NIM : 1406305162 / 28
1
3. Membantu manajemen dalam pengendalian dengan melihat penyimpangan realisasi
dibandingkan dengan anggaran yang ditetapkan.
4. Dapat digunakan sebagai salah satu alat perencanaan untuk mengetahui kriteria –
kriteria penilaian prestasi unit usaha tertentu.
5. Dapat digunakan sebagai pedoman penting langkah yang harus dibuat oleh perusahaan
dalam rangka pencapaian sasaran perusahaan.
6. Dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam rangka penilaian kinerja (performance)
bagian–bagian yang ada dalam perusahaan, karena secara berkala top manajemem
menerima laporan pertanggungjawaban dari setiap tingkatan manajemen dan top
manajer dapat menilai performance dari setiap bagian dilihat dari ditetapkan untuk
setiap bagian yang menjadi tanggungjawabnya.
2
Istilah pusat pertanggungjawaban diguanakan untuk menunjukkan unit organisasi yang
dikelola oleh seorang manajer yang bertanggungjawab (Supriyono,2001). Penentuan pusat –
pusat pertanggungjawaban memerlukan desentralisasi.
Desentralisasi berati pendelegasian wewenang pembuatan keputusan pada tingkatan
manajemen yang lebih rendah. Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai
salah satu atau beberapa tujuan. Tujuan suatu pusat pertanggungjawaban secara individual
diharapkan dapat membantu pencapaian tujuan suatu oraganisasi sebagai suatu
keseluruhan. Dalam prakteknya suatu pusat pertanggungjawaban diserahi tanggungjawab
yang spesifik dan melihat dari luas tanggungjawab yang dipikulnya. Pusat
Pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang managernya bertanggungjawab
terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu. (Hansen dan Mowem 2009). Pusat
pertnggungjawaban adalah organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan. (Anthony dan Govindarajan 2009).
Pusat pertanggungjawaban dikelompokan dalam empat kategori. Setiap kategori
mencerminkan rentang dan diskresi atas pendapatan dan/atau biaya serta lingkup pengendalian
dari manajer yang bertanggungjawab.(Lubis 2010)
Umumnya pusat pertanggungjawaban diklasifikasikan ke dalam :
1. Cost Center (Pusat Biaya) merupakan pusat pertanggungjawaban atau suatu unit
organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar biaya dalam pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
2. Revenue Center (Pusat Pendapatan) merupakan pusat pertanggungjawaban atau suatu
unit organisasi yang prestasi menajernya dinilai atas dasar pendapatan dalam pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
3. Profit Center (Pusat Laba) merupakan pusat pertanggungjawaban atau suatu unit
organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan, biaya dan
sekaligus aktiva atau modal atau investasi pada pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya. Jadi prestasi manajer ini dinilai atas dasar laba dan investasi yang
diperlukan untuk memperoleh laba.
4. Pusat Investasi. Manajer pusat investasi bertanggung jawab terhadap investasi dalam
asset serta pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka diharapkan mencapai
keseimbangan yang sehat antara laba yang dicapai dan investasi dalam sumber daya
yang digunakan. Kriteria yang digunakan dalam mengukur kinerja mereka dan
menentukan penghargaan mereka meliputi tingkat pengembalian atas asset, hasil
perputaran, dan laba residual. Karena mereka bertanggung jawab terhadap setiap aspek
3
dari operasi, manajer pusat investasi ini dievaluasi dengan cara yang sama seperti
eksekutif puncak.
Karakteristik Akuntansi pertanggungjawaban antara lain (Adharawati, 2010): Adanya
identifikasi pusat pertanggungjawaban, Standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer
yangbertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu, Kinerja manajer diukur
dengan membandingkan realisasi dengan anggaran, Manajer secara individual diberi
penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi.
6
Oleh karena itu hal yang paling menentukan dalam sistem akuntansi tanggung
jawab adalah penerimaan dari manajer tanggung jawab atas tanggung jawab yang
dilimpahkan secara adil serta keinginannya untuk tetap dijaga akuntabilitasnya.
Keinginan manajer untuk menerima tanggung jawab bergantung atas bagaimana
mereka mempersepsikan penentuan dan pengendalian atas manusia dan sumber daya
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.
5. Capability of Inducing Cooperation / kapasitas untuk mendorong kerja sama
Akuntansi pertanggungjawaban mampu meningkatkan kerjasama organisasi yang
memperlihatkan para manajer bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Akuntansi
pertanggungjawaban juga menunjukan tingkat loyalitas mereka, kemampuan mereka
dalam membuat keputusan mereka sendiri di dalam kerangka tanggungjawab yang
didelegasikan kepada mereka. Mereka merasa menjadi bagian penting dalam
organisasi sehingga mereka merasa dihargai dan akan bersama-sama mempunyai
keinginan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semangat kerjasama mereka akan
tercipta dan meningkat dan menyakinkan mereka bahwa mereka sedang mencapai
tujuan yang dirumuskan bersama. Mereka merasa menjadi sesuatu hal yang penting,
dan tentu saja mereka akan berpikir bahwa jika terjadi kegagalan tentulah akan
mempengaruhi masa depan.
Akuntansi pertanggung jawaban meningkatkan kerja sama organisasional dengan
menunjukkan kepada manajer bagaimana aktifitas merka sesuai dengan gambaran
keseluruhan dan bahwa setiap orang bekerja untuk tujuan bersama. Akuntansi
pertanggungjawaban memperbaiki kerjasama organisasi dengan menunjukkan
manajer dimana kegiatan mereka dan juga semua bekerja menuju
tujuan bersama.Hal ini juga meningkatkan loyalitas, percaya diri, dan perasaan untuk
merasa penting. Jiwa kerjasama yang ditimbulkan akan meningkat karena mereka akan
percaya bahwa mereka bekerja menuju tujuan bersama dan sebagai sebuah bagian
penting dari organisasi.