Anda di halaman 1dari 15

Probiotik pada Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Diare Akut Pada Bayi

dan Anak-Anak; Systematic Review yang Diterbitkan Secara Acak,


Double-Blind, Uji Coba Plasebo Sebagai Kontrol

*Hania Szajewska, dan Jacek Z. Mrukowicz#


*Departemen Gastroenterologi Pediatrik dan Nutrisi, Medical University of Warsaw,
Warsaw, Poland; and #Medycyna Praktyczna, Cracow, Poland

Abstrak
Latar Belakang:
Ulasan ini dirancang untuk menilai bukti dari percobaan terkontrol secara acak pada efek
probiotik dalam pengobatan dan pencegahan infeksi diare akut pada bayi anak-anak.
Metode:
Systematic review yang diterbitkan, secara acak, double-blind (studi buta ganda), uji coba
plasebo sebagai kontrol pada perawatan dan pencegahan diare akut lebih dari 3x diare, berair
dalam 24 jam pada bayi dan anak-anak.
Hasil:
Penggunaan probiotik dibandingkan dengan plasebo dihubungkan dengan berkurangnya secara
signifikan risiko diare yang berlangsung > 3 hari. Risiko estimasi adalah 0,43 (95% CI, 0,34 –
0,53) dengan model efek tetap dan tetap signifikan dalam model acak (0.40; 95% CI, 0.28-
0.57). Hanya Lactobacillus GG yang menunjukan efek konsisten. Probiotik secara signifikan
mengurangi durasi diare bila dibandingkan dengan plasebo, khususnya pada gastroenteritis
rotavirus; pengumpulan, perbedaan rata-rata tertimbang (WMD) pada random efek model
adalah -20.1 jam ( 95% CI, -26.1 to -14.2) dan -24.8 (95% CI, -31.8 to -17.9). Meta-analisis
dari penelitian pencegahan tidak dimungkinkan karena heterogenitas dari statistik.
Kesimpulan:
Terdapat bukti keuntungan klinis yang signifikan dari probiotik pada pengobatan diare
akut infeksius pada bayi dan anak-anak, khususnya pada gastroenteritis rotaviral. Lactobacillus
GG menunjukkan efek paling konsisten, meskipun strain probiotik lain mungkin dapat efektif.
Diperlukan penelitian lebih lanjut. Heterogenitas klinis dan statistik pada intervensi profilaksis
menghalangi gambaran dari kesimpulan tentang khasiat probiotik dalam pencegahan
gastroenteritis akut. JPGN 33:S17–S25, 2001. Kata kunci: Probiotik, diare akut,

1
gastroenteritis, pengobatan, pencegahan, ulasan sistematik, penelitian double-blind, kontrol
dengan plasebo, anak. © 2001 Lippincott Williams & Wilkins, Inc.

PENDAHULUAN
Probiotik adalah suplemen makanan dari mikroba hidup yang menguntungkan dan
mempengaruhi hewan inang dengan meningkatkan keseimbangan mikroba (1). Umumnya
digunakan dalam pengobatan dan pencegahan diare akut. Alasan untuk menggunakan probiotik
pada infeksi diare akut didasarkan pada asumsi bahwa mereka bertindak melawan patogen
usus. Namun, mekanisme kerja probiotik belum jelas. Mekanisme yang termasuk mungkin
adalah sintesis substansi antimikroba (2,3), penghambatan kompetitif pada adhesi patogen (5-
7), modifikasi toksin atau reseptor toksin (8,9), dan stimulasi respon imun non spesifik dan
spesifik terhadap patogen (10,11). Baru-baru ini, Mack dkk. (12) menunjukkan bahwa spesies
Lactobacillus (khususnya L. rhamnosus strain GG [LGG] dan L. plantarum strain 299v) dapat
menghambat, dalam dosis tertentu, dengan cara mengikat strain E. coli ke sel epitel usus yang
tumbuh dalam kultur jaringan dengan stimulasi sintesis dan peningkatan sekresi musin.
Namun, efikasi klinis probiotik dalam pengobatan dan pencegahan diare akut infeksius belum
dibuktikan sepenuhnya. Oleh karena itu, ulasan ini dirancang untuk menilai dan mengukur
bukti dari percobaan yang diterbitkan,secara acak, yang dikontrol pada efektivitas probiotik
dalam pengobatan dan pencegahan infeksi diare akut pada bayi dan anak-anak. Untuk
pengetahuan terbaik kita, tidak ada ulasan sistematic review sebelumnya pada topik ini yang
telah diterbitkan.

TABLE.1. Rangkuman Penelitian Secara Acak, Double-Blind, Uji Coba Plasebo Sebagai Kontrol Serta Kriteria
Inklusi
Penelitian Lokasi Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Rentang
Usia
1. Isolauri Finland Diare akut yang Tida ada data 4-45
1991 (14) berlangsung < 7 hari,
> 3 tinja cair dalam
24 jam

2. Kaila 1992 Finland Diare akut< 7 hari Tidak ada data 7-37
(10)
3. Guandalini Poland, Egypt, > 4 perubahan per Penggunaan 1-36
2000 (16 Croatia, Italt, hari dari tinja cair probiotik
Slovenia, atau semicair untuk 1- sebelumnya,
Holland, Greece, 5 hari khususnya

2
Israel, UK, penyakit usus
Portugal kronik ,kondisi
immunosupresive
4. Shornikova Rusia Diare akut < 5 hari, 1 Tidak ada data 1-36
1997 (15) atau lebih tinja cair
dalam 24 jam

5. Shornikova Finland Diare akut <7 hari, Terapi 6-36


1997 (17) dan ≥ 1 tinja cair imunosupresif;
dalam 24 jam; menderita penyakit
riwayat meminum defisiensi imun;
susu sapi perah riwayat alergi susu
sapi; penyakit
khusus serius;
diambil dalam
sebuah produk
penelitian sebulan
sebelumnya.
6. Shornikofa Finland Diare akut < 7 hari, Tidak ada data 6-36
1997 (18) >3 tinja cair dalam 24
jam; rehidrasi oral

7. Cetina- France Akut, tidak ada tinja Penyakit penyerta; 6-36


Sauri 1994 berdarah sedang dalam
(21) pengobatan,
pengobatan
dengan
antimikroba
antidiare atau obat
yang
mempengaruhi
motilitas usus;
ketidakseimbangan
elektrolit yang
parah atau
dehidrasi
8. Boulloche France Diare akut dengan Pengobatan yang 1-48
1994 (20) kehilangan 5% berat dapat
badan mempengaruhi
diare
9. Simakahorn Thailand Diare akut cair < 5 Anak dengan tinja 3-24
2000 (19) hari dan dehidrasi yang ada mukus
ringan-sedang dan darah atau
penyakit sistemik
lain
10. Pearce Canada Akut-awal diare Penyakit kronik 1-36
1974 (22) khusus,
pengobatan
dengan antibiotik

3
Ulasan dari Probiotik yang Digunakan Dalam Infeksi Diare Akut
Probiotik Dosis Intervensi Hasil HRV Bacterial Undeter
mined
Strain
Lactobacillus 2x1010-11 2 kali sehari Pemberian ORS; 82% 0% 18%
GG 5 hari berat badan
Hanya Pasien selama rehidrasi;
rawat inap durasi diare
selama di rumah
sakit; tetap
dirumah sakit;
diare cair pada
hari ke 1,2,3,4,5

Lactobacillus 1010-11 2 kali sehari Berat badan 100% 0% 0%


GG 5 hari selama di rumah
Hanya Pasien sakit; diare pada
rawat inap hari ke 1,3;
durasi diare

Lactobacillus 1010 86% pasien di Durasi diare; 35% 24% 40%


GG rumah sakit tetap di rumah
dengan ORS sakit (h); diare >7
sampai diare hari
stop; 14 %
pasien yang
tidak di rumah
sakit

Lactobacillus 5x109 2 kali sehari Durasi dari diare; 28% 21% 40%
GG 5 hari berat badan; tetap
Hanya Pasien di rumah sakit (d)
rawat inap
Lactobacillus 1010-11 1 kali sehari; Durasi diare di 75% NA NA
reuteri 5 hari selama rumah sakit,
di rumah berat badan
sakit; hanya setelah rehidrasi
pasien rumah (g), berat badan
sakit sebelumnya (g),
frekuensi tinja
cair dan
frekuensi muntah

Lactobacillus 1010 1 kali sehari Durasi diare (d), 100% 0 0


reuteri Maksimal 5 berat badan
hari, pasien di setelah rehidrasi;
rumah sakit frekuensi tinja
cair dan
frekuensi muntah

4
Saccharmyces 200 mg Setiap 8 jam Diare setelah 2 NA NA NA
boulardii dan 4 hari (%
dari pasien)
Lactobacillus 1 sachet 1 shacet 3 kali Waktu rata-rata NA NA NA
acidophilus dalam 24 jam sejak usus
LB pertama, menjadi
kemudian 1 abnormal, rata-
shacet 2 kali rata interval
waktu tanpa
perpindahan
usus; rata-rata
waktu normal
untuk
perpindahan usus
Lactobacillus 1010 5 dosis Durasi dari diare; 48% 1.5% 50.5%
acidophilus Hanya pasien diare > 96 jam
LB di rumah sakit (%), diare >96
jam (%) tanpa
antibiotik; diare
lebih dari >24
jam (%), tinja
cair dalam HRV
+ pasien (%)

Str. 1 <4 kg= 3 Durasi diare NA NA NA


Thermophilus, capsule= cap/d
L. min.108 4-10 kg= 6
Acidophilus, caps/d
L. bulgaricus >10 kg= 8
caps/day
Hanya pasien
rumah sakit
NA, not available; HRV, human rotavirus; ORS, oral rehydration solution

METODE
Kriteria Inklusi
Protokol penelitian ini telah dipersiapkan sebelum mencari penelitian yang relevan.
Kriteria untuk mempertimbangkan penelitian asli termasuk:
1. Laporan penggunaan probiotik dalam pengobatan atau pencegahan diare akut yang
didefinisikan sebagai >3 kali feses lembek atau cair dalam 24 jam, berlangsung tidak
lebih dari 7 hari
2. Percobaan secara acak, double-blind, dengan kontrol plasebo
3. Percobaan melibatkan bayi dan anak-anak.

5
Kriteria Eksklusi
Prioritas dari ulasan ini dirancang untuk mengeksklusikan laporan yang tidak dipublikasikan
dan hanya tersedia dalam bentuk abstrak. Selain itu, ulasan ini mengeksklusikan percobaan
pada pencegahan atau pengobatan diare terkait antibiotik dan mereka dengan pengacakan semu
atau percobaan banding tanpa kelompok plasebo. Jika percobaan memiliki lebih dari satu
lengan, hanya perbandingan probiotik dengan plasebo yang diikutkan.

Pengukuran Hasil
Semua hasil pasien dimasukan ( durasi diare, jumlah feses cair per hari, risiko diare yang
berlangsung > 7 hari, durasi rawat inap, berat badan) namun pengukuran hasil yang utama yang
menarik dalam penelitian pengobatan adalah efek probiotik pada durasi diare, dan dalam studi
pencegahan ukuran hasil utama adalah tingkat kejadian diare.

TABLE.2. Rangkuman Penelitian Secara Acak, Double-Blind, Uji Coba Plasebo Sebagai Kontrol Serta Kriteria
Inklusi
Penelitian Lokasi Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Rentang
Umur
Saavedra USA; long- Anak-anak di rumah sakit menyusui; 5-24
riwayat alergi
1994 (23) term care
susu sapi;
facility menerima susu
rendah laktosa;
protein
hydrolysate
formula

Szajewska Poland; Anak-anak yang berada di Penggunaan 1-36


rumah sakit probiotik selama
2001 (25) pediatric
7 hari; akut
hospital gastroenteritis
selama 3 hari;
gejala
gastoenteritis;
penyakit
intestinal; adanya
dara dalam
tinja;menyusui

Oberhelmen Peru Anak-anak deng umur dalam Anak dengan -2 1-30


berat badan per umur yang atau 3 tingkat
1999 (24)
dibawah nilai kuartil dalam malnutrisi
sebuah komunitas

6
Ulasan dari Probiotik yang Digunakan Dalam Infeksi Diare Akut
Probiotik Strain Dose Intervention Hasil Tipe dari Diare
Bifidobacterium BB 1.9 x 109 Selama dirawat di Episode dari Nosokomial
rumah sakit penyakit;durasi
bifidum, ST 0.14 x
dari episode;
Str.thermophilus 108/g berat dari tinja
(g); prevalensi
durasi diare

Lactobaccilus 6x109 2 kali sehari; selama insiden dari diare; nosocomial


dirawat dirumah usia anak dengan
GG
sakit diare; onset diare;
tidak ada tinja
cair dalam 24 jam

Lactobaccilus 3.7x1010 Satu kali sehari; 6 Episode diare; Didalam


hari dalam durasi dalam
GG komunitas
seminggu; untuk 15 episode
bulan

Tabel 3. Khasiat probiotik pada pencegahan gastroenteritis akut


Kelompok probiotik Kelompok plasebo
Referensi IRR 95% CI
Kasus (n) Pasien-bulan Kasus (n) Pasien-bulan
Saavedra 1994 2 76.5 8 71.8 0.23 (0.02-
1.18)
Szajewska 2001 3 14.25 12 9.96 0.17 (0.03-
0.65)
Oberhelmaan 1999 490 1085.9 464 992.3 0.97 (0.85-1.1)
Ekspresi data sebagai pasien-bulan (jumlah pasien x waktu observasi) dan tingkat kejadian diare
(kasus diare per pasien-bulan) pada kelompok yang diobati dengan probiotik dan plasebo. IRR
(rasio tingkat kejadian) = tingkat kejadian diare yang diobati dengan probiotik/tingkat kejadian
diare dalam kelompok plasebo.

Strategi Pencarian dan Seleksi Penelitian


Untuk mengidentifikasi percobaan asli, pencarian dilakukan di Database MEDLINE dari tahun
1966 sampai April 2001 dan di Percobaan Terkontrol Cochrane. Pendaftaran diterbitkan di
Perpustakaan Cochrane (issue 2, 2001; tanggal pencarian terbaru, April 2001) untuk artikel
yang relevan dengan menggunakan kata kunci berikut: probiotik, lactobacillus (LGG, L.
acidophilus, L. rhamnosus, L. plantarum), Bifidobacterium (B. bifidum, B. longum),

7
Streptococcus (S. thermophilus), Enterococcus (Enterococcus SF68), Saccharomyces boulardii
DAN (acak*, percobaan *, plasebo*, penelitian terkontrol, double-blind) DAN (anak* OR
bayi* ATAU remaja* OR Pediatri * ATAU paediatri *). Sebuah pencarian terpisah juga dibuat
menggunakan nama-nama penulis individu yang dikenal ahli dalam hal ini lapangan. Tidak ada
batas yang dikenakan untuk bahasa atau tanggal publikasi. Daftar referensi untuk identifikasi
ulasan artikel dan percobaan asli, buku diare akut dan probiotik, serta file industri farmasi yang
disiapkan oleh produsen probiotik yang juga mudah dicari. Satu pengulas artikel,
mengecualikan kutipan yang jelas tidak relevan, disaring dari hasil pencarian awal
menggunakan abstrak, judul, dan kata kunci, mengidentifikasi laporan percobaan potensial
yang relevan membutuhkan ulasan dalam teks lengkap. Artikel yang diterbitkan dalam bahasa
lain selain bahasa Inggris diterjemahkan bila diperlukan. Kemudian dua pengulas memilih
secara independen untuk diikutkan menggunakan kriteria yang ditetapkan sebelumnya (lihat di
atas). Mereka tidak buta untuk penulis, jurnal, hasil, atau kesimpulan dari penelitian individu.

Perjanjian diukur dengan menggunakan statistik kappa tertimbang, dan setiap perselisihan itu
diselesaikan dengan diskusi.

8
Metodelogi Penilaian Kualitas dan Ekstraksi Data
Kualitas dari metodelogi setiap percobaan klinis dinilai secara independen oleh 2
reviewer (pengulas) yang menggunakan 5 poin skala yang dijelaskan oleh jidad dkk. (13) yang
mengevaluasi kualitas dari pengacakan; kualitas dari blinding dan alasan untuk pemberhentian/
pengeluaran (0=terburuk 5=terbaik). Pengukuran kesepakatan antara pengulas dihitung
menggunakan statistik kappa dan setiap perselisihan diselesaikan oleh konsensus.
Seorang penyidik tunggal mengekstrasi data dari percobaan yang memenuhi syarat, yang
kemudian diperiksa oleh penyidik kedua. Tidak ada upaya untuk mencoba menghubungi
penulis yang termasuk dalam percobaan. Dari berbagai hasil pengukuran yang dipilih oleh
penulis dari penelitian primer, kami menggunakan total durasi diare dan adanya diare pada hari
ke-3 sebagai 2 gejala paling umum yang dilaporkan terakhir ini. Dalam konteks penyakit jinak
ini, kedua hasil klinis yang relevan ini pada dasarnya penting untuk dokter dan orangtua.
Laporan efek samping dari probiotik ini juga diambil dari penelitian asli.

Metode Statistik
Data dianalisis dengan menggunakan software Stats Direct (versi 1.9.2, yaitu Buchan).
Pengukuran hasil (adanya diare pada hari 3) pada penelitian individu dan pengumpulan statistik

9
dilaporkan sebagai rasio risiko (RR) antara kelompok eksperimental (diobati dengan probiotik)
dan kelompok plasebo dengan interval kepercayaan 95% (95% CI). Hasil berkelanjutan (total
durasi diare dalam jam) yang disajikan sebagai perbedaan rata-rata tertimbang (WMD) antara
kelompok pengobatan dan plasebo dengan CI 95%. Bobot yang diberikan kepada masing-
masing penelitian didasarkan pada kebalikan dari varian. Heterogenitas diantara perkiraan
yang dikumpulkan diuji dengan uji Q (statistik chi-square) menggunakan alpha 0.10. Kepekaan
dan analisis subkelompok dilakukan untuk mengidentifikasi sumber heterogenitas, jika ada.
Kedua model efek tetap dan efek acak dilaporkan keseluruhan untuk konfirmasi dari hasil yang
dikumpulkan. Sebuah priori analisis subkelompok direncanakan berbasis dua faktor yang
berpotensi mempengaruhi besarnya respon pengobatan: 1) jenis probiotik; 2) etiologi diare
(virus vs bakteri). Jumlah yang diperlukan untuk mengobati dihitung, pada saat yang tepat,
sebagai kebalikan dari perbedaan risiko yang dikumpulkan dan 95% CI.
Untuk memperbolehkan perbandingan kasar dari khasiat probiotik dalam penelitian
pencegahan, data yang berasal dari artikel yang dipublikasikan dinyatakan sebagai pasien-
bulan (jumlah pasien × waktu observasi) dan kejadian tingkat diare (kasus diare per pasien-
bulan) pada kelompok eksperimen dan plasebo (pengukuran hasil). Maka rasio tingkat kejadian
(IRR) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: IRR = tingkat kejadian diare pada
kelompok eksperimental (yang diobati) ÷ tingkat kejadian diare pada kelompok plasebo.

10
HASIL
Inklusi Penelitian dan Karakteristik
Sebanyak 13 makalah yang memenuhi kriteria inklusi dan memenuhi syarat untuk
analisis (10,14-25). Rincian 10 percobaan pengobatan dirangkum dalam Tabel 1 dan 3
karakteristik percobaan pencegahan pada Tabel 2. Semua penelitian pengobatan melibatkan
pasien rawat inap, kecuali satu (16) yang juga termasuk kelompok kecil pasien rawat jalan, dan
sebagian besar berada di negara maju. Strain probiotik yang diteliti adalah LGG, L. reuteri, L.
acidophilus LB, Saccharomyces boulardii, Streptococcus thermophilus lactis, L. acidophilus,
L. bulgaricus dan. Usia peserta berkisar antara 1 sampai 48 bulan (Tabel 1).
Sebuah penelitian pencegahan dievaluasi baik LGG, maupun gabungan preparat
Streptococcus thermophilus dan Bifidobacterium bifidum. Dua dilakukan di rumah sakit di
negara maju, dan satu merupakan percobaan berbasis masyarakat di negara berkembang dan
termasuk anak-anak kurang gizi (Tabel 2).

11
Penilaian Kualitas
Nilai kappa untuk kesepakatan antara pengulas untuk seleksi adalah 0.72 (kesepakatan
yang baik). Secara keseluruhan nilai kappa untuk kesepakatan antara pengulas untuk kualitas
percobaan adalah 0.78 (kesepakatan yang baik). Ketidaksepakatan terjadi terutama disebabkan
oleh sedikit perbedaan dalam penafsiran. Konsensus dicapai dalam semua kasus. Nilai kualitas
berkisar antara 3 sampai 5 (median, 4) dari 5 kemungkinan.

Pengaruh Probiotik pada Risiko Diare yang Berlangsung > 3 hari


Delapan percobaan yang melibatkan 731 anak-anak dilaporkan data kejadian diare yang
berlangsung > 3 hari. Tidak ada bukti heterogenitas statistik (P = 0.12) pada penelitian tersebut.
Penggunaan probiotik dibandingkan dengan plasebo berhubungan dengan risiko signifikan
mengurangi diare yang berlangsung > 3 hari. Pengumpulan estimasi RR adalah 0.43 (95% CI,
0.34-0.53; P <0.0001) dengan model efek tetap, dan tetap signifikan dengan model efek acak
(RR, 0.40; 95% CI, 0.28-0.57; P <0.0001). Hasil analisis subkelompok untuk strain probiotik
individu serta perkiraan pengumpulan estimasi disajikan dalam Gambar 1. Hanya LGG
menunjukkan efek konsisten pada pengurangan risiko diare yang berlangsung > 3 hari pada
model efek tetap dan acak. Hal tersebut telah dihitung, dengan asumsi lebih konservatif pada
model efek acak, 4 pasien perlu diobati dengan LGG untuk menghindari satu kasus diare yang
berlangsung > 3 hari (95% CI, 3-9). Sebuah analisis subkelompok yang hampir sama
berdasarkan etiologi diare yang tidak layak karena kurangnya data relevan yang dapat diekstrak
dari penelitian asli yang diikutkan.

Pengaruh Probiotik Pada Durasi Diare


Durasi diare dianalisis dalam 8 percobaan melibatkan 773 anak (405 kelompok
eksperimen dan 368 kelompok kontrol). Probiotik secara signifikan mengurangi durasi diare
dibandingkan dengan plasebo, pengumpulan WMD dengan asumsi model efek acak adalah -
18.2 jam (95% CI, -26.9 ke -9.5; P <0.0001). Namun, heterogenitas statistik signifikan
terdeteksi dalam penelitian yang diikutkan (P = 0.015). Sebuah analisis subkelompok
berdasarkan jenis strain probiotik dan kepekaan analisis mengungkapkan fenomena yang harus
dilaporkan dalam Pearce J. et al. (22), yaitu, tidak ada pengaruh signifikan dari preparat yang
mengandung strain spesifik Streptococcus thermophilus, L. acidophilus, L. bulgaricus dan
(WMD, 14.4 jam; 95% CI, -6.6-35.4). Pengecualian percobaan ini menghasilkan kelompok
homogen dari 7 penelitian yang melibatkan 679 anak (P = 0.3). Individu dan hasil analisis
subkelompok yang dikumpulkan untuk tiga probiotik berbeda strain disajikan pada Gambar 2.

12
Sebuah usaha telah dilakukan untuk mengambil data tentang pengaruh probiotik pada
durasi diare dengan etiologi virus dan bakteri dari penelitian asli, meskipun hanya Guandalini
et al. (16) yang melaporkan hasil relevan. Jadi kami menggabungkan hasil empat penelitian
yang melibatkan sebagian besar anak-anak yang dikonfirmasi menderita gastroenteritis
rotavirus. Isolauri et al. (14), 82% human rotavirus (HRV), tidak ada kasus infeksi enterik
invasif; Kaila M. et al. (10), 100% HRV; Shornikova dkk. (17), 75% HRV, tidak ada kasus
infeksi enterik invasif; Shornikova dkk. (17), 100% HRV-dan bagian dari anak-anak dengan
infeksi rotavirus diambil dari penelitian oleh Guandalini dkk. (16). Prosedur ini menghasilkan
kelompok 297 anak (165 dalam kelompok eksperimental dan 132 dalam kelompok kontrol)
tanpa bukti heterogenitas statistik (P = 0.82). Pada pasien yang diberikan probiotik (LGG, L.
reuteri) secara signifikan mengurangi durasi diare dibandingkan dengan plasebo (WMD, -24.8
jam; 95% CI, -31.8 -17.9 untuk; P <0.001; Gambar. 3), sedangkan efek tersebut tidak hadir
dalam subset dari 53 anak-anak dengan infeksi enterik invasif dilansir Guandalini dkk. (16)
(WMD, 1.3 jam; 95% CI, -15.3 menjadi 17.9).

Pengaruh Probiotik pada Pencegahan Diare


Tiga percobaan pencegahan yang melibatkan 340 anak-anak tersedia untuk analisis.
Percobaan pencegahan berbeda jauh dalam pemilihan subjek, pengaturan (percobaan di rumah
sakit vs di lapangan) dan jenis diare (nosokomial vs komunitas), jenis dan durasi intervensi,
paparan terhadap HRV, serta pengukuran hasil yang dilaporkan. Karena heterogenitas klinis
dan statistik yang signifikan, pengulas artikel memutuskan bahwa meta analisis dari penelitian
pencegahan itu tidak layak. Hanya satu studi (25) yang menunjukkan bahwa penggunaan
probiotik (LGG) secara signifikan mengurangi kejadian diare pada populasi penelitian (Tabel
3). Kedua heterogenitas klinis dan statistik signifikan (P = 0.007) dari penelitian termasuk
dalam ulasan sistematis ini gambaran kesimpulan tentang khasiat probiotik dalam pencegahan
diare akut pada anak-anak.

Efek Samping dari Probiotik


Tidak ada reaksi efek samping yang dilaporkan.

PEMBAHASAN
Bukti menyarankan manfaat sederhana tapi signifikan dari probiotik secara klinis dalam
pengobatan gastroenteritis akut pada bayi dan anak-anak, terutama dari LGG, yang
menunjukkan efek konsisten dalam mengurangi durasi diare. Strain probiotik lain mungkin

13
juga efektif, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan. Heterogenitas klinis dan statistik dari
intervensi profilaksis menghalangi gambaran dari kesimpulan tentang khasiat probiotik dalam
pencegahan gastroenteritis akut yang menular.
Tidak ada efek samping yang jelas dari probiotik yang diamati. Kriteria inklusi yang telah
ditetapkan terbatas pada ulasan sistematis hanya untuk dikendalikan, percobaan diterbitkan.
Ulasan ini mengevaluasi percobaan pada bayi dan anak-anak saja. Hal tersebut tidak
memberikan bukti apapun untuk penggunaan probiotik pada orang dewasa. Meskipun pada
anak-anak, rotavirus adalah penyebab tunggal yang paling umum dari gastroenteritis akut,
terutama di negara-negara maju di mana sebagian besar studi dilakukan, etiologi diare pada
orang dewasa berbeda, yang dapat mempengaruhi khasiat probiotik.

Keterbatasan penelitian
Mencari secara eksklusif database Medline untuk artikel relevan (dan bukan database
medis lain), serta sebagai evaluasi hanya percobaan yang diterbitkan, merupakan keterbatasan
penelitian ini. Namun, kami percaya bahwa risiko tidak benarnya pemilihan percobaan yang
diterbitkan adalah rendah. Telah disarankan bahwa eksplorasi database selain Medline dan
"sastra abu-abu" (misalnya skripsi, laporan internal, ulasan jurnal dll) mungkin relatif lebih
penting saat dilakukan percobaan di luar arus utama kedokteran, seperti fisioterapi atau
pengobatan alternatif (35,36). Bias publikasi adalah ancaman potensial terhadap validitas
ulasan sistematis. Parameter utama yang dianalisis dalam ulasan sistematis adalah durasi diare,
yang mana tidak optimal untuk membuat kesimpulan tentang khasiat probiotik (atau obat lain)
pada diare akut. Seperti pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (37), kriteria utama
harus memiliki efek pada keluaran feses. Namun, tidak ada penelitian yang memenuhi kriteria
inklusi yang dievaluasi dari keluaran feses. Akibatnya, sampai penelitian lebih lanjut tersedia
alamat pengukuran hasil ini, tidak ada kesimpulan pasti yang didapatkan dalam efek probiotik
pada keluaran feses diare akut.

Sumber Heterogenitas
Statistik heterogenitas signifikan terdeteksi dalam studi yang mengevaluasi dampak dari
probiotik pada durasi diare. Ketidakcocokan hasil dilaporkan dalam Pearce et al. (22)
percobaan dapat dijelaskan oleh sifat strain probiotik yang digunakan. Selain itu, dosis
probiotik yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 kali lebih kecil dari dosis yang
termasuk dalam studi lainnya. Ketidakcocokan ini juga bisa terjadi karena saat reintroduksi
pemberian makan oral (pemberian makan di akhir dalam studi Pearce et al. vs pemberian

14
makan di awal pada semua penelitian lain). Penyelidikan kemungkinan sumber heterogenitas
dari studi pencegahan mengungkapkan heterogenitas klinis dan metodologis. Percobaan
berbeda jauh dalam pemilihan subjek mereka (kurang gizi vs anak yang dirawat di rumah sakit
secara kronis vs anak dirawat di rumah sakit untuk penyakit akut); kriteria inklusi bayi yang
diberi ASI; dan jenis diare (nosokomial vs didapat dari komunitas). Ada juga perbedaan dalam
durasi intervensi serta dalam pengukuran hasil yang dilaporkan. Nampaknya perbedaan klinis
dan metodologi yang penting ini telah menyebabkan heterogenitas dalam hasil yang diamati.

Penelitian lebih lanjut


Ulasan sistematis dari percobaan yang diterbitkan, acak, dan terkontrol menunjukkan bahwa
hanya sejumlah percobaan yang tersedia untuk dianalisis. Diperlukan penelitian lebih lanjut.
Percobaan selanjutnya harus dievaluasi dan dipilih dengan cermat, strain probiotik dipilih
dengan tepat. Sebuah metodologi ilmiah standar harus dilaksanakan (percobaan acak,
doubleblind, kontrol-plasebo). Penggabungan set standar dari hasil diukur, termasuk keluaran
feses, yang mungkin memberikan kontribusi untuk mendefinisikan peran keseluruhan dari
probiotik, serta strain probiotik individu, dalam pengobatan dan pencegahan gastroenteritis
akut.

KESIMPULAN
Penelitian ini merupakan penelitian systematic review yang merupakan suatu metode
penelitian untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan interpretasi terhadap semua hasil
penelitian. Pada prinsipnya systematic review adalah metode penelitian yang merangkum
hasil-hasil penelitian primer untuk menyajikan sebuah fakta.
Penelitian ini mengenai probiotik dalam pengobatan infeksi diare akut layak untuk
dijadikan refrensi karena sudah jelas dalam kriteria inklusi dan eksklusi serta penggunaan
probiotik telah terbukti dapat mengurangi secara signifikan risiko diare yang berlangsung > 3
hari.
Penelitian ini mengenai probiotik dalam pencegahan infeksi diare akut tidak layak untuk
dijadikan refrensi karena penelitian pencegahan berbeda jauh dalam pemilihan subjek,
pengaturan (percobaan di rumah sakit vs di lapangan) dan jenis diare (nosokomial vs
komunitas), jenis dan durasi intervensi, paparan terhadap HRV, serta pengukuran hasil yang
dilaporkan. Karena heterogenitas klinis dan statistik yang signifikan, pengulas artikel
memutuskan bahwa meta analisis dari penelitian pencegahan itu tidak layak.

15

Anda mungkin juga menyukai