Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Sindroma akibat gangguan peredaran darah otak (PPDO) atau yang dikenal dengan
istilah stroke, merupakan penebab utama kecacatan pada kelompok usia 45 tahun ke atas.
Stroke sering menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan, ekonomi,
sosial, serta membutuhkan penanganan yang komprehensif, termasuk upaya pemulihan dalam
jangka lama bahkan sepanjang sisa hidup pasien.
Dari segi neurologik, tindakan medis dan upaya pemulihan yang dilakukan
berdasarkan pada usaha untuk mencegah kerusakan sel otak yang lebih luas, kemungkinan
terbentuknya sirkuit-sirkuit atau lintasan-lintasan penghubung yang baru, dan fungsi yang
lebih efektif dari sel otak yang semula pasif atau menjadi hipoaktif. Dengan perkataan lain
berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin keberadaan sel-sel otak yang masih sehat.
Untuk mencapai harapan ini, diperlukan latihan-latihan yang pada hakekatnya
merupakan proses belajar kembali. Sambil menunggu terjadinya lintasan penghubung yang
baru, dan memacu perbaikan-perbaikan fungsional otak, latihan-latihan ini juga bertujuan
mencegah terjadinya penurunan kekuatan otot dan sendi, sehingga tercapai keselarasan antara
perbaikan di tingkat pusat dan terperliharanya kondisi otot penggerak.
Perhatian harus juga diberikan pada keluarga pasien karena anggota keluarga yang
akan sangat mempengaruhi respon pasien terhadap keadaan yang dideritanya. Mereka itu
berperan terhadap keberhasilan dan kegagalan upaya pemulihan. Masalah yang timbul akibat
stroke biasanya bervariasi, tergantung bagian otak yang terkena.
Pada awal setelah terjadinya stroke, pasien merasa bingung dan mengalami
ketergantungan yang sangat besar terhadap orang lain, untuk itu diperlukan seorang pengasuh
atau carer yang dapat membantu pasien saat pasien membutuhkan peroongan dan membantu
melatih pasien secara bertahap untuk mencapai kemandirian. Pengasuh adalah seorang yang
ditunjuk oleh keluarga, sebaiknya dengan persetujuan pasien, untuk menjadi pendamping
pasien umumnya minimal 6 bulan. Pengasuh ini dapat salah satu anggota keluarga pasien
atau bisa juga orang lain yang telah diberi penyuuhan secara khusus untuk menjadi pengasuh
stroke.
Pada makalah ini akan membahas mengenai bagaimana perawatan pasien pasca stroke
di rumah.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. 2000. Pedoman dan Cara Penanganan Penderita Stroke di Unit Stroke. Jakarta:
RS Dr Cipto Mangunkusumo.
Chan, C. 2002. Total Stroke Management Acute Care and Rehabilitation. Jakarta: RS Dr
Cipto Mangunkusumo.
Mulyarsih, E. 2004. Perawatan Pasien Stroke di Rumah: Makalah Seminar Stroke Dapat
Dicegah. Jakarta: Yastroki.
Mulyatsih, E. & Ariza, A. 2008. Stroke: Petunjuk Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai