Anda di halaman 1dari 9

Skip to content

 My Blog
 Web Saya
 Perihal

Jun.ID
I Putu Juniartha Semara Putra

 Pengumpan RSS
28
Agu. ’12

ASUHAN KEPERAWATAN
GERONTIK
DENGAN ASMA
Juniartha Semara Putra
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN ASMA
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
DENGAN ASMA
I. Identitas diri klien
Nama : Ny “ H “
Umur : 86 th
Jenis kelamin : Perempuan
: Karangtalun, Ngawis, Karangmojo, Gunung Kidul

Status perkawinan: Janda


Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Lama bekerja :–
Sumber : Kelayan dan petugas panti
Tgl masuk panti : 25 Februari 2003
II. Riwayat Kelayan
erjaan
Kelayan mengatakan dulu bekerja sebagai buruh tani tapi karena sudah tua di
rumah saja dan karena tidak ada yang mengurus dimasukkan ke panti oleh anak-
anaknya.
uk Panti
Kelayan mengatakan masuk panti karena anak-
anaknya tidak mampu secara ekonomi untuk mengurus
dirinya makanya dimasukkan ke panti.
3. Jumlah Keluarga yang masih ada
Kelayan mengatakan mempunyai tiga putra dan 7 cucu.
Genogram

Keterangan:

:
Laki-laki

: Perempuan

:
Klien

+ :
Meninggal
III. Riwayat Keluarga
Kelayan menyatakan riwayat keluarga sehat – sehat saja,paling hanya batuk
dan pilek saja.
IV. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat ini:
Pada saat dilakukan pengkaian kelayan mengatakan bahwa asmanya kumat dan
merasa sesak.
2. Apa yang dipikirkan saat ini:
Kelayan mengatakan bahwa tidak ada yang dipikirkan saat ini cuma asmanya saja
yang sering menghambat aktivitas sehari-harinya.
3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini:
Kelayan mengatakan tidak ada yang paling dipikirkan karena keluarganya juga
kemarin sudah menjenguk waktu lebaran.
4. Riwayat penyakit dahulu:
Kelayan mengatakan bahwa menderita asma sejak berumur 5 tahun, dan merasa
belum pernah menderita penyakit apapun yang berat kecuali asma.
V. Pengkajian
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kelayan mengatakan sehat itu adalah bila tidak mengalami suatu penyakit yang
dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari.
dan keadaan sakit bila merasa badannya tidak enak hingga tidak bisa bangun.
Bila merasa sakit akan periksa oleh petugas di poliklinik panti dan diberi obat
sementara sebelum diperiksa oleh dokter pada setiap hari rabu.
Kelayan mengatakan merasa bersyukur karena masih diberi kesehatan
sampai usia tua ini.
2. Pola nutrisi
Jumlah : 3 x sehari, sesuai jatah panti. Kelayan menyatakan nafsu makannya
baik dan selalu menghabiskan porsi yang diberikan. Kelayan tidak mempunyai
pantangan makan. Kelayan minum 4 – 5 x sehari air putih dan segelas teh manis.
3. Pola eliminasi:
Kelayan mengatakan BAB biasanya 3 hari sekali. BAB lancer tidak sembelit. BAK
lancar, dengan frekuensi 5-6 x sehari
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah / berjalan V
Ambulasi / ROM V
Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total.
5. Pola tidur dan istirahat
Kelayan tidur sekitar 5-7 jam perhari, kadang terbangun pada malam hari dan
dapat tidur kembali. Kelayan tidak pernah tidur siang.
6. Pola perceptual
Penglihatan : Kelayan mengatakan masih bisa melihat dengan jelas bahkan jarak jauh
sekalipun.
Pendengaran : masih dapat mendengar dengan jelas, tidak menggunakan alat bantu
dengar.
Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.
Sensasi : Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
7. Pola persepsi diri
ambaran diri
Kelayan merasa tidak terganggu dengan keadaanya/penampilan sekarang ini,
kelayan merasa tetap bersyukur dengan bagaimanapun keadaan tubuhnya,
asalkan sehat walaupun kadang nafasnya tesengal-sengal.
b. Ideal diri
Kelayan merasa keadaannya tidak mengganggu
semangat untuk mencari keselamatan untuk kehidupannya diakhirat nanti.
c. Harga dri :
Kelayan merasa mempunyai kepuasan dan kebanggaan terhadap dirinya
walaupun mengalami asma, karena masih merasa mampu merawat dirinya
sendiri bila dibandingkan dengan yang lainnya.
d. Identitas diri
Kelayan sudah menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya,
menerima dan masih merasa diperhatikan oleh petugas dan teman-temannya
satu wisma
Peran diri :
Kelayan masih mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya mencuci
pakaian, mengambil makanan dari dapur.
8. Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari kelayan tidak mengalami hambatan. Dalam
berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Hubungan komunikasi dengan
kelayan lainnya maupun petugas baik, kelayan cukup ramah dan
pembawaannya tenang.
9. Pola managemen koping stress
Kelayan selalu pasrah kepada Tuhan atas apapun yang terjadi.
10. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Klien juga rajin
mengikuti kegiatan keagamaan. Kelayan selalu sholat tepat 5 waktu jika
asmanya tidak kumat.
VI. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik
 Tingkat kesadaran : Compos Mentis
 TD : 170/90 mmHg. Nadi: 88 x/menit, Respirasi 30 x/menit
 Temperatur : 36.5°C, BB : 35 Kg dan TB : 156 Cm
 Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih
 Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
 Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (+),turgor kulit baik, suara
paru :wheezing.
 Abdomen : Tidak ada Ascites, tidak kembung, nyeri tekan (- )
 Ekstremitas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan dan kaki bersih.
2. Pemeriksaan Panca Indera
a. Penglihatan (mata) :
– Bola mata : simetris tidak ada kelainan
– Konjunctiva : tidak anemis
– Sklera : tidak ikterik
– Reflek pupil : +/+
– Visus : 6/6
b. Pendengaran(telinga) :
– Bentuk telinga simetris
– Nyeri tekan tidak ada
– Liang telinga : serumen tidak ada
– Gangguan pendengaran tidak ada.
c. Pengecapan( mulut )
– Gigi geligi ada yang goyang dan dirasakan nyeri, ada beberapa yang tanggal.
– Lidah bersih
– Sensasi rasa manis ,asin dan pahit(+)
d. Sensasi(kulit)
– Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)
– Turgor kulit : baik
e. Penciuman(hidung)
– Lubang hidung simetris
– Septum nasi : lurus
– Konka : normal
– Tidak ada sekret.

VII. Analisa data


DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: Kelayan mengatakan giginya
yang goyang rasanya sakit
sekali, membuat susah tidur

DO: Gigi klien terlihat goyang Nyeri akut Agen Injury fisik
DS:Kelayan mengatakan susah jika
asmanya kumat dan tidak bisa
bernafas dan beraktifitas
seperti saat ini
DO : RR : 32 x/ menit, terdengar
wheezing, klien tampak sesak Pola nafas tidak
nafas efektif Hiperventilasi
VIII. Diagnosa Sesuai Prioritas
1. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi.
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury fisik.
RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
TIU:
Setelah dilakukan perawatan
selama 1 minggu klien dapat
mendemonstrasikan batuk
efektif, menunjukkan jalan
nafas yang paten secara
mandiri. 1.Auskultasi suara nafas, catat adanya
TIK: Setelah dilakukan 3 hari suara tambahan
perawatan kelayan dapat 2. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR.
Pola nafas tidak mendemonstrasikan nafas 3. Monitor pola pernapasan
efektif b.d dalam, menunjukkan jalan abnormal
hiperventilasi nafas yang paten. 4.Ajarkan nafas dalam.
TIU:
Setelah dilakukan perawatan
selama 1 minggu kelayan
mampu mengontrol nyeri.
TIK:
Setelah dilakukan 3 hari 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
perawatan kelayan dapat tahu komprehensif termasuk lokasi,
penyebab nyeri, mampu karakteristik, durasi, frekuensi,
menggunakan tehnik kualitas dan faktor presipitasi
nonfarmakologi untuk
2. Observasi reaksi nonverbal dari
Nyeri akut mengurangi nyeri, mencari ketidaknyamanan
berhubungan bantuan, menyatakan rasa 3. Ajarkan tentang teknik non
dengan Agen nyaman setelah nyeri farmakologi.
Injury fisik berkurang. 4. Tingkatkan istirahat

CATATAN PERKEMBANGAN
NO
DX WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
Selasa, 9 S: Kelayan mengatakan memiliki
Desember 1.Mengkaji kelayan secara riwayat asma, dan sekarang sedang
1. 2008 j. komprehensif sesak
08.00 – 2.Memotivasi kelayan untuk O:Kelayan tidur dengan posisi sujud, RR
14.00 memeriksakan di poliklinik. :30 x/menit, wheezing saat
3.Mengajarkan nafas dalam diauskultasi
A: Masalah belum teratasi
P:- Ajarkan nafas dalam
– Motivasi ke poliklinik
S: Kelayan me ngatakan masih sesak
tapi tidak seberat kemarin karena
sudah minum obat dan melakukan
nafas dalam.
1.Mengkaji kelayan secara O: Kelayan mendemonstrasikan nafas
komprehensif dalam, minum obat, dan auskultasi
2.Pengawasan minum obat terdengar wheezing, RR : 26 x/menit
Rabu, 10 (pagi) A: Masalah teratasi sebagian
Desember 3. Menganjurkan nafas dalam P:- Motivasi nafas dalam saat sesak
2008 jam dan istirahat nafas memberat
08.00 – 4.Pengawasan minum obat – Motivasi istirahat
1. 14.00 (siang) – Motivasi minum obat teratur
S: Kelayan mengatakan keadaannya
baik, berusaha untuk melaksanakan
anjuran perawat dan mengucapkan
terimakasih.
1. Mengkaji kelayan secara O: KU: baik, kelayan terlihat antusias
komprehensif. dengan anjuran perawat, RR : 20
2. Pengawasan minum obat x/menit
(pagi) A: Masalah teratasi
Kamis, 11 3. Motivasi nafas dalam saat P:- Motivasi nafas dalam dan isatirahat
Desember sesak nafas dan istirahat jika kambuh
2008 jam 4. Pengawasan minum obat – Motivasi minum obat teratur
08.00. (siang) – Jika kambuh dan obat habis segera
1. 14.00 5. Melakukan evaluasi ke poliklinik.
S : Kelayan menyatakan nyeri di
bagian gigi, terus menerus, dan
pengen dicabut ke pusksesmas tapi
1. Mengkaji kelayan secara nunggu panti
komprehensif O : Gigi kelayan goyang di bagian
Selasa,9 2. Mengajarkan nafas dalam depan dan geraham belakang
Desember 3. Motivasi periksa ke A: Masalah belum teratasi
2008 j. poliklinik P :- Motivasi nafas dalam
08.00 – 4. Motivasi istirahat – Konsul ke panti
2. 14.00 5. Kompres hangat di pipi – Motivasi ke poliklinik
S : Kelayan mengatakan masih nyeri
1. Mengkaji kelayan secara dan berkurang sedikit setelah minum
komprehensif obat (analgesik) dari poliklinik dan
Rabu, 10 2. Motivasi nafas dalam nafas dalam
Desember3. Pengawasan minum obat O : Gigi kelayan goyang, minum obat,
2008 jam (pagi) kata panti belum ada yang mengantar
08.00 – 4. Motivasi nafas dalam dan karena tidak ada fasilitas transport
2. 14.00 istirahat dan hujan,melakukan nafas dalam
5. Pengawasan minum obat A : Masalah teratasi sebagian
(siang) P : – Motivasi nafas dalam
6. Konsul panti – Motivasi minum obat
7. Memberikan reinforcement – Motivasi istirahat
positif atas yang telah
dilakukan

S : Kelayan mengatakan sudah tidak


terasa nyeri dan hilang setelah
1. Mengkaji kelayan secara minum obat (analgesik) dari
komprehensif poliklinik.
2. Pengawasan minum obat O : Gigi kelayan masih goyang,
(pagi) kelayan sudah minum obat.
3. Motivasi istirahat A : Masalah teratasi
Kamis,114. Pengawasan minum obat P : – Motivasi nafas dalam
Desember (siang) – Motivasi minum obat
2008 jam5. Memberikan reinforcement – Motivasi istirahat
08.00. positif atas yang telah – Motivasi klien untuk proaktif ke
2. 14.00 dilakukan poliklinik minta dicabut giginya.
Anak Menanga
I Putu Juniartha Semara Putra
Report this ad

Report this ad

Bagikan ini:

 Twitter
 Facebook

Terkait
I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CA
TESTISdalam "Tak Berkategori"
PENGERTIAN PERAWAT DAN KEPERAWATANdalam "I PUTU JUNIARTHA SEMARA
PUTRA POLTEKKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN"
Keperawatan Sebagai Profesidalam "I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES
DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN"

posted by i putu juniartha semara putra. categories: i putu juniartha semara putra poltekkes denpasar
jurusan keperawatan. tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Navigasi pos
Previous PostNext Post
Cari untuk:

Tulisan Terakhir
 Senin 17 Juni 2013
 Cara Herbal Mengobati Kejang-Kejang
 ASKEP HIL
 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HIFEMA
 KONSEP DASAR ASKEP HIDROSEFALUS

Arsip
 Juni 2013
 Februari 2013
 Januari 2013
 Desember 2012
 November 2012
 Oktober 2012
 September 2012
 Agustus 2012
 Juli 2012
 Juni 2012
 Mei 2012
 April 2012
 Maret 2012
 Februari 2012

Kategori
 Catatan Harian
 I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES DENPASAR JURUSAN
KEPERAWATAN
 Tak Berkategori

Meta
 Daftar
 Masuk
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.com
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
 Ikuti

Anda mungkin juga menyukai