Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
hlm. 291
2
2
Mahful M, Meninggalkan Shalat? Batas Hukum dan Sanksinya,
(Surabaya : Pustaka Progresif, 2003), cet.IV, hlm. 27.
3
Abi al-Husain Muslim, Shahih Muslim, (Semarang : Toha Putra), juz
1, hlm. 122.
3
4
Forum KALIMASADA (Kajian Ilmiah Tamatan Siswa 2009) Madrasah
Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo, Kearifan Syariat, Menguak Rasionalitas Syariat
dari Perspektif Filosofis, Medis, dan Sosiohistiris, (Kediri : Lirboyo Press &
Annajma, 2013), cet.VI, hlm. 205.
4
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui shalat berjamaah dalam perspektif
fiqih dan tasawuf
2. Untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi dalam
pembentukan akhlakul karimah dari perspektif tasawuf.
3. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan shalat berjamaah dalam
membentuk akhlakul karimah dari perspektif fiqih dan tasawuf.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis penelitian ini berguna sebagai sumbangsih pemikiran atau
input yang dapat memperkaya informasi dalam rangka meningkatkan
ibadah shalat jamaah dan hubungannya dengan pembentukan akhlakul
karimah.
2. Secara praktis penelitian ini berguna sebagai paparan yang
mendiskripsikan betapa besar dan kuatnya pengaruh shalat jamaah
terhadap pribadi seorang muslim dan memberikan pemikiran tentang
pentingnya shalat jamaah.
3. Diharapkan dapat berguna bagi kepentingan umum baik di dalam
pelaksanaan ibadah shalat jamaah maupun dalam merealisasikan akhlak
mulia dalam kehidupan.
E. Definisi Konsep
Untuk menghindari salah paham dalam persepsi atau penafsiran, maka
kami menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan istilah dan
pembatasan dalam penelitian ini.
1. Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” dibentuk kata benda, dengan
awalan ke- dan akhiran-an, yaitu : kedisiplinan, yang artinya suatu hal
yang membuat manusia untuk melakukan sesuatu yang berhubungan
dengan kehendak-kehendak langsung, dorongan-dorongan keinginan atau
kepentingan-kepentingan kepada suatu cita-cita tujuan tertentu untuk
6
5
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 89.
6
Abi Bakar Utsman bin Muhammad Syato’, I’ānatuttālibīn, (Beirut : Dar al-
Fikr, 2007), jilid 2, hlm.3.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Analisis Teoritis
Shalat menurut bahasa adalah doa, sedangkan menurut syariat sholat
adalah ucapan atau perbuatan tertentu yang diawali dengan takbir dan
diakhiri dengan salam.7
Sholat mempunyai pengertian mengkonsentrasikan akal pikiran
kepada Allah untuk sujud kepada-Nya dan bersyukur serta meminta
pertolongan kepadanya atau berarti doa.8
Shalat menempati rukun kedua setelah membaca kedua kalimat
syahadat, serta menjadi lambang hubungan yang kokoh antara Allah dan
hamba-Nya.9
Allah mewajibkan kita mengerjakan shalat sebanyak lima kali
dalam sehari. Akan tetapi setiap pelaksanaan dan praktik mengenai shalat
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada yang yang mengikuti
aturan yang sudah diperintahkan oleh Rasulullah Saw., namun ada juga
yang tidak mengikuti aturan nabi.10
Shalat jamaah adalah suatu ikatan pertalian yang terdiri dari imam
dan ma’mum walaupun satu. Shalat jamaah merupakan kekhususan untuk
umat sekarang ini.11 Jadi umat sebelum nabi Muhammad tidak
disyariatkan adanya jamaah.
Menurut Muhammad bin Qosim dan Imam Rafi’i dalam kitab
Fathul Qorib, hukum shalat berjamaah bagi laki-laki adalah sunnah
7
Syaikh Zainudin Al Malibari, Fathul Mu’in (Semarang : Thoha Putra),
hlm. 3.
8
Fuad Ifram al Bustani, Munjid Aththullahm, (Beirut : Darul Masyriq,
1956), hlm. 411.
9
Hilmi Al-Khuli, Menyingkap Rahasia Gerakan-gerakan Shalat,
(Jogjakarta: Diva Press, 2012), cet. XVIII, hlm. 27.
10
Lubna Mitsly, Kesalahan-kesalahan yang Paling Sering dilakukan Saat
Shalat, (Jogjakarta : Diva Press, 2011), hlm. 8.
11
Abi Bakar Utsman bin Muhammad Syato’, op.cit., jilid 2, hlm.3.
8
B. Kerangka Berfikir
12
Muhammad bin al-Qosim, Fathul Qorib, (Semarang : Toha Putra), hlm.
13
Ibid. h. 3
14
Fadhl Ilahim, Shalat Berjamaah bersama Rasulullah, (Yogyakarta :
Manhaj, 2010), hlm. 57.
15
A. Partanto, dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994),
h. 309.
16
ibid
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
a. Pendekatan
b. Jenis penelitian
B. Sumber Data
Dalam mengumpulkan data skripsi ini, peneliti menggunakan
metode kepustakaan atau library research, yaitu mengumpulkan data atau
karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan obyek penelitian atau pengumpulan
data yang bersifat kepustakaan. Pengumpulan data kepustakaan dapat
dilakukan dengan beberapa sumber yang dipergunakan, yaitu :
a. Sumber data primer
Sumber primer yaitu hasil-hasil penelitian atau tulisan-tulisan
karya peneliti atau teoritisi yang orisinil19. Dalam hal ini yang menjadi
sumber data primer adalah Kitab Fathul Mu’in tentang Shalat Jamaah.
17
Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. 22, hlm.6.
18
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi Offset, 1989),
hlm. 16.
19
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar metodologi penelitian kualitatif dalam
pendidikan, (Jakarta : Raja grafindo persada, 1996), hlm. 83.
12
20
Cholil Narbuko, Metodologi Riset, (Semarang : IAIN Press, 1980),
hlm.71
21
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta,
2005), cet. Ke-7, hlm.100
22[22] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian., op.cit., hlm. 386
23
Sutrisno Hadi, Metodologi Research., op.cit., hlm. 27
13
E. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan, di Perpustakaan Umum Daerah Kab. Bone Jln.
Merdeka.
F. JADWAL KEGIATAN
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu, mulai
tanggal 9 sampai dengan tanggal 18 Desember 2017.
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
A. Sistematika Penulisan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibadah sholat adalah ibadah yang sangat penting. Shalat merupakan
tiang agama. Shalat adalah titik sentral dasar curahan kebaikan serta
lambang hubungan yang kokoh antara Allah dan hamba-Nya
Shalat jamaah adalah suatu ikatan pertalian yang terdiri dari imam dan
ma’mum walaupun satu.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuliah ini,
agar pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan
sarannya, kami ucapkan terima kasih.
16
DAFTAR PUSTAKA
Al Bustani, Fuad Ifram. Munjid Aththullahm. Beirut : Darul Masyriq. 1956.
Al-Khuli, Hilmi. Menyingkap Rahasia Gerakan-gerakan Shalat. Jogjakarta: Diva
Press. 2012.
Al Malibari, Syaikh Zainudin. Fathul Mu’in. Semarang : Thoha Putra.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. 2005.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. 1998.
As-suyuti, Jalaluddin. Al-Jāmi’u as-soghīr. Al Maktabah as-Syamilah.
Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. 1993.
Faisal, Sanapiah. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
1982.
Mubtadi-ien Lirboyo. Kearifan Syariat, Menguak Rasionalitas Syariat dari
Perspektif
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset. 1989.
Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar metodologi penelitian kwantitatif dalam pendidikan.
Jakarta : Raja grafindo persada. 1996.
Ilahim, Fadhl. Shalat Berjamaah bersama Rasulullah. Yogyakarta : Manhaj.
2010.
Mahful M. Meninggalkan Shalat? Batas Hukum dan Sanksinya. Surabaya :
Pustaka Progresif. 2003
Mitsly, Lubna. Kesalahan-kesalahan yang Paling Sering dilakukan Saat Shalat,
Jogjakarta : Diva Press. 2011.
Mleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Remaja Rosdakarya.
2006.
17
LAMPIRAN