id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Definisi Lansia
Pada usia ini ada yang masih mampu melakukan pekerjaan dan
kebugaran jasmani yang baik, tetapi ada pula yang sudah tidak berdaya
pertengahan (middle age) 45-59 tahun, lansia (elderly) 60-74 tahun, lansia
tua (old) 75-90 tahun, dan lansia sangat tua (very old) di atas 90 tahun
(Kushariyadi, 2010).
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
b. Proses Menua
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga
struktur dan fungsi organ pada lansia dapat mempengaruhi kemandirian dan
1) Perubahan Fisik
Menurut Hutapea (2005), perubahan fisik yang dialami oleh lansia adalah :
konstipasi.
darah meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
2) Perubahan Mental
semakin egosentrik, mudah curiga, dan bertambah pelit atau tamak bila
3) Perubahan Psikososial
kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Tidur yang cukup dapat
Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur,
latensi tidur serta aspek subjektif dari tidur. Kualitas tidur adalah
b. Fisiologi tidur
mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun.
Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis.
(Hidayat, 2008).
dan sistem limbik. Dengan demikian, sistem pada batang otak yang
mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR
diterima dari pusat yang lebih tinggi seperti pikiran, reseptor sensori
perifer seperti stimulus bunyi atau cahaya, dan sistem limbik seperti
emosi. Orang yang mencoba tertidur maka aktivasi RAS menurun dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
0 – 1 bulan
Bayi baru lahir 14-18 jam /hari
Penelitian ini akan dilakukan pada lansia yang berumur 50 tahun ke atas.
Kebutuhan tidur pada kelompok usia 55 tahun ke atas normalnya adalah sekitar
6 sampai 7 jam/hari.
1) Penyakit
dalam posisi yang tidak biasa, seperti memperoleh posisi yang aneh
tidur.
2) Stres Emosional
siklus tidurnya klien sering terbangun atau terlalu banyak tidur. Stres
3) Obat-obatan
mengatasi stersor gaya hidup. Obat tidur juga seringkali digunakan untuk
4) Lingkungan
kemampuan untuk tidur. Klien ada yang menyukai tidur dengan lampu
orang menyukai kondisi tenang untuk tidur dan ada yang menyukai
televisi.
alkohol mempunyai efek insomnia. Makan dalam porsi besar, berat dan
lama waktu tidur, tapi juga kualitas tidur itu sendiri. Tidur seseorang
bugar. Pola tidur akan berubah seiring dengan pertambahan usia dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Tidur yang normal terdiri atas komponen gerakan mata cepat REM
(Rapid Eye Movement) dan NREM (Non Rapid Eye Movement). Tidur
II dan III meliputi tidur dalam yang progresif. Pada tahap IV, tingkat
ahli tentang tidur mengetahui bahwa tahap IV sangat jelas terlihat menurun
Kebanyakan lansia yang sehat tidak melaporkan adanya gejala yang terkait
dengan perubahan ini selain tidak dapat tidur dengan cukup atau tidak
bisa tidur.
mengurangi waktu dan kualitas tidur di malam hari pada beberapa lansia.
Setelah memasuki tahap IV, akan berlanjut ke tidur REM. Tidur REM
terjadi beberapa kali dalam siklus tidur di malam hari tetapi lebih sering
kesulitan untuk tidur dan sering terbangun atau bangun lebih awal.
Perubahan pola tidur pada lansia banyak disebabkan oleh kemampuan fisik
1) Insomnia
tertidur, tetapi keadaan ini terjadi sebelum keinginan untuk bangun muncul.
sebagai sulit tidur atau sulit tidur kembali saat terjaga di malam hari.
Beberapa orang yang telah mencapai usia lebih dari 65 tahun ada yang
bangun lebih awal di pagi hari dan sulit untuk tidur kembali (Roizen,
2009).
Normalnya kadar melatonin meningkat sekitar dua jam sebelum waktu tidur dan
mencapai puncak saat suhu tubuh anda paling rendah, untuk menginduksi
tidur. Dengan menurunnya kadar melatonin, tubuh tidak bisa memasuki tidur
kebiasaan tidur yang buruk. Apabila kondisi berlanjut, ketakutan tidak dapat
insomnia kronik dapat merasa mengantuk, letih, depresi, dan cemas (Potter
2) Apnea Tidur
pernapasan. Apnea tidur ditandai dengan oklusi saluran udara bagian atas
selama tidur dan kantuk berlebihan di siang hari (Simantirakis, 2005). Menurut
Potter dan Perry (2005) apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan
kurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau
Penyebab utamanya adalah lemak (lansia yang memiliki ukuran leher lebih
dari 42,5 cm berisiko mengalami kondisi ini). Dagu yang gemuk secara alami
aliran udara dan menghentikan udara yang menuju paru-paru (Roizen, 2009).
5. Kebugaran
tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki
darah, kekuatan otot, dan kelenturan sendi untuk memperoleh kesegaran jasmani
yang baik, harus melatih semua komponen dasar kesegaran jasmani yang terdiri
atas :
2. Ketahanan otot
commit
beberapa latihan fisik ringan dan amantountuk
user lansia. Adapun intensitas latihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
untuk lansia dapat dipantau melalui perhitungan denyut nadi dengan cara meraba
pergelangan tangan menggunakan tiga jari tengah tangan yang lain. Untuk
55 tahun 115-140
56 tahun 115-139
57 tahun 114-138
58 tahun 113-138
59 tahun 113-137
60 tahun 112-136
Contohnya, untuk lansia yang berusia 55 tahun harus meakukan latihan sehingga
denyut nadinya mencapai lebih dari 115/menit dan tidak melampaui 140/menit.
Apabila waktu melakukan latihan denyut nadi tidak mencapai 115 denyut per
Akan tetapi, bila melampaui 140 denyut per menit, maka latihan dapat
membahayakan kesehatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
b. Frekuensi terapi
lima hari dalam satu minggu. Misalnya hari senin, rabu, dan jumat. Jadwal
bergantung waktu kita. Bila latihan diluar gedung sebaiknya pagi hari
sosial.
1) Manfaat Fisiologis
- Kelenturan
kecelakaan (jatuh)
- Kelincahan gerak
2) Manfaat Psikologis
- Kesehatan jiwa
- Fungsi kognitif
- Keterampilan
3) Manfaat sosial
- Keterpaduan
- Kegiatan antargenerasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
(c) Memberi kontak psikologis dengan sesama sehingga tidak merasa terasing
(d) Latihan fisik sebaiknya bersifat aerobik, yaitu berlangsung lama dan ritmis
pendinginan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
(3) Intensitas latihan: 60-80% denyut nadi maksimal (DNM) di mana DNM
= 220 - usia
latihan inti. Pada akhir latihan lakukan pendinginan dan peregangan lagi
(h) Latihan dilakukan minimal dua jam setelah makan agar tidak mengganggu
(j) Latihan dilakukan secara lambat, tidak boleh eksplosif, di samping itu
belakang.
(k) Pakaian yang digunakan terbuat dari bahan yang ringan dan tipis serta
(l) Jenis sepatu sebaiknya sepatu lari atau sepatu untuk berjalan kaki yang
(m) Waktu latihan sebaiknya pagi dan sore hari, bukan pada siang hari bila
(o) Landasan tempat latihan tidak terlalu keras dan dianjurkan untuk berlatih
di atas tanah atau rumput, bukan di atas lantai ubin atau semen yang keras,
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan latihan fisik :
c) Latihan dilakukan secara teratur dan tidak terlalu berat sesuai dengan
kemampuan.
demi sedikit.
merupakan kemampuan untuk menggerakkan otot dan sendi pada seluruh daerah
Teknik dan cara berlatih yang dilakukan terbagi dalam tiga segmen seperti
cedera dan mempersiapkan sel-sel tubuh agar dapat turut serta dalam proses
b) Latihan inti
senam dilakukan berurutan dan dapat diiringi oleh musik yang disesuaikan
(5) Komposisi tubuh dapat diatur dengan pengaturan pola makan latihan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
gerakan umum yang ringan sampai suhu tubuh kembali normal yang ditandai
menjaga kesegaran jasmani. Akan tetapi harus dikerjakan secara tepat agar nafas
sedikit lebih cepat, denyut jantung lebih cepat dan otot menjadi lelah. Dengan
terlalu luas untuk melaksanakan kegiatan ini atai sudah ada yang mengerjakan
hal ini, maka harus dicari kegiatan olahraga lain atau kegemaran.
b) Berjalan-jalan
jalannya makin lama makin cepat akan bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Jika
melangkah dengan panjang dan mengayunkan lengan 10-20 kali, maka dapat
melenturkan tubuh. Hal ini bergantung pada kebiasaan. Jika berjalan merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
bentuk olahraga lain. Joging atau berlari-lari bagi lansia juga sering dilakukan
c) Jalan cepat
Jalan cepat adalah olahraga lari yang bukan untuk perlombaan dan
latihan ini termasuk cara yang aman bagi lansia. Selain itu, biayanya murah dan
asam (O2), berarti memperbaiki fungsi jantung, paru-paru, peredaran darah dan
lain-lain. Akan lebih baik jika dikombinasi dengan bentuk dan latihan yang lain
seperti senam, renang, serta latihan kekuatan otot agar otot tubuh bagian atas dan
Jalan dapat dilakukan di mana saja terutama di luar rumah. Akan lebih
baik bila dilakukan di lapangan rumput dan menggunakan sepatu olahraga yang
lentur dengan alas yang tebal dan lunak, menggunakan kaos kaki, pakaian yang
ringan dan tidak ketat. Hindari jalan di tempat keras terutama bagi mereka yang
atau mulut, kepala dan badan lemas serta tegak, tangan digenggam ringan, kaki
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
mendapat di tumit atau pertengahan telapak kaki, langkah tidak terlalu besar,
Jalan cepat dilakukan dengan frekuesi 3-5 kali seminggu, lama latihan 15-
30 menit dan dilakukan tidak kurang dari 2 jam setelah makan. Apabila nafas
mulai susah atau dada terasa sakit maka latihan harus dihentikan Intensitas
lakukan 60-80% dari denyut nadi maksimum. DNM = 200 – umur. Contoh:
umur 60 - tahun, DNM: 200 kali/menit – 60 = 140 kali/menit. 60% dari denyut
otot.
5) Bila merasa tak enak badan, jangan jogging, demikian juga kalau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
diastolik;
takarannya sesuai.
d) Renang
kesehatan. Dikatakan demikian karena pada saat berenang hampir semua otot
renang kurang diminati dan segan melakukannya, mengingat keadaan sulit lansia
penyakit lemah otot atau kaku sendi juga dapat melancarkan peredaran darah
e) Bersepeda
tidak menambah kelenturan pada derajat yang lebih tinggi. Bentuk-bentuk lain
yang dapat dilakukan adalah tenis meja dan tenis. Kegiatan-kegiatan ini dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
f) Senam
Manfaat melakukan senam secara teratur dan benar dalam jangka waktu
baik.
bagi lansia
(8) Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan
masyarakat.
olahraga baik dilakukan oleh lansia. Ada beberapa macam gerakan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Cara-cara sit-up yang dilakukan dengan kaki lurus dan lutut dipegang dapat
menyebabkan masalah pada punggung. Oleh karena sit-up cara klasik ini
kolumna vertebralis dan femur) menanggung semua beban. Otot ini merupakan
otot terkuat di daerah perut. Jika fleksor punggung ini digunakan, maka pinggul
sehingga punggung kita akan melengkung. Jadi, latihan seperti ini akan
Tetapi bila kita membengkokkan lutut pada waktu latihan sit-up, otot-otot
fleksor panggul tidak bergerak. Dengan cara demikian, semua badan bertumpu
pada otot perut dan kecil kemungkinan terjadinya trauma pada pinggang bagian
bawah.
meraih ibu jari kaki. Latihan-latihan ini selain tidak dapat mencapai tujuan, yaitu
Sebetulnya latihan-latihan meraih ibu jari kaki adalah latihan untuk menguatkan
c) Mengangkat kaki
dari lantai, kemudian ditahan beberapa saat selama mungkin. Latihan ini tidak
baik, karena dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung bagian bawah (low
Bahaya yang ditimbulkan ialah otot-otot perut tidak cukup kuat untuk
menahan kaki setinggi 15 cm dari lantai dalam waktu yang cukup lama dan kaki
d) Melengkungkan punggung
otot perut agar otot perut menjadi lebih kuat. Hal ini kurang benar, karena
6. Terapi aktivitas
salah satu cara penting untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan segar. Olahraga
yang dapat dilakukan beragam, seperti berjalan kaki, joging, berlari, senam
aerobik, dan jenis latihan fisik lainnya. Olahraga juga akan meningkatkan
Olahraga pada lansia terdiri dari tiga prinsip yaitu pemanasan, latihan inti
pemanasan dilakukan dengan cara jalan ditempat, gerakkan kepala, bahu, siku,
tangan, kaki, lutut, dan pinggul. Kemudian melakukan gerakan inti senam.
gerakan menarik napas dan buang napas secara teratur. Anjuran untuk berlatih
senam yaitu selama dua sampai tiga kali seminggu (Santoso, 2009). Diberikan
jeda waktu untuk beristirahat karena pada saat beristirahat dan tidur
Olahraga juga amat membantu untuk meredakan dengkuran dan keluhan tidur
apnea obstruktif. Dua puluh menit berolahraga sangat dianjurkan bagi mereka
yang tetap ingin bugar dan mendapatkan tidur yang berkualitas. Sebaliknya,
(Rafiudin, 2004).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
7. Senam Ergonomis
Senam ergonomis adalah salah satu metode yang praktis dan efektif dalam
adalah gerakan yang sangat efektif, efisien, dan logis karena rangkaian
sesuai dengan kaidahkaidah penciptaan tubuh dan gerakan ini diilhami dari
Gerakan dalam senam ergonomis terdiri dari 5 gerakan dasar dan 1 gerakan
penutup. Gerakan dasar senam ergonomis terdiri dari gerakan lapang dada,
Gerakan penutup senam ergonomis yaitu gerakan mikro energi atau sering disebut
2006).
udara dengan rileks. Saat dua lengan di atas kepala, jari kaki jinjit.
ta rika n pa da c a b a ng be s a r s a ra f di ba hu,
punggung s e h i n g ga m e n ye ba b ka n re la k s a s i da n m e m ba nt u
(2) Dengan menengadahkan kepala, terjadi fleksi pada ruas tulang leher
2008).
(1) Duduk perkasa dengan lima jari kaki ditekuk menekan alas atau lantai
merupakan stimulator bagi fungsi vital sistem organ tubuh. Ibu jari
dalam tubuh. Jari kelingking terkait dengan fungsi liver (hati) dan sistem
kekebalan tubuh.
commit to user
pantat jangan sampai menungging. Saat melepaskan napas, lakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
(2) Dengan menengadahkan kepala, terjadi fleksi pada ruas tulang leher
Punggung menyentuh lantai atau alas, dua lengan lurus di atas kepala,
tidak mampu menekuk kaki maka kaki bisa diposisikan pada keadaan lurus
(Wratsongko, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
(Wratsongko, 2006).
lalu pergelangan tangan diputar mulai dari depan dada sampai atas
2006).
Berkurangnya jumlah jam tidur tersebut tidak menjadi suatu masalah jika
lansia itu sendiri merasakan kualitas tidur yang nyenyak karena dengan
kualitas tidur yang bagus meskipun hanya dua jam sudah dapat
memulihkan fungsi tubuh dan otak. Gangguan tidur pada lansia juga dapat
disebabkan juga oleh faktor biologis dan faktor psikis. Faktor biologis
dapat tidur dengan baik. Faktor psikis bisa berupa kecemasan, stres
simpatis membuat lansia tidak dapat santai atau relaks sehingga tidak
tubuh. Aliran darah yang meningkat juga dapat meningkatkan nutrien dan
Terpadu) adalah pusat pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dan untuk
1. Fahmi 2010
tipe 2 terhadap kadar Glukosa Darah Puasa dan Kadar Glukosa 2 Jam
tersebut adalah kadar Glukosa Darah Puasa dan Kadar Glukosa 2 Jam
tidur dan kebugaran. Hasil penelitan tersebut diuji dengan dengan uji paired t
test , uji t test independent dan uji chi square dengan bantuan program
komputer SPSS versi 15.0. Hasil penelitian didapatkan p 0,005, yang berarti
2. Anugrah 2010
adalah Randomized Control Group Pre test-Post test Design. Penelitian ini
senam ergonomis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
3. Restina (2013)
group pre test and post test design. Analisa hasil pada penelitian ini
dan variabel bebas yaitu sama-sama dilakukan pada lansia dan menilai kualitas
tidur.
Persamaan dalam penelitian ini terletak pada variabel bebas yaitu sama-sama
penelitian ini adalah pada variabel terikatnya yaitu kualitas tidur dan tingkat
stressor . Hasil penelitian Tria menggunakan uji statistik uji Wilcoxon, pada
5. Gayatri (2012)
dilakukan adalah kualitas tidur dan kebugaran. Persamaan dalam penelitian ini
ergonomis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
C. Kerangka Pikir
Stockslager (2011), Hidayat (2008), dan Nugroho (2008) maka dapat disusun
Makanan &
Penyakit Stress Emosional Obat Lingkungan
Minuman
Gangguan Tidur
Meningkatkan Kualitas Tidur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
D. Kerangka Konsep
berikut :
E. Hipotesis
ditetapkan hipotesa penelitian yaitu Ada pengaruh terapi aktivitas senam ergonomis
terhadap kualitas tidur dan Kebugaran pada lansia di Posyandu Lansia Dusun
commit to user