Disusun Oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang dengan sampai saat ini
memberikan kami kesehatan jasmai maupun rohani. Sehingga kami dapat merasakan
nikmatnya iman dalam persaudaraan. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kami nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umat dari jalan
kegelapan menuju jalan terang-benderang.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampuh mata kuliah kimia produk halal
yakni Hafidatul Hasanah,M.Si yang telah memberikan tugas kepada kami. Alhamdulillah
tugas makalah produk ber-PIRT selesai tepat waktu. Pada makalah ini, kami berusaha
mengungkapkan produki cokelat dengan membuat regulasi PIRT Depkes. Dan tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Nila Armasanti selaku pemilik industri NEELA
CHOCOLATE yang telah mengizinkan serta memberi kepercayaan kepada kami untuk
mensertifikasikan PIRT produknya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
bentuk, isi dan penyusunnya. Oleh karena keterbatasan waktu serta keterbatasan kemampuan.
Dengan senang kami menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini dan diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca terutama
mahasiswa/mahasiswi Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab merupakan salah
satu tujuan penting pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dibidang pangan. Untuk
mencapai tertibnya pengaturan dibidang pangan, maka perlu pengawasan dibidang label dan
iklan pangan. Dimana masalah praktek selama ini, kurang ada pengaturan dan pengawasan
sebagaimana mestinya. Dalam hubungannya dengan masalah label dan iklan pangan maka
masyarakat perlu memperoleh informasi yang benar, jelas dan lengkap baik mengenai
kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal yang diperlukan mengenai pangan yang beredar di
pasaran. Informasi pada label pangan atau melalui iklan sangat diperlukan bagi masyarakat
agar supaya masing masing individu secara tepat dapat menentukan pilihan sebelum membeli
atau mengkonsumsi pangan. Tanpa adanya informasi yang jelas maka kecurangan-
kecurangan dapat terjadi.
Sebagai industri rumah tangga, Neela Chocolate memerlukan Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) agar dapat mengedarkan produk cemilan cokelat di
pasaran yang terjamin keamanannya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
A. PENGURUSAN PIRT
Bisnis rumahan (usaha rumahan) sebelum memasarkan produk yang dijual ke masyarakat,
diperlukan perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) terutama untuk produk jenis
makanan atau miuman. Izin ini penting karena sebagai jaminan bahwa usaha makanan atau
minuman rumahan yang dijual memenuhi standar produk pangan yang berlaku.
B. NEELA CHOCOLATE
Saat itu menjelang bulan puasa, bukan tidak mungkin sulit mencari pekerjaan baru
karena jelas liburan lebaran di depan mata. Sebagai seorang istri dan satu orang anak
saya tidak mau hanya mengandalkan uang tabungan yang ada, selagi suami belum
mendapatkan pekerjaan yang baru, dan dari hasil rembukan bersama suami, akhirnya
kami memutuskan menggunakan uang tabungan yang ada untuk di putar agar
menghasilkan. Mulailah berfikir usaha apa yang harus di geluti, saat tidak sengaja
searching satu toko aneka cetakan di Bandung, ada cetakan coklat unik, akhirnya
memutuskan untuk membeli beberapa cetakan karena saat itu di kota malang sendiri
masih belum ada.
Dari situ mulailah produksi kecil – kecilan, setelah produksi mulai bingung harus di
jual kemana, di sinilah tantangan di mulai. Awalnya hanya saya posting di BBM, profil
WhatApp dan Facebook, dan hanya satu dua orang yang merespon. Di awal – awal
bulan Juni mulailah banyak pembeli, dan beberapa reseller dari luar kota yang
bergabung. Awalnya hanya satu dua reseller dan alhamdulillah sampai akhirnya punya
banyak reseller dari Malang, Pasuruan, Sidoarjo, dan jember.
Saya yakin bahwa usaha tidak akan menghianati hasil, meski kadang saya percaya
bahwa dagang itu bukan soal bakat, tetapi soal mental. Mental bahwa dagang tak selalu
laku, mental bahwa dagang tak selalu mulus dan rapi, mental yang kadang sepi
pembeli, mental yang kadang menghadapi kerugian. Banyak belajar dari pelajaran
berdagang, pernah puncak penjualan satu bulan mencapai kurang lebih 988 toples
dalam waktu satu bulan. Buat saya seni berdagang tetap indah, saat laku keras sederas
air, atau saat sepi sekering kerontang. Tetap jalani bagaimanapun ALLAH yang
menentukan takdir. Karna saya yakin bahwa rejeki sudah di atur dan tidak akan
mungkin tertukar oleh orang lain.
2. Bahan – Bahan
Bahan – bahan yang perlu disiapkan, yaitu:
Cokelat compound.
Air.
3. Alat – Alat
Alat – alat yang dibutuhkan adalah:
Pisau.
Panci.
Mangkuk kaca tahan panas atau mangkuk alumunium.
Cetakan cokelat.
4. Cara pembuatan
Langkah – langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:
Serut cokelat dengan pisau menjadi kecil – kecil.
Siapkan panci yang diisi air kira – kira setengahnya.
Masak hingga airnya panas.
Masukkan cokelat yang sudah menjadi bagian kecil – kecil ke dalam mangkuk kaca
tahan panas.
Letakkan mangkuk tersebut dalam panci tadi (usahakan mangkuknya menutup
bagian atas pancinya)
Aduk terus hingga cokelatnya meleleh.
Terakhir tuangkan lelehan cokelat ke dalam cetakan yang tersedia dan dinginkan
hingga cokelatnya mengeras.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada makalah ini yang mengenai Pengurusan Perizinan PIRT dapat ditarik kesimpulan
yakni :
1. Produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIR). yang harus tercantum dalam produk olahan
makanan yang diedarkan di lingkup masyarakat. Cara mendaftarkan PIRT yakni ke dinas
kesehatan di masing – masing wilayah kabupaten atau provinsi.
2. Cara pembuatan produk ini cukup mudah yaitu dengan melelehkan cokelat compound lalu
mencetaknya ke dalam cetakan cokelat.