Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“...sedikit filsafat dapat membawa orang pada Ateisme, namun filsafat yang mendalam mampu
membawa orang pada Agama.”---Francis Bacon
Bila orang mulai dengan kepastian dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan
keraguan dia akan berakhir dengan kepastian---Francis Bacon
C. Metode Induksi
Dalam buku Novum Organum, logika silogisme tradisional tidak
menghasilkan penemuan empiris yang baru, ia hanya membantu mewujudkan
konsekwensi deduktif dari apa yang sebenarnya telah diketahui. Agar pengetahuan
terus berkembang dan memunculkan teori-teori hukum baru, maka metode deduksi
harus ditinggalkan, dan diganti dengan metode induksi modern. Induksi bermula
dari rasio bertitik pangkal pada pengamatan indrawi yang partikuler, lalu maju
sampai pada ungkapan-ungkapan yang paling umum guna menurunkan secara
deduktis ungkapan-ungkapan yang kurang umum. Bacon menegaskan bahwa,
tidak boleh kita seperti laba-laba yang gemar memintal jaringnya dari apa yang ada
di dalam tubunya, atau seperti semut yang semata-mata tahu mengumpulkan
makanannya saja, melainkan kita harus seperti lebah yang tahu bagaimana
mengumpulkan tetapi juga tahu bagaimana menatanya. Metode silogistis deduktif
digambarkan oleh Bacon seperti laba-laba, sedangkan metode induktif tradisionalis
seperti semut, metode induktif medernlah (yang telah disempurnakan) yang sama
dengan lebah.
Merujuk pada pernyataan David Hume bahwa argumentasi induktif
bersandar pada suatu keaneka ragaman, kebiasaan dan pengalaman, menjadi
stressing point Bacon dengan menekankan aspek eksperimen sebagai hal penting
menaklukan alam dengan rahasianya (to torture nature for her secrets). Menurut
Bacon, eksperimen sangat penting karena jika kita dengan sederhana mengamati
tentang apa-apa yang terjadi di sekitar kita, maka kita dibatasi dalam data-data
yang kita kumpulkan; ketika kita menampilkan sebuah percobaan kita
mengendalikan keadaan pengamatan sejauh mungkin dan memanipulasi keadaan
dari percobaan untuk melihat apa yang terjadi dalam lingkungan-lingkungan di
mana hal sebaliknya tidak pernah terjadi. Eksperimen memungkinkan kita untuk
menanyakan “apa yang terjadi jika …?”. Melalui percobaan kita mampu
menaklukan alam dan rahasianya---satu hal yang terpenting adalah bahwa ‘banyak
hal-hal’ yang terpelihara/ terjaga. Jadi, apa yang perlu dipelajari dari alam ialah
bagaimana menggunakannya secara penuh untuk mendominasi dengan
keseluruhan alam tersebut dan juga atas orang lain. Berdasarkan pemikiran
tersebut, Bacon merumuskan dasar-dasar berpikir induktif modern. Metode induksi
yang tepat adalah induksi yang bertitik pangkal pada pemeriksaan yang diteliti dan
telaten mengenai data-data partikular, yang pada tahap selanjutnya rasio dapat
bergerak maju menuju penafsiran terhadap alam (interpretatio natura). Untuk
menghindari penggunaan metode induksi yang keliru, Bacon menyarankan agar
menghindari empat macam idola atau rintangan dalam berpikir, yaitu:
D. Penutup
Berdasarkan uraian teori metode induksi Bacon diatas, maka bisa kita tarik
kesimpulan bahwa, (1) sumber ilmu pengetahuan menurut Bacon adalah
pengalaman empiris, yang dihasilkan dari fenomena-fenomena alam, sedang (2)
instrument pengetahuan menurut Bacon harus menggunakan panca indra sebagai
sensation (observable and measurable). Maka (3) hakikat ilmu menurut Bacon
adalah mengetahui alam yang di ambil dari alam itu sendiri (a posteriori). Sedang
cara memperoleh pengetahuan menurut dengan menggunakan (4) metode induksi,
yaitu observasi-eksperimentasi atas fakta-fakta alam, didata dalam tabel positif dan
negatif, kualitatif terukur, dan kemudian memunculkan hipotesis, baru diverifikasi,
kemudian generalisasi untuk penetapan teori pengetahuan setelah tidak ditemukan
fakta negatif. Maka dengan ini, konsekwensi logisnya adalah, (5) bahwa makna
kebenaran menurut Bacon merupakan korespondensi, sedang validasi teori
pengetahuannya adalah (6) verifikasionisme (induksi positif) dan falsifikasionisme
(induksi negatif), sebagaiman yang telah dijelaskan atas.
Metode induktif Bacon memberikan sumbangan penting dalam menembus
metode berfikir deduktif yang dipergunakan secara berlebihan, hingga
menyebabkan dalam waktu yang lama ilmu pengetahuan mengalami kematian
panjang. Megumpulkan sebanyak mungkin fakta pengalaman (empirical brute
facts) untuk selanjutnya dianalisis, hingga menghasilkan sebuah temuan hukum
baru, yang nantinya digunakan menguasai kekuatan-kekuatan alam dengan
penemuan dan penciptaan ilmiah. Sudah saatnya meninggalkan metode deduktif
dan beralih ke induktif, semboyan Bacon. Metode induktif Bacon mendominasi
atau melandasi epistemologi modern, khususnya dalam metode keilmuan fisika,
saat ini sudah mengalami banyak perubahan seiring dengan kreativitas para ilmuan
yang terus memperbaharui teori induktif Bacon. Ada tiga objek mendasar yang
dikaji, yaitu, realitas empiris, indrawi, dan dapat dipikirkan dengan rasio.
Tambahkan komentar
ASRATISME
Blog ini didekasikan bagi teman-teman yang ingin mengasah nalar dan mencintai
kebenaran.
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Mar
15
Oleh: Suratno
Feb
18
Pra-Wacana
Oleh : Muh.
Feb
8
Bila orang mulai dengan kepastian dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan
keraguan dia akan berakhir dengan kepastian---Francis Bacon
Francis Bacon (1561-1626) anak dari Sir Nicholas Bacon (pengawal Ratu Elizabeth I) adalah
filosof pelopor empirisme Inggris lahir 22 Januari 1561 di York House, London.
Jul
28
Seperti yang kita ketahui bersama, Soekarno adalah seorang Muslim. Namun, ternyata Soekarno
bukanlah lahir dari keluarga yang kental nuansa Islamnya. Sang ayahanda, Raden Sukemi
Sosrodihardjo, lebih dikenal sebagai penganut kepercayaan teosofi Jawa atau Kejawen,
meskipun secara formal beragama Islam. Sementara ibunda Soekarno, Idayu, bukan penganut
Islam. Ibunda Bung Karno adalah seorang pemeluk agama Hindu-Bali.
Jul
24
POLITIK PERSAHABATAN
Yon Wiryono
I. Catatan Awal
Jacques Derrida (1930-2004) terkenal dengan teori dekonstruksi yang digagasnya. Banyak pihak
memandang dekonstruksi sebagai corak berpikir yang nihilistik dan menganggapnya sebagai
bentuk intellectual gimmick belaka. Namun, dekonstruksi sama sekali bukan bagian dari
nihilisme naif yang selalu menafikan kebenaran. Dekonstruksi justru bergerak melampaui
nihilisme menuju makna dan kebenaran yang paling dalam.
Jun
6
Komunikasi politik adalah hal yang sangat vital bagi sebuah partai politik. Apa yang dimaksud
dengan komunikasi politik ?. barangkali pertanyaan yang perlu kita jawab terlebih dahulu.
Jun
1
Karlina Supelli
Panitia meminta saya untuk membawakan tema Alam Sebagai Pertanda Tuhan dengan subtema
Argumen-argumen Kosmologis. Tema-tema seperti ini sudah dikenal lama sekali dan selalu saja
menimbulkan perdebatan. Dalam makalah ini saya tidak membahas argumen-argumen
kosmologis menurut versi asli ataupun menurut apa yang sekarang banyak disebut sebagai
Kosmologi Baru.
Feb
11
Karlina Supelli
Aug
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Ketika Islam masuk ke beberapa wilayah Nusantara, telah terdapat berbagai budaya yang telah
mapan. Di jawa misalnya, proses pembentukan budaya telah berlangsung dalam kurun waktu
yang sangat panjang. Kemampuan budaya tersebut mengakibatkan Islam sebagai pendatang baru
haruslah bersentuhan dengan budaya yang telah mapan.
Aug
1
A. Pendahuluan
Masalah pendekatan dalam kajian Islam telah mendorong perhatian banyak sarjana di bidang
studi Islam (Islamic Studies). Awalnya, kajian Islam hanya memperoleh tempat yang sangat
terbatas dan hanya dikaji dalam konteks history of religions,comparative study of
religios atau religions wissenschaft pada umumnya.
Dalam kaitanya dengan studi agama, makna istilah fenomenologi tidak pernah terbekukan secara
tegas.
Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.