Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

Y DENGAN GANGGUAN SISTEM


PENCERNAAN : APENDISITIS DI RUANG E4 RSUD CIBABAT CIMAHI

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Yanah
Tanggal Lahir/Umur : 05 Februari 1960 / 57 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Golongan Darah :-
Diagnosa Medis : Susp. Apendisitis
Tanggal Masuk RS : 13 Januari 2018 pukul 04.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2018 pukul 15.00 WIB
Alamat : Kp. Sancang RT 01 RW 14 Kab. Bandung Barat

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Neng Sulastri
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Sancang RT 01 RW 14 Kab. Bandung Barat

c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri perut sebelah kanan bawah

b) Keluhan Utama Saat Dikaji


Klien mengeluh nyeri perut sebelah kanan bawah sejak 10 jam sebelum
masuk rumah sakit disertai dengan mual muntah. Tindakan yang sudah
dilakukan klien dirumah yaitu banyak minum dan beristirahat, lalu pada
pukul 4 pagi klien dilarikan ke IGD RSUD Cibabat untuk diberikan
pertolongan.

Klien mengatakan nyeri bertambah apabila sudah melakukan aktivitas dan


berkurang saat beristirahat. Klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk
di bagian perut kanan. Klien mengatakan tidak ada penyebaran nyeri. Skala
nyeri 5 dengan menggunakan perhitungan skala 0 – 10. Nyeri dirasakan sejak
10 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit DM type II.
Klien tidak memiliki riwayat penyakit seperti jantung, asthma, dan penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, dan HIV.
Klien belum pernah dirawat di RS sebelumnya dan belum pernah dilakukan
tindakan operasi
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan di keluarganya
seperti DM, jantung, hipertensi, astma, dan penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, dan HIV.

d. Pola Aktivitas Sehari-hari


No. Aktivitas Di Rumah Di RS
1. Nutrisi
a. Makan
Jenis Makanan Nasi, lauk pauk dengan Klien berpuasa sampai
sambal. Sering makan pukul 18.00
makanan pedas setiap
hari
Frekuensi 3x/hari
Keluhan Mual
Porsi ½ porsi

b. Minum Klien berpuasa sampai


Jenis minuman Air putih pukul 18.00
Jumlah 7 – 8 gelas/hari
2. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 2x/hari Belum BAB
Konsistensi Padat
Warna Kuning kecokelatan

b. BAK
Frekuensi 6 – 7 kali/hari Belum BAK
Warna Kuning jernih
3. Istirahat Tidur
a. Malam
Lama Tidur 6 – 7 jam/hari -
Kesulitan Tidak ada -

b. Siang
Lama Tidur 1 – 2 jam/hari 4 jam
Kesulitan Tidak ada Sering terbangun
karena tiba-tiba nyeri
4. Personal Hygiene
a. Mandi 3x/hari Belum mandi
b. Keramas 1x/hari Belum keramas
c. Gosok Gigi 3x/hari Belum gosok gigi
5. Olahraga
a. Jenis Jogging -
b. Frekuensi 1x/minggu -
c. Lama 1 – 2 jam -
6. Kebiasaan
a. Merokok - -
b. Minuman Keras - -
c. Obat Terlarang - -

e. Pemeriksaan Fisik
1) Penampilan Umum : Klien terlihat segar
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 TB : 150 cm
N : 100 BB : 50 kg
RR : 20
S : 36 oC
4) Sistem Pernafasan
 Wajah : Wajah tidak pucat atau sianosis
 Mata : Mata simetris, tidak sianosis pada pelpebra.
 Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernafasn cuping hidung, tidak
sianosis, tidak ada lesi ataupun pengeluaran sekret. Klien dapat
menghembuskan nafas dengan kuat dari kedua lubang hidung.
Klien tidak memiliki gangguan penghidu.
 Bibir : Bibir simetris, berwarna merah gelap, tidak ada lesi, tidak
sianosis, mukosa bibir lembab.
 Pharing : Warna pharing merah muda, tidak ada pembesaran pharing.
 Dada Anterior : Dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema disekitar dada
anterior. Ketika dilakukan pemeriksaan taktil fremitus terasa
getaran di kedua tangan pemeriksa. Suara paru resonan. Bunyi
paru vesikuler.
 Dada Posterior : Dada posterior simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema. Ketika
dilakukan pemeriksaan taktil fremitus terasa getaran di kedua
tangan pemeriksa. Suara paru resonan. Bunyi paru vesikuler,
 Ekstremitas : ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak ada lesi, tidak
atas dan sianosis.
bawah
5) Sistem Kardiovaskuler
 Kepala : Kepala simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera mata
berwarna putih jernih.
 Leher : Bentuk leher simetris, tidak ada peningkatan JVP. Frekuensi
arteri karotis 100x/menit dengan denyutan kuat dan reguler.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
 Thoraks : Tidak terdapat luka operasi, bentuk thoraks simetris, tidak
terlihat denyutan apeks. Suara jantung dullnes mulai dari ICS 2
kanan ke ICS 2 kiri, ICS 3 kiri, sampai ICS 5 kiri.
 Abdomen : Tidak terdengar bruit aorta abdominalis.
 Ekstremitas : Kuku-kuku bersih dan rapih, tidak terdapat clubbing finger.
Akral hangat. CRT kembali <2 detik.

6) Sistem Pencernaan
 Rambut : Warna rambut putih kehitaman, tidak kotor, tidak ada lesi.
Rambut rontok, dan tidak ada nyeri tekan.
 Mulut : Mukosa rongga mulut berwarna merah muda, jumlah gigi 8
buah, terdapat karies gigi, gigi berwarna putih kekuningan.
Terdapat bercak-bercak warna putih di pinggir lidah
 Leher : Trakea simetris, reflek menelan baik.
 Abdomen : Abdomen simetris, terdapat benjolan di bagian abdomen kanan
bawah, tidak ada distensi abdomen. Bising usus terdengar di
bagian LUQ dengan frekuensi 10x/menit. Tidak ada
pembesaran hati. Terdapat nyeri tekan di bagian supra pubis
kanan.
 Ekstremitas : Tidak terdapat tanda-tanda malnutrisi.
atas dan
bawah

7) Sistem Perkemihan
 Abdomen : Abdomen simetris, tidak tampak pelebaran pembuluh. Terdapat
benjolan di sebelah kanan bawah. Shifting dullness (-). Ascites
(-). Terdapat nyeri tekan di bagian supra pubis kanan. Ginjal
tidak teraba. Kandung kemih dullnes.

d. Data Psikologis
 Status Emosi : Klien dapat mengendalikan emosinya ketika klien dihadapkan
pada suatu masalah.
 Kecemasan : Klien mengatakan sedikit cemas karena akan dilakukan
tindakan operasi
 Pola Koping : Klien menerima sakitnya dan klien tetap bersabar.
 Gaya Komunikasi : Klien mampu berkomunikasi dengan jelas dan menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, komunikasi terjalin 2 arah.
 Konsep Diri
- Body Image : Klien tidak malu dengan apa yang dialami pada dirinya saat ini.
- Ideal Diri : Klien mengatakan ingin melakukan aktivitas sehari-hari lagi
seperti biasa
- Peran : Klien mengatakan dirinya sebagai istri, ibu, dan nenek.
- Identitas : Klien mengatakan dirinya sebagai wanita.
- Harga Diri : Klien mengatakan ingin saling menghargai dan dihargai oleh
semua orang.

e. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga terlihat harmonis, komunikasinya pun baik, begitupun
dengan masyrakat sekitar.
f. Data Spiritual
 Keyakinan Hidup : Klien menyikapi bahwa sakit yang ia alami ia jadikan sebagai
cobaan dan ikhlas menghadapinya.
 Keyakinan Akan : Klien yakin bahwa ia akan sembuh.
Kesembuhan
 Kemampuan : Klien tidak mampu melaksanakan shalat 5 waktu.
Beribadah Saat
Sakit

g. Data Penunjang
Tanggal Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Normal
13 HEMATOLOGI
Januari Darah Rutin
2018 Hemoglobin 12.7 g/dL 12.0 ~ 14.0
Lekosit 15.200 * /mm3 4.000 ~ 10.000
Hematokrit 37 % 36 ~ 45
Trombosit 208.000 /mm3 150.000 ~ 440.000
13 KIMIA KLINIK
Januari Glukosa Darah 440 * mg % <140
2018 Sewaktu
URINE
Tes Beta HCG Urin Negatif Negatif

Urin Lengkap
Kimia Urine
Warna Urin Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat Jenis Urine 1.015 1.015 ~ 1.025
pH Urine 6.0 4.8 ~ 7.4
Protein Urine POS (++) Negatif
Glukosa Urine POS (++++) Negatif
Bilirubin Urine Negatif Negatif
Lekosit Urine Negatif Negatif
Darah Samar Urine POS (+) Negatif
Nitrit Urine Negatif Negatif
Keton Urine POS (+) Negatif
Urobilinogen Urine Negatif UE Negatif

Mikroskopis Urine
Lekosit 8 – 10 /lpb <10
Eritrosit 10 -12 * /lpb 0~2
Sel Epitel 15 -20 /lpk Negatif
Kristal Negatif /lpb Negatif
Lain-lain Granular cast
h. Program dan Rencana Pengobatan
1) Ceftriaxone 2 x 1 vial per IV jam 04.00 dan jam 16.00
2) Ranitidin 2 x 1 ampul per IV jam 12.00 dan jam 24.00
3) Ketorolac 2 x 1 ampul per IV jam 12.00 dan jam 24.00
4) Metronidazole 3 x 500 per IV jam 04.00, 12.00, 24.00
5) Novorapid 6u per SC 6-6-6
6) Levemir 10u per SC jam 20.00

2. Analisa Data
No. Data Interpretasi Masalah
1. DS : Trauma jaringan Gangguan rasa
- Klien mengatakan nyeri perut apendiks nyaman nyeri
sebelah kanan bawah
- Klien mengatakan nyeri
bertambah setelah beraktiviitas Kerusakan sel
- Klien mengatakan nyerinya apendiks
seperti ditusuk-tusuk
- Klien mengatakan nyerinya
dirasakan sejaka 10 jam SMRS Pelepasan mediator
nyeri (histamin,
DO : bradikinin,
- Terdapat nyeri tekan pada daerah prostaglandin,
supra pubis serotonin, ion
- Bagian abdomen kana bawah kalium, dll)
tampak ada benjolan
- Skala nyeri 5
Merangsang
reseptor nyeri
Dihantarkan serabut
tipe A dan serrabut
tipe C

Medulla Spinalis

Talamus

Otak (Korteks
Somatosensorik)

Persepsi nyeri

Nyeri
2. DS : Apendisitis Ketidakseimbangan
- Klien mengatakan mual dan nutrisi kurang dari
muntah ketika dirumah kebutuhan
- Klien mengatakan mual saat Peningkatan
makan tekanan intra
- Klien mengatakan hanya habis ½ abdomen
porsi pada saat makan dirumah
- Klien mengatakan memiliki
riwayat penyakit DM type II Tekanan pada area
lambung
DO :
Terdapat bercak-bercak putih di
bagian pinggir lidah Merangsang N.X
BB : 50 kg (vagus)
TB : 150 cm
IMT : 22
Glukosa Darah Sewaktu : 440 mg% Medula oblongata

Mual muntah

Intake tidak adekuat

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

3. DS : Apendisitis Ansietas
Klien mengatakan sedikit cemas
karena akan dilakukan tindakan
operasi Tindakan
Operasi
DO :
N : 100 x/menit
Ansietas

3. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan rasa nyaman nyeri b.d inflamasi dan infeksi
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan tidak
adekuat
3) Ansietas b.d prosedur tindakan operasi

4. Perencanaan
Dx Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d inflamasi Setelah dilakukan 1. Observasi TTV Untuk
dan infeksi tindakan mengetahui
DS : keperawatan perkembangan
- Klien mengatakan 1x24 jam nyeri 2. Latih klien nafas klien
nyeri perut sebelah berkurang dalam Meningkatkan
kanan bawah dengan kriteria : sirkulasi dan
- Klien mengatakan Klien mampu mengurangi
nyeri bertambah mengontrol nyeri 3. Berikan posisi rasa nyeri
setelah beraktiviitas Klien mampu nyaman, Memberikan
- Klien mengatakan melaporkan nyeri semifowler posisi nyaman
nyerinya seperti berkurang ataupun posisi dapat
ditusuk-tusuk dengan miring membantu
- Klien mengatakan menggunakan dalam
nyerinya dirasakan manajemen nyeri mengurangi
sejaka 10 jam Klien mampu 4. Kolaborasi rasa nyeri
SMRS menyatakan rasa pemberian obat Merupakan
nyaman setelah analgesik dan tindakan
DO : nyeri berkurang antibiotik : dependen
- Terdapat nyeri tekan Skala nyeri turun Ceftriaxone 2x1 perawat
pada daerah supra dari 5 menjadi 4 vial dimana
pubis Ketorolac 2x1 analgesik
- Bagian abdomen ampul berfungsi untuk
kana bawah tampak Metronidazole memblok
ada benjolan 1x500 mg stimulasi nyeri
- Skala nyeri 5
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien Mengurangi
nutrisi kurang dari tindakan untuk makan beban kerja
kebutuhan tubuh b.d keperawatan sedikit-sedikit peristaltik usus,
ketidakmampuan untuk 2x24 jam tetapi sering dan
mencerna makanan kebutuhan nutrisi mengurangi
- Klien mengatakan klien seimbang 2. Anjurkan klien rasa mual
mual dan muntah dengan kriteria : untuk minum air Mengurangi
ketika dirumah Klien tidak mual hangat rasa mual
- Klien mengatakan saat makan 3. Observasi porsi
mual saat makan Klien dapat makan klien
- Klien mengatakan menghabiskan Mengetahui
hanya habis ½ porsi makanannya 4. Kolaborasi perkembangan
pada saat makan sebanyak 1 porsi pemberian obat intake makan
dirumah anti mual dan klien
- Klien mengatakan anti diabetik : Agen-agen
memiliki riwayat Ranitidin 2x1 farmakologi
penyakit DM type II ampul dapat
Novorapid 6u digunakan
DO : Levemir 10u untuk
Terdapat bercak-bercak mengurangi
putih di bagian pinggir atau
lidah menghilangkan
BB : 50 kg mual
TB : 150 cm
IMT : 22
Glukosa Darah
Sewaktu : 440 mg%
3. Ansietas b.d prosedur Setelah dilakukan 1. Dorong klien Dapat
tindakan operasi tindakan untuk dijadikan
keperawatan mengungkapkan sebagai
DS : 1x24 jam, klien perasaan, penentuan
Klien mengatakan tidak cemas, ketakutan, tingkatan
sedikit cemas karena dengan kriteria persepsi kecemasan
akan dilakukan hasil : klien dan
tindakan operasi Klien mampu penentuan
mengidentifikasi intervensi yang
DO : dan tepat untuk
N : 100 x/menit diberikan
mengungkapkan
kepada klien
gejala cemas 2. Jelaskan semua Dengan adanya
Mengidentifikasi, prosedur dan informasi yang
mengungkapkan apa yang adekuat,
dan menunjukan dirasakan kecemasan
teknik untuk selama prosedur klien dapat
mengontrol operasi berkurang, dan
klien dapat
cemas
melakukan
Postur tubuh, tindakan
ekspresi wajah, manajemen
bahasa tubuh dan kecemasan
tingkat aktivitas 3. Instruksikan Dengan
menunjukkan klien maksimalnya
berkurangnya menggunakan ventilasi maka
teknik relaksasi akan
kecemasan
mengurangi
kecemasan dan
ketakutan

5. Pelaksanaan
No. Tanggal dan Jam Tindakan DP Paraf
1. 13 Januari 2018 - Memberikan obat Ceftriaxon per IV 1
16.00 WIB - Memberikan obat Ketorolac pe IV 2
- Memberikan obat Ranitidin per IV 1
2. 13 Januari 2018 - Menjelaskan prosedur dan apa yang 3
16.30 WIB dirasakan selama tindakan operasi
- Melatih klien tarik nafas dalam 3
- Memberikan semangat kepada klien 3

E/ klien mengatakan sudah lebih tenang


karena sudah tahu tentang prosedur selama
tindakan operasi yang akan mendatang.
Ekspresi wajah klien tampak lebih rileks

3. 13 Januari 2018 - Memonitor tetesan infus dan cairan infus 2


16.50
E/ tetesan infus RL 500 cc lancar, 20
gtt/menit
4. 13 Januari 2018 - Memberikan obat Novorapid 6u 2
18.00 WIB - Menyajikan makanan selagi hangat 2
- Menganjurkan klien untuk minum air
hangat
5. 13 Januari 2018 - Mengobservasi porsi makan klien 2
18.30 WIB
E/ Porsi makan klien habis 1 porsi, klien
mengatakan tidak mual sebelum, ketika, dan
sesudah makan
6. 13 Januari 2018 - Mengobservasi intensitas nyeri klien 1
19.00 WIB
E/ Klien mengatakan nyerinya sudah
berkurang dari sebelumnya
7. 13 Januari 2018 - Memberikan obat Metronidazole per IV 1
20.00 WIB - Memberikan obat Levemir 10u 2
8. 14 Januari 2018 - Mengobservasi TTV 1
14.15 WIB - Mengobservasi intensitas nyeri 1
- Mengingatkan klien untuk tarik nafas 1,3
dalam ketika nyeri dirasakan dan ketika
sedang gelisah
- Mengobservasi porsi makan dan keluhan 2
saat makan
- Memonitor tetesan infus 2

E/ TD : 140/80 N : 69 RR : 24 S : 35,8. Klien


mengatakan nyerinya sudah berkurang, tetapi
ketika daerah apendik ditekan klien
mengatakan masih nyeri, klien mengatakan
sering mempraktikan tarik nafas dalam.
Klien mengatakan makan siangnya habis 1
porsi dan tidak mual. Tetesan infus lancar 20
gtt/menit
9. 14 Januari 2018 - Memberikan obat Ceftriaxon per IV 1
16.00 WIB - Memberikan obat Ketorolac pe IV 1
- Memberikan obat Ranitidin per IV 2
10. 14 Januari 2018 - Memberikan obat Novorapid 6u 2
18.00 WIB
11. 14 Januari 2018 - Mengobservasi porsi makan klien 2
19.00 WIB
E/ Porsi makan klien habis 1 porsi, klien
mengatakan tidak mual sebelum, ketika, dan
sesudah makan
12. 14 Januari 2018 - Memberikan obat Metronidazole per IV 1
20.00 WIB - Memberikan obat Levemir 10u 2
6. Evaluasi
Tanggal dan Waktu D.Kep Perkembangan Paraf Pelaksana
13 Januari 2018 3 S : Klien mengatakan sudah lebih
21. 00 WIB tenang karena sudah tahu tentang
prosedur selama tindakan operasi
yang akan mendatang.
O : Ekspresi wajah klien tampak lebih
rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
14 Januari 2018 1 S:
17.00 WIB - Klien mengatakan nyerinya
berkurang dari sebelumnya
- Klien mengatakan selalu
mempraktikan tarik nafas
dalam ketika nyeri dirasakan
- Ketika daerah apendik ditekan
klien mengatakan masih nyeri
O : Skala nyeri 4 (0-10)
TD : 140/80
N : 69
RR : 24
S : 35,8
A : Gangguan rasa nyaman nyeri
P : Kolaborasi pemberian obat
analgesik : Ceftriaxone, Keterolac,
Metronidazole
I : Memberikan obat Ceftriaxone per
IV 5 cc, ketorolac per IV 1 amp
E : Klien mengatakan lebih nyaman
dan nyeri berkurang
R : Kaji ulang
14 Januari 2018 2 S:
17.00 WIB - Klien mengatakan sudah tidak
mual
- Klien mengatakan makannnya
selalu habis
O : Porsi makan klien habis 1 porsi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai