Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Padang


Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik
Kelas/Semester : XI/
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit
Kompetensi Dasar
3.4 Menentukan sistem dan komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal dan
fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah
tangga (home appliances).
4.4 Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal dan
fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah
tangga (home appliances).

A. KOMPONEN DAN PERALATAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK


TEGANGAN RENDAH FASA TUNGGAL dan FASA TIGA
1. APP dari PLN (kWH Meter)
APP (Alat Pengukur dan Pembatas) biasa disebut juga dengan meteran
PLN (kWH meter). Alat ini berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel dari
tiang listrik ke instalasi dalam rumah. Selain itu, APP berfungsi sebagai pengukur
daya listrik (kWH meter) yang digunakan disebuah rumah, dan sebagai
pembatas/pemutus arus saat arus listrik di rumah tersebut berlebihan. Pemutus
arus ini berupa MCB (Mini Circuit Breaker) atau sekring. APP menyalurkan
listrik menuju ke PHB (Perlengkapan Hubung Bagi). KWh Meter adalah alat yang
digunakan dalam mengukur besarnya tegangan yang digunakan pada setiap piranti
listrik dalam menentukan besaran setiap pemakaian dalam satuan kilo watt jam
(KWh). Berikut gambar bentuk dan konstruksi dari KWh Meter.

Gambar 1. Bentuk fisik dari KWh Meter


Kwh meter bisa bekerja karena di dalamnya ada suatu belitan yang
menghasilkan fluksi-fluksi yang berinteraksi sehingga dapat memutar suatu
piringan kwh meter. Untuk memahami bagaimana kwh meter dapat bekerja, maka
harus tahu bagian-bagian konstruksinya

Gambar 2. Konstruksi dari Kwh Meter


Perputaran dari piringan aluminium terjadi karena interaksi dari kedua
medan magnet ini. Fluks magnetik akan membangkitkan arus Eddy pada piringan
yang akan menghasilkan gaya yang melawan arah putaran piringan. Gaya yang
dihasilkan berbanding lurus terhadap sudut fasa antara fluks-fluks kumparan
tegangan dan kumparan arus. Gaya ini sebanding dengan daya aktif V I cos ,
yang sama dengan kecepatan putaran piringan. Jumlah putaran dalam waktu
tertentu akan memberikan pengukuran dari energi yang digunakan karena energi =
daya dikalikan dengan waktu. Berikut merupakan diagram instalasi dari KWh 1
fasa dan 3 fasa yang sering dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Gambar 3. Diagram instalasi dari Kwh meter 1 fasa

Instalasi
Pelanggan

Instalasi
PLN

Gambar 4. Diagram instalasi dari Kwh meter 3 fasa


Gambar 5. Diagram Pengawatan dari Kwh meter 3 fasa

2. PHB (Papan Hubung Bagi)


PHB berfungsi untuk menerima energi listrik dari APP, mendistribusikan
dan mengontrol penyalurannya melalui sirkuit cabang ke PHB cabang (misalnya
pada rumah bertingkat) atau dari PHB langsung melalui sirkuit akhir ke beban,
seperti stop kontak, lampu dan peralatan listrik lainnya. Di dalam PHB terdapat
alat pengaman berupa MCB atau pengaman lebur (sekring) dengan ukuran
tertentu. Selain itu, di dalam PHB juga terdapat perlengkapan lainnya seperti
kabel pembumian dan terminal kabel.
Bentuk PHB yang menggunakan pengaman berupa sekring

Gambar 6. Bentuk PHB yang menggunakan pengaman berupa sekring


Bentuk PHB yang menggunakan pengaman berupa MCB

Gambar 7. Bentuk skema PHB yang menggunakan pengaman berupa MCB

3. Sekering (Pengaman Lebur)


Sekering merupakan alat pengaman dari gangguan arus lebih ataupun
hubung singkat. Di dalam beberapa sekering dipasang kawat perak sebagai
sambungan sekering yang akan meleleh jika terjadi gangguan arus lebih atau arus
hubung singkat. Ukuran sekering harus menurut aturan yang ditetapkan dalam
PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yaitu maksimal sebesar 2,5 kali arus
nominalnya.
Cara kerja fuse, jika dalam sebuah sistem rangkaian elektonik atau
rangkaain listrik terjadi arus lebih maka sekering (fuse) akan putus sehingga arus
listrik tidak lagi mengalir dalam sistem tersebut untuk mengamankan komponen
lain. Kelebihan arus tersebut dapat disebabkan karena adanya hubung singkat atau
karena kelebihan beban output. Banyak terjadi kebakaran karena hubung singkat
akibat sekering tidak berfungsi, rusak, atau bahkan karena tidak dipasang sama
sekali.
Gambar 8. bentuk Sekring dan bagian-bagiannya
Untuk Fuse mempunyai tanda khusus:
2A = Merah Jambu
4A = Coklat
6A = warna Hijau
10A = warna Merah
15A = warna Kelabu
20 A = warna Biru
25A = warna Kuning
35A = warna Hitam
50A = warna Tembaga
6/500 artinya untuk kekuatan kuat arus 6 Ampere pada tegangan 500 Volt

4. MCB
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi
relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB (Miniature Circuit
Breaker) adalah alat yang berfungsi untuk memutus hubungan listrik yang bekerja
secara otomatis apabila ada arus atau beban lebih yang melebihi kapasitas
nominal dari MCB tersebut. misalnya jika terjadi short circuit atau hubung pendek
atau konslet, maka MCB akan jatuh / trip atau mati dengan sendirinya atau secara
otomatis. Sebagai pembatas beban, MCB dipasang bersama KWH meter dan
disegel oleh PLN biasanya bertuas warna biru. Sedang untuk pengaman instalasi
listrik di dalam alat ini bertugas menggantikan sekring biasanya warna hitam pada
tuasnya. Untuk pengoperasiannya sangat sederhana yakni menggunakan tuas naik
(on) dan turun (off).
MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :
a. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada
salah satu fasanya.
b. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat
atau beban lebih.
c. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban
lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban
lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika
terjadi hubung singkat. Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama
dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan
(bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada
besarnya arus yang harus ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak.
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan
untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang
disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub
yang lainnya juga akan ikut terputus. Berikut gambar bentuk dan bagian - bagian
dari MCB.

Gambar 9 MCB 1 fasa Gambar 10. MCB 3 fasa


Gambar 11. Bagian-Bagian MCB
Keterangan gambar :
1. Actuator lever : digunakan untuk melakukan reset secara manual (layaknya
saklar), selain itu juga digunakan untuk menunjukkan status pemutus arus
(aktif/tidak).
2. Actuator mechanism
3. Contacts
4. Terminal
5. Bimetallic strips
6. Calibration screw
7. Selenoid
8. Arc divider/extinguisher
5. Kotak Kontak atau Stop Kontak
Stop kontak merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk
mendistribuskan energi listrik dari instalasi rumah ke beban (televisi, radio, rice
cooker, mesin cuci dan alat elektronik lainnya). Stop kontak biasa disebut juga
dengan kotak kontak. Pasangan stop kontak adalah tusuk kontak yang biasa disebut
juga dengan steker (colokan).
Aturan pemasangan stop kontak :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus
dilengkapi tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah
kanan atau di sebelah bawah.
Stop kontak dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Stop Kontak Biasa
Stop kontak ini biasanya juga disebut KKB (kotak kontak biasa). Stop kontak ini
digunakan untuk daya listrik relatif kecil. Pada instalasi rumah, stop kontak
biasa lebih banyak digunakan daripada stop kontak khusus. Berdasarkan
bentuknya, stop kontak terdapat beberapa macam yaitu stop kontak biasa, stop
kontak dengan hubungan tanah, dan stop kontak tahan air/tetesan. Sedangkan
berdasarkan pemasangannya, stop kontak terdiri dari stop kontak yang dapat
ditanam dalam dinding dan stop kontak yang dipasang di permukaan dinding.

Gambar 12. Stop kontak biasa


Jika kita memasang stop kontak dengan ketinggian kurang dari 125 cm, kita
harus memberikan pengaman (tutup) baik dengan cara diputar atau cara
pengaman yang lain untuk melindungi penghuni rumah dari bahaya tersengat
listrik, karena stop kontak tersebut sangat mudah dijangkau, bahkan oleh anak-
anak.
b. Stop kontak khusus
Stop kontak ini biasanya disebut juga dengan KKK (kotak kontak khusus). Stop
kontak ini digunakan untuk daya listrik yang relatif besar. Pada instalasi rumah,
stop kontak ini dipasang beberapa buah. Artinya, kebutuhan jauh lebih sedikit
dari stop kontak biasa. Contoh penggunaan stop kontak khusus adalah stop
kontak yang mempunya keamanan (sefety) dari jangkaun anak-anak dan untuk
menyuplai listrik pada air conditioner (AC) atau water heater. Berdasarkan cara
dan bentuk pemasangannya, stop kontak khusus dapat dipasang di luar dinding
atau ditanam di dalam dinding.

Gambar 13. Stop kontak khusus (sefety)

TATA LETAK STOP KONTAK

Pemasangan stop kontak pada rumah tinggal dimaksudkan untuk


mendapatkan sumber tegangan listrik dengan cara yang mudah dari instalasi
listrik yang terpasang di rumah tersebut. Peralatan-peralatan yang memerlukan
sumber listrik diantaranya peralatan rumah tangga, peralatan hiburan dan
peralatan industri. Berikut penjelasan peletakan stop kontak pada tiap jenis
ruangan.
a. Ruang tamu
Stop kontak yang ditempatkan di ruang tamu dapat digunakan untuk
menghidupkan kipas angin dan peralatan listrik lainnya. Posisi stop kontak
adalah 150 cm dari lantai. Jaraknya dari sudut ruangan minimal 20 cm dan
tidak dipasang di tempat yang akan terhalangi bila daun pintu atau daun
jendela terbuka.
b. Ruang keluarga
Stop kontak yang dipasang di ruang keluarga dapat digunakan untuk
memberikan sumber tegangan listrik untuk peralatan elektronik, seperti TV,
radio, dan tape recorder. Penempatan komponen tersebut sama dengan
penempatan stop kontak di ruang tamu.
c. Kamar tidur
Stop kontak yang terdapat di kamar tidur dapat digunakan untuk
memberikan sumber tegangan listrik untuk kipas angin atau sejenisnya.
Penempatan atau cara pemasangannya sama seperti di ruang tamu.
d. Ruang dapur
Stop kontak yang ditempatkan di ruang dapur dapat difungsikan untuk
memberikan sumber tegangan listrik untuk peralatan seperti kompor listrik
dan lain-lain.

B. Sistem Instalasi Penerangan Listrik Tegangan Rendah Fasa Tunggal dan Fasa
Tiga

Berdasarkan peraturan instalasi listrik bahwa daya listrik terpasang lebih dari
4400 VA pada tegangan 220 volt harus dibuat dengan sistem 3 fasa, apabila kurang
dari 4400 VA bisa dibuat dengan sistem 1 fasa. Jumlah lampu untuk instalasi 1
kelompok maksimal 11 titik beban. Dalam pembagian kelompok kita harus
mengusahakan beban tiap kelompok seimbang dan daya tiap kelompok tidak lebih
dari 100 VA. Bagi instalasi yang besar sekali, PHB nya tidak dapat diletakkan satu
tempat, karena untuk mencapai titik penerangan yang jauh dibutuhkan kawat yang
terlampau panjang. Karena itu instalasi ini dibagi menjadi beberapa papan pembagi
yang tersebar dibeberapa tempat yang berjauhan dengan demikian papan saklar
pada beberapa tempat saling dihubungkan dengan sesamanya.
Pembagian group instalasi khususnya pada bangunan, bertujuan agar jika suatu
ketika terjadi gangguan instalasi pada ruangan/ blok ruangan tertentu tidak
mengakibatkan seluruh bangunan padam total. Umum kita jumpai pembagian group
instalasi terdapat pada bangunan bertingkat. Dalam pembagian grup instalasi listrik,
digunakan kotak pengaman box MCB, dimana masing-masing group instalasi
dibatasi oleh MCB. Tetapi jika menggunakan kotak pengaman berupa box sekering
tentu saja harus menentukan box sekering yang akan digunakan dalam pembagian
group instalasi.

Ilustrasi gambar dari pembagian group instalasi


saluran kabel yang digunakan ke masing-masing MCB hanya kabel phasa (kabel
hitam), sedangkan kabel netral (kabel biru) dan kabel ground (kabel kuning) masing-
masing group langsung disambungkan dari kabel sumber listrik(dalam hal ini
berasal dari kabel NYM 3x4 mm²).
Penggunaan MCB utama

Jika menggunakan beberapa group instalasi ada baiknya baiknya menggunakan


MCB utama sebelum dibagi menjadi beberapa group instalasi. MCB utama yang
dimaksud bukan MCB pembatas dari daya terpasang. MCB utamanya sebaiknya
jangan sampai melebihi besarnya MCB pembatas dari daya terpasang. karena fungsi
dari MCB utama ini harusnya menjaga agar jangan sampai MCB pembatas dari daya
terpasang terputus.
Contoh diagram 1 garis 1 fasa, 2 grup

Daftar rekapitulasi daya

Rekapitulasi Arus

Menghitung tarif listrik


Untuk bisa membuat perhitungan biaya pemakaian daya sebuah / beberapa
perangkat elektronik, harus memiliki beberapa data yang menjadi dasar dalam
melakukan perhitungan, yaitu : harga listrik per kwh dan nilai konsumsi daya
perangkat. Setelah mengetahui harga per kwh, kita tinggal menghitung besar
pemakaian daya untuk pengoperasian sebuah / beberapa perangkat elektronik yang
ada di rumah. Berdasarkan metode pengoperasian-nya, konsumsi daya perangkat
elektronik di bagi menjadi dua, yaitu statis (tetap) dan dinamis (berubah-ubah).
1. Perangkat Elektronik Konsumsi Daya Statis
Konsumsi daya statis adalah perangkat akan mengkonsumsi jumlah daya
yang sama terus menerus dari awal pengoperasian hingga akhirnya dimatikan /
mati dengan sendirinya (otomatis). Perangkat elektronik dengan konsumsi daya
statis yang digunakan di rumah adalah lampu penerangan. Beberapa perangkat
elektronik umum lainnya yang mengkonsumsi daya secara statis adalah kipas
angin, vacuum cleaner, komputer dan televisi.

Perhitungan pemakaian perangkat elektronik konsumsi daya statis


Contoh 1.
Lampu penerangan berdaya 5 Watt ~ 220 Volt, rata-rata dinyalakan selama 12
jam sehari, jika harga per KWH adalah Rp. 864,2,-
pemakaian per hari :
= ((5 Watt / 1000) x 12 jam) x Rp. 864,2,-
= (0,005 kwh x 12 jam) x Rp. 864,2,-
= 0,06 kwh x Rp. 864,2,-
= Rp. 51,85,-
pemakaian per bulan :
= Rp. 51,85,- x 30
= Rp. 1.555,56,-

2. Perangkat Elektronik Konsumsi Daya Dinamis


Perangkat konsumsi daya dinamis adalah perangkat hanya mengkonsumsi daya
berdasarkan kondisi / ukuran tertentu. Kondisi / ukuran tersebut ditentukan oleh
sebuah suku cadang tambahan yang sudah ada di dalam perangkat tersebut. Suku
cadang tambahan ini berfungsi sebagai penentu dan pemicu kapan mesin harus
menyala atau mati secara otomatis dan berkesinambungan. Perangkat elektronik
dengan konsumsi daya statis yang digunakan di rumah rice cooker, coffee maker,
termos listrikAir Conditioner / AC, lemari es, strika
Perhitungan pemakaian perangkat elektronik konsumsi daya Dinamis
Contoh 2
Rice cooker 1,8 liter berdaya 350 Watt mampu menanak 0,8 liter beras menjadi
nasi dalam waktu 25 menit. Maka pemakaian daya rice cooker selama 25 menit
adalah :
= ((350 / 1000) x 25) / 60
= (0,35 x 25) / 60
= 8,75 / 60
= 0,14583 kwh atau 0,14583 x 1000 = 145,83 Watt.
Sehingga, biaya yang harus dibayarkan untuk pemakaian daya listrik sebesar
0,14583 kwh :
= 0,14583 x 864,2
= Rp. 126,03,-

Anda mungkin juga menyukai