Anda di halaman 1dari 4

PEMULUNG BERHATI EMAS

Pada suatu hari hiduplah seorang pemulung yang tinggal dibawah jembatan dengan
kedua orang tuanya. Ia bernama Roni. Ia adalah seorang siswa sd yang rela bekerja sepulang
sekolahuntuk membantu ayahnya membiayai kehidupanya. Walaupun ia masih di bawah umur
namun semangat yang dimilikinya dapat membuat siapa saja merasa iri denganya. Selain baik
dalam kehidupan sehari-hari namun tidak membuat roni malas untuk belajar karena bagi roni
ilmu sangat berarti dari apapun. Kedua orang tua yang sudah tidak mampu membiayai roni pun
tak lanatas membuat hatinya sedih Karena baginya selama ia masih hidup berarti tidak ada kata
menyerah untung berusaha.semua pekerjan dapat dilakukanya baik itu menjadi
pemulung,pengamen,tukang sapu,maupun tukang cuci piring,baginya asal dia dapat makan dan
bersekolah dirinya tidak akan mengeluh.kehidupan roni dalam belajar mengajar pula
mengalami hambatan, banyak teman-teman mengejeknya baik itu perempuan atau laki-
laki.semua yang mereka lihat tida lantas membuat mereka merasa iba terhadap apa yang
sedang dialami teman mereka.mereka tidak pernah mengertibahwa untuk membayar SFF roni
memerlukan banyak usaha.dengan apa yang roni alami salami ini tidaklah dapat membuat roni
menyerah dengan apa yang terjadi dalam hidupnya. Roni selalu berdoa dan berusaha agar dia
mendapat bantuan dari tuhan agar ia diberikan kemudahan dalam berusaha.

Sewaktu di perjalanan sepulang sekolah roni melihat seorang nenek yang pincang
ingin menyebrang jalan namun tidak ada seorang pun yang mau membantu nenek tersebut.
Roni meninggalkan barang yang dibawaknya untuk berlari membantu nenek untuk menyebrang
yang jalan karena kasihan dengan nenek tersebut bahkan roni sampai lupa akan tugasnya. Roni
bertugas sebagai tukang sapu disalah satu psar tradisional didekat tempat tinggalnya. Setelah
sampai disebrang jalan terdengarlah suara pria paruh baya memanggil nenek tersebut,tidak
disangka ternyata laki-laki itu adalah anak dari nenek. Setelah mendengar kejadiannya sehingga
roni membantu nenek , lelaki itu banyak bertanya tentng kehidupan roni sembari memakan
mie yang dibeli oleh anak nenek tersebut.setelah selesai berbincang pria paruh baya tersebut
mengatakan bahwa roni tidak pelu membayar uang SFF di kemudian hari karena ternyaa pria
itulah pemilik sekolah yang pilih roni sebagai sekolahnya. Roni sangat berterimakasih dan
bersyukur bahwa dirinya masih layak untuk sekolah dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Cerpen Tentang Pendidikan

Nama : Natasya Dwi Apriliyani

Kelas : XI Mipa 4

Diknas pendidikan dan kebudayan

SMA Plus Negri 7 Kota Bengkulu

Tahun Ajaran 2017-2018

Anda mungkin juga menyukai