PENDAHULUAN
I.III Tujuan
1.Untuk mengetahuai pengertian, pembagian dan komponen sukur.
2.Untuk mengetahui bagaimana keutamaan dan urgensi syukur.
3.Untuk mengetahui bahaya kufur nikmat dan cara menanamkan syukur dalam diri.
1
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
II.1 Pengertian syukur
Syukur adalah memuji dzat yang memberi kenikmatan atas limpahan kebaikan yang
dianugrahkan. Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wa syukuran, yang berarti
berterimakasih kepada-Nya. Menurut kamus Arab-Indonesia, kata syukur diambil dari kata
syakara,yaskuru,syukran dan tasyakara yang berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya. Syukur
dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya.( Ulya Ali Ubaid , 2012 )
syukur adalah dua kata yang sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari seorang
muslim, termasuk di Indonesia. Sering juga terdapat idiom “kalau mendapat ujian kita
bersabar, kalau mendapat nikmat kita bersyukur”. Bersyukur merupakan salah satu bentuk
perilaku paling umum yang dapat dimiliki oleh semua orang. Di dalam budaya beberapa suku
bangsa di Indonesia sendiri, terdapat tradisi ‘syukuran’, yang umumnya dilaksanakan dalam
bentuk mengadakan doa bersama, sujud syukur, dan bersedekah kepada kaum tidak mampu,
yang tujuannya adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas apa yang telah
dicapai oleh seseorang, keluarga, ataupun sekelompok orang tertentu. Konsep syukur juga
telah banyak dijadikan sebagai topik kajian penelitian psikologi, khususnya psikologi positif.
Syukur atau kebersyukuran dalam ilmu psikologi sering disebut dengan istilah gratitude.
Penelitian tentang gratitude juga telah banyak dilakukan oleh psikologi di dunia barat. Salah
satu tokoh yang banyak meneliti mengenai gratitude adalah Robert A.Emmons dan Michael
E.McCullough. Konstruk gratitude yang dibangun meliputi thankfulness, gratefulness, dan
appreciative (McCullough, Emmons, & Tsang, 2002).
( Kirrman Suparman, 2003 ). Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan
dan rasa menghormati serta mengagungkan Tuhan atas segala nikmat-Nya, baik
diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan dengan
perbuatan. Ada tiga ayat tentang pengertian syukur yaitu:
1) Surah al-furqan: 62
ُ َار ِخ ْلفَةً ِل َم ْنأ َ َرادَأ َ ْنيَذَّ َّك َرأ َ ْوأَ َراد
ً ش ُك
ورا َ َوه َُوالَّذِي َجعَ ََلللَّ ْيلَ َوالنَّ َه
“Dan Dia(pula)yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur ”.
2) surah saba: 13
َّ ش ْك ًر َاوقَِِليلٌ ِم ْن ِعبَا ِديَال
ُ ش ُك
ِور ٍ اريبَ َوتَ َماثِيلَ َو ِجفَانٍك َْال َج َوابِ َوقُد
ُ َُور َرا ِسيَاتٍا ْع َملُواآَلَدَ ُاوود ِ يَ ْع َملُونَلَ ُه َما َيشَا ُء ِم ْن َم َح
artinya:
“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
2
Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).
dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih”.
3) Surah al-Insan: 9
ً ش ُك
ورا ْ ُإِنَّ َمان
ُ ط ِع ُم ُك ْم ِل َوجْ ِهاللَّ ِه ََلنُ ِريد ُِم ْن ُك ْم َجزَ ا ًء َو ََل
artinya:
“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk
mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula
(ucapan) terima kasih”.
· II.II Pembagian dan komponen syukur
Al-Raghib membagi syukur kepada tiga macam:
1). Al-lisan, bersyukur dengan lisan. Orang yang bersyukur akan senantiasa memuji
Tuhannya. Mengucapkan hamdlah jika mendapat nikmat, beristighfar jika melakukan
kesalahan, mengucapkan subhannallah jika melihat ciptaan-Nya. Sehingga bentuk syukur
dengan lisan adalah dengan memuji sang pemberi nikmat yaitu Allah SWT.
2). Syukur al-Qalb, bersyukur dengan hati. Maksudnya adalah mengingat dan
menggambarkan kenikmatan itu semata karena anugerah Allah SWT yang maha Kuasa.
Ditambah dengan menampakkan kecintaan dan pengagungan kepada Allah SWT yang maha
pemberi nikmat dengan tanpa menyandarkan kenikmatan tersebut kepada kekuatan diri
sendiri.
3). Syukr sairi al-Jawarih, syukur anggota badan atau bersyukur denngan amal. Maksudnya
membalas kenikmatan sesuai dengan haknya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
perbuatan ketaatandan menggunakan kenikmatan tersebut untuk taat kepada Allah dan tidak
untuk memaksiati Allah.
II.III Kemudian syukur memiliki tingkatan:
1. Bersyukur atas sesuatu yang disukai
2. Bersyukur atas sesuatu yang dibenci
3. Bersyukur dengan hanya melihat Pemberi nikmat
4
Dan kami kunci mati hati mereka, sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran
lagi) (QS. Al-A'raaf: 99-100)”
Sebelum turun peringatan itu, Allah 'Azza wa Jalla lebih dulu berjanji akan menurunkan
berkah-Nya dari langit dan dari bumi pada suatu negeri yang masyarakatnya beriman serta
bertaqwa, sebagai sarana pemakmuran dan penentraman kehidupan.
6
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dari materi diatas dapat di simpulkan bahwa syukur adalah salah satu ungkapan
terimakasih seseorang kepada sang pemberi nikmat, yang dapat di aplikasikan melalui lisan,
hati, juga perbuatan, yang memiliki keutamaan pada al-qur’an, as-sunnah, dan atsar sahabat.
Seorang yang senantiasa bersyukur niscaya Allah tambah kenikmatannya, sedangkan seorang
yang kufur niscaya Allah ambil kenikmatannya,serta dapat menimbulkan bahaya dan
bencana.
Untuk menanamkan syukur pada diri, maka harus membiasakan diri dengan
perbuatan kebajikan, tidak mengutamakan dunia, senantiasa mengucap hamdalah, tidak
mengeluh dan sebagainya.
III.II. Saran
Di dalam makalah ini sudah di jelaskan tentang bagaimana kita bersyukur, dan dalam
keadaan apapun kita harus selalu bersyukur atas karunia yang telah tuhan berikan kepada kita
semua sehingga kami dapat menyeleaikan makalah ini.
Dalam makalah ini pastilah jauh dari kesempurnaan maka dari itu , dan berawal dari
itu kritik dan saran dari dosen untuk semua khususnya sungguh teramat penting bagi kami,
untuk membangun semngat dan kualitas kami dalam berkarya bisa lebih baik dari hasil yang
kami peroleh.
7
DAFTAR PUSTAKA