A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Yanah
Tanggal Lahir/Umur : 05 Februari 1960 / 57 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Golongan Darah :-
Diagnosa Medis : Susp. Apendisitis
Tanggal Masuk RS : 13 Januari 2018 pukul 04.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2018 pukul 15.00 WIB
Alamat : Kp. Sancang RT 01 RW 14 Kab. Bandung Barat
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri perut sebelah kanan bawah
b. BAK
Frekuensi 6 – 7 kali/hari Belum BAK
Warna Kuning jernih
3. Istirahat Tidur
a. Malam
Lama Tidur 6 – 7 jam/hari -
Kesulitan Tidak ada -
b. Siang
Lama Tidur 1 – 2 jam/hari 4 jam
Kesulitan Tidak ada Sering terbangun
karena tiba-tiba nyeri
4. Personal Hygiene
a. Mandi 3x/hari Belum mandi
b. Keramas 1x/hari Belum keramas
c. Gosok Gigi 3x/hari Belum gosok gigi
5. Olahraga
a. Jenis Jogging -
b. Frekuensi 1x/minggu -
c. Lama 1 – 2 jam -
6. Kebiasaan
a. Merokok - -
b. Minuman Keras - -
c. Obat Terlarang - -
e. Pemeriksaan Fisik
1) Penampilan Umum : Klien terlihat segar
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 TB : 150 cm
N : 100 BB : 50 kg
RR : 20
S : 36 oC
4) Sistem Pernafasan
Wajah : Wajah tidak pucat atau sianosis
Mata : Mata simetris, tidak sianosis pada pelpebra.
Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernafasn cuping hidung, tidak
sianosis, tidak ada lesi ataupun pengeluaran sekret. Klien dapat
menghembuskan nafas dengan kuat dari kedua lubang hidung.
Klien tidak memiliki gangguan penghidu.
Bibir : Bibir simetris, berwarna merah gelap, tidak ada lesi, tidak
sianosis, mukosa bibir lembab.
Pharing : Warna pharing merah muda, tidak ada pembesaran pharing.
Dada Anterior : Dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema disekitar dada
anterior. Ketika dilakukan pemeriksaan taktil fremitus terasa
getaran di kedua tangan pemeriksa. Suara paru resonan. Bunyi
paru vesikuler.
Dada Posterior : Dada posterior simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema. Ketika
dilakukan pemeriksaan taktil fremitus terasa getaran di kedua
tangan pemeriksa. Suara paru resonan. Bunyi paru vesikuler,
Ekstremitas : ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak ada lesi, tidak
atas dan sianosis.
bawah
5) Sistem Kardiovaskuler
Kepala : Kepala simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera mata
berwarna putih jernih.
Leher : Bentuk leher simetris, tidak ada peningkatan JVP. Frekuensi
arteri karotis 100x/menit dengan denyutan kuat dan reguler.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Thoraks : Tidak terdapat luka operasi, bentuk thoraks simetris, tidak
terlihat denyutan apeks. Suara jantung dullnes mulai dari ICS 2
kanan ke ICS 2 kiri, ICS 3 kiri, sampai ICS 5 kiri.
Abdomen : Tidak terdengar bruit aorta abdominalis.
Ekstremitas : Kuku-kuku bersih dan rapih, tidak terdapat clubbing finger.
Akral hangat. CRT kembali <2 detik.
6) Sistem Pencernaan
Rambut : Warna rambut putih kehitaman, tidak kotor, tidak ada lesi.
Rambut rontok, dan tidak ada nyeri tekan.
Mulut : Mukosa rongga mulut berwarna merah muda, jumlah gigi 8
buah, terdapat karies gigi, gigi berwarna putih kekuningan.
Terdapat bercak-bercak warna putih di pinggir lidah
Leher : Trakea simetris, reflek menelan baik.
Abdomen : Abdomen simetris, terdapat benjolan di bagian abdomen kanan
bawah, tidak ada distensi abdomen. Bising usus terdengar di
bagian LUQ dengan frekuensi 10x/menit. Tidak ada
pembesaran hati. Terdapat nyeri tekan di bagian supra pubis
kanan.
Ekstremitas : Tidak terdapat tanda-tanda malnutrisi.
atas dan
bawah
7) Sistem Perkemihan
Abdomen : Abdomen simetris, tidak tampak pelebaran pembuluh. Terdapat
benjolan di sebelah kanan bawah. Shifting dullness (-). Ascites
(-). Terdapat nyeri tekan di bagian supra pubis kanan. Ginjal
tidak teraba. Kandung kemih dullnes.
d. Data Psikologis
Status Emosi : Klien dapat mengendalikan emosinya ketika klien dihadapkan
pada suatu masalah.
Kecemasan : Klien mengatakan sedikit cemas karena akan dilakukan
tindakan operasi
Pola Koping : Klien menerima sakitnya dan klien tetap bersabar.
Gaya Komunikasi : Klien mampu berkomunikasi dengan jelas dan menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, komunikasi terjalin 2 arah.
Konsep Diri
- Body Image : Klien tidak malu dengan apa yang dialami pada dirinya saat ini.
- Ideal Diri : Klien mengatakan ingin melakukan aktivitas sehari-hari lagi
seperti biasa
- Peran : Klien mengatakan dirinya sebagai istri, ibu, dan nenek.
- Identitas : Klien mengatakan dirinya sebagai wanita.
- Harga Diri : Klien mengatakan ingin saling menghargai dan dihargai oleh
semua orang.
e. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga terlihat harmonis, komunikasinya pun baik, begitupun
dengan masyrakat sekitar.
f. Data Spiritual
Keyakinan Hidup : Klien menyikapi bahwa sakit yang ia alami ia jadikan sebagai
cobaan dan ikhlas menghadapinya.
Keyakinan Akan : Klien yakin bahwa ia akan sembuh.
Kesembuhan
Kemampuan : Klien tidak mampu melaksanakan shalat 5 waktu.
Beribadah Saat
Sakit
g. Data Penunjang
Tanggal Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Normal
13 HEMATOLOGI
Januari Darah Rutin
2018 Hemoglobin 12.7 g/dL 12.0 ~ 14.0
Lekosit 15.200 * /mm3 4.000 ~ 10.000
Hematokrit 37 % 36 ~ 45
Trombosit 208.000 /mm3 150.000 ~ 440.000
13 KIMIA KLINIK
Januari Glukosa Darah 440 * mg % <140
2018 Sewaktu
URINE
Tes Beta HCG Urin Negatif Negatif
Urin Lengkap
Kimia Urine
Warna Urin Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat Jenis Urine 1.015 1.015 ~ 1.025
pH Urine 6.0 4.8 ~ 7.4
Protein Urine POS (++) Negatif
Glukosa Urine POS (++++) Negatif
Bilirubin Urine Negatif Negatif
Lekosit Urine Negatif Negatif
Darah Samar Urine POS (+) Negatif
Nitrit Urine Negatif Negatif
Keton Urine POS (+) Negatif
Urobilinogen Urine Negatif UE Negatif
Mikroskopis Urine
Lekosit 8 – 10 /lpb <10
Eritrosit 10 -12 * /lpb 0~2
Sel Epitel 15 -20 /lpk Negatif
Kristal Negatif /lpb Negatif
Lain-lain Granular cast
h. Program dan Rencana Pengobatan
1) Ceftriaxone 2 x 1 vial per IV jam 04.00 dan jam 16.00
2) Ranitidin 2 x 1 ampul per IV jam 12.00 dan jam 24.00
3) Ketorolac 2 x 1 ampul per IV jam 12.00 dan jam 24.00
4) Metronidazole 3 x 500 per IV jam 04.00, 12.00, 24.00
5) Novorapid 6u per SC 6-6-6
6) Levemir 10u per SC jam 20.00
2. Analisa Data
No. Data Interpretasi Masalah
1. DS : Trauma jaringan Gangguan rasa
- Klien mengatakan nyeri perut apendiks nyaman nyeri
sebelah kanan bawah
- Klien mengatakan nyeri
bertambah setelah beraktiviitas Kerusakan sel
- Klien mengatakan nyerinya apendiks
seperti ditusuk-tusuk
- Klien mengatakan nyerinya
dirasakan sejaka 10 jam SMRS Pelepasan mediator
nyeri (histamin,
DO : bradikinin,
- Terdapat nyeri tekan pada daerah prostaglandin,
supra pubis serotonin, ion
- Bagian abdomen kana bawah kalium, dll)
tampak ada benjolan
- Skala nyeri 5
Merangsang
reseptor nyeri
Dihantarkan serabut
tipe A dan serrabut
tipe C
Medulla Spinalis
Talamus
Otak (Korteks
Somatosensorik)
Persepsi nyeri
Nyeri
2. DS : Apendisitis Ketidakseimbangan
- Klien mengatakan mual dan nutrisi kurang dari
muntah ketika dirumah kebutuhan
- Klien mengatakan mual saat Peningkatan
makan tekanan intra
- Klien mengatakan hanya habis ½ abdomen
porsi pada saat makan dirumah
- Klien mengatakan memiliki
riwayat penyakit DM type II Tekanan pada area
lambung
DO :
Terdapat bercak-bercak putih di
bagian pinggir lidah Merangsang N.X
BB : 50 kg (vagus)
TB : 150 cm
IMT : 22
Glukosa Darah Sewaktu : 440 mg% Medula oblongata
Mual muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
3. DS : Apendisitis Ansietas
Klien mengatakan sedikit cemas
karena akan dilakukan tindakan
operasi Tindakan
Operasi
DO :
N : 100 x/menit
Ansietas
3. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan rasa nyaman nyeri b.d inflamasi dan infeksi
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan tidak
adekuat
3) Ansietas b.d prosedur tindakan operasi
4. Perencanaan
Dx Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d inflamasi Setelah dilakukan 1. Observasi TTV Untuk
dan infeksi tindakan mengetahui
DS : keperawatan perkembangan
- Klien mengatakan 1x24 jam nyeri 2. Latih klien nafas klien
nyeri perut sebelah berkurang dalam Meningkatkan
kanan bawah dengan kriteria : sirkulasi dan
- Klien mengatakan Klien mampu mengurangi
nyeri bertambah mengontrol nyeri 3. Berikan posisi rasa nyeri
setelah beraktiviitas Klien mampu nyaman, Memberikan
- Klien mengatakan melaporkan nyeri semifowler posisi nyaman
nyerinya seperti berkurang ataupun posisi dapat
ditusuk-tusuk dengan miring membantu
- Klien mengatakan menggunakan dalam
nyerinya dirasakan manajemen nyeri mengurangi
sejaka 10 jam Klien mampu 4. Kolaborasi rasa nyeri
SMRS menyatakan rasa pemberian obat Merupakan
nyaman setelah analgesik dan tindakan
DO : nyeri berkurang antibiotik : dependen
- Terdapat nyeri tekan Skala nyeri turun Ceftriaxone 2x1 perawat
pada daerah supra dari 5 menjadi 4 vial dimana
pubis Ketorolac 2x1 analgesik
- Bagian abdomen ampul berfungsi untuk
kana bawah tampak Metronidazole memblok
ada benjolan 1x500 mg stimulasi nyeri
- Skala nyeri 5
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien Mengurangi
nutrisi kurang dari tindakan untuk makan beban kerja
kebutuhan tubuh b.d keperawatan sedikit-sedikit peristaltik usus,
ketidakmampuan untuk 2x24 jam tetapi sering dan
mencerna makanan kebutuhan nutrisi mengurangi
- Klien mengatakan klien seimbang 2. Anjurkan klien rasa mual
mual dan muntah dengan kriteria : untuk minum air Mengurangi
ketika dirumah Klien tidak mual hangat rasa mual
- Klien mengatakan saat makan 3. Observasi porsi
mual saat makan Klien dapat makan klien
- Klien mengatakan menghabiskan Mengetahui
hanya habis ½ porsi makanannya 4. Kolaborasi perkembangan
pada saat makan sebanyak 1 porsi pemberian obat intake makan
dirumah anti mual dan klien
- Klien mengatakan anti diabetik : Agen-agen
memiliki riwayat Ranitidin 2x1 farmakologi
penyakit DM type II ampul dapat
Novorapid 6u digunakan
DO : Levemir 10u untuk
Terdapat bercak-bercak mengurangi
putih di bagian pinggir atau
lidah menghilangkan
BB : 50 kg mual
TB : 150 cm
IMT : 22
Glukosa Darah
Sewaktu : 440 mg%
3. Ansietas b.d prosedur Setelah dilakukan 1. Dorong klien Dapat
tindakan operasi tindakan untuk dijadikan
keperawatan mengungkapkan sebagai
DS : 1x24 jam, klien perasaan, penentuan
Klien mengatakan tidak cemas, ketakutan, tingkatan
sedikit cemas karena dengan kriteria persepsi kecemasan
akan dilakukan hasil : klien dan
tindakan operasi Klien mampu penentuan
mengidentifikasi intervensi yang
DO : dan tepat untuk
N : 100 x/menit diberikan
mengungkapkan
kepada klien
gejala cemas 2. Jelaskan semua Dengan adanya
Mengidentifikasi, prosedur dan informasi yang
mengungkapkan apa yang adekuat,
dan menunjukan dirasakan kecemasan
teknik untuk selama prosedur klien dapat
mengontrol operasi berkurang, dan
klien dapat
cemas
melakukan
Postur tubuh, tindakan
ekspresi wajah, manajemen
bahasa tubuh dan kecemasan
tingkat aktivitas 3. Instruksikan Dengan
menunjukkan klien maksimalnya
berkurangnya menggunakan ventilasi maka
teknik relaksasi akan
kecemasan
mengurangi
kecemasan dan
ketakutan
5. Pelaksanaan
No. Tanggal dan Jam Tindakan DP Paraf
1. 13 Januari 2018 - Memberikan obat Ceftriaxon per IV 1
16.00 WIB - Memberikan obat Ketorolac pe IV 2
- Memberikan obat Ranitidin per IV 1
2. 13 Januari 2018 - Menjelaskan prosedur dan apa yang 3
16.30 WIB dirasakan selama tindakan operasi
- Melatih klien tarik nafas dalam 3
- Memberikan semangat kepada klien 3