Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI TERHADAP


PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MELAKUKANNYA
PADA WANITA USIA 30-50 TAHUN
DI DESA JOHO MOJOLABAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh:

AGISSIA CITRA SARI

J210.141.033

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 1
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan


Payudara Sendiri Terhadap Pengetahuan Dan Motivasi
Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban

Agissia Citra Sari*, Arina Maliya S.Kep., M.Kep., M.Si.Med**,


Kartinah A.Kep., S.Kep**

*Mahasiswa Keperawatan FIK UMS


**Dosen Keperawatan FIK UMS

ABSTRAK

Penyakit kanker merupakan masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di


Indonesia. Kematian terbanyak yang disebabkan oleh kanker adalah perempuan dengan
angka kejadian tertinggi yaitu kanker payudara. Kanker payudara dapat dicegah dengan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang merupakan salah satu cara yang efisien
dan efektif sebagai pendeteksi dini kanker payudara selain mammografi. Pemeriksaan
payudara sendiri dapat dilakukan semua perempuan secara mandiri tanpa mengeluarkan
biaya untuk melakukannya dengan tujuan untuk mendapatklan tanda kanker payudara
pada stadium yang lebih dini (down staging). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
terhadap pengetahuan dan motivasi melakukannya pada wanita usia 30-50 tahun di
Desa Joho, Mojolaban. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang
digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan pendekatan Non Equivalen Control
Group. Teknik pengambilan sampel dengan Multistage sampling sebanyak 40 responden
yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan diberi pendidikan kesehatan
dan kelompok kontrol tidak diberi pendidikan kesehatan. Dan pengambilan data dengan
menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Uji
Mann Whitney dengan α=0,05. Hasil penelitian kelompok perlakuan menunjukkan nilai
pengetahuan pretest (14,55) dan posttest (17,10), nilai motivasi pretest (59,45) dan
posttest (65,45). Pada kelompok kontrol menunjukkan nilai pengetahuan pretest (14,05)
dan posttest (14,25), nilai motivasi pretest (59,20) dan posttest (59,65). Hasil uji
perbedaan pengetahuan setelah pendidikan kesehatan menunjukkan nilai rata-rata
kelompok perlakuan lebih besar daripada kelompok kontrol (17,10>14,25) dan nilai rata-
rata motivasi setelah pendidikan kesehatan menunjukkan nilai rata-rata kelompok
perlakuan lebih besar daripada kelompok kontrol (65,45>59,65). Hasil uji beda
pengetahuan menunjukkan p-value=0,001 dan motivasi menunjukkan p-value=0,002.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tentang
pemeriksaan payudara sendiri berpengaruh terhadap pengetahuan dan motivasi
melakukannya pada wanita usia 30-50 tahun di Desa Joho, Mojolaban.

Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Metode Demonstrasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri,


Kanker Payudara, Pengetahuan, Motivasi

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 2
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

NASKAH PUBLIKASI

EFFECT OF THE HEALTH EDUCATION OF BREAST SELF-


EXAMINATION ON KNOWLEDGE LEVEL AND MOTIVATION IN
WOMEN AGED 30-50 YEARS IN JOHO VILLAGE MOJOLABAN

Agissia Citra Sari*, Arina Maliya S.Kep., M.Kep., M.Si.Med**,


Kartinah A.Kep., S.Kep**

*Nursing Student of Muhammadiyah University of Surakarta


**Nursing Lecturer of Muhammadiyah University of Surakarta
ABSTRACT

Cancer is a major health problem in the world even in Indonesia. Most deaths are
caused by cancer on women is breast cancer. Breast cancer can be prevented by breast
self-examination (BSE) which is one way of efficient and effective as an early detection of
breast cancer in addition to mammography. Breast self-examination can be done all the
women independently without the cost to do it in order to get a sign of breast cancer at
earlier stages of disease (down staging). The purpose of this study was to determine the
effect of health education on breast self-examination (BSE) to knowledge level and
motivation in women aged 30-50 years in Joho village, Mojolaban. This research was a
quantitative research. The method was used quasi-experimental method with non-
equivalent control group approach. The sampling technique was used Multistage
sampling with 40 respondents were divided into two groups, the treatment group were
given health education and the control group were not given health education. Data
analysis using Wilcoxon Signed Rank test and Mann Whitney test with α= 0,05. The
result of this study is treatment group showed the value of knowledge’s pretest (14,55)
and posttest (17,10), the value of motivation’s pretest (59.45) and posttest (65,45). In the
control group showed the value of knowledge’s pretest (14,05) and posttest (14,25), the
value of motivation’s pretest (59,20) and posttest (59,65). The result of differences test in
knowledge after health education showed an average value of treatment group greater
than the control group (17,10>14,25) and motivation’s average value of treatment group
greater than the control group (65,45>59,65). Knowledge of different test results showed
p-value=0,001 and motivation showed p-value=0,002. From the results of this study
concluded that health education on breast self-examination affect knowledge level and
motivation in women aged 30-50 years in Joho village, Mojolaban.

Keyword: Health Education, Demonstration Method, Breast Self-Examination, Breast


Cancer, Knowledge, Motivation

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 3
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

PENDAHULUAN kanker terbanyak adalah kanker


Saat ini perkembangan payudara dengan jumlah penderita
penduduk terjadi di seluruh dunia, kanker payudara di provinsi Jawa
terutama perkembangan dalam Tengah sebesar 11.511 orang
bidang kesehatan. Salah satu (Depkes RI, 2015).
penyakit yang mengalami Data yang diperoleh dari Dinas
peningkatan adalah kanker. Stigma Kesahatan Kota Sukoharjo (2014),
masyarakat yang percaya tentang kejadian penyakit kanker payudara
mitos kanker yang salah satunya merupakan penyakit kanker yang
bahwa tidak ada yang dapat tertinggi di Sukoharjo ditemukan
dilakukan terkait dengan kanker. Hal sebanyak 128 kasus, dibandingkan
ini menyebabkan seseorang takut dengan kejadian kanker serviks
apabila didiagnosis kanker. Penyakit sebanyak 74 kasus. Kejadian kanker
kanker sendiri sebenarnya dapat payudara di Mojolaban ditemukan
dicegah, diobati dan disembuhkan sebanyak 11 kasus.
jika diketahui lebih dini tanda dan Salah satu pencegahan kanker
gejala kanker (Depkes RI, 2014). payudara dengan pemeriksaan
Menurut World Health payudara sendiri. Pemeriksaan
Organization (WHO) (2013) dalam payudara sendiri (SADARI)
Depkes RI (2015), insidens kanker merupakan salah satu cara yang
pada tahun 2008 sampai 2012 efisien dan efektif sebagai
mengalami peningkatkan dari 12,7 pendeteksi dini kanker payudara
juta kasus meningkat menjadi 14,2 selain mamografi. Kegagalan
juta kasus. Kanker menjadi penemuan secara dini kanker
penyebab kematian nomor 2 di payudara dapat terjadi dikarenakan
dunia setelah penyakit kurangnya pengetahuan atau
kardiovaskular. Diperkirakan pada informasi yang diperoleh
tahun 2030 insidens kanker akan masyarakat. Banyak penderita
meningkat mencapai 26 juta orang kanker payudara datang ke rumah
dan sebanyak 17 juta orang sakit dengan kondisi stadium lanjut
meninggal akibat kanker. dikarenakan penderita tidak merasa
Berdasarkan estimasi Globocan, adanya perubahan dengan kondisi
International Agency for Research payudaranya (Oemiati, Rahajeng,
on Cancer (IARC) (2012) dalam dan Kristanto, 2011). Pemerikssaan
Depkes RI (2015), insidens kanker payudara sendiri (SADARI) ini
payudara sebesar 40 per 100.000 bertujuan untuk mendapatkan tanda
perempuan. kanker payudara pada stadium yang
Berdasarkan data Riset lebih dini (down staging) (Manuaba,
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010). Dengan SADARI ini
2013, angka kejadian kanker perempuan dapat melakukannya
payudara di Indonesia secara mandiri tanpa mengeluarkan
diperkirakan terdapat 61.682 biaya untuk melakukannya serta
orang. Resiko kanker payudara dapat meningkatkan kesadaran dan
kewaspadaan adanya suatu
meningkat sesuai bertambahnya
benjolan yang tidak normal pada
usia bahkan usia muda tidak
payudara.
menjamin aman dari kanker
Alasan lain mengapa
payudara.
perempuan tidak melakukan atau
Berdasarkan riskesdas 2013,
kurangnya motivasi untuk
jumlah penderita kanker terbanyak
melakukan pemeriksaan payudara
adalah Jawa Tengah sebesar
sendiri dikarenakan mereka merasa
68.638 orang. Sedangkan penderita

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 4
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

takut apabila setelah melakukan Tujuan Penelitian


pemeriksaan payudara sendiri, Mengetahui pengaruh
perempuan menemukan suatu pendidikan kesehatan tentang
benjolan yang tidak normal pada pemeriksaan payudara sendiri
payudaranya. Hal tersebut (SADARI) terhadap pengetahuan
sebenarnya dapat membantu dan motivasi melakukannya pada
seorang perempuan mendapatkan wanita usia 30-50 tahun di Desa
terapi secepat mungkin sebelum Joho Mojolaban.
kanker menjadi stadium lanjut
(Soemitro, 2012). TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan studi pendahuluan Pendidikan Kesehatan
yang dilakukan oleh peneliti pada Pendidikan kesehatan
wanita di Desa Joho dengan metode merupakan salah satu upaya untuk
wawancara terhadap 5 orang mencegah terjadinya sakit atau
perempuan didapatkan 2 orang tahu penyakit dan meningkatkan
tentang pemeriksaan payudara kemauan serta kemampuan
sendiri dan 3 orang tidak mengerti masyarakat melalui pembelajaran
tentang pemeriksaan SADARI. Dan sehingga diharapkan masyarakat
juga dari 4 perempuan tersebut tidak dapat menolong dirinya sendiri dan
melakukan pemeriksaan payudara juga mau untuk berperilaku hidup
sendiri, sedangkan 1 orang sehat ataupun dapat
melakukan SADARI saat mandi. mempertahankan perilaku sehat
Upaya pemberian pendidikan yang sudah dimilikinya (Kholid,
kesehatan tentang pemeriksaan 2012).
payudara sendiri sangat diperlukan
untuk pencegahan terjadinya kanker Pemeriksaan Payudara Sendiri
payudara stadium lanjut. Menurut Pemeriksaan payudara sendiri
Notoatmodjo (2005), pendidikan adalah suatu upaya pendeteksi dini
kesehatan merupakan upaya untuk terjadinya kanker payudara.
mempengaruhi dan juga mengajak Pencegahan untuk deteksi dini ada
individu, keluarga, kelompok tidaknya kanker payudara lebih baik
maupun masyarakat untuk daripada mengobati pada saat
melakukan perilaku sehat. keadaan kanker payudara pada
Pemberian pendidikan kesehatan stadium lanjut dan menjadi lebih
akan mempengaruhi atau berat penangannanya. Perempuan
menggerakkan seseorang agar seharusnya menyadari arti
timbul kemauan untuk melakukan pentingnya mencegah suatu
sesuatu (Prihardini, Iswanti, dan penyakit kanker payudara dengan
Umariyah, 2013). Berdasarkan pemeriksaan payudara sendiri
fenomena di atas dan pentingnya (SADARI) (Mumpuni dan Andang,
upaya pencegahan pada 2014). Pemeriksaan ini dapat
masyarakat maka peneliti tertarik menemukan kanker payudara
untuk meneliti “Pengaruh Pendidikan stadium dini sehingga mendapatkan
Kesehatan Tentang Pemeriksaan pengobatan lebih cepat.
Payudara Sendiri (SADARI)
Terhadap Pengetahuan dan Motivasi Pengetahuan
Melakukannya Pada Wanita Usia Pengetahuan adalah hasil
30-50 Tahun di Desa Joho yang didapatkan dari mengetahui
Mojolaban”. yang terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu. Pengetahuan

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 5
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

seseorang dapat diperoleh dari sendiri dengan menggunakan


proses belajar, dalam proses belajar kuesioner.
sendiri terdapat faktor yang
mempengaruhi seperti motivasi, Analisa Data
sarana informasi, maupun social Analisa data yang dilakukan
budaya. Pengetahuan merupakan adalah analisa deskriptif (Univariat)
sesuatu yang dibentuk secara terus- dengan tabel distribusi frekuensi.
menerus yang akan mengalami Analisis Analisis bivariat merupakan
reorganisasi oleh pemahaman- analisis untuk menguji perbedaan
pemahaman yang baru (Budiman pengetahuan sebelum dan setelah
dan Riyanto, 2013). pendidikan kesehatan antara
kelompok perlakuan dan kelompok
Motivasi kontrol. Data yang diperoleh
Motivasi mengacu pada dilakukan uji normalitas data
adanya dorongan untuk penggerak menggunakan uji Shapiro-wilk. Dari
individu melakukan perilaku tertentu. hasil uji normalitas didapatkan data
Suatu tindakan kesehatan atau terdistribusi tidak normal sehingga
perilaku sehat tergantung pada ada data yang diperoleh dari penelitian
tidaknya motivasi sehingga individu dianalisis dengan uji Wilcoxon
mau untuk melakukan perilaku Signed Rank Test dan uji Mann
sehat. Motivasi dapat dipengaruhi Whitney.
dengan adanya pengalaman,
fasilitas (mis. pendidikan kesehatan), HASIL PENELITIAN
dan sosio-budaya yang kemudian Tabel 1. Distribusi karakteristik
diketahui, dipersepsikan, dan responden
diyakini sehingga terbentuklah suatu Kontrol Perlakuan
Karakteristik
perilaku (Notoadmodjo, 2005). Frek % Frek %
1. Umur
30-40 th 8 40 11 55
METODE PENELITIAN 41-50 th 12 60 9 45
Rancangan Penelitian 2.Pendidikan
Jenis penelitian ini adalah Tidak
1 5 1 5
tamat
penelitian kuantitatif. Metode yang
SD 5 25 4 20
digunakan adalah metode quasi SMP 8 40 7 35
eksperimen dengan pendekatan Non SMA 5 25 7 35
Equivalent Control Group. PT 1 5 1 5

Populasi dan Sampel Tabel 1, menunjukkan distribusi


Populasi dalam penelitian ini responden menurut distribusi umur
adalah wanita berusia 30-50 tahun di responden hampir sama, pendidikan
Desa Joho dengan teknik terbanyak adalah SMP sebanyak 15
pengambilan sampel dengan responden.
Multistage sampling sebanyak 40
responden yang dibagi menjadi dua Tabel 2. Distribusi frekuensi pretest
kelompok, yaitu kelompok perlakuan pengetahuan
dan kelompok kontrol. Kategori
Kontrol Perlakuan
Frek % Frek %
Instrumen Penelitian Tinggi 5 25 6 30
Sedang 10 50 11 55
Instrumen dalam pengumpulan Rendah 5 25 3 15
data pengetahuan dan motivasi Tabel 2, menunjukkan bahwa
melakukan pemeriksaan payudara pretest pengetahuan responden
kategori sedang.

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 6
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

Tabel 3. Distribusi frekuensi posttest Tabel 6, Hasil uji Mann Whitney


pengetahuan untuk pretest pengetahuan antara
kelompok perlakuan dan kelompok
Kategori
Kontrol Perlakuan kontrol diperoleh nilai signifikansi (p-
Frek % Frek % value) sebesar 0,443, karena nilai
Tinggi 6 30 15 70 signifikansi (p)>0,05, maka
Sedang 10 50 4 25
Rendah 4 20 1 5
kesimpulan uji Mann Whitney adalah
H0 diterima, yang artinya tidak
Tabel 3, menunjukkan posttest terdapat perbedaan pretest
pengetahuan kelompok kontrol pengetahuan antara kelompok
sebagian besar responden memiliki perlakuan dan kelompok kontrol.
pengetahuan dalam kategori sedang hasil uji Mann Whitney untuk
(50%) dan kelompok perlakuan pretest motivasi antara kelompok
sebagian besar responden memiliki perlakuan dan kelompok kontrol
pengetahuan kategori tinggi (70%). diperoleh nilai signifikansi (pvalue)
sebesar 0,946 karena nilai
Tabel 4. Distribusi frekuensi pretest signifikansi (p)>0,05, maka
motivasi kesimpulan uji Mann Whitney adalah
H0 diterima, yang artinya tidak
Kontrol Perlakuan terdapat perbedaan pretest motivasi
Kategori antara kelompok perlakuan dan
Frek % Frek %
Tinggi 3 15 2 10 kelompok kontrol.
Sedang 15 75 15 75
Rendah 2 10 3 15 Tabel 7. Hasil Uji Mann Whitney
Posttest
Tabel 4, menunjukkan motivasi
p-
responden sebagian besar Variabel Zhitung
value
Kesimpulan
responden memiliki motivasi dalam Pengetahuan -3,199 0,001 H0 ditolak
kategori sedang Motivasi -3,118 0,002 H0 ditolak

Tabel 5. Distribusi frekuensi posttest


Hasil uji Mann Whitney untuk
motivasi
posttest pengetahuan antara
kelompok perlakuan dan kelompok
Kontrol Perlakuan
Kategori
Frek % Frek %
kontrol diperoleh nilai signifikansi (p-
Tinggi 4 20 4 20 value)<0,05 (0,001<0,05), maka
Sedang 14 70 15 75 kesimpulan uji Mann Whitney adalah
Rendah 2 10 1 5 H0 ditolak, yang artinya ada
perbedaan posttest untuk
Tabel 5, menunjukkan motivasi pengetahuan tentang pemeriksaan
responden sebagian besar payudara sendiri pada kelompok
responden memiliki motivasi dalam perlakuan dan kelompok kontrol.
kategori sedang. Selanjutnya, hasil uji Mann
Whitney untuk posttest motivasi
Tabel 6. Hasil Uji Mann Whitney antara kelompok perlakuan dan
Pretest kelompok kontrol diperoleh nilai
p- signifikansi (p-value)<0,05
Variabel Zhitung Kesimpulan (0,002<0,05), maka kesimpulan uji
value
Pengetahuan -0,767 0,443 H0 diterima Mann Whitney adalah H0 ditolak,
Motivasi -0,068 0,946 H0 diterima yang artinya ada perbedaan posttest
untuk motivasi untuk melakukan
pemeriksaan payudara sendiri pada

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 7
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

kelompok perlakuan dan kelompok PEMBAHASAN


kontrol. Karakteristik Responden
Hasil analisis karakteristik
Tabel 8. Hasil Uji Wilcoxon Signed responden menunjukkan usia
Rank Test Pengetahuan responden yang berbeda-beda
menyebabkan adanya perbedaan
Kelompok Zhitung P Kesimpulan tingkat pengetahuan dan motivasi
Perlakuan -3,544 0,001 H0 ditolak antara satu individu dengan individu
Kontrol -1,633 0,102 H0 diterima yang lain. Hal ini karena usia
mempengaruhi daya tangkap dan
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank pola pikir seorang individu (Budiman
Test pengetahuan pada kelompok & Riyanto, 2013). Karena Semakin
perlakuan diperoleh nilai signifikasi bertambahnya usia seseorang akan
(p) sebesar 0,001. karena nilai semakin berkembang pula daya
p<0,05, maka dapat disimpulkan tangkap dan pola pikirnya, sehingga
bahwa terdapat perbedaan pengetahuan yang diperoleh
pengetahuan pretest dan posttest semakin membaik dan diharapkan
pada kelompok perlakuan. Hasil uji dapat bersikap lebih bijaksana
Wilcoxon Signed Rank Test dalam menentukan suatu keputusan
pengetahuan pada kelompok kontrol termasuk timbulnya motivasi untuk
diperoleh nilai signifikasi (p) sebesar melakukan pemeriksaan payudara
0,102 karena niali p>0,05, maka sendiri sebagai deteksi dini kanker
dapat disimpulkan bahwa tidak ada payudara.
perbedaan pengetahuan pretest dan Menurut Oemiati, Rahajeng dan
posttest pada kelompok kontrol. Kristanto (2011), faktor usia sangat
berpengaruh pada kejadian penyakit
Tabel 8. Hasil Uji Wilcoxon Signed kanker atau tumor. Usia yang rentan
Rank Test Motivasi terkena kanker payudara berkisar
antara 30-50 tahun. Semakin tua
usia responden semakin beresiko
Kelompok Zhitung P Kesimpulan
terkena penyakit tumor atau kanker
Perlakuan -3,335 0,001 H0 ditolak
makin tinggi, yang mencapai
Kontrol -1,342 0,180 H0 diterima
puncaknya pada usia 35 sampai 44
tahun.
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Berdasarkan pendidikan
Test motivasi pada kelompok responden menunjukkan sebagian
perlakuan diperoleh nilai signifikasi besar adalah SMP dimana
(p) sebesar 0,001 karena nilai pendidikan adalah sebuah proses
p<0,05, maka dapat disimpulkan yang bertujuan untuk dapat
bahwa terdapat perbedaan motivasi mengubah sikap dan tingkah laku
pretest dan posttest pada kelompok seseorang atau kelompok dan juga
perlakuan. Hasil uji Wilcoxon Signed suatu usaha untuk mengembangkan
Rank Test motivasi pada kelompok kemampuan dan kepribadian
kontrol diperoleh nilai signifikasi (p) seseorang melaui upaya pengajaran
sebesar 0,180 karena niali p>0,05, dan pelatihan (Budiman& Riyanto,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak 2013). Tingkat pendidikan dapat
ada perbedaan motivasi pretest dan mempengaruhi proses belajar
posttest pada kelompok kontrol. seorang individu sehingga semakin
tinggi pendidikan seseorang,
semakin mudah individu untuk
menerima informasi. Individu yang

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 8
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

memiliki pendidikan yang tinggi dalam melakukan pemeriksaan


diharapkan semakin luas pula payudara sendiri.
pengetahuan individu tersebut Artinya pendidikan kesehatan
tentang pemeriksaan payudara berupaya agar individu, kelompok,
sendiri. atau masyarakat dapat menyadari
Penelitian yang dilakukan oleh atau mengetahui bagaimana cara
Widiawaty (2011) yang menjelaskan untuk memelihara kesehatan,
bahwa terdapat hubungan positif menghindari atau mencegah hal-hal
yang signifikan antara tingkat yang dapat merugikan kesehatan.
pendidikan formal dengan tingkat Hal ini dijelaskan dalam penelitian
pengetahuan wanita tentang kanker Shalini and Nayak (2011) bahwa
payudara. Semakin tinggi tingkat dengan pendidikan kesehatan
pendidikan individu makan semakin tentang payudara sendiri dapat
tinggi pula pengetahuannya. membantu wanita agar mampu
menemukan adanya perubahan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan yang tidak normal pada
Tentang Pemeriksaan Payudara payudaranya
Sendiri Terhadap Pengetahuan Pada penelitian ini kelompok
Kelompok Penelitian perlakuan mengalami peningkatan
Hasil uji Mann Whitney dan uji yang signifikan dibandingkan
Wilcoxon signed rank test untuk kelompok kontrol. Tetapi secara
pengetahuan adalah bahwa umum pengetahuan pada kedua
pemberian pendidikan kesehatan kelompok penelitian mengalami
pada kelompok perlakuan dapat peningkatan. Hal tersebut terjadi
mempengaruhi pengetahuan tentang karena dipengaruhi oleh faktor-faktor
pemeriksaan payudara sendiri di seperti informasi dari luar/media
desa Joho, Mojolaban, Sukoharjo. massa, pengalaman, pendidikan,
Pengetahuan responden tentang usia, dan lingkungan. Informasi yang
pemeriksaan payudara sendiri didapatkan oleh individu baik dari
meningkat secara signifikan karena pendidikan formal maupun
adanya pemberian pendidikan nonformal dapat memberikan
kesehatan tentang pemeriksaan pengaruh jangka pendek sehinggah
payudra sendiri. dapat menghasilkan adanya
Pendidikan kesehatan tentang perubahan atau peningkatan
pemeriksaan payudara sendiri ini pengetahuan (Budiman&Riyanto,
bertujuan untuk memberikan 2013). Seperti penelitian yang
informasi kepada responden tentang dilakukan oleh Sustina, Ticoalu, dan
pengertian, manfaat, kapan, dan Oniba (2013) tentang pengaruh
interpretasi. Pengertian dari pendidikan kesehatan terhadap
pendidikan kesehatan menurut tingkat pengetahuan siswi SMA
Notoatmodjo (2005) yang Negeri 1 Manado tentang SADARI
mendefinisikan pendidikan sebagai deteksi dini kanker
kesehatan merupakan suatu payudara dengan hasil penelitian
kegiatan atau usaha untuk yaitu pendidikan kesehatan dapat
menyampaikan pesan tentang meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan kepada individu, pemeriksaan payudara sendiri
kelompok atau masyarakat. sebagai deteksi dini kanker
Penelitian Gupta, et al (2009) payudara. Dapat diketahui bahwa
menjelaskan bahwa pendidikan pendidikan kesehatan merupakan
kesehatan dapat meningkatkan upaya memberikan informasi
pengetahuan dan praktek wanita

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 9
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

sehingga pengetahuan individu responden 40-50 tahun, dimana


dapat meningkat. pada usia tersebut individu dapat
Hasil penelitian ini mendukung berpikir secara rasional dan memiliki
penelitian yang dilakukan oleh pengetahuan yang lebih luas
Simanjutak, Yunetta, dan Kartikasari sehingga memiliki motivasi
(2014) tentang pengaruh pendidikan responden untuk melakukan deteksi
kesehatan terhadap pengetahuan dini kanker payudara yang lebih
tentang periksa payudara sendiri tinggi. yakni dijelaskan dalam
pada mahasiswi psikologi penelitian Malak, et al (2009) bahwa
menggunakan metode demonstrasi dengan pengetahuan dan dukungan
dengan hasil penelitian yaitu adanya sosial pada seseorang dapat
perbedaan pengetahuan mahasiswi meningkatkan kemauan seseorang
tentang periksa payudara sendiri dalam pelaksanaan pemeriksaan
sebelum dan sesudah diberikan payudara sendiri.
pendidikan kesehatan. Motivasi untuk melakukan
pemeriksaan payudara sendiri
Pengaruh Pendidikan Kesehatan merupakan dorongan yang
Tentang Pemeriksaan Payudara menggerakkan individu secara sadar
Sendiri Terhadap Motivasi untuk mempengaruhi tingkah laku
Kelompok Penelitian atau aktivitas untuk melakukan
Hasil uji Mann Whitney dan uji pemeriksaan payudara sendiri
Wilcoxon Signed Rank Tests untuk sebagai deteksi dini kanker
motivasi adalah terjadi peningkatan payudara. Tujuan dari motivasi
motivasi pada kelompok perlaakuan adalah mendorong manusia untuk
untuk melakukan pemeriksaan melakukan pemeriksaan payudara
payudara sendiri karena adanya sendiri untuk mencapai tujuan atau
pemberian pendidikan kesehatan manfaat dari pemeriksaan payudara
tentang pemeriksaan payudara sendiri (Uno, 2007). Motivasi
sendiri. Pada penelitian ini kelompok merupakan dorongan mental baik
perlakuan mengalami peningkatan dari dalam maupun dari luar yang
motivasi yang lebih tinggi dibanding membuat individu bergerak
kelompok kontrol. melakukan suatu perbuatan yang
Menurut Kayode, Akande, and dipengaruhi oleh faktor yang meiputi
Asagbemi (2005), seseorang tidak kondisi fisik individu, minat, fasilitas,
melakukan pemeriksaan payudara saran dan situasi individu
sendiri karena mereka menganggap (Widayatun, 2007).
tidak terkena penyakit payudara dan Hasil penelitian ini menunjukkan
sedikitnya informasi yang diberikan terdapat pengaruh pendidikan
oleh tenaga kesehatan tentang kesehatan terhadap pengetahuan
pentingnya pemeriksaan payudara dan motivasi melakukan
sendiri kepada wanita. Yakni pemeriksaan sendiri responden. Hal
sebagai hasilnya seorang wanita ini sesuai dengan penelitian Ariyanty
tidak melakukan dan tidak tertarik (2012) tentang efektifitas pendidikan
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan SADARI terhadap sikap
payudara sendiri secara teratur. SADARI pada remaja putri, yang
Adanya pemberian pendidikan menunjukkan bahwa pendidikan
kesehatan tentang pemeriksaan kesehatan dapat mempengaruhi
payudara sendiri mampu sikap SADARI. Seseorang sebelum
meningkatkan motivasi pada wanita melakukan suatu aktivitas atau
dalam melakukan deteksi dini kanker perbuatan perlu adanya motivasi
payudara. Selain itu, rata-rata usia atau dorongan baik dari dalam

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 10
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

maupun dari luar. Dalam penelitian setalah diberikan pendidikan


ini adalah wanota usia 30-50 tahun kesehatan pada kelompok kontrol
memerlukan dorongan untuk dan kelompok perlakuan
melakukan pemeriksaan payudara sebagian besar dalam kategori
sendiri. sedang.
Hasil penelitian ini juga 3. Ada pengaruh pendidikan
mendukung penelitian Hidayati, kesehatan tentang pemeriksaan
Salawati, dan Istiana (2012) tentang payudara sendiri (SADARI)
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan
melalui metode ceramah dan motivasi melakukannya pada
demonstrasi dalam meningkatkan wanita usia 30-50 tahun di Desa
pengetahuan tentang kanker Joho Mojolaban
payudara dan ketrampilan praktik
SADARI menunjukkan bahwa Saran
pendidikan kesehatan dengan 1. Masyarakat
metode demonstrasi dapat Masyarakat perlu secara aktif
meningkatkan pengetahuan dan mencari informasi dan
ketrampilan praktik SADARI. Karena meningkatkan pengetahuan
metode demonstrasi lebih mudah tentang kesehatan terutama
untuk menunjukkan pengertian, ide, deteksi dini kanker payudara
dan prosedur tentang suatu hal dengan pemeriksaan payudara
untuk memperlihatkan bagaimana sendiri (SADARI) khususnya
cara melaksanakan suatu tindakan. wanita usia 30-50 tahun melalui
berbagai sumber seperti,
Keterbatasan Penelitian mengikuti pendidikan kesehatan,
Posisi duduk responden membaca buku, atau jurnal
berdekatan pada saat penelitian kesehatan.
sehingga memungkinkan responden 2. Tenaga Kesehatan
melihat jawaban responden lain Tenaga kesehatan hendaknya
walaupun peneliti dan asisten dapat memberikan informasi
peneliti sudah mendampingi kesehatan tentang pemeriksaan
responden saat menjawab payudara sendiri kepada
kuesioner. masyarakat berupa deteksi dini
kanker payudara melalui kegiatan
SIMPULAN dan SARAN kemasyarakatan seperti,
Simpulan kumpulan PKK dan arisan RT
1. Tingkat pengetahuan dan atau RW.
motivasi responden sebelum 3. Dinas Kesehatan
diberikan pendidikan kesehatan Dinas kesehatan lebih
baik pada kelompok kontrol dan memprioritaskan atau
kelompok perlakuan sebagian memperhatikan program-program
besar dalam kategori sedang. preventif melalui kegiatan
2. Tingkat pengetahuan responden pendidikan kesehatan kepada
pada kelompok kontrol setelah masyarakat.
pendidikan kesehatan sebagian 4. Peneliti Lain
besar tetap pada kategori sedang Peneliti selanjutnya diharapkan
dan tingkat pengetahuan dapat mengembangkan penelitian
kelompok perlakuan setelah serupa dengan pengembangan
pendidikan kesehatan sebagian penelitian lebih lanjut seperti
besar dalam kategori tinggi. dengan menggunakan metode
Sedangkan motivasi responden pendidikan kesehatan yang

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 11
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

berbeda, menambah variabel, Pendidikan Kesehatan


dan jumlah sampel sehingga Melalui Metode Ceramah
mendapatkan hasil penelitian dan Demonstrasi Dalam
yang lebih signifikan dan spesifik.. Meningkatkan Pengetahuan
Tentang Kanker Payudara
DAFTAR PUSTAKA dan Ketrampilan Praktik
Ariyaty, Frincessca Wenny. 2012. SADARI. Jurnal Kebidanan
Efektivitas Pendidikan Vol. 1 No. 1. Februari 2013
Kesehatan Sadari Terhadap
Sikap Sadari Pada Remaja Kayode, Akande and Osagbeni.
Putri Kelas Xi Di Sma 2005. Knowledge, Attitude,
Negeri 1 Pajangan Bantul. And Practice of Breast Self
Jurnal Kebidanan Vol 5, No Examination Among Female
4. Universitas Gadjah Mada Secondary School Teachers
Yogyakarta In Ilorin Nigeria. European
Journal of Scientific
Budiman dan Riyanto, Agus. 2013. Research Vol 10 No 3
Kapita Selekta Kuesioner: (2005)
Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Kholid, Ahmad. 2012. Promosi
Jakarta: Salemba Medika Kesehatan: Dengan
Pendekatan Teori Perilaku,
Depkes RI. 2014. Hilangkan Mitos Media, Dan Aplikasinya.
Tentang Kanker. Jakarta: Rajawali Pers
http://www.depkes.go.id
diakses 5 Mei 2015 pukul Malak, et al. 2009. Effect of Peer
20.00 WIB Education, Social Support,
And Self Esteem On Breast
Depkes RI. 2015. Pusat Data Dan Self Examination
Informasi Kementerian Performance And
Kesehatan RI. Knowledge Level. Asian
http://www.depkes.go.id Pacific Journal of Cancer
diakses 2 Mei 2015 pukul Prevention Vol 10 (2009)
23.00 WIB
Manuaba, Tjakra W. 2010. Panduan
Dinas Kesehatan Kota Sukoharjo. Penatalaksanaan Kanker
2014. Profil Kabupaten Solid Peraboi 2010. Jakarta:
Sukoharjo 2011 Sagung Seto

Gupta, et al. 2009. Impact of Health Mumpuni, Yekti dan Andang,


Education Intervention Tantrini. 2013. 45 Penyakit
Program Regrading Breast Musuh Kaum Perempuan
Self Examination by Women Waspada!!!. Yogyakarta :
In a Semi-Urban Area of Rapha Publishing
Madhya Pradesh India.
Asian Pacific Journal of Notoatmodjo, S. 2005. Promosi
Cancer Prevention Vol 10 Kesehatan Teori Dan
(2009) Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta
Hidayati, A, Salawati, T, dan Istiana,
S. 2012. Pengaruh

Publikasi Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Terhadap 12
Pengetahuan Dan Motivasi Melakukannya Pada Wanita Usia 30-50 Tahun Di Desa Joho
Mojolaban
(Agissia Citra Sari)

Oemiati, R, Rahajeng, E, dan


Kristanto, A. Y. 2011. Suastina, I.D.A.R, Ticoalu S.H.R dan
Prevalensi Tumor Dan Onibala, F. 2013. Pengaruh
Beberapa Faktor Yang Pendidikan Kesehatan
Mempengaruhinya Di Terhadap Tingkat
Indonesia. Bulletin of Health Pengetahuan Siswi Tentang
Research. Vol. 39, No.4, Sadari Sebagai Deteksi Dini
2011: 190 – 204 Kanker Payudara Di Sma
Negeri 1 Manado. Jurnal
Prihardini, M, Iswanti, D.I, dan Keperawatan. Volume 1.
Umariyah, S.N. 2013. Nomor 1. Agustus 2013
Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Dengan Metode Uno, H B. 2007. Teori Motivasi Dan
Demonstrasi Dan Metode Pengukurannya: Analisis di
Leaflet Terhadap Motivasi Bidang Pendidikan. Jakarta:
Ibu Dalam Pemberian Bumi aksara
Makanan Bergizi Bagi Balita
Di Posyandu Kunthisari Widayatun, T R. 2009. Ilmu Perilaku.
Jetak Kabupaten Semarang. Jakarta: Agung Seto
Jurnal Kebidanan Vol. V No.
02, Desember 2013 Widiawaty, Nanik. 2011. Hubungan
Tingkat Pendidikan Formal
Riskesda. 2013. Laporan Hasil Riset Dan Tingkat Pengetahuan
Kesehtan 2013. Wanita Tentang Kanker
http://www.riskesda.litbang.d Payudara Dengan Kejadian
epkes.go.id diakses 17 Mei Kanker Payudara Di
2015 pukul 20.00 WIB Borokulon Banyuurip
Purworejo. Jurnal
Komunikasi Kesehatan Vol.
Shalini, V.D and Nayak, M. 2011. 2 No. 2 (2011)
Awareness And Impact of
Education On Breast Self Widyanto, F C. 2014. Keperawatan
Examination Among College Komunitas Dengan
Going Girls. Indian Journal Pendekatan Praktis.
of Palliative Care Vol 17 Yokyakarta: Nuha Medika
May 2011
* Agissia Citra Sari : Mahasiswa S1
Simanjutak, M R, Yunetta, Agus E N, Keperawatan UMS. Jln A.Yani
dan Kartikasari, M Nur D. Tromol Pos 1 Kartasura
2014. Pengaruh Pendidikan **Arina Maliya S.Kep., M.Si.Med.
Kesehatan Terhadap Dosen Keperawatan UMS Jln A.Yani
Pengetahuan Tentang Tromol Pos 1 Kartasura
Periksa Payudara Sendiri ** Kartinah A.Kep., S.Kep. Dosen
Pada Mahasiswi Psikologi. Keperawatan UMS Jln A.Yani
Kebidanan Vol. 3 No. 1 Tromol Pos 1 Kartasura
(2014)

Soemitro, Monty P. 2012. Blak-


Blakan Kanker Payudara:
Temukan Sedini Mungkin.
Bandung: Qanita

Publikasi Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai