Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatakan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang membahas mengenai Sejarah
Mikrobiologis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Sonja Vera Tinneke
Lumowa, M.Kes selaku dosen pembimbing dalam penyusunan dan penulisan
makalah ini. Adapun makalah ini tidak terluput dari segala macam kekurangan
baik dari pihak penulis, sehingga para pembaca diharapkan dapat memberikan
toleransi kepada penulis dan pembahasan materi dari makalah ini. Makalah ini
dibuat guna untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Bakteriologi.

Samarinda, 02 Februari 2017

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Pengertian Mikrobiologis ....................................................................... 3
B. Sejarah Mikrobiologis ............................................................................ 3
C. Sejarah Bakteriologi ............................................................................... 10
D. Ciri-Ciri, Struktur dan Bentuk Umum Bakteriologi ............................... 10
E. Pengertian Mikroskop dan Bagian-Bagian Mikroskop Beserta Fungsinya
................................................................................................................ 12
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 15
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA

BAKTERIOLOGI Page 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari manusia selalu berhubungan
dengan jasad renik dari alam dunia yang tidak tampak dengan mata biasa.
Sebagian dari manusia hidup dengan bergantung kepada mikroba. Itu
sebabnya pengetahuan mengenai peranan mikroorganisme dalam kehidupan
manusia tersebut sangat penting untuk dimengerti dan dipahami.
Jika manusia mendapat kesempatan melihat dunia yang berada dibawah
pandangan sebuah lensa mikroskop yang kuat, akan terlihat suatu dunia baru,
seperti halnya jika kita memperlihatkan dunia tumbuhan dan hewan. Dunia
baru tersebut dihuni oleh berbagai jasad renik yang demikan kecilnya
sehingga dalam setetes air atau susu pun dapat menemukan beribu-ribu atau
berjuta-juta jasad renik tersebut. Organisme ini dapat membuat orang sehat
menjadi sakit, benda-benda keras menjadi lunak, makanan baik menjadi tidak
sedap, berbau dan tidak aman untuk dikonsumsi, dapat merusak bangunan,
dan beberapa lainnya dapat dapat membuat obat, yang jika bereaksi akan
menghambat kehidupan mikroba lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mikrobiologis?
2. Bagaimana sejarah mikrobiologis?
3. Apa bunyi dari teori abiogenesis, biogenesis, dan postulat koch?
4. Bagaimana sejarah tentang bakteriologi?
5. Bagaimana ciri-ciri dan struktur umum bakteriologi?
6. Apa yang dimaksud dengan mikroskop dan bagian-bagian mikroskop
beserta fungsinya?
C. Tujuan Makalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian mikrobiologis
2. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah mikrobiologis.

BAKTERIOLOGI Page 1
3. Mahasiswa dapat mengetahui bunyi teori abiogenesis, biogenesis, dan
postulat koch.
4. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah bakteriologi
5. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri dan struktur umum bakteriologi
6. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian mikroskop dan bagian-bagian
mikroskop beserta fungsinya

BAKTERIOLOGI Page 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mikrobiologis
Mikrobiologi adalah ilmu tentang kehidupan mikroorganisme antara lain
morfologi, fisiologi, reproduksi, dan penyebaran mikroorganisme.
Haeckel (1866) menggolongkan mikroorganisme sebagai protista yang
dapat bersifat uniseluler atau multiseluler.
Menurut Michael J. Pelczar, mikroorganisme adalah organisme yang dapat
dilihat hanya dengan bantuan perbesaran mikroskop berdaya tinggi.
Mikroorganisme terdapat dalam populasi yang besar dan beragam, dan
terdapat hampir dimana-mana di alam ini. Mereka merupakan bentuk
kehidupan yang tersebar paling luas dan terdapat paling banyak di planet ini.
Sesungguhnya telah dihitung bahwa massa mikroorganisme di bumi melebihi
massa semua organisme lain.
Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok, yaitu bakteri, protozoa,
virus, algae dan cendawan mikroskopis. Mikrobiologi boleh dikata merupakan
ilmu yang masih muda. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun
yang lalu, dan makna yang sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu
barulah dipahami dan dihargai 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir,
mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti.

B. Sejarah Mikrobiologis
Sejarah mikrobiologi menurut Michael J. Pelczar terdiri dari beberapa
periode. Tahapan tiap periode adalah sebagai berikut:
1. Era Robert Hooke dan Antony Van Leeuwenhoek
Robert Hooke (1635-1703) adalah matematikawan sejarawan alam,
dan ahli mirkroskopis asal Inggris. Dalam bukunya yang terkenal
Micrographia (1665), Hooke mengilustrasikan struktur badan buah dari

BAKTERIOLOGI Page 3
suatu jenis kapang ini adalah deskripsi pertama tentang mikroorganisme
yang dipublikasikan.
Orang yang pertama melihat bakteri adalah Antony Leeuwenhoek
(1632-1723), seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda.
Pada tahun 1684, Van Leewenhoek menggunakan mikroskop yang sangat
kecil hasil karyanya sendiri untuk mengamati berbagai mikroorganisme
dalam bahan alam. Mikroskop yang digunakan Leewenhoek kala itu
berupa kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan spesimen yang
diletakkan diantara sudut aperture kecil pada penahan logam. Alat itu
dipegang dekat degan mata dan objek yang ada di sisi lain lensa
disesuaikan untuk mendapatkan fokus. Alat itulah, Leewenhoek
mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang mengambang
dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas.
Beliau menemukan bakteri ditahun 1676 saat mempelajari infuse lada dan
air (pepper-water infusion). Van Leewenhoek melaporkan itu lewat surat
pada Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris
pada tahun 1684. Ilustrasi Van Leewenhoek tentang mikroorganisme
temunya dikenal dengan nama “wee animacules”.
2. Generatio Spontania (Abiogenesis) dan Biogenesis
Teori Generatio Spontania (Abiogenesis) ini dikembangkan untuk
menjelaskan adanya lalat pada daging yang membusuk. Tikus pada
makanan lemak yang terurai, dan ular yang membusuk pada air yang
menggenang. Pada XIX, muncul isu ilmu pengetahuan mengenai asal usul
kehidupan. Setelah ditemukannya suatu dunia organisme yang tidak
tampak dengan mata telanjang membangun minat terhadap perbedaan
mengenai asal usul kehidupan yaitu dari manakah asal jasad-jasad renik ini
muncul. Oleh karena itu muncullah pertentangan dari para ahli dan
ilmuwan, sehingga melahirkan dua aliran atau tokoh yaitu aliran Non Vital
dan Aliran Vital.
Pada zaman Aristoteles lebih dari 2000 tahun yang lalu muncul suatu
pendapat, bahwa kehidupan berasal dari bahan atau benda mati yang

BAKTERIOLOGI Page 4
mengalami pengahancuran. Konsepsi ini dikenal sebagai teori spontan
atau abiogenesis (abio, “tidak hidup”, genesis “asal”). Aristoteles
berpendapat, bahwa organisme hidup (makhluk-makhluk kecil) terjadi dari
benda mati. Banyak orang pada masa lalu tidak sependapat bahwa
mikroorganisme menjelma melalui generasi spontan, tetapi tidak sedikit
yang mendukung berlakunya generasi, Spontan bagi cacing, serangga,
bahkan binatang seperti tikus dan katak.
Ilmuwan-ilmuwan juga mengamati teori Generatio Spontania
(Abiogenesis), antara lain:
a. Francesco Redi
Francesco Redi ( 1668), seorang fisikawan Italia merupakan orang
pertama yang melakukan pembantahan teori Generatio Spontania. Dia
melakukan experimen dengan memasukkan daging kedalam wadah
yang ditutup dengan kain tipis yang berlubang halus untuk mencegah
masuknya lalat, ia membuktikan bahwa belatung tidak terjadi secara
mendadak pada daging yang membusuk. Lalatlah yang tertarik oleh
daging yang membusuk, bertelur diatas kain tipis penutup wadah.
Keadaan belatung yang tumbuh pada daging yang membusuk
memberikan bukti yang menentukan untuk menentang perkembangan
secara mendadak, disamping itu dia melakukan serangakaian penelitian
menggunakan daging segar yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Pada
penelitiannya Redi menggunakan dua kerat daging segar yang
diletakkan dalam dua wadah. Wadah yang satu ditutupi kain yang
tembus udara dan kain yang lainnya tidak ditutupi. Setelah beberapa
hari, pada daging tidak tertutup mulailah keluar belatung-belatung.
Sementara itu pada daging yang tertutup tidak tumbuh belatung, dari
experimen itu maka Franscesco Redi menyimpulakan dan
menenunjukkan bahwa ulat yang ada dalam daging busuk adalah larva
yang berasal dari telur lalat, bukan hasil dari generatio. Sehingga tujuan
dari penelitian Redi ini adalah untuk menjelaskan bahwa setiap

BAKTERIOLOGI Page 5
makhluk hidup perlu asal usul dimana ia berasal. Teori abiogenesis juga
ditentang oleh Lazzaro Spallanzani.

Percobaan Redi
b. Jhon Needham (1713-1781)
Needham adalah seorang pendeta bangsa Irlandia. Selama tahun
1745-1750 ia mengadakan eksperimen-eksperimen atau percobaan
dengan daging yang direbus. Ia juga mengadakan eksperimen-
eksperimen dengan berbagai rebusan padi-padian, dan lain sebagainya.
Meskipun ait tersebut disimpannya rapat-rapat dalam botol tertutup,
namun timbullah mikroorganisme, dengan kata lain menurutnya
kehidupan dapat timbul dari benda mati. Pendapat ini lebih dikenal
sebagai teori Abiogenesis. Kemudian air yang disimpannya rapat-rapat
dalam botol tertutup dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme
pada awal percobaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jasad-jasad
(mikroorgnisme) tersebut terjadi secara spontan dari daging. Dengan
kata lain bahwa dengan adanya animalcules berasal dari air kaldu hasil
perebusan daging namun teori Nedham ini lalu dipatahkan oleh
Lazzaro Spallanzani.
c. Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Lazzaro Spallanzani, seorang biologiwan Italia, dalam usahanya
untuk membantah dan membuktikan bahwa konsepsi abiogenesis yang
ditemukan oleh Aristoteles dan Needham itu tidak benar. Dia

BAKTERIOLOGI Page 6
mengatakan bahwa perebusan dan kemudian penutupan botol-botol
berisi air rebusan yang dilakukan Needham itu tidak sempurna.
Kemudian Spallanzani melakukan percobaan dengan merebus kaldu
daging selama 1 jam dan menempatkannya pada toples yang
disegel/ditutupi rapat dan hasilnya menunjukkan tidak ditemukannya
mikroorganisme dalam kaldu tersebut, karena dengan menutup botol
tidak memungkinkan masuknya udara (oksigen) yang sangat
dibutuhkan bagi kehidupan mikroorganisme. Jadi eksperimen ini
menentang teori abiogenesis. Hal ini juga tetap tidak dapat meyakinkan
Needham bahwa mikroorganisme tidaklah muncul karena generasi
spontan. Lazzari menyimpulkan bahwa faktor yang menentukan
kehidupan adalah potensi faktot biologis. Namun Needham membantah
bahwa pemanasan oleh Spallanzani menyebabkan bahan makan
makhluk hidup rusak, dan udara atau oksigen itu hilang karena
dikeluarkan dari toples selagi percobaan pemanasan sehingga generasi
spontan mikroorganisme tidak dapat hidup dan muncul.

Percobaan Spallanzani

BAKTERIOLOGI Page 7
d. Franz Shchule (1815-1873) dan Theodor Schwan (1810-1882)
Hampir 100 tahun setelah percobaan Needham ada 2 peneliti Franz
Shchule (1815-1873) dan Theodor Schwan (1810-1882). Mereka
berdua yang mencoba memecahkan kontroversi peran udara. Pada
tahun 1836, Franz Shchule dengan eksperimennya melewatkan larutan
asam kuat kedalam tabung tertutup yang berisi daging yang telah
dimasak. Tahun 1837, Theodor Schwan mengalirkan udara melalui pipa
yang dipanasi kedalam tabung tertutup yang berisi kaldu yang dipanasi
dan membara kedalam labu berisi kaldu daging yang didihkan berjam-
jam lamanya, maka baik Shchule maupun Schwan tidak menemukan
mikroorganisme didalam kaldunya sebab mikroba telah mati oleh
adanya asam kuat mapun oleh panas. Tetapi para pendukung generatio
spontanea berpendapat bahwa adanya asam dan panas akan mengubah
udara sehingga tidak mendukung pertumbuhan mikroba. Namun tetap
saja hal ini belum meyakinkan mereka yang menyokong konsepsi
abiogenesis terhadap eksperimen kedua sarjan tersebut.
Penelitian Schwan yaitu dengan melewatkan udara melalui tabung
beirisi kapas yang steril menuju kedalam labu berisi kaldu yang
sebelumnya dipanaskan. Dengan cara ini mikroorganisme disaring
keluar dari udara oleh serat-serat kapas dan dengan demikian dicegah
masuk kedalam labu maka ia tidak mendapatkan mikroorganisme (jasad
renik) baru yang tumbuh didalam kaldu tersebut. Dengan demikian
tumbanlah teori abiogenesis.
e. Louis Pasteur dan Jhon Tyndall
Melalui penelitian fermentasi gula, Pasteur mengakatakan bahwa
factor lingkungan sangat penting bagi kehidupan mikroorganisme. Hal
ini menandakan berakhirnya pertentangan konflik nonvital dan vital.
Berdasarkan hasil-hasil percobaan ilmuwan yang juga seseorang
biologiwan pertama Louis Pasteur ini, dapat meyakinkan khalayak
bahwa tidak ada kehidupan baru yang dapat timbul dari benda mati,
maka muncullah teori “Biogenesis” yaitu “Omne vivum ex ovo, Omne

BAKTERIOLOGI Page 8
ovum ex vivo” yang berarti “semua kehidupan itu dari telur, dan semua
telur berasal dari sesuatu yang hidup”.
Pada masa Pasteur terdapat salah seorang penyokong yang penuh
dedikasi terhadap generasi spontan (Abiogenesis) Pasteur ialah Felix
Archimede Pautcht, seorang natruralis Perancis. Dalam tahun 1859 ia
menerbitkan laporan panjang lebar untuk membuktikan kejadiannya,
tetapi ia tidak memperhitungkan sifat Louis Pasteur yang cerdik, keras
kepala dan tak kenal lelah. Karena merasa jengkel akan logika dan data
Pouchet , maka Louis Pasteur didalam tahun 1865 melakukan
percobaan untuk lebih meyakinkan dan untuk mengakhiri pertikaian itu
untuk selama-lamanya.
Diantara bukti-bukti yang paling penting ialah hasil percobaan John
Tyndall pada awal tahun 1870-an, Denan menciptakan sebuah kotak
bebas debu, dan menempatkan tabung-tabung berisi kaldu steril di
dalamnya. Selama udara dalam kotak bebas dari debu maka selama itu
pula kaldu akan mengendap dan tertahan pada tabung berleher angsa
yang menuju ke dalam kotak, sehingga dari percobaan John Tyndall
terbukti bahwa mikroorganisme terbawa oleh partikel-partikel debu.

Percobaan Louis Pasteur

BAKTERIOLOGI Page 9
f. Robert Koch
Robert Koch (1876), penemu bakteri penyebab TBC,
mengemukakan metode pewarnaan bakteri dan kultivasi
mikroorganisme.
Robert Koch mengemukakan Postulat Koch, yang merupakan suatu
dalil atau konsep dasar tentang prinsip isolasi atau kultivasi
mikroorganisme dan terjadinya infeksi oleh mikroorganisme.
Isi Postulat Koch yaitu:
1) Mikroorganisme penyebab penyakit hanya terdapat pada individu
yang sakit.
2) Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi menjadi biakan murni atau
isolat.
3) Biakan murni tersebut jika diinfeksikan pada individu yang sehat
maka akan memberikan gejala yang sama.
4) Mikroorganisme yang direinfeksi tersebut dapat diisolasi kembali
menjadi biakan murni dengan sifat yang sama seperti semula.

C. Sejarah Bakteriologi
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674
dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium
diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari
kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti “small stick”.
Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah
kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil
(mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel
yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas.

D. Ciri-Ciri, Struktur dan Bentuk Umum Bakteriologi


1. Ciri-Ciri Umum Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup

BAKTERIOLOGI Page 10
lain yaitu:
a. Organisme multiselluler.
b. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ).
c. Umumnya tidak memiliki klorofil.
d. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan micron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
e. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.
f. Hidup bebas atau parasit.
g. Bakteri yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,
kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
h. Bakteri yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding
selnya mengandung peptidoglikan.
2. Struktur Umum Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
a. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri yang meliputi
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan.
b. Struktur tambahan yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri tertentu,
meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospora.
3. Bentuk Umum Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),
dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang
disebut kokobasil.

BAKTERIOLOGI Page 11
F. Pengertian Mikroskop dan Bagian-Bagian Mikroskop Beserta Fungsinya
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu
dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu
“mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda
kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga
berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali,
bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat
seiring dengan perkembangan teknologi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony
Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk
mengamati objek mikroskopis.
Agar dapat menggunakan mikroskop maka harus mengetahui bagian-
bagiannya terlebih dahulu. Bagian Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik
dan bagian Mekanik (Non-Optik).

BAKTERIOLOGI Page 12
Bagian-Bagian Optik, yaitu:
1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
2. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100
kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan
minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran
100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan
kadang bersentuhan.
3. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan

BAKTERIOLOGI Page 13
memusatkannya ke objek.
4. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
5. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.

Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik), meliputi:


1. Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
2. Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan
lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
3. Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
4. Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan
objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang
menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
5. Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
6. Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
7. Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang
menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk
tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

BAKTERIOLOGI Page 14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mikrobiologi adalah ilmu tentang kehidupan mikroorganisme antara lain
morfologi, fisiologi, reproduksi, dan penyebaran mikroorganisme.
2. Mikroorganisme adalah organisme yang dapat dilihat hanya dengan bantuan
perbesaran mikroskop berdaya tinggi.
3. Sejarah mikrobiologi menurut Michael J. Pelczar terdiri dari beberapa
periode, yaitu tahap mikroskop dan penemuan dunia jasad renik oleh
Antony van Leeuwenhoek - enerasi spontan atau abiogenesis - teori nuftah
fermentasi - teori nuftah penyakit.
4. Teori Abiogenesis menyatakan bahwa asal-usul makhluk hidup adalah
karena zat tak hidup, atau itu adalah insiden spontan. Teori Biogenesis
menyatakan bahwa asal usul kehidupan adalah karena sel-sel hidup yang
sudah ada sebelumnya atau organisme. Teori Postulat Koch oleh Robert
Koch mengemukakan suatu dalil atau konsep dasar tentang prinsip isolasi
atau kultivasi mikroorganisme dan terjadinya infeksi oleh mikroorganisme.
5. Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674
dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri.
6. Ciri-ciri umum bakteri, yaitu termasuk organisme multiselluler, prokariot,
umumnya tidak memiliki klorofil, memiliki ukuran tubuh yang bervariasi,
memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas atau parasit.
7. Struktur umum bakteri ada struktur dasar dan struktur tambahan.
8. Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil), dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
9. Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati
benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan
mata telanjang.

BAKTERIOLOGI Page 15
10. Bagian Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-
Optik).

BAKTERIOLOGI Page 16
DAFTAR PUSTAKA

Dianti, Sri. 2016. Perbedaan antara Abiogenesis dan Biogenesis. (onine)


http://www.sridianti.com/perbedaan-antara-abiogenesis-dan-
biogenesis.html. (diakses tanggal 8 Februari 2017 pukul 17.55 WITA)

Dwidjeseputro. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Malang. Djambatan

Harti, Agnes Sri. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta: CV. ANDI


OFFSET

Ichsan. 2015. Pengertian, Fungsi, Macam Bagian Mikroskop. (online)


http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-
Mikroskop-Adalah.html. (diakses tanggal 8 Februari 2017 pukulm16.20
WITA)

Irianto, Koes. 2007. Mikrobiologi. Bandung: CV.YRAMA WIDYA.

Pelczar, M. J. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press.

Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang. UMM Pres.

BAKTERIOLOGI Page 17

Anda mungkin juga menyukai