Anda bisa mencatatnya dalam berbagai aplikasi, mulai dari buku catatan,
aplikasi keuangan di ponsel pintar atau mencatat di google sheet/excel.
Misal, gaji rutin, insentif bulanan, honor freelance work, dividen dari
kepesertaan modal di sebuah bisnis, hingga pendapatan bunga dari aset
yang Anda putarkan di produk keuangan.
Ada pula kelompok pengeluaran untuk utang, mulai dari tagihan kartu
kredit, cicilan KPR atau KKB, dan lain-lain. Porsi pengeluaran untuk pos
utang maksimal memakan 30 persen dari total penghasilan Anda, idealnya.
2. Langsung eksekusi
Setelah membagi penghasilan ke dalam pos-pos perencanaan anggaran,
saatnya langsung beraksi. Misalnya, tagihan kartu kredit langsung Anda
bayarkan jangan pakai ditunda-tunda lagi. Begitu juga untuk porsi
tabungan atau investasi, segerakan untuk merealisasikan.
Bagaimana dengan pos lain? Untuk pos belanja rutin, Anda bisa
membaginya dengan sistem konvensional memakai amplop. Jumlahkan
total kebutuhan setiap pekan, lalu bagi uang dalam amplop-amplop sesuai
peruntukan uang.
3. Catat pengeluaran
Lalu, perbarui angka terakhir di catatan Anda sehingga setiap saat Anda
bisa mengetahui berapa nilai pengeluaran yang sudah terjadi sekaligus
mengetahui berapa sisa anggaran yang tersedia.
Cara ini akan membantu Anda supaya lebih disiplin dalam membelanjakan
penghasilan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan di awal.
Selain itu, Anda bisa terhindar dari situasi kehabisan uang di akhir bulan.
4. Evaluasi
Setiap selesai satu siklus anggaran bulanan, Anda bisa langsung melihat
pos mana saja yang jebol atau melampaui perencanaan. Juga, mana pos
yang ternyata menghabiskan anggaran di bawah rencana. Ini akan
membantu Anda menyusun rencana anggaran lebih baik lagi di bulan
berikutnya.