Anda di halaman 1dari 45

POLA TATA KELOLA RAWAT INAP

BELAJAR
BAB 1

A. LATAR BELAKANG
 Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan.
 Puskesmas mempunyai fungsi sebagai:
1. pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
2. pusat pemberdayaan masyarakat; dan
3. pusat pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama.
Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama,
 puskesmas bertanggung jawab :
1. (UKP) menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan, dan
2. (UKM) upaya kesehatan masyarakat.
 Pelayanan kesehatan perorangan, yaitu :
o pelayanan yang bersifat pribadi (private goods), dengan tujuan utama
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, baik
berupa rawat jalan maupun rawat inap.
 Sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat adalah :
o pelayanan yang bersifat public (public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, antara
lain meliputi :
1. promosi kesehatan,
2. pemberantasan penyakit,
3. penyehatan lingkungan,
4. perbaikan gizi,
5. peningkatan kesehatan keluarga dan sebagainya. Mengingat beban
kerja puskesmas yang berat, pengelolaan kegiatan yang tidak
memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk menetapkan
program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat serta tuntutan puskesmas untuk meningkatkan
kinerjanya,sedangkan sistem pembiayaan masih belum
memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk berupaya dalam
peningkatan pelayanan, maka dipandang perlu untuk mengelola
puskesmas secara entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk
itu Puskesmas perlu melakukan perubahan mendasar sehingga
lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi lembaga yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

Dengan terbitnya PP 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Badan Layanan Umum dan Permendagri 61 tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dimana memberikan
peluang bagi puskesmas untuk menerapkan pola pengelola keuangan BLUD
yang memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya.
Dalam rangka menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD perlu
disusun Pola Tata Kelola yang merupakan aturan internal puskesmas dengan
memperhatikan prinsip-prisip tranparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan
independensi.

B. PENGERTIAN POLA TATA KELOLA


 pola tata kelola merupakan peraturan internal Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) atau Unit Kerja yang akan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
BLUD (PPK-BLUD).
 Selanjutnya dalam pasal 31 dan 32 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007
disebutkan, BLUD beroperasi berdasarkan pola tata kelola atau peraturan
internal, yang memuat antara lain:
1. Struktur organisasi menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan wewenang dalam organisasi.
2. Prosedur kerja menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar
posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi.
3. Pengelompokan fungsi yang logis menggambarkan pembagian yang jelas
dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai
dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian
organisasi.
4. Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan kebijakan
yang jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada
pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk mendukung
pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan produktif.

C. PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA


1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Responsibilitas
4. Independensi
1. Transparansi :
a. keterbukaan atas dasar kebebasan arus informasi agar informasi
dapat diterima bagi yang membutuhkan.
2. Akuntabilitas :
a. merupakan kejelasan fungsi, struktur, dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Responsibilitas :
a. merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan
organisasi terhadap prinsip bisnis yang sehat serta perundang-
undangan.
4. Independensi :
a. kemandirian pengelolaan organisasi secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan prinsip bisnis yang sehat.
D. TUJUAN PENERAPAN POLA TATA KELOLA
Tujuannya diterapkan Pola Tata Kelola BLUD
1. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, agar puskesmas
memiliki daya saing yang kuat.
2. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan
efisien, serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ
puskesmas.
3. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan
menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial puskesmas terhadap
stakeholder.
4. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan.

E. RUANG LINGKUP TATA KELOLA


Ruang lingkup tata kelola Puskesmas meliputi peraturan internal puskesmas dalam
menerapkan pola pengelolaan keuangan. Tata kelola dimaksud mengatur
hubungan antara organ Puskesmas sebagai UPTD yang menerapkan PPK BLUD,
yaitu Kepala SKPD, Pemerintah Daerah, Dewan Pengawas, dan Pejabat
Pengelola berikut fungsi, tugas, tanggungjawab, kewajiban, kewenangan dan
haknya masing-masing.

F. DASAR HUKUM POLA TATA KELOLA


Dasar Hukum untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmas adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Permendagri
Nomor 59 tahun 2007
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/02/M.PAN/1/2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan Kerja di
Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 /PMK.02/2006 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.02/2006 tentang Pembentukan
Dewan Pengawas pada BLU dan telah diubah dengan Permenkeu Nomor
109/PMK.05/2007
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan
Pegawai BLU yang telah diubah dengan Permenkeu Nomor 73/PMK.05/2007
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
10. Peraturan Bupati Kabupaten Tulungagung Nomor 20 Tahun 2009 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas
11. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 35 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi,
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
12. Standar Puskesmas dari Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2013
13. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha

G. PERUBAHAN POLA TATA KELOLA


Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan
lingkungan.
H. SISTEMATIKA
Sitematika penyusunan dokumen tata kelola, sebagai beikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : STRUTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
1. Struktur Organisasi
2. Prosedur Kerja
3. Pengelompokan yang Logis
4. Pengelolaan SDM
Bab III : AKUNTABILITAS
1. Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja
2. Sistem Akuntabilits Keuangan
3. Kebijakan Tarif
4. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah
5. Tanggung jawab sosial Puskesmas
Bab IV : PENUTUP

BAB 2

BAB STRUKTUR ORGANISASI DAN


PROSEDUR KERJA
II
A. STRUKTUR ORGANISASI
1. SEJARAH SINGKAT UPTD PUSKESMAS GONDANG KABUPATEN
TULUNGAGUNG
 1970 sebagai Puskesmas Rawat Jalan,
 2008 meningkat menjadi Puskesmas Rawat Inap
 2012 (PONED).
 2013 Puskesmas Gondang mendapat penghargaan sebagai Puskesmas Berprestasi
 berlokasi di Jl Raya Gondang, Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung,
 wilayah kerja sebanyak 12 Desa
 1 Pustu,
 10 Ponkesdes,
 1 Mobil Puskesmas Keliling,
 1 Mobil Ambulan Siaga
 39 Posyandu Balita ,
 16 Posyandu Lansia
 3 Posbindu PTM.
 Puskesmas Gondang merupakan Puskesmas Rawat Inap Peraturan Bupati Tulungagung
Nomor 20 Tahun 2009, Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Tulungagung, tertanggal 29 April 2009 .
1. Kepala Puskesmas 1 orang,
2. Dokter Umum 2 orang,
3. Dokter Gigi 1 orang,
4. Administrator Kesehatan 1 orang,
5. Asisten Apoteker 1 orang,
6. Gizi 1 orang,
7. Bidan 16 orang,
8. Perawat Umum 17 orang,
9. Perawat Gigi 1 orang,
10. Sanitasi 1 orang,
11. Analis Kesehatan 1 orang,
12. Staf Administrasi 3 orang,
13. Petugas Kebersihan 1 orang

1.2 PROFIL WILAYAH


DATA GEOGRAFI
Dikecamatan Gondang ada 2 PKM Gondang dan Tiudan.
Puskesmas Gondang tepatnya beralamatkan di Desa Gondang,
Kecamatan Gondang terdiri dari 12 Desa, 101 RW dan 389 RT. Adapun
Luas wilayah adalah 13,76 km² berupa tanah datar. Kecamatan Gondang
dibatasi oleh :
a. Bagian Utara : Wilayah Kecamatan Kauman
b. Bagian Barat : Wilayah Kecamatan tiudan
c. BagianTimur : Wilayah kerja Puskesmas boyolangu
d. Bagian Selatan : Wilayah Kecamatan pakel

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDANG


 Fasilitas tranportasi ke seluruh Desa dapat dijangkau dengan roda dua dan roda
empat, 98 % jalan sudah di aspal, 2% tanah.
Wilayah kerja Puskesmas Gondang meliputi 12 ( Dua Belas ) Desa, yaitu:
1. Desa Gondang
2. Desa Ngrendeng
3. Desa Jarakan
4. Desa Bendo
5. Desa Rejosari
6. Desa Macanbang
7. Desa Gondosuli
8. Desa Tawing
9. Desa Kendal
10. Desa Dukuh
11. Desa Sepatan
12. Desa Kiping

 UPTD Puskesmas Gondang memberikan pelayanan kesehatan meliputi upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Gondang adalah :
a. Upaya Kesehatan Wajib.
1. Upaya Promosi Kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Lingkungan.
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6. Upaya Pengobatan.
b. Upaya Kesehatan Pengembangan.
1. Upaya Kesehatan Jiwa.
2. UpayaKesehatan Gigi Masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Indera.
4. Upaya Kesehatan Lansia.
5. Upaya Kesehatan Kerja.
6. Upaya Kesehatan Haji.
7. Upaya Kesehatan Sekolah.
8. Bina Kesehatan Tradisionil.
9. Upaya Kesehatan Prolanis.
 Upaya pengobatan berdasarkan klasifikasi, terdiri dari :
a. Pelayanan rawat jalan.
b. Pelayanan Unit Gawat Darurat.
c. Pelayanan Rawat Inap.
d. Pelayanan Poned
 Upaya pengobatan berdasarkan jenis layanan, terdiri dari :
a. Pelayanan medik.
a). Pelayanan UGD.
b). Pelayanan Pengobatan Umum.
c). Pelayanan KIA dan USG.
d). Pelayanan KB, IVA.
e). Pelayanan Gigi dan Mulut.
f). Pelayanan Rawat Inap.
g). Pelayanan Poned.
h). Pelayanan TB Paru.
b. Pelayanan penunjang non medik.
a). Pelayanan Pendaftaran.
b). Pelayanan Gizi.
c). Pelayanan klinik sanitasi.
d). Pelayanan Laboratorium.
e). Pelayanan obat.
f). Pelayanan pojok laktasi.

2. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA


 Struktur organisasi adalah :
o bagan yang menggambarkan tata hubungan kerja antar bagian dan garis
kewenangan, tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan
pelayanan.
o Puskesmas Gondang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulungagung yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Gondang, terakhir
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung No. 20
tahun 2009 tanggal 29 April 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kabupaten Tulungagung
yang diperbarui dengan Peraturan Bupati Tulungagung No. 35 Tahun 2011
tanggal 01 Desember 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
 UPTD Puskesmas Gondang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada
masyarakat di Kecamatan sesuai dengan kedudukan dan/atau wilayah kerja
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan
Kabupaten Tulungagung. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
Struktur organisasi dan uraian tugas Puskesmas dalam rangka
penerapan PPK BLUD disajikan dalam dua kondisi, yaitu kondisi sebelum dan
sesudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, sebagai berikut :
1) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Sebelum Penerapan PPK-BLUD
(1) Struktur Organisasi
o Seiring dengan perkembangan organisasi dan perubahan peraturan, struktur
organisasi UPTD Puskesmas Gondang Kabupaten Tulungagung sebelum
penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) merupakan Unit Pelaksana dan nama-nama UPTD Puskesmas se-
Kabupaten Tulungagung.

STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS GONDANG

KEPALA UPTD PUSKESMAS


GONDANG

SUB BAGIAN TATA JARINGAN PELAYANAN


USAHA
SUB BAGIAN TATA
KEUANGAUSAHA
KEPEGAWAIAN UMUM POLINDES
N PUSTU PUSLING
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

UPAYA KESEHATAN UPAYA KIA DAN KB UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA


UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
GIZI
UPAYA UPAYA KESEHATAN
PENCEGAHAN UPAYA KESEHATAN UPAYA PERKESMAS
DAN LINGKUNGAN KERJA
PEMBERANTASA
N PENYAKIT
MENULAR UPAYA KESEHATAN GIGI DAN
MULUT UPAYA KESEHATAN JIWA
UPAYA PENGOBATAN
UPAYA PROMOSI UPAYA KESEHATAN MATA UPAYA KESEHATAN USIA
KESEHATAN LANJUT

UPAYAPEMBINAAN UPAYA INOVATIF


PENGOBATAN TRADISIONAL
SUMBER : PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG
NOMOR : 35 Tahun 2011
TANGGAL : 01 Desember 2011

Rincian struktur organisasi Puskesmas Gondang adalah sebagai berikut :


1. Unsur Pimpinan : Kepala UPTD Puskesmas
2. Unsur Pembantu Pimpinan : Sub. Bagian Tata Usaha
- Keuangan
- Kepegawaian
- Umum

3. Jaringan Pelayanan : - Puskesmas Pembantu


- Puskesmas Keliling
- Pondok Bersalin Desa
4. Kelompok Jabatan Fungsional, yang dalam melaksanakan tugas
bertanggung jawab kepada Kepala UPTD.
5. Tenaga fungsional yang ada di Puskesmas Gondang terdiri dari
Fungsional Umum dan Fungsional tertentu.
Kelompok Funsgional Umum terdiri dari :
a. Staf Keuangan.
b. Staf Kepegawaian.
c. Staf Umum.
d. Pengelola Barang.
e. Penjaga Malam.
f. Sopir.
Kelompok fungsional tertentu yang ada di Puskesmas Gondang :
a. Dokter Umum.
b. Perawat Umum.
c. Dokter Gigi.
d. Perawat Gigi.
e. Bidan.
f. Analis Kesehatan.
g. Nutrisionis.
h. Asisten Apoteker.
i. Sanitarian.
Tugas dan fungsi di Puskesmas Gondang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Bupati Tulungagung nomor 35 tahun 2011 tentang Uraian Tugas Pada Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat.
Adapun uraian tugas dan fungsinya sebagai berikut :
1. Kepala UPTD.
a. Melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas.
b. Mengkoordinir semua pelaksanaan kegiatan program Puskesmas.
c. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
d. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
e. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas
secara berkala melalui sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten.
2. Sub-bagian Tata Usaha.
a. Sub-bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1) Menyelenggarakan urusan umum/kerumahtanggaan yang
meliputi: pengelolaan administrasi pendaftaran pasien dan
rekam medis, mempersiapkan rapat, menerima tamu,
pelayanan telepon,kebersihan dan keamanan, serta kegiatan
lain yang berkaitan dengan urusan rumah tangga.
2) Melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan meliputi :
a) Inventarisasi,penggunaan,pemeliharaan dan kepengurusan
barang.
b) Melaksanakan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan
usul penghapusan sarana dan prasarana UPTD
c) Menyusun laporan pengelolaan barang
3) Melaksanakan urusan ketatausahaan yang meliputi :
a) Kegiatan surat menyurat, kearsipan, ekspedisi,kepustakaan,
dokumentasi dan informasi
b) Melaksanakan administrasi dan menyiapkan sarana
perjalanan dinas
4) Menyelenggarakan masalah keuangan yang meliputi :
a) Menyusun rencana pendapatan dan belanja
b) Membuat daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai
c) Mengelola pendapatan rutin puskesmas
d) Mengelola dana proyek kesehatan
e) Mengelola dana rutin operasional puskesmas
f) Mengelola dana pihak ketiga seperti Askes, Jamkesmas dan
Jamkesda
g) Melaksanakan administrasi dan laporan keuangan
5) Menyelenggarakan urusan kepegawaian antara lain :
a) Pengelolaan presensi pegawai
b) Pembuatan daftar nominative pegawai,DP3, DUK, buku-
buku penjagaan seperti : kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, pensiun, kartu hukuman disiplin dan lain-lain
c) Menyiapkan usulan pengangkatan CPNS menjadi
PNS,kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan,mutasi
dan lai-lain
d) Menyiapkan bahan pembinaan bahan disiplin pegawai
e) Mengusulkan kenaikan gaji berkala PNS UPTD
f) Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kepegawaian
6) Menyelenggarakan urusan perencanaan dan evaluasi hasil
kegiatan urusan tata usaha secara keseluruhan
7) Mengkoordinasikan pelaksanaan program kegiatan
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
b. Sub-bagian Tata usaha mempunyai fungsi :
1) Mengkoordinasikan dan menyusun rencana kerja program
2) Merumuskan kebijakan teknis ketatausahaan
3) Menyelenggarakan urusan umum
4) Menyelenggarakan urusan kepegawaian
5) Menyelenggarakan urusan keuangan
6) Menyelenggarakan evaluasi dan penilaian kinerja program
7) Mengkoordinasi penyelenggaraan tugas satuan organisasi
8) Melakukan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan
rencana kerja subbagian tata usaha.
3. Kelompok jabatan fungsional tertentu mempunyai tugas melaksanakan
tugas Puskesmas yang meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan.
a. UpayaKesehatan Wajib meliputi :
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
4) Upaya Perbaikan Gizi masyarakat
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6) Upaya Pengobatan
b. Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi :
1) Upaya Kesehatan sekolah
2) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
3) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
4) Upaya Kesehatan Jiwa
5) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
6) Upaya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Uraian tugas dan fungsinya sebagai berikut :
1. Dokter Umum :
a. Bertanggungjawab atas kegiatan pelayanan di balai pengobatan
umum
b. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien
umum
c. Membina unit BP umum dalam peningkatan mutu pelayanan
d. Membantu Kepala Puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan
e. Membina perawat / bidan dalam pelaksanaan MTBS
f. Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan
Lintas Sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan kesehatan
g. Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
induk, Pustu, Pusling, Posyandu dan di masyarakat
h. Membantu pelaksanaan kegiatan lapangan dalam kegiatan UKS,
pembinaan kader kesehatan, guru UKS, dan Dokter kecil, Klas Ibu
hamil, Posyandu Lansia, Prolanis.
i. Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun perencanaan
kegiatan Puskesmas
j. Melaksanakan konseling kepada pasien
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Dokter Gigi :
a. Bertanggungjawab atas kegiatan pelayanan balai pengobatan gigi
b. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien gigi
c. Membina unit BP Gigi dalam peningkatan mutu pelayanan
d. Membantu Kepala Puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan
e. Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan
Lintas Sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan kesehatan
f. Melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
induk, Pustu, Pusling, Posyandu dan di masyarakat
g. Membantu pelaksanaan kegiatan lapangan dalam kegiatan UKGS
dan UKGM, pembinaan kader kesehatan, guru UKS, dan Dokter
kecil
h. Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun perencanaan
kegiatan Puskesmas
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Bidan :
a. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan/pembinaan/pertolongan
kepada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu nifas, Ibu menyusui, bayi, dan
Balita
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana
c. Melakukan kegiatan lapangan dalam kegiatan Posyandu,
pembinaan kader kesehatan dan dukun bayi.
d. Bertanggungjawab atas kebersihan dan penataan ruang KIA/KB/RB
e. Bertanggungjawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis&
non medis KIA
f. Melaksanakan kegiatan Posyandu Lansia
g. Melaksanakan kegiatan kelas ibu hamil
h. Membina anak pra sekolah/Taman Kanak-kanak
i. Melakukan pemantauan terhadap kelainan Tumbuh kembang Balita
j. Bertanggungjawab atas pembuatan laporan KIA bulanan, tahunan
beserta PWS nya.
k. Melakukan koordinasi lintas sektor
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

4. Perawat umum :
a. Melaksanakan tugas Asuhan Keperawatan didalam gedung maupun
diluar gedung.
b. Membantu Dokter dalam pelayanan pengobatan pasien baik di
Puskesmas, puskesmas pembantu dan Ponkesdes
c. Bertanggungjawab atas kebersihan dan penataan ruang BP
umum/IGD/Pustu/Ponkesdes
d. Bertanggungjawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis
di ruang BP/IGD/Pustu/Ponkesdes
e. Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan
pemberantasan penyakit, UKS, Penyuluhan kesehatan masyarakat
dan kegiatan lapangan lainnya
f. Melaksanakan kegiatan Perkesmas di luar gedung
g. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita dan Posyandu
Lansia
h. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan
kegiatan
i. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
5. Perawat gigi :
a. Melaksanakan tugas Asuhan Keperawatan didalam gedung maupun
diluar gedung.
b. Membantu dokter dalam pelayanan pengobatan pasien baik di
Puskesmas maupun diluar gedung
c. Bertanggungjawab atas kebersihan dan penataan ruang BP Gigi
d. Bertanggungjawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis
di ruang BP gigi
e. Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatanUKS,
UKGM, Penyuluhan kesehatan masyarakat dan kegiatan lapangan
lainnya
f. Melaksanakan kegiatan Perkesmas di luar gedung
g. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita
h. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan
kegiatan
i. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
6. Petugas Penyuluh Kesehatan Masyarakat/ Promkes :
a. Sebagai koordinator kegiatan promosi kesehatan, penyuluhan
kesehatan (PKM) dan peningkatan peran serta masyarakat (PSM).
b. Melakukan pendataan dan upaya-upaya dalam peningkatan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih Sehat) baik untuk individu, kelompok, institusi,
sekolah maupun masyarakat
c. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan
kegiatan
d. Melaksanakan pencatatan & pelaporan kegiatan PKM
e. Membina Batra dan upaya-upaya pengembangan obat tradisionil.
f. Membina Posyandu Balita dan Posyandu Lansia
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
7. Koordinator P2P (Program Pemberantasan Penyakit) :
a. Mengkoordinir kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular, yang meliputi kegiatan P2TB, P2 Malaria, P2DBD, P2
Diare, P2 ISPA, P2Kusta, dan P2TM, serta penyakit potensial wabah
lainnya.
b. Mengumpulkan data kegiatan pemberantasan penyakit menular dan
tidak menular
c. Mengkoordinir kegiatan surveilans penyakit & mendeteksi adanya
KLB (Kejadian Luar Biasa)
d. Mengkoordinir kegiatan PE (Penyelidikan Epidemiologi)
e. Melakukan koordinasi dengan petugas PKM dan petugas Lintas
Program yang lain dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan,
terutama dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular.
f. Mengkoordinir laporan kegiatan pemberantasan penyakit menular
dan tidak menular, laporan adanya KLB (W1), laporan PE dan
laporan W2 (laporan penyakit potensial wabah)
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
8. Petugas Sanitasi (Kesehatan Lingkungan) :
a. Membuat perencanaan kegiatan Kesling (Kesehatan Lingkungan)
b. Melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan TTU (Tempat-Tempat
Umum), TP2M (Pempat Pembuatan dan Penjualan Makanan), TP3
(Tempat Penyimpanan dan Penjualan Pestisida), Home Industri
c. Melaksanakan Pemantauan Jentik Berkala (PJB), dan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), bersama lintas program
dan lintas sektoral, serta masyarakat
d. Melaksanakan pendataan dan pembinaan Rumah Sehat,
SAMIJAGA (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga) dan SPAL
(Sarana Pembuangan Air Limbah)
e. Melaksanakan penyuluhan kesehatan lingkungan bersama dengan
petugas lintas program dan lintas sektoral terkait
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan
lingkungan.
g. Melaksanakan konseling kesehatan lingkngan kepada pasien
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
9. Petugas Gizi :
a. Membuat perencanaan kegiatan program Gizi, bersama petugas
lintas program dan lintas sektoral terkait
b. Melaksanakan kegiatan dalam rangka UPGK (Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga), mengkoordinir kegiatan penimbangan dan penyuluhan
Gizi di Posyandu.
c. Melaksanakan pendataan sasaran dan distribusi Vitamin A, Kapsul
Yodiol dan Tablet besi (Fe)
d. Melaksanaan PSG (Pemantauan Status Gizi)
e. Bersama dengan petugas lintas program dan lintas sektoral
melaksanakan SKPG (Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi)
f. Melaksanakan pematauan Garam beryodium
g. Mendeteksi dan melaporkan adanya Balita KEP
h. Mengkoordinir pelaksanaan PMT penyuluhan dan PMT Pemulihan
Balita KEP
i. Melaksanakan konseling Gizi di klinik Gizi maupun di Posyandu
j. Bersama petugas lintas sektoral merencanakan, memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan PMT-AS.
k. Bersama dinas lintas sektoral terkait melaksanakan Sistim
Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
l. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan program Gizi
m. Menentukan diet dan membuat menu pada pasien rawat inap
n. Melaksanakan Konseling Gizi pada pasien rawat inap dan rawat
jalan
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
10. Petugas Laboratorium :
a. Membuat perencanaan kebutuhan alat/sarana, reagensia, dan
bahan habis pakai lainnya yang dibutuhkan selama 1 tahun
b. Membuat perencanaan pengembangan kegiatan laboratorium.
c. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur.
d. Membantu Kepala Puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan.
e. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan laborat.
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium
g. Bertanggungjawab atas kebersihan dan penataan ruang
laboratorium.
h. Bertanggungjawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat-alat
laboratorium.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
11. Petugas Asisten Apoteker :
a. Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan di Apotik.
b. Melaksanakan pelayanan pemberian obat di Apotik.
c. Mencatat dan melaporkan penggunaan obat di Apotik (LPLPO).
d. Membantu Kepala Puskesmas dalam peningkatan mutu pelayanan.
e. Memonitor obat di Pustu, ponkesdes, Polindes dan Pos Puskesling.
f. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan
kebutuhan obat puskesmas.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

12. Koordinator Perkemas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) :


a. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Asuhan Keperawatan dalam
gedung dan luar gedung, baik untuk sasaran individu, keluarga,
kelompok, institusi maupun masyarakat
b. Melaksanakan kegiatan perkesmas didalam maupun diluar gedung
bersama petugas paramedis yang lain.
c. Melaksanakan kegiatan skrining Kesehatan Keluarga
d. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita dan Lansia
e. Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan
f. Membantu Masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan,
bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral.
g. Melaksanakan kegiatan pengiriman pasien yang mengalami
masalah kesehatan ke unit pelayanan pengobatan (Puskesmas, dll.)
h. Membuat perencanaan, pencatatan kegiatan dan pelaporan
Perkesmas.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
13. Petugas UKS :
a. Membuat perencanaan kegiatan UKS/UKGS.
b. Melaksanakan kegiatan UKS/UKGS disekolah (SD/MI, SLTP dan
SLTA) bersama petugas lainnya
c. Melaksanakan kegiatan Pengiriman pasien/rujukan ke unit
pelayanan pengobatan (Puskesmas)
d. Melaksanakan kegiatan Pembinaan UKS/UKGS dan pembinaan
kebersihan lingkungan kepada dokter kecil dan guru UKS.
e. Membantu melaksanakan kegiatan imunisasi anak sekolah (BIAS)
bersama petugas lainnya
f. Membuat pencatatan dan pelaporan UKS/UKGS
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Setelah Penerapan PPK- BLUD


(1) Struktur Organisasi.
Dalam rangka penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), organisasi Puskesmas perlu
disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum dan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Susunan organisasi dalam penerepan pola pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum Daerah terdiri dari :
a. Dewan Pengawas.
b. Pemimpin BLUD.
c. Pejabat Keuangan.
d. Pejabat Teknis.
e. Satuan Pengawas Intern.
Pembentukan Dewan Pengawas dilakukan apabila Puskesmas
telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Keuangan tentang Dewan Pengawas, yaitu apabila :
a. Realisasi nilai omzet pendapatan operasional tahunan menurut
realisasi anggaran, minimum sebesar Rp 15.000.000.000,00 (Lima
Belas Miliar Rupiah), dan/atau
b. Nilai aset menurut neraca, minimum Rp 75.000.000.000,00 (Tujuh
Puluh Lima Miliar Rupiah)
STRUKTUR ORGANISASI BLUD
UPTD PUSKESMAS GONDANG

PEMBINA BLUD


PEMIMPIN BLUD Dewan Pengawas
Kepala UPTD Puskesmas BLUD

Satuan Pengawas Internal

PEJABAT TEKNIS

PEJABAT KEUANGAN
Kepala Tata Usaha
PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN MEDIS
MASYARAKAT Keuangan SP2TP
KEPEGAWAIAN,
UNIT
UMUM DAN
UKM UKM PENDAFTARAN Akuntan
UPU BARANG
ESENSIAL PENGEMBANGAN UPG si
PROMKES KESEHATAN
KIA Verifikasi
KB
TERMASUK UKS JIWA Pelaporan
APOTIK
KESEHATAN UKGMD
LABORAT
LINGKUNGAN BATRA
UGD
KIA/ KB YANG KESEHATAN PENANGGUNG JAWAB JARINGAN
RANAP
BERSIFAT UKM OLAHRAGA
PELAYANAN PUSKESMAS DAN
PONED
UNIT GIZI KESEHATAN
GIZI YANG INDERA JEJARING FASILITAS PELAYANAN
BERSIFAT UKM KESEHATAN KESEHATAN
PENCEGAHAN LANSIA
DAN KESEHATAN PUSTU
PENGENDALIAN KERJA PUSKESMAS KELILING
PENYAKIT BIDAN DESA
PERKESMAS
PONKESDES
Dari bagan tersebutJEJARING
terlihat FASILITAS
bahwa struktur
YANKESorganisasi BLUD UPTD
Puskesmas Gondang Kabupaten Tulungagung terdiri dari:
a. Pemimpin BLUD dijabat oleh Kepala UPTD Puskesmas
b. Pejabat Keuangan dijabat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Pejabat Teknis dijabat oleh Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan
a) Penanggung jawab Pelayanan Medik meliputi:
(a) Unit Pendaftaran
(b) Unit Pengobatan Umum
(c) Unit Pengobatan Gigi
(d) Unit Pelayanan KIA – KB
(e) Apotek/ Unit Obat
(f) Unit Laboratorium
b) Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Masyarakat meliputi :
(a) UKM Esensial terdiri atas :
1) Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
(b) UKM Pengembangan terdiri atas :
1) Pelayanan kesehatan jiwa
2) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat desa
3) Pelayanan kesehatan tradisional
4) Pelayanan kesehatan olahraga
5) Pelayanan kesehatan indera
6) Pelayanan kesehatan lansia
7) Pelayanan kesehatan kerja

d. Penangung jawab Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas


pelayanan kesehatan terdiri atas :
(a) Puskesmas Pembantu
(b) Puskesmas Keliling
(c) Bidan Desa
(d) Ponkesdes
(e) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
e. Satuan Pengawas Intern
Perubahan lainnya dari struktur organisasi UPTD Puskesmas Gondang
Kabupaten Tulungagung yang perlu disesuaikan dengan ketentuan
dalam penerapan PPK-BLUD adalah sebagai berikut :
a. Penyebutan Pejabat Pengelola BLUD disesuaikan dengan
nomenklatur Pemerintah Daerah setempat, sebagai berikut:
a). Kepala UPTD Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD,
b). Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis dapat direpresentasikan
dengan jabatan yang ada.
b. Pemimpin BLUD dapat membentuk Satuan Pengawasan Intern
(SPI) dalam rangka meningkatkan sistem pengendalian intern
Puskesmas.
c. Adanya penambahan fungsi dalam penata usahaan keuangan
BLUD yaitu fungsi akuntansi, verifikasi dan pelaporan.
(2) Tata Laksana.
(2.1) Dewan Pengawas.
a. Dewan Pengawas BLUD adalah satuan fungsional yang
bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengelolaan BLUD yang dilakukari oleh pejabat pengelola
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Dewan Pengawas dibentuk dengan keputusan kepala daerah
atas usulan pemimpin BLUD mengacu pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

(2.1.1) Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas.


1) Keanggotaan Dewan Pengawas.
(1) Anggota Dewan Pengawas dapat terdiri
dari unsur-unsur :
a. Pejabat satuan kerja perangkat daerah
yang berkaitan dengan kegiatan
Puskesmas.
b. Pejabat di lingkungan satuan kerja
pengelola keuangan daerah.
c. Tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan
Puskesmas.
(2) Pengangkatan anggota Dewan Pengawas
tidak bersamaan waktunya dengan
pengangkatan Pejabat Pengelola.
(3) Kriteria yang dapat diusulkan menjadi Dewan
Pengawas, yaitu :
a. Memiliki dedikasi dan memahami
masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan Puskesmas, serta dapat
menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya.
b. Mampu melaksanakan perbuatan
hukum dan tidak pernah dinyatakan
pailit atau tidak pernah menjadi anggota
Direksi atau Komisaris, atau Dewan
Pengawas yang dinyatakan bersalah
sehingga menyebabkan suatu badan
usaha pailit atau tidak pernah melakukan
tindak pidana yang merugikan daerah.
c. Mempunyai kompetensi dalam bidang
manajemen keuangan, sumber daya
manusia dan mempunyai komitmen
terhadap peningkatan kualitas
pelayanan publik.

2) Masa Jabatan Dewan Pengawas.


(1) Masa jabatan anggota Dewan Pengawas
ditetapkan selama 5 (lima) tahun, dan dapat
diangkat kembali untuk satu kali masa
jabatan berikutnya.
(2) Anggota Dewan Pengawas dapat
diberhentikan sebelum waktunya oleh Bupati
Tulungagung
(3) Pemberhentian anggota Dewan Pengawas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan apabila
a. Tidak dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik.
b. Tidak melaksanaan ketentuan
perundang-undangan.
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan
Puskesmas.
d. Dipidana penjara karena dipersalahkan
melakukantindak pidana dan/atau
kesalahan yang berkaitandengan
tugasnya melaksanakan pengawasan
atas Puskesmas.
3) Sekretaris Dewan Pengawas.
(1) Bupati Tulungagung dapat mengangkat
Sekretaris Dewan Pengawas untuk
mendukung kelancaran tugas Dewan
Pengawas.
(2) Sekretaris Dewan Pengawas bukan
merupakan anggota Dewan Pengawas.

4) Biaya Dewan Pengawas.


Segala biaya yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas Dewan Pengawas termasuk
honorarium Anggota dan Sekretaris Dewan
Pengawas dibebankan pada Puskesmas dan
dimuat dalam Rencana Bisnis Anggaran.
(2.1.2) Kewajiban dan tanggungjawab Dewan Pengawas.
a. Memberikan pendapat dan saran mengenai RBA
yang diusulkan oleh pejabat pengelola;
b. Mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan
memberikan pendapat serta saran kepada kepala
daerah mengenai setiap masalah yang dianggap
penting bagi pengelolaan BLUD;
c. Melaporkan kepada kepala daerah tentang kinerja
BLUD;
d. Memberikan nasehat kepada pejabat pengelola
dalam melaksanakan pengelolaan BLUD;
e. Melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik
keuangan maupun non keuangan, serta
memberikan saran dan catatan-catatan penting
untuk ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola BLUD;
f. Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan
penilaian kinerja.
g. Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada kepala daerah secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu tahun dan
sewaktu-waktu apabila diperlukan.

(2.2) Pemimpin BLUD.


Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 2 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 dan pasal 37 ayat 2
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, Kepala
UPTD Puskesmas Gondang bertindak sebagai Pemimpin BLUD
dan berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional
dan keuangan Puskesmas.
(2.2.1) Pengangkatan dan pemberhentian pimpinan BLUD.
a. Pemimpin BLUD diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati Tulungagung.
b. Pemimpin BLUD dapat diangkat dari pegawai negeri
sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri
sipil sesuai dengan kebutuhan BLUD.
c. Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BLUD
yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan
dengan ketentuan perundangan-undangan di bidang
kepegawaian.
d. Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BLUD
BLUD/tenaga profesional yang berasal dari bukan
pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25
Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan
Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
e. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan
pejabat pengelola BLUD ditetapkan berdasarkan
kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat.
Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian
yang dimiliki oleh pejabat pengelola BLUD berupa
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan
praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian
antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi
dengan kemampuan keuangan BLUD.
f. Pemilihan Pemimpin BLUD dilakukan dengan
mekanisme uji kelayakan dan kepatutan (fit and
proper test) yang dilakukan secara transparan,
profesional, mandiri, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
g. Masa jabatan Pemimpin BLUD ditetapkan selama 5
tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali
masa jabatan berikutnya.
h. Pemimpin BLUD diberhentikan oleh Bupati
Tulungagung, setelah masa jabatannya habis.
i. Pemimpin BLUD dapat diberhentikan sebelum habis
masa jabatannya oleh Bupati Tulungagung setelah
berkoordinasi dengan Badan Pertimbangan Jabatan
dan Kepangkatan (Baperjakat) Daerah.
j. Standar Kompetensi Pemimpin BLUD
Persyaratan menjadi Pemimpin BLUD sebagai
berikut:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Berijazah setidak-tidaknya Strata Satu (S-1)
dibidang Kesehatan.
c. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan
surat keterangan sehat dari dokter independen.
d. Mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun
pernah bekerja di Puskesmas, Dinas kesehatan
atau institusi kesehatan lainnya.
e. Mampu memimpin, membina, mengkoordinasikan
dan mengawasi kegiatan Puskesmas dengan
seksama.
f. Mampu melakukan pengendalian terhadap tugas
dan kegiatan Puskesmas sedemikian rupa
sehingga dapat berjalan secara lancar , efektif,
efisien dan berkelanjutan.
g. Cakap menyusun kebijakan strategis Puskesmas
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
h. Bersedia dicalonkan dan mencalonkan diri menjadi
Kepala Puskesmas/BLUD secara tertulis.
i. Mampu merumuskan visi, misi, dan program
Puskesmas yang jelas dan dapat diterapkan,
diantaranya meliputi:
“Terwujudnya Pusat Layanan Kesehatan Dasar
Pilihan Masyarakat Yang Terjangkau Bermutu dan
Profesional
(2.2.2) Kewajiban dan tanggung jawab pimpinan BLUD.
Disamping melaksanakan tugas sebagaimana
disebutkan dalam uraian tugas sebelum Puskesmas
Gondang Kabupaten Tulungagung menerapkan PPK-
BLUD., Kepala UPTD Puskesmas memiliki kewajiban
sebagai berikut :
a. Mengusulkankan Standar Pelayanan Minimum.
b. Menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB).
c. Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
tahunan.
d. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat
teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja
operasional dan keuangan puskesmas.

2.3 Pejabat Keuangan.


Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 3 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005, pasal 38 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang
Pedoman Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi
Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum, Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak
sebagai Pejabat Keuangan dan berfungsi sebagai penanggung
jawab keuangan puskesmas yang meilputi fungsi
berbendaharaan, fungsi akuntansi, fungsi verifikasi dan
pelaporan.
(2.3.1) Pengangkatan dan pemberhentian.
a. Pejabat Keuangan BLUD diangkat dan diberhentikan
oleh Bupati Tulungagung.
b. Pejabat Keuangan BLUD dapat terdiri dari pegawai
negeri sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai
negeri sipil sesuai dengan kebutuhan BLUD
c. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Keuangan
BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil
disesuaikan dengan ketentuan perundangan-
undangan di bidang kepegawaian.
d. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Keuangan
BLUD /tenaga profesional yang berasal dari bukan
pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25
Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan
Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
e. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan
Pejabat Keuangan BLUD ditetapkan berdasarkan
kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat.
Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian
yang dimiliki oleh Pejabat Keuangan BLUD berupa
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan
praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian
antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi
dengan kemampuan keuangan BLUD.
f. Pemilihan Pejabat Keuangan BLUD dilakukan dengan
mekanisme uji kelayakan dan kepatutan (fit and
proper test) yang dilakukan secara transparan,
profesional, mandiri, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
g. Masa jabatan Pejabat Keuangan BLUD ditetapkan
selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk
satu kali masa jabatan berikutnya.
h. Pejabat Keuangan BLUD diberhentikan oleh Bupati
Tulungagung, setelah masa jabatannya habis.
i. Pejabat Keuangan BLUD dapat diberhentikan
sebelum habis masa jabatannya oleh Bupati
Tulungagung setelah berkoordinasi dengan Badan
Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat)
Daerah.
j. Standard Kompetensi
a) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b) Berijazah setidak-tidaknya D3.
c) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan
dengan surat keterangan sehat dari dokter
independen
d) Mempunyai pengalaman kerja, diutamakan
pernah 1 tahun dalam jabatan setingkat kepala
urusan di bidangpelayanan kesehatan
e) Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi jabatan sesuai dengan
peraturan perundang - undangan yang berlaku
f) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasi kepegawaian.
g) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasiperkantoran.
h) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasi barang.
i) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasi rumah tangga.
j) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasi penyusunan program dan laporan
(2.3.2) Kewajiban dan tanggungjawab.
Oleh karena itu, disamping melaksanakan tugas
sebagaimana disebutkan dalam uraian tugas sebelum
Puskesmas Kauman Kabupaten Tulungagung
menerapkan PPK-BLUD, Pejabat Keuangan juga
memiliki kewajiban sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis
bisnis (RSB).
b. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran
puskesmas.
c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja.
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
e. Melakukan pengelolaan hutang dan piutang.
f. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap,
dan investasi puskesmas.
g. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen
keuangan.
h. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan
2.4. Pejabat Teknis.
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 4 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005, pasal 39
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang
Pedoman Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi
Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum, Koordinator Pelayanan Kesehatan bertindak
sebagai Pejabat Teknis dan berfungsi sebagai penanggung jawab
teknis di unit kerjanya.
( 2.4.1) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis
a. Pejabat Teknis BLUD diangkat dan diberhentikan
oleh Bupati Tulungagung.
b. Pejabat Teknis BLUD dapat terdiri dari pegawai
negeri sipil dan/atau tenaga profesional non
pegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan
BLUD
c. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis
BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil
disesuaikan dengan ketentuan perundangan-
undangan di bidang kepegawaian.
d. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis
BLUD /tenaga profesional yang berasal dari bukan
pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25
Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan
Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
e. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan
Pejabat Teknis BLUD ditetapkan berdasarkan
kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang
sehat. Kompetensi merupakan kemampuan dan
keahlian yang dimiliki oleh Pejabat Keuangan BLUD
berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas.
Kebutuhan praktik bisnis yang sehat merupakan
kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan
kualifikasi dengan kemampuan keuangan BLUD.
f. Pemilihan Pejabat Teknis BLUD dilakukan dengan
mekanisme uji kelayakan dan kepatutan (fit and
proper test) yang dilakukan secara transparan,
profesional, mandiri, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
g. Masa jabatan Pejabat Teknis BLUD ditetapkan
selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk
satu kali masa jabatan berikutnya.
h. Pejabat Teknis BLUD diberhentikan oleh Bupati
Tulungagung, setelah masa jabatannya habis.
i. Pejabat Teknis BLUD dapat diberhentikan sebelum
habis masa jabatannya oleh Bupati Tulungagung
setelah berkoordinasi dengan Badan Pertimbangan
Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Daerah.
j. Standar Kompetensi
a) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b) Berijazah setidak-tidaknya D3.
c) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan
dengan surat keterangan sehat dari dokter
independen.
d) Mempunyai pengalaman kerja, diutamakan
pernah 1 tahun dalam jabatan setingkat kepala
urusan di bidang pelayanan kesehatan
e) Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi jabatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
f) Menguasai secara umum tentang segala fasilitas
dan pelayanan UPTD Puskesmas Kauman
g) Menguasai prosedur pelayanan administrasi,
Standar Pelayanan/ SOP asuhan keperawatan
sesuai dengan bidang tugasnya
h) Menguasai secara umum prosedur administrasi,
pengisian catatan medik dan tatacara membuat
laporan
(2.4.2) Kewajiban dan tanggung jawab Pejabat Teknis.
Disamping melaksanakan tugas mengkoordinir
pelaksanaan pelayanan medis dan pelaksanaan
pelayanan kesehatan masyarakat, Koordinator
Pelayanan Kesehatan memiliki kewajiban sebagai berikut
:
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di unit
kerjanya.
b. Melaksanakan kegiatan teknis berdasarkan RBA.
c. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di
unit
kerjanya
2.5 Satuan Pengawasan Intern (SPI)
(2.5.1) Organisasi
a. Pimpinan Puskesmas dapat membentuk Satuan
Pengawasan Intern yang merupakan aparat intern
puskesmas untuk membantu Pimpinan Puskesmas
dalam mendukung terciptanya sistem pengendalian
intern yang efektif di lingkungan puskesmas
b. Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang
kepala yang bertanggung jawab secara langsung
kepada Kepala UPTD Puskesmas.
c. Satuan Pengawasan Intern terdiri dari tim audit
bidang administrasi dan keuangan, tim audit bidang
pelayanan medis, serta tim audit bidang lainnya
sesuai dengan kebutuhan puskesmas.
d. Satuan Pengawasan Intern melaksanakan audit
secara rutin terhadap seluruh unit kerja di
lingkungan puskesmas meliputi bidang administrasi
dan keuangan, bidang pelayanan medis,
ketenagakerjaan dan bidang-bidang lainnya.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata
kerja Satuan Pengawasan Intern ditetapkan dengan
keputusan Kepala UPTD Puskesmas.
(2.5.2) Fungsi
a. Membantu Kepala UPTD Puskesmas dalam
melakukan pengawasan internal puskesmas
b. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk
mencapai sasaran puskesmas secara ekonomis,
efisien, dan efektif.
c. Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di
puskesmas.
d. Menangani permasalahan yang berkaitan dengan
indikasi terjadinya KKN (kolusi, korupsi, dan
nepotisme) yang menimbulkan kerugian puskesmas
sama dengan unit kerja terkait.

(2.5.3.) Tugas dan Kewajiban


a. Membantu menciptakan sistem pengendalian intern
yang efektif di puskesmas dan memastikan bahwa
pengendalian intern telah tersebut telah dipatuhi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian
intern yang berlaku serta pelaksanaannya di semua
kegiatan, fungsi, dan program puskesmas yang
mencakup:
a) Audit atas keuangan dan ketaatan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Penilaian tentang daya guna dan kehematan
dalam penggunaan sarana dan prasarana
puskesmas
c) Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang
direncanakan dari suatu kegiatan atau program
puskesmas.
d) Penilaian atas pendayagunaan dan
pengembangan sumber daya manusia di
puskesmas
c. Melakukan kajian terhadap kecukupan pelaksanaan
manajemen risiko (risk management) di lingkungan
puskesmas
d. Mengadakan koordinasi dengan auditor eksternal.
e. Menyusun peraturan puskesmas di bidang audit
serta pedoman-pedoman yang berkaitan dengan
kelengkapan prosedur untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
f. Menyampaikan laporan hasil audit beserta
rekomendasi yang diusulkan secara tertulis kepada
Kepala UPTD Puskesmas.
g. Memantau, mengevaluasi, dan menganalisis tindak
lanjut atas rekomendasi hasil audit yang telah
disetujui oleh Kepala UPTD Puskesmas.
(2.5.4) Kewenangan
a. Mendapatkan akses secara penuh dan tidak
terbatas terhadap unit-unit kerja puskesmas,
aktivitas, catatan-catatan, dokumen, personel, aset
puskesmas, serta informasi relevan lainnya sesuai
dengan tugas yang ditetapkan oleh Kepala UPTD
Puskesmas.
b. Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan
teknik-teknik audit yang diperlukan untuk mencapai
efektivitas sistem pengendalian intern.
c. Memperoleh bantuan, dukungan, maupun
kerjasama dari personel unit kerja yang terkait,
terutama dari unit kerja yang diaudit.
d. Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur
Pejabat Pengelola Puskesmas, tanggapan terhadap
laporan, dan langkah-langkah perbaikan.
e. Mendapatkan dukungan sumberdaya yang memadai
untuk keperluan pelaksanaan tugasnya.
f. Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari
dalam maupun luar puskesmas, sepanjang hal
tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

2. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Perorangan


Pelaksana Pelayanan Kesehatan Perorangan mempunyai tugas :
a. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
kesehatan bidang pelayanan kesehatan wajib khususnya upaya
pengobatan yang meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan Unit Gawat
Darurat dan pelayanan rawat inap dan unit penunjang medis & non
medis;
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Koordinator
Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelaksana Pelayanan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas:
a. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan
program serta pelayanan kesehatan bidang pelayanan kesehatan wajib
yang meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, manajemen
dan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana,
perbaikan gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
hygiene sanitasi dan penyehatan makanan minuman;
b. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan bidang pelayanan
kesehatan pengembangan meliputi penyusunan dan perencanaan
pengembangan program kesehatan pengembangan, pelayanan dan
pelaporan serta evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan yang telah
ditetapkan sesuai dengan situasi dan kondisi serta budaya masyarakat
setempat;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Koordinator
Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya.

B. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dalam tata kelola Puskesmas menggambarkan pola
hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam
organisasi. Prosedur kerja Puskesmas dalam rangka memberikan pelayanan
kepada masyarakat baik pelayalanan kesehatan perorangan maupun pelayanan
kesehatan masyarakat dituangkan dalam bentuk Standar operating Prosedur
(SOP) pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang kesehatan serta pelayanan
manajemen, meliputi :
1. Unit Pendaftaran
2. Unit Pengobatan Umum
3. Unit Pengobatan Gigi
4. Unit Kasir
5. Unit Obat
6. Unit Laboratorium
7. Unit Pelayanan KIA / KB
8. Unit UGD
9. Unit Tata Usaha
10. Unit Gizi
11. Unit Sanitasi
12. Unit Rawat Inap
13. Poned

Prosedur kerja disosialisaikan kepada pihak - pihak terkait baik internal


maupun eksternal
C. PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS
Pengelompokan fungsi yang logis menggambarkan pembagian yang jelas dan
rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan
prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi. Dari
uraian struktur organisasi tersebut di atas, tergambar bahwa organisasi
Puskesmas telah dikelompokkan sesuai dengan fungsi yang logis, sebagai
berikut:
1. Dilakukan pemisahan fungsi yang tegas antara Dewan Pengawas dan
Pejabat Pengelola BLUD yang terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat
Keuangan, dan Pejabat Teknis.
2. Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk masing
masing fungsi dalam organisasi.
3. Ditetapkan fungsi audit internal di lingkungan Puskesmas dengan membentuk
unit organisasi Satuan Pengawas Intern (SPI).
4. Adanya sistem pengendalian intern yang memadai antara lain tercermin dari
adanya kebijakan dan prosedur yang membantu setiap unit organisasi dalam
Puskesmas untuk melaksanakan kewajibannya dan menjamin bahwa
tindakan pengendalian telah dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi
dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Kegiatan pengendalian
tersebut termasuk kejelasan kewenangan dan serangkaian kegiatan seperti,
otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian terhadap prestasi kerja, pembagian
tugas, serta pengamanan terhadap aset organisasi.

D. PENGELOLAAN SDM
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan
pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai
sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi
kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan
sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien,efektif, dan
ekonomis. Organisasi modern menempatkan karyawan pada posisi terhormat
yaitu sebagai aset berharga (brainware) sehingga perlu dikelola dengan baik
mulai penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi:
1. Rekruitmen Pegawai
Pola rekruitmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis
pada UPTD Puskesmas Gondang Kabupaten Tulungagung adalah sebagai
berikut :
a. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Puskesmas Gondang Kabupaten Tulungagung dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
b. SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS.
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS
dilaksanakan sebagai berikut :
a) Pengangkatan pegawai berstatus Non PNS dilakukan
berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam
rangka peningkatan pelayanan.
b) Rekruitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang
lowong atau adanya perluasan organisasi dan perubahan pada
bidang-bidang yang sangat mendesak yang proses
pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah Daerah.
c) Tujuan rekruitmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang
profesional, jujur, bertanggung jawab, netral, memiliki kompetensi
sesuai dengan tugas/jabatan yang akan diduduki sesuai dengan
kebutuhan yang diharapkan serta mencegah terjadinya unsur
KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam rekruitmen SDM.
d) Rekruitmen SDM dilakukan berdasarkan prinsip netral, objektif,
akuntabel, bebas dari KKN, serta terbuka dengan ketentuan:
(a) Setiap Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
dapat mengikuti seleksi tanpa membedakan jenis kelamin,
suku, agama, ras, golongan, atau daerah.
(b) Pengumuman rekruitmen SDM diumumkan secara luas
dengan menggunakan media yang tersedia (internet, televisi,
radio, surat kabar, papan pengumuman, dll) oleh Panitia
Rekruitmen yang ditunjuk oleh Pimpinan Puskesmas dengan
memuat persyaratan pelamar, jenis ketenagaan, kualifikasi
pendidikan, jumlah lowongan jabatan, tujuan lamaran, waktu
pendaftaran, dan tempat pendaftaran.
(c) Seleksi dilakukan secara objektif, terbuka dan adil.
(d) Hasil ujian diolah dengan komputer.
(e) Proses pengangkatan SDM berpegang teguh pada prinsip
kebenaran, tata aturan, objektif, transparan, dan rasional
agar terjaring SDM yang beriman, bertaqwa, berakhlak
mulia, taat beribadah, berwawasan luas, handal, dan
profesional.
(f) Setiap penerimaan pegawai harus dibuatkan Surat
Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian
dengan pegawai dibuat secara tertulis dengan memuat hak
dan kewajiban setiap pihak secara jelas termasuk
pemutusan hubungan kerja.
e) Mekanisme pengangkatan pegawai berstatus Non PNS lebih
lanjut akan diatur dalam Peraturan Bupati Tulungagung tersendiri.
f) Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan
kebutuhan Puskesmas dengan tetap memperhatikan penempatan
karyawan (dropping) dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
2. Penempatan Pegawai
Dalam rangka penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan.

3. Sistem Remunerasi
a. Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan
remunerasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan tuntutan
profesionalisme yang diperlukan.
b. Remunerasi, merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon,
dan/atau pensiun.
c. Remunerasi ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan usulan yang
disampaikan oleh pemimpin BLUD melalui Sekretaris Daerah.

4. Suksesi Manajemen/Jenjang Karir


a. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan jabatan dan proses
seleksi untuk jabatan tertentu sesuai dengan kebutuhan Puskesmas
dalam menjalankan strategi.
b. Penetapan persyaratan jabatan dan proses seleksi untuk jabatan
tersebut diatas harus dilaporkan kepada Bupati Tulungagung.
c. Kepala Puskesmas menetapkan program pengembangan kemampuan
pegawai Puskesmas baik fungsional maupun struktural secara
transparan

5. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)


Program pengembangan sumber daya manusia Puskesmas lima tahun
ke depan diarahkan pada pemenuhan jumlah SDM agar berada pada rasio
yang ideal . Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga
diarahkan agar memenuhi kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar pelayanan kesehatan kepada
pasien/masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Program pengembangan SDM pada UPTD Puskesmas Gondang


Kabupaten Tulungagung dijabarkan sebagai berikut :
a. Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi terpercaya dalam
rangka memenuhi tenaga medis dan paramedis sesuai dengan
kebutuhan Puskesmas.
b. Mengembangkan tenaga medis dan paramedis yang potensial ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar
negeri.
c. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan
kemampuan SDM baik tenaga medis, paramedis maupun administrasi
melalui kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah, diskusi panel, seminar,
simposium, lokakarya, pelatihan/diklat, penulisan buku, studi banding,
dll.
d. Meningkatkan standar pendidikan tenaga administratif yang potensial,
terutama ke jenjang Diploma III dan S1.
6. Pemutusan Hubungan Kerja
a. Hubungan kerja antara Puskesmas dan Pegawai dapat berakhir
karena satu atau lebih sebab-sebab berikut :
a) Pegawai diberhentikan dengan hormat antara lain :
(a) Meninggal dunia
(b) Atas permintaan sendiri
(c) Mencapai batas usia pensiun
(d) Tidak cakap jasmani dan atau rohani
(e) Adanya penyederhanaan organisasi
b) Pegawai diberhentikan tidak dengan hormat :
(a) Melakukan usaha dan atau kegiatan yang bertujuan
mengubah
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 atau terlibat dalam
gerakan atau melakukan kegiatan yang menentang Negara
dan Pemerintah.
(b) Dipidana penjara atau kurungan berdasarkan ketentuan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang
ada maupun tidak ada hubungannya dengan jabatan.
b. Batas Usia Pensiun sebagai berikut :
a) Batas usia pensiun adalah 58 tahun.
b) Batas usia pensiun 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri
Sipil yang memangku jabatan Dokter yang ditugaskan secara
penuh pada unit pelayanan kesehatan.
c) Batas usia pensiun; sebagaimana dimaksud pada poin (2.a), bagi
Pegawai yang memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan
Puskesmas, dapat diperpanjang setiap tahun sampai setinggi-
tingginya usia 60 tahun.
d) Keahlian pada poin (2.c) tersebut ditentukan oleh Kepala
Puskesmas.
e) Apabila terjadi penyederhanaan organisasi, Pegawai dapat
diberhentikan dengan hormat setelah mendapat persetujuan
Kepala Puskesmas.
f) Pegawai yang diberhentikan tidak dengan hormat, tidak mendapat
hak hak kepegawaian
g) Setiap proses pemutusan hubungan kerja akan dilaksanakan
dengan
berpedoman pada ketentuan-ketentuan kepegawaian yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai