Anda di halaman 1dari 32

M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

KBM 2
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA
BAYI BARU LAHIR

100 Menit

PENDAHLUAN

Perubahan sisitem ini di awali dari perkembangan organ paru itu sendiri dengan
perkembangan struktur bronkus, bronkiolus, serta alveolus yang terbentuk dalam proses
kehamilan sehingga dapat menentukan proses pematangan dalam sistem pernapasan.
Proses perubahan bayi baru lahir adalah dalam hal pernapasan yang dapat di pengaruhi
oleh keadaan hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik ( lingkungan) yang
merangsang pusat pernapasan medula oblongata di otak. Selain itu juga jadi tekanan
rongga dada karena kompresi paru selama persalinan,sehingga merangsang masuknya
udara ke dalam paru,kemudian timbulnya pernapasan dapat terjadi akibat interaksi sistem
pernapasan itu sendiri dengan sisitem kardiovaskuler dan susunan saraf pusat. Selain itu
adanya surfaktan dan upaya resfirasi dalam pernapasan dapat berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dalam paru serta mengembangkan jaringan alveolus paru agar
dapat berfungsi. Surfaktan tersebut dapat mengurangi tekanan permukaan paru dan
membantu menstabilkan diding alveolus untuk mencegah kolaps ( Betz dan Sowden,
2002 ).

Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai


keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan.
Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan prilaku. Agar
suhu tubuh tetap konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan antara prodksi
panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan. Hubungan diregulasi melalui
mekanisme neurologis dan kardiovaskular.

1
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

Transfer energy termis ke tubuh dapat melalui konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi.
Energy panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas
cahaya secara konduksi atau radiasi. Kemudian akan menghilang di daerah jaringan yang
lebih dalam berupa panas. Panas kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara
konveksi oleh cairan tubuh.
Ada tiga jenis termometer yang digunakan untuk menentukan suhu tubuh adalah air
raksa-kaca, elektronik dan sekali pakai. Perawat bertanggung jawab untuk banyak
menetahui dan terampil dalam menggunakan alat ukur yang dipilih. Tingkat pendidikan
inservice dapat mempengaruhi keakuratan dan reabilitas pembacaan suhu. Setiap alat
pengukuran menggunakan derajat celsius atau skala fahrenheit.
Pada saat lahir, tidak semua komponen sistem saluran cerna telah mencapai
kematangannya. Kelanjutan pematangan sistem pencernaan akan tampak oleh adanya
perubahan pola fungsi selama masa pertumbuhan anak. Esofagus merupakan saluran
yang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung.
Sepertiga atas esofagus merupakan otot serat lintang yang berhubungan dengan otot-
otot faring, sedangkan 2/3 bagian bawah adalah otot polos. Esofagus menyempit pada 3
tempat, yaitu setinggi tulang rawan krikoid yang merupakan sfingter, rongga dada bagian
tengah akibat penekanan oleh arkus aorta dan bronkus utama kiri (tidak bersifat sfingter),
dan pada hiatus esofagus diafragma (otot polos bagian ini bersifat sfingter). Pembuluh
vena esofagus bagian bawah berhubungan langsung dengan sirkulasi vena porta. Di
sebelah dorsal kanan esofagus terdapat duktus torasikus.lambung merupakan bagian
sistem gastrointestinal yang terletak antara esofagus dan duodenum. Lambung terbagi
menjadi 2 bagian, ¾ proksimal terdiri dari fundus dan korpus, sedangkan bagian
distalnya adalah antrum. Ciri yang menonjol pada anatomi lambung adalah peredaran
darahnya yang sangat kaya dengan pembuluh nadi besar di depan kurvatura mayor dan
minor serta dalam dinding lambung.

RUMUSAN MASALAH
2
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

a. Apakah yang dimaksud system pernafasan ?


b. Apakah yang dimaksud dengan system kardiovaskuler?
c. Apakah yang dimaksud termoregulasi?
d. Apakah yang dimaksud dengan system pencernaan?
e. Apakah yang dimaksud dengan system ginjal dan keseimbangan cairan?
f. Apakah yang dimaksud dengan system hepatic?
g. Apakah yang dimaksud dengan immunologi?
h. Apakah yang dimaksud dengan kulit?
i. Apakah yang dimaksud dengan persarafan?

TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Untuk mengetahui tentang system pernafasan.
b. Untuk mengetahui tentang system kardiovaskular.
c. Untuk mengetahui tentang termoregulasi.
d. Untuk mengetahui tentang proses system pencernaan.
e. Untuk mengetahui tentang system ginjal dan keseimbangan cairan.
f. Untuk mengetahui tentang system hepatic.
g. Untuk mengetahui tentang immunologi.
h. Untuk mengetahui tentang kulit.
i. Untuk mengetahui tentang system persarafan.

URAIAN MATERI

PERUBAHAN – PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BAYI BARU LAHIR

Perubahan fisiologis pada bayi baru lahir merupakan suatu proses adaptasi dengan
lingkungan luar atau di kenal dengan kehidupan ekstra uteri. Sebelum nya bayi cukup
hanya beradaptasi dengan kehidupan intra uteri. Perubahan fisiologis bayi baru lahir,
diantaranya sebagai berikut :

A. SISTEM PERNAFASAN

Perubahan sisitem ini di awali dari perkembangan organ paru itu sendiri dengan
perkembangan struktur bronkus, bronkiolus, serta alveolus yang terbentuk dalam proses
kehamilan sehingga dapat menentukan proses pematangan dalam sistem pernapasan.
Proses perubahan bayi baru lahir adalah dalam hal pernapasan yang dapat di pengaruhi

3
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

oleh keadaan hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik ( lingkungan) yang
merangsang pusat pernapasan medula oblongata di otak. Selain itu juga jadi tekanan
rongga dada karena kompresi paru selama persalinan,sehingga merangsang masuknya
udara ke dalam paru,kemudian timbulnya pernapasan dapat terjadi akibat interaksi
sistem pernapasan itu sendiri dengan sisitem kardiovaskuler dan susunan saraf pusat.
Selain itu adanya surfaktan dan upaya resfirasi dalam pernapasan dapat berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dalam paru serta mengembangkan jaringan alveolus paru agar
dapat berfungsi. Surfaktan tersebut dapat mengurangi tekanan permukaan paru dan
membantu menstabilkan diding alveolus untuk mencegah kolaps ( Betz dan Sowden,
2002 ).

1. Perkembangan paru-paru

Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabang
kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus, proses ini
terus berlanjut sampai sekitar usia 8 tahun, sampain jumlah bronkus dan alveolus akan
sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan nafas selama
trimester dua dan trimester tiga. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi
kelangsungan hudip BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini di sebabkan karena
keterbatasan permukaan alveolus, ketidak matangan sistem kaviler, paru-paru yang
tidak tercukupinya jumlah surfaktan.

2. Awal adanya nafas

Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi adalah :

a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim
yang merangsang pusat pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru
selama persalinan, yang merangsang masuknya udara, ke dalam paru-paru secara
mekanis.
c. Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler, dan susunan saraf pusat
menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang di
perlukan untuk kehidupan.
3. Penimbunan karbondioksida ( CO2)

4
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang
pernafasan. Berkurangnya O2 akan mengurangi gerakan nafas janin, tetapi sebaliknya
kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.

4. Perubahan suhu

Keadaan dingin akan merangsang pernafasan.

5. Surfaktan dan upaya resfirasi untuk bernafas

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :

a. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru


b. Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali

Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat surfaktan ( lemak


lesitin/sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru-paru. Produksi surfaktan
di mulai pada 20 minggu kehamilan, yang jumlahnya meningkat sampai paru-paru
matang ( sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk
mengurangi tekan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkan dinding
alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasaan.

Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan,
yang menyebabkan sulit bernapas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan
penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Bebagai peningkatan ini
menyebabkan stres pada bayi uyang sebelumnya sudah terganggu.

6. Dari cairan menuju udara

Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat beyi melewati
jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini di peras keluar dari paru-paru.
Seorang bayi yang di lahirkan secara SC kehilangan keuntungan dari kompresi rongga
dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dengan beberapa kali tarikan nafas yang pertama udara memenuhi ruangan trakhea
dan brokus BBL. Sisa cairan di paru-paru di keluarkan dari paru-paru dan di serap
oleh pembuluh limpe dan darah.

7. Fungsi sistem pernafasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler

Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam


mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah

5
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh
darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga
menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk hipoksia.

Peningkatan darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus


dan akan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan akan merangsang perubahan
sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.

B. SISTEM KARDIOVASKULER

Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin,faktor penting yang


mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh:
1. berkembangnya paru-paru janin
Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan menangis kuat.
Dengan demikian, paru-parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru
mengecil dan seolah-olah darah terisap ke paru-paru. Dengan demikian, duktus
botalli tidak berfungsi lagi. Demikian pula, karena tekanan dalam atrium kiri
meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga foramen tersebut
selanjutnyatidak berfungsi lagi. Berkembangnya paru-paru janin dapat
menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk
melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga terjadi oblitersi pada
duktus arteriosus bothalli. Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat , sehingga
dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan
darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung menuju paru-paru dan
selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini
menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.

2. terputusnya hubungan perdarahan darah antara ibu dan janin


Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena
dipotongnya tali pusat sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang
mengakibatkan terjadi pernafasan pulmonal. Dengan demikian duktus arteriosus
bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami perubahan dan menjadi ligamentum
arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena umbilikal menjadi menjadi

6
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

legamentum teres .duktus venosus aranti menjadi ligamentum venosum serta


voramen ovale menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa jam pertama yang
tetap terbuka sebagai arteri vesical superior. Akibat dipotong dan diikatnya tali
pusat, arteri umbilicalis dan duktus venosus aranti akan mengalami obiliterasi.
Dengan demikian , setelah bayi lahir , maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara
yang diisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang
dicerna dengan system pencernaan sendiri.

3. terbentuknya adult haemoglobin (tipe A)


Terbentuknya adult haemoglobin (tipe A) sehingga setelah lahir dapat
menangkap oksigen dan melepaskan CO2 melalui pernafasan sehingga terjadi
pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru. Sebelum lahir , duktus arteriosus tetap
terbuka kemungkinan karena pengaruh prostaglandin, suatu hormone yang
ditemukan dalam dindingnya, meskipun mekanisme yang pasti belum diketahui.
Duktus arteriosus menutup, 10 sampai 15 jam setelah kelahiran bayi cukup bulan
dan normal, dan darah yang mengalir melaluinya berhenti. Pencetus penutupan
mungkin terjadinya peningkatan tekanan oksigen arterial pascalahir. Walaupun
demikian, belum jelas apakah oksigen mempengaruhi sel otot polos duktus secara
langsung, atau apakah terlibat zat tambahan. Perubahan sirkulasi lainnya yang
terjadi saat kelahiran adalah pada septum atrium,dinding yang memisahkan atrium
kiri dan kanan. Septum atrium, yang berkonstruksi seperti katup satu arah
menutup,mencegah aliran balik darah dari kiri ke kanan.

C. Pengertian Termoregulasi
Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan.
Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan prilaku. Agar
suhu tubuh tetap konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan antara prodksi
panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan. Hubungan diregulasi melalui
mekanisme neurologis dan kardiovaskular. Perawat menerapkan pengetahuan mekanisme
kontrol suhu untuk meningkatkan regulasi suhu.Hipotalamus yang terletak antara
hemisfer serebral, mengontror suhu tubuh sebagaimana kerja termostat dalam rumah.

7
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

Hipotalamus merasakan perubahan ringan pada suhu tubuh. Hipotalamus anterior


mengontror pengeluaran panas, dan hipotalamus posterior mengontror produksi panas.
Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu
internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir. Termoregulasi manusia berpusat
pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun system
pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan saraf eferen serta termoregulasi
dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi
dibandingkan lingkungan sekitarnya.

a. Penggunaan energi panas dalam pengobatan


Transfer energy termis ke tubuh dapat melalui konduksi, konveksi, radiasi dan
evaporasi. Energy panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam
bentuk berkas cahaya secara konduksi atau radiasi. Kemudian akan menghilang di
daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas. Panas kemudian diangkut ke
jaringan lain dengan cara konveksi oleh cairan tubuh. Metode-metode yang
dipakai dalam pengbatan adalah :

1. Metode konduksi
Metode ini berdasar pada sifat fisik kedua benda yang apabila terdapat
perbedaan yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Beberapa
penggunaan metode konduksi dalam pengobatan adalah :
a) Kantong air panas atau botol berisi air panas, cara ini sangat efisien
dalam pengobatan nyeri daerah abdomen.
b) Handuk panas, cara ini sangat berhasil untuk pengobatan otot yang
sakit. Misal spasme (kejang) otot dan fase akut poliemylitis (radang akut
pada sumsum tulang belakan yang disebabkan oleh virus).
c) Turkish bath (mandi uap) memberi efek relaksasi otot.
d) Mud pack (lumpur panas) dapat mengobati, memproduksi panas
kedalam jaringan serta dapat pula mencegah kehilangan panas tubuh.
e) Elektrik pads dengan cara melingkari lewat kawat elemen panas
yang dibungkus abses atau plastic dan dilengkapi thermometer.

2. Metode radiasi

8
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

Metode ini digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan


pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api. Sumber radiasi berasal dari
elektrik fire dan infra merah.

3. Metode elektromagnetis

Metode ini digunakan untuk transfer panas kedalam jaringan tubuh :

a) Short wave dhiatermi (diatermi gelombang pendek)


b) Micro wave (diatermi gelombang mikro)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi termoregulasi


Banyak faktor yang mempengaruhi suhu tubuh. Perubahan pada suhu tubuh
dalam rentang normal terjadi ketika hubungan antara produksi panas dan
kehilangan panas diganggu oleh variabel fisiologis atau prilaku. Berikut adalah
faktor yang mempengarui suhu tubuh :
1) Usia

Pada saat lahir, bayi meninggalkan lingkungan yang hangat, yang relatif
konstan, masuk dalam lingkungan yang suhunya berfluktuasi dengan
cepat.suhu tubuh bayi dapat berespon secara drastis terhadap perubahan
suhu lingkungan. Bayi baru lahir mengeluaran lebih dari 30% panas tubuhnya
melalui kepala oleh karena itu perlu menggunakan penutup kepala untuk
mencegah pengeluaran panas. Bila terlindung dari ingkungan yang ektrem,
suhu tubuh bayi dipertahankan pada 35,5 ºC sampai 39,5ºC. Produksi panas
akan meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi memasuki anak-anak.
Perbedaan secara individu 0,25ºC sampai 0,55 ºC adalah normal (Whaley and
Wong, 1995).

Regulasi suhu tidak stabil sampai pubertas. Rentang suhu normal turun
secara berangsur sanpai seseorang mendekati masa lansia. Lansia mempunyai
rentang suhu tubuh lebih sempit daripada dewasa awal. Suhu oral 35 ºC tidak
lazim pada lansia dalam cuaca dingin. Nmun rentang shu tubuh pada lansia
sekitar 36 ºC. Lansia terutama sensitif terhadap suhu yang ektrem karena
kemunduran mekanisme kontrol, terutama pada kontrol vasomotor ( kontrol

9
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

vasokonstriksi dan vasodilatasi), penurunan jumlah jaringan subkutan,


penurunan aktivitas kelenjr keringat dan penurunan metabolisme.

2) Olahraga

Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dalam pemecahan


karbohidrat dan lemak. Hal ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan
produksi panas. Segala jenis olahraga dapat meningkatkan produksi panas
akibatnya meningkatkan suhu tubuh. Olahraga berat yang lama, seperti lari
jaak jauh, dapat meningatkan suhu tubuh untuk sementara sampai 41 ºC.

3) Kadar hormone

Secara umum, wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar
dibandingkan pria. Variasi hormonal selama siklus menstruasi menyebabkan
fluktuasi suhu tubuh. Kadarprogesteron meningkat dan menurun secara
bertahap selama siklus menstruasi. Bila kadar progesteron rendah, suhu tubuh
beberapa derajat dibawah kadar batas. Suhu tubuh yang rendah berlangsung
sampai terjadi ovulasi. Perubahan suhu juga terjadi pada wanita menopause.
Wanita yang sudah berhenti mentruasi dapat mengalami periode panas tubuh
dan berkeringat banyak, 30 detik sampai 5 menit. Hal tersebut karena kontrol
vasomotor yang tidak stabil dalam melakukan vasodilatasi dan vasokontriksi
(Bobak, 1993).

4) Irama sirkadian

Suhu tubuh berubah secara normal 0,5 ºC sampai 1 ºC selama periode 24


jam. Bagaimanapun, suhumerupakan irama stabil pada manusia. Suhu tubuh
paling rendah biasanya antara pukul 1:00 dan 4:00 dini hari. Sepanjang hari
suhu tubuh naik, sampai seitar pukul 18:00 dan kemudian turun seperti pada
dini hari. Penting diketahui, pola suhu tidak secara otomatis pada orang yang
bekerja pada malam hari dan tidur di siang hari. Perlu waktu 1-3 minggu untuk
perputaran itu berubah. Secara umum, irama suhu sirkadian tidak berubah

10
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

sesuai usia. Penelitian menunjukkan, puncak suhu tubuh adalah dini hari pada
lansia (lenz,1984).

5) Stres

Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan
persarafan. Perubahan fisiologi tersebut meningkatkan panas. Klien yang
cemas saat masuk rumah sakit atau tempat praktik dokter, suhu tubuhnya
dapat lebih tinggi dari normal.

6) Lingkungan

Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Jika suhu dikaji dalam ruangan yang
sangat hangat, klien mungkin tidak mampu meregulasi suhu tubuh melalui
mekanisme pengluaran-panas dan suhu tubuh akan naik. Jika kien berada di
lingkungan tanpa baju hangat, suhu tubh mungkin rendah karena penyebaran
yang efektif dan pengeluaran panas yang konduktif. Bayi dan lansia paling
sering dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena mekaisme suhu mereka
kurang efisien.

Perubahan suhu
Perubahan suhu tubuh di luar rentang normal mempengaruhi set point hipotalamus.
Perubahan ini dapat berhubungan dengan produksi panas yang berlebihan, pengeluaran
panas yang berlebihan, produksi panas minimal. Pengeluaran panas minimal atau setiap
gabungan dari perubahan tersebut. Sifat perubahan tersebut mempengauhi masalah
klinis yang dialami klien.
a) Demam

Demam atau hiperpireksia terjadi karena mekanisme pengeluara panas tidak mampu
untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas, yang
mengakibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal. Tingkat ketika demam
mengancamkesehatan seringkali merupkan sumber yang diperdebatkan di antara
pemberi perawatan kesehatan. Demam biasanya tidak berbahaya jika berada pada
suhu dibawah 39 ºC. Pembacaan suhu tunggal mungkin tidak menandakan demam.

11
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

Davis dan lentz (1989) merekomendasikan untuk menentukan demam berdasarkan


beberapa pembacaan suhu dalam waktu yang berbeda pada satu hari dibandingkan
dengan suhu normal tersebut pada waktu yang sama, di samping terhadap tanda
vital dan gejala infeksi. Demam sebenarnya merupakan akibat dari perubahan set
point hipotalamus.

b) Kelelahan akibat panas

Kelelehan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak mengakibatkan kehilangan
cairan dan elektrolit secara berlebih. Disebabkan oleh lingkungan yang terpajan
panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum selama
kelelehan akibat panas. Tindakan pertama yaitu memindahkan klien ke lingkungan yg
lebih dingin serta memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.

c) Hipertermia

Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk


meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas adalah
hipertermia. Setiap penyakit atautrauma pada hipotalamus dapat mempengaruhi
mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan tidak
dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang yang rentan
menggunakan obat-obatan anestetik tertentu.

d) Heatstroke

Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu
tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini
disebut heatstroke, kedaruratan yang berbahaya panas dengan angka mortalitas yg
tinggi. Klien berisiko termasuk yang masih sangat muda atau sangat tua, yang
memiliki penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme, diabetes atau alkoholik. Yang juga
termasuk beresiko adalah orang yang mengkonsumsi obat yang menurunkan
kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas (mis. Fenotiasin, antikolinergik,

12
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

diuretik, amfetamin, dan antagonis reseptor beta- adrenergik) dan mereka yang
menjalani latihan olahraga atau kerja yang berat (mis. Atlet, pekerja kontruksi dan
petani). Tanda dan gejala heatstroke termasuk gamang, konfusi, delirium, sangat
haus, mual, kram otot, gangguan visual, dan bahkan inkotinensia. Tanda yang paling
dari heatstroke adalah kulit yang hangat dan kering.

Penderita heatstroke tidak berkeringat karena kehilangn elektrolit sangat berat


dan malfungsi hipotalamus. Heatstroke dengan suhu lebih besar dari 40,5 ºC
mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh. Tanda vital
menyatakan suhu tubuh kadang-kadang setinggi 45 ºC, takikardia dan hipotensi.
Otak mungkin merupakan organ yang terlebih dahulu terkena karena
sensitivitasnyaterhdap ketidakseimbangan elektrolit. Jika kondisi terus berlanjut, klien
menjadi tidak sadar, pupil tidak reaktif. Terjadi kerusakan nourologis yang permanen
kecuali jika tindakan pendinginan segera dimulai.

e) Hipotermia

pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin


mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas, mengakibatkan
hipotermia. Hipotermia diklasifikasikan melalui pengukuran suhu inti. Hal tersebut
dapat terjadi kebetulan atau tidak sengaja selama prosedur bedah untuk mengurangi
kebutuhan metabolik dan kebutuhan tubuh terhada oksigen.

Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui


selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35 ºC, klien menglami
gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan tidak mampu menila. Jika
suhu tubuh turun di bawah 34,4 ºC, frekuensi jantung, pernafasan, dan tekanan
darah turun. kulit menjadi sianotik.

c. Askep klien dengan gangguan termoregulasi


Perubahan fisiologi tentang regulasi suhu tubuh membantu perawat untuk
mengkaji respons klien terhadap gangguan tubuh dan dapat dilakukan tindakan
secara aman. Tindakan mandiri dapat meningkatkan kenyamanan. Tindakan ini

13
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

menambah efek terapi pengobatan selama sakit. Banyak tindakan yang juga dapat
diajarkan kepada anggota keluarga, orang tua anak atau pemberi perawatan lain.
1) Pengkajian
2) Tempat

Ada banyak tempat untuk mengkaji suhu inti dan permukaan tubuh. Suhu inti
dari arteri paru, esofagus dan kandung kemih digunakan untuk perawatan intensif.
Pengukuran ini membutuhkan peralatan yang di psang invasif secara terus-menerus
dalam rongga atau organ tubuh. Peralatan ini haus memiliki pembacaan akurat yang
secara cepet dan terus-menerus menunjukkan pembacaan pada monitor elektronik.
Tempat yang paling sering digunakan untuk pengukuran suhu ini juga invasif
tetapi dapat digunakan secara intermiten. Termasuk membran timpani, mulut rektum
dan aksila. Lapisan termometer noninvasif yang disiapkan secara kimia juga dapat
digunkan pada kulit. Tempat pengukuran seperti oral, rektal, aksila dan kulit
menghandalkan sirkulasi efektif darah pada tempat pengukuran.panas dari darah di
alirkan ke alat termometer. Suhu timpani mengandalkan radiasi panas tubuh erhadap
sensor inframerah. Karena suplai darah arteri membran timpani dianggap sebagai
suhu inti.
Untuk memastikan bacaan suhu yang akurat, setiap tempat harus diukur dengan
akurat. Variasi suhu yang didapatkan bergantung pada tempat pengukuran, tetapi
harus antara 36 ºC dan 38 ºC. Walaupun temuan riset dari banyak dari banyak
didapati pertentangan; secara umum diterima bahwa suhu rektal biasanya 0,5 ºC
lebih tinggi dari suhu oraldan suhu aksila 0,5 ºC lebih rendah dari suhu oral. Setiap
tempat pengukuran tersebut memiliki keuntungan dan kerugian. Perawat memilih
tempat yang paling aman dan akurat untuk pasien. Perlu dilakukan pengukuran pada
tempat yang sama bila pengukuran tersebut di ulang.
a) Termometer

Ada tiga jenis termometer yang digunakan untuk menentukan suhu tubuh adalah
air raksa-kaca, elektronik dan sekali pakai. Perawat bertanggung jawab untuk banyak
menetahui dan terampil dalam menggunakan alat ukur yang dipilih. Tingkat
pendidikan inservice dapat mempengaruhi keakuratan dan reabilitas pembacaan suhu.
Setiap alat pengukuran menggunakan derajat celsius atau skala fahrenheit.
Termometer elektronik membuat perawat dapat mengonversi skala dengan cara
mngaktifkan tombol.

14
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

1) Termometer air raksa-kaca

Termometer air raksa-kaca adalah termometer yang paling dikenal, telah


digunakan sejak abad ke-15. termometer tersebut terbuat dari kaca yang pada
salah satu ujungnya ditutup dan jung lainya dengan bentolan berisi air raksa. Ada
3 jenis termometer kaca, yaitu oral ( ujungnya ramping), stubby, dan rektal
(ujungnya berbentuk buah pir). Ujung termometer oral langsing, sehingga
memungkinkan pentolan lebih banyak terpapar pada pembuluh darah di dalam
mulut. Termometer oral biasanya memiliki ujung berwarna biru. Termometer
stubby biasanya lebih pendek dan lebih gemuk dari pada jenis oral. Dapat
digunakan mengukur suhu dimana saja. Termometer rektar memiliki ujung yang
tumpul atau runcing, untuk mencegah trauma terhadap jaringan rektal pada saat
insersi. Termometer ini biasanya di kenali dengan ujung yang berwarna merah.
Keterlambatan waktu pencatatan dan dan mudah pecah merupakan kerugian dari
termometer air raksa-kaca. Keuntungan dari termometer air raksa-kaca adalah
harga murah, mudah diperoleh, dan banyak tersedia.

2) Termometer elektronik

Termometer elektronik terdiri atas unit tampilan tenaga batere yang dapat
diisi ulang, kabel kawat yang tipis dan alas yang memproses suhu yang
dibungkus dengan kantung plastik sekali pakai. Salah satu bentuk termometer
elektronik menggunakan alat seperti pensil. Probe tersendiri yang anti pecah
tersedia untuk oral dan rektal. Probe untuk oral dapat juga digunakan untuk
mengukur suhu di aksila. Selama 20 sampai 50 detik dari insersi, pembacaan
terlihat pada unit tampilan tanda bunyi yang terdengar bila puncak pembacaan
suhu terukur.

Bentuk lain dari termometer elektronik digunakan secara khusus untuk


pengukuran timpanik. Spekulum otoskop dengan ujung sensor inframerah
mendeteksi penyebaran panas dari membran timpani. Dalam 2 sampai 5 detik
dari mulai dimasukkan ke dalam kanal auditorius, hasilnya terlihat pada layar.
Tanda bunyi terdengar saat puncak bacaan suhu telah tercapai.

3) Termometer sekai pakai

15
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

Termometer sekali pakai dan penggunaan tunggal berbentuk strip kecil


yang terbuat dari plastik dengan sensor suhu pada salah satu ujungnya.
Sensor tersebut terdiri atas matrik dari lekukan seperti titik yang mengandung
bahan kimia yang larut dan berubah warna pada perbedaan suhu. Digunakan
untuk suhu oral dan aksila, terutama pada anak-anak. Dipakai dengan cara
yang sama dengan termometer aksila dan digunakan hanya sekali. Waktu
yang dibutuhkan untuk menunjukkan suhu hanya 60 detik (Ericksonet al,
1996). Termometer di ambil dan dibaca setelah sekitar 10 detik supaya stabil.

Bentuk lain dari termometer sekali pakai adalah koyo (patch) atau pita
sensitif suhu. Digunakan pada dahi atau abdomen, koyo akan berubah warna
pada suhu yang berbeda.Kedua jenis termometer sekali pakai ini berguna
untuk mengetahi suhu, khususnya pada bayi yang baru lahir.

a. Diagnosa keperawatan

Perawat mengkaji temuan pengkajian dan mengelompokkan karateristik yang


ditentukan untuk membuat diagnosa keperawatan. Misalnya, pada peningkatan
suhu tubuh, kulit kemerahan, kulit hangat saat disentuh, dan takikardia
menandakan diagnosis, hipertermia. Diagnosis keperawatan mengidentifikasi
risiko klien terhadap perubahan suhu tubuh atau perubahan suhu yang aktual.
Jika klien memiliki faktor resiko, perawat meminimalkan atau menghilangkan
faktor yang meningkatkan perubahan suhu. Pengkajian suhu di batas
normalmengarah pada diagnosa keperawatan.

b. Perencanaan

Klien yang beresiko mengalami perubahan suhu membutuhkan rencana


perawatan individu yang ditunjukkan dengan mempertahankan normotermia dan
mengurangi faktor resiko. Hasil yang diharapkan ditetapkan untuk menentukan
kemajuan ke arah kembalinya suhu tubuh ke batas normal. Rencana perawatan
bagi klien dengan perubahan suhu yang aktual berfokus pada pemulihan
normotermia, meminimalkan komplikasi dan meningkatkan kenyamanan. (lihat
rencana keperawatan).

16
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

c. Implementasi
1) Diagnosa

Hipertermia yang berhubungan dengan proses infeksi

2) Implementasi
a) Memantau keadaan klien
b) Memberikan asetaminofel
c) Mengukur suhu klien
d. Evaluasi

Semua intervensi keperawatan dievaluasi dengan membandingkan respon aktual


klien terhadap hasil yang diharapkan dari rencana perawatan.hal ini
menunjukkan apakah tujuan keperawatan telah terpenuhi atau apakah

dibutuhkan revisi terhadap rencana.SORMATIF

D. Sistem pencernaan
Pada saat lahir, tidak semua komponen sistem saluran cerna telah mencapai
kematangannya. Kelanjutan pematangan sistem pencernaan akan tampak oleh adanya
perubahan pola fungsi selama masa pertumbuhan anak. Esofagus merupakan saluran
yang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung.
Sepertiga atas esofagus merupakan otot serat lintang yang berhubungan dengan otot-
otot faring, sedangkan 2/3 bagian bawah adalah otot polos. Esofagus menyempit pada 3
tempat, yaitu setinggi tulang rawan krikoid yang merupakan sfingter, rongga dada bagian
tengah akibat penekanan oleh arkus aorta dan bronkus utama kiri (tidak bersifat sfingter),
dan pada hiatus esofagus diafragma (otot polos bagian ini bersifat sfingter). Pembuluh
vena esofagus bagian bawah berhubungan langsung dengan sirkulasi vena porta. Di
sebelah dorsal kanan esofagus terdapat duktus torasikus.lambung merupakan bagian
sistem gastrointestinal yang terletak antara esofagus dan duodenum. Lambung terbagi
menjadi 2 bagian, ¾ proksimal terdiri dari fundus dan korpus, sedangkan bagian
distalnya adalah antrum. Ciri yang menonjol pada anatomi lambung adalah peredaran
darahnya yang sangat kaya dengan pembuluh nadi besar di depan kurvatura mayor dan
minor serta dalam dinding lambung.
Pada bagian distal lambung terdapat selaput lingkar yang disebut pilorus yang
berfungsi sebagai sfingter untuk mencegah kebocoran isi lambung. Pilorus inidiperkuat
oleh serabut otot lingkar yang kuat dan terbuka melalui pengaturan saraf. Duodenum
mulai pada pilorus dan berakhir pada batas duodenoyeyunal.pada cekungan duodenum

17
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

setinggi vertebra l2 terdapat kepala pankreas. Sekum pada anak berbentuk kerucut dan
apendik berasal dari bagian apek kiri. Selama masa anak-anak dinding lateral sekum
membesar, sehingga apendiks terletak pada bagian posterior dinding medial. Mukosa
apendiks kaya akan jaringan limfoid pada masa anak-anak dan akan berkurang setelah
dewasa.Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh manusia dan memiliki dua
permukaan yaitu permukaan diafragma da viseral. Pada waktu lahir ukuran hati relatif
dua kali lebih besar dibandingkan hati pada dewasa dan batas inferiornya dapat dipalpasi
dibawah iga. Waktu lahir berat hati sekitar 120 – 160 g. Kemudian berat ini bertambah
sesuai pertumbuhan anak. Pada umur 2 tahun berat hati bertambah 2 kali lipat, pada usia
3 tahun beratnya menjadi 3 kali lipat, sedangkan pada umur 9 tahun dan masa pubertas
mencapai masing-masing 6 dan 10 kali berat hati waktu lahir. Hati berada di rongga dada
bawah dengan bagian atas memotong garis mid klavikula kanan pada sela iga 5-6 dan
memotong garis aksilaris kanan pada sela iga ke-7. Batas bawah berada 1 cm di bawah
garis lengkung iga bawah. Pankreas terletak melintang dibagian atas abdomen, di
belakang gaster, di dalam ruang retroperitoneal. Pankreas terbagi menjadi bagian
kepala/kaput, korpus, dan ekor. Di sebelah ekor kiri ekor pankreas terdapat hilus limpa di
arah kraniodorsal. Saluran pankreas wirsung dimulai dari ekor pankreas sampai kaput
pankreas, bergabung dengan saluran empedu di ampula hepatiko-pankreatika untuk
selanjutnya bermuara pada papila vater. Saluran pankreas minor santorini atau duktus
pankreatikus asesorius bermuara di papila minor yang terletak proksimal dari papila
mayor.
A. Anatomi Sistem pencernaan
a. Rongga mulut/kavum orispada rongga inilah mulai makanan dicerna secara
mekanis maupun kimiawi. Di dalamnya terdapat :
1. Gigi/densgigi pada bayi berumur 6-7 bulan disebut gigi susu/gigi sulung,
jumlah 20buah. Terdiri atas :
a) Gigi seri/dens insisivus jumlah 8 buah, fungsi memotong makanan
2. Gigi taring/dens kaninus jumlah 4 buah, fungsi mencabik makanan. Gigi
geraham depan/premolare jumlah 8 buah, fungsi mengunyah makanan umur
6-14 tahun gigi susu tanggal dan diganti dengan gigi tetap / gigi orang
dewasa, jumlah 32 buah yaitu gigi sulung 12 buah geraham belakang /
molare.
3. Lidah/lingua fungsi :
a) Mengaduk makanan

18
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

b) Membersihkan mulut
c) Membantu bersuara
d) Mendorong makanan
e) Pengecap

b. Kelenjar air liur/kelenjar ludah/glandula salivales di dalam rongga mulut


bermuara 3 pasang kelenjar air liur : Glandula sublingualis/kelenjar air liur bawah
lidah menghasilkan getah mengandung air dan lendir tiap hari, ke-3 kelenjar itu
menyekresi 2,5 liter air liur fungsi air liur :

1. Memudahkan penelanan dan pencernaan makanan, ludah


berbentuk lendir untuk menelan sedangkan yang berbentuk air untuk
melarutkan makanan
2. Mencerna makanan secara kimiawi, dalam air liur terdapat enzim
amilase/ptialin untuk mengubah zat tepung/amilum menjadi maltosa
3. Melindungi selaput rongga mulut dari panas, dingin, asam dan basa

c. Enzim-enzim pencernaan : renin – pepsinnogen

4. Bagian bawah dekat dengan usus halus/pilorus dinding lambung terdiri


atas :
a) lapisan otot melingkar
b) lapisan otot memanjang

19
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

20
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

21
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

c) lapisan otot menyerong

22
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

d) Usus halus/intestinum tenue


1) Usus 12 jari/duodenum, panjang + 0,25 m di dalam dinding usus ini
terdapat muara saluran bersama kantong empedu dan pankeas. Kantong
empedu berisi empedu yang dihasilkan hati untuk mengemulsikan lemak.
Pankreas terletak dekat lambung menghasilkan getah pankreas. Getah
pankreas mengandung enzim :
a) Amilase fungsi mengubah zat tepung menjadi gula
b) Tripsinogen tripsinogen, enzim yang diaktifkan enzim enterokinase
yang dihasilkan usus halus. Tripsinogen menjadi tripsin. Fungsi untuk
mengubah protein menjadi pepsin dan asam amino
c) Lipase fungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
2) Usus kosong/yeyenum, panjang + 7 m di dalam usus ini makanan
mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus.
Getah usus yang dihasilkan mengandung lendir dan bermacam enzim yang
dapat memecah molekul makanan menjadi sederhana. Di dalam usus ini
makanan menjadi bubur yang lumat dan encer.
3) Usus penyerapan/ileum, panjang + 1 m di dalam usus ini terjadi
penyerapan sari makanan. Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot
usus/vili, mengakibatkan permukaan ileum menjadi luas sehingga penyerapan
berjalan baik. Penyerapan sari makanan oleh usus halus disebut absorpsi.
e) Usus buntu/isekum

23
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

usus buntu, saluran buntu antara usus halus dan usus besar. Pada usus buntu
terdapat umbai cacing/apendik. Bila makanan masuk ke usus buntu maka
sukar untuk dapat keluar. Bila terjadi maka membahayakan usus buntu,
karena bisa terjadi infeksi. Untuk mencegah masuknya makanan ke usus buntu
maka pada lubang menuju usus buntu terdapat klep cincin/empang bauhini.

24
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

f) Usus besar/intestinum krasum terdiri atas :


1. Usus tebal/kolon makanan yang tidak diserap ileum masuk ke
kolon. Di dalam kolon, sisa makanan dibusukkan bakteri escherichia coli.
Pada kolon juga terjadi pengaturan kadar air. Gerakan peristaltik
mendorong makanan ke rektum.
2. Poros usus/rectum. Lubang pelepasan/anus, lubang yang
merupakan muara akhir dari saluran pencernaan. Dinding anus terdiri
atas :
a) Lapisan otot yang langsung membatasi lubang anus terdiri atas otot
lurik
b) Lapisan otot sebelah dalam terdiri atas otot polos

E. Sistem Ginjal dan Keseimbangan Cairan

Pengeluaran urine pada janin terjadi pada bulan ke empat. Sementara itu, pada saat lahir
fungsi ginjal bayi sebanding dengan 30% sampai 50% dari kapasitas dewasa dan belum
cukup matur untuk memekatkan urin. Artinya, pada semua bayi semua struktur ginjal
sudah ada tetapi kemampuan ginjal untuk mengosentrasikan urine dan mengatur kondisi
cairan setra fluktuasi elektrolit belum maksimal. Namun demikian, urin terkumpul dalam
kandung kemih bayi biasanya dalam waktu 24 jam pertama kelahirannya. Volume
pengeluaran urine total per 24 jam pada bayi baru lahir sampai dengan akhir minggu
pertama adalah sekita 200-300 ml, dengan frekunsi 2-6 kali hingga 20 kali/hari. Penting
untuk mencatat saat berkemih pertama kali bila terjadi anuria harus dilaporkan, karena hal
ini mungin menandakan anomali kongenital dari sistem perkemihan. Berat badan bayi
biasanya turun 5%-15% pada hari ke empat sampai ke lima. Hal ini salah satu peningkatan
buang air besar, pemasukan kurang dan metabolisme meningkat. Setelah hari kelima berat
badan bayi biasanya meningkat kembali.

Mengenai keseimbangan cairan dan elektrolit, terjadi pada volume total pada tubuh,
volume cairan ekstra sel pada masa transisi janin ke fase pasca lahir. Pada masa janin,
cairan ekstraseluler lebih banyak daripada cairan intraseluler. Namun, hal ini segera
berganti pada pasca natal. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena pertumbuhan yang
membutuhakan cairan ekstraseluler.

25
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

F. Sistem Hati

Hati dan kandungan empedu di bentuk pada minggu ke empat kehamilan. Pada bayi
baru lahir, hati dapat di palpasi sekitar satu cm di bawah batas kanan iga karena hati besar
dan menempati sekitar 40% rongga abdomen. Hati janin (yang berfungsi sebagai produksi
hemoglobin setelah lahir) mulai menyimpan besi sejak dalam kandungan. Apabila ibu
mendapat cukup asupan besi selama hamil, bayi akan memiliki simpanan besi yang dapat
bertahan sampai bulan ke 5 kehidupannya diluar rahim.

Fungsi hati neonatus serupa dengan orang dewasa tetapi relative imatur. Kemampuan
membentuk protein plasma dan metabolisasi zat asing masih inefisien. Bayi baru lahir
memiliki kapasitas fungsional untuk mengubah bilirubin, walaupun demikian, kebanyakan
bayi mengalami hiperbilirubinemia fisiologis. Sebelum lahir, bilirubun dibersihkan oleh
plasenta dan ditangani oleh metabolism ibu. Apabila terjadi penumpukan bilirubin pada
neonatus, dapat terjadi ikterus. Bilirubin adalah produk penguraian hemoglobin dari sel
darah merah.

I. SistemPersyarafan

Sistempersyarapanbayicukupberkembanguntukbertahanhiduptetapibelumterintegrasisecara
sempurna. Pertumbuhanotaksetelahlahirmengikutipolapertumbuhancepat, yang dapat di
prediksiselamapriodebayisamapiawalmasakanak-kanak. Padaakhirtahunpertama,
pertumbuhansereblum yang di mulaipadausiakehamilanpadasekitar 30 minggu, berakhir.
Hal inilah yang mungkinjadipenyebabmengapaotakrentanterhadap trauma nutrisidan
trauma lain selamamasabayi. Fungsitubuhdanrespon-respon yang di berikansebagianbesar
di lakukanolehpusat yang lebihrendahdariotakdanrefleks-refleksdalammidulaspinalis.

ATIHAN

26
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

RANGKUMAN

Ada tiga jenis termometer yang digunakan untuk menentukan suhu tubuh adalah air
raksa-kaca, elektronik dan sekali pakai. Perawat bertanggung jawab untuk banyak
menetahui dan terampil dalam menggunakan alat ukur yang dipilih. Tingkat pendidikan
inservice dapat mempengaruhi keakuratan dan reabilitas pembacaan suhu. Setiap alat
pengukuran menggunakan derajat celsius atau skala fahrenheit.
Sistem pencernaan
Pada saat lahir, tidak semua komponen sistem saluran cerna telah mencapai
kematangannya. Kelanjutan pematangan sistem pencernaan akan tampak oleh
adanya perubahan pola fungsi selama masa pertumbuhan anak. Esofagus
merupakan saluran yang menghubungkan dan menyalurkan makanan darirongga mulut
ke lambung. Sepertiga atas esofagus merupakan otot serat lintang yang berhubungan
dengan otot-otot faring, sedangkan 2/3 bagian bawah adalah otot polos.

LATIHAN

1. Esofagus menyempit pada 3 tempat, yaitu….

27
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

Jawaban :

Setinggi tulang rawan krikoid yang merupakan sfingter, rongga dada bagian tengah
akibat penekanan oleh arkus aorta dan bronkus utama kiri (tidak bersifat sfingter),
dan pada hiatus esofagus diafragma (otot polos bagian ini bersifat sfingter).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi termoregulasi adalah….

Jawaban :

1) Usia
2) Olahraga
3) Kadar hormone
4) Irama sirkadian
5) Stres
6) Lingkungan

3. Jelaskan fungsi hati pada bayi baru baru lahir !

Jawab :

Fungsi hati neonatus serupa dengan orang dewasa tetapi relative imatur.
Kemampuan membentuk protein plasma dan metabolisasi zat asing masih inefisien.
Bayi baru lahir memiliki kapasitas fungsional untuk mengubah bilirubin, walaupun
demikian, kebanyakan bayi mengalami hiperbilirubinemia fisiologis. Sebelum
lahir, bilirubun dibersihkan oleh plasenta dan ditangani oleh metabolism ibu.
Apabila terjadi penumpukan bilirubin pada neonatus, dapat terjadi ikterus. Bilirubin
adalah produk penguraian hemoglobin dari sel darah merah.

4. Di mulai dari manakah pertumbuhan syaraf pada bayi?


Jawab:

Dari sereblum yang akandibentukpadausiakehamilan 30 mg

28
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

TES FORMAT IF

1. Kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan panas dan


kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuh di dalam batas-batas
normal. Merupakan pengertian dari….
a. Sistem peredaran darah.
b. Sistem kardiovaskular.
c. Sistem termoregulasi.
d. Sistem pencernaan.
2. Transfer panas ketika bayi kontak langsung dengan permukaan obyek yang
dingin. Termasuk pengertian dari….
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Evaporasi
d. Termoregulasi
3. Organ-organ pada system pencernaan makanan manusia dapat dibedakan
menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Berikut ini organ yang
merupakan saluran pencernaan sekaligus kelenjar pencernaan adalah…
a. Pancreas dan hati.
b. Pancreas dan usus halus.
c. Lambung dan hati.
d. Usus halus dan hati.
4. Dibawah ini merupakan volume pengeluaran urine total per 24 jam pada
bayi baru lahir sampai dengan akhir minggu pertama...
a. 600-800 ml dengan frekuensi 7-9 kali
b. 200-300 ml, dengan frekunsi 2-6 kali
c. 300-400 ml dengan frekuensi 2-6 kali
d. 100-300 ml dengan frekuensi 5-6 kali
e. 200-600 ml dengan frekuensi 4-6 kali
5. Jika ibu mendapat cukup asupan besi selama hamil, sampai berapa bulan
bayi akan memiliki simpanan besi..
a. bulan ke 5 kehidupannya diluar rahim
b. bulan ke 2 kehidupannya diluar rahim
c. bulan pertama kehidupannya diluar rahim

29
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

d. bulan ke 6 kehidupannya diluar rahim


e. bulan ke 3 kehidupannya diluar rahim
6. Padausiakehamilanberapasereblummulaiterbentuk..
a. 12 mg
b. 18 mg
c. 20 mg
d. 28 mg
e. 30 mg

7. Dimanafungsitubuhdanresponrespon yang
diberikansebagianbesardilakukan..
a. Pusat yang lebihtinggidariotak
b. Medulla spinalis
c. Medulla obligata
d. Medulla serebelum
e. Medulla abdominal

30
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

DAFTAR PUSTAKA

http://lusiprasetiodianhusada.blogspot.co.id/p/perubahan-bayi-baru-lahir.html

http://husnazizho.blogspot.co.id/2014/06/perubahan-sistem-kardiovaskuler-pada-
bbl.html
Andriyani,Rika,dkk.2015.Buku Ajar Biologi Reproduksi Dan Perkembangan.Yogyakarta :
Deepublish

http://dwienggal.blogspot.co.id/p/termoregulasi_29.html

https://books.google.co.id/books?
id=vDj4CAAAQBAJ&pg=PA172&lpg=PA172&dq=buku+termoregulasi&source=bl&ots
=QFlZWPtrkI&sig=LMZnXD0MNmg84okpBU63AphlTsM&hl=en&sa=X&ved=0ahUKE
winp8aa8anXAhUDPY8KHQV8CmwQ6AEIYDAN#v=onepage&q&f=true

http://www.file-edu.com

Behrman, R.E. dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Volume 1. Diterjemahkan
oleh A.Samik Wahab. Jakarta : EGC.

31
M o d u l Ilmu Kesehatan Anak

32

Anda mungkin juga menyukai