Anda di halaman 1dari 4

Educational research and development

Overview

Bab ini mendiskripsikan strategi untuk mengembangkan produk pendidikan efektifitas yang terbukti.
Strategi ini disebut research and development. Ini terdiri dari siklus yang versi produk yang
dikembangkan, lapangan uji, dan yang direvisi, pada dasar dari data uji lapangan. Meskipun produk
dikembangkan kadang-kadang terjadi pada dasar dan pengaplikasian studi penelitian. Tujuan utama
adalah untuk menemukan pengetahuan baru. Pada kontra, tujuan dari R & D untuk mengambil
pengetahuan penelitian dan menggabungkan pada produk yang dapat difunakan di sekolah. Dalam arti
tertentu, tujuan R & D adalah menjembantani antara penelitian pendidikan dengan praktik pendidikan.
Berbagai langkah dari siklus R & D didiskripsikan pada bab ini sperti pada beberapa problem dan isu
untuk menghadapi pengembang untuk mendesain produk baru.

Objective

Setelah belajar bab ini , kamu seharusnya dapat:

1. Mendefinisikan pernyataan dasar dan aplikasi sebagai strategi untuk mengembangkan produk
pendidikan.
2. Mendiskripsikan 10 langkah dari siklus R & D
3. Pernyataan 4 kriteria yang dapat dugunakan untuk memilih produk pendidikan yang
dikembangkan.
4. Mempertahankan pernyataan penting perilaku objektif pada pendidikan R & D.
5. Mendiskripsikan mengapa penting untuk tes lapangan produk pada pengaturan yang mirip yang
digunakan ketika pengembangan sudah full.
6. Menjelaskan fungsi utama tes lapangan pada siklus R & D.
7. Memberikan argument untuk dan melawan perbaikan dari materi pendidikan selama tahapan
awal pengembangan.
8. Mendiskripsikan dua peluang untuk siswa lulus untuk melakukan proyek R & D

Apa itu penelitian pendidikan Research and Development


Educational Research and Development (kadang-kadang disebut research based development)
muncul menjadi strategi yang paling menjanjikan untuk meningkatkan pendidikan. Karena
penelitian dan pengembangan yang relative baru dalam pendidikan. Yang akan kita definisikan
istilah dan tunkukkan perbedaannya dari penelitian pendidikan, yang lalu dianggap sebai
metode terbaik untuk meningkatkan sekolah.
Educational Research and Development adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkahnya biasa disebut siklus R & D.
yang terdiri dari studi penemuan penelitian yang bersangkutan untuk produk yang
dikembangkan, pegembangan produk bedasarkan penemuan, menguji lapangan hasil dalam
setting di mana produk digunakan dan merefisi dari kekurangan pada tahap uji lapangan. Pada
program R & D yang lebih teliiti, siklus ini diulangi sampai data uji lapangan mengindikasikan
tercapai perilakuanya sesuai dengan yang didefinisikan secara objektiv.
Di pihak lain, tujuan dati penelitian pendidikan bukan untuk mengembangkn produk,
tapi lebih untuk menemukan pengetahuan baru (melalui penelitian dasar) atau untuk menjawab
pertanyaan khusus tentang masalah praktis (melalui penelitian aplikasi). Tentunya banyak
proyek penelitian aplikasi yang melibatkan pengembangan produk pendidikan. Sebagai contoh
proyekprihatin (hubungan) dengan membandingkan keefektifan dari dua metode mengajar
membaca, peneliti mungkin mengembangkan materi MENGGABUNGKAN bb\eberapa metode
karena materi yang cocok tidak tersedia. Secara khusus, bagaimanapun materi dikembangkan
dan diperhalus hanya pada poin di mana mereka dapat digunakan untuk test hipotesis
investigator. Untuk alasan ini sangat langka pada penelitian apilikasi pendidikan, yang
menggunakan produk yang siap digunakan pada sekolah.
Meskipun penelitian dasar dan aplikasi banyak berkontribusi penting dalam pendidikan,
biasanya miskin metodologi untuk mengembangkan produk baru yang digunakan pada sekolah.
Pada penelitian aplikasi secara kusus, peneliri sering menemukan dirinya membandingkan daing
yang miskin desain, atau yang tak terbukti, atau produk yang tidak lengkap untuk keputusan
kurang memadai. Metodologi ini umumnya produk negative atau hasil yang tidak memadai,
yang terbaik tentang kemajuan pada pendidikan dengan tingkatan yang lambat. Bahkan ketika
mereka memperoleh penelitian positif biasanya hanya yang siknifikan, hnay pada statistic dan
tidak mempraktekkan secara signifikan untuk kelas umum. Kekurangan yang lain pada penelitian
dasar dan aplikasi studinya adalah situasinya dari kelas khusus yang memiliki efek langsung yang
banayak selama peneapan pendidikan. Ini benar, tentu, hasil penelitian dasar dan aplikasi
akhirnya digunakan untuk meningkatkan praktik pendidikan. Bagaimanamun gap antara
penemuan dan praktik pendidikan sering menjadi hal yang besar di bnayak scholars yang
mempunyai ditunjukkan seumur hidup untuk manfaat penelitian dasar dan aplikasi masalah
tanpa meningkatkan scholarship yang sukses.
Pendidik dan peneliti telah melihat sebuah cara untuk menjembatani antara batasan
penelitian dengan praktik untuk bebrapa tahun. Ini secra tepat kontribusi dari R & D. untuk
mengambil temuan tang dihasilkan dari penelitian dasar dan apliaksi dan menggunakannya
untuk membangaun produk yang dites yang siap doperasionalkan di sekolah. Kami seharusnya
menekankan di sini, meskipun bahwa R & D bukan subtitusi dari penelitian dasar dan aplikasi.
Semua pernyataan dari ketiga penelitian tersebut dibutuhkan untuk prubahan pendidikan.
Faktanya R & D meningkatkan dampak potensial penelitian dasar dan aplikasi selama praktik
pada sekolah dengan menterjemahkan mereka dalam produk pendidikan yang dapat digunakan.
Area dari evaluasi pendidikan terkait erat dengan Educational Research and
Development. Tekhnik evaluasi bermasin peran utama pada aturan R & D. meskipun evaluasi
juga digunakan pada tujuan pendidikan yang lain.
Educational R & D kadang-kadang disamkan dengan pengembangan kurikulum. Ini
adalah gagasan yang salah. Pengembangan kurikulum tidak perlu menggunakan metodologi R &
D. sebagai contoh pengembangan kurikulum sering dipandu oleh filosofi kurikulum atau disiplin
akademik daripada penemuan dari penelitian empiric. Juga pengembangan kurikulum panduan
dan materinya tidak menggunakjan siklus tes uji lapangan, revisi. Studi dengan Educational
Product Information Exchange mengungkapkan lebi sedikit dari 1 persen dari setengah juta
Atau materi kurikulum dijual oleh industry percetakan yang pernah diuji lapangan dengan
murid dan direvisi sebelum dipublikasikan. Semakin, meskipun pengembang kurikulum
menggunakan elemen R & D pada metodologi kerja mereka. Sebagian lebih dari ini elemen yang
digunakan, pengembangan kurikulum mendekati R & D.
Methololodi R & D tidak menanggung hubungan tertutup dengan teknologi pengajaran.
Teknologi pengajaran dapat didefinisikan sebagai menggunaka penelitian teknik validasi untuk
membawa hasil belajar yang sudah ditentukan sebelumnya. Daerah dari teknologi pengajaran
digunakan untuk menjadi perhatian utama dengan hardware dan materi audio visual. Tapi akhir-
akhir ini berat dipengaruhi R & D dan kemajuan pada pengjaran psycologi.
Jika kamu merencanakan R & D dalam tesis atau disertasi, kita menyarankan kamu
untuk belajar teknologi pengajaran untuk menentukan apakah beberapa metodenya sesuai
dengan proyekmu. Desain dari R & D tidak membutuhkan dasar trial and error; ada beberapa
metode validasi teknologi pengajaran. Metode ini mengkover bebeapa metode R & D.

The R &D Cycle


Tahapan utama yang digunakan untuk mengembangkan minicourses sebagai berikut
1. Penelitian dan pengumpulan informasi (termasuk review literature, classroom observation,
and preparation of sate of art
2. Planning termasuk defining skill, stating objective determining course sequence, dan small
scale feasibility testing.
3. Develop preminilary from of product termasuk, preparation of instructional material,
handbooks, dan evaluation devices.
4. Preliminary field testing dilaksanakan dari 1 sampai 3 sekolah, menggunakan 6 sampai 12
subjek. Interview, observational dan questionnaire data collected dan analyze.
5. Main product revision, revisi produk yang disarankan pada hasil uji lapangan.
6. Main field testing. Dilakukan pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 subjek.
Data quantitative penampilan kelas awal dan akhir yang dibandingkan. Dengan data
kelompok control ketika sesuai.
7. Operational produk revision, revisi dari produk disarankan dari hasil main field test.
8. Operational field testing, dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah termasuk 40 sampai 200
subjek. Wawancara, observasi dan data quisioner dikumpulakn dan dianalisis.
9. Final product revision, revisi produk disarankan dari hasil operational field-result.
10. Dissemination and implementation, laporan pada produk pada pertemuan professional dan
pada jurnal. Bekerja dengan penerbit yang didistribusikan secara komersial. Monitor
distribusi untuk menyediakan control kualitas.
Urutan dari 10 langkah, jika diikuti sesuai, menghasilkan produk pendidikan yang berbasis
penelitian, yang secara keseluruhan siap untuk penggunaan operasional di sekolah
meskipun masing-masing sepuluh tahap akan didiskusikan secara detail. Kita sebaiknya
menghasikan di sini tahapan yang paling juga mencakup banyak proyek penelitian
pendidikan. Ini kususnya benar pada tahapan ke 6, main field testing, yang mana data
kualitatif dikumpulkan untuk menentukan apakah produk bertemu dengan performan
secara objectif (sesuai dengan yang diharapkan). Bagian siklus R & D esensial sama seperti
proyek penelitian evaluasi.

Product Selection
sebelum proses educational R & D diaplikasikan, butuh dideskripsikan secara rinci untuk
memungkinkan dikembangkannya produk educational R & D. Mencakup 1. Semua diskriptif
naratif dari produk yang diusulkan, 2. Membuat outline sementara hal apa yang ada dalam
produk, bagaimana akan digunakan dan seberapa penting produk itu, 3. Penjelasan spesifik
secara objektif dari produk.

Anda mungkin juga menyukai