KEPERAWATAN MATERNITAS
POST KEMOTERAPI
Disusun oleh :
Tery Maya Sari Wahyudi
201510300511034
D3 KEPERAWATAN
T.A 2017
A. Definisi Kanker
Kanker merupakan nama umum untuk sekumpulan penyakit yang
perjalanannya bervariasi yang ditandai dengan oleh pertumbuhan sel yang
tidak terkontrol, terus-menerus, tidak terbatas, merusak jaringan setempat dan
sekitarnya serta dapat bermetastase. Hal ini disebut kanker karena tumbuhnya
bercabang-cabang menginvasi jaringan sehat di sekitarnya, menyerupai
kepiting (cancer).
Kanker dapat , menyerang berbagai sel pada seluruh organ di dalam tubuh,
dari kaki sampai pada kaki. Dalam keadaan normal sel hanya akan membelah
diri bila tubuh memerlukan, misalnya bila ada sel-sel yang rusak atau mati
sehingga perlu diganti sedangkan pada sel kanker akan membelah meskipun
tidak diperlukan. Akibatnya akan terjadi sel-sel baru yang berlebihan dan sel-
sel baru ini mempunyai sifat sama seperti induknya yaitu berproliferasi cepat.
Dalam praktek kehidupan sehari-hari kanker sering disamakan dengan
tumor padahal makna dari kanker itu sendiri sudah berarti bersifat ganas
sedangkan tumor bisa merupakan neoplasma yang bersifat jinak maupun
ganas. Tumor sendiri terbagi menjadi dua yaitu tumor jinak (benigna/non-
cancerous) dan tumor ganas (cancerous).
B. Insidensi Kanker
Dalam daftar fakta mengenai insidensi kanker yang dikeluarkan WHO
pada januari 2010 diksebutkan bahwa kanker adalah penyebab utama
kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,4 juta kematian (sekitar 13%
dari kematian) pada tahun 2004. Kanker yang paling banyak terjadi adalah
kanker paru (1,3 juta kematian/ tahun), kanker saluran pencernaan (803,000
kematian/tahun), kanker kolorektal (639.000 kematian/tahun) , kanker hati
(610.000 kematian/tahun) dan kanker payudara (519,000 kematian/tahun).
Lebih dari 70% dari kematian kanker terjadi di negara-negara berpenghasilan
rendah dan menengah dimana sumber daya yang tersedia untuk pencegahan,
diagnosis dan pengobatan kanker sangat terbatas bahkan tidak ada . Kematian
yang disebabkan kanker di seluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat
menjadi 11,5 juta kematian pada tahun 2030.
C. Etiologi Kanker
a) Faktor Genetik
Menurut Baradero dan koleganya (2007) yang termasuk ciri umum kanker
herediter, yaitu: (1) Kanker akan muncul pada usia yang lebih muda
sekitar 20 tahun, bila dibandingkan kanker yang tidak herediter. (2) Untuk
insiden tinggi yang paling banyak ditemukan untuk kanker bilateral terjadi
pada organ yang berpasangan seperti dada, ovarium, ginjal dan tiroid, (3)
Angka munculnya kanker yaitu pada dua atau lebih dari anggota keluarga
dalam satu generasi yang sama.
b) Lesi Prakanker
Apabila terdapat lesi dan tumor benigna tertentu maka akan mempunyai
kecenderungan untuk menjadi malignan, oleh karena itu perlu adanya
terapi sesegera mungkin (The Yogyakarta Womens Health Initiative, 2008).
c) Faktor Sistem Imunologi
Kegagalan mekanisme imun dapat menjadi factor predisposisi seseorang
untuk mendapat kanker tertentu (Barado et all, 2007) hal ini didukung
oleh bukti yang terjadi, antara lain:
1. Kejadian kanker dan pertumbuhan tumor tinggi terjadi pada masa
anak-anak dan lanjut usia. Hal ini terjadi karena dua periode tersebut
adalah ketika sistem imun tubuh sedang lemah (Barado,dkk, 2007).
2. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa tingginya pertumbuhan
neoplasma pada individu ditemukan pada individu yang menerima
obat-obat imunosupresif seperti siklosporin.
d) Faktor Efek dari Hormonal
Hormon dapat mempengaruhi munculnya kanker pada alat-alat tubuh yang
dipengaruhi olehnya, misalnya kanker payudara, prostat, dan uterus
dianggap tergantung pada kadar hormon endogen untuk pertumbuhannya
(Brunner & Suddarth, 2001).
e) Faktor Obat-obatan
The International Agency for Research on Cancer (cit Baradero, 2007)
telah mengidentifikasikan berbagai macam obat yang berpotensi
mempunyai efek karsinogenik pada manusia, antara lain:
1. Zat-zat sitotoksiknasetin, adalah zat-zat yang terkandung dalam
kemoterapeutika.
2. Obat-obat imunosupresi
3. Steroid androgenic anabolik
4. Analgesik yang mengandung fenasetin, diketahui dapat meningkatkan
resiko pada kanker saluran kemih.
f) Faktor Lingkungan
Lingkungan menjadi factor penentu utma pada sebagaian besar kejadian
kanker secara sporadic.(Robbins, 2007). Faktor lingkungan terdiri dari
berbagai macam antara lain, paparan radiasi, asbeston, pestisida, polusi
udara dan nuklir (Brannon & Feist, 2007).
g) Virus
Salah satu kanker yang disebabkan oleh virus adalah kanker serviks. Virus
yang menyebabkan yaitu herpes simpleks tipe II, sitomegalovirus, dan
human papilloma virus (HPV) tipe 16 dan 18 yang masuk serviks saat
terjadinya koitus (Brunner & Suddarth, 2001). Selain itu infeksi HIV yang
berakibat AIDS dapat mengakibatkan meningginya resiko terkena
penyakit ganas karena menurunnya system kekebalan (Jong, 2004). Dua
jenis kanker yang biasanya dihubungkan dengan AIDS, yaitu sarkoma
kaposi dan Limfoma non-Hodgkin (Brannon & Feist, 2007)
h) Kebiasaan Pola hidup
1. Merokok
2. Kegiatan seksual yang buruk
D. Penyebaran Kanker
Kanker dapat bermetastase ke bagian tubuh yang lain melalui tiga cara, yaitu
antara lain :
a) Melalui Pembuluh Limfa
Penyebaran melalui jaringan limfa sering disebut juga penyebaran secara
limfogen.. Cara penyebarannya yaitu sel kanker dengan mudah
menginvasi pembuluh limfa melalui celah-celah jaringan. Kemudian
kelompok sel-sel iniakan membentuk embolus dalam aliran limfa yang
akan tersangkut ke limfonodi regional terdekat.
b) Melalui Pembuluh Darah
Penyebaran melalui pembuluh darah disebut juga penyebaran secara
hematogen. Sel-sel kanker mudah untuk menembus dinding pembuluh
vena yang tipis kemudian sebagai embolus, sel-sel ini akan dibawa oleh
aliran vena ke berbagai organ misalnya hepar, paru-paru. Sel-sel kanker
sulit untuk menembus pembuluh arteri karena dindingnya tebal dan jarang
ditemui penyebaran sel kanker melalui pembuluh arteri.
c) Penyebaran perkontinuatum
Penyebaran ini terjadi pada sel-sel kanker yang terletak dalam rongga-
rongga serosa seperti pada rongga perut, rongga pleura dan rongga
pericardium. Sel kanker dapat masuk ke dalam rongga-rongga ini sehingga
memungkinkan langsung pada sisi yang bervariasi.
E. Penatalaksanaan Kanker
Beberapa penanganan kanker atau terapi untuk pengidap kanker antara lain :
a) Pembedahan
Pembedahan dilakukan biasanya dapat dilakukan pada kanker yang
bersifat lokal atau pada sebelum stadium 2 (Otto, 2003). Terapi
pembedahan pada penanganan kanker pada dasarnya mempunyai lima
tujuan pokok primer yaitu :
1. Penanganan primer yaitu dengan pengangkatan tumor ganas dan batas
jaringan normal.
2. Terapi adjuvant yaitu dengan pengangkatan jaringan untuk mengurangi
resiko insidensi kanker, pertumbuhan, kekambuhan termasuk juga
terapi untuk pengurangan ukuran tumor.
3. Terapi penyelamatan yaitu dengan melakukan pembedahan luas untuk
mengobati kekambuhan lokal setelah dilakukan penanganan primer.
4. Terapi paliatif yaitu digunakan untuk mengurangi penyakit atau untuk
mengatasi gejala tanpa mengobati kanker secara pembedahan.
b) Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan radiasi ionisasi untuk membunuh sel kanker.
Proses kerjanya berdasarkan prinsip bahwa sel yang paling rentan terhadap
efek perusak dari radiasi adalah sel-sel yang berada pada stadium S dan M
siklus sel yang biasanya banyak ditemukan sel tumor. Akan tetapi di siklus
tersebut juga terdapat sel-sel normal sehingga hal ini juga akan merusak
dari sel normal itu sendiri. Efek dari terapi radiasi antara lain dapat
merusak bahkan mematikan sel normal, depresi sumsum tulang dan
deskuamasi kulit (Corwin, J Elizabeth 2009). Tujuan terapi radiasi secara
umum menurut Prawirodihardjo (2006) dibagi menjadi dua , yaitu :
1. Radioterapi definitif yaitu bentuk pengobatan yang ditujukan untuk
kemungkinan survive setelah menjalani pengobatan yang adekuat.
2. Radioterapi paliatif yaitu bentuk pengobatan pada pasien yang tidak
memiliki harapan hidup yang panjang. Pada intinya terapi ini hanya
untuk menghilangkan keluhan dan gejala sehingga penderita hidup
dengan lebih nyaman.
c) Kemoterapi
d) Imunoterapi/Bioterapi
Imunoterapi adalah bentuk terapi kanker dengan memanfaatkan dua sifat
atau cirri utama dari system imun. Terapi ini bekerja dengan merangsang
sistem kekebalan pejamu agar dapat berespon lebih agresif terhadap sel
tumor. Terapi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumor dan
mampu mendeteksi semua tempat metastasis sel kanker yang tersembunyi.
Hal ini juga dapat dilakukan dengan pembuatan antibodi yang dapat
menyerang sel-sel tumor (Min, Y.,& Finn, O.J., 2006). Terapi ini
mempunyai efek samping banyak diantaranya penurunan kesadaran,
toksisitas pada ginjal, adanya perubahan-perubahan pada sel-sel darah,
hepatomegali, ikterus, perubahan pada kulit, berefek pada gastrointestinal
dan kardiovaskuler (Otto, 2003).
F. Jenis - jenis kanker
1. Karsinoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh
atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis,
ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon,
rectum, lambung, pancreas, dan esofagus.
2. Limfoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah,
misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan
sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin
(kanker kelenjar limfe dan limfa)
3. Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi
pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.
4. Sarkoma
Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan
tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan
tulang.
5. Glioma
Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di
susunan saraf pusat.
6. Karsinoma in situ
Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang
masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif
(kelainan/luka yang belum memyebar)
KEMOTERAPI
A. Definisi
Terapi kemoterapi menggunakan obat-obatan dari berbagai kelas berbeda
untuk menghancurkan sel-sel yang berada di stadium S, M, atau G pada awal
siklus sel (Corwin, J Elizabeth 2009). Tujuan penggunaan terapi ini terhadap
kanker adalah untuk mencegah multiplikasi sel kanker dan menghambat invasi
dan metastase pada sel kanker. Jadi terapi ini cenderung diberikan bila sel
kanker sudah bermetastase luas sehingga menimbulkan efek sistemik
(Prawirodihardjo, 2006).
B. Syarat kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan jika memenuhi syarat antara lain: keadaan
umum baik skala karnofsky >70), fungsi hati, ginjal dan sistem homeostatik
(darah) baik dan masalah finasial dapat diatasi. Syarat untuk hemostatik yang
memenuhi syarat adalah ;
1. HB > 10 gr%
2. Leukosit > 4.000/dl
3. Trombosit > 100.000/dl
6. DIARE
a) Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti : sereal, roti
dari tepung, kacang, biji-bijian, coklat, buah segar atau yang
dikeringkan, jus buah (pisang, avocado, apel dan anggur
diperbolehkan), sayur mentah, makanan yang banyak mengandung
gas, makanan dan minuman yang mengandung kafein.
b) Gunakan untuk beristirahat.
c) Minum 3 l perhari kecuali merupakan kontraindikasi.
d) Makan sedikit tapi sering.
e) Hindari makanan yang terlalu panas atau dingin.
f) Hindari susu atau produk susu
7. ALOPECIA
Penanganan untuk meminimalkan alopecia adalah :
a) Gunakan sampho bubuk atau yang lembut, sampho dengan bahan
dasar protein, diikuti dengan penggunaan minyak rambut atau
kondisioner setiap 3-5 hari.
b) Minimalkan penggunaan hair dryer, jika memang diperlukan
gunakan dengan panas rendah.
c) Hentikan penggunaan mesin dengan listrik seperti alat pelurus
rambut. Selain itu hentikan pula penggunaan roll rambut, bandana
yang menekan rambut, hair spray, semir rambut karena akan
menyebabkan kerapuhan rambut.
d) Hindari menggosok rambut dan menyisir rambut terlalu keras.
e) Hindari manipulasi rambut yang berlebihan seperti mengikatnya
ekor kuda.
f) Gunakan bantal yang lembut
Min, Y.,& Finn, O.J., 2006. DNA vaccines for cancer too. Cancer Imunology and
Imunotherapy 55, 119.130
National Cancer Control Programme. England: WHO Copyright Jong, Wim De.
(2004).
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses :
Definition & Classification 2001-2002. Philadelphia.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.,
Brunner and Suddarth. (8th edition): editor, Suzame. C. Smeltzer, Brenda
G. Bare; Ahli Bahasa, Agung Waluyo, dkk, editor bahasa Indonesia,
Monica Ester, Ellen Pangabean: EGC