As Asked
One of the Evidence Based Nursing Tasks
Disusun oleh:
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat-nya yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Adapun tugas makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evidence Based Nursing. Melalui tugas ini kami ucapkan terima kasih atas segala
Tentulan makalah ini sangatlah jauh dari sempurna, kami selaku penulis tak
akan pernah luput dari kesalahan sesuai kodrat manusia. Oleh karena itu, saran dan
kritik dari pembaca kami sanggup dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini
Muhammadiyah Jember
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rasa nyeri saat imunisasi merupakan salah satu penghalang dalam imunisasi.
Selain itu nyeri yang timbul saat imunisasi menjadikan para orang tua menjadi
tidak patuh terhadap jadwal imunisasi anaknya (Reis & Holubkov, 2009).
Selain itu rasa nyeri juga akan menimbulkan kecemasan bukan hanya pada anak
tetapi juga pada orang tua dan tenaga kesehatan (Schechter et al., 2005). Karena
itu prinsip atraumatic care dalam pelaksanaan imunisasi sangat diutamakan. Salah
nyeri. Salah satu teknik untuk mengurangi rasa nyeri adalah dengan kompres
dingin.
imunisasi secara global mencapai 83% dan tidak mengalami perkembangan dari
tahun 2010. Asia Tenggara pada tahun 2011 menjadi benua dengan tingkat
imunisasi di Indonesia menurut data dari Ditjen PPPL Kemenkes RI (2014) hanya
Maluku Utara dengan 17,7%, Jawa Tengah menduduki peringkat ke-4 dengan
Imunisasi pada masa bayi dan anak-anak merupakan sumber nyeri dan
tidak hanya pada anak namun juga dapat terjadi pada keluarga (Razek & El-
Dein, 2009). Kecemasan dan trauma yang ditimbulkan dari nyeri imunisasi
mengalami fobia terhadap jarum dan tindakan medis serta dapat juga
pada anak terutama nyeri yang disebabkan oleh injeksi imunisasi (Lory, 2009
dalam Ismanto, 2015). Atraumatic care pada anak selain untuk meminimalkan
metode dalam atraumatic care adalah dengan ice application atau biasa disebut
dengan kompres es. Menurut penelitian Jose & Umarani (2013) kompres
es terbukti dapat menurunkan persepsi nyeri pada anak usia toodler saat
pengambilan darah vena pada anak yang dirawat di Rumah Sakit terbukti
pada anak pra-sekolah yang akan dilakukan pemasangan infus di rumah sakit
(Sulistiyani, 2009).
Sampai saat ini belum ada intervensi khusus yang dilakukan untuk mengurangi
rasa nyeri serta respon tangisan histeris yang ditimbulkan saat imunisasi
berlangsung selain teknik distraksi (guide imagery) dan pemberian ASI atau
es. Fenomena inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengkritisi jurnal
Trial.
RESUME JURNAL
Tujuan: Vaksinasi dapat menjadi sumber rasa sakit yang signifikan bagi
menggabungkan dingin dan getaran pada skor nyeri selama imunisasi anak
rutin.
Desain dan Metode: Uji coba terkontrol acak prospektif dan open-label
mengurangi child melaporkan rasa sakit saat imunisasi rutin. Skala Wong
Baker Faces digunakan untuk mengumpulkan anak, orang tua, dan Pengamat
Hasil: Lima puluh anak berusia antara 3 dan 18 tahun termasuk dalam
sakit yang diharapkan anak. Kepuasan yang dilaporkan orang tua tidak
berbeda secara signifikan antar kelompok, namun sangat terkait dengan nilai
kecemasan pra-prosedur.
diterapkan untuk mengurangi nyeri anak selama masa vacinasi Ini mungkin
memiliki dampak terbesar pada anak-anak yang lebih muda namun dapat
A. Imunisasi
1. Pengertian Imunisasi
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
transfer antibodi tertentu secara pasif dapat juga dikatakan sebagai imunisasi
(Ranuh, 2014).
2. Tujuan Imunisasi
anak. Tujuan lain dari imunisasi menurut Dwienda et al (2014) yaitu untuk
penyakit tertentu.
B. Nyeri
1. Pengertian Nyeri
(2013) dapat dikatakan sebagai sensori subjektif dan emosional yang tidak
1. Pengertian Kompres Es
fokus perhatian dari stimulus nyeri (Hall & Stockert, 2007). Kompres es yang
dilakukan pada area kulit juga dapat membuat kulit menurunkan respon nyeri
transmisi serabut syaraf sensori A-beta yang lebih besar dan lebih cepat, juga
dengan:
a. Luka terbuka
Apakah sesuai tingkat bukti (fakta) dari Desain penelitiannya tidak ada dalam jurnal.
_
desain penelitian?
Apakah tepat untuk pemilihan sampel pemilihan sampel tepat menggunakan anak-anak yang
dalam penelitian ini? mengikuti imunisasi.
Hubungan antara penilaian orang tua, anak, dan pengamat
DATA Apakah peneliti menggunakan analisis data serta asosiasi penilaian nyeri dengan penilaian kepuasan
ANALYSIS yang tepat atau tidak? diselesaikan dengan menggunakan analisis koefisien
korelasi Pearson.
Apakah peneliti memasukan jenis uji
Peneliti menggunakan uji statistic Chi- square
statistik yang digunakan?
Periset menyajikan hasil penelitian dengan bentuk tabel
Dalam bentuk apa hasilnya disajikan? - -
dan deskripsi sekitar 4-5 kalimat per paragraf.
Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan pada
Dalam bentuk apa hasilnya disajikan?
imunisasi pada anak
RESEARCH kompres es adalah intervensi yang mudah diterapkan
RESULT untuk mengurangi nyeri anak selama vaksinasi. Ini
Adakah rekomendasi spesifik mengenai
mungkin memiliki dampak terbesar pada anak-anak yang
hasil penelitian?
lebih muda namun dapat ditawarkan selama semua
imunisasi
Apakah daftar perpustakaan yang digunakan Dalam penelitian ini terdapat 24 daftar pustaka up to date
up to date?
Apakah daftar pustaka yang digunakan Daftar pustaka dalam penelitian ini sesuai dengan isi
BIBLIOGRAPHY sesuai? pembahasan dan pendahuluan.
Terkait dengan penelitian ini daftar perpustakaan yang di
Apakah daftar pustaka yang digunakan dari
gunakan termasuk jurnal dan buku sesuai dengan bidang
sumber yang terpercaya?
pengetahuan.
Kesimpulan dalam stimulasi thermomechanical dengan
perangkat terapi es ini secara signifikan mengurangi rasa
CONCLUSION sakit selama imunisasi pediatrik pada rentan usiayang
luas dibandingkan dengan kontrol,namun tidak
mempengaruhi prosedur kecemasan
SUGGESTION Jurnal ini tidak menyertakan saran
P : 50 Anak-anak yang berusia minimal 3 sampai 18 tahun memenuhi syarat untuk
I : letakkan es batu pada daerah yang akan di injeksi atau imunisasi selama 30
detik
C :-
KESIMPULAN
rasa sakit selama anak-anak imunisasi dalam rentang usia yang luas dibandingkan
mudah diterapkan untuk mengurangi nyeri anak selama masa vaksinasi dan memiliki
dampak terbesar pada anak-anak yang lebih muda namun yang dapat ditawarkan selama
semua imunisasi.