPL
Parasetamol 80mg/6jam (bila
demam)

Anda mungkin juga menyukai