Anda di halaman 1dari 2

Nama : Albina Jenita

NIM : 131711123005
Kelas : AJ 1 B 20

TRAVEL RELATED DISEASE

1. Jenis- jenis penyakit yang khas di Indonesia yang potensial menjadi Travel Related
Disease, yaitu :
Berdasarkan Journal yang diterbitkan 27 Februari 2014 dengan judul “Indonesia: An
Emerging Market Economy Beset by Neglected Tropical Diseases (NTDs)” oleh
Tan M, Kusriastuti R, Savioli L, Hotez PJ yang dipublikasikan melalui
journals.plos.org, menjelaskan jenis penyakit yang beresiko tinggi banyak dialami
masyarakat Indonesia sebagai berikut:
1) Malaria. Disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles atau suntikan dengan jarum
yang sebelumnya telah digunakan penderita malaria.
2) Tuberkulosis atau TBC. Disebabkan oleh bakteri Microbacterium tuberkulosa.
Menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri yang dilepaskan saat
penderita TBC batuk. Bakteri ini masuk dan terkumpul di dalam paru-paru dan
berkembang biak, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh rendah.

3) Tipus atau typhoid adalah penyakit yang ditularkan lewat makanan atau air yang
terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi. Penyebabnya adalah bakteri
Salmonela thyphii.
4) Tetanus, merupakan salah satu infeksi yang berbahaya karena mempengaruhi
sistem urat saraf dan otot, disebabkan oleh neurotoksin (tetanopasmin) dari bakteri
gram positif anaerob Clostridium tetani.
5) Hepatitis, penyakit peradangan atau pembengkakan liver yang merupakan organ
penting. Ada 5 virus penyebab hepatitis, yakni hepatitis A, B, C, D, dan E.
6) Demam berdarah, gigitan nyamuk Aedes aegypti atau aedes albopictus
merupakan penyebab penyakit virus ini dengan gejala tiba – tiba demam dan sakit
kepala parah kemudian disertai dengan perdarahan.
7) HIV/AIDS. Virus HIV membutuhkan waktu lama untuk menyebabkan sindrom
AIDS yang mematikan. Penularan terutama melalui cairan tubuh atau darah.
8) Japanese Encephalitis. Suatu penyakit yang menyerang susunan saraf pusat yang
mengakibatkan radang otak mendadak. Disebabkan oleh virus Japanes
encephalitis.
9) Meningitis. Meningitis meningokokus disebabkan oleh bakteri Neisseria
meningitidis yang ditularkan melalui udara lewat percikan air liur saat berbicara,
batuk atau bersin dari penderita atau carrier. Penyakit ini bisa menimbulkan cacat
dan kematian.
10) Flu. Ditularkan oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae (virus
influenza). Gejala yang paling umum adalah menggigil, demam, sakit
tenggorokan, nyeri otot, batuk, dan kelelahan.
11) Yellow fever. Penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus yang disebut
Flavivirus. Pada kasus yang parah bisa menyebabkan demam tinggi, perdarahan
ke dalam kulit dan kematian dari sel-sel dalam ginjal dan hati.
12) Rabies, penyakit virus mamalia biasanya ditularkan melalui gigitan hewan yang
terinfeksi. Virus mempengaruhi sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan
otak dan kematian.

2. Penyakit – penyakit tersebut dapat berpindah ke lokasi yang lain diakibatkan oleh
karena traveler memiliki mobilitas yang tinggi dan cepat berpindah dari satu destinasi
ke destinasi yang lain. Mereka memiliki potensi terpapar penyakit dan kejadian yang
tidak diinginkan diluar tempat asal sehingga terdapat kemungkinan terjadinya impor
penyakit ke tempat asal dan demikian juga sebaliknya, kemungkinan ekspor penyakit
ke tempat tujuan juga ada. Saat traveling tak jarang traveler mengalami kelelahan
sehingga bisa menurunkan daya tahan tubuh. Belum lagi cuaca dan udara yang tidak
sama dengan kota atau negara asal. Tubuh akan mengalami proses adaptasi. Dengan
kondisi yang demikian itu tidak heran jika para traveler sering terserang penyakit. Hal
ini akan meningkatkan risiko perubahan daerah non endemis menjadi endemis
terhadap suatu penyakit.

Anda mungkin juga menyukai