Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NOTA PERTIMBANGAN
Nomor : /P2PL.443.1/Dinkes/2016
1. Latar Belakang :
Laporan TB dunia oleh WHO pada Tahun 2006 masih menempatkan Indonesia sebagai
penyumbang TB terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru
sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 101. 000 pertahun.Insidensi kasus TB BTA positif
sekitar 110 per 100.000 penduduk. Survei Kesehatan Rumah Tangga
Upaya penanggulangan Penyakit menular di Indonesia telah diatur dalam UU No 4
tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular, PP 40 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah
penyakit menular, Ini sejalan dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Mewujudkan Masyarakat Lembata Yang Sehat Secara Mandiri Tahun 2016”. Selain itu,
kegiatan ini juga memenuhi salah satu dari misi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Adil, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh
Masyarakat”. Kegiatan ini telah dianggarkan dalam DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata
Tahun Anggaran 2015.
Dalam rangka penanggulangan penyakit TBC tersebut maka pada tahun 1995 WHO telah
merekomondasikan strategi DOTS dengan kebijakan operasional Depkes RI,bahwa
penanggulangan dilaksanakan secara desentralisasi dengan titik berat di tingkat kabupaten/kota
dan upaya pelaksanaanya oleh unit pelayanan kesehatan (UPK). Untuk itu kegiatan seperti
penjaringan suspek, pemeriksaan kontak serumah, kunjungan rumah pada pasien TB, pelacakan
TB mangkir harus di laksanakan di Unit Pelayanan Kesehatan dalam upaya penanggulangan
penyakit Tuberkulosis.
Data dalam empat tahun terakhir (2012 s/d 2015), penemuan kasus TB Paru Baru BTA
Positif di Kabupaten Lembata cukup signifikan dengan jumlah kasus sebanyak 495 kasus, Pada
tahun 2012 terdapat 134 kasus baru, tahun 2013 terdapat 126 kasus baru tahun 2014 terdapat
140 kasus baru dan tahun 2015 terdapat 95 kasus baru sedangkan penemuan semua tipe penyakit
TB selama 3 tahun sebanyak 824 kasus. Pasien TB yang mangkir berobat di kabupaten Lembata
masih tinggi yang menjadi salah satu factor adanya kejenuhan menelan obat sehingga pasien
merasa malas untuk kembali berobat oleh karna itu perlu di lakukan pelacakan TB mangkir dan
memberikan motivasi untuk teratur menelan obat karna dampak yang akan terjadi dengan cepat
menular dan berakibat fatal berupa kematian.
2. Pelaksana Perjalanan Dinas :
Nama : ……………
Jabatan :
3. Waktu Pelaksanaan Perjalanan Dinas :
a. Lamanya perjalanan dinas : hari
b. Tanggal mulai :
c. Tanggal selesai :
Lewoleba, 2016
NOTA PERTIMBANGAN
Nomor : /P2PL.443.1/Dinkes/2016
1. Latar Belakang :
Laporan TB dunia oleh WHO pada Tahun 2006 masih menempatkan Indonesia sebagai
penyumbang TB terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru
sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 101. 000 pertahun.Insidensi kasus TB BTA positif
sekitar 110 per 100.000 penduduk. Survei Kesehatan Rumah Tangga
Upaya penanggulangan Penyakit menular di Indonesia telah diatur dalam UU No 4
tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular, PP 40 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah
penyakit menular, Ini sejalan dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Mewujudkan Masyarakat Lembata Yang Sehat Secara Mandiri Tahun 2016”. Selain itu,
kegiatan ini juga memenuhi salah satu dari misi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Adil, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh
Masyarakat”. Kegiatan ini telah dianggarkan dalam DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata
Tahun Anggaran 2015.
Dalam rangka penanggulangan penyakit TBC tersebut maka pada tahun 1995 WHO telah
merekomondasikan strategi DOTS dengan kebijakan operasional Depkes RI,bahwa
penanggulangan dilaksanakan secara desentralisasi dengan titik berat di tingkat kabupaten/kota
dan upaya pelaksanaanya oleh unit pelayanan kesehatan (UPK). Untuk itu kegiatan seperti
penjaringan suspek, pemeriksaan kontak serumah, kunjungan rumah pada pasien TB, pelacakan
TB mangkir harus di laksanakan di Unit Pelayanan Kesehatan dalam upaya penanggulangan
penyakit Tuberkulosis.
Data dalam empat tahun terakhir (2012 s/d 2015), penemuan kasus TB Paru Baru BTA
Positif di Kabupaten Lembata cukup signifikan dengan jumlah kasus sebanyak 495 kasus, Pada
tahun 2012 terdapat 134 kasus baru, tahun 2013 terdapat 126 kasus baru tahun 2014 terdapat
140 kasus baru dan tahun 2015 terdapat 95 kasus baru sedangkan penemuan semua tipe penyakit
TB selama 3 tahun sebanyak 824 kasus. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan kontak serumah
sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan TB
Lewoleba, 2016
NOTA PERTIMBANGAN
Nomor : /P2PL.443.1/Dinkes/2016
1. Latar Belakang :
Laporan TB dunia oleh WHO pada Tahun 2006 masih menempatkan Indonesia sebagai
penyumbang TB terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru
sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 101. 000 pertahun.Insidensi kasus TB BTA positif
sekitar 110 per 100.000 penduduk. Survei Kesehatan Rumah Tangga
Upaya penanggulangan Penyakit menular di Indonesia telah diatur dalam UU No 4
tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular, PP 40 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah
penyakit menular, Ini sejalan dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Mewujudkan Masyarakat Lembata Yang Sehat Secara Mandiri Tahun 2016”. Selain itu,
kegiatan ini juga memenuhi salah satu dari misi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Adil, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh
Masyarakat”. Kegiatan ini telah dianggarkan dalam DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata
Tahun Anggaran 2015.
Dalam rangka penanggulangan penyakit TBC tersebut maka pada tahun 1995 WHO telah
merekomondasikan strategi DOTS dengan kebijakan operasional Depkes RI,bahwa
penanggulangan dilaksanakan secara desentralisasi dengan titik berat di tingkat kabupaten/kota
dan upaya pelaksanaanya oleh unit pelayanan kesehatan (UPK). Untuk itu kegiatan seperti
penjaringan suspek, pemeriksaan kontak serumah, kunjungan rumah pada pasien TB, pelacakan
TB mangkir harus di laksanakan di Unit Pelayanan Kesehatan dalam upaya penanggulangan
penyakit Tuberkulosis.
Data dalam empat tahun terakhir (2012 s/d 2015), penemuan kasus TB Paru Baru BTA
Positif di Kabupaten Lembata cukup signifikan dengan jumlah kasus sebanyak 495 kasus, Pada
tahun 2012 terdapat 134 kasus baru, tahun 2013 terdapat 126 kasus baru tahun 2014 terdapat
140 kasus baru dan tahun 2015 terdapat 95 kasus baru sedangkan penemuan semua tipe penyakit
TB selama 3 tahun sebanyak 824 kasus. Untuk itu perlu dilakukan penjaringan suspek sehinga
pasien dengan diagnose TB dapat di obati.
Lewoleba, 2016
NOTA PERTIMBANGAN
Nomor : /P2PL.443.1/Dinkes/2016
I. Latar Belakang :
Laporan TB dunia oleh WHO pada Tahun 2006 masih menempatkan Indonesia sebagai
penyumbang TB terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru
sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 101. 000 pertahun.Insidensi kasus TB BTA positif
sekitar 110 per 100.000 penduduk. Survei Kesehatan Rumah Tangga
Upaya penanggulangan Penyakit menular di Indonesia telah diatur dalam UU No 4
tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular, PP 40 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah
penyakit menular, Ini sejalan dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Mewujudkan Masyarakat Lembata Yang Sehat Secara Mandiri Tahun 2016”. Selain itu,
kegiatan ini juga memenuhi salah satu dari misi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Adil, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh
Masyarakat”. Kegiatan ini telah dianggarkan dalam DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata
Tahun Anggaran 2015.
Dalam rangka penanggulangan penyakit TBC tersebut maka pada tahun 1995 WHO telah
merekomondasikan strategi DOTS dengan kebijakan operasional Depkes RI,bahwa
penanggulangan dilaksanakan secara desentralisasi dengan titik berat di tingkat kabupaten/kota
dan upaya pelaksanaanya oleh unit pelayanan kesehatan (UPK). Untuk itu kegiatan seperti
penjaringan suspek, pemeriksaan kontak serumah, kunjungan rumah pada pasien TB, pelacakan
TB mangkir harus di laksanakan di Unit Pelayanan Kesehatan dalam upaya penanggulangan
penyakit Tuberkulosis.
Data dalam empat tahun terakhir (2012 s/d 2015), penemuan kasus TB Paru Baru BTA
Positif di Kabupaten Lembata cukup signifikan dengan jumlah kasus sebanyak 495 kasus, Pada
tahun 2012 terdapat 134 kasus baru, tahun 2013 terdapat 126 kasus baru tahun 2014 terdapat
140 kasus baru dan tahun 2015 terdapat 95 kasus baru sedangkan penemuan semua tipe penyakit
TB selama 3 tahun sebanyak 824 kasus. Untuk itu perlu di lakukan sosialisasi di warga
masyarakat untuk memberikan informasi tentang penyakit TB sehinga masyarakat tahu dan sadar
akan penting dan bahayanya penyakit TB kalau tidak di obati.
8. Pelaksana Perjalanan Dinas :
Nama : ……………
Jabatan :
9. Waktu Pelaksanaan Perjalanan Dinas :
g. Lamanya perjalanan dinas : hari
h. Tanggal mulai :
i. Tanggal selesai :
Lewoleba, 2016
NOTA PERTIMBANGAN
Nomor : /P2PL.443.1/Dinkes/2016
I. Latar Belakang :
Laporan TB dunia oleh WHO pada Tahun 2006 masih menempatkan Indonesia sebagai
penyumbang TB terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru
sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 101. 000 pertahun.Insidensi kasus TB BTA positif
sekitar 110 per 100.000 penduduk. Survei Kesehatan Rumah Tangga
Upaya penanggulangan Penyakit menular di Indonesia telah diatur dalam UU No 4
tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular, PP 40 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah
penyakit menular, Ini sejalan dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Mewujudkan Masyarakat Lembata Yang Sehat Secara Mandiri Tahun 2016”. Selain itu,
kegiatan ini juga memenuhi salah satu dari misi Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata yakni
“Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Adil, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh
Masyarakat”. Kegiatan ini telah dianggarkan dalam DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata
Tahun Anggaran 2015.
Dalam rangka penanggulangan penyakit TBC tersebut maka pada tahun 1995 WHO telah
merekomondasikan strategi DOTS dengan kebijakan operasional Depkes RI,bahwa
penanggulangan dilaksanakan secara desentralisasi dengan titik berat di tingkat kabupaten/kota
dan upaya pelaksanaanya oleh unit pelayanan kesehatan (UPK). Dalam Penatalaksanaan
Tuberkulosis Mikroskopis merupakan ujung tombak dalam pengobatan TB untuk itu tenaga
mikroskopis harus trampil untuk itu perlu di lakukan pelatihan miroskopis
Lewoleba, 2016