Anda di halaman 1dari 6

1.

BASIS DATA
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai
suatu markas atau gudang, tempat bersarang atau tempat berkumpul. Data dapat
diartikan merupakan representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek
(manusia, barang, peristiwa, keadaan dsb) yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan
untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem
manajemen basis data (data base management system, dbms). Sistem basis data
dipelajari dalam ilmu informasi.

2. ISU PERMASALAHAN DALAM BASIS DATA


2.1. DAN 2.2. REDUDANSI DAN INKONSISTENSI DATA
Redudansi data berhubungan dengan banyaknya data pada sebuah tabel, sehingga
sering meimbulkan duplikasi data, artinya data yang tersedia akan tersaji atau
tercetak secara berulang-ulang. Hal ini akan mengakibatkan kesulitan pada saat
melakukan manipulasi data yang berupa pengubahan dan penghapusan data,
karena akan menimbulkan inkonsistensi data. Redudansi ini bisa disebabkan
karena basis data yang ada belum memenuhi aturan-aturan dalam normalisasi
basis data. Hal ini dapat dicontohkan pada tabel dengan 3 field, yaitu NIM,
nama_mhs, dan alamat, pada tabel tersebut yang menjadi key adalah NIM, jika
nama dan alamat merupakan field non key, dan field alamat mempunyai
ketergantungan fungsional pada field non key lainnya dalam hal ini adalah
nama_mhs, sedangkan nama_mhs mempunyai ketergantungan fungsional
terhadap NIM, maka akan mudah dijumpai redudansi pada field alamat dimana
pada nama alamat yang sama akan selalu hadir pada record nama_mhs yang sama
pula, hal ini sangat berpengaruh ketika kita melakukan manipilasi data pada salah
satu record alamat sehingga akan ditemui record alamat yang yang berbeda untuk
record nama_mhs yang sama dalam satu tabel.
Redudansi juga umum terjadi untuk menyatakan hubungan (relationship) antar
tabel dalam sebuah basis data relasional. Pada basis data relasional redudansi data
sering terjadi pada saat terjadi operasi penghapusan data, jika data pada satu tabel
yang mempunyai relasi pada tabel lain dihapus sedangkan data data pada tabel
lain tetap dibiarkan eksis maka akan terjadi inkonsistensi data.

2.3. KESULITAN PENGAKSESAN DATA


Pengaksesan data akan sulit dilakukan apabila terjadi permintaan data yang tidak
lazim dan di luar yang telah disediakan suatu program aplikasi, atau apabila data
yang aka diakses berasal dari basis data yang berbeda. Pengaksesan data ini dapat
diatasi dengan penyediaan program aplikasi yang dapat menunjuang sebuah
keperluan tersebut.

2.4. ISOLASI DATA UNTUK STANDARISASI


Basis data yang baik adalah basis data yang letak datanya berada pada satu
tempat. Isolasi data terjadi biasanya disebabkan oleh data yang ada ditempatkan
dalam berbagai file dengan format yang berbeda dan menggunakan DBMS yang
berbeda pula. Perbedaan DBMS dalam pengelalaan data menyebabkan terjadinya
perbedaan pada setiap pengaksesan data walaupun sangat kecil.

2.5. MULTIPLE USER


Perkembangan dan kebutuhan sebuah informasi yang disajiakan semakin lama
maka akan semakin meningkat, untuk itu peningkatan sistem basis data dalam
menyajikan sebuah informasi perlu ditingkatkan, hal ini untuk memenuhi
kebutuhan banyak pemakai dalam pengaksesan data. Pengaksesan data yang
dilakukan oleh banyak pemakai terutama dalam melaukan perubahan data atau
updating dapat mengakibatkan inkonsistensi data. Selain itu performasi sebuah
sistem juga akan terpengaruh. Sebagai contoh, perubahan data yang dilakuakan
oleh pemakai lalu menimpannya kedalam basis data dan pada saat yang
bersamaan terjadi pengubahan data yang sama oleh pemakai lain sehingga
menjadikan data tersebut tidak konsisten.
2.6. MASALAH KEAMANAN DATA
Keamanan data biasanya dengan cara melakukan penerapan sebuah password
pada saat pengaksessan data, karena tidak semua pemakai boleh bersentuhan
dengan sebuah sistem basisdata, hanya pemakai yang terdaftar yang dapat
memanfaatkan basisdata, namun pemakai tersebut belum tentu dapat melakukan
pengubahan data pemakai tersebut hanya dapat melakukan pengaksesan data
tanpa melakukan proses manipulasi data, pemakai yang dapat melakukan
manipulasi data hanyalah pemakai yang telah terdaftar dan mendapat rekomendasi
dari administrator basis data tersebut. Agar terhindar dari campur tangan orang
yang tidak bertanggung jawab sehingga mengakibatkan kerusakan basis data.

2.7. MASALAH INTEGRASI DATA


Data yang terdapat dalam basisdata seharusnya memenuhi berbagai batasan yang
sesuai dengan aturan nyata yang berlaku dimana basis data tersebut
diimplementasikan, lain halnya jika aturan tersebut bersifat situasional dan tidak
bersifat tetap sehingga tidak didefinisikan pada DBMS, hal ini akan menimbulkan
perbedaan antar data yangbasis data dengan keadaan yang sesungguhnya.

2.8. MASALAH INDEPENDENCE DATA


Kebebasan yang sebebas-bebasnya terkadang justru membuat masalah tidak
hanya pada dunia nyata namun pada penerapan basis data hal tersebut dapat
menjadi sebuah masalah, kebebasan data pada sebuah basis data berakibat pada
kesulitan dalam pengelompokan data, dan akan menimbulkan data yang tidak
teratur serta tidak konsisten.
3. BAHAN AJAR (MATERI PEMBAHASAN)
3.1. PEMBUATAN BASISDATA
Dalam pembuatan basisdata terdapat beberapa tahapan, diantaranya ialah:
3.1.1. PENGUMPULAN DAN ANALISIS
 Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya:melakukan
identifikasi bidang aplikasi dan kelompok pemakai, kemudian dipilih anggota
kelompok pemakai yang dapat dipakai sebagai kunci pemakai utama yang dapat
mewakili kelompoknya
 Peninjauan dokumentasi yang ada: mempelajari dan menganalisis dokumen
yang ada pada aplikasi tertentu.
 Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data:mempelajari sistem yang
sedang berjalan baik itu masih menggunakan sistem manusl ataupun sudah
mengggunakan sistem computer
 Daftar pertanyaan dan wawancara: pada calon pemakai yang dipandang
potensial untuk meperoleh spesifikasi informasi dan proses yang diperlukan.

3.2. PERANCANGAN DATABASE SECARA KONSEPTUAL


 Perancangan skema konseptual: tentang organisasi data yang harus disimpan
dalam basis data
 Perancangan transaksi: yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari sistem
basis data hasil analisis pada tahap 1.

3.3. PROSES DESIGN DATABASE


 Pengumpulan dan analisa requirement
 Design basis data conceptual
 Pemilihan DBMS
 Mapping dari conceptual ke logical
 Physical Design
 Implementasi
BASIS DATA

PEMBUATAN BASISDATA
OLEH :

NAMA : ANISA DWIYANA

NIM : 132017136

PRODI : ELECTRO

FAKULTAS : TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2017
DAFTAR PUSTAKA

http://jokojowo.blogspot.co.id/2010/12/beberapa-masalah-dalam-basis-data.html?
m=1

http://maeami1211.blogspot.co.id/2013/03/data-base-basis-data.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai