Anda di halaman 1dari 9

STANDARD OPERATING No. Dok.

: SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 1 dari 9

1 TUJUAN
Untuk menangani dan mengendalikan aktivitas yang berhubungan dengan limbah
Padat dan Cair

2 RUANG LINGKUP
Prosedur ini digunakan untuk menangani dan mengendalikan limbah padat dan Cair B3
serta Non B3 yang dihasilkan di perusahaan PT. Medan Sugar Industry

3 REFERENSI
4 UU no. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan
5 PP No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan LB3
6 SMK3, PP No. 50 Thn 2012, kriteria 9.3
7 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label LB3
8 Kep Bapedal no. 1 Tahun 1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
dan Pengumpulan LB3
9 Kep Bapedal no. 2 Tahun 1995 tentang Dokumen Limbah B3
10 Pedoman Sistem Manajemen Lingkungan PT. Medan Sugar Industry
11 ISO 14001:2015 Klausul 8.1
12 ISO 9001:2015, klausul 7.1.4

13 ISTILAH
14 Bahan Berbahaya Beracun (B3): zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lain.
15 Limbah: sisa suatu usaha atau kegiatan
16 Simbol Limbah B3: gambar yang menunjukkan karakteristik Limbah B3
17 Label Limbah B3: keterangan mengenai limbah B3 yang berisi informasi mengenai
penghasil limbah B3, alamat penghasil, waktu pengemasan, jumlah dan karakteristik
LB3

18 TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


1. Setiap Departemen bertanggung jawab untuk :
STANDARD OPERATING No. Dok. : SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 2 dari 9

a. Menjaga kebersihan diarea kerjanya dan membuang sampah/limbah ke tempat


penampungan yang telah disediakan, sesuai dengan jenisnya.
b. Mematuhi dan mengikuti semua ketentuan pada prosedur ini.
2. Bagian HSE bertanggung jawab untuk :
a. Mengurus Perijinan TPS B3 ke Instansi Pemerintah Terkait.
b. Menangani dan mendata limbah B3 di penampungan akhir (TPS B3).
c. Pengiriman limbah B3 ke subkon yang memilki izin dari Bapedal dan
pengembalian kemasan bekas B3 ke supplier.
d. Melaporkan aktivitas pengelolaan limbah B3 secara berkala ke Bapedal /BPLHD
e. Menyimpan dan memelihara dokumen yang diperlukan.

19 PROSEDUR
6.1 Umum
20 Semua karyawan / Departemen berkewajiban untuk meminimalisasi sampah/
limbah yang dihasilkan dari bagiannya.
21 Setiap sampah/limbah harus segera dibersihkan dan di buang ke Tempat
Penampung Sampah / Limbah yang telah disediakan.
22 Sampah disegregasi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu
a. Limbah Domestik, contoh: limbah dapur, kertas, plastik
b. Limbah B3, contoh: oli bekas, majun terkontaminasi oli, kontainer bahan
kimia B3 bekas, Aki.
c. Limbah Logam
23 Setiap Jenis Limbah yang dihasilkan dicatat pada Form Daftar Limbah &
Penanganannya. Form ini berisikan jenis limbah yang dihasilkan oleh setiap
bagian / proses serta metode pengelolaannya. Catatan ini dipelihara oleh HSE
dengan berkoordinasi bersama bagian terkait.
24 Tempat sampah setiap limbah diberi label yang jelas sesuai dengan
peruntukannya.

6.2 Limbah Padat Non B3


24.1.1 Limbah padat non B3 yang dihasilkan adalah Limbah Logam dan
Limbah Domestik ( kertas, plastik, sisa makanan, kemasan bekas yang tidak
mengandung B3).
24.1.2 Tempat Sampah (drum, tong atau bak kontainer) yang digunakan untuk
menyimpan Sampah Non B3 harus dalam kondisi baik, tidak bocor, atau rusak.
24.1.3 Tempat Sampah Non B3 yang menampung Limbah Domestik harus
memiliki penutup dan harus selalu dalam keadaan tertutup.
STANDARD OPERATING No. Dok. : SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 3 dari 9

24.1.4 Karyawan bagian umum dan karyawan di departemen masing-masing


akan memindahkan limbah dari tempat penampungan sementara ke
penampungan akhir di waste storage.
24.1.5 Bagian GA menghubungi pengangkut limbah padat non B3 untuk
mengatur masalah jadwal pengambilan.
24.1.6 Khusus untuk limbah logam, akan dikirim ke pihak ke-3 dan mendata
jenis dan jumlah scrap yang dijual
24.1.7 Bagian GA akan membuat surat jalan pengambilan limbah padat non
B3.

6.3 Limbah Cair Non B3


24.1.8 Air limbah non B3, berasal dari toilet, kantin, dapur, dan air hujan.
24.1.9 Bagian GA memastikan bahwa kondisi saluran air domestik dalam
kondisi terpelihara .

6.4 Pengendalian Limbah Padat dan Cair B3


24.1.10 Tiap orang wajib membuang limbah B3 ke tempat sampah yang telah
ditentukan di area masing-masing.
24.1.11 Limbah Cair B3 tidak boleh dibuang ke saluran air/kali/selokan.
24.1.12 Bagian GA memeriksa kondisi tempat sampah B3 dan memindahkan
limbah bila telah penuh ke Tempat Penampungan Sementara B3 yang telah
ditentukan.
24.1.13 Pada lokasi limbah cair B3, bahan kimia, oli disediakan majun dan alat
tanggap darurat untuk terjadinya tumpahan/ceceran e.g. Pasir/Serbuk Kayu
24.1.14 Bila terjadi ceceran laksanakan instruksi kerja penanganan ceceran
bahan kimia/limbah B3 cair
24.1.15 Bila terjadi tumpahan bahan kimia/limbah B3 cair maka laksanakan
prosedur tanggap darurat
24.1.16 Tempatkan tangki / drum limbah B3 di tempat yang aman, tidak terkena
air dan tertutup.
24.1.17 Limbah B3 disimpan sesuai dengan layout penyimpanan.
24.1.18 Setiap penyimpanan limbah B3 ke TPS B3 harus dicatat pada Form
Penerimaan Limbah B3.
24.1.19 Untuk kemasan bekas yang mengandung B3, bila memungkinkan
dikembalikan ke supplier.
24.1.20 Limbah B3 yang disimpan di TPS B3, dalam waktu maksimum 90 Hari
harus diserahkan ke Pihak ke-3 yang memiliki ijin dari Instansi Pemerintah
yang berwenang.
STANDARD OPERATING No. Dok. : SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 4 dari 9

24.1.21 Perijinan yang harus dimiliki oleh Pihak Ke-3 meliputi :


a. Ijin Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Dirjen
Perhubungan Darat.
b. Ijin Pengumpul atau ijin Pengolah Limbah B3 dari Kementrian Lngkungan
Hidup.
c. Ijin dan Persyaratan lain yang harus dimiliki atau dipenuhi oleh Pihak ke-3
tsb, sesuai persyaratan Perundangan yang terbaru.
24.1.22 Pada saat pengambilan limbah B3, perusahaan akan menerima
Dokumen/Manifest Limbah B3. Untuk kemasan bekas mengandung B3 yang
dikembalikan ke supplier, hanya berupa surat jalan/ serah terima. Rekaman
tersebut dipelihara oleh Bagian HSE.
24.1.23 Seluruh karyawan yang berhubungan dengan limbah B3, harus
menggunakan alat pelindung diri, contohnya sarung tangan plastik, sepatu
boot, masker.
24.1.24 aktivitas keluar masuk limbah dari TPS B3 harus dicatat pada Form
Neraca Limbah B3, dan dilaporkan secara periodik (3 bulanan) ke Dinas
Lingkungan Hidup

6.5 Persyaratan Tempat Sampah / Kemasan Limbah B3


24.1.25 Kemasan (drum, tong atau bak kontainer) yang digunakan untuk
menyimpan limbah B3 harus:
a. Dalam kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau rusak;
b. Terbuat dari bahan yang cocok dengan karakteristik limbah B3 yang akan
disimpan;
c. Mampu mengamankan limbah yang disimpan di dalamnya;
d. Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan pemindahan atau pengangkutan;
24.1.26 Kemasan Limbah B3 harus selalu dalam keadaan tertutup rapat dan
hanya dapat dibuka jika akan dilakukan penambahan atau pengambilan limbah
dari dalamnya
24.1.27 Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau
bahan logam (teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440) dengan syarat
bahan kemasan yang dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3
yang disimpannya
24.1.28 Limbah-limbah B3 yang tidak saling cocok, atau limbah dan bahan yang
tidak saling cocok tidak boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu
kemasan
STANDARD OPERATING No. Dok. : SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 5 dari 9

24.1.29 Terhadap kemasan wajib dilakukan pemeriksaan secara berkala untuk


memastikan tidak terjadinya kebocoran pada kemasan.
24.1.30 Kemasan yang telah rusak (bocor atau berkarat) dan kemasan yang
tidak digunakan kembali sebagai kemasan limbah B3 harus diperlakukan
sebagai limbah B3.
24.1.31 Untuk Limbah B3 ditempatkan pada wadah yang dapat melindungi agar
tidak terjadi tumpahan ataupun hal yang tidak diinginkan, dan dipisahkan sesuai
karakteristiknya, yaitu LB3 cair dan LB3 padat, serta karakteristik bahayanya
serta dipasang simbol LB3 dengan ukuran minimal 10 cm x 10 cm pada
kemasannya, sebagaimana berikut:

LB3 beracun LB3 padatan mudah menyala


LB3 reaktif

LB3 Cairan Mudah Menyala

LB3 Korosif
LB3 Berbahaya terhadap
lingkungan

LB3 Infeksius LB3 Mudah Meledak


STANDARD OPERATING No. Dok. : SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 6 dari 9

Untuk satu wadah limbah dapat dipasang 1 atau lebih simbol bila limbah
tersebut memiliki lebih dari satu karakteristik, misalnya reaktif sekaligus
beracun, dsb

8. Untuk kemasan limbah B3 juga dipasang label identitas limbah B3 dengan ukuran
15 cm x 20 cm sebagaimana berikut :
PERINGATAN ! Merah
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Hitam
PENGHASIL :
ALAMAT :
15 cm TELP : FAX :
NOMOR PENGHASIL :
Hitam TGL PENGEMASAN : Latar
KODE LIMBAH : belakang
JENIS LIMBAH :
JUMLAH LIMBAH : Kg Kuning
SIFAT LIMBAH : NOMOR :

20 cm

9. Untuk setiap kemasan limbah B3 dipasang label petunjuk penutup wadah


sebagaimana berikut dengan ukuran 7 cm x 15 cm sebagai penanda
penempatannya agar tidak ditempatkan terbalik:

10. Untuk kemasan limbah B3


yang kosong atau tidak
terisi dipasang label
berukuran 10cm x 10 cm
sebagaimana berikut agar
tidak digunakan untuk
wadah limbah lain:
STANDARD OPERATING No. Dok. : SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 7 dari 9

6.6 Dokumen Manifest Limbah B3 (sesuai KEP.Ka.BAPEDAL No.02 Tahun


1995)
24.1.32 Setiap pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), harus
dilengkapi dengan dokumen resmi. Karena sifat dari limbah B3, maka
perpindahan limbah B3 harus dilengkapi dengan dokumen limbah B3. Dokumen
limbah B3 tersebut merupakan legalitas dari kegiatan pengelolaan limbah B3.
24.1.33 Dokumen limbah B3 terdiri dari 7 (tujuh) rangkap apabila pengangkutan
hanya satu kali dan apabila pengangkutan lebih dari satu kali (antar muda),
maka dokumen terdiri dari 11 (sebelas).
24.1.34 Setelah dokumen ditandatangani (saat serah terima ke
pengumpul/pengangkut limbah b3), maka salinan dokumen berikut harus
disimpan / dilaporkan :
a. lembar kedua yang sudah ditandatangani pengangkut limbah B3, dikirim
kepada Dinas Lingkungan Hidup (warna kuning);
b. lembar ketiga yang sudah ditandatangani oleh pengangkut limbah B3,
disimpan (warna hijau);
c. lembar ketujuh dikirim oleh pengangkut kepada penghasil limbah B3,
setelah ditandatangani oleh pengumpul limbah B3 atau pengolah limbah B3
(warna ungu);
24.1.35 Penghasil limbah B3 akan menerima kembali dokumen limbah B3 dari
pengumpul atau pengolah selambat-lambatnya 120 hari sejak limbah B3
diangkut untuk dibawa ke pengumpul atau ke pemanfaat atau pengolah limbah
B3.
STANDARD OPERATING No. Dok. : SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 8 dari 9

CATATAN REVISI

No. Rev Tanggal Alasan Revisi


01 1 Okt ‘17 Penyesuaian isi SOP dengan persyaratan ISO 14001:2015
STANDARD OPERATING No. Dok. : SOP/HSE/09
PROCEDURES Rev. : 01
PENGENDALIAN LIMBAH Tgl. Efektif : 01 Okt 2017
Hlm. : 9 dari 9

Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,


Jabatan HSE Section Head HSE Department Head Factory Manager

Tanda Tangan

Nama Robby P Damanik David Atmodjo Patar H. Simanjuntak


Tanggal 01 Oktober 2017 01 Oktober 2017 01 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai