BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Istilah ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran pernapasan
telinga tengah dan pleura. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung
obstruksi jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada
a. ISPA ringan
Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan gejala
nafsu makan menurun, bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan
gelisah.
bawah atau napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur
bulan, yaitu:
a) Kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai
d) Stridor
e) Wheezing
f) Demam / dingin.
b. Golongan Umur 2 Bulan-5 Tahun
1) Pneumonia Berat
Bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan di dinding dada
bagian bawah ke dalam pada waktu anak menarik nafas (pada saat
meronta).
2) Pneumonia Sedang
Bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah:
a) Untuk usia 2 bulan-12 bulan = 50 kali per menit atau lebih
b) Untuk usia 1-4 tahun = 40 kali per menit atau lebih
3) Bukan Pneumonia
Bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak
tahun yaitu:
a) Tidak bisa minum
b) Kejang
c) Kesadaran menurun
d) Stridor
e) Gizi buruk
2. Pneumonia
a. Pengertian
Menurut Maryunani (2010) pneumonia adalah penyakit yang
(adanya infiltrate sebagian area pada kedua lapangan atau bidang paru
usia 2 bulan sampai <1 tahun, 40 kali per menit atau lebih
ada napas cepat serta tidak adanya tarikan dinding dada bagian
bawah ke dalam.
2) Untuk usia <2 bulan, klasifikasi terdiri dari :
a) Pneumonia berat : ditandai dengan adanya batuk dana tau sukar
bernapas, napas cepat 60 kali per menit atau lebih atau tarikan
bawah ke dalam.
18
c. Patogenesis pneumonia
Menurut Maryunani (2010) Pneumonia masuk kedalam paru melalu
jernih.
2. Stadium II : Hepatisasi Merah
Lobus lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak mengandung
kongesti.
4. Stadium IV : resolusi
Eksudad berkurang, didalam alveolus macrofag bertambah dan
sedang.
f. Faktor resiko pneumonia
Diidentifikasi secara rinci, faktor yang meningkatkan terjadinya
dalam istilah yang dikenal luas dewasa ini, yaitu penyebab majemuk
(Notoatmodjo, 2011) :
1) Faktor penjamu (Host)
Faktor penjamu (host) adalah semua faktor yang terdapat
2011).
a) Umur anak
Sejumlah studi yang besar menunjukkan bahwa insiden
fisik dan mental pada masa balita. Bayi dengan berat badan
(Maryunani, 2010).
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
Tabel 2.1
Berdasarkan Indeks
d) Vitamin A
Sejak tahun 1985 setiap 6 bulan Posyandu memberikan
spesifik dan tetap berada dalam nilai yang cukup tinggi. Bila
24
(Maryunani, 2010).
e) Status Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian imunisasi dasar kepada bayi
2010).
Terdapat Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) untuk bayi
berat.
3) Imunisasi DPT – HB, diberikan 3 kali saat bayi berusia 2,
nafas, Batuk rejan atau yang disebut juga batuk 100 hari,
disebutkan diatas..
Dalam penanganan pneumonia tingkat keluarga
pneumonia pada bayi dan balita dalam hal ini adalah praktek
(Maryunani, 2010).
3) Lingkungan (Environment)
Lingkungan (environment) adalah agregat dari seluruh
2010).
b) Kepadatan hunian
Menurut keputusan menteri kesehatan nomor
tanah
yang efektif, sekitar 11% kematian pneumonia balita dapat dicegah dan
dicegah.
Secara umum dapat dikatakan bahwa cara pencegahan pneumonia
adalah dengan hidup sehat, cukup gizi, menghindari polusi udara, dan
terhadap tiga unsur pokok ini sangat membantu dalam memahami SIG.
2014).
Istilah “Geografis” merupakan bagian dari spasial. Istilah ini sering
sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang
(Prahasta, 2014).
b. Sub-Sistem SIG
Prahasta (2014) Didalam bukunya yang berjudul “sistem informasi
berikut:
1) Data input: mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan
Data
Manipulation &
Analisis
Data
Input Data
SIG Output
i
Data
Management
c. Komponen SIG
Menurut Prahasta (2014) SIG merupakan sistem kompleks yang
M
umumnya terintegrasi dengan sistem komputer lainnya di tingkat
user host.
2) Perangkat lunak. SIG dimana sistem basisdatanya memegang
peran kunci.
33
antara lain :
a) Memasukkan dan mengumpulkan data unsur-unsur geografis
b) Mengintegrasikan data unsur-unsur geografis
c) Memeriksa dan meng-update data unsur-unsur geografis
d) Menyimpan dan memanggil kembali data unsur-unsur
geografis
e) Menyajikan kembali data unsur-unsur geografis
f) Mengelola data unsur-unsur geografis
g) Memanipulasi data unsur-unsur geografis
h) Menganalisis data unsur-unsur geografis
34
fungsi analisis spasial dan atribu. Fungsi analisis non spasial terdiri
record)
f) Penambahan field dan penghapusan field (add field, delete,
field)
g) Pembacaan dan pencarian data (field & record) dari table
ditentukan
b) Network: fungsionalitas ini berujuk data spasial unsur-unsur
menjadimasukan
d) Buffering : fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang dengan
spasial
f) Dan lain sejenisnya.
e. Software ArcGIS
Produk yang paling menonjol dan popular sejak pertengahan 2000-
SIG yang lahir pada 1980-an, ArcGIS merupakan SIG yang terbilang
diantaranya adalah:
1) ArcGIS Desktop; kumpulan aplikasi SIG professional yang
terintegrasi.
2) ArcGIS Engine; kumpulan komponen SIG yang biasa di-embed-
PC computing.
Framework ArcGIS dapat berubah sesuai dengan perkembangan
dan atributnya.
apakah suatu titik terdapat di dalam atau diluar unsur yang bertipe
poligon (vektor).
5) LOF : fungsi ini (line of sight) digunakan untuk mengetahui apakah
dua lokasi di atas permukaan dijital bisa sering terlihat satu sama
lain.
6) Cut & fill : fungi ini digunakan untuk menghitung volume
dari semua (atau yang terpilih saja) unsur spasial yang terdapat pada
layar masukan.
2) Cost & pathway : cost adalah fungsi yang menghasilkan raster yang
hasil analisis ini mirip dengan buffer raser, hasil analisis find
tujuannya (target).
3) Poligon convex-hull : fungsi ini digunakan untuk membuat layer
oleh datanya.
4) Assign proximity : fungsi ini (proximity mapping) menerima layer
vektor yang berisi unsur spasial tipe titik untuk menghasilkan sebuah
intensitas yang sama dengan nomor pengenal (ID) unsur spasial tipe
titik masukknya. Setiap piksel yang terdapat pada layer yang siap
sebgai contoh, dengan fungsi ini, sebuah layer yang memiliki unsur
unsur sapasial tipe titik menjasi besaran milik unsur spasial tipe
raster (area).
e. Model permukaan digital
Menurut prahasta (2014) bebrapa fungsi analisis yang pada umumnya
tertentu).
4) Gradien/slope: fungsi ini menerima masukan data ketinggian dalam
kembali).
40
setiap psikelnya.
6) Hillshading: fungsi ini akan menghasilakan iluminasi hipotetikal
DTM. Dari tampilan ini akan tampak pula apakah titik awal dan titik
saja yang bisa terlihat langsung dari suatu ketinggian di lokasi yang
posisinya ditentukan.
10) Wastershed: fungsi analisis spasial ini akan mengidenifikasi area-
area dimana tempat berkumplnya air (batas air atau drainase yang
g. Klasifikasi
Menurut prahasta (2014) klasifikasi merupakan pemetaan suatu
spesialnya.
2) Reclassinya : fungsi ini melakukan klasifikasikan unsur-unsur
bidang SIG dan juga pengolahan citra dijital adalah klasifikasi, istilah
titik mana asja yang msuk ke dalam unsur-unsur spasial tipe poligon
yang ada.
k. Geocoding
Menurut prahasta (2014) adalah proses yang dilakukan untuk
l. Overlay
Menurut prahasta (2014) adalah analisis spasial yang
mengenai analisis ini terbai ke dalam format datanya, raster atau vektor.
1) Vektor: pada format ini, SIG membaginya dalam dua kelompok
saling terhubung.
1) Pemodelan jaringan
2) Penentuan jalur pendek
3) Penentuan jalur optimum atau terbaik
4) Penentuan rute alternatif beserta waktu-waktu tempuhnya.
n. Analisis spasial & masalah spasial
Hasil analisis spasial yang dilakukan SIG bisa dijadikan sebagai
Data
Manipulation
& Analysis
Data
Input
Data
i SIG Output
Data
Management
(Sumber : Prahasta, 2014)
C. Kerangka Output
M Konsep
1. Peta dan tabel
distribusi
Input pneumonia
Proses Balita
1. Data balita
Penderita 1. Analisis spasial berdasarkan:
pneumonia a. Pencemara
distribusi
2. Titik koordinat udara
pneumonia balita
tempat tinggal b. Kepadatan
menggunakan
penderita hunian rumah
software ArcGis
3. Data hasil c. Berat badan
10.3
koesioner lahir
2. Analisis
d. Status gizi
kuantitatif e. Vitamin A
menggunakan f. Status
SPSS imunisasi
g. Faktor prilaku
h. Buffer lokasi
rumah
45
D. Hipotesis
1. Baffer Jalan dan TPAS penderita pneumonia pada balita di wilayah kerja
2. Ada hubungan distribusi dan frekuensi berat badan lahir dengan kejadian