Anda di halaman 1dari 1

UMAR BIN AL-KHATHAH

Nama lengkapnya Umar bin Al-Khathah bin Nufail bin Abdul Uzza Al-Quraisy, biasa
dipanggil Abu Hafsh1 dan digelari Al-Faruq (pemisah antara yang hak dan batil). Ia berwajah
tampan, tangan dan kakinya berotot, jenggotnya lebat dan suka menyemirnya dengan bahan
pewarna al-hinna dan katam, kepala bagian depannya botak, postur tubuhnya tinggi besar,
seolah ia sedang mengendarai karena saking tingginya, warna kulitnya coklat kemerah-
merahan, tubuhnya gelap, dan suaranya lantang.
Ia adalah sosok yang terkenal cerdas dan paling keras wataknya di kalangan pemuda
Quraisy. Ia pandai membaca dan menulis. Pada masa jahiliyah, ia selalu menjadi utusan,
menjadi duta besar, dan menjadi kebanggaan kaum Quraisy.
Tentang Umar bin Al-Khathab, Syifa’ binti Abdullah mengatakan, “Kalau berbicara,
omongnya didengar, kalau berjalan, jalannya sangat cepat, kalau memukul orang lain, pasti
menyakitkan, dan dia benar-benar seorang ahli ibadah.”
Sebelum masuk Islam, ia adalah orang yang sangat memusuhi orang-orang Islam, sampai-
sampai ada orang yang pernah berujar, “Seandainya keledai milik Umar masuk Islam, maka
Ibnul Al-Khathab sekali-kali tidak akan masuk Islam.”
Tatkala ia mengetahui kabar tentang kabar tentang Fatimah-saudara perempuannya-masuk
Islam, ia langsung menemuinya. Di rumah Fatimah, ia menjumpai Khabab bin Art dan Sa’id-
suami Fatimah-sedang mengajari Fatimah membaca Al-Qur’an, maka Umar pun langsung
memukul Fatimah. Fatimah menolak memberikan mushaf kepada Umar kecuali ia bersuci
terlebih dahulu. Umar pun langsung mandi dan membaca mushaf tersebut. Yang pertama kali
dibacanya adalah awal surat Thaha. Allah melapangkan hati Umar dengan bacaan tersebut,
lalu ia langsung pergi ke Darul Arqam dan mengikrarkan diri masuk Islam di hadapan
rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sebelumnya, Hamzah bin Abdul Muthalib telah
mengikrarkan diri masuk Islam.
Umar masuk Islam pada tahun keenam pasca kenabian. Ia berada di urutan ke-40 dari
orang-orang yang mula-mula masuk Islam.
KeIslaman Umar merupakan bukti dari kecintaan Allah dan pemuliaan-Nya terhadap
Umar, di mana Allah mengabulkan do’a Rasulnya, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah
satu di dari kedua orang yang paling Engkau cintai, dengan Abu Jahal atau Umar bin Al-
Khathab.” (HR. At-Tirmidzi)2

1
Hafsh artinya anak singa.
2
Menurut At-Tirmidzi, status hadits ini adalah hasan shahih gharib.
1

Anda mungkin juga menyukai