Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
Kematian Ibu (AKI), oleh karena itu persalinan ibu hamil mendapatkan
dunia pada tahun 2012 adalah 585.000 jiwa pertahun. Secara global 80 %
kematian ibu tergolong kematian ibu secara langsung, yaitu perdarahan (25
%), sepsis (15 %), hipertensi dalam kehamilan (12 %), partusmacet (8 %).
1
2
kelahiran hidup, penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) adalah perdarahan 40-
Propinsi Jawa Barat menyatakan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) pada
tahun 2013 sebanyak 781 (7%) orang, jumlah ini turun bila dibandingkan
dengan kejadian tahun 2012 yaitu sebanyak 804 kasus.(12%) dari kelahiran
Cordis 2 kasus (18,2%) dan emboli 1 kasus (9,1%). Sedangkan pada tahun
kasus, Ruptur uteri sebanyak 2 kasus, Emboli air ketuban sebanyak 2 kasus,
Purwadadi, sepanjang tahun 2015 tidak terdapat kematian ibu, karena setiap
persalinan oleh tenaga kesehatan dari 1.280 sasaran dengan target 86%
puskesmas, 10 bidan desa, dan terdapat 6 orang paraji dan rata-rata jarak dari
Purwadadi, 2015).
terhadap pelayanan kesehatan, dan peran masyarakat dalam kesehatan ibu dan
anak).
AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe
terlambat dan 4 terlalu dan kehamilan yang tidak diinginkan dapat di tekan
serendah mungkin.
dan pasca persalinan (13% kematian martenal disebabkan oleh aborsi dan di
dunia terjadi 55000 kali aborsi setiap harinya, 95% diantaranya terjadi di
4
sebelum masa kehamilan, yaitu perilaku sehat termasuk nutrisi, aktivitas fisik,
yang sehat, persalinan disaat yang tepat dengan intervensi minimal, serta
masalah ini. Namun, ternyata masih ada faktor lain yang juga cukup penting.
tenaga kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Tahun 2016?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risko yang ditemukan
bila diperlukan
i. Tatalaksana Kasus
7
8
darah, haemoglobin, protein urine dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus
menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko,
B. Pertolongan Persalinan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
tenaga kesehatan dan dilakukan diluar fasilitas kesehatan. Oleh karena itu
9
sebagai berikut :
a. Pencegahan infeksi
c. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi
e. Memberikan Injeksi HB0, Vit. K1 dan salep mata pada bayi baru lahir
kental, ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam), ketuban pecah pada
tinggi fundus 40 cm atau lebih, gawat janin, primipara dalam fase aktif kala
satu persalinan dan kepala janin masih 5/5, presentasi bukan belakang kepala,
10
besar terhadap Angka Kematian Ibu. Sedangkan dalam target MDG’s salah
kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia sarana kesehatan yang
1. Ekonomi
2. Sosial / Budaya
3. Kebijakan Pemerintah
4. Tingkat Pendidikan
5. Sarana Prasarana
6. Aksesibiltas
7. Pelayanan Kesehatan
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga
ketentuan waktu :
vitamin A pertama
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan
d. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.
f. Tinggi Badan kurang dari 145 cm, atau dengan kelainan bentuk
vacuum/Forceps.
b. Perdarahan pervaginam :
c. HDK : Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg dengan atau tanpa
Sepsis
kasus risiko tinggi. Oleh karenanya deteksi risiko pada ibu baik oleh
Faktor risiko pada neonatus adalah sama dengan faktor risiko pada
ibu hamil, ibu hamil yang memiliki faktor risiko akan meningkatkan
sebagai berikut :
b. Riwayat kejang
g. Merintih
m. Berat badan menurut umur rendah dan atau masalah pemberian ASI
b. Asfiksia
c. Infeksi bakteri
d. Kejang
e. Ikterus
f. Diare
g. Hipotermi
h. Tetanus Neonatorum
standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan
PONED meliputi :
a. Pelayanan Obstetri
- Penanganan Abortus
rujukan
b. Pelayanan Neonatus
- Penanganan BBLR
rujukan.
swasta.
karena banyak perubahan yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri
dari kehidupan di dalam rahim kepada kehidupan diluar rahim. Bayi baru
lahir yang mengalami gejala sakit dapat cepat memburuk, sehingga bila
sebagian besar terjadi pada hari pertama, minggu pertama kemudian bulan
pertama kehidupannya.
bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas
19
neonatus.
kesetaraan, dan kepercayaan dalam upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi,
merawat ibu dan bayi pada masa nifas, dengan berdasarkan kesepakatan yang
dengan keberadaan bidan yang rata-rata masih muda dan belum seluruhnya
yang saling menguntungkan antara bidan dengan dukun bayi, dengan harapan
mengurangi risiko yang mungkin terjadi bila persalinan tidak ditolong oleh
dengan dukun.
Dalam proses alih peran dan pembagian tugas antara Bidan dengan
beberapa hal penting yang harus disepakati (dituangkan secara tertulis dalam
Di dalam kemitraan ini, bidan dan dukun bayi mempunyai peran dan
bahwa peran dukun bayi tidak kalah penting dibandingkan perannya dahulu.
bidan dukun.
21
dan pengetahuan dalam bidang kesehatan ibu dan bayi baru lahir, terutama
tentang tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas, serta persiapan
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Rencana Kegiatan
Februari 2016 dan pada minggu pertama melakukan permohonan ijin magang
kasus yang diambil dengan mencari sumber informasi dan mulai menyusun
laporan magang BAB I yang berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan,
II yang berisi tinjauan pustaka yang berkaitan dengan masalah yang ada dan
BAB III yang berisi pelaksanaan kegiatan magang serta melakukan bimbingan
22
23
B. Lokasi Magang
secara umum dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Purwadadi Koranji
Pasirbungur Wanakerta
Rancamahi Pagon
Panyingkiran Parapatan
24
1. Visi Puskesmas
kejadiaan dimasyarakat
memberikan pelayanan
ditemukan
25
Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Subang dimasa yang akan
dan industri.
2. Misi Puskesmas
dan sehat.
3. Strategi Puskesmas
a. Pertanggungjawaban wilayah.
b. Pemberdayaan masyarakat.
e. Sistem Rujukan :
2016.
Kabupaten Subang
Pengobatan.
mutu pelayanan terhadap Ibu Hamil, Ibu Nifas, WUS, PUS, bayi dan
28
29
Kontrasepsi
Tenaga Kesehatan
proses persalinan.
terdapat 6 orang paraji dan rata-rata jarak dari rumah ke puskesmas dari ±
(Paraji) dikarenakan bidan desa yang tidak aktif, pada saat ibu mau
CAKUPAN KESEN
TARGET
NO KEGIATAN SASARAN JANGAN
(%) ABSOLUT %
(%)
1 K1 1.341 98 1.324 98,73 + 0,73
2 K4 1.341 90 1.213 90,45 + 0,45
3 LINAKES 1.280 86 1.073 83,83 - 2,17
4 KN1 1.219 85 1.058 86,79 + 1,79
5 KN
LENGKAP 1.219 85 1.000 84,03 - 0,97
6 KF1 1.280 86 1.068 84,44 - 1,56
7 KF
LENGKAP 1.280 86 1.024 85 -1
8 KOMPLIKASI
MATERNAL 268 95 434 161,82 + 66,82
9 KOMPLIKASI
NEONATAL 183 95 103 56,33 - 38,67
10 KBY1 1.219 85 1.007 81,61 - 1,39
11 KBY
LENGKAP 1.219 85 1.029 84,41 - 0,59
12 LIN NON
Nakes 2,17
31
Namun masih ada yang belum sesuai target persalinan oleh tenaga
disebabkan oleh :
sehingga memerlukan penyelesaian secara bertahap oleh karena itu cara yang
32
dilakukan dengan menggunakan salah satu dari berbagai cara yang biasanya
CENDES.
Keterangan :
semakin tinggi).
Tabel 4.2
Pembobotan Prioritas Masalah Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan Berdasarkan Metode PAHO CENDES
Efektivitas Efisiensi Nilai
Prioritas/
No Masalah MIV /
M I V C Rangking
C
1. Bidan desa yang tidak
4 3 3 3 12 2
aktif,
3. Terjadi persalinan
Keterangan :
1. Kriteria masalah :
2. Skor Masalah :
1 = Sangat Kecil
2 = Kecil
3 = Sedang
4 = Besar
5 = Sangat besar
sebagai berikut :
pertolongan, serta bantuan bagi ibu hamil dan bayi, serta untuk dapat
setempat.
biaya yang lebih murah yaitu ke dukun bayi/ paraji. Karena pada saat
diperlukan kerjasama atau adanya mitra bidan dengan dukun bayi guna
kemitraan.
kaidah kesehatan.
Peran bidan sebagai penyuluh bagi ibu hamil, ibu bersalin dan kesehatan
atau menjadi mitra antara bidan dengan paraji/dukun bayi. Namun hal
dan bayi.
bidan dengan paraji. Sehingga jika terjadi hal seperti di atas dapat di
tenaga non nakes (bidan) yang tidak terlapor ke puskesmas atau tenaga
kesehatan setempat.
BAB V
A. Simpulan
kemitraan antara bidan dan paraji/dukun bayi, serta peran serta tokoh
masyarakat.
masalah utama adalah Bidan desa yang tidak aktif, Pada saat ibu mau
38
melanjutkan pada tahap proses persalinan yang di tolong oleh tenaga
B. Saran
kurang aktif atau kepada bidan desa yang cakupan persalinan tenaga
kesehatan rendah.
3. Bagi Masyarakat
39
DAFTAR PUSTAKA
5. Dinkes Subang, 2015. PWS KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun
2015.
7. Dewi, Vivian Nany Lia. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta :