Anda di halaman 1dari 3

I’m 15 for a moment Caught in between 10 and 20

And I’m just dreaming Counting the ways to where you are
Di sini, si someone (mewakili “manusia berumur 100 tahun” yang jadi tokoh
utama di lirik lagu ini) sedang berusia 15 tahun (I’m 15 for a moment). Di umur
segitu, yah sedang labil-labilnya lah ya.. makanya disebut “terperangkap antara
umur 10 dan 20” (caught in between 10 and 20).. 10 untuk mewakili unsur
kekanakan, 20 untuk usia dewasa. Intinya, masih mencari jati diri dah (I’m just
dreaming, counting the ways to where you are)
I’m 22 for a moment She feels better than ever
And we’re on fire Making our way back from Mars
Si someone udah berusia 22 nih (I’m 22 for a moment). Nah, ini sedikit di atas
umur saya saat per 2011 ini lah ya.. Udah mulai dewasa, mulai galau untuk cari
pasangan hidup, diwakili dengan kata kias she (She feels better than ever). Si dia
kok makin memukau aja ya (auwah..). Plus sedang semangat-
semangatnya merancang impian akan masa depan (We’re on fire, making our
way back from Mars).
15 there’s still time for you
Time to buy and time to choose
Hey 15, there’s never a wish better than this
When you only got 100 years to live
** Nah, sudah masuk Reff untuk pertama kali,, dan karena ini inti pesannya.. jadi

di loncat dulu.. kita bahas di akhir ya.. **


I’m 33 for a moment Still the man, but you see I’m a they
A kid on the way A family on my mind
Si someone udah masuk kepala 3 nih (I’m 33 for a moment). Masih seorang yang
maskulin berjiwa matang dengan istilah man, tapi dengan tanggung jawab
keluarga. Makanya disebut you see I’m a they. “They” kan kata untuk jamak tuh,
maksudnya diliat sebagai seorang pemikul keluarga.. Sudah mulai mengurus anak
(A kid on the way) dan pikiran mulai terfokus untuk kepentingan keluarga (A
family on my mind).
I’m 45 for a moment The sea is high
And I’m heading into a crisis Chasing the years of my life
Then, si someone sudah berusia 45. Cobaan hidup mulai meninggi, terutama
tingginya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan (the sea is high), mulai
menghadapi yang namanya krisis (I’m heading into a crisis). Anak sudah beranjak
dewasa, perlu biaya pendidikan dan uang saku yang tinggi. Sehingga setiap saat
seperti dikejar waktu untuk menghadapi memuncaknya kebutuhan itu. Kalau
dianalogikan, ya di sekitar umur seginilah orang tua saya sekarang.
Dan ketika saya mendengar lirik ini dengan sedikit mengubah sudut pandang dari
sisi orang tua saya, wah.. tak terasa menitikkan air mata. Ibu dan Bapak memang
sepertinya (atau mungkin normal untuk insan berusia kepala 4) sedang
menghadapi kompleksitas masalah. Walaupun dari dulu saya tidak pernah
meminta uang saku, tapi tetap saja orang tua akan selalu terpikir untuk memberi
(tentu untuk memenuhi kebutuhan yang semakin besar). Pengen segera mandiri
deh..
Half time goes by
Suddenly you’re wise
Another blink of an eye
67 is gone
The sun is getting high
We’re moving on…
Nah, si someone udah melewati setengah usianya (Half time goes by). Tiba-tiba
sudah jadi orang bijak (suddenly you’re wise) yang sudah mengecap banyak asam
garam kehidupan. Usia mulai beranjak, penglihatan (baik secara definitif
kemampuan mata atau secara konotatif terhadap kehidupan) udah sedikit kabur
(another blink of an eye). 67, jelas itu sudah masa pensiun. Si someone merasa
pelita hidupnya (anak, cucu, keluarga lah) udah mulai menghadapi kompleksitas
mereka masing-masing sehingga terkadang merasa kesepian, mereka kok berasa
sangat jauuuh (The sun is getting high). Tapi waktu masih terus berjalan (We’re
moving on)..
I’m 99 for a moment Dying for just another moment
And I’m just dreaming Counting the ways to where you are
Si someone sudah 99 tahun. Artinya? yah, tinggal 1 tahun lagi sisa hidupnya.
Tinggal menanti datangnya ajal (dying for just another moment). Dan di saat
seperti inilah, ingin rasanya mengulang lagi apa yang sudah diberikan oleh
waktu,, menghitung jalan untuk bisa muda lagi, bisa menikmati hidup lebih baik
lagi. Sudah hampir 100 tahun, tapi rasanya itu tak cukup. Ingin dan ingin rasanya
hidup lagi.

Sedih banget ya kalau dalam kondisi seperti ini?


Dan, kita bahas Reff dari lirik lagu yang jadi pesan utama tentang prinsip
pemanfaatan waktu…
15 there’s still time for you
Time to buy and time to choose
Hey 15, there’s never a wish better than this
When you only got 100 years to live
Saat kita sedang terperangkap antara sifat kekanakan dan kedewasaan
(digambarkan dengan umur 15), sebenarnya di situlah waktu krusial. Waktu di
mana kita bisa memahami, mencoba dan memaksimalkan apa sih yang jadi
potensi kita (Time to buy and time to choose), waktunya untuk memilih jalan
hidup yang kita mesti jalani dengan penuh tanggung jawab. Agar tidak menyesal
di kemudian hari, terlebih di hari tua. Bahkan ketika kita diberi umur 100 tahun
sekalipun, kita akan sadar bahwa nikmat umur dan waktu sangatlah berharga…
berapapun umur dan waktu yang diberikan Allah SWT…
Kita tak tahu apakah umur kita 100 tahun, 63 tahun, 22 tahun atau bahkan hanya
15 tahun. Semuanya akan sama saja jika kita tidak memanfaatkan umur kita, yap
bisa jadi kita akan “terjebak oleh kebutuhan” atau “terjebak oleh waktu” seperti
deskripsi di atas, kala begitu maka di akhir-akhir kita bakal menyesal. Menyesal.
Akan menjadi sebuah ironi tentunya.
Detik ini adalah waktu terbaik… Hari ini adalah hari terbaik untuk memanfaatkan
waktu… Prinsip yang semestinya kita pegang..
Bismillah.. Semoga kita bisa jadi insan yang senantiasa menghargai dan
memanfaatkan waktu

Anda mungkin juga menyukai