BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada
semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem
muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah
menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 50-60 tahun.
Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat
serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 ml, lebih sedikit jika dibandingkn
dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria
hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja. Gout Akut
biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan gout adalah
rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam dan
jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan
pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering
terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan
semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan
siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan
gejala-gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan umum :
Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
Tujuan khusus :
h. asuhan keperawatan yang harus diberikan pada klien dengan Gout Artritis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu
artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria
sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa
menopause. Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah
salah satu penyakit inflamasi yang menyerang persendian. Gout arthritis disebabkan
oleh penimbunan asam urat (kristal mononatrium urat), suatu produk akhir metabolisme
purin, dalam jumlah berlebihan di jaringan. Penyakit ini sering menyerang sendi
perempuan. Kadang-kadang terbentuk agregat kristal besar yang disebut sebagai tofi
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari
(depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada zaman
Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang
disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori
Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum
asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan
sendi. Gout juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter
yang menyebabkan Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan
sendi.Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berdasarkan efek genetic
pada metabolisme purin (hiperuresemia). Pada keadaan ini biasa terjadi over sekresi
asam urat atau detek renal yang mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya.
Artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang patogenesisnya sudah diketahui
secara jelas dan dapat diobati secara sempurna. Secara klinis, artritis pirai merupakan
penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-
artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan
dapat menimbulkan batu saluran kemih. Kelainan ini dipengaruhi banyak faktor antara
lain gangguan kinetik asam urat misalnya hiperurikemia. Artritis pirai akut disebabkan
monohidrat. Tidak semua orang dengan hiperurikemia adalah penderita artritis pirai
atau sedang menderita artritis pirai. Akan tetapi risiko terjadi artritis pirai lebih besar
2. Etiologi
terjadi karena :
c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak penting.
Tetapi beberapa kasus menunjukkan adanya hubungan dengan defek genetik dalam
kristal asam urat di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over
produksi asam urat ini dapat juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit
d. Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik)
dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.Penyebab Gout dapat
terjadi akibat hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau starpasi,
herediter.
3. Patofisiologi
Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi
keseimbangan antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang,
diproduksi setiap hari diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses.
Serum asam urat normal dipertahankan antara 3,4 – 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 –
6,0 pada wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium
pengikat kristal-kristal urat, Trauma jaringan dan peningkatan kadar asam urat dari diet.
Biasanya menyerang satu persendian, terjadi secara tak terduga, terjadi pada
malam hari yang dapat dipicu oleh trauma, konsumsi alkohol dan pembelahan. Pada
level ini asam urat di dalam persendian menimbulkan respon inflamasi, selanjutnya
leukosit Poli Morfo Nuklear (PMN) menginfiltrasi persendian dan memfagosit kristal-
menyebabkan sendi yang terserang terlihat kemerahan, panas, bengkak dan terasa nyeri.
Sekitar 50% serangan gout arthritis akut terjadi pada sendi metatarsophalangeal tumit,
sedangkan bagian tubuh lain yang juga mengalami serangan; ankle, tumit, lutut, jari-jari
tangan dan siku. Nyeri bertambah dalam beberapa jam yang disertai keluhan demam
serta peningkatan angka leukosit (white blood cell) dan sedimen rate.Serangan akut
gout ini dapat terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Hampir 60%
4. Manifestasi klinis
Secara klinis ditandai dengan adanya atritis, tofi, dan batu ginjal. Yang penting
diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang
menimbulkan rasa sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat.
Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering terbentuk
tofi pada daerah-daerah telinga, siku, lutut, dorsum pedis, dekat tendo Achilles pada
Pada telinga misalnya, karena permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah
tertiup angin, kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian
pula di dorsum pedis, kalkaneus, dan sebagainya karena sering tertekan oleh sepatu.
Tofi itu sendiri terdirri dari kristal-kristal urat yang diklilingi oleh benda-benda asing
yang meradang, termasuk sel-sel raksasa. Serangan seringkali terjadi pada malam hari.
Biasanya sehari sebelum pasien tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah
Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah
dalam, disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan, daan nyeri sekali
bila disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu, lalu
menghilang. Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit, tapi dapat merusak tulang. Sendi
Tofi merupakan penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada
sinovial, tulang rawan, bursa dan jaringan lunak. Sering timbul tulang rawan telinga
sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan menifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-
Pada ginjal akan timbul sebagai berikut; mikrotofi dapat terjadi di tubuli ginjal
hipertensi, nefrolitiasis karena endapan asam urat tanpa adanya riwayat gout, yang
kadar asam uaratnya karena menjadi faktor resiko dikemudian hari ini dan kemudian
5. Pemeriksaan Penunjang
akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu
5000 – 10.000/mm3.
persendian.
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan
asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam
urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin
meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi
pada pasien dengan peningkatan serum asam urat. Instruksikan pasien untuk
menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan.
e. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material
aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan
f. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak
progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah
sinovial sendi.
6. Penatalaksanaan
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati
serangan gout akut, dan unluk mencegah serangan gout akut di kemudian hari. Obat ini
juga dapat digunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya
tablet 0,5 mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan akut dapat dikurangi atau kalau
ternyata ada bukti timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn adalah 4-
8 rng, tergantung dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual
yang hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus
dihentikan. Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu 10-24
jam sesudah pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per hari ternyata cukup
efektif untuk mencegah serangan gout berikutnya secara sempurna atau mendekati
berikutnya, kalau memang serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati
artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka
Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi
per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin
merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat
oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat.
Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.
Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin yang
tinggi. Di antara jenis makanan ini termasuk jerohan seperti hati, ginjal, roti manis dan
otak. Sardin dan anchovy (ikan kecfi semacarn haring) sebaiknya dibatasi.
Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi,
7. Komplikasi
1. Pengkajian
• Keluhan utamanya nyeri yang berat pada ibu jari kaki atau sendi lain.
serangan.
• Respon sentuhan pada sendi dan mcnjaga daerah sendi yang terkena.
• Sendi bengkak dan merah (pertama metatarsal, sendi tarsal, pergelangan kaki,
2. Diagnosa keperawatan
perawatan di rumah .
3. Intervensi
Kriteria Hasil : Klien dapat menyatakan secara verbal bahwa nyeri berkurang, pasien
Intervensi :
a. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang
Rasional:
program.
b. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan diberikan
bantalan.
Rasional:
kesejajaran tubuh yang tepat dan menempatkan stress pada sendi yang sakit.
Rasional:
d. Cegah agar tidak terjadi iritasi pada tofi, misal menghindari penggunaan sepatu yang
Bila terjadi iriitasi maka akan semakin nyeri. Bila terjadi luka akibat tofi yang pecah
maka rawatlah sucara steril dan juga perawatan drain yang dipasang pada luka.
Rasional:
Rasional:
Rasional:
kemampuan koping.
(Zyloprin)
Rasional :
menurunkan kristal asam urat yang mempunyai efek samping, nausea, vomitus,
Rasional:
Tingkat aktifitas / latihan tergantung dari perkembangan atau resolusi dan proses
inflamasi.
b. Ajarkan pada klien untuk latihan ROM pada sendi yang terkena gout jika
memungkinkan.
Rasional:
Meningkatkan atau mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
Latihan yang tidak adekuat dapat menimbulkan kakakuan sendi dan aktifitas yang
memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang tidak
terganggu.
Rasional:
Istirahat yang sistemik selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang
d. Lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan tongkat dan berikan
lingkungan yang aman misalnya menggunakan pegangan tangga pada bak atau
Rasional:
Rasional:
Kriteria Hasil : Pasien dan keluarga dapat memahami penggunaan obat dan perawatan
dirumah.
Intervensi :
a. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan instruksi yang diberikan oleh dokter
atau perawat.
informasi.
b. Berikan Jadwal obat yang harus di gunakan meliputi nama obat, dosis, tujuan dan
efek samping
Rasional:
c. Bantu pasien dalam merencanakan program latihan dan istirahat yang teratur.
Rasional:
Rasional:
Rasional :
ikut serta secara lebih nyaman dalam aktifitas yang dibutuhkan atau diinginkan.
Rasional:
serangan berulang.
Rasional :
Bantuan dan dukungan dari orang lain untuk meningkatkan pemulihan maksimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu
artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria
sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa
menopause.
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya,
Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi
keseimbangan antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang,
diproduksi setiap hari diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum asam
urat normal dipertahankan antara 3,4 – 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 – 6,0 pada wanita, pada
level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.
B. Saran
Pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa saran sebagai bahan
masukan yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan
jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan klien dan keluarga.
2. Dalam rangka mengatasi masalah resiko injuri pada klien dengan rheumatoid artritis
maka tugas perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan klien
keluarga sehingga keluarga diharapkan mampu membantu dan memotivasi klien dalam
proses penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily lyn, dan linda A. sowden 2009. Keperawatan pediatric, edisi 5. Jakarta :EGC
Doenges, Marilynn, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3 . Jakarta : EGC
3 Desember 2010.
Desember 2010.
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2010/01/askep-neonatus-dengan-
I. Pengkajian
A. Data Biografi
Nama : Tn. H
Umur : 63 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SR (Sekolah Rakyat) / SD
Pekerjaan sebelumnya : wiraswasta
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Tinggi Badan / Berat Badan : 160 / 55
Penampilan : Baik
Alamat : Jln. Kinibalu, Sidanegara RT 05/13, Cilacap
Tanggal masuk panti :
Tanggal pengkajian : 13 Maret 2014
C. Riwayat Pekerjaan
1. Status pekerjaan saat ini :-
2. Pekerjaan sebelumnya : wiraswasta
3. Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : rumah kos
E. Riwayat Rekreasi
1. Hobby/minat : -
2. Keanggotaan organisasi : -
3. Liburan : lebih suka dirumah saja
F. Sumber/Sistem Pendukung
1. Dokter :
2. Rumah sakit : RSUD Cilacap
H. Riwayat Keluarga
Gambarkan silsilah (kakek/nenek,orangtua,paman,bibi,saudara kandung,pasangan,anak-anak)
J. Tinjauan Sistem / Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : CM
Tanda-Tanda Vital : T : 150/90 mmHg
N : 88x/menit
R : 20x/menit
S : 36,7oC
Berat Badan : 57 kg
Tinggi Badan : 157 cm
Saat dilakukan pengkajian, Ny.S dalam keadaan sehat. Sakit yang menyerang Ny.S selama 5
tahun ini hanyalah sakit hipertensi. Keluhan utamanya dalah :
P - sakit kepala, nyeri di bagian leher
Q - sakit kepala seperti ketimpa beban berat dan kekakuan leher
R - di bagian kepal dan leher
S - skala nyeri 4 dan mengganggu aktivitas
Obat-obatan
No. Nama Obat Dosis Keterangan
1. Captropil 25 mg Jika sedang timbul
gejala
Ny.S tidak pernah mendapat imunisasi. Ny.S tidak alergi terhadap lingkungan, makanan atau
obat-obatan apapun. Penyakit yang dimiliki Ny.S adalah hipertensi.
Klien tampak meringis dan lemah serta susah bernafas (nafas pendek)jika sedang merasakan
rasa nyeri. Klien juga mengatakan merasa pusing, sakit kepala seperti ditimpa beban berat,
nyeri di tengkuk leher. Klien mengatakan jika sedang mengalami nyeri Ny.S tidak bisa
melakukan aktivitas sehari-harinya.
Ny.S terlihat sangat memfokuskan pandangan, ketika saya menanyakan bagaimana
penglihatan Ny.S? klien menjawab bahwa penglihatannya kabur karena tidak memakai kaca
mata, kalau menggunakan kaca mata Ny.S bisa melihat lebih jelas.
DS :
- Klien mengatakan pandangannya
kabur
Klasifikasi Lansia
1. Pralansia
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
2. Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
3. Lansia resiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih / seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
dengan masalah kesehatan ( Depkes RI, 2003)
4. Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan
barang / jasa ( Depkes RI, 2003)
5. Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang
lain ( Depkes RI,2003)
Karakteristik Lansia
Menurut Anna Budi Keliat (1999), lansia memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berusia lebih dari 60 tahun ( sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No.13 tentang kesehatan)
2. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan
biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif.
3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.
A. Pengertian
Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam
urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang
berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau
ekresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus,yaitu artritis
akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat.
B. Etiologi GOUT
Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat. Karena itu,dilihat dari penyebabnya penyakit ini termasuk
dalam golongan kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik
asam urat yang hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:
3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak penting.
C. Patofisiologi
Banyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah
diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout
akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.
3. Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram vakuala
disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.
4. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara
permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan membram dan
pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.
5. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang
menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.
D. Manifestasi Klinis
Secara klinis ditandai dengan adnya artritis,tofi dan batu ginjal. Yang penting diketahui
bahwa asm urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang menimbulkan rasa sakit
adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat. Pengendapannya dipengaruhi
oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering terbentuk tofi pada daerah-daerah
telinga,siku,lutut,dorsum pedis,dekat tendo Achilles pada metatarsofalangeal digiti 1 dan
sebagainya.
Pada telinga misalnya karena permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah tertiup
angin,kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula di dorsum
pedis,kalkaneus karena sering tertekan oleh sepatu. Tofi itu sendiri terdiri dari kristal-kristal
urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing yang meradang termasuk sel-sel raksasa.
Serangan sering kali terjadi pada malam hari. Biasanya sehari sebelumnya pasien tampak
segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah malam terbangun oleh rasa sakit yang hebat
sekali.
Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari sebelah dalam,disebut
podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan dan nyeri ,nyeri sekali bila sentuh.
Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu,lalu menghilang. Sedangkan tofi
itu sendiri tidak sakit,tapi dapat merusak tulang. Sendi lutut juga merupakan tempat
predileksi kedua untuk serangan ini.
Tofi merupakan penimbunan asm urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia,tulang
rawan,bursa dan jaringan lunak. Sering timbul ditulang rawan telinga sebagai benjolan keras.
Tofi ini merupakan manifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10 tahun setelah serangan
artritis akut pertama.
Tidak jarang ditemukan pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah tanpa adanya
riwayat gout yang disebut hiperurisemia asimtomatik. Pasien demikian sebaiknya dianjurkan
mengurangi kadar asam uratnya karena menjadi faktor resiko dikemudian hari dan
kemungkinan terbentuknya batu urat diginjal.
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan serangan akut
Obat yang diberikan pada serangan akut antara lain:
1. Kolkisin, merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan serangan arthritis gout maupun
pencegahannya dengan dosis lebih rendah. Efek samping yang sering ditemui diantaranya
sakit perut , diare, mual atau muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap
Kristal urat dengan menghambat kemotaksis sel radang. Dosis oral 0,5 – 0,6 mg per jam
sampai nyeri, mual atau diare hilang. Kontraindikasi pemberian oral jika terdapat
inflamammatory bowel disease.
2. OAINS
Semua jenis OAINS dapat diberikan yang paling sering digunakan adalah indometasin.
Dosisi awal indometasin 25-50 mg setiap 8 jam. Kontraindikasinya jika terdapat ulkus
peptikus aktif, gangguan fungsi ginjal, dan riwayat alergi terhadap OAINS.
3. Kortikosteroid
untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jika sendi yang terserang
monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya triamsinolon 10-40 mg
intraartikular.
4. Analgesic diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Jangan diberikan aspirin karena dalam
dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat
hiperurisemia.
5. Tirah baring merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang.
B. Penatalaksanaan periode antara
1. Diet dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet rendah purin.
2. Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia, seperti tiazid, deuretik, aspirin,
dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.
3. Kolkisin secara teratur
4. Penurunan kadar asam urat serum
a. Obat urikosurik, bekerja menghambat reabsorbsi tubulus terhadap asam urat yang telah
difiltrasi dan mengurangi peyimpanannya
b. Inhibitor xantin oksidase atau alopurinol, bekerja menurunkan produksi asam urat
dan meningkatkan pembentukan xantin serta hipoxantin dengan cara menghambat
enzim xantin oksidase.
E. Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( >
6mg%). Kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8mg% dan pada wanita 7mg%.
pemeriksaan kadar asam urat ini akan lebih tepatlagi bila dilakukan dengan cara enzimatik.
Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dengan led meninggi sedikit. Kadar asam urat
dalam urin juga sering tinggi (500 mg%/liter per 24 jam).
Disamping ini pemeriksaan tersebut,pemeriksaan cairan tofi juga penting untuk menegakkan
diagnosis. Cairan tofi adalah cairan berwarna putih seperti susu dan kental sekali sehingga
sukar diaspirasi. Diagnosis dapat dipastikan bila ditemukan gambarankristal asam urat (
berbentuk lidi) pada sediaan mikroskopik.
Klasifikasi Gout
Gout primer
Merupkan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau akibat
penurunan ekresi asam urat
Gout sekunder
Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi asam urat yang
bekurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
KARDIOVASKULER
Gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun
INTEGRITAS EGO
Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan,
ketidakmampuan, factor-faktor hubungan Keputusasaan dan ketidak berdayaan
Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan orang lain
HIGIENE
Gejala: Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang
lain.
NEUROSENSORI
Gejala: Kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan
Tanda: Pembengkakan sendi
NYERI / KENYAMANAN
Gejala: Fase akut dari nyeri Terasa nyeri kronis dan kekakuan
KEAMANAN
Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga,kekeringan pada mata
dan membran mukosa
INTERAKSI SOSIAL
Gejala: Kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi tulang
INTERVENSI
Mandiri
1. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0 – 10). Catat factor-faktor yang
mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal
2. Berikan matras atau kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen tempat tidur sesuai
kebutuhan
3. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di kursi.
Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi
4. Dorong untuk sering mengubah posisi. Bantu pasien untuk bergerak di tempat tidur,
sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan yang menyentak.
5. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun.
Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari.
Pantau suhu air kompres, air mandi
6. Berikan masase yang lembut
Kolaborasi
1. Beri obat sebelum aktivitas atau latihan yang direncanakan sesuai petunjuk seperti asetil
salisilat (aspirin)
RASIONAL
1. Membantu dalam menentukan kebutuhan managemen nyeri dan keefektifan program
2. Matras yang lembut/empuk, bantal yang besar akan mencegah pemeliharaan kesejajaran
tubuh yang tepat, menempatkan setres pada sendi yang sakit. Peninggian linen tempat tidur
menurunkan tekanan pada sendi yang terinflamasi / nyeri
3. Pada penyakit berat, tirah baring mungkin diperlukan untuk membatasi nyeri atau cedera
sendi.
4. Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi,
mengurangi gerakan/rasa sakit pada sendi
5. Panas meningkatkan relaksasi otot dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan melepaskan
kekakuan di pagi hari. Sensitifitas pada panas dapat dihilangkan dan luka dermal dapat
disembuhkan
6. Meningkatkan elaksasi/mengurangi tegangan otot,relaksasi, mengurangi tegangan otot,
memudahkan untuk ikut serta dalam terapi
INTERVENSI
Mandiri
1. Perahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan.
2. Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin.
3. Dorong klien mempertahankan postur tegak, duduk tinggi, berdiri dan berjalan.
Kolaborasi
1. Berikan lingkungan yang aman dan menganjurkan untuk menggunakan alat bantu. Berikan
obat-obatan sesuai indikasi seperti steroid
RASIONAL
1. Untuk mencegah kelelahan dan mempertahankan kekuatan.
2. Meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
3. Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas.
4. Untuk menekan inflamasi sistemik akut
INTERVENSI
1. Kendalikan lingkungan dengan : Menyingkirkan bahaya yang tampak jelas, mengurangi
potensial cedera akibat jatuh ketika tidur misalnya menggunakan penyanggah tempat tidur,
usahakan posisi tempat tidur rendah, gunakan pencahayaan malam siapkan lampu panggil
2. Memantau regimen medikasi
3. Izinkan kemandirian dan kebebasan maksimum dengan memberikan kebebasan dalam
lingkungan yang aman, hindari penggunaan restrain, ketika pasien melamun alihkan
perhatiannya
RASIONAL
1. Lingkungan yang bebas bahaya akan mengurangi resiko cedera dan membebaskan
keluarga dari kekhawatiran yang konstan
2. Hal ini akan memberikan pasien merasa otonomi, restrain dapat meningkatkan
agitasi,mengagetkan pasien akan meningkatkan ansietas
DAFTAR PUSTAKA