Anda di halaman 1dari 261

Perhitungan Penulangan Balok Induk

Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah data
perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram gaya
dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 3.6 = 3600 mm
b = 30 = 300 mm
h = 40 = 400 mm
Kolom :
b = 40 = 400 mm
h = 40 = 400 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 400-50-10- (0,5 x 16)
= 332 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan tulangan.
Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP 2000, berikut
adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 6436624.67 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 58273442.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 9065348.14 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 33729484 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 53583.89 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 300 x 400
= 120000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (300+400)
= 1400 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 300 - 2.50 - 2.10) x (400 - 2.50 - 2.10)
= 50400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(300-2.(50)-2.(10)+(400-2.50-2.10)
= 920 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 6436624.67 N.mm
Tn = Tu = 6436624.67
ϕ 0.75
= 8582166.226667 N.mm

"ϕ" . Tu minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"


0,083

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((120000^2)/920))


= 5336722.832039 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((120000^2)/920))


= 21218295.59727 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
8582166.226667 N.mm > 5336722.832039 N.mm
Sehingga memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

8582166.22666667
=
2 x 50400 x 400 x Cot 45

= 0.2128513 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,212851344907407 x 920 x (400/240) x Cot^2 45
= 326.37206 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 300
0.2128513 mm ≥
400
0.2128513 mm ≥ 0.13125 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.13125 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 120000 400


= - 0.13125 x 920
400 400

= 634.80 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
326.37206 mm² ≤ 634.80 mm²
Maka menggunakan Almin = 634.80 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 634.80
= 158.69981 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 634.80
= 317.39962 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

"1" /"4" " x λ x D²""1" /"4" " x λ x ²" ²


Luas = = 13

= 133 mm²

n = Al = 317.39961933
Luas Tulangan 132.73228961

= 2.391 ≈ 4
As pasang = n pasang x luas
= 4 ###
= 530.92916 mm²
As pasang > As perlu
530.92916 mm² > 317.39962 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
4 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

"600" /"600 + fy" " "600"


x d"= /("600 + " 400) " x"
Xb = 332

= 199.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum

Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 199,2


= 149.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 150
= 975375 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 150
400
= 2438.4375 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 2438,4375 x 30 x (332 - ((0,85 x 150)/2))


= 19623325.78125 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 58273442 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 58273442 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 45124943.1076
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 64748268,8888889 - 19623325,78125
= 45124943.10764 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

ρb0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 300 x (332)^2
= 1.958
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 - " √("1 - " "2.m.Rn" /"fy" ))
"1" /"m" " " ("1 - " √("1 - " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,95808138847223)
15.7 400

= 0.0050991
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.0050991 < 1.958
Maka digunakan ρperlu = 0.0051
As = ρ×b×d
= 0,00509913421419529 x 300 x 332
= 507.87377 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 507,873767733851 + 326,372062191358 / 4
4
= 589.46678 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 16

"1" /"4" " x λ x"1"


D²"/"4" " x λ x ²"
Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 589.466783
Luas Tulangan 201.06193

= 2.93 ≈ 3
As pasang = n pasang x luas
= 3 ###
= 603.18579 mm²
As pasang > As perlu
603.18579 mm² > 589.46678 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
3 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 176.84003 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" /"4" " x λ x"1"


D²"/"4" " x λ x ²"
Luas = = 16 ²

= 201 mm²
n = As perlu = 176.840035
Luas Tulangan 201.06193

= 0.88 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 176.84003 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 3 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw -" ("2xdecking" )"-" ("2xøgeser" )"-(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan -1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (3x16)


3-1
= 66 mm
Smax = 66 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw -" ("2xdecking" )"-" ("2xøgeser" )"-(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan -1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok pada
muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif pada
setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang dari
seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua muka
kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥ 1/3
Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 3 x 0,25 x π x 16^2
= 603.19 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 603,18578948924
402.12 mm² ≥ 201.06 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 3 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 3 D 16
603.19
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 23.654 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x 23.654
= 180955.74 N
Cs' = As pakai x fy = 603.19 x 400
= 241274.32 N
("C" "c" ^"′" " " ("d - " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d-d′" ))
Mn =

= 180955.74 332 - 23.654 + 241274 332 - 68


2
= 121633529.3171 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 58273442 Nmm
0,9 x 121633529,317064 ≥ 58273442 Nmm
109470176.3854 Nmm > 58273442 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 33729484 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 33729484 / 0,9
= 37477204.44444 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 37477204,4444444 - 19623325,78125
= 17853878.66319 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

ρb0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 37477204.44444
b x d² 300 x (332)^2
= 1.133
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 - " √("1 - " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,13336491884539)
15.7 400

= 0.0028993
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0028993 < 1.133
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x $J$8 x 332
= 348.6 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 348,6 + 326,372062191358 / 4
4
= 430.19302 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 16

"1" /"4" " x λ x"1"


D²"/"4" " x λ x ²"
Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 430.193016
Luas Tulangan 201.06193

= 2.14 ≈ 3
As pasang = n pasang x luas
= 3 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
603.18579 mm² > 430.19302 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
3 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 129.0579 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" /"4" " x λ x"1"


D²"/"4" " x λ x ²"
Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 129.057905
Luas Tulangan 201.06193

= 0.64 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 129.0579 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 3 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw -" ("2xdecking" )"-" ("2xøgeser" )"-(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan -1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (3x16)


3-1
= 66 mm
Smax = 66 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw -" ("2xdecking" )"-" ("2xøgeser" )"-(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan -1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok pada
muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif pada
setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang dari
seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua muka
kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥ 1/3
Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 3 x 0,25 x π x 16^2
= 603.19 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 603,18578948924
402.12 mm² ≥ 201.06 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 3 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 3 D 16
603.19
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 31.539 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x 31.539
= 241274.32 N
Cs' = As pakai x fy = 603.19 x 400
= 241274.32 N
("C" "c" ^"′" " " ("d - " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d-d′" ))
Mn =

= 241274.32 332 - 31.539 + ### 332 - 68


2
= 139994701.6611 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 33729484 Nmm
0,9 x 139994701,661118 ≥ 33729484 Nmm
125995231.495 Nmm > 33729484 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 9065348.14 N.mm

Momen Nominal Lapangan


Mn = Mu/φ
= 9065348,14 / 0,9
= 10072609.04444 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 10072609,0444444 - 19623325,78125
= -9550716.73681 N.mm
(Tidak perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

ρb0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 10072609.04444
b x d² 300 x (332)^2
= 0.305
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 - " √("1 - " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 √(█(@
- 1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,304610279807315)
))
15.7 400
= 0.0007661
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0007661 < 0.305
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 300 x 332
= 348.6 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 348,6 + 326,372062191358 / 4
4
= 430.19302 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 16

"1" /"4" " x λ x"1"


D²"/"4" " x λ x ²"
Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 430.193016
Luas Tulangan 201.06193

= 2.14 ≈ 3
As pasang = n pasang x luas
= 3 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
603.18579 mm² > 430.19302 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
3 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" /"4" " x λ x"1"


D²"/"4" " x λ x ²"
Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 180.955737
Luas Tulangan 201.06193

= 0.9 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 180.95574 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 3 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw -" ("2xdecking" )"-" ("2xøgeser" )"-(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan -1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (3x16)


3-1
= 66 mm
Smax = 66 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw -" ("2xdecking" )"-" ("2xøgeser" )"-(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan -1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok pada
muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif pada
setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang dari
seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua muka
kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥ 1/3
Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 3 x 0,25 x π x 16^2
= 603.19 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 603,18578948924
402.12 mm² ≥ 201.06 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 3 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 3 D 16
603.19
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 31.539 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x 31.539
= 241274.32 N
Cs' = As pakai x fy = 603.19 x 400
= 241274.32 N
("C" "c" ^"′" " " ("d - " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d-d′" ))
Mn =

= 241274.32 332 - 31.539 + ### 332 - 68


2
= 139994701.6611 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 9065348.14 Nmm
0,9 x 139994701,661118 ≥ 9065348.14 Nmm
125995231.495 Nmm > 9065348.14 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 3 D 16 = 603.2 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

402.12
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d - "


"a" /"2" " " )
= 603.19 x 400 x (332 - (21,0260841652023 / 2))
= 77566545.80876 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr
di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 3 D 16 = 603.2 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

402.12
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm

MnR = As tarik x fy x ("d - "


"a" /"2" " " )
= 603.19 x 400 x (332 - (21,0260841652023 / 2))
= 77566545.80876 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr
di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 53583.89 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 77566545.80876 ### + 53583.89


3600 - 300
= 100593.92 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 300 x 332
= 90921.945 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 300 x 332
b x d"
= 33200 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 300 x 332
√("fc′" ) " x b x
d" = 363687.78 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka kolom
kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2 bentang
balok
Penulangan Geser Balok
- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 100593.9177629 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
100593.9 > 34095.729 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
34095.729 < 100593.92 > 68191.458 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
68191.458 < 100593.92 > 93091.458 (Tidak memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
93091.458 < 100593.92 < 340957.29 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max) → Perlu tulangan geser
340957.29 > 100593.92 < 613723.13 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 100593.92 - 0.75 ###
∅ 0.75
= 43203.3 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
43203.3 < 363687.78 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 332^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 332
Vs perlu 43203.3
= 289.70 mm ≈ 80 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 80 ≤ 83 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 80 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 80 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 80 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 80 mm
- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)
Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
100593.92 x 0,5 x (3600 - 2400)
=
0,5 x 3600
= 55885.51 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
55885.5 > 34095.729 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
34095.729 < 55885.5 < 68191.458 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
68191.458 > 55885.51 < 93091.458 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
93091.458 > 55885.51 < 340957.29 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max) → Perlu tulangan geser
340957.29 > 55885.51 < 613723.13 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 300 x 332
3 3
= 33200.0 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
33200.0 < 363687.78 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 332^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x Tu max =
Vs perlu 33200.0
= 376.99 mm ≈ 150 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
150 mm ≤ 332 ≤ 600 mm
2
150 mm ≤ 166 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan = 1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 589.46678
x Id = ###
As pasang 603.18579
= 671.71 mm ≈ 700 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
Id = Panjang penyaluran
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 176.84003
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 123.33 mm ≈ 150 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan = 1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 589.46678
x Id = ###
As pasang 603.18579
= 274.06 mm ≈ 300 mm
Σtulangan -1"

Σtulangan -1"
Σtulangan -1"
Σtulangan -1"
Σtulangan -1"

Σtulangan -1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah
data perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram
gaya dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 7.2 = 7200 mm
b = 30 = 300 mm
h = 40 = 400 mm
Kolom :
b = 40 = 400 mm
h = 40 = 400 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 400-50-10- (0,5 x 16)
= 332 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan
tulangan. Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP
2000, berikut adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 3654979.75 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 74247373.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 28167070.89 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 72180181 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 48241.13 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 300 x 400
= 120000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (300+400)
= 1400 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 300 - 2.50 - 2.10) x (400 - 2.50 - 2.10)
= 50400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(300-2.(50)-2.(10)+(400-2.50-2.10)
= 920 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 3654979.75 N.mm
Tn = Tu = 3654979.75
ϕ 0.75
= 4873306.333333 N.mm

"ϕ" . Tu
0,083
minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((120000^2)/920))


= 5336722.832039 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((120000^2)/920))
= 21218295.59727 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
4873306.333333 N.mm < 5336722.832039 N.mm
Sehingga tidak memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

4873306.33333333
=
2 x 50400 x 400 x Cot 45

= 0.1208657 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,120865732473545 x 920 x (400/240) x Cot^2 45
= 185.32746 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 300
0.1208657 mm ≥
400
0.1208657 mm ≥ 0.13125 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.13125 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 120000 400


= - 0.13125 x 920
400 400

= 634.80 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
185.32746 mm² ≤ 634.80 mm²
Maka menggunakan Almin = 634.80 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 634.79924
= 158.69981 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 634.80
= 317.39962 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x ²"
/"4" " x λ x"1" 13 ²

= 133 mm²

n = Al = 317.399619
Luas Tulangan 132.73229

= 2.39 ≈ 3
As pasang = n pasang x luas
= 3 ###
= 398.19687 mm²
As pasang > As perlu
398.19687 mm² > 317.39962 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
3 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" " "600"
x d"= /("600 + " 400)
332
" x"

= 199.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 199,2
= 149.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 150
= 975375 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 150
400
= 2438.4375 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 2438,4375 x 30 x (332 - ((0,85 x 150)/2))


= 19623325.78125 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 74247373 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 74247373 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 62873755.33
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 82497081,1111111 - 19623325,78125
= 62873755.32986 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )
ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 300 x (332)^2
= 2.495
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 2,49483116535755)
15.7 400

= 0.0065763
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.0065763 < 2.495
Maka digunakan ρperlu = 0.0066
As = ρ×b×d
= 0,0065762729390301 x 300 x 332
= 654.99678 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 654,996784727398 + 185,327456459436 / 4
4
= 701.32865 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 701.32865
Luas Tulangan 201.06193
= 3.49 ≈ 4
As pasang = n pasang x luas
= 4 ###
= 804.24772 mm²
As pasang > As perlu
804.24772 mm² > 701.32865 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
4 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 210.39859 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" D²"/"4" " x λ x 16


/"4" " x λ x"1" ²"
²
Luas = =

= 201 mm²

n = As perlu = 210.39859
Luas Tulangan 201.06193

= 1.05 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 210.39859 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 4 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (4x16)


4-1
= 38.7 mm
Smax = 38.7 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 4 x 0,25 x π x 16^2
= 804.25 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 804,247719318987
402.12 mm² ≥ 268.08 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 4 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 4 D 16
804.25
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 31.539 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 241274.32 N
Cs' = As pakai x fy = 804.25 ###
= 321699.09 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 241274.32 332 - 31.539 + ### 332 - 68
2
= 161226841.4511 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 74247373 Nmm
0,9 x 161226841,45114 ≥ 74247373 Nmm
145104157.306 Nmm > 74247373 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 72180181 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 72180181 / 0,9
= 80200201.11111 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 80200201,1111111 - 19623325,78125
= 60576875.32986 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 80200201.11111
b x d² 300 x (332)^2
= 2.425
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 2,42537018892168)
15.7 400

= 0.006383
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.006383 < 2.425
Maka digunakan ρperlu = 0.006383
As = ρ×b×d
= 0,00638297330102236 x $J$8 x 332
= 635.74414 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 635,744140781827 + 185,327456459436 / 4
4
= 682.076 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 682.076
Luas Tulangan 201.06193

= 3.39 ≈ 4
As pasang = n pasang x luas
= 4 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
804.24772 mm² > 682.076 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
4 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 204.6228 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
D²"/"4" " x λ x ²" ²
"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 204.6228
Luas Tulangan 201.06193

= 1.02 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 204.6228 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 4 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (4x16)


4-1
= 38.7 mm
Smax = 38.7 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 4 x 0,25 x π x 16^2
= 804.25 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 804,247719318987
402.12 mm² ≥ 268.08 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 4 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 4 D 16
804.25
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 42.052 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 321699.09 N
Cs' = As pakai x fy = 804.25 ###
= 321699.09 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 321699.09 332 - 42.052 + ### 332 - 68


2
= 184968584.1912 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 72180181 Nmm
0,9 x 184968584,191217 ≥ 72180181 Nmm
166471725.7721 Nmm > 72180181 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 28167070.89 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 28167070,89 / 0,9
= 31296745.43333 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 31296745,4333333 - 19623325,78125
= 11673419.65208 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 31296745.43333
b x d² 300 x (332)^2
= 0.946
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 -√(█(@
1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,94645889078402)
))
15.7 400

= 0.0024118
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0024118 < 0.946
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 300 x 332
= 348.6 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 348,6 + 185,327456459436 / 4
4
= 394.93186 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

D²"/"4" " x λ x ²" ²


"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 394.93186
Luas Tulangan 201.06193

= 1.96 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 394.93186 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 120.63716
Luas Tulangan 201.06193

= 0.6 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 120.63716 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 2 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 402,123859659494
402.12 mm² ≥ 134.04 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 2 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 2 D 16
402.12
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 160849.54 N
Cs' = As pakai x fy = 402.12 ###
= 160849.54 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 160849.54 332 - 21.026 + ### 332 - 68


2
= 94175310.11922 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 28167070.89 Nmm
0,9 x 94175310,119216 ≥ 28167070.89 Nmm
84757779.10729 Nmm > 28167070.89 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 4 D 16 = 804.2 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 804.25 x 400 x (332 - (21,0260841652023 / 2))
= 103422061.0783 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan
lentur tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 4 D 16 = 804.2 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 804.25 x 400 x (332 - (21,0260841652023 / 2))
= 103422061.0783 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 48241.13 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 103422061.0783 ### + 48241.13


7200 - 300
= 78218.54 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 300 x 332
= 90921.945 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 300 x 332
b x d"
= 33200 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 300 x 332
√("fc′" ) " x b x
d" = 363687.78 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2
bentang balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 78218.53900822 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
78218.5 > 34095.729 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
34095.729 < 78218.539 > 68191.458 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
68191.458 < 78218.539 < 93091.458 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
93091.458 > 78218.539 < 340957.29 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
340957.29 > 78218.539 < 613723.13 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 78218.539 - 0.75 ###
∅ 0.75
= 13369.4 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
13369.4 < 363687.78 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 332^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 332
Vs perlu 13369.4
= 936.17 mm ≈ 80 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 80 ≤ 83 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 80 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 80 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 80 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 80 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
78218.54 x 0,5 x (7200 - 2400)
=
0,5 x 7200
= 60836.641 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
60836.6 > 34095.729 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
34095.729 < 60836.6 < 68191.458 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
68191.458 > 60836.641 < 93091.458 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
93091.458 > 60836.641 < 340957.29 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
340957.29 > 60836.641 < 613723.13 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 300 x 332
3 3
= 33200.0 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
33200.0 < 363687.78 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 332^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.08 x 240 x Tu max =
Vs perlu 33200.0
= 376.99 mm ≈ 150 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
150 mm ≤ 332 ≤ 600 mm
2
150 mm ≤ 166 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 701.32865
x Id = ###
As pasang 804.24772
= 599.38 mm ≈ 600 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 210.39859
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 146.73 mm ≈ 150 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 701.32865
x Id = ###
As pasang 804.24772
= 244.55 mm ≈ 300 mm
angan −1"
angan −1"
angan −1"

angan −1"
angan −1"

angan −1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah
data perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram
gaya dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 7.2 = 7200 mm
b = 30 = 300 mm
h = 40 = 400 mm
Kolom :
b = 40 = 400 mm
h = 60 = 600 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 400-50-10- (0,5 x 16)
= 332 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan
tulangan. Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP
2000, berikut adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 736429.67 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 26767226.30 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 17800015.55 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 32932670 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 23880.29 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 300 x 400
= 120000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (300+400)
= 1400 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 300 - 2.50 - 2.10) x (400 - 2.50 - 2.10)
= 50400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(300-2.(50)-2.(10)+(400-2.50-2.10)
= 920 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 736429.67 N.mm
Tn = Tu = 736429.67
ϕ 0.75
= 981906.2266667 N.mm

"ϕ" . Tu
0,083
minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((120000^2)/920))


= 5336722.832039 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((120000^2)/920))
= 21218295.59727 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
981906.2266667 N.mm < 5336722.832039 N.mm
Sehingga tidak memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

981906.226666667
=
2 x 50400 x 400 x Cot 45

= 0.0243528 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,0243528330026455 x 920 x (400/240) x Cot^2 45
= 37.341011 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 300
0.0243528 mm ≥
400
0.0243528 mm ≥ 0.13125 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.13125 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 120000 400


= - 0.13125 x 920
400 400

= 634.80 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
37.341011 mm² ≤ 634.80 mm²
Maka menggunakan Almin = 634.80 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 634.79924
= 158.69981 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 634.80
= 317.39962 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x ²"
/"4" " x λ x"1" 13 ²

= 133 mm²

n = Al = 317.399619
Luas Tulangan 132.73229

= 2.39 ≈ 3
As pasang = n pasang x luas
= 3 ###
= 398.19687 mm²
As pasang > As perlu
398.19687 mm² > 317.39962 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
3 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" " "600"
x d"= /("600 + " 400)
332
" x"

= 199.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 199,2
= 149.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 150
= 975375 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 150
400
= 2438.4375 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 2438,4375 x 30 x (332 - ((0,85 x 150)/2))


= 19623325.78125 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 26767226.3 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 26767226,3 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 10118036.774
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 29741362,5555556 - 19623325,78125
= 10118036.77431 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )
ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 300 x (332)^2
= 0.899
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 0,89942186080332)
15.7 400

= 0.0022897
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0022897 < 0.899
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 300 x 332
= 348.6 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 348,6 + 37,3410106040564 / 4
4
= 357.93525 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 357.93525
Luas Tulangan 201.06193
= 1.78 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 357.93525 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 107.38058 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" D²"/"4" " x λ x 16


/"4" " x λ x"1" ²"
²
Luas = =

= 201 mm²

n = As perlu = 107.38058
Luas Tulangan 201.06193

= 0.53 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 107.38058 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 2 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 402,123859659494
402.12 mm² ≥ 134.04 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 2 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 2 D 16
402.12
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 15.770 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 120637.16 N
Cs' = As pakai x fy = 402.12 ###
= 160849.54 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 120637.16 332 - 15.770 + ### 332 - 68
2
= 81564618.36385 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 26767226.3 Nmm
0,9 x 81564618,363849 ≥ 26767226.3 Nmm
73408156.52746 Nmm > 26767226.3 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 32932670 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 32932670 / 0,9
= 36591855.55556 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 36591855,5555556 - 19623325,78125
= 16968529.77431 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 36591855.55556
b x d² 300 x (332)^2
= 1.107
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,10659068670935)
15.7 400

= 0.0028293
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0028293 < 1.107
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x $J$8 x 332
= 348.6 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 348,6 + 37,3410106040564 / 4
4
= 357.93525 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 357.93525
Luas Tulangan 201.06193

= 1.78 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 357.93525 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 107.38058 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
D²"/"4" " x λ x ²" ²
"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 107.38058
Luas Tulangan 201.06193

= 0.53 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 107.38058 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 2 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 402,123859659494
402.12 mm² ≥ 134.04 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 2 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 2 D 16
402.12
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 160849.54 N
Cs' = As pakai x fy = 402.12 ###
= 160849.54 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 160849.54 332 - 21.026 + ### 332 - 68


2
= 94175310.11922 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 32932670 Nmm
0,9 x 94175310,119216 ≥ 32932670 Nmm
84757779.10729 Nmm > 32932670 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 17800015.55 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 17800015,55 / 0,9
= 19777795.05556 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 19777795,0555556 - 19623325,78125
= 154469.2743056 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 19777795.05556
b x d² 300 x (332)^2
= 0.598
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 -√(█(@
1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,598109155161476)
))
15.7 400

= 0.0015132
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0015132 < 0.598
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 300 x 332
= 348.6 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 348,6 + 37,3410106040564 / 4
4
= 357.93525 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

D²"/"4" " x λ x ²" ²


"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 357.93525
Luas Tulangan 201.06193

= 1.78 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 357.93525 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 120.63716
Luas Tulangan 201.06193

= 0.6 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 120.63716 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 2 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 402,123859659494
402.12 mm² ≥ 134.04 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 2 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 2 D 16
402.12
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 160849.54 N
Cs' = As pakai x fy = 402.12 ###
= 160849.54 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 160849.54 332 - 21.026 + ### 332 - 68


2
= 94175310.11922 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 17800015.55 Nmm
0,9 x 94175310,119216 ≥ 17800015.55 Nmm
84757779.10729 Nmm > 17800015.55 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 2 D 16 = 402.1 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 402.12 x 400 x (332 - (21,0260841652023 / 2))
= 51711030.53917 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan
lentur tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 2 D 16 = 402.1 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 402.12 x 400 x (332 - (21,0260841652023 / 2))
= 51711030.53917 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 23880.29 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 51711030.53917 ### + 23880.29


7200 - 300
= 38868.99 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 300 x 332
= 90921.945 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 300 x 332
b x d"
= 33200 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 300 x 332
√("fc′" ) " x b x
d" = 363687.78 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2
bentang balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 38868.99450411 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
38869.0 > 34095.729 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
34095.729 < 38868.995 < 68191.458 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
68191.458 > 38868.995 < 93091.458 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
93091.458 > 38868.995 < 340957.29 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
340957.29 > 38868.995 < 613723.13 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 38868.995 - 0.75 ###
∅ 0.75
= -39096.6 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
-39096.6 < 363687.78 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 332^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 332
Vs perlu -39096.6
= -320.13 mm ≈ 80 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 80 ≤ 83 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 80 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 80 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 80 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 80 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
38868.99 x 0,5 x (7200 - 2400)
=
0,5 x 7200
= 30231.44 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
30231.4 < 34095.729 (Memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
34095.729 > 30231.4 < 68191.458 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
68191.458 > 30231.44 < 93091.458 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
93091.458 > 30231.44 < 340957.29 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
340957.29 > 30231.44 < 613723.13 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 300 x 332
3 3
= 33200.0 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
33200.0 < 363687.78 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 332^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x Tu max =
Vs perlu 33200.0
= 376.99 mm ≈ 150 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
150 mm ≤ 332 ≤ 600 mm
2
150 mm ≤ 166 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 357.93525
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 611.81 mm ≈ 650 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 107.38058
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 74.89 mm ≈ 100 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 357.93525
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 249.62 mm ≈ 250 mm
angan −1"
angan −1"
angan −1"

angan −1"
angan −1"

angan −1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah
data perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram
gaya dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 3 = 3000 mm
b = 30 = 300 mm
h = 50 = 500 mm
Kolom :
b = 45 = 450 mm
h = 45 = 450 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 500-50-10- (0,5 x 16)
= 432 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan
tulangan. Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP
2000, berikut adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 3001713.25 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 67872131.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 1875937.89 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 60718934 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 78806.72 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 300 x 500
= 150000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (300+500)
= 1600 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 300 - 2.50 - 2.10) x (500 - 2.50 - 2.10)
= 68400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(300-2.(50)-2.(10)+(500-2.50-2.10)
= 1120 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 3001713.25 N.mm
Tn = Tu = 3001713.25
ϕ 0.75
= 4002284.333333 N.mm

"ϕ" . Tu
0,083
minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((150000^2)/1120))


= 6849588.456301 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((150000^2)/1120))
= 27233303.50095 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
4002284.333333 N.mm < 6849588.456301 N.mm
Sehingga tidak memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

4002284.33333333
=
2 x 68400 x 400 x Cot 45

= 0.0731412 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,0731411610623782 x 1120 x (400/240) x Cot^2 45
= 136.53017 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 300
0.0731412 mm ≥
400
0.0731412 mm ≥ 0.13125 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.13125 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 150000 400


= - 0.13125 x 1120
400 400

= 966.04 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
136.53017 mm² ≤ 966.04 mm²
Maka menggunakan Almin = 966.04 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 966.03559
= 241.5089 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 966.04
= 483.0178 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x ²"
/"4" " x λ x"1" 13 ²

= 133 mm²

n = Al = 483.017796
Luas Tulangan 132.73229

= 3.64 ≈ 4
As pasang = n pasang x luas
= 4 ###
= 530.92916 mm²
As pasang > As perlu
530.92916 mm² > 483.0178 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
4 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" " "600"
x d"= /("600 + " 400)
432
" x"

= 259.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 259,2
= 194.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 150
= 975375 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 300 x 0,85 x 150
400
= 2438.4375 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 2438,4375 x 30 x (432 - ((0,85 x 150)/2))


= 26938638.28125 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 67872131 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 67872131 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 48474840.608
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 75413478,8888889 - 26938638,28125
= 48474840.60764 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )
ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 300 x (432)^2
= 1.347
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,34697714636361)
15.7 400

= 0.0034614
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0034614 < 1.347
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,00346141455800611 x 300 x 432
= 448.59933 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 448,599326717591 + 136,530167316439 / 4
4
= 482.73187 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 482.73187
Luas Tulangan 201.06193
= 2.4 ≈ 3
As pasang = n pasang x luas
= 3 ###
= 603.18579 mm²
As pasang > As perlu
603.18579 mm² > 482.73187 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
3 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 144.81956 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" D²"/"4" " x λ x 16


/"4" " x λ x"1" ²"
²
Luas = =

= 201 mm²

n = As perlu = 144.81956
Luas Tulangan 201.06193

= 0.72 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 144.81956 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 3 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (3x16)


3-1
= 66 mm
Smax = 66 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 3 x 0,25 x π x 16^2
= 603.19 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 603,18578948924
402.12 mm² ≥ 201.06 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 3 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 3 D 16
603.19
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 23.654 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 180955.74 N
Cs' = As pakai x fy = 603.19 ###
= 241274.32 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 180955.74 432 - 23.654 + ### 432 - 68
2
= 163856534.5813 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 67872131 Nmm
0,9 x 163856534,581311 ≥ 67872131 Nmm
147470881.1232 Nmm > 67872131 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 60718934 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 60718934 / 0,9
= 67465482.22222 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 67465482,2222222 - 26938638,28125
= 40526843.94097 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 67465482.22222
b x d² 300 x (432)^2
= 1.205
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,20501618623939)
15.7 400

= 0.0030873
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0030873 < 1.205
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x $J$8 x 432
= 453.6 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 453,6 + 136,530167316439 / 4
4
= 487.73254 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 487.73254
Luas Tulangan 201.06193

= 2.43 ≈ 3
As pasang = n pasang x luas
= 3 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
603.18579 mm² > 487.73254 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
3 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 146.31976 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
D²"/"4" " x λ x ²" ²
"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 146.31976
Luas Tulangan 201.06193

= 0.73 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 146.31976 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 3 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (3x16)


3-1
= 66 mm
Smax = 66 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 3 x 0,25 x π x 16^2
= 603.19 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 603,18578948924
402.12 mm² ≥ 201.06 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 3 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 3 D 16
603.19
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 31.539 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 241274.32 N
Cs' = As pakai x fy = 603.19 ###
= 241274.32 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 241274.32 432 - 31.539 + ### 432 - 68


2
= 188249564.8203 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 60718934 Nmm
0,9 x 188249564,820258 ≥ 60718934 Nmm
169424608.3382 Nmm > 60718934 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 1875937.89 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 1875937,89 / 0,9
= 2084375.433333 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 2084375,43333333 - 26938638,28125
= -24854262.8479 N.mm
(Tidak perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 2084375.433333
b x d² 300 x (432)^2
= 0.037
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 -√(█(@
1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,0372294994808337)
))
15.7 400

= 9.314E-05
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 9.314E-05 < 0.037
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 300 x 432
= 453.6 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 453,6 + 136,530167316439 / 4
4
= 487.73254 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

D²"/"4" " x λ x ²" ²


"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 487.73254
Luas Tulangan 201.06193

= 2.43 ≈ 3
As pasang = n pasang x luas
= 3 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
603.18579 mm² > 487.73254 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
3 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 180.95574
Luas Tulangan 201.06193

= 0.9 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 180.95574 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 3 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (3x16)


3-1
= 66 mm
Smax = 66 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 300 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 148 mm
Smax = 148 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 3 x 0,25 x π x 16^2
= 603.19 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 603,18578948924
402.12 mm² ≥ 201.06 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 3 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 3 D 16
603.19
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 300
= 31.539 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 300 x 30 x###
= 241274.32 N
Cs' = As pakai x fy = 603.19 ###
= 241274.32 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 241274.32 432 - 31.539 + ### 432 - 68


2
= 188249564.8203 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 1875937.89 Nmm
0,9 x 188249564,820258 ≥ 1875937.89 Nmm
169424608.3382 Nmm > 1875937.89 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 3 D 16 = 603.2 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 603.19 x 400 x (432 - (21,0260841652023 / 2))
= 101693977.3883 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan
lentur tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 3 D 16 = 603.2 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 300
= 21.026 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 603.19 x 400 x (432 - (21,0260841652023 / 2))
= 101693977.3883 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 78806.72 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 101693977.3883 ### + 78806.72


3000 - 300
= 154135.59 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 300 x 432
= 118308.07 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 300 x 432
b x d"
= 43200 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 300 x 432
√("fc′" ) " x b x
d" = 473232.29 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2
bentang balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 154135.5921395 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
154135.6 > 44365.527 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
44365.527 < 154135.59 > 88731.054 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
88731.054 < 154135.59 > 121131.05 (Tidak memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
121131.05 < 154135.59 < 443655.27 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
443655.27 > 154135.59 < 798579.49 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 154135.59 - 0.75 ###
∅ 0.75
= 87206.1 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
87206.1 < 473232.29 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 432^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 432
Vs perlu 87206.1
= 186.75 mm ≈ 100 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 100 ≤ 108 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 100 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 100 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 100 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 100 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
154135.59 x 0,5 x (3000 - 2500)
=
0,5 x 3000
= 51378.531 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
51378.5 > 44365.527 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
44365.527 < 51378.5 < 88731.054 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
88731.054 > 51378.531 < 121131.05 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
121131.05 > 51378.531 < 443655.27 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
443655.27 > 51378.531 < 798579.49 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 300 x 432
3 3
= 43200.0 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
43200.0 < 473232.29 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 432^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x Tu max =
Vs perlu 43200.0
= 376.99 mm ≈ 200 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
200 mm ≤ 432 ≤ 600 mm
2
200 mm ≤ 216 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 482.73187
x Id = ###
As pasang 603.18579
= 550.08 mm ≈ 550 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 144.81956
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 100.99 mm ≈ 100 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 482.73187
x Id = ###
As pasang 603.18579
= 224.43 mm ≈ 250 mm
angan −1"
angan −1"
angan −1"

angan −1"
angan −1"

angan −1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah
data perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram
gaya dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 7.2 = 7200 mm
b = 40 = 400 mm
h = 60 = 600 mm
Kolom :
b = 60 = 600 mm
h = 60 = 600 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 600-50-10- (0,5 x 16)
= 532 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan
tulangan. Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP
2000, berikut adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 9929241.67 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 147229452.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 55502309.14 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 167965711 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 91945.93 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 400 x 600
= 240000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (400+600)
= 2000 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 400 - 2.50 - 2.10) x (600 - 2.50 - 2.10)
= 134400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(400-2.(50)-2.(10)+(600-2.50-2.10)
= 1520 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 9929241.67 N.mm
Tn = Tu = 9929241.67
ϕ 0.75
= 13238988.89333 N.mm

"ϕ" . Tu
0,083
minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))


= 12920486.85652 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))
= 51370610.39338 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
13238988.89333 N.mm > 12920486.85652 N.mm
Sehingga memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

13238988.8933333
=
2 x 134400 x 400 x Cot 45

= 0.1231305 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,123130477058532 x 1520 x (400/240) x Cot^2 45
= 311.93054 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 400
0.1231305 mm ≥
400
0.1231305 mm ≥ 0.175 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.175 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 240000 400


= - 0.175 x 1520
400 400

= 2097.73 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
311.93054 mm² ≤ 2097.73 mm²
Maka menggunakan Almin = 2097.73 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 2097.7305
= 524.43262 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 2097.73
= 1048.8652 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x ²"
/"4" " x λ x"1" 13 ²

= 133 mm²

n = Al = 1048.86524
Luas Tulangan 132.73229

= 7.9 ≈ 8
As pasang = n pasang x luas
= 8 ###
= 1061.8583 mm²
As pasang > As perlu
1061.8583 mm² > 1048.8652 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
8 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" " "600"
x d"= /("600 + " 400)
532
" x"

= 319.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 319,2
= 239.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
= 1300500 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
400
= 3251.25 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 3251,25 x 30 x (532 - ((0,85 x 150)/2))


= 45671934.375 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 147229452 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 147229452 / 0,9
= - 163588280 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 117916345.63
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 163588280 - 45671934,375
= 117916345.625 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )
ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = - 163588280
b x d² 400 x (532)^2
= 1.445
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,44500360393465)
15.7 400

= 0.0037211
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.0037211 < 1.445
Maka digunakan ρperlu = 0.0037
As = ρ×b×d
= 0,00372111027808501 x 400 x 532
= 791.85227 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 791,852267176491 + 311,930541881614 / 4
4
= 869.8349 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 869.8349
Luas Tulangan 201.06193
= 4.33 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= 1005.3096 mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 869.8349 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 260.95047 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" D²"/"4" " x λ x 16


/"4" " x λ x"1" ²"
²
Luas = =

= 201 mm²

n = As perlu = 260.95047
Luas Tulangan 201.06193

= 1.30 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 260.95047 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68
2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 147229452 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 147229452 Nmm
353329845.5117 Nmm > 147229452 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 167965711 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 167965711 / 0,9
= 186628567.7778 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 186628567,777778 - 45671934,375
= 140956633.4028 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 186628567.7778
b x d² 400 x (532)^2
= 1.649
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,64852245549651)
15.7 400

= 0.0042639
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.0042639 < 1.649
Maka digunakan ρperlu = 0.0042639
As = ρ×b×d
= 0,00426390105822632 x $J$8 x 532
= 907.35815 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 907,358145190561 + 311,930541881614 / 4
4
= 985.34078 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 985.34078
Luas Tulangan 201.06193

= 4.9 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 985.34078 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 295.60223 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
D²"/"4" " x λ x ²" ²
"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 295.60223
Luas Tulangan 201.06193

= 1.47 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 295.60223 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68


2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 167965711 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 167965711 Nmm
353329845.5117 Nmm > 167965711 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 55502309.14 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 55502309,14 / 0,9
= 61669232.37778 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 61669232,3777778 - 45671934,375
= 15997298.00278 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 61669232.37778
b x d² 400 x (532)^2
= 0.545
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 -√(█(@
1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,544735008142223)
))
15.7 400

= 0.0013767
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0013767 < 0.545
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 400 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 311,930541881614 / 4
4
= 822.78264 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

D²"/"4" " x λ x ²" ²


"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 822.78264
Luas Tulangan 201.06193

= 4.09 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 822.78264 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 301.59289
Luas Tulangan 201.06193

= 1.5 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 301.59289 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68


2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 55502309.14 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 55502309.14 Nmm
353329845.5117 Nmm > 55502309.14 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan
lentur tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 91945.93 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 210759234.5446 ### + 91945.93


7200 - 400
= 153933.94 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 400 x 532
= 194258.93 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 400 x 532
b x d"
= 70933.333 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 400 x 532
√("fc′" ) " x b x
d" = 777035.73 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2
bentang balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 153933.9401602 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
153933.9 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 153933.94 > 145694.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 < 153933.94 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 > 153933.94 < 728471 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 153933.94 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 153933.94 - 0.75 ###
∅ 0.75
= 10986.3 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
10986.3 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 532
Vs perlu 10986.3
= 1825.54 mm ≈ 120 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 120 ≤ 133 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 120 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 120 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 120 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 120 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
153933.94 x 0,5 x (7200 - 2600)
=
0,5 x 7200
= 102622.63 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
102622.6 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 102622.6 < 145694.2 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 > 102622.63 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 > 102622.63 < 728471 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 102622.63 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 400 x 532
3 3
= 70933.3 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
70933.3 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x Tu max =
Vs perlu 70933.3
= 282.74 mm ≈ 250 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 532 ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 266 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 869.8349
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 594.71 mm ≈ 600 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 260.95047
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 181.98 mm ≈ 200 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 869.8349
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 242.64 mm ≈ 250 mm
angan −1"
angan −1"
angan −1"

angan −1"
angan −1"

angan −1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah
data perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram
gaya dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 7.2 = 7200 mm
b = 40 = 400 mm
h = 60 = 600 mm
Kolom :
b = 60 = 600 mm
h = 60 = 600 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 600-50-10- (0,5 x 16)
= 532 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan
tulangan. Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP
2000, berikut adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 6080466.71 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 156761416.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 58229200.10 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 168662196 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 96247.29 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 400 x 600
= 240000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (400+600)
= 2000 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 400 - 2.50 - 2.10) x (600 - 2.50 - 2.10)
= 134400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(400-2.(50)-2.(10)+(600-2.50-2.10)
= 1520 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 6080466.71 N.mm
Tn = Tu = 6080466.71
ϕ 0.75
= 8107288.946667 N.mm

"ϕ" . Tu
0,083
minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))


= 12920486.85652 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))
= 51370610.39338 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
8107288.946667 N.mm < 12920486.85652 N.mm
Sehingga tidak memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

8107288.94666667
=
2 x 134400 x 400 x Cot 45

= 0.0754026 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,0754026129712302 x 1520 x (400/240) x Cot^2 45
= 191.01995 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 400
0.0754026 mm ≥
400
0.0754026 mm ≥ 0.175 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.175 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 240000 400


= - 0.175 x 1520
400 400

= 2097.73 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
191.01995 mm² ≤ 2097.73 mm²
Maka menggunakan Almin = 2097.73 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 2097.7305
= 524.43262 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 2097.73
= 1048.8652 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x ²"
/"4" " x λ x"1" 13 ²

= 133 mm²

n = Al = 1048.86524
Luas Tulangan 132.73229

= 7.9 ≈ 8
As pasang = n pasang x luas
= 8 ###
= 1061.8583 mm²
As pasang > As perlu
1061.8583 mm² > 1048.8652 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
8 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" " "600"
x d"= /("600 + " 400)
532
" x"

= 319.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 319,2
= 239.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
= 1300500 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
400
= 3251.25 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 3251,25 x 30 x (532 - ((0,85 x 150)/2))


= 45671934.375 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 156761416 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 156761416 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 128507416.74
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 174179351,111111 - 45671934,375
= 128507416.7361 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )
ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 400 x (532)^2
= 1.539
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,53855636899266)
15.7 400

= 0.00397
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.00397 < 1.539
Maka digunakan ρperlu = 0.0040
As = ρ×b×d
= 0,00397000621124497 x 400 x 532
= 844.81732 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 844,817321752929 + 191,01995286045 / 4
4
= 892.57231 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 892.57231
Luas Tulangan 201.06193
= 4.44 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= 1005.3096 mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 892.57231 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 267.77169 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" D²"/"4" " x λ x 16


/"4" " x λ x"1" ²"
²
Luas = =

= 201 mm²

n = As perlu = 267.77169
Luas Tulangan 201.06193

= 1.33 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 267.77169 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68
2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 156761416 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 156761416 Nmm
353329845.5117 Nmm > 156761416 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 168662196 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 168662196 / 0,9
= 187402440 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 187402440 - 45671934,375
= 141730505.625 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 187402440
b x d² 400 x (532)^2
= 1.655
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,65535820283792)
15.7 400

= 0.0042822
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.0042822 < 1.655
Maka digunakan ρperlu = 0.0042822
As = ρ×b×d
= 0,00428221819467778 x $J$8 x 532
= 911.25603 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 911,256031827432 + 191,01995286045 / 4
4
= 959.01102 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 959.01102
Luas Tulangan 201.06193

= 4.77 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 959.01102 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 287.70331 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
D²"/"4" " x λ x ²" ²
"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 287.70331
Luas Tulangan 201.06193

= 1.43 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 287.70331 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68


2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 168662196 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 168662196 Nmm
353329845.5117 Nmm > 168662196 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 58229200.1 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 58229200,1 / 0,9
= 64699111.22222 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 64699111,2222222 - 45671934,375
= 19027176.84722 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 64699111.22222
b x d² 400 x (532)^2
= 0.571
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 -√(█(@
1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,571498452624355)
))
15.7 400

= 0.0014451
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0014451 < 0.571
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 400 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 191,01995286045 / 4
4
= 792.55499 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

D²"/"4" " x λ x ²" ²


"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 792.55499
Luas Tulangan 201.06193

= 3.94 ≈ 4
As pasang = n pasang x luas
= 4 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
804.24772 mm² > 792.55499 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
4 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 241.27432
Luas Tulangan 201.06193

= 1.2 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 241.27432 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 4 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (4x16)


4-1
= 72 mm
Smax = 72 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 4 x 0,25 x π x 16^2
= 804.25 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 804,247719318987
402.12 mm² ≥ 268.08 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 4 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 4 D 16
804.25
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 31.539 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 321699.09 N
Cs' = As pakai x fy = 804.25 ###
= 321699.09 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 321699.09 532 - 31.539 + ### 532 - 68


2
= 315339237.3059 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 58229200.1 Nmm
0,9 x 315339237,305863 ≥ 58229200.1 Nmm
283805313.5753 Nmm > 58229200.1 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan
lentur tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 96247.29 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 210759234.5446 ### + 96247.29


7200 - 400
= 158235.30 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 400 x 532
= 194258.93 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 400 x 532
b x d"
= 70933.333 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 400 x 532
√("fc′" ) " x b x
d" = 777035.73 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2
bentang balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 158235.3001602 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
158235.3 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 158235.3 > 145694.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 < 158235.3 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 > 158235.3 < 728471 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 158235.3 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 158235.3 - 0.75 ###
∅ 0.75
= 16721.5 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
16721.5 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 532
Vs perlu 16721.5
= 1199.41 mm ≈ 120 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 120 ≤ 133 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 120 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 120 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 120 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 120 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
158235.30 x 0,5 x (7200 - 2600)
=
0,5 x 7200
= 105490.2 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
105490.2 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 105490.2 < 145694.2 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 > 105490.2 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 > 105490.2 < 728471 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 105490.2 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 400 x 532
3 3
= 70933.3 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
70933.3 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x Tu max =
Vs perlu 70933.3
= 282.74 mm ≈ 250 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 532 ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 266 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 892.57231
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 610.26 mm ≈ 650 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 267.77169
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 186.74 mm ≈ 200 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 892.57231
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 248.99 mm ≈ 250 mm
angan −1"
angan −1"
angan −1"

angan −1"
angan −1"

angan −1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah
data perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram
gaya dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 3.15 = 3150 mm
b = 40 = 400 mm
h = 60 = 600 mm
Kolom :
b = 60 = 600 mm
h = 60 = 600 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 600-50-10- (0,5 x 16)
= 532 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan
tulangan. Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP
2000, berikut adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 41230442.00 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 66850833.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 30837619.43 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 85198946 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 99622.98 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 400 x 600
= 240000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (400+600)
= 2000 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 400 - 2.50 - 2.10) x (600 - 2.50 - 2.10)
= 134400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(400-2.(50)-2.(10)+(600-2.50-2.10)
= 1520 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 41230442 N.mm
Tn = Tu = 41230442
ϕ 0.75
= 54973922.66667 N.mm

"ϕ" . Tu
0,083
minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))


= 12920486.85652 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))
= 51370610.39338 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
54973922.66667 N.mm > 12920486.85652 N.mm
Sehingga memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

54973922.6666667
=
2 x 134400 x 400 x Cot 45

= 0.5112902 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,511290203373016 x 1520 x (400/240) x Cot^2 45
= 1295.2685 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 400
0.5112902 mm ≥
400
0.5112902 mm ≥ 0.175 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.175 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 240000 400


= - 0.175 x 1520
400 400

= 2097.73 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
1295.2685 mm² ≤ 2097.73 mm²
Maka menggunakan Almin = 2097.73 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 2097.7305
= 524.43262 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 2097.73
= 1048.8652 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x ²"
/"4" " x λ x"1" 13 ²

= 133 mm²

n = Al = 1048.86524
Luas Tulangan 132.73229

= 7.9 ≈ 8
As pasang = n pasang x luas
= 8 ###
= 1061.8583 mm²
As pasang > As perlu
1061.8583 mm² > 1048.8652 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
8 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" " x d"= "600" / 532
("600 + "
400) " x"
= 319.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 319,2
= 239.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
= 1300500 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
400
= 3251.25 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 3251,25 x 30 x (532 - ((0,85 x 150)/2))


= 45671934.375 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 66850833 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 66850833 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 28606768.958
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 74278703,3333333 - 45671934,375
= 28606768.95833 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )
ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 400 x (532)^2
= 0.656
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 0,656116648529218)
15.7 400

= 0.001662
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.001662 < 0.656
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 400 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 1295,26851521164 / 4
4
= 1068.6171 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 1068.6171
Luas Tulangan 201.06193
= 5.31 ≈ 6
As pasang = n pasang x luas
= 6 ###
= 1206.3716 mm²
As pasang > As perlu
1206.3716 mm² > 1068.6171 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
6 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 320.58514 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" D²"/"4" " x λ x 16


/"4" " x λ x"1" ²"
²
Luas = =

= 201 mm²

n = As perlu = 320.58514
Luas Tulangan 201.06193

= 1.59 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 320.58514 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 6 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (6x16)


6-1
= 36.8 mm
Smax = 36.8 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 6 x 0,25 x π x 16^2
= 1206.37 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1206,37157897848
402.12 mm² ≥ 402.12 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 6 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 6 D 16
1206.37
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 47.309 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 482548.63 N
Cs' = As pakai x fy = 1206.37 ###
= 482548.63 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 482548.63 532 - 47.309 + ### 532 - 68
2
= 469204065.4057 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 66850833 Nmm
0,9 x 469204065,405677 ≥ 66850833 Nmm
422283658.8651 Nmm > 66850833 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 85198946 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 85198946 / 0,9
= 94665495.55556 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 94665495,5555556 - 45671934,375
= 48993561.18056 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 94665495.55556
b x d² 400 x (532)^2
= 0.836
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 0,836196714373653)
15.7 400

= 0.0021259
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0021259 < 0.836
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x $J$8 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 1295,26851521164 / 4
4
= 1068.6171 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 1068.6171
Luas Tulangan 201.06193

= 5.31 ≈ 6
As pasang = n pasang x luas
= 6 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1206.3716 mm² > 1068.6171 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
6 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 320.58514 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
D²"/"4" " x λ x ²" ²
"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 320.58514
Luas Tulangan 201.06193

= 1.59 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 320.58514 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 6 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (6x16)


6-1
= 36.8 mm
Smax = 36.8 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 6 x 0,25 x π x 16^2
= 1206.37 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1206,37157897848
402.12 mm² ≥ 402.12 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 6 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 6 D 16
1206.37
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 47.309 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 482548.63 N
Cs' = As pakai x fy = 1206.37 ###
= 482548.63 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 482548.63 532 - 47.309 + ### 532 - 68


2
= 469204065.4057 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 85198946 Nmm
0,9 x 469204065,405677 ≥ 85198946 Nmm
422283658.8651 Nmm > 85198946 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 30837619.43 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 30837619,43 / 0,9
= 34264021.58889 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 34264021,5888889 - 45671934,375
= -11407912.7861 N.mm
(Tidak perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 34264021.58889
b x d² 400 x (532)^2
= 0.303
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 -√(█(@
1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,302660035799869)
))
15.7 400

= 0.0007612
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0007612 < 0.303
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 400 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 1295,26851521164 / 4
4
= 1068.6171 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

D²"/"4" " x λ x ²" ²


"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 1068.6171
Luas Tulangan 201.06193

= 5.31 ≈ 6
As pasang = n pasang x luas
= 6 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1206.3716 mm² > 1068.6171 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
6 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 361.91147
Luas Tulangan 201.06193

= 1.8 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 361.91147 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 6 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (6x16)


6-1
= 36.8 mm
Smax = 36.8 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 6 x 0,25 x π x 16^2
= 1206.37 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1206,37157897848
402.12 mm² ≥ 402.12 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 6 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 6 D 16
1206.37
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 47.309 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 482548.63 N
Cs' = As pakai x fy = 1206.37 ###
= 482548.63 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 482548.63 532 - 47.309 + ### 532 - 68


2
= 469204065.4057 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 30837619.43 Nmm
0,9 x 469204065,405677 ≥ 30837619.43 Nmm
422283658.8651 Nmm > 30837619.43 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 6 D 16 = 1206.4 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1206.37 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 252911081.4535 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan
lentur tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 6 D 16 = 1206.4 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1206.37 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 252911081.4535 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 99622.98 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 252911081.4535 ### + 99622.98


3150 - 400
= 283558.31 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 400 x 532
= 194258.93 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 400 x 532
b x d"
= 70933.333 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 400 x 532
√("fc′" ) " x b x
d" = 777035.73 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2
bentang balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 283558.3119662 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
283558.3 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 283558.31 > 145694.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 < 283558.31 > 198894.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 < 283558.31 < 728471 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 283558.31 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 283558.31 - 0.75 ###
∅ 0.75
= 183818.8 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
183818.8 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 532
Vs perlu 183818.8
= 109.11 mm ≈ 100 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 100 ≤ 133 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 100 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 100 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 100 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 100 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
283558.31 x 0,5 x (3150 - 2600)
=
0,5 x 3150
= 67513.884 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
67513.9 < 72847.1 (Memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 > 67513.9 < 145694.2 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 > 67513.884 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 > 67513.884 < 728471 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 67513.884 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 400 x 532
3 3
= 70933.3 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
70933.3 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x Tu max =
Vs perlu 70933.3
= 282.74 mm ≈ 250 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 532 ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 266 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 1068.6171
x Id = ###
As pasang 1206.3716
= 608.85 mm ≈ 600 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 320.58514
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 223.57 mm ≈ 250 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 1068.6171
x Id = ###
As pasang 1206.3716
= 248.41 mm ≈ 250 mm
angan −1"
angan −1"
angan −1"

angan −1"
angan −1"

angan −1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah
data perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram
gaya dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 6.30 = 6300 mm
b = 40 = 400 mm
h = 60 = 600 mm
Kolom :
b = 60 = 600 mm
h = 60 = 600 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 600-50-10- (0,5 x 16)
= 532 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan
tulangan. Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP
2000, berikut adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 21320578.43 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 140884297.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 62136480.50 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 144128764 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 99896.34 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 400 x 600
= 240000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (400+600)
= 2000 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 400 - 2.50 - 2.10) x (600 - 2.50 - 2.10)
= 134400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(400-2.(50)-2.(10)+(600-2.50-2.10)
= 1520 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 21320578.43 N.mm
Tn = Tu = 21320578.43
ϕ 0.75
= 28427437.90667 N.mm

"ϕ" . Tu
0,083
minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))


= 12920486.85652 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))
= 51370610.39338 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
28427437.90667 N.mm > 12920486.85652 N.mm
Sehingga memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

28427437.9066667
=
2 x 134400 x 400 x Cot 45

= 0.2643921 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,264392093625992 x 1520 x (400/240) x Cot^2 45
= 669.7933 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 400
0.2643921 mm ≥
400
0.2643921 mm ≥ 0.175 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.175 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 240000 400


= - 0.175 x 1520
400 400

= 2097.73 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
669.7933 mm² ≤ 2097.73 mm²
Maka menggunakan Almin = 2097.73 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 2097.7305
= 524.43262 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 2097.73
= 1048.8652 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x ²"
/"4" " x λ x"1" 13 ²

= 133 mm²

n = Al = 1048.86524
Luas Tulangan 132.73229

= 7.9 ≈ 8
As pasang = n pasang x luas
= 8 ###
= 1061.8583 mm²
As pasang > As perlu
1061.8583 mm² > 1048.8652 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
8 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" " "600"
x d"= /("600 + " 400)
532
" x"

= 319.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 319,2
= 239.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
= 1300500 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
400
= 3251.25 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 3251,25 x 30 x (532 - ((0,85 x 150)/2))


= 45671934.375 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 140884297 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 140884297 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 110866173.4
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 156538107,777778 - 45671934,375
= 110866173.4028 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )
ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 400 x (532)^2
= 1.383
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,38272821189879)
15.7 400

= 0.003556
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.003556 < 1.383
Maka digunakan ρperlu = 0.0036
As = ρ×b×d
= 0,00355599795280879 x 400 x 532
= 756.71636 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 756,716364357711 + 669,793303852513 / 4
4
= 924.16469 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 924.16469
Luas Tulangan 201.06193
= 4.6 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= 1005.3096 mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 924.16469 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 277.24941 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" D²"/"4" " x λ x 16


/"4" " x λ x"1" ²"
²
Luas = =

= 201 mm²

n = As perlu = 277.24941
Luas Tulangan 201.06193

= 1.38 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 277.24941 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68
2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 140884297 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 140884297 Nmm
353329845.5117 Nmm > 140884297 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 144128764 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 144128764 / 0,9
= 160143071.1111 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 160143071,111111 - 45671934,375
= 114471136.7361 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 160143071.1111
b x d² 400 x (532)^2
= 1.415
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,41457147725203)
15.7 400

= 0.0036404
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.0036404 < 1.415
Maka digunakan ρperlu = 0.0036404
As = ρ×b×d
= 0,00364036814597916 x $J$8 x 532
= 774.67034 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 774,670341464366 + 669,793303852513 / 4
4
= 942.11867 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 942.11867
Luas Tulangan 201.06193

= 4.69 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 942.11867 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 282.6356 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
D²"/"4" " x λ x ²" ²
"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 282.6356
Luas Tulangan 201.06193

= 1.41 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 282.6356 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68


2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 144128764 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 144128764 Nmm
353329845.5117 Nmm > 144128764 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 62136480.5 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 62136480,5 / 0,9
= 69040533.88889 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 69040533,8888889 - 45671934,375
= 23368599.51389 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 69040533.88889
b x d² 400 x (532)^2
= 0.610
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 -√(█(@
1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,609846990793085)
))
15.7 400

= 0.0015433
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0015433 < 0.610
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 400 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 669,793303852513 / 4
4
= 912.24833 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

D²"/"4" " x λ x ²" ²


"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 912.24833
Luas Tulangan 201.06193

= 4.54 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 912.24833 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 301.59289
Luas Tulangan 201.06193

= 1.5 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 301.59289 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68


2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 62136480.5 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 62136480.5 Nmm
353329845.5117 Nmm > 62136480.5 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan
lentur tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 99896.34 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 210759234.5446 ### + 99896.34


6300 - 400
= 171340.15 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 400 x 532
= 194258.93 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 400 x 532
b x d"
= 70933.333 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 400 x 532
√("fc′" ) " x b x
d" = 777035.73 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2
bentang balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 171340.1483202 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
171340.1 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 171340.15 > 145694.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 < 171340.15 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 > 171340.15 < 728471 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 171340.15 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 171340.15 - 0.75 ###
∅ 0.75
= 34194.6 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
34194.6 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 532
Vs perlu 34194.6
= 586.52 mm ≈ 100 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 100 ≤ 133 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 100 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 100 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 100 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 100 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
171340.15 x 0,5 x (6300 - 2600)
=
0,5 x 6300
= 106067.71 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
106067.7 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 106067.7 < 145694.2 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 > 106067.71 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 > 106067.71 < 728471 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 106067.71 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 400 x 532
3 3
= 70933.3 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
70933.3 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x Tu max =
Vs perlu 70933.3
= 282.74 mm ≈ 250 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 532 ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 266 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 924.16469
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 631.86 mm ≈ 650 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 277.24941
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 193.35 mm ≈ 200 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 924.16469
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 257.80 mm ≈ 250 mm
angan −1"
angan −1"
angan −1"

angan −1"
angan −1"

angan −1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah
data perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram
gaya dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 6.30 = 6300 mm
b = 40 = 400 mm
h = 60 = 600 mm
Kolom :
b = 60 = 600 mm
h = 60 = 600 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 240 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 600-50-10- (0,5 x 16)
= 532 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan
tulangan. Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP
2000, berikut adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 1269556.79 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 180482185.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 118806256.70 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 183765033 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 163782.73 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 400 x 600
= 240000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (400+600)
= 2000 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 400 - 2.50 - 2.10) x (600 - 2.50 - 2.10)
= 134400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(400-2.(50)-2.(10)+(600-2.50-2.10)
= 1520 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 1269556.79 N.mm
Tn = Tu = 1269556.79
ϕ 0.75
= 1692742.386667 N.mm

"ϕ" . Tu
0,083
minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))


= 12920486.85652 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))
= 51370610.39338 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
1692742.386667 N.mm < 12920486.85652 N.mm
Sehingga tidak memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

1692742.38666667
=
2 x 134400 x 400 x Cot 45

= 0.0157435 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,015743511780754 x 1520 x (400/240) x Cot^2 45
= 39.883563 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 400
0.0157435 mm ≥
400
0.0157435 mm ≥ 0.175 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.175 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 240000 400


= - 0.175 x 1520
400 400

= 2097.73 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
39.883563 mm² ≤ 2097.73 mm²
Maka menggunakan Almin = 2097.73 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 2097.7305
= 524.43262 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 2097.73
= 1048.8652 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x ²"
/"4" " x λ x"1" 13 ²

= 133 mm²

n = Al = 1048.86524
Luas Tulangan 132.73229

= 7.9 ≈ 8
As pasang = n pasang x luas
= 8 ###
= 1061.8583 mm²
As pasang > As perlu
1061.8583 mm² > 1048.8652 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
8 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" " "600"
x d"= /("600 + " 400)
532
" x"

= 319.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 319,2
= 239.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
= 1300500 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
400
= 3251.25 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 3251,25 x 30 x (532 - ((0,85 x 150)/2))


= 45671934.375 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 180482185 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 180482185 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 154863826.74
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 200535761,111111 - 45671934,375
= 154863826.7361 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )
ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 400 x (532)^2
= 1.771
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,77136710235803)
15.7 400

= 0.0045939
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.0045939 < 1.771
Maka digunakan ρperlu = 0.0046
As = ρ×b×d
= 0,00459394167861267 x 400 x 532
= 977.59079 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 977,590789208775 + 39,8835631779101 / 4
4
= 987.56168 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 987.56168
Luas Tulangan 201.06193
= 4.91 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= 1005.3096 mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 987.56168 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 296.2685 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" D²"/"4" " x λ x 16


/"4" " x λ x"1" ²"
²
Luas = =

= 201 mm²

n = As perlu = 296.2685
Luas Tulangan 201.06193

= 1.47 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 296.2685 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68
2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 180482185 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 180482185 Nmm
353329845.5117 Nmm > 180482185 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 183765033 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 183765033 / 0,9
= 204183370 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 204183370 - 45671934,375
= 158511435.625 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 204183370
b x d² 400 x (532)^2
= 1.804
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,80358706328792)
15.7 400

= 0.0046808
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 < 0.0046808 < 1.804
Maka digunakan ρperlu = 0.0046808
As = ρ×b×d
= 0,00468081070831447 x $J$8 x 532
= 996.07652 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 996,07651872932 + 39,8835631779101 / 4
4
= 1006.0474 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 1006.0474
Luas Tulangan 201.06193

= 5.0 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 1006.0474 mm² (Tidak Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 301.81422 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
D²"/"4" " x λ x ²" ²
"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 301.81422
Luas Tulangan 201.06193

= 1.5 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 301.81422 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68


2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 183765033 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 183765033 Nmm
353329845.5117 Nmm > 183765033 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 118806256.7 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 118806256,7 / 0,9
= 132006951.8889 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 132006951,888889 - 45671934,375
= 86335017.51389 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 132006951.8889
b x d² 400 x (532)^2
= 1.166
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 -√(█(@
1 - 2 x 15,6862745098039 x 1,16604026415506)
))
15.7 400

= 0.002985
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.002985 < 1.166
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 400 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 39,8835631779101 / 4
4
= 754.77089 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameterD 16

D²"/"4" " x λ x ²" ²


"1" /"4" " x λ x"1"
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 754.77089
Luas Tulangan 201.06193

= 3.75 ≈ 4
As pasang = n pasang x luas
= 4 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
804.24772 mm² > 754.77089 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
4 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

Luas
"1"
= =
D²"/"4" " x λ x 16
/"4" " x λ x"1" ²"
²

= 201 mm²

n = As perlu = 241.27432
Luas Tulangan 201.06193

= 1.2 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 241.27432 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 4 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (4x16)


4-1
= 72 mm
Smax = 72 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok
pada muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif
pada setiap irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang
dari seperlima kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua
muka kolom di ujung komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥
1/3 Momen lentur tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 4 x 0,25 x π x 16^2
= 804.25 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 804,247719318987
402.12 mm² ≥ 268.08 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 4 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 4 D 16
804.25
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 31.539 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 321699.09 N
Cs' = As pakai x fy = 804.25 ###
= 321699.09 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 321699.09 532 - 31.539 + ### 532 - 68


2
= 315339237.3059 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 118806256.7 Nmm
0,9 x 315339237,305863 ≥ 118806256.7 Nmm
283805313.5753 Nmm > 118806256.7 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan
lentur tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x 402.12


bw" ) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi
1,2D+1,6L+0,5Lr di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 163782.73 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 210759234.5446 ### + 163782.73


6300 - 400
= 235226.54 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 400 x 532
= 194258.93 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 400 x 532
b x d"
= 70933.333 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 400 x 532
√("fc′" ) " x b x
d" = 777035.73 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka
kolom kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2
bentang balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 235226.5383202 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
235226.5 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 235226.54 > 145694.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 < 235226.54 > 198894.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 < 235226.54 < 728471 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 235226.54 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 235226.54 - 0.75 ###
∅ - 0.75
= 119376.5 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
119376.5 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x 532
Vs perlu 119376.5
= 168.01 mm ≈ 100 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 100 ≤ 133 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 100 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 100 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 100 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 100 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
235226.54 x 0,5 x (6300 - 2600)
=
0,5 x 6300
= 145616.43 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
145616.4 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 145616.4 < 145694.2 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 > 145616.43 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax → Perlu tulangan geser
198894.2 > 145616.43 < 728471 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max → Perlu tulangan geser
728471 > 145616.43 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 400 x 532
3 3
= 70933.3 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
70933.3 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 240 x Tu max =
Vs perlu 70933.3
= 282.74 mm ≈ 250 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 532 ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 266 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 987.56168
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 675.20 mm ≈ 700 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 296.2685
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 206.61 mm ≈ 200 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 987.56168
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 275.48 mm ≈ 300 mm
angan −1"
angan −1"
angan −1"

angan −1"
angan −1"

angan −1"
Kuat geser tulangan geser
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan tulangan balok induk B1 dengan dimensi (40x60) cm. Berikut ini adalah data
perencanaan balok berdasarkan gambar denah pembalokan, hasil output dan diagram gaya
dalam dari analisa SAP 2000. Selanjutnya akan dihitung dengan metode SRPMM.
- Data Perencanaan
Tipe Balok = Balok Induk (B1)
Bentang = 3.00 = 3000 mm
b = 40 = 400 mm
h = 60 = 600 mm
Kolom :
b = 60 = 600 mm
h = 60 = 600 mm
Mutu Beton (fc') = 30
fy Lentur = 400 Mpa
fy Geser = 400 Mpa
fy Puntir = 400 Mpa
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0.9 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor reduksi kekuatan torsi ϕ = 0.75 (SNI 2847-2013, pasal 9.3.2)
Faktor β1 = 0.85 (SNI 2847-2013, pasal 10.2.7)
Tebal Selimut Beton = 50 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.7.1 c)
Jarak Spasi Tulangan Sejajar = 25 mm (SNI 2847-2013, pasal 7.6.1)
Diameter Tulangan Lentur = 16 mm
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Diameter Tulangan Puntir = 13 mm

- Perhitungan
a. Tinggi Efektif Balok
d = h – decking – Øsengkang – ½ Øtulangan lentur
= 600-50-10- (0,5 x 16)
= 532 mm
d' = decking + Øsengkang + ½ Øtulangan lentur
= 50 + 10 + 1/2.16
= 68 mm

b. Hasil Output dan Diagram Gaya Berdasarkan Analisa SAP 2000


Setelah dilakukan analisa menggunakan program SAP 2000, maka didapatkan hasil
output dan diagram gaya dalam sehingga digunakan dalam proses perhitungan tulangan.
Dari hasil output didapat nilai terbesar pada frame 99-100 pemodelan SAP 2000, berikut
adalah hasil output analisa dari program SAP 2000:

Hasil Output Puntir


Kombinasi :
Momen Puntir : 11308714.18 N.mm
Hasil Output Diagram Momen Lentur
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kiri : 105154349.00 N.mm
Kombinasi :
Momen Lapangan : 6725926.75 N.mm
Kombinasi :
Momen Tumpuan Kanan : - 120832799 N.mm
Hasil Output Diagram Geser
Kombinasi :
Gaya geser : 100377.46 N

c. Periksa Dimensi Penampang


- Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton
Acp = bbalok x hbalok
= 400 x 600
= 240000 mm²
- Parameter luar irisna penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (400+600)
= 2000 mm
- Luas penampang dibatasi As tulangan sengkang
Aoh = (bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 400 - 2.50 - 2.10) x (600 - 2.50 - 2.10)
= 134400 mm²
- Keliling penampang dibatasi As tulangan sengkang
Poh = 2x{(bbalok - 2tdecking - 2ø) x (hbalok - 2tdecking - 2ø)
= 2x{(400-2.(50)-2.(10)+(600-2.50-2.10)
= 1520 mm

d. Penulangan Puntir
Tu = 11308714.18 N.mm
Tn = Tu = 11308714.18
ϕ 0.75
= 15078285.57333 N.mm

"ϕ" . Tu minλ .=√("f" "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"


0,083

= 0,75 x 0,083 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))


= 12920486.85652 N.mm

"ϕ" .Tu
0,33 λ . √("f"
max = "c" ^"′" ) . 〖 "Acp" 〗 ^"2" /"Pcp"
= 0,75 x 0,33 x 1 x (30^0,5) x ((240000^2)/1520))
= 51370610.39338 N.mm

Cek Pengaruh Momen Puntir


Tu < Tu min
15078285.57333 N.mm > 12920486.85652 N.mm
Sehingga memerlukan Tulangan Puntir

Tulangan Puntir untuk Lentur


Direncanakan tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk
menahan Puntir :

Al = "At" /"s" x Ph x
("Fyt" /"fy" ) x
maka : 〖 "Cot" 〗 ^"2" " Ɵ"
At = Tn
s 2 x Ao x Fytx x Cot Ɵ

15078285.5733333
=
2 x 134400 x 400 x Cot 45

= 0.140237 mm

Sehingga tulangan puntir untuk lentur adalah :


Al = 0,140237031001984 x 1520 x (400/400) x Cot^2 45
= 213.16029 mm²

Tulangan Puntir Longitudinal Minimum


At 0,175 x Bw

s Fytx
0,175 x 400
0.140237 mm ≥
400
0.140237 mm ≥ 0.175 mm

Maka nilai At/s diambil = 0.175 mm


Cek nilai Al minimal
(("0,42 x " √("fc′" ) " x Acp " )/"fy" " − " "At" /"s" )" x Ph x " "fyt" /"fy"
Al min =

0,42 x (30^0,5) x 240000 400


= - 0.175 x 1520
400 400

= 2097.73 mm²
Syarat :
Al perlu ≤ Almin, maka menggunakan Almin
Al perlu ≥ Almin, Maka menggunakan Alperlu
Cek :
Alperlu Almin
213.16029 mm² ≤ 2097.73 mm²
Maka menggunakan Almin = 2097.73 mm²
Tulangan Arah Memanjang dibagi 4 sisi
Almin/4 = 0.25 x 2097.7305
= 524.43262107 mm²

Penyebaran Tulangan Torsi


Pada sisi atas = disalurkan pada tulangan tarik balok
Pada sisi bawah = disalurkan pada tulangan tekan balok
Pada sisi samping mendapatkan tambahan sebesar :
2 x (1/4 Al) = 2 0.25 x 2097.73
= 1048.8652421 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 13

Luas
"1"
=
/"4" " x λ x D²""=1" /"4" " x λ x ²"
13 ²

= 133 mm²

n = Al = 1048.86524
Luas Tulangan 132.73229

= 7.9 ≈ 8
As pasang = n pasang x luas
= 8 ###
= 1061.8583169 mm²
As pasang > As perlu
1061.8583 mm² > 1048.8652421 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
8 D 13

e. Penulangan Lentur
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr.
Garis Netral pada Kondisi Balance

Xb
"600"
=
/"600 + fy" ""600"
x d" =/("600 + " 400) "532
x"

= 319.2 mm
Garis Netral pada Kondisi Maksimum
Xmax = 0,75 x Xb = 0,75 x 319,2
= 239.4 mm
Garis Netral pada Kondisi Minimum
Xmin = d'
= 68 mm
Garis Netral Rencana (Asumsi)
Xrencana = 150 mm
Komponen Beton Tertekan
Cc' = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
= 1300500 N
Luas Tulangan Lentur Gaya Tarik Tulangan Lentur Tunggal
Asc = 0,85 x fc' x bw x β1 x Xrencana
fy
= 0,85 x 30 x 400 x 0,85 x 150
400
= 3251.25 mm²
Luas Tulangan Lentur dan Gaya Tarik Tulangan
"Asc x fy x " ("d − " "β1 x Xrencana" /"2" )
Mnc =

= 3251,25 x 30 x (532 - ((0,85 x 150)/2))


= 45671934.375 N.mm

- Daerah Tumpuan Kiri


Output Sap Mu Tumpuan = - 105154349 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 105154349 / 0,9
= ### N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap 71166231.181
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 116838165,555556 - 45671934,375
= 71166231.18056 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

0,85 x β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )


ρb
0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = ###
b x d² 400 x (532)^2
= 1.032
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,03205174786905)
15.7 400

= 0.0026346
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0026346 < 1.032
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 400 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 213,160287123016 / 4
4
= 798.09007 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 16

"1" /"4" " x λ x D²""1" /"4" " x λ x ²"


Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 798.09007
Luas Tulangan 201.06193
= 3.97 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= 1005.3096 mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 798.09007178 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.30 ###
= 239.42702 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" /"4" " x λ x D²""1" /"4" " x λ x ²"


Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 239.42702
Luas Tulangan 201.06193

= 1.19 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 239.42702153 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok pada
muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif pada setiap
irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang dari seperlima
kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua muka kolom di ujung
komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 Momen lentur
tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
1005.31
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw" ) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =
= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68
2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 105154349 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 105154349 Nmm
353329845.5117 Nmm > 105154349 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Tumpuan Kanan


Output Sap Mu Tumpuan = - 120832799 N.mm

Momen Nominal Tumpuan


Mn = Mu/φ
= 120832799 / 0,9
= 134258665.5556 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 134258665,555556 - 45671934,375
= 88586731.18056 N.mm
(Perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

ρb0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 134258665.555556
b x d² 400 x (532)^2
= 1.186
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

√(█(@
= 1 (1 - 1 - 2 x 15,6862745098039
)) x 1,185930040876)
15.7 400

= 0.0030372
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0030372 < 1.186
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x $J$8 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 213,160287123016 / 4
4
= 798.09007 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 16

"1" /"4" " x λ x D²""1" /"4" " x λ x ²"


Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 798.09007
Luas Tulangan 201.06193

= 3.97 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 798.09007178 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= 239.42702 mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16
"1" /"4" " x λ x D²""1" /"4" " x λ x ²" ²
Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 239.42702
Luas Tulangan 201.06193

= 1.19 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 239.42702153 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok pada
muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif pada setiap
irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang dari seperlima
kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua muka kolom di ujung
komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 Momen lentur
tumpuan (-).
Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok pada
muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif pada setiap
irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang dari seperlima
kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua muka kolom di ujung
komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 Momen lentur
tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw"1005.31
) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68


2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 120832799 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 120832799 Nmm
353329845.5117 Nmm > 120832799 Nmm
(Memenuhi)

- Daerah Lapangan
Output Sap Mu Lapangan = 6725926.75 N.mm
Momen Nominal Lapangan
Mn = Mu/φ
= 6725926,75 / 0,9
= 7473251.944444 N.mm
Cek Syarat Nominal Tulangan Lentur Rangkap
Syarat :
Mns > 0 , Maka perlu tulangan lentur tekan
Mns ≤ 0 , Maka tidak perlu tulangan lentur tekan
Mns = Mn - Mnc
= 7473251,94444444 - 45671934,375
= -38198682.4306 N.mm
(Tidak perlu tulangan lentur tekan)

Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal

ρb0,85 x=β1 x "fc′" /"fy" " x " ("600" /"600 + fy" )

= 0,85 x 0,85 x(30/400) x (600/(600 + 400))


= 0.033
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 400
= 0.0035
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325125
= 0.024
Rn = Mn = 7473251.94444444
b x d² 400 x (532)^2
= 0.066
m = fy = 400
0,85 x fc' 0,85 x 30
= 15.686
"1" /"m" " " ("1 − " √("1 − " "2.m.Rn" /"fy" ))
ρperlu =

= 1 (1 √(█(@
- 1 - 2 x 15,6862745098039 x 0,0660125284820761)
))
15.7 400

= 0.0001652
Syarat :
ρmin < ρperlu < ρmax
0.0035 > 0.0001652 < 0.066
Maka digunakan ρperlu = 0.0035
As = ρ×b×d
= 0,0035 x 400 x 532
= 744.8 mm²
Luas Tulangan Lentur Tarik Pasang (As)
As perlu = As + Al = 744,8 + 213,160287123016 / 4
4
= 798.09007 mm²
Direncanakan tulangan dengan diameter D 16

"1" /"4" " x λ x D²""1" /"4" " x λ x ²" ²


Luas = = 16

= 201 mm²

n = As perlu = 798.09007
Luas Tulangan 201.06193

= 3.97 ≈ 5
As pasang = n pasang x luas
= 5 ###
= ### mm²
As pasang > As perlu
1005.3096 mm² > 798.09007178 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
5 D 16

Luas Pasang Tulangan Lentur Tekan (As')


Luas tulangan tidak boleh kurang dari 0,3 tulangan tarik
As' = 0,3 . As = 0.3 ###
= ### mm²
Direncanakan dengan tulangan D 16

"1" /"4" " x λ x D²""1" /"4" " x λ x ²"


Luas = = 16 ²

= 201 mm²

n = As perlu = 301.59289
Luas Tulangan 201.06193

= 1.5 ≈ 2
As pasang = n pasang x luas
= 2 ###
= 402.12386 mm²
As pasang > As perlu
402.12386 mm² > 301.59289474 mm² (Memenuhi)
Sehingga tulangan puntir pada tumpuan kiri, dan tumpuan kanan adalah
2 D 16

Kontrol Jarak Spasi Tulangan


Syarat :
Smax ≥ Ssejajar = 25 mm → susun 1 lapis
Smax ≤ Ssejajar = 25 mm → susun lebih dari 1 lapis
Direncanakan tulangan tarik = 5 D 16 dan tulangan tekan =
2 D 16
Kontrol Tulangan Tarik
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (5x16)


5-1
= 50 mm
Smax = 50 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis
Kontrol Tulangan Tekan
"bw −" ("2xdecking" )"−" ("2xøgeser" )"−(Σtulangan x Dlentur)" /"Σtulangan −1"
Smax =

= 400 - (2x50) - (2x10) - (2x16)


2-1
= 248 mm
Smax = 248 mm > 25 mm, Maka disusun satu lapis

Cek Syarat SRMPMM untuk Kekuatan Lentur pada Balok


Boleh lebih kecil dari sepertiga kuat momen lentur negatif balok pada
muka kolom. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif pada setiap
irisan penampang di sepanjang bentang tidak boleh kurang dari seperlima
kuat lentur yang terbesar yang disediakan pada kedua muka kolom di ujung
komponen tersebut. Momen lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 Momen lentur
tumpuan (-).
Maka ditinjau berdasarkan As pasang :
Aspasang = n pasang x Luasan ølentur
= 5 x 0,25 x π x 16^2
= 1005.31 mm²
As'pasang = 2 x 0,25 x π x 16^2
= 402.12 mm²

M lentur tumpuan (+) ≥ 1/3 M lentur tumpuan (-)


402.12 mm² ≥ 1/3 x 1005,30964914873
402.12 mm² ≥ 335.10 mm²
Jadi daerah tumpuan kiri dipasang :
Tulangan Tarik = 5 D 16
Tulangan Tekan = 2 D 16

Kontrol Kemampuan Penampang


As pasang tulangan tarik = 5 D 16
"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw"1005.31
) ###
a = =
0,85 x 30 x 400
= 39.424 mm
Cc' = 0,85 x bw x fc' x a = 0,85 x 400 x 30 x###
= 402123.86 N
Cs' = As pakai x fy = 1005.31 ###
= 402123.86 N
("C" "c" ^"′" " " ("d − " "a" /"2" ))"+ " ("C" "s" ^"′" ("d−d′" ))
Mn =

= 402123.86 532 - 39.424 + ### 532 - 68


2
= 392588717.2352 N.mm
Maka :
Mn pasang ≥ Mu
0,9 Mn ≥ 6725926.75 Nmm
0,9 x 392588717,235196 ≥ 6725926.75 Nmm
353329845.5117 Nmm > 6725926.75 Nmm
(Memenuhi)

f. Penulangan Geser
Berdasarkan perhitungan tulangan lentur balok didapatkan :
- Momen Nominal Kiri
Momen nominal kiri diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kiri, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw"402.12


) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

Mnl = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr
di dapat gaya geser terfaktor :
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr
di dapat gaya geser terfaktor :
- Momen Nominal Kanan
Momen nominal kanan diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur
tumpuan kanan, hasil luasan tulangan adalah sebagai berikut:
As pakai tulangan tarik → 5 D 16 = 1005.3 mm²
As pakai tulangan tekan → 2 D 16 = 402.12 mm²

"As x fy" /("0,85 x " 〖 "fc" 〗 ^"′" "x bw"402.12


) x 400
a = =
0,85 x 30 x 400
= 15.770 mm

MnR = As tarik x fy x ("d − "


"a" /"2" " " )
= 1005.31 x 400 x (532 - (15,7695631239017 / 2))
= 210759234.5446 N.mm
Berdasarkan hasil output SAP2000 akibat kombinasi 1,2D+1,6L+0,5Lr
di dapat gaya geser terfaktor :
Vu = - 100377.46 N

Gaya Geser pada Unjung Perletakan Diperoleh dari :

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = (𝑊𝑢 𝑥 𝑙𝑛)/2 (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.3.1)

(𝑀𝑛𝑙+𝑀𝑛�)/𝑙𝑛+
Vu1 = 𝑉𝑢

= 210759234.5446 ### + 100377.46


3000 - 400
= 262499.95 N
Syarat tekan beton
√(𝑓� < 8.3 Mpa (SNI 2847-2013, Pasal 11.1.2)
^′ )
5.48 Mpa < 8.3 Mpa

Kuat Geser Beton


Vc = (1/6) x λ x √fc’× bw × d
= (1/6) x 1 x 30^0,5 x 400 x 532
= 194258.93 N
Kuat Geser Tulangan Geser

"1" /"3" " x


Vsmin = = (1/3) x 400 x 532
b x d"
= 70933.333 N
"2" /"3" " x "
Vsmax = = (2/3) x 30^0,5 x 400 x 532
√("fc′" ) " x b x
d" = 777035.73 N
Pembagian wilayah geser balok :
1. Wilayah 1 dan 3 (daerah tumpuan), sejarak dua kali tinggi balok dari muka kolom
kearah tengah bentang (SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2)
2. wilayah 2 (daerah lapangan), mulai dari wilayah 1 atau 3 sampai ke 1/2 bentang
balok

Penulangan Geser Balok


- Wilayah 1 dan 3 (Daerah Tumpuan)
Vu1 = 262499.9481112 N
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
262499.9 > 72847.1 (Tidak memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 < 262499.95 > 145694.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 < 262499.95 > 198894.2 (Tidak memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax) → Perlu tulangan geser
198894.2 < 262499.95 < 728471 (Memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max) → Perlu tulangan geser
728471 > 262499.95 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 4


Vs perlu = Vu - ∅Vc = 262499.95 - 0.75 ###
∅ 0.75
= 155741.0 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
155741.0 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 400 x 532
Vs perlu 155741.0
= 214.63 mm ≈ 100 mm
Maka dipasang jarak 100 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.2)
𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤�/4
= 100 ≤ 133 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙


𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤8 𝐷 𝑡𝑢𝑙. 𝑙𝑜𝑛𝑔𝑖𝑡𝑢�𝑖𝑛𝑎𝑙 = 100 ≤ 128 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤24 Ø 𝑠𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛𝑔 = 100 ≤ 240 (Memenuhi)

𝑆𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 ≤300 = 100 ≤ 300 (Memenuhi)

Kesimpulan:
Digunakan tulangan geser pada daerah tumpuan 1 dan 3 = Ø 10 - 100 mm

- Wilayah 2 (Daerah Lapangan)


Vu2 Vu1
=
0,5 ln - 2h 0,5 ln
Vu1 x (0,5ln - 2h)
Vu2 =
0,5ln
262499.95 x 0,5 x (3000 - 2600)
=
0,5 x 3000
= 52499.989622 N

Cek kondisi :
Kondisi 1
Vu < 0,5 φ Vc → Tidak perlu tulangan geser
52500.0 < 72847.1 (Memenuhi)
Kondisi 2
0,5 ϕ Vc < Vu < ϕVc → Tulangan geser minimum
72847.1 > 52500.0 < 145694.2 (Memenuhi)
Kondisi 3
ϕVc < Vu < ϕ (Vc+Vs min) → Tulangan geser minimum
145694.2 > 52499.99 < 198894.2 (Memenuhi)
Kondisi 4
ϕ(Vc+Vsmin) < Vu < ɸ(Vc+Vsmax) → Perlu tulangan geser
198894.2 > 52499.99 < 728471 (Tidak memenuhi)
Kondisi 5
ɸ(Vc+Vs max) < Vu < ɸ(Vc + 2.Vs max) → Perlu tulangan geser
728471 > 52499.99 < 1311248 (Tidak memenuhi)

Maka perencanaan penulangan geser balok diambil berdasarkan kondisi 3


Vs min = bw d = 400 x 532
3 3
= 70933.3 N
Vs perlu > Vs max → Perbesar penampnag
70933.3 < 777035.73 (Tidak memenuhi)
Direncanakan tulangan geser Ø 10 mm dengan 2 kaki, maka luasan tulangan geser:
Av = 1/4 x π x d² x n kaki
= 0,25 x 3,14 x 532^2 x 2 2
= 157.08 mm²
Jarak tulangan geser perlu
S perlu = Av x fy x d = 157.07963 x 400 x Tu max =
Vs perlu 70933.3
= 471.24 mm ≈ 250 mm
Maka dipasang jarak 200 mm atar tulangan geser.
Kontrol jarak spasi tulangan geser (SNI 2847-2013, Pasal 21.3.4.3)
Sengkang harus dispasikan tidak lebih dari d/2 sepanjang balok
S ≤ d ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 532 ≤ 600 mm
2
250 mm ≤ 266 mm ≤ 600 mm (Memenuhi)

g. Perhitungan Panjang Penyaluran dan Kontrol Retak


- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tarik
Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (𝑓𝑦 𝑥 Ψ𝑡 𝑥 Ψ𝑒)/
(1,7 𝑥 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.2.1)

400 x 1 x 1 x 16
Id = = 687.34 mm
1,7 x 1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 798.09007
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 545.66 mm ≈ 600 mm

- Penyaluran Tulangan dalam Kondisi Tekan


Id = Panjang penyaluran
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦)/(𝜆 𝑥
√(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
𝜆 = Faktor agregat = 1
𝑙�=0,034 𝑓𝑦𝑥 ��

(SNI 2847-2013, Pasal 12.3.1)

0,24 x 400 x 16
Id = = 280.43 mm
1 x (30^0,5)
Id = 0,043 x 400 x 16 = 275.2 mm
λd reduksi = As perlu 239.42702
x Id = ###
As pasang 402.12386
= 166.97 mm ≈ 200 mm
- Penyaluran Tulangan Berkait dalam Kondisi Tarik
𝑙�= (0,24 𝑥 𝑓𝑦 𝑥Ψ𝑒)/ Id = Panjang penyaluran
( 𝜆 𝑥 √(𝑓�′)) 𝑥 �� db = Diameter tulangan
Ψ = Faktor lokasi penulangan =1
Ψ𝑡
= Faktor pelapis = 1
𝑒𝜆
= Faktor agregat = 1
(SNI 2847-2013, Pasal 12.5.1)
0,24 x 400 x 1 x16
Id = = 280 mm
1 x (30^0,5)
λd reduksi = As perlu 798.09007
x Id = ###
As pasang 1005.3096
= 222.63 mm ≈ 250 mm
asal 10.2.7)
asal 7.7.1 c)
Σtulangan −1"
Σtulangan −1"
Σtulangan −1"

Σtulangan −1"
Σtulangan −1"

Σtulangan −1"
Kuat geser tulangan geser
angan geser:
angan geser:

Anda mungkin juga menyukai