Anda di halaman 1dari 2

Hukum Keluarga dan Waris mengajukan cerai tanpa ijin pimpinan (harta7)

Pertanyaan :
yth. redaksi saya selaku PNS akan mengajukan cerai dgn istri ku, jika mendasari PP yang
ada harus ada perstujuan pimpinan, jika saya mengajukan tanpa persetujuan pimpinan
untuk resiko hukumnya bagaimana untuk saya, jujur saja saya sudah pisah 3 tahun dgn
istriku, dan saya sudah diminta pamitan oleh istriku kemudian saya sudah pamitan untuk
berpisah dengannya pada org tuanya, untuk kewajiban keuangan untuk anak ku setiap
bulan aku penuhi. mohon bantuan kepada redaksi yang terhormat, atas bantuannya saya
ucapkan sangat berterimah kasih.

Jawaban :

Jawaban:

Terima kasih Pak harta7

Seperti yang diketahui, untuk urusan perkawinan dan perceraian bagi PNS diatur dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No 10 Tahun 1983 (PP 10) yang diubah dengan PP No 45 Tahun
1990 (PP 45). Ada beberapa Pasal dalam PP 10 yang diubah dengan PP 45. Selebihnya, PP
10 masih berlaku.

Khusus mengenai perceraian diatur dalam Pasal 3 PP 45 dijelaskan bahwa PNS yang
menggugat cerai pasangannya harus mendapat izin dari pejabat. Jika PNS berada dalam
posisi sebagai tergugat cerai, ia tetap harus memberitahukan adanya gugatan perceraian
itu. Izin maupun pemberitahuan itu harus disampaikan secara tertulis disertai dengan
alasan yang mendasari gugatan perceraian itu.

Sementara dalam Pasal 5 Ayat (2) disebutkan, setiap atasan dari PNS wajib memberikan
pertimbangan dan meneruskannya kepada pejabat melalui saluran hirarki dalam jangka
waktu selambat-lambatnya tiga bulan setelah menerima izin perceraian PNS dimaksud.

Selanjutnya Pasal 8 Ayat (1) Jo. Ayat (2) PP 45 menjelaskan, bila perceraian terjadi atas
kehendak PNS pria maka ia wajib menyerahkan sepertiga gajinya untuk anak, sepertiganya
lagi untuk istri dan sisanya untuk suami. Jika tidak ada anak dalam perkawinan itu, Ayat (3)
dari Pasal itu menyatakan bahwa istri berhak atas setengah dari gaji suami PNS.

Mengenai sanksi bagi PNS yang tidak minta izin terlebih dulu ketika melakukan perceraian,
diatur dalam Pasal 15 PP 45 yang pada intinya menyatakan jika PNS tidak melaporkan
perceraiannya dalam jangka waktu selambat-lambatnya satu bulan terhitung mulai
terjadinya perceraian, maka ia dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat yang diatur dalam
PP Nomor 30 Tahun 1980 (PP 30) tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Jika ditelusuri, hukuman disiplin berat yang diatur dalam PP 30 mencakup :

a. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1
(satu) tahun;

b. pembebasan dari jabatan;

c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai


Negeri Sipil; dan

d. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Dalam kasus yang sedang menimpa anda saat ini, secara hukum ikatan perkawinan anda
masih ada. Karena di dalam UU Perkawinan Jo. Pasal 18 PP No 9 Tahun 1975 dijelaskan
bahwa perceraian dihitung sejak dinyatakan di sidang pengadilan.

Jadi, jika anda ingin mengajukan gugatan perceraian dan tidak ingin mendapat sanksi
pelanggaran disiplin berat, ada baiknya anda melakukan langkah sebagaimana disebutkan
di atas.

Demikian jawaban kami, mudah-mudahan bermanfaat.

(Bung Pokrol)

Sumber :
Hukumonline.com

Anda mungkin juga menyukai