Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KIMIA PRODUK HALAL

PENGURUSAN PERMOHONAN P – IRT

DOSEN PENGAMPU : Hafidatul Hasanah,M.Si

Disusun Oleh :

Lintang Adji Suhendi (16630095)

Achmad Furqoni (16630114)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang dengan sampai saat ini
memberikan kami kesehatan jasmai maupun rohani. Sehingga kami dapat merasakan
nikmatnya iman dalam persaudaraan. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kami nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umat dari jalan
kegelapan menuju jalan terang-benderang.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampuh mata kuliah kimia produk halal
yakni Hafidatul Hasanah,M.Si yang telah memberikan tugas kepada kami. Alhamdulillah
tugas makalah produk ber-PIRT selesai tepat waktu. Pada makalah ini, kami berusaha
mengungkapkan produki cokelat dengan membuat regulasi PIRT Depkes. Dan tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Nila Armasanti selaku pemilik industri NEELA
CHOCOLATE yang telah mengizinkan serta memberi kepercayaan kepada kami untuk
mensertifikasikan PIRT produknya.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
bentuk, isi dan penyusunnya. Oleh karena keterbatasan waktu serta keterbatasan kemampuan.
Dengan senang kami menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini dan diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca terutama
mahasiswa/mahasiswi Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.

Malang, 18 Desember 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab merupakan salah
satu tujuan penting pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dibidang pangan. Untuk
mencapai tertibnya pengaturan dibidang pangan, maka perlu pengawasan dibidang label dan
iklan pangan. Dimana masalah praktek selama ini, kurang ada pengaturan dan pengawasan
sebagaimana mestinya. Dalam hubungannya dengan masalah label dan iklan pangan maka
masyarakat perlu memperoleh informasi yang benar, jelas dan lengkap baik mengenai
kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal yang diperlukan mengenai pangan yang beredar di
pasaran. Informasi pada label pangan atau melalui iklan sangat diperlukan bagi masyarakat
agar supaya masing masing individu secara tepat dapat menentukan pilihan sebelum membeli
atau mengkonsumsi pangan. Tanpa adanya informasi yang jelas maka kecurangan-
kecurangan dapat terjadi.

Sebagai industri rumah tangga, Neela Chocolate memerlukan Sertifikat Produksi Pangan
Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) agar dapat mengedarkan produk cemilan cokelat di
pasaran yang terjamin keamanannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Bagaimana prosedur perizinan PIRT?


2. Bagaimana sejarah didirinya Neela Chocolate?
3. Bagaimana proses pembuatan produk Neela Chocolate?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui tata cara pengajuan permohonan PIRT.


2. Untuk mengetahui produk makanan dan minuman yang dibuat telah memenuhi
standarisasi keamanan pangan.
3. Untuk mengetahui proses pembuatan produk.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGURUSAN PIRT

Bisnis rumahan (usaha rumahan) sebelum memasarkan produk yang dijual ke masyarakat,
diperlukan perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) terutama untuk produk jenis
makanan atau miuman. Izin ini penting karena sebagai jaminan bahwa usaha makanan atau
minuman rumahan yang dijual memenuhi standar produk pangan yang berlaku.

1. Cara Pengurusan Perizinan PIRT


Permohonan untuk perizinan PIRT adalah dengan mendatangi kantor Dinas
Kesehatan setempat, melalui tata cara sebagai berikut:
a. Pemohon mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada kepala Dinas
Kesehatan dengan dilengkapi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Dinas Kesehatan akan mempelajari surat permohonan untuk disesuaikan dengan
persyaratan yang telah ditentukan, dan akan dilakukan pemeriksaan berkas,
persetujuan Kadinkes dan menunggu waktu pelaksanaan penyulahan keamanan
pangan.
c. Pemohon diwajibkan mengikuti penyuluhan keamanan pangan dan diperiksa
sarana produksinya.
d. Dinkes memberikan pertimbangan terhadap permohonan izin yang diajukan,
menyusun konsep izin dan meneruskan kepada yang berhak menandatangani
berdasarkan ketentuan yanhhg berlaku.
2. Syarat Perizinan PIRT
a. Mengisi formulir pendaftaran.
b. Foto copy KTP sebanyak 1 lembar.
c. Pas foto berwarna ukuran 3 × 4 (1 lembar)
d. Menyertakan rancangan label Makanan / Minuman yang mencantumkan:
 Nama Makanan / Minuman dan atau Merk Dagang.
 Komposisi bahan yang digunakan.
 Berat Isi / Bersih.
 Tanggal Kadaluarsa: ditulis “BAIK DIGUNAKAN SEBELUM”.
 Kode Produksi
 Nama dan Alamat Perusahaan
Contoh: Diproduksi oleh...............................................................
Malang – Jawa Timur – Kode Pos
 P – IRT No. :
e. Stempel perusahaan.
f. Denah lokasi Produksi.
g. Mengikuti Penyuluhan Makanan / Minuman.
h. Survei lokasi.

B. NEELA CHOCOLATE

NEELA CHOCOLATE merupakan industri yang memproduksi cemilan cokelat dengan


berbagai bentuk dan warna yang unik dan berbahan dasar coklat compound. Diproduksi oleh
Nila Armasanti dan bertempat di Jl. Terusan Lowokdoro No. 9 A RT. 10/04 KEC. Sukun DS.
Kebon Sari

1. Sejarah Didirikannya NEELA CHOCOLATE

NEELA CHOCOLATE didirikan pada pertengahan bulan Mei. Alasan kenapa


didirikan NEELA CHOCOLATE, saat itu suami yang bekerja sebagai SPV di PT.
SOVTEX Indonesia (cabang malang ) harus di rolling setiap lima tahun sekali, dan
mendapat giliran di tugaskan di FLORES. Banyak sekali pertimbangan kenapa suami
tidak ingin berangkat tugas di sana, dan hanya ada dua pilihan yaitu tetap berangkat
tugas di FLORES atau RESIGN dari PT. SOVTEX Indonesia. Keputusan terakhir
suami adalah tetap mempertahankan tinggal di malang dan memutuskan untuk resign
dari tempatnya kerjanya.

Saat itu menjelang bulan puasa, bukan tidak mungkin sulit mencari pekerjaan baru
karena jelas liburan lebaran di depan mata. Sebagai seorang istri dan satu orang anak
saya tidak mau hanya mengandalkan uang tabungan yang ada, selagi suami belum
mendapatkan pekerjaan yang baru, dan dari hasil rembukan bersama suami, akhirnya
kami memutuskan menggunakan uang tabungan yang ada untuk di putar agar
menghasilkan. Mulailah berfikir usaha apa yang harus di geluti, saat tidak sengaja
searching satu toko aneka cetakan di Bandung, ada cetakan coklat unik, akhirnya
memutuskan untuk membeli beberapa cetakan karena saat itu di kota malang sendiri
masih belum ada.

Dari situ mulailah produksi kecil – kecilan, setelah produksi mulai bingung harus di
jual kemana, di sinilah tantangan di mulai. Awalnya hanya saya posting di BBM, profil
WhatApp dan Facebook, dan hanya satu dua orang yang merespon. Di awal – awal
bulan Juni mulailah banyak pembeli, dan beberapa reseller dari luar kota yang
bergabung. Awalnya hanya satu dua reseller dan alhamdulillah sampai akhirnya punya
banyak reseller dari Malang, Pasuruan, Sidoarjo, dan jember.

Saya yakin bahwa usaha tidak akan menghianati hasil, meski kadang saya percaya
bahwa dagang itu bukan soal bakat, tetapi soal mental. Mental bahwa dagang tak selalu
laku, mental bahwa dagang tak selalu mulus dan rapi, mental yang kadang sepi
pembeli, mental yang kadang menghadapi kerugian. Banyak belajar dari pelajaran
berdagang, pernah puncak penjualan satu bulan mencapai kurang lebih 988 toples
dalam waktu satu bulan. Buat saya seni berdagang tetap indah, saat laku keras sederas
air, atau saat sepi sekering kerontang. Tetap jalani bagaimanapun ALLAH yang
menentukan takdir. Karna saya yakin bahwa rejeki sudah di atur dan tidak akan
mungkin tertukar oleh orang lain.

2. Bahan – Bahan
Bahan – bahan yang perlu disiapkan, yaitu:
 Cokelat compound.
 Air.
3. Alat – Alat
Alat – alat yang dibutuhkan adalah:
 Pisau.
 Panci.
 Mangkuk kaca tahan panas atau mangkuk alumunium.
 Cetakan cokelat.
4. Cara pembuatan
Langkah – langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:
 Serut cokelat dengan pisau menjadi kecil – kecil.
 Siapkan panci yang diisi air kira – kira setengahnya.
 Masak hingga airnya panas.
 Masukkan cokelat yang sudah menjadi bagian kecil – kecil ke dalam mangkuk kaca
tahan panas.
 Letakkan mangkuk tersebut dalam panci tadi (usahakan mangkuknya menutup
bagian atas pancinya)
 Aduk terus hingga cokelatnya meleleh.
 Terakhir tuangkan lelehan cokelat ke dalam cetakan yang tersedia dan dinginkan
hingga cokelatnya mengeras.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada makalah ini yang mengenai Pengurusan Perizinan PIRT dapat ditarik kesimpulan
yakni :
1. Produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIR). yang harus tercantum dalam produk olahan
makanan yang diedarkan di lingkup masyarakat. Cara mendaftarkan PIRT yakni ke dinas
kesehatan di masing – masing wilayah kabupaten atau provinsi.
2. Cara pembuatan produk ini cukup mudah yaitu dengan melelehkan cokelat compound lalu
mencetaknya ke dalam cetakan cokelat.

Anda mungkin juga menyukai