Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Definisi-Definisi
Untuk tujuan Spesifikasi ini, defisi-defisi berikut akan menjelaskan :
“Pipa” Pipa-pipa lurus dengan ujujng terbuka atau terhubung dengan sambungan pad
salah satu sisi atau kedua ujungnya.
“Fitting” Semua belokang, cabang, tee dan item yang serupa haruslah dibuat sesuai
dengan persyaratan-persyaratn dari dimensi yang ditunjukkan dalam standar spesifikasi
atau sesuai dengan standar pabrik.
“Khusus” setiap item pekerjaan pipa yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknik atau
standar pabrik yang tidak normal atau segala sesuatu yang berbeda dengan standar pipa
dan fittings.
“Joints” setiap accesoris atau komponen-komponen yang dihubungkan dengan pipa
menjadi satu kesatuan.
3. Lingkup Pekerjaan
Pemborong harus menyediakan semua pipa dan sebagainya yang ditentukan dalam daftar
material yang harus disediakan pemborong dan termasuk pula semua baut-baut,packing
karet, alat pengetes tekanan pipa dan flange penutup untuk test,ring-ring, tali-tali untuk
isolasi, bahan-bahan pengisi, penumpu-penumpu dan sebagainya yang akan ditentukan
pada pekerjaan tersebut. Semua bahan-bahan tersebut harus cocok untuk dipakai pada
iklim tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32⁰C.
4. Tekanan Kerja
Tekanan kerja dari pipa minimal 80 m kolom air atau 80 Kg/Cm² (SNI 06-0084-1987 dan
SNI 03-6419-200) dan tekanan pengujian minimal 2 (Dua) kali tekanan kerja pipa.
Rekanan harus menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaaan tekanan kerja dari pipa/fitting
pipa yang ditawarkan.
6. Gambar-gambar kerja
Sebelum pekerjaan pabrikasi dan sebaginya, pemborong harus mengajukan gambar kerja
kepada direksi untuk disetujui. Gambar kerja untuk semua perpipaan dan sambungan-
sambungannya harus mencakup :
a. Tipe material yang dipakai, ukuran, tebal, panjang tipe-tipe khusus, bentuk, berat,
klas, batasan-batasan yang diizinkan dan mutunya.
b. Standar dari pembuatnya.
c. Gambar-gambar pabrikasi lengkap termasuk detail-detail khusus sambungan dan
rencana hubungnya.
d. Cara pengujian.
e. Cara-cara melepas dengan bahan-bahan tertentu jika diperlukan.
7. Penumpu-penumpu
Semua keperluan untuk penumpu-penumpu, pendukung, penggantung, baut-baut
pemasangan dan baut-baut pondasi harus dilengkapi untuk pekerjaan tersebut dan
digabungkan dengan peralatan-peralatan lain yang disetujui. Valve, meter, saringan dan
Peralatan-peralatan lain yang mendukung pekerjaan tersebut harus ditempu tersendiri
pada pipa-pipa sebelum dihubungkan.
Semua rangka-rangka pendukung atau yang lain, yang tidak perlu dihitung/direncanakan,
harus kaku dan dari baja dengan baut atau las, mana yang lebih baik. Tidak satupun pipa
yang melalui lantai atau dinding-dinding dipakai sebagai penumpu kecuali kalau disetujui
oleh direksi.
2
Sambungan yang flexible harus juga dilengkapi untuk memudahkan pemasangan dan
membukanya dikemudian hari. Perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin bahwa
dorongan-dorongan pada pekerjaan perpipaan tidak dipindahkan kemesin-kemesin atau
alat-alat yang lain. Pemborong harus menunjukkan dalam gambar detail apakah blok
penumpu yang ditentukan untuk mengikat sudah ada.
2. Kualitas
Kualitas material pipa harus standar spesifikasi atau standar Nasional Indonesia (SII), ASTM
D 3915 atau setara. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan
standar SII. Bila ternyata belum ada SII untuk produk tertentu atau belum dibuat didalam
negeri, maka yang ditawarkan dapat mengunakan standar lain dengan syarat bahwa kualitas
kweselurahan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang
ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas), dalam
keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teksi yang ditentukan.
Standar yang dapat diterima adalah :
SNI – Standar Nasional Indonesia
ISO – International Standarzation Organitation
JIS – Japanese Industrial Standard
BS – British Standard
DIN – Deutche Industrie Norm
AWWA – American Water Works Association
ASTM - American Society for Testing and Materials
ANSI – American National Standard Institute
3. Standar
Material yang digunakan adalah yang memenuhi standar dengan panjang efektif tidak lebih
dari 6 meter. Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin untuk
penggunaan SII yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus
mempunyai tanda/cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter nominal, kelas nama
pabrik pembuat dan trade merk.
Standar lain yang digunakan adalah :
SNI 06-2548-1991 Metode pengujian Diameter luar Pipa PVC untuk air minum denga
jangka sorong
SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC untuk air minum terhadap
Hidrostatik
SNI 06-2550-1991 Metode pengujian Ketebalan dinding Pipa PVC untuk air minum
SNI 06-2551-1991 Metode pengujian bentuk dan sifat tampak pipa PVC untuk air minum
SNI 06-2552-1991 Metode pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum
SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan panjang pipa PVC untuk air minum
dengan uji tungku
SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian ketahanan pipa PVC untuk air minum terhadap
Metilen Khlorida
3
SNI 06-2555-1991 Metode pengujian kadar PVC pada pipa PVC air minum dengan THF
SNI 06-2556-1991 Metode pengujian Diameter luar pipa PVC untuk air minum dengan
pita meter
SNI 06-2557-1991 Spesifikasi Pipa PVC bertekanan berdiameter 110-315mm untuk air
bersih
SNI 06-2558-1991 Spesifikasi Simbol gambar system penyediaan air dan system drainase
didalam tanah.
4. Kelas
Bila tidak disebutkan dalam volume pekerjaan (Bill of Quantity) yang digunakan adalah jenis
pipa PVC dengan tekanan nominal 10/Kg/cm² menurut standar SNI yang berlaku dan
mempunyai panjang efektif 6 meter.
Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti table berikut :
DIAMETER LUAR
PIPA POLYVINIL CHLORIDE (PVC)
Nominal Diameter Rata-rata diameter Luar
(mm) (mm)
50 63
65 75
80 90
100 110
125 140
150 160
200 200
250 250
300 315
5. Sambungan
5.1. Push On Rubber ring joint
4
Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push on rubber ring. Pipa tersebut
harus mempunyai beil pada satu ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel denga
sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada
permukaan luarnya.
Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis beil.
Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal 40 mm dan lebih kecil dapat
disambungkan dengan menggunakan pelarut sebagi perekat sesuai dengan standar pabrik.
Bila digunakan sambungan solven cement ini, rekanan harus menyediakan solvent cement
sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10%.
Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerkan memnjang akibat dari
perubahan suhu pipa sebesar 50⁰C tanpa mengganggu kekedapan terhadap air.
Adaptor
Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau besi tuang dan terdiriatas flange pada satu
ujung dan socket (atau beil) pada sambungan flexible baik dengan mekanikal maupun
push on.
6. Fitting
Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan bila tidak disebutkan
dalam volume pekerjaan (Bill of Quantity) maka system sambungan menggunakan sisten
rubber ring joint.
Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23 MPa (12.4 Kg/Cm²). Kecuali
ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection moulded atau heat process (pencetakan
atau proses panas ) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sma dengan pipa
yang disambung.
Bila fitting yang dispesikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi tuang ductile
cast iron). Beil dan flenge yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu ujungnya
dan push on bell satu sambungan jenis mekanikal pada ujung lainnya. Tee dengan cabang
flange, jika dispesifikasikan harus berupa ujung-ujung dengan push on dan ujung pipa cabang
dengan flange. Permukaan Luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan
bitumen, yaitu coal tar epoxy yang dipakai untuk lining harus dengan bahan yang tepat untuk
pipa air minum dan dilengkapi sertifikasi dari instansi yang berwenang (public health
authorities).
Baut dan Mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal harus dari baja yang
digalvanis.
5
Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup mewakili unit
yang disuply sesuai dengan kontrak. Engineer harus diijinkan untuk mengunjungi tempat
pembuatan untuk meyaksikan test/pengujian tersebut.
7.1. Pengujian tekanan Hidrostatis
Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi standar
SNI 0084-1987 dan SNI 06-2549-1991. Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan
tekanan pengujian hidrostatis pada tekanan paling sedikit 42 N/mm³.
7.2. Pengujian lain
Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus dan lain-lain
harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.
Referensi
Standar lain yang digunakan adalah :
SNI 06-4829-2005 Pipa Polyehtylene untuk pipa air minum
SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa Polyethylene untuk air minum
SNI 06-2552-1991 Metode pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum
ISO 4427 -1996 Polyethylene Pipes for water supply Specification
ISO 6994-1986 Polyethylene Pipes and Fitting – Determination of carbon black and basic
specification.
ISO/TR 10837-1991 Determination of the thermal stability of polyethylene for use in gas
and pipe and fitting’s.
ISO 11420-1996 Method for the assessment of degree of carbon black dispertion in
polyolefin pipe, fitting’s and compund’s.
ISO 6259-1985 Pipe for polyethylene-part 1 : Determination of tensile properties
ISO 3126-1974 Plastic Pipe – Measurement of dimention
ISO 1167-1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids-resistance to internal
pressure-test method.
ISO 1133-1991 Plastic-determination of the melt mass- flow rate (MFR) and meltvolume
flow rate (MVR) of thermoplastic.
ISO 2505-1-1994 Thermoplastic pipe-longitudinal reversion-part1 : determination method
ISO 3607-1997 7/E Tolerance on out side diameter and wall thicknesses
AS/NZS 4130-1997 Polyethylene pipes for pressure application
ASTM D 3350-1999 Standard specification polyethylene plastic pipe and fitting material
JIS 6762-1998 Double wall polyethylene pipes for water supply
2. Spesifikasi Teknis
2.1. Ovalitas
Ovalitas pipa dipabrik setelah ekstruksi namun sebelum digulung harus sesuai dengan
kelas N, kelas N :
a. Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0.008 dn + 1 )mm,
dibulatkan menjadi 0.1 mm, dengan angka minimal 1.2 mm.
b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi ≤ 250, toleransi sama dengan 0.02dn,
dibulatkan menjadi 0.1mm.
6
c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0.035dn, dibulatkan
menjadi 0.1 mm.
Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18dn dan pipa
jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk
penggulungan ulang.
3.1.4. VALVE
3.1.4.1. Umum
Rekanan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar
yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari
jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan di cor dengan
huruf timbul yang dapat menujukkan :
Nama pemilikmproyek
Nama tau merk dagang pembuatnya
Tahun Pembuatan
Tekanan kerja
Diameter nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50mm tersebut dari brass/kuningan, bila tidak
disebutkan lain, kecuali untuk handwhell tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis
sambungan dari sambungan ulir.
Ulir valve harus essuai dengan ISO 7/1 “pipa threads where pressure tigh joint are made in
the thread”
Valve dengan diameter 50mm keatas menggunakan sambungan system dengan flange dan
terbuat dari cast iron /besi tuang.
8
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan
dan sesuai dengan standard international yang diakui. Kontarktor harus menyerahkan
perhitungan desain atas permintaan engineer.
Bila tidak disebutkan dalam volume pekerjaan (Bill of Quantity), maka seluruh valve harus
dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk flenge harus
mempunyai dimensi sesuai dengan standard ISO 2531. Seluruh unit harus didisain untuk
pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda
panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya benda-
benda asing.
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan seperti gasket,
mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange
valve, mur baut dan ring dikirim dalam keadaan material bukan material bekas dan sudah
tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3mm terbuat dari karet
sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada hardwhell,
engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada
operator. Rekanan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk
setiap valve yang dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain-lain
yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy,
enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh direktur pengawas.
Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan. Coating
dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan minimum coating setelah
kering ±400micron (16 miis). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non
toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.
Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap
jenis valve dan perlengkapannya dalam bahasa inggris.
Rekanan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve
telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini.
9
Badan gate valve harus terbuat dari besi ( iron body) dengan dudukan dari logam
perunggu, tangkai valve jenis non rising dan dengan katup yang solid (solid wedge gate).
Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertical mounting). Valve
harus dirancang untuk saluran air yang ebas hambatan yang empunyai diameter tidak
kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti telah
dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh
kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan
lain yang sesuai dan disetujui engineer. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh
digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas persetujuan engineer dan seal ini harus
terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan diatas
stem –collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana
valvenya dalam posisi terbuka penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless stell.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap
kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada
surface box tersebut dan diberi cetakan “PDAM Kabupaten Nunukan” pada bagian
atasnya. Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan
dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve dan
sudah dicoating dengan anti karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench nuts).
3.1.6. Katup Udara (Air Release Valve)
Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut:
a. Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
b. Dapat memasukkan udara selama pengelonjoran.
c. Dapat melepaskan udara bila ada udara yang etrjebak dalam pipa.
d. Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
e. Aman terhadap vakum
Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan mur,
baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan pada uraian
pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonite, stainless
stell atau acrynolitrie Butediene stell.
Seluruh bagianyang bergerak terbuat dari stainless stell. Bronze atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak
menunjukkan gejala kebocoran.
Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0.1 bar.
Rekanan harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara terpisah untuk setiap
katup udara dengan jenis kupu-kupu (buttefly Valve) dengan spesifikasi sbb:
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber seal, disc, valve
shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti “Standars for Rubber Seated
Butterfly Valves” (AWWA Designation C 504) atau standard International lain yang
disetujui yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat diputar dengan sudut 90⁰ dari posisi terbuka
penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus horizontal.
c. Mekanisme operational harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standar
AWWA C 504.
10
d. Setiap mekanisme operational harus dapat dilepas untk pengawasan dan perbaikan.
e. Mekanisme operational untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci
sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari
tempanya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama
dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau menutup
bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti “Spesification for Grey Iron
Casting for Valves, Flanges and Pipe Fitting kelas B (ASTM Designation A 126) atau
ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.
Dududkan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya. Tipe air valve
harus sesuai dengan spesifikasi dibawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang
dipasang.
Ukuran Pipa Tipe Air Valve Diameter Nominal Air
(mm) Valve
(mm)
300 dan lebih kecil Tipe dengan orifice 25 mm dan lebih kecil
350 dan lebih besar kecil/tunggal 75 mm dan lebih besar
Tipe dengan dua orifice atau
kombinasi
1. Tipe Air Valve dengan lubang/orifice kecil
Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara otomatis yang
akan mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan pada saat aliran air dalam
penuh.
2. Tipe Air Valve dengan dua lubang atau kombinasi
Air valve dengan dualubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secata
otomatis, sehingga akan :
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer dan menampung
banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi tekanan
rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi.
d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada aliran air penuh dalam pipa.
3.1.7. Ball Valve
Auxllary valve yang untuk tipe air valve denga lubang tunggal kecil disebut ball valve. Ball
valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja
sebesar 0.98 MPa (10.0 Kg/Cm²) dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe
non-lubricanted dan terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan bola, stainless stell
dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari Teflon dan mudah
diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari stainless
stell. Teflon penguat digunakan untuk jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus
dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada setiap operasi.
3.1.8. Plug Valve
Plug Valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilent faced eccentric dengan badan
valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene
(neoprene) agar dapat kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty
prelubricated bearing dari stainless stell atau perunggu.
11
Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin “O” atau multiple Buna-N Packing Rings. Pada
saat packing ring digunakan, packing gland harus dapat terpasang tanpa harus melepaskan
bagian valve.
3.1.9. Check Valve
Rekanan harus menyediakan check valve jenis swing check valve/klep tabok dengan
sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-
waktu bila diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukkan
merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya diameter, tekanan kerja dan arah
aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene synthetic rubber yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 Kg/Cm².
Check Valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin
dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah
diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau
harus memindahkan valve dari jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertical dengan aliran
keatas dan ketika tebuka penuh valve harus mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow
area) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange.
3.1.10. Gate Valve Perunggu (Bronze)
Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan
lain yang disetujui. Tekanan kerja besarnya 0.98 MPa (10 Kg/Cm²). Valve harus
dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir (sekrup).
Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari
perunggu, sekrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge (baji), sekrup
dalam dan tangkai pengungkit.
Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111, kelas 6
atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm² (20 Kg/Cm²).
Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan yang
mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang
tidak kurang dari 314 N/mm² (32 Kg/Cm²). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai
spesifikasi diatas.
3.1.11. Katup-katup (Isolating Bottom Drain Valve)
a. Katup-katup penguras harus terdiri dari type cakram (disc) bundar. Katup-katup penguras
tersebut harus disediakan lengkap dengan angkur, baut-baut, ganjal-ganjal rangka besar,
gasket dan sebagainya yang akan dipasang pada lantai beton.
b. Rangka dengan cakram (disc) harus terbuat dari besi cor.
c. Cakram tersebut harus dilengkapi dengan gasket karet yang tak terputus yang dapat
diganti.
d. Mekanisme pengoperasian harus sedemikian sehingga mudah untuk membuka katup
tersebut pada tinggi tekan maksimum yang berbeda yang dapat terjadi di dalam praktek.
e. Tinggi angkatan cakram harus tidak boleh lebih kecil dari pada 1/3 diameter nominal
katup.
f. Pada posisi tertutup, katup-katup penguras harus menjadi kedap pada tekanan kerja.
g. Tekanan kerja arus 1.5 kali tinggi tekanan maksimum yang berbeda yang dapat terjadi di
dalam praktek.
12
h. Katup-katup penguras harus mempunyai tangkai-tangkai pemegang dari baja lunak,
dengan sekrup ulir dan dapat dengan mudah dilumasi.
i. Pemborong harus melengkapi pada setiap pekerjaan seluruh detail katup penguras beserta
ukurannya dan dipasang sesuai dengan petunjuk direksi.
3.1.12. Rumah Katup (House Valve)
Rumah katup harus dengan badan katup yang bulat, terdiri dari perunggu dengan tekanan
rata-rata 10 kg/Cm² dengan cakram yang dapat diperbaharui. Katup-katup harus mempunyai
batang-batang pembuka, roda-roda tangan yang disekrupkan dengan ulir. Badan-badan dari
katup harus dibuat/diselesaikan denganmesin. Kepala cakram
1. Gate – Valve
Tipe, ukuran dan penempatan katup-katup hendaknya sesuai dengan yang ditunukkan dalam
gambar. Semua gate valve yang dipergunakan dalam jalur pipa hendaknya bertekanan 1220
m kolom air, badan besi tuang, bingkai tembaga, gate valve tanpa tangkai pemutar sesuai
dengan persyaratan A.W.W.A Standard Specification C.500.
Pengakhiran ujung-ujung katup hendaknya mempunyai ujung penyambung flens, kecuali bila
ditunjukkan lain dalam gambar.
Flens untuk katup hendaknya sesuai dengan ANSI B.16.1 dan fitting cast iron Kelas 125,
kecuali bila nyata-nyata ditunjukkan lain. Semua katup hendaknya dilengkapi dengan kursi
mur 2 inchi persegi dan membuka kearah yang seragam.
2. Katup Udara
Katup udara dan ruang katupnya ditempatkan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
perencanaan.
Katup udara hendaknya dilengkapi dengan kran penutup (stock cack) pada bagian
bawahnya.
Jika tidak ditentukan lain ruang katup terbuat dari pasangan beton atau batu kali sedangkan
tutup ruang katup terbuat dari besi tuang yang dapat dibuka dan tutup dengan aman dan
mudah. Tutup ruang katup harus dapat menahan tekanan ganda sesuai dengan kelas dan jelas
jalan yang dilalui.
3.2.1. Umum
a. Setiap pemasangan katup, pemasangan pipa, pemilihan lokasi katup ataupun perubahan
terhadap gambar standar harus atas pengarahan dan persetujuan Direksi.
13
- Periksa dan cari katup-katup yang berhubungan dengan pipa tersebut serta periksa
apakah aliran di pipa eksisting dapat dihentikan dan pipa dapat dikosongkan.
- Lakukan penggalian percobaan untuk mencari lokasi pipa eksisting. Periksa diameter
luar pipa sebenarnya, ruang kerja yang tersedia, utilitas lain di dekatnya dan kondisi
khusus lainya.
- Berdasarkan hasil penggalian diatas, siapkan shop drawing untuk diserahkan dan
mendapat persetujuan Direksi.
- Setelah shop drawing disetujui Direksi, Kontraktor harus menyiapkan fitting dan
accesories sesuai shop drawing tersebut dan pekerjaan penyinggeman dilakukan.
- Setelah pekerjaan dilaksanakan dan disetujui Direksi, Kontraktor harus menyiapkan
As Built Drawings dan menyerahkan kepada Pemilik Kegiatan.
Kontrak ini harus diselesaikan dalam batas waktu yang ditentukan dalaam syarat-syarat
kontrak maupun dalam Lampiran Surat Penawaran yang merupakan sebagian dari
Kontrak. Dalam jangka waktu 2 (dua) minggu sebelum dimulai pekerjaan dilapangan
yang manapun juga, Kontraktor harus memberitahu Direksi dan Lurah/RT setempat
sehingga penduduk disekitarnnya dapat diberitahu mengenai adanya pelaksanaan
pembangunan dan pengaturan-pengaturan jalan sementara yang perlu dibuat.
Dalam waktu 2 (dua) minggu sejak adanya Perintah Direksi untuk mulai melaksanakan
pekerjaan, Kontraktor juga harus menyerahkan detail-detail berikut ini :
Hanya peletakan pipa dengan panjang maksimum 500 m diperkenankan tanpa pengujian
sementara. Jalur pipa yang belum/tidak diuji dan dibiarkan terbuka sepanjang malam
14
harus ditutup sementara dengan penutup (stopper) yang harus disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor tidak diperkenankan memulai setiap galian untuk pipa sebelum permukaan
tanah diperiksa dan pengukuran (survey) bersama Kontraktor harus menyerahkan gambar
hasil pengukuran bersama kepada Direksi untuk penyesuaian terhadap elevasi desain
bilamana diperlukan. Gambar pengukuran bersama tersebut harus diserahkan kepada
Direksi selambat-lambatanya 2 (dua) minggu sebelum jadwal penggalian dimulai.
Setiap Internasional (SI) tentang satuan harus dipergunakan di seluruh proyek dan harus
dijadikan dasar-dasar perhitungan, perencanaan dan pelaksanaan proyek. Semua ukuran
harus dalam metrik.
Didalam seluruh dokumen, seperti surat menyurat, tabel-tabel teknis dan gambar-gambar,
harus dipergunakan satuan ukuran menurut Sistem Internasional. Dalam gambar-gambar
atau brosur-brosur yang dicetak dan satuan ukurannya berlainan, maka satuan yang setara
dengan Sistem Internasional harus dicantumkan sebagai tambahan.
Bila terdapat pemakaian singkatan-singkatan seperti ini, maka artinya adalah sebagai
berikut :
3. Izin Galian
Kontraktor harus mendapat izin untuk membuat galiandi jalan dari pejabat yang
berwenang sebelum mulai menggali di jalan-jalan umum dan harus mematuhi syarat-
syarat ijin tersebut. Institusi yang berwenang mengatur penggalian di wilayah kerja
tersebut adalah PDAM Kabupaten Nunukan. Biaya dalam mengurus perijinan tersebut
harus termasuk harga satuan pekerjaan penggalian.
4. Penutupan Jalan
Selama jalanan ditutup, kontraktor harus menjaga keselamatan dan keamanan jalan-jalan
masuk ke rumah-rumah penduduk yang ada disepanjang jalan tersebut dari salah satu
arah dan berhubungan yang ada dan keadaan jalan masuknya.
Kontraktor harus memberitahu pejabat jalan yang berwenang dalam jangka waktu 6
(enam) minggu dimuka untuk melaksanakan setiap rencana penutupan jalan.
5. Kontraktor-kontraktor Lain
Jika Kontraktor lain perlu bekerja ditempat yang sama selama periode kontrak,
Kontraktor harus memberi kerjasama dengan Kontraktor lain tersebut agar semua
kegiatan terus berlangsung dan selesai pada waktu yang telah ditetapkan (Pasal 3 dan 4
Syarat-syarat Kontrak).
Tanda-tanda/patok-patok batas dan peil telah ditentukan oleh juru ukur Direksi dan
tanda-tanda ini harus ditunjukkan kepada Kontraktor untuk dipergunakan sebagai dasar
ketinggian dan garis-garis lainnya. Gambar peletakan patok-patok tersebut harus
diberikan kepada Kontraktor. Letak-letak patok juga harus dicantumkan disemua
gambar-gambar.
16
Tidak boleh ada material yang terjemur langsung dibawah terik matahari yang boleh
dipakai kecuali jika menurut pendapat Direksi sudah cukup waktu bagi material tersebut
berada dalam kondisi tertentu sehingga temperaturnya sudah sesuai untuk dikerjakan.
9. Foto-foto Lapangan
Kontraktor harus membuat foto-foto jalan, trotoar dan lain-lain bangunan yang
berdekatan dengan proyek sebelum pelaksnaan dimulai untuk mendapatkan rekaman dari
keadaan yang sudah ada. Biaya foto ini harus sudah diperhitungkan oleh Kontraktor.
Foto kemajuan lapangan bulanan harus diserhkan dengan kelengkapan yang memuaskan
sebagaimana yang disetujui oleh Direksi.
Risalah rapat lapangan ini harus disimpan dan salinanya dibagikan kepada semua pihak
yang terlibat dan semua hasil yang ada harus dipatuhi.
Laporan kemajuan bulanan atas bobot pekerjaan yang telah dilaksanakan harus disiapkan
oleh Kontraktor di tiap akhir bulan yang bersangkutan dalam bentuk yang disetujui oleh
Direksi dan diajukan oleh Kontraktor bersama-sama dengan permohonan untuk
mendapatkan Berita Acara penyelesaian pekerjaan sementara.
Laporan tersebut harus menunjukkan volume pekerjaan yang telah diselesaikan, material
yang sebenarnya terpakai, material yang masih ditempat penyimpanan, jumlah karyawan
dan buruh yang bekerja dilapangan dan hasil akhhir dari semua kegiatan yang telah
diselesaikan atau yang masih dalam pelaksanaan dan harus diringkas dalam bentuk
presentase penyelesaian. Harus dimaksukkan dalam laporan harus diajukan kepada
Direksi sebelum diserahkan secara resmi.
17
Jika Kontraktor memandang perlu untuk kerja lembur sebagai usaha menyelesaikan
pekerjaan pada tanggal yang telah ditetapkan, atau untuk tujuan-tujuan lain, Kontraktor
harus membicarakannya dengan Direksi sebelum dilaksanakan.
Jika perlu baik untuk alasan keselamatan kerja atau untuk mempercepat pekerjaan pada
bagian stuktur atau pekerjaan-pekerjaan yang memotong jalan-jalan utama, sungai atau
saluran, Kontraktor harus melaksanakan bagian pekerjaan tersebut secara terus menerus
siang dan malam setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Direksi dan pejabat
setempat yang berwenang. Kontraktor tidak akan menerima bayaran ekstra untuk kerja
terus menerus ini.
Jika diberi wewenang oleh Direksi, Kontraktor harus selalu memberi kebebasan dan
memberikan jalan maupun fasilitas lannya bagi karyawan Pemilik Proyek yang
berwenang, para pejabat Pemerintah atau orang-orang lain yang memang diberi hak oleh
Pemerintah untuk meninjau atau melakukan inspeksi atas pekerjaan di bagian yang
manapun material yang akan dipakai.
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi untuk setiap keadaan tak terduga
atau gangguan yang ditemukan dalam pelaksanaan yang tidak dapat diketahui
sebelumnya yang mungkin dapat mempengaruhi perencanaan.
Kontraktor harus menyediakan bagi Direksi semua catatan dan sketsa-sketsa perubahan-
perubahan yang dilakukan di lapangan selama pelaksanaan, yang mungkin sangat perlu
untuk pembuatan gambar-gambar pelaksanaan (As Built Drawings).
Kontraktor harus memiliki dan menyimpan di lapangan satu set salinan dari semua
gambar, spesifikasi, tambahan gambar kerja dari Kontraktor yang telah disetujui,
perintah perubahan dan penyesuaian-penyesuaian lain dengan baik dan diberi tanda
untuk merekam semua perubahan yang telah terjadi selama pelaksanaan. Gambar dan
dokumen tersebut juga harus disediakan untuk Direksi.
Pemberi Tugas mempunyai hak atas semua kayu, batu, tanah, pasir, kerikil dan material
lainnya seperti penemuan-penemuan arkeologis yang diperoleh dan dihasilkan dari
kegiatan penggalian dari kegiatan lain yang berkaitan dengan Proyek. Kecuali jika
ditentukan lain, baik Kontraktor maupun hal-hal yang berkaitan dengan material tersebut.
Kontraktor harus mematuhi semua persyaratan yang telah ditentukan dalam Undang-
undang yang berlaku di Indonesia selama masa kontrak yang baik karyawan Kontraktor,
Direksi maupun Pemilik Proyek. Kontraktor harus mematuhi prosedur yang berlaku
untuk keselamatan cara kerja harus diajukan jauh hari sebelum pekerjaan itu dimulai.
1. Galian Percobaan
Kontraktor bertanggung jawab atas pembuatan galian percobaan yang diperlukan untuk
mencari posisi pipa eksisting dan diameter pipa eksisting sehingga dapat diketahui fitting
yang sesuai untuk pipa tersebut. Biaya yang timbul harus dimasukkan dalam harga
satuan galian. Galian percobaan harus dilakukan secara manual.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi, laporan tertulis atau sketsa dari data-data
yang diperoleh dari uji coba penggalian tersebut dan galian tersebut tidak boleh diurug
kembali sampai laporan tentang galian tersebut disampaikan dan disetujui oleh Direksi.
2. Pekerjaan Pembokaran
19
Pekerjaan pembongkaran (dinding-dinding, pondasi-pondasi, saluran-saluran
air,rel,pagar-pagar, tebing jalan dan lain-lain) harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati.
Semua material sisa bongkaran tetap menjadi milik Direksi dan harus disimpan di
lapangan untuk digunakan kembali di kemudian hari.
Material yang tidak terpakai lagi seperti puing-puing, sampah-sampah dan sebagainya
harus dibuang langsung ke tempat pembuangan yang dipilh oleh Kontraktor dengan
sepengetahuan Direksi. Semua bangunan, kebun dan pohon-pohon yang ada harus dijaga
sedemikian rupa supaya tidak rusak.
Kontraktor bekerja sama dengan Direksi, harus menghubungi pejabat instansi setempat
yang berwenang atas sarana-sarana dibawah tanah tersebut dan mengadakan hubungan
yang erat dengan mereka selama pelaksanaan pekerjaan. Dibawah koordinasi Direksi,
letak semua jaringan sarana utama yang akan menggangu pekerjaan harus dipastikan
lebih dahulu. Setiap melakukan pekerjaan galian, perlu diperhatikan tanda ataupun
petunjuk-petunjuk diatas permukaan tanah. Penggalian percobaan yang diperlukan guna
menentukan semua jaringan sarana, tidak akan dibayr dan dibiayanya dianggap telak
termasuk didalam biaya satuan galian umum Kontraktor.
Dimana terjadi pertentangan kepentingan antara sarana yang ada dengan pelaksanaan
pekerjaan, Direksi akan memerintahkan penyimpangan atau perubahan perencanaan.
Guna memungkinkan penyimpangan dibuat sebelum pekerjaan dilaksanakan harus
dilakukan penggalian percobaan minimun seminggu sebelum pekerjaan dimulai.
Kerusakan yang menurut pendapat Direksi seharusnya dapt dihindari secara wajar, harus
diperbaiki dengan tanggungan biaya Kontraktor. Kontraktor harus membuat penunjang
darurat secukupnyaa pada jaringan sarana dan sambungan yang ada atau hanya sebagian
saja atau yang ada dan yang terpaksa menjadi lemah akibat galian. Para penawar haus
memasukkan didalam harga, semua biaya akibat perubahan jaringan sarana.
5. Pembersihan Lokasi
20
Penebangan semak dan pepohonan dengan lingkaran batang pohon lebih kecil dari 50cm
harus termasuk harga yang ditawarkan. Kayu pohon-pohon yang ditebang tetap menjadi
milik Pemilik Proyek. Pembersihan tanah dari rumput atau tanaman lain tidak dibayar
terpisah dan harus termasuk harga satuan galian tanah yang bersangkutan.
Semua informasi yang diterima dari Direksi seperti peta-peta-, sketsa-sketsa, titik-titik
ketinggian patok-patok dan lain-lain harus dirahasiakan dan diperiksa dilapangan. Semua
biaya untuk mendapatkan informasi yang diperoleh harus ditanggung Kontraktor dan
dimasukkan dalam butir-butir yang sesuai di dalam Daftar Volume Pekerjaan.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan galian dan urugan pemasangan pipa beserta
bangunan perlengkapanya. Yang meliputi semua pekerjaan pembersihan, penggalian,
perataan, pemadatan, pemasukan atau pengeluaran bahan-bahan dari dalam tanah dan
pekerjaan tanah lainya yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan pipa dan
accessorisnya serta peralatan seperti yang ditentukan dan ditunjuk dalam gambar.
Pekerjaan tersebut juga harus mencakup perbaikan kembali jalan-jalan raya, jalan untuk
pejalan kaki dan memasang perlindungan tebing serta saluran-saluran pengeringan.
2. Klarifikasi Bahan
Batu cadas didefinisikan sebagai bahan padat berbentuk bulat, gepeng, runcing dan lain-
lain atau lapisan padat yang menurut pendapat Direksi hanya dapat dipindahkan dengan
peledakan, pengeboran, penjepitan atau pemecahan batu. Definisi cadas tidak termasuk
batu atau besar atau pecahan cadas yang berukuran kurang dari 1.0 m³, batu cadas hancur
serta material yang digali dengan ’Pneumatic Breaker’.
Bahan-bahan tanah yang lain hendaknya diklarifikasikan sebagai tanah (atau tanah
lunak). Keputusan Direksi sehubungan dengan jenis tanah galian akan berlaku final dan
mengikat.
Kontraktor bertanggung jawab untuk menetukan kapasitas air tanah yang akan dipompa
yang dijumpai selama pekerjaan berlangsung. Kontraktor harus mempersiapkan,
mengoperasikan, memelihara serta memindahkan, bila diperlukan, semua perlatan pompa
dan peralatan yang berkaitan dengan pekerjaan pengurasan tersebut termasuk perpipaan
yang berkaitan dengan pekerjaan pengurasan tersebut termasuk perpipaan yang
dipergunakan untuk mengalihkan air ke lokasi pembuangan.
21
Bila diperlukan Kontraktor harus memasang saluran pengeringan untuk mengalirkan air
dari galian. Setelah selesainya pekerjaan saluran tersebut harus ditutup kembali.
5. “Overbreak”
Overbreak berarti suatu galian yang berada diluar jalur yang ditentukan. Kontraktor tidak
akan menerima pembayaran atas penggalian atau pengurugan “Overbreak”, atau
tindakan-tindakan yang diperlukan sebagai suatu konsekwensi dari “Overbreak” tersebut.
Overbreak yang terlanjur dilakukan harus ditutup kembali dengan biaya sendiri.
6. Pembersihan Lapangan
1. Umum
a. Jalur pemasangan pipa, sebelum digali harus dibersihkan dari segala tumbuh-
tumbuhan/tanaman, tunggul batang, sisa akar tanaman, jalan/bekas jalan dan
semua benda yang akan menggangu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
penggalian dan pemasangan pipa.
b. Penebangan dan/atau pemotongan pohon harus dilaksanakan setelah diperoleh
persetujuan Direksi.
c. Kecuali untuk bahan atau struktur/konstruksi yang untuk sementara harus
dipindah/bongkar dan kemudian ditempatkan/dibangun kembali sesuai dengan
kondisi semula, semua hasil bongkaran harus disingkirkan dari lapangan sesuai
dengan ketentuan petunjuk Direksi.
d. Bahan atau struktur/konstruksi yang akan ditempatkan/dibangun kembali, hasil
pembongkarannya harus disimpan dan agar kondisinya tetap baik.
22
c. Pohon-pohon besar yang tidak mungkin dapat ditanam kembali harus
dihindarkan dari penggalian. Bila terpaksa, penerbangan dilakukan setelah
disetujui Direksi dan atas beban biaya Kontraktor.
d. Apabila jalur pemasangan pipa harus memotong jalur minyak, gas atau
bangunan/struktur yang memerlukan pengamanan secara khusus dan ketat,
Kontraktor harus mengambil langkah-langkah nyata yang dianggap perlu untuk
mencegah terjadinya kerusakan, gangguan atau akibat lain yang menyebabkan
kerusakan jalur atau bangunan/struktur tersebut. Kontraktor kemudian harus
mengambil langkah-langkah nyata pula yang dianggap perlu, apabila terjadi
pencemaran oleh minyak dan gas atau apabila penggalian mengalami gangguan.
7. Penggalian
1. Umum
Kecuali bila ditentukan lain, penggalian meliputi bahan-bahan apapun yang dijumpai,
termasuk semua rintangan alam yang terdapat dalam pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan tersebut.
Pemindahan bahan-bahan tersebut di atas harus sesuai dengan jalur dan kemiringan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi. Kontraktor harus
mempersiapkan, memasang dan menjaga semua penopang dan memasang dan menjaga
semua penopang dan memasang penyangga bila diperlukan untuk menopang sisi galian
tersebut, serta semua pemompaan, memperbaiki atau mengeluarkan air, termasuk
pencegahan masuknya air hujan dan air limbah yang terdapat di lapangan dengan maksud
untuk mencegah kerusakan pada pekerjaan atau barang-barang lainnya. Penggalian harus
miring atau dengan cara lain yang aman seperti yang ditentukan oleh Direksi.
Kecuali apabila ditentukan atau diperintahkan lain oleh Direksi, penggalian tanah harus
sampai pada dasar pondasi atau lapisan batuan Drainase atau seperti ditunjukkan dalam
gambar.
Apabila diperlukan, penggalian dibawah bangunan atau dibawah yang ditentukan dalam
gambar, harus dilakukan oleh Kontraktor atas perintah Direksi. Penggalian (yang
berlebihan) demikian termasuk pengurugan kembali (Backfill) akan dibayar sebagai
pekerjaan tambahan berdasarkan harga satuan yang dilakukan sampai pada elevasi seperti
ditunjukkan dalam gamabr atau ditentukan oleh Direksi. Pengurugannya harus sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan pekerjaan pengurugan seperti diuraikan pasal 8 dan
kepadatannya harus mencapai nilai 100% Modified Proctor.
Apabila pada saat penggalian berlangsung, didalam satu atau dasar jalur ditemukan batu-
batu, batuan besar atau batuan, batu-batu/batuan tersebut harus segera disingkirkan.
23
Pengambilan / pengangkatan harus dilakukan dengan peralatan mekanis sedemikian rupa
sehingga diperoleh ruang tanpa gangguan sampai pada kedalaman tidak kurang dari 20 cm
dibawah elevasi pipa.
Penggalian dan pengurugan kembali yang demikian, apabila tidak tercantum dalam
penawaran (RAB) akan dibayar sebagai pekerjaan tambahan berdasarkan harga satuan
pekerjaan tanah yang bersangkutan.
Apabila dasar atau bagian dasar jalur (penggalian) pipa berupa tanah yang kondisinya lebih
rendah dari yang dipersyaratkan, atau tanah yang tidak stabil atau mengandung komponen-
komponen yang tidak stabil dan menurut pendapat Direksi harus disingkirkan, Kontraktor
harus menggali sampai pada kedalaman tidak kurang dari 75 cm di bawah elevasi dasar pipa
dan membuangnya.
Bagian-bagian yang disingkirkan pada sampai elevasi yang diperlukan, diisi kembali dengan
pasir atau bahan lain yang disetujui Direksi, dan dipadatkan, atau dipasang pondasi khusus
atas Direksi.
Penggalian dan pengurugan kembali yang demikian, apabila tidak tercantum dalam
penawaran (RAB) akan dibayar sebagai pekerjaan tambahan berdasarkan harga satuan
pekerjaan tanah yang bersangkutan.
Penggalian jalur pada pinggir jalan umum beraspal (Right Of Way ), Kontraktor harus
menggunakan alat mesin pemotong/gergaji aspal. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
kemajuan pekerjaan.
Jika pipa ditanam dalam jalur dan ketinggian yang seragam harus dijaga dengan bantuan
‘boning rod’ dan sight rail’ yang dipasang dengan baik dan tepat. Penggalian dengan
peralatan mekanis hendaknya dihentikan pada elevasi 20-30 cm diatas elevasi dasar yang
diperlukan dilakukan dengan tenaga manusia, sehingga memungkinkan pipa tersebut
dilelakan pada landasan tanah yang kuat. Bila terjadi penggalian yang berlebihan yang tidak
diperintahkan oleh Direksi, semua tanah galian harus dikeluarkan dan dasar galian harus
diurug kembali sampai pada elevasi yang diperlukan dengan menggunakan pasir atau bahan
kerikil halus, yang berukuran tidak lebih dari 3 mm dan harus dipadatkan sampai ketebalan
yang diperlukan. Kepadatannya harus mencapai nilai 95% Modiefd Proctor. Pekerjaan
demikian harus dilaksanakan oleh Kontraktor atas biayanya sendiri.
24
Panjang maksimum jalur panggalian yang diijinkan pada satu lokasi adalah 100 meter, atau
panjang galian yang diperlukan untuk menempatkan sejumlah pipa yang dapat dipasang
dalam satu hari. Semua galian harus diurug penuh kecuali pada kedua ujungnya pada setiap
hari atau bila disetujui Direksi.
Apabila dinilai tidak praktis, pengurugan tidak perlu dilakukan setiap hari dan selanjutnya
atas petunjuk Direksi, Kontraktor harus memasang plat baja yang cukup tebal untuk
menopang lalu lintas kendaraan yang melalui lokasi tersebut. Ketentuan ini berlaku pula bila
pemasangan pipa dilakukan pada jarak kurang dari 10 m terhadap bangunan atau pada
tempat-tempat lain yang menurut pertimbangan Direksi pemasangan plat pipa tersebut
diperlukan. Pada penggalian yang berjarak 10 m dari lalu lintas atau bangunan yang
ditempati, lampu-lampu peringatan dan barikade harus dipersiapkan dan dijaga sesuai dengan
persetujuan dari Direksi.
Bila diperlukan Direksi berhak untuk merubah kedalaman dan ketinggian tanah menyimpang
dari yang ditentukan dalam gambar. Standar ukuran dalamnya galian yang diperkenankan
dijelaskan dalam gambar bestek.
25
Kontraktor bertanggung jawab penuh terhadap stabilitas dan efektifitas dari
penyangga/penopang galian tersebut.perhatian secara khusus harus diberikan terhadap
kemungkinan tidak stabilnya tanah galian yang disebabkan karena hujan atau rembesan air
tanah.
Atas persetujuan Direksi bahan-bahan galian boleh dipergunakan untuk membentuk tebing
atau merendahkan tanah dasar. Hanya bahan-bahan yang sesuai yang boleh dipergunakan
dalam pekerjaan ini.
Bahan-bahan yang digunakan harus diratakan dalam suatu lapisan tidak lebih dari 150 mm
dan setiap lapisan harus dipadatkan dengan baik untuk mendapatkan rata-rata kepadatan yang
dinyatakan dalam gambar.
Bahan-bahan yang tidak digunakan kembali harus di tempat lain yang disetujui. Lokasi
pembuangan harus ditetapkan oleh Kontraktor dan atas persetujuan Direksi. Bahan tersebut
dilarang dibuang di kawasan tempat kerja atau areal yang disiapkan untuk pekerjaan-
pekerjaan di waktu yang akan datang. Setelah pekerjaan selesai, tempat buangan tersebut
harus dirapikan, ditimbun dan ditanami rumput supaya menyatu dengan keadaan
sekelilingnya atau atas petunjuk Direksi.
Pembayaran pekerjaan penimbunan dan pembuangan bahan galian sudah termasuk dalam
pekerjaan tanah yang bersangkutan seperti diuraikan dalam penwaran (RAB).
8. Pengurugan
1. Umum
a. Pekerjaan pengurugan harus mencakup penyediaan, pengangkutan pemasangan dan
pemadatan semua bahan pengurugan untuk mengisi jalur pipa sampai pada elevasi
yang diperlukan.
c. Kecuali apabila ditentukan lain, bahan pengurugan harus dari bahan yang sudah
dipilih dan disetujui oleh Direksi.
d. Apabila pasir atau kerikil tidak disebutkan sebagai bahan pengurugan seperti
ditunjukkan dalam gambar, tapi apabila Direksi menghendaki, maka sebagian atau
seluruh pengurugan dilakukan dengan pasir atau kerikil seperti yang ditunjukkan oleh
Direksi.
26
e. pengurugan hanya bisa dilakukan setelah pemasangan pipa selesai, dan diperiksa serta
disetujui oleh Direksi.
2. Bahan Pengurugan
Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi atau ditunjukan dalam gambar, bahan atau
pengurugan ditentukan sebagai berikut :
a. Bahan Pilihan
Bahan pilihan merupakan tanah hasil penggalian yang memenuhi persyaratan sebagi
tanah urug dan tidak mengandung batuan atau bahan padat lain yang berukuran lebih
besar dari 5 mm, mempunyai gradasi yang baik dan tidak mengandung bahan organik
seperti rumput, akat tanaman atau bagian tumbuh-tumbuhan lainnya dan tidak bersifat
mengembang.
Jika material galian tidak sesuai untuk dipakai bahan pilihan untuk urugan kembali
maka Direksi akan meminta Kontraktor untuk mengambil tanah sisa galian dari tempat
lain di sepanjang jalur pipa atau mendatangkan dari luar. Pengangkutan material dengan
jarak kurang dari 200 m tidak dibayar terpisah, harus termasuk dalam harga satuan
untuk urugan kembali.
b. Pasir
Semua pasir alam yang tersusun dari butiran halus sampai kasar, tidak menggumpal,
bebas dari kotoran, sampah, abu dan bahan-bahan lain yang menurut pendapat Direksi
akan sangat merugikan, Pasir tidak boleh mengandung tanah liat dan lempung lebih dari
5 % berat selurunya, serta tidak boleh ada butir-butir yang besar dari 2 mm.
c. Kerikil
Kerikil untuk bahan pengurungan harus terdiri dari kerikil alam mulai dari berbutir
halus sampai berbutir kasar dengan ukuran tidak lebih dari 3 cm, mempunyai kekerasan
yang cukup dan bergradasikompak untuk memperoleh kepadatan yang cukup.
Pipa harus dipasang pada kedalaman seperti ditunjukan dalam gambar, dan diletakkan di atas
lapisan pasir. Tebal lapisan untuk berbagai macam jenis tanah sebgaimana ditunjukkan dalam
gambar. Lapisan pasir dipadatkan lapis demi lapis dengan ketebalan masing-masing tidak
kurang dari 15 cm. Pemadatan dilakukan menggunakan mekanis atau manual sesuai dengan
ketentuan Direksi, sampai pada kepadatan minimun 95% dari standar proctor.
Pada tempat-tempat yang dianggap perlu oleh atau sesuai dengan ketentuan Direksi, lapisan
pasir akan diganti dengan kerikil atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
27
Dibawah lapisan pasir pada lokasi tanah buruk/tidak stabil dipasang filter sintesis dari bahan
plastik.
Di atas lapisan pasir/kerikil (bedding) pengurungan dilakukan dengan tanah urug atau bahan
lain yang disetujui/ditentukan oleh Direksi. Pengurungan dilakukan sampai pada elevasi 150
mm di atas pipa.
Pengurungan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis tidak lebih dari 150 mm dan
dipadatkan.
Pemadatan dilakukan dengan stamper mekanis sesuai dengan ketentuan Direksi sampai pada
kepadatan minimum 95% dari standar Proctor.
Pengurungan dari 150 mm diatas pipa sampai ke permukaan tanah asli dilakukan dengan bahan
hasil galian yang mempunyai nilai index plastisitas sebesar 6 – 50 dan dengan cara yang sama
seperti pada pengurungan di sekitar pipa serta dipadatkan sampai mencapai kepadatan 95%
Standar Proctor.
Pekerjaan pengurungan dinyatakan selesai bila galian telah diisi sampai 100 mm di atas
ketinggian asli dari tanah untuk menjamin adanya penurunan.
Pengisian bagian belakang dinding bak harus dengan tanah material sisa galian yang disetujui
sesuai pasal 8.2 dan diurug lapis demi lapis dengan ketebalan 150 mm. Setiap lapis dipadatkan
dengan baik sampai mencapai permukaan tanah yang telah dikupas.
Pengurungan bagian belakang dinding tidak boleh dilakukan sebelum dinding-dinding tersebut
cukup kuat untuk menahan tekanan dari belakang.
Kontraktor harus mengusahan dan menjaga adanya parit-parit untuk mengumpulkan air yang
mengalir dipermukaan tanah yang kondisinya sekarang mengalirmenuju dan atau mendekati
tempat pekerjaan. Setelah pekerjaan selesai, parit-parit harus dikembalikan ke kondisi semula.
Butir-butir yang ada pada galian dan pengurungan harus memperhitungkan hal ini.
Kontraktor harus memperbaiki kembali semua saluran, saluran-saluran dari batu atau saluran
lainnya yang menghalangi untuk pelaksanaan pekerjaan. Bila ada saluran yang terbuka akibat
adanya pelaksanaan pemotongan, Kontraktor harus segera memasang pipa sementara yang
diberi perlindungan secukupnya dengan rangka-rangka kayu yang melintang diatas galian utuk
menjamin kelacaran aliran air dan untuk mencegah masuknya air kedalam galian.
Selama pengurungan kembali, Kontraktor harus membongkar kembali pipas sementara tersebut
dan panyangganya, memberi tanda mulut saluran pembuangan dan menyelesaikan pekerjaan
pembangunan kembali.
Segera setelah perbaikan selesai, salura-saluran pembuangan tadi harus digaali kembali dan
dibangun sesuai keadaanya semula dengan saluran-saluran baru yang berada diatas rangka-
28
rangka kayu, dengan mempertahankan diameternya, jalur, kedalaman dan kemiringan sesuai
saluran aslinya. Bila jalur galian yang lama memotong jalur pipa baru, maka hal ini harus
segera ditunjukkan kepada Direksi dan Kontraktor harus mengerjakannya sesuai petunjuk
Direksi.
Tanpa membatasi tanggung jawab Kontraktor, Kontraktor harus segera memberitahu Direksi
mengenai saluran yang alirannya terganggu atau yang jelas menjadi rusak pada saat saluran itu
pertama kali terlihat. Pekerjaan-pekerjaan sehubungan dengan saluran diluar jalur (Unline
Drainase) harus sudah diperhitungkan dalam butir-butir untuk galian dan pengurungan kembali
kecuali persilangan-persilangan utama seperti yang disebutkan dalam Daftar Volume
Pekerjaan.
Apabila jalur galian pipa memotong garis jalur pagar, maka harus dipasang 2 tiang batu
(sementara) yang panjangnya 2m, ditanam kedalam tanah sedalam 0,85 m dan dibeton jika
perlu pada lokasi jalur pagar, dibatas lokasi kerja sebelum pemotongan kawat pagar yang ada.
Kawat pagar kemudian harus diamankan sendiri-sendiri ke tiang-tiang sementara tersebut tanpa
menganggu tegangan kawat pagar yang ada. Kemudian kawat pagar di antara 2 tiang tersebut
dipotong dan disingkirkan. Apabila perbaikan-perbaikan pipa telah selesai, maka kawat pagar
dari ukuran yang sama dan dengan jarak yang sama seperti sebelumnya. Semua kawat pagar
harus dikait dengan kuat ke masing-masing tiang. Kemudian tiang-tiang sementara harus
disingkirkan.
Bila jalur galian memotong saluran telepon atau kabel-kabel listrik, pipa-pipa air bersih, pipa
minyak, pipa air buangan, lain-lain utilitas atau saluran buangan air hujan, Kontraktor harus
membuat penguatan secukupnya dan melindungi pipa-pipa tersebut tau kabel-kabel yang
melintas galian hingga memuaskan Direksi.
Kontraktor harus mencari saluran-saluran ini dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
timbul hingga memuaskan Direksi.
Kontraktor harus mengangkut dan memasang pipa beserta accesoriesnya secara lengkap sesuai
dengan spesifikasi ini seperti yang ditunjukan dalam gambar, sedemikian rupa hingga dapat
diterima secara memuaskan oleh Direksi.
Kontraktor harus mengangkut dan memindahkan pipa dan accessoriesnya dari gudang Proyek
ke sepanjang jalur lokasi pemasangaan pipa. Semua resiko yang timbul akibat penangkutan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Biaya yang timbul untuk keperluan pangangkutan termasuk retribusi harus ditanggung oleh
Kontraktor dan telah tercakup dalam harga satuan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
a. Peralatan Pengangkatan
Kontraktor harus menyediakan peralatan di gudang dan dilokasi rencana pemasangan pipa.
Peralatan pengangkutan ini hrus mempunyai kemampuan minimal 1 (satu) ton atau 1
batang pipa dengan diameter terbesar yang akan dipasang.
Peralatan ini dimaksudkan untuk mengangkut pipa PVC, Steel dan HDPE dari tempat
penimbunan keatas alat pengangkut dan menurunkan pipa dari alat pengangkut ke
sepanjang jalur pemasangan pipa dan unutk menurunkan pipa ke dalam galian, bila
diperlukan.
b. Peralatan Pengangkutan
Peralatan pengangkutan yang dimaksud adalah untuk mengankut pipa dan accessories dari
gudang ke lokasi sepanjang jalur pipa dan accessories dengan memperhitungkan kondisi
pipa dan jalan yang akan dilewati.
Peralatan ini akan berupa trailer atau alat berat lainnya yang sesuai dengan kondisi yang
diperlukan.
Segala biaya yang timbul untuk keperluan pengangkutan pipa, termasuk retribusi, harus
ditanggung oleh Kontraktor dan telah tercakup dalam harga satuan yang berkaitan dengan
pekerjaan tersebut.
Kontraktor harus mengadakan pemeliharaan dan penjagaan ats pipa-pipa dan accesoriesnya
untuk mencegah timbulnya kerusakan atas pipa-pipa dan accessories tersebut selama
berlangsungnya pekerjaan pengangkutan dan pemindahan, penurunan ke posisi yang benar dan
pemasangannya serta penyambungannya sampai pekerjaan selesai.
Pipa tidak boleh diletakkan langsung (kontak) dengan tanah, harus diberi penopang dari kayu
atau bahan lain.
Kontraktor juga harus menggunakan, memelihara dan menjaga peralatan (Tools and
Equipment) yang diperlukan dalam pemasangan pipa sedemikian rupa hingga kemungkinan
terjadinya kerusakan dapat dihindari. Semua peralatan harus dalam keadaan bersiih dan
terpelihara baik, serta siap pakai setiap saat diperlukan.
Kerusakan yang terjadi atas pipa dan accesorienya beserta peralatan yang diperlukan harus
segera diperbaiki sesuai dengan ketentuan/petunjuk Direksi. Apabila kerusakan yang terjadi
sedemikian rupa hingga tidak dapat diperbaiki, atau karna hilang, Kontraktor bertanggung
jawab untuk menggantinya. Biaya yang timbul akibat kerusakan dan/atau kehilangan tersebut di
atas, harus ditanggung oleh Kontraktor.
5. Pemasangan Pipa
30
1. Umum
Kontraktor harus mengadakan dan menyediakan peralatan (Tools and Equipment) yang
cukup baik, serta jumlah dan jenisnya sesuai dengan yang diperlukan unutk pekerjaan
pemasangan pipa beserta accesoriesnya.
Peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan terpelihara baik dan siap pakai pada saat
diperlukan. Cara-cara yang dipergunakan unutk pemasangan pipa dan penggunaan peralatan
tersebut harus sesuai dengan rekomendasi pabrik. Penyangga pipa harus dipasang unutk
pemasangan pipa diatas tanah (Exposed), baik hal itu ditunjukkan dalam gambar ataupun
tidak.
Bagian dalam pipa dan accessorisnya harus selalu dijaga kebersihannya dan dijauhkan dari
benda-benda asing dan kotoran saat sejak sebelum pekerjaan pemasangan pipa
dilaksanakan. Tindakan pencegahan unutk menghindari masuknya benda-benda asing dan
kotoran harus dilakukan selama pekerjaan pemasangan pipa berlangsung, dengan cara
menyumbat ujung-ujung pipa dengan kain pembersih atau sejenisnya. Pada akhir pekerjaan
yang dilaksanakan setiap hari, setiap hari, setiap lubang dan ujung pipa yang terbuka harus
dipasang sumbat yang rapat air. Pipa harus dipasang sesuai dengan arah dan kemiringan
yang ditunjukkan dalam gambar. Sebelum dipasang pada posisinya, arah dan kemiringan
harus diperiksaa dengan alat ukur.
Pada saat pemasangan, pipa dan accesoriesnya harus diperiksa terhadap kemungkinan
adanya kerusakan/cacat. Pipa dan accessories yang cacat, yang ditemukan sebelum, pada
saat dan sesudah terpasang, harus diberi tanda dan disingkirkan dari tempat pekerjaan dan
kemudian diganti dengan bahan yang setara dan utuh.
Kontraktor harus menggunakan saran-saran teknis yang diajukan oleh pabrik pembuat
tentang cara pemasangan sambunga-sambungan. Minyak pelumas (Lubricant) yang
disarankan dari pabrik pembuat atau yang disetujui Direksi harus digunakan Kontraktor.
Dimana pabrik pembuat menyarankan pemakaian alat penyambung yang khusus, Kontraktor
harus menggunakan alat-alat tersebut unutk pemasangan semua sambungan dengan pipa dari
tipe yang dipersyaratkan. Semua sambungan harus kedap air.
Semua peralatan dan fasilitas yang diperlukan harus disiapkan sebelumnya agar pekerjaan
ini dapat dilaksanakan dengan mudah, aman dan sempurna.
Kecuali dinyatakan lain, sistem joint pipa HDPE dapat menggunakan butt-fusion,flange
assemblies atau metode mekanikal sebagaimana diisyaratkan oleh pabrik.
Pemotongan pipa dan pembuatan ujung-ujung miring (bevel) harus menggunakan alat sesuai
rekomendasi pabrik dan dengan cara-cara sesuai intruksi pabrik dan disetujui Direksi.
Semua pipa GSP dan fitting harus disambung dengan baik sesuai dengan instruksi dari pabrik.
Semua sambungan harus menggunakan PTFE. Pemotongan pipa dan pembuatan ulir harus
31
menggunakan alat yang sesuai dengan instruksi dari pabrik dan disetujui oleh Direksi. Peralatan
pembuat ulir harus menghasilkan ulir yang rapi dan baik, bebas dari serpihan baja.
9. Sambungan Pipa
1. Umum
Penyambungan pipa seperti yang akan diuraikan dalam spesifikasi ini bersifat umum.
Uraian terinci tentang sambungan tersebut, harus mengikuti instruksi dan petunjuk pabrik
atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Penyambungan pipa seperti yang akan diuraikan dalam butir ini sudah termasuk semua
accesories yang diperlukan.
Pipa-pipa yang digunakan masing-masing mempunyai ujung berbentuk spigot dan socket.
Setelah pipa dibersihkan gelang karet dimasukkan kedalam socket tepat pada kedudukannya
dan tandal ujung spigot dengan garis melingkar sesuai panjang lekukan ujung socket dan
oleskan pelumas pada ujung spigot dan gelang karet ddalam socket.
Pipa-pipa yang digunakan masing-masing mempunyai ujung berbentuk spigot dan socket.
Sambungan pipa menggunakan gelang penekan yang dikunci dengan baut. Setelah
dibersihkan dan ditaburi dengan bahan sabun, gelang penekan dipasang pada ujung Spigot,
lalu ujung spigot dimasukkan kedalam ujung socket dipasangi gasket daan baut dipasang
dan dikencangkan.
Mur-mur yang letaknya bersebelahan dengan sudut 180º harus dikencangkan bergantian
sedikit demi sedikit bagian per bagian mur, agar diperoleh tegangan yang merata pada
seluruh bagian gelang penekan. Semua mur dikencangkan dengan kunci (kunci moment
yang memiliki alat pengukur kekuatan putar) dan semuanya dikencangkan sesuai dengan
kekuatan putar yang ditentukan sesuai standar yang dibuat oleh pabrik.
Pipa-pipa denggan fitting accessorisnya harus dipasang dan disambung dengan cermat dan
teliti sesuai dengan alignment seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditentukna Direksi.
Apabila diperlukan, sambungan (tanpa angkur) dapat dibelokkan agar diperoleh alur pipa
dalam bentuk kurva dengan jari-jari yang panjang. Pada sambungan dengan angkur
(anchored joint), tidak diperbolehkan adanya pembelokan.
Besarnya sudut pembelokan harus sesuai dengan ketentuan tersebut dibawah ini dan
disetujui oleh Direksi .
Pembelokan 5º 4º 3º 2º 1º 30’
Maksimum
32
5. Sambungan Tipe Flens
Setelah dibersihkan, flens pada kedua ujung pipa yang akan disambung saling dilekatkan.
Diantara kedua permukaan flens dipasang packing (gasket) dari karet atau elastomer unutk
mencegah kebocoran dan agar sambungan lebig fleksibel. Kemudian baut dan mur dipasang
dan dikencangkan.
Mur-mur yang diletakkan bersebelahan dengan sudut 180º harus dikencangkan bergantian
sedemikian ruupa agar diperoleh tengangan yang merata pada seluruh permukaan flens.
Semua baut dan mur sebelum dipasang harus diolesi gemuk (vet) terlebih dahulu.
Semua mur harus dikencangkan sesuai dengan kekuatan putar yang ditentukan dengan
menggunakan kunci dinamometris. Kekuatan putar baut ditentukan berdasarkan standar
yang dibuat oleh pabrik.
6. Sambungan Fleksibel
a. Umum
Sambungan Fleksibel dan sambungan-sambungan tipe yang lain harus dikerjakan dan
dipasang dengan cara dan posisi yang benar seperti yang dikerjakan dan dipasang
dengan cara dan posisi yang benar seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau atas
petunjuk Direksi atau sesuai dengan instruksi dan petunjuk pabrik.
Semua ujung/bagian yang akan disambung harus dibersihkan lebih dahulu sebelum
dikerjakan.
Setelah dibersihkan dan diolesi bahan sabun, pada ujung spigot yang satu dipasang
berturut-turut gelang penekan, gasket elastomer dan slongsong (Stradding Ring), dan
satunya lagi dipasangi gelang penekan dan gasket.
Setelah kedua ujung spigot dipertemukan pada posisi yang benar, semua fitting distel
dan dikunci dengan baut.
c. Flange Adaptor
Berlaku untuk penyambungan flens dan spigot. Setelah dibersihkan pada ujung spigot
dipasang gelang penekan, gasket dan slongsong. Ujung spigot dan flens ditemukan
pada posisi yang tepat kemudian semua fitting di stel dan dikunci dengan baut.
7. Sambungan Las
a. umum
Kerusakan pada lapisan pelindung dan lapisan dalam harus diperbaiki sampai
mendapat persetujuan dari Direksi.
33
Bila pengelasan dikerjakan didalam galian, galian tersebut perlu diperlebar
secukupnya untuk memberikan ruang kerja yang cukup selama pengelasan
dikerjakan.
Banyakanya pipa yang disambung dengan las sesuai dengan cara yang dilaksanakan
untuk meletakkan pipa dalam galian dan harus mengikuti petunjuk Direksi.
Penyambungan dengan las harus dengan tipe “butt welding”.
Pengelasan yang telah selesai harus diuji dengan menggunakan radiographic atau cara
lain yang disetujui oleh Direksi. Terutama untuk pipa baja yang dipasang pada
jembatan pipa harus diuji pada sekeliling pengelasan untuk setiap sambungan dengan
menggunakan radiographic kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menyerahkan pengalaman terakhir dan kualifikasi dari tukang las
yang diusulkan untuk disetujui Direksi. Tukang las tersebut harus mempunyai
pengalaman dan kualifikasi yang dikeluarkan oleh “Program Kursus Pertamina –
Bechtel” atau sertifikat yang sesuai dengan BS 4872 : part I.
Batang las harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam BS 639 atau yang
setara yang mempunyai daya tarik yang lebih besar dari bahan dasar pipa yang akan
dilas. Batang las yang menyerap air tidak boleh digunakan dan rata-rata kelembaban
tidak boleh lebih dari 2,5% untuk illuminated rod dan 0,5% untuk low hydrogenious
rod.
Mesin las harus dari jenis AC arc welding machine atau DC arc welding machine dan
disetujui oleh Direksi.
Pipa baja yang disiapkan untuk jembatan pipa sudah mempunyai ujung-ujung yang
miring yang dipersiapkan di pabrik. Oleh karenanya, pembuatan ujung-ujung yang
miring dilapangan diperlukan dalam hal pipa dipotong. Pembuatan kemiringan pada
ujung-ujung yang dipotong harus dilaksanakan sesuai dengan AWWA C 200-86.
d. Pengelasan
Sebelum pekerjaan dimulai, permukaan yang miring tersebut diatas harus dibersihkan
dari semua kotoran, minyak dan karat-karat dengan gerinda dan sikat kawat. Selama
pekerjaan pengelasan berlangsung secara terus menerus dari bawah sampai atas pipa,
arus dan kecepatan putar dari mesin las harus dijaga selalu tetap. Selama pekerjaan
dikerjakan di lapangan, Kontraktor harus melindungi dari iklim seperti hujan,
temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan pengelasan tidak boleh dikerjakan
dalam kondisi seperti di atas tanpa adanya perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
1. Umum
Katup, fitting dan blind flange harus dipasang dan disambung pada pipa dengan cara yang
disebutkan pada pasal 5 untuk pembersihan, peletakan dan penyambungan pipa. Kontraktor
34
harus melengkapi semua komponen yang diperlukan untuk konstruksi bak katup, termasuk
tutup (cover) .
Katup harus mempunyai sambungan flange dikedua sisinya dengan pressure rating 10
kg/cm². Gasket, baut dan mur serta pressure harus memenuhi persyaratan spesifikasi ini.
(mm) (mm)
Open Closed
400 – 150 10 15 10
200 – 250 6 9 6
2. Tekanan Kerja
Semua katup harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 10 kg/cm², jika tidak
ditentukan lain setiap katup-katup kalau ditutup harus kedap dengan tekanan yang bekerja
pada katup tersebut.
3. Ketentuan Pengoperasian
Semua katup-katup harus cocok untuk pengoperasian yang sering bagi penutupan maupun
pengontrolan aliran, baik untuk dioperasikan setelah waktu yang lama tidak dijalankan pada
posisi terbuka maupun tertutup.
Semua bagian-bagian katup yang berhubungan langsung dengan bahan kimia, harus tahan
terhadap karat yang akan ditimbulkannya atau yang lain dalam hal badan katup, harus
mempunyai penahan yang diikatkan padanya.
Pipa penguras harus dipasang lengkap pada semua titik/ujung yang rendah sesuai dengan gambar
dan atau seperti yang ditunjukkan oleh Direksi.
Pipa pengurasan tidak boleh dihubungkan ke suatu riol, saluran benam atau dipasang dengan cara
lain yang dapat menyebabkan aliran kembali ke sistem distribusi.
35
6. Bend dan Fitting
Sejauh memungkinkan, pipa harus dipasang lurus atau dengan lengkungan radius yang besar.
Bilamana perubahan arah yang mendadak tak dapat dihindari, maka harus dipergunakan bend.
Pemasangan bend dan fitting sepanjang rute pipa sudah termasuk ke dalam pipa harga satuan
untuk biaya pemasangan pipa.
7. Flens Buta
Pada semua ujung pipa yang direncanakan untuk perluasan jaringan di masa mendatang
(sambungan tunggu) harus dipasang flens buta dengan kuat pada tempatnya. Pemasangan flens
buta termasuk harga satuan untuk biaya pemasangan pipa.
8. Bak (Chamber)
Bak katup harus dikonstruksi dari beton bertulang dengan dimensi dan jenis beton yang
ditentukan dalam gambar. Dinding luar katup dicat dengan aspal cair (bitumen) sehingga
memberikan konstruksi yang kedap air. Flange-spigot yang melewati dinding bak harus
dibersihkan dan disikat dengan sikat kawat sebelum dipasang.
Konstruksi bak katup harus termasuk pengadaan dan pemasangan tangga masuk dari galvaniz
yang harus dipasang pada setiap manhole sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
Tutup manhole terbuat dari beton bertulang (pracetak) untuk di bawah trotoir. Tutup manhole
tersebut harus diapasang sesuai dengan gambar, dan rangka tutup harus diletakkan dengan
adukan semen sesuai dengan gambar atau atas petunjuk Direksi. Pemutar katup harus dapat
dioperasikan melalui strat pot yang dicor dalam beton.
Untuk lokasi dibawah jalan digunakan tutup manhole dari Ductile Cast Iron sesuai ISO 1083-
1976. Tutup manhole harus kedap air pada tekanan 1 bar terhadap tekanan dari dalam maupun
tekanan dari luar. Tutup manhole ini harus dapat menahan beban test diatas 40 ton. Tutup
manhole harus dipasang sesuai dengan gambar, dan dengan kokoh dan aman.
Body dari strat pot ( surface Box ) harus dari cast iron dan dapat menahan beban test 40 ton.
Ukuran tutup kurang lebih 200 mm atau yang disetujui Direksi, dengan kata ‘PDAM’ tercetak
diatas tutupnya.
Pada lokasi yang ditentukan Direksi harus digunakan strat pot dengan tipe PAVA box, dimana
strat dapat dinaikkan keatas untuk menghindari tertutup aspal jika dilakukan pelapisan ulang oleh
Dinas Pekerjaan Umum.
1. Umum
Semua pipa dan accesoriesnya tlah diberi pelindung, baik untuk bagian luar maupun bagian
dalam pipa. Lapis pelindung tersebut, yang karena cacat/rusak selama dalam pengangkutan,
penimbunan sementara, pemasangan, harus diperbaiki dengan bahan yang timbul unutk
perbaikan lapis pelindung tersebut menjadi beban biaya Kontraktor.
36
Pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar atau oleh Direksi, Kontrkator harus memasang
pelindung khusus untuk pipa dan fitting. Perlindungan tersebut adalah sambungan yang
menggunkan baut, mur dan ring. Pada lokasi yang tidak disebut memerlukan perlindungan
khusus, maka semua baut, mur dan ring harus diberi lapisan bitumen dengan ketebalan 3 mm.
Baik pipa yang dipasang tertanam dalam tanah atau struktur, maupun yang terpasang diatas
tanah, diberi lapis pelindung yang sama.
Dari pabrik semua bagian luar pipa diberi lapisan luar zinc coating sesuai dengan ISO 8179
yang diikuti dengan cat anti korosi bitunimous sesuai dengan ISO 8179.
Lapis pelindung yang cacat/rusak dan harus diperbaiki oleh Kontraktor harus dikerjakan atas
sepengetahuan dan sepertujuan pada Kontraktor.
Cara perbaikan terhadap kerusakan coating, sepanjang tidak disebutkan lain oleh instruksi dan
petunjuk pabrik, harus dilakukan dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :
a. Permukaan Pipa
Bagian-bagian coating yang rusak harus dikupas/dibersihkan dengan blasting (semprotan)
pasir atau bahan lain yang disetujui Direksi, melebar sampai tidak lebih 10 cm dari tepi
bagian kerusakan. Sebelum lapisan coating dilebarkan, permukaan pipa harus dijaga tetap
bersih, kering dan bebas dari karat, minyak, gemuk dan bahan-bahan lain yang dapat
melekat pada permukaan pipa.
8. Pengamanan Pipa
Pipa yang terpasang terbuka (Exposed) pada jembatan-jembatan pipa atau tempat-tempat lain
seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi, harus diberi sarana
pengamanan.
Sarana yang diperlukan berupa kawat berduri yang dililitkan pada pipa-pipa dalam bentuk
spiral dengan jarak selang tidak boleh lebih dari 10 cm. Pemasangan kawat berduri harus
kencang mengikat pagar tombak besi. Apabila ditentukan lain sarana tersebut harus dari
bahan yang ditentukan/disetujui oleh Direksi.
Pemasangan sarana pengaman dilakukan setelah perbaikan lapis pelindung pipa selesai
dikerjakan.
Pipa yang terpasang tertanam (buried) harus diberi sarana pengamanan berupa pemasangan
tanda dari patok beton bertulang pada tempat yang disetujui Direksi. Patok-patok dipasang
setelah pekerjaan pengujian tekanan dan pengurugan pipa selesai dikerjakan dan diterima
dengan baik oleh Direksi.
37
Patok-patok berukuran 20 cm x 20 cm setinggi 1,00 m dengan bagian yang tertanam sedalam
90 cm. Pada bagian atas patok diberi tanda/kode dengan huruf dan atau angka sesuai dengan
petunjuk Direksi. Tanda/kode dibuat dalam alur dan kemudian diberi dengan warna merah
atau hitam sesuai dengan ketentuan Direksi.
1. Umum
Semua pipa baja, fitting, sambungan atau coupling yang tampak sebagaimana dinyatakan
dalam gambar harus dicat yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam
spesifikasi ini.
Semua bahan-bahan cat yang digunakan harus dihasilkan dari satu pabrik (Merk).
Selanjutnya, komposisi, petunjuk penggunaan dan informasi lainnya yang diperlukanoleh
Direksi harus diberikan oleh pabrik untuk persetujuan Direksi. Warna, bila tidak dinyatakan
dengan jelas akan ditentukan kemudian oleh Direksi.
Semua permukaan pipa dan fitting yang tampak di udara harus diberikan 3 lapisan cat yang
dilaksanakandi lapangan setelah pemasangan, sebagai tambahan terhadap cat yang dikerjakan
di bengkel. Pengecatan di lapangan harus dilaksanakan setelah pembersihan dan pengeringan
terhadap cat yang dikerjakan di bengkel. Bila ditemui adanya cat yang rusak sebelum
pengecatan di lapangan, maka bagian yang rusak tersebut harus diperbaiki atas petunjuk
Direksi.
Pengecatan di lapangan tersebut harus dilakukan sesuai dengan car-cara berikut ini :
Lapisan pertama : Red lead atau lead, suboxide primer, total ketebalan minimum
dalam keadaan kering 50 mikron.
Lapisan Kedua : Long oil alkyd resin, total ketebalan minimum dalam keadaan
Kering 50 mikron.
Lapisan cat pertama harus jenis cat anti-corrosive warna merah, klas 2 atau cat lead suboxide
anti-corrosive, klas 2.
Cat lapisan pertama, kedua dan ketiga harus dihasilkan oleh pabrik yang sama dengan cat
yang dikerjakan di bengkel.
38
Blok angkur harus dicor diantara fitting yang ditopang dan dinding parit yang belum terganggu.
Beton harus dicor disekeliling fitting sedemikian rupa sehingga coupling tidak tertutup atau
terikat oleh cor-coran untuk memnerikan fleksibilitas dan memudahkan untuk perbaikan dan
penggantian, bilamana diperlukan.
Sebelum beton dicor, aspal cair dilapiskan pada bagian permukaan fitting diantara beton dan
fitting. Bilamana diperlukan, maka klem angkur harus dicor ke dalam blok angkur. Klem ini
harus disediakan oleh Kontraktor dan dimasukkan ke dalam harga satuan untuk blok angkur.
Ketebalan dari pembungkus beton di sekeliling jalur pipa adalah seperempat dari diamater pipa,
tetapi sekurang-kurangnya 15 cm. Beton tersebut harus diberi tulangan dengan perhitungan
penulangan yang diperhitungkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Direksi. Bila jalur pipa
melintas di bawah saluran/riol atau sarana lainnya, dan penutup tanah tidak mencukupi serta
pembungkusan dengan beton tidak baik, maka suatu plat beton bertulang harus dicor setebal 100
mm di atas puncak pipa tersebut. Plat perata beban tersebut harus memiliki ketebalan 100 mm
dengan lebar 3 x diameter luar dari pipa. Plat tersebut tidak boleh dicor sebelum tanah urugan
dipadatkan. Kelas beton yang dipergunakan sebagaimana dinyatakan dalam gambar.
Apabila dalam gambar tidak dinyatakan dengan jelas maka harus dipergunakan beton klas K-
175.
Tidak ada pemasangan pipa yang diterima bila kebocoran lebih dari nilai yang tertera dalam tabel
berikut ini :
39
Diameter Kebocoran Yang diperkenankan
Nominal (Liter/100 m¹ Pipa)
Pada uji tekanan (Bar)
(mm)
4 6 8 10
200 2,3 2,8 3,3 3,7
250 2,9 3,5 4,1 4,6
300 3,5 4,2 4,9 5,5
400 4,6 5,7 6,5 7,3
Jika pada pengujian terhadap pipa yang terpasang terjadi kebocoran lebih besar dari tabel yang
diberikan diatas pemborong harus memperbaiki sambungan hingga kebocoran terjadi dalam
batas yang dikehendaki, dengan biaya pemborong.
Jika penimbunan sebagian dikehendaki karena masalah gangguan lalulintas atau keperluan
lainnya, pemborong harus mengerjakannya dengan petunjuk Direksi.
1. Umum
Jika pekerjaan jalur pipa terjadi pada badan jalan umum maka pihak Kontraktor harus
menyediakan semua alat, buruh, material pengangkutan dan perlengkapan yang perlu
untuk membuat perkerasan jalan (Paving) seperti yang diisyaratkan atau diperlihatkan
dalam gambar.
Pemakaian bahan-bahan bitumen tidak boleh dilakukan pada waktu hujan atau pada waktu
permukaan sebelumnya diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus segera
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh galian dan tidak membiarkan
galian terbuka yang manggangu kepentingan umum.
40
3. Jalan Gravel
Jalan gravel dan jalan yang tidak dilapisi harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula.
Untuk berbaikan kembali batu tepi jalan/trotoar dan selokan, maka Kontraktor harus
mematuhi petunjuk dari Direksi atau pejabat yang berwenang.
Setelah seluruh rangkaian pekerjaan selesai 100% dan disetujui Direksi maka Kontraktor
Pelaksana diwajibkan membuat As Bbuilt Drawing. Dalam pembuatan gambar As Built
Drawing harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Tata letak accesories pipa yang telah terpasang seperti : gate valve, Bend, Dop dan lain-
lain. Harus jelas petunjuk tata letak diatas gambar, agar jika terjadi perubahan kondisi fisik
lapangan accessories tersebut dapat dengan mudah ditemukan kembali.
2. Cara pemberian tanda atau petunjuk tata letak accessories harus mengacu ke bangunan
permanen, diproyeksi dari tiga titik bangunan yang ada disekitarnya dan diberi tanda jarak
yang jelas.
41