Anda di halaman 1dari 12

SEHAT DAN BAHAGIA DENGAN SENAM BUGAR LANSIA

Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

Fakultas Olahraga dan Kesehatan


Undiksha, Singaraja
e-mail : niputudewisri@gmail.com

ABSTRAK

World Health Organization (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi empat


yaitu; usia pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia 60-74 tahun, lanjut usia tua 75-90
tahun, dan usia sangat tua 90 tahun. Indonesia adalah salah satu negara yang
terletak di Asia Tenggara yang memasuki era penduduk berstruktur lansia (aging
structured population) karena jumlah penduduk yang berusia di atas 60 tahun
sekitar 7,18 persen dan diperkirakan pada tahun 2015 akan mengalami
peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan pada tahun 2011 menjadi lebih
dari 432 ribu orang atau 11,4 persen dari jumlah penduduk. Proses penuaan
disertai adanya penurunan fungsi organ, peningkatan gangguan organ dan fungsi
tubuh, terjadi perubahan komposisi tubuh, sehingga muncullah berbagai keluhan
gangguan kesehatan. Berbagai cara yang dapat dilakukan sebagai upaya
pencegahan salah satunya adalah melakukan olahraga secara teratur dan olahraga
yang paling mudah dilakukan adalah senam bugar lansia. Beberapa penelitian
menemukan bahwa olahraga pada lansia dapat meningkatkan kebugaran jasmani,
mengurangi gejala gangguan tidur dan tingkat kecemasan sehingga lansia dapat
hidup sehat dan bahagia di usianya yang senja.

Kata-kata kunci : lansia, sehat, senam bugar

PENDAHULUAN mencapai 1,5 juta jiwa dan memiliki


lansia sekitar 300 ribu jiwa. Provinsi
World Health Organization
Bali merupakan peringkat ke empat
(WHO) atau organisasi kesehatan
dari lima provinsi yang memiliki
dunia menggolongkan lanjut usia
jumlah lansia terbanyak di Indonesia
menjadi empat yaitu; usia
yaitu sekitar 8,77 persen dan
pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia
diperkirakan jumlah ini terus
60-74 tahun, lanjut usia tua 75-90
meningkat (BPS, 2011)
tahun, dan usia sangat tua 90 tahun.
Lansia merupakan suatu bagian
Indonesia adalah salah satu negara
dari tahap perjalanan hidup manusia.
yang terletak di Asia Tenggara yang
Lansia bukan merupakan suatu
memasuki era penduduk berstruktur
penyakit namun merupakan tahap
lansia (aging structured population)
lanjut dari suatu proses kehidupan
karena jumlah penduduk yang
yang di tandai dengan penurunan
berusia di atas 60 tahun sekitar 7,18
kemampuan tubuh untuk beradaptasi
persen. Pada tahun 2011 provinsi
dengan stress lingkungan. Pandangan
Bali memiliki jumlah penduduk
sebagian masyarakat yang

66
menganggap lansia sebagai manusia mobilitas fisik pada lansia
yang tidak mampu, lemah, dan sakit- (Maryam,2008).
sakitan,menyebabkan, segala Latihan yang baik untuk para
aktivitas sangat dibatasi. Kondisi ini lansia adalah dengan berolahraga .
diperparah oleh tidak adanya waktu, Jenis olahraga yang bisa dilakukan
tempat, dan kesempatan bagi lansia
pada lansia antara lain adalah senam.
dalam melakukan aktivitas (Efendy
F,2009) Salah satu senam untuk menjaga
Proses penuaan terjadi secara kesehatan lansia yang paling murah
alami dan proses alami tersebut dan mudah dilakukan adalah senam
menyebabkan terjadinya berbagai bugar lansia. Dengan melakukan
perubahan pada lansia, yaitu dari olahraga seperti senam lansia dapat
segi kondisi fisik atau biologis, mencegah atau melambatkan
kondisi psikologis, kondisi sosial,
kehilangan fungsional tersebut.
serta kondisi ekonomi. Secara
biologis penduduk lanjut usia adalah Bahkan dari berbagai penelitian
penduduk yang mengalami proses menunjukkan bahwa latihan seperti
penuaan yang secara terus menerus senam lansia dapat mengeliminasi
yang ditandai dengan menurunnya berbagai resiko penyakit seperti
daya tahan fisik yaitu semakin peningkatan tekanan darah, diabetes
rentannya terhadap serangan mellitus, penyakit arteri koroner dan
penyakit yang dapat menyebabkan
kecelakaan (Darmojo, 2006).
kematian. Hal ini disebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur Olahraga yang cukup dapat
dan fungsi sel, jaringan, serta sistem menurunkan kecemasan, stres, dan
organ. Secara ekonomi penduduk menurunkan tingkat depresi
lanjut usia lebih dipandang sebagai penurunan tersebut akan
beban dari pada sebagai sumber daya. menstimulasi kerja sistem saraf
Banyak orang beranggapan bahwa
perifer terutama parasimpatis yang
kehidupan masa tua tidak lagi
memberikan banyak manfaat, bahkan menyebabkan vasodilatasi
ada yang sampai beranggapan bahwa penampang pembuluh darah akan
kehidupan masa tua sering kali mengakibatkan terjadinya penurunan
dipersepsikan secara negatif sebagai tekanan darah baik sistolik maupun
beban keluarga dari masyarakat diastotik. Olahraga dengan teratur
(Darmojo, 2006). seperti senam bugar lansia dapat
Semakin seseorang bertambah
mencegah atau memperlambat
usia maka seseorang akan rentan
terhadap suatu penyakit karena kehilangan fungsional organ. Bahkan
adanya penurunan pada sistem dari berbagai penelitian
tubuhnya. Lansia cenderung menunjukkan bahwa latihan atau
mengalami penurunan pada sistem olahraga seperti senam lansia dapat
muskuloskeletal. Penurunan pada mengeliminasi berbagai resiko
sistem muskuloskeletal ini dapat penyakit seperti hipertensi, diabetes
mempengaruhi mobilitas fisik pada
melitus, penyakit arteri koroner dan
lansia dan bahkan dapat
mengakibatkan gangguan pada kecelakaan (Thristyaningsih, dkk,
2011).

67
Senam lansia yang dilakukan status kesehatan lansia. Salah
secara teratur dapat meningkatkan satunya adalah melalui aktivitas fisik
pemenuhan kebutuhan tidur. dan olahraga yang sesuai dengan
Frekuensi latihan yang berguna kondisi fisik lansia dan dilakukan
untuk mempertahankan dan secara teratur. Strategi tersebut
memperbaiki kebugaran jasmani diharapkan mampu mempertahankan
lansia dilakukan sedikitnya satu kualitas hidup lansia agar tetap sehat
minggu sekali dan sebanyak- dan bugar sepanjang hari. Senam
banyaknya lima kali dalam satu adalah salah satu bentuk olahraga
minggu dengan lamanya 15 menit yang gerakannya mudah untuk
(Maryam et al, 2008). Meskipun diikuti oleh siapapun, termasuk
senam bugar lansia sangat murah dan lansia.(Akmal, 2012).
mudah dilakukan, tetapi masih WHO menggolongkan lanjut
banyak lansia yang melakukan usia menjadi empat yaitu; usia
senam secara tidak teratur dan tidak pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia
mengikuti kaidah yang sepatutnya 60-74 tahun, lanjut usia tua 75-90
sehingga dapat mengakibatkan efek tahun, dan usia sangat tua 90 tahun.
negatif yang tidak diharapkan. Batasan lanjut usia yang tercantum
Pemerintah melalui program dalam Undang- Undang No 4 tahun
posyandu lansia juga terus 1965 tentang pemberian bantuan
menggalakkan senam bugar lansia penghidupan orang jompo, bahwa
akan tetapi banyak lansia yang yang berhak mendapatkan bantuan
enggan untuk melakukan senam adalah mereka yang berusia 56 tahun
karena menganggap tidak memiliki ke atas. Dengan demikian dalam
manfaat bagi kesehatannya. undang-undang tersebut menyatakan
Kurangnya informasi dan bahwa lanjut usia adalah yang
pengetahuan yang dimiliki oleh berusia 56 tahun ke atas (Notoatmojo,
lansia maupun keluarga yang 2007).
memiliki lansia menjadi salah satu Lanjut usia merupakan istilah
penyebabnya. tahap akhir dari proses menua.
Dalam mendefinisikan batasan
KAJIAN TEORI penduduk lanjut usia menurut Badan
Koordinasi Keluarga Berencana
Menurut WHO sehat adalah
Nasional ada tiga aspek yang perlu
suatu keadaan sejahtera yang
dipertimbangkan yaitu aspek biologi,
meliputi fisik, mental dan sosial yang
aspek ekonomi, dan aspek sosial.
tidak tidak hanya bebas dari penyakit
Secara biologis penduduk lanjut usia
atau kecacatan. Maka secara analogi
adalah penduduk yang mengalami
dapat diartikan bahwa lansia yang
proses penuaan yang secara terus
sehat bukan hanya sekedar bebas dari
menerus yang ditandai dengan
penyakit tetapi lebih kepada perasaan
menurunnya daya tahan fisik yaitu
sehat, sejahtera dan bahagia (well
semakin rentannya terhadap serangan
being), ada keserasian antara pikiran,
penyakit yang dapat menyebabkan
perasaan, perilaku dapat merasakan
kematian. Hal ini disebabkan
kebahagiaan dalam sebagian besar
terjadinya perubahan dalam struktur
kehidupannya serta mampu
dan fungsi sel, jaringan, serta sistem
mengatasi tantangan hidup sehari-
organ. Secara ekonomi penduduk
hari. Berbagai strategi telah
lanjut usia lebih dipandang sebagai
diupayakan untuk meningkatkan

68
beban dari pada sebagai sumber daya. pembrontakan, penolakan, dan
Banyak orang beranggapan bahwa keputusasaan (Darmojo, 2006).
kehidupan masa tua tidak lagi Lansia menjadi terkunci dalam
memberikan banyak manfaat, bahkan diri mereka sendiri dan dengan
ada yang sampai beranggapan bahwa demikian semakin cepat proses
kehidupan masa tua sering kali kemerosotan jasmani dan mental
dipersepsikan secara negatif sebagai mereka sendiri. Disamping itu untuk
beban keluarga dari masyarakat mendifinisikan lanjut usia dapat
(Darmojo, 2006). ditinjau dari pendekatan kronologi.
Dari aspek sosial, penduduk Usia kronologi merupakan usia
lansia merupakan satu kelompok seseorang ditinjau dari hitungan
sosial sendiri. Di negara barat, umur dalam angka. Dari berbagai
penduduk lanjut usia menduduki aspek pengelompokan lanjut usia
strata sosial di bawah kaum muda. yang paling mudah digunakan adalah
Hal ini dilihat dari keterlibatan usia kronologi, karena batasan usia
mereka terhadap sumber daya ini mudah untuk diimplementasikan,
ekonomi, pengaruh terhadap karena informasi tentang usia hampir
pengambilan keputusan serta luasnya selalu tersedia pada berbagai sumber
hubungan sosial yang semakin data kependudukan (Notoatmojo,
menurun. Akan tetapi di Indonesia 2007).
penduduk lanjut usia menduduki Senam lansia adalah
kelas sosial yang tinggi yang harus serangkaian gerak nada yang teratur
dihormati oleh warga muda dan terarah serta terencana yang
(Suhartini, 2009).
diikuti oleh orang lanjut usia yang
Masa tua adalah suatu dimana
orang dapat merasa puas dengan dilakukan dengan maksud
keberhasilan lainnya. Tetapi bagi meningkatkan kemampuan
orang lain, periode ini adalah fungsional raga untuk mencapai
permulaan kemunduran. Usia tua tujuan tersebut. Selain kegiatan
dipandang sebagai masa kemunduran, senam lansia, latihan nafas dalam
masa kelemahan manusiawi dan juga dapat dilakukan untuk menjaga
sosial sangat tersebar luas dewasa ini.
kesehatan lansia. Tujuan utama
Pandangan ini tidak
memperhitungkan bahwa kelompok pengaturan pernafasan adalah untuk
lanjut usia bukanlah kelompok orang menyuplai kebutuhan oksigen yang
yang homogen. Usia tua dialami cukup untuk memenuhi kebutuhan
dengan cara yang berbeda-beda. Ada tubuh, misalnya saat latihan fisik,
orang berusia lanjut yang mampu infeksi, atau masa kehamilan.
melihat arti penting usia tua dalam Pengaturan pernafasan meningkatkan
konteks eksistensi manusia, yaitu
pengeluaran karbon dioksida, hasil
sebagai masa hidup yang memberi
mereka kesempatan untuk tumbuh proses metabolisme tubuh
berkembang dan bertekad berbakti. Pernafasan yang pelan, dalam, dan
Ada juga lanjut usia yang teratur dapat meningkatkan aktivitas
memandang usia tua dengan sikap- parasimpatis. Peningkatan aktivitas
sikap yang berkisar antara parasimpatis dapat menurunkan
kepasrahan yang pasif dan
curah jantung dan resistensi perifer
total, yang nantinya juga bisa

69
menurunkan tekanan darah (Potter & pembebanan yang lebih berat pada
Perry, 2005). saat latihan sebenarnya. Gerakan
Senam bugar lansia adalah latihan inti meliputi berbagai
senam aerobik low impact rangkaian gerak dan gerakan
(menghindari loncat-loncat), pendinginan yang bertujuan untuk
intensitas ringan sampai sedang, mengembalikan kondisi tubuh seperti
gerakan mudah dilakukan, gerakan sebelum berlatih dengan melakukan
tidak menimbulkan resiko cedera, serangkaian gerakan berupa
gerakan harus bersifat ritmis, tidak stretching (Sumintarsih, 2006).
terhentak-hentak, jarang merubah Pada awal senam lakukan
gerakan secara tiba-tiba (Rifdi,2012). dahulu pemanasan, peregangan,
Manfaat gerakan-gerakan dalam kemudian latihan inti dan pada akhir
senam bugar lansia yang diterapkan latihan lakukan pendinginan dan
dapat meningkatkan komponen peregangan lagi. Sebelum senam
kebugaran kardio-respirasi, kekuatan boleh minum cairan terlebih dahulu
dan ketahanan otot, kelenturan dan untuk menggantikan keringat yang
komposisi badan seimbang (Suhardo, hilang. Selalu diingat untuk minum
2001). air sebelum , selama dan sesudah
Senam aerobik low impact berlatih. Makan sebagian telah
seperti senam lansia bertujuan untuk selesai dua jam sebelum latihan, agar
meningkatkan kesegaran jasmani tidak mengganggu pencernaan.
atau nilai aerobik yang optimal untuk Kalau latihan pada pagi hari tidak
penderita hipertensi. Senam yang perlu makan sebelumnya. Senam
teratur dapat memperbaiki tingkat diawasi oleh para pelatih, agar tidak
kesegaran jasmani, sehingga terjadi cedera. Senam dilakukan
penderita merasa fit, rasa cemas secara lambat, tidak boleh cepat dan
berkurang, timbul rasa senang dan gerakan tidak boleh menyentak dan
rasa percaya diri yang pada akhirnya memilir ( memutar ) terutama untuk
dapat meningkatkan kualitas hidup tulang belakang. Pakaian yang
(Triyanto, 2014). dikenakan terbuat dari bahan ringan
Program senam bugar lansia dan tipis, jangan memakai pakaian
mempunyai prinsip antara lain: 1) tebal dan sangat menutup badan,
Membantu tubuh agar tetap seperti training spak lengkap dan
bergerak/ berfungsi 2) Menaikkan tebal. Jenis sepatu yang dianjurkan
kemampuan daya tahan tubuh 3) adalah sepatu lari atau sepatu untuk
Memberi kontak psikologis dengan berjalan kaki yang mempunyai sol/
sesama, sehingga tidak merasa bantalan yang tebal pada daerah
tersaing 4) Mencegah terjadinya tumit. Waktu senam sebaiknya pagi
cedera 5) Mengurangi / menghambat dan sore hari, bukan pada siang hari,
proses penuaan. Lama latihan bila latihan diluar gedung. Tempat
minimum 30 - 40 menit termasuk senam sebaiknya berupa lapangan
pemanasan dan pendinginan atau taman. Landasan tempat senam
(Menpora, 2008). Tahapan latiahn sebaiknya tidak terlalu keras dan
gerakan senam bugar lansia meliputi dianjurkan berlatih diatas tanah atau
pemanasan, latihan inti dan rumput dan bukan diatas lantai ubin
pendinginan. Pemanasan bertujuan atau semen yang keras, hal ini untuk
untuk menyiapkan fungsi organ mengurangi cedera kaki dan tungkai
tubuh agar mampu menerima (Menpora, 2008).

70
Hal-hal yang menjadi perhatian perlu dilakukan gerakan umum yang
dalam melakukan senam bugar lansia ringan sampai suhu tubuh kembali
demi keselamatan lansia diantaranya normal yang ditandai dengan
adalah Komponen-komponen pulihnya denyut nadi dan terhentinya
kesegaran jasmani yang dilatih keringat. Pendinginan dilakukan
selama senam meliputi; Ketahanan seperti pada pemanasan yaitu selama
kardio pulmonal, kelentukan, 8-10 menit (Menpora,2008).
kekuatan otot, komposisi tubuh,
keseimbangan, kelincahan gerak, PEMBAHASAN
dalam melakukan senam selalu Lansia merupakan suatu
memperhatikan bagian dari tahap perjalanan hidup
keselamatan/menghindari cedera, manusia. Lansia bukan merupakan
dilakukan secara teratur dan tidak suatu penyakit namun merupakan
terlalu berat, dosis latihan dapat
tahap lanjut dari suatu proses
dinaikkan sedikit demi sedikit sesuai kehidupan yang di tandai dengan
dengan kemampuan, hindari penurunan kemampuan tubuh untuk
kompetisi dalam bentuk apapun dan beradaptasi dengan stres lingkungan.
perhatikan kontraindikasi senam dan Pandangan sebagian masyarakat
sebaiknya dikonsultasikan ke dokter yang menganggap lansia sebagai
terlatih dahulu. manusia yang tidak mampu, lemah
Latihan senam yang dilakukan dan sakit-sakitan menyebabkan
dalam tiga segmen yaitu : 1)
segala aktivitas sangat dibatasi.
Pemanasan (warming up), Gerakan Kondisi ini diperparah oleh tidak
yang dilakukan melibatkan adanya waktu, tempat, dan
sebanyak-banyaknya otot dan sendi kesempatan bagi lansia dalam
di lakukan secara lambat dan hati- melakukan aktivitas (Utomo, 2010).
hati. Dilakukan bersama dengan Peningkatan kondisi sosial
peregangan (stretching). Lamanya masyarakat dan usia harapan hidup
kira-kira 8-10 menit. Pada 5 (lima) (UHH) menyebabkan jumlah lanjut
menit terakhir pemanasan dilakukan usia (lansia) semakin bertambah.
lebih cepat. Pemanasan dimaksud
Peningkatan jumlah lansia tersebut
untuk mengurangi cedera dan perlu mendapatkan perhatian karena
mempersiapkan sel-sel tubuh agar lansia beresiko tinggi mengalami
dapat turut serta dalam proses berbagai gangguan kesehatan
metabolisme yang meningkat khususnya penyakit degeneratif,
(Menpora, 2008). 2) Latihan inti, diantaranya adalah hipertensi,
untuk usia lanjut biasanya dilatih diabetes melitus, kolesterol, penyakit
daya tahan (endurance), kardio– jantung, penyakit rematik, gangguan
pulmonal dengan latihan latihan tidur, dan gangguan keseimbangan.
yang bersifat aerobik, fleksibilitas Gangguan kesehatan tersebut dapat
dengan peregangan, kekuatan otot menyebabkan penurunan kualitas
dengan latihan beban, komposisi hidup pada lansia. Pada lansia terjadi
tubuh dapat diatur dengan penurunan masa otot serta
pengaturan pola makan , latihan kekuatannya, penurunan denyut
aerobik, kombinasi dengan latihan jantung , penurunan terhadap
beban kekuatan. 3) Pendinginan toleransi latihan, dan penurunan
(cooling down), dilakukan secara kapasitas aerobik. Dengan
aktif artinya sehabis latihan shit-up melakukan olahraga seperti senam

71
lansia dapat mencegah atau peredaran darah baik sehingga tubuh
melambatkan kehilangan fungsional seluruhnya dapat menjalankan
tersebut. Bahkan dari berbagai fungsinya dalam waktu yang cukup
penelitian menunjukkan bahwa lama, salah satunya adalah senam.
latihan /olah raga seperti senam Senam adalah serangkaian gerak
lansia dapat mengeliminasi berbagai nada yang teratur dan terarah serta
resiko penyakit seperti peningkatan terencana yang dilakukan secara
tekanan darah, diabetes mellitus, tersendiri atau berkelompok dengan
penyakit arteri koroner dan maksud meningkatkan kemampuan
kecelakaan (Darmojo, 2006). fungsional raga (Suroto, 2004)
Indonesia adalah salah satu Senam bugar lansia juga
negara yang terletak di Asia berhubungan dengan daya tahan
Tenggara yang memasuki era kardiorespirasi yaitu kesanggupan
penduduk berstruktur lansia (aging sistem jantung, paru dan pembuluh
structured population) karena jumlah darah untuk berfungsi secara optimal
penduduk yang berusia di atas 60 pada keadaan istirahat dan kerja,
tahun sekitar 7,18 persen. dalam mengambil oksigen dan
Peningkatan jumlah penduduk lansia menyalurkannya ke jaringan yang
ini disebabkan antara lain karena aktif sehingga dapat digunakan pada
tingkat sosial ekonomi masyarakat proses metabolisme tubuh. Daya
yang meningkat, kemajuan di bidang tahan kardiorespirasi ini merupakan
pelayanan kesehatan, dan tingkat komponen terpenting dari kesegaran
pengetahuan masyarakat yang jasmani. Daya tahan kardiorespiasi
meningkat (Ponorogo, 2010). yang tinggi menunjukkan
Olahraga yang cukup dapat kemampuan untuk bekerja yang
menurunkan kecemasan, stres, dan tinggi, yang berarti kemampuan
menurunkan tingkat depresi untuk mengeluarkan sejumlah energi
penurunan tersebut akan yang cukup besar dalam periode
menstimulasi kerja sistem saraf waktu yang lama tanpa menimbulkan
perifer terutama parasimpatis yang kelelahan. Daya tahan
menyebabkan vasodilatasi kardiorespirasi atau kapasitas aerobik
penampang pembuluh darah akan merupakan komponen terpenting dari
mengakibatkan terjadinya penurunan kebugaran jasmani. Seseorang
tekanan darah baik sistolik maupun dengan kapasitas aerobik yang baik,
diastotik. Latihan fisik seperti senam memiliki jantung yang efisien, paru-
dapat menurunkan tekanan darah dan paru yang efektif, peredaran darah
terbukti dapat meningkatkan kualitas yang baik pula, yang dapat
hidup pada penderita hipertensi mensuplai otot-otot sehingga
(Setiawan dkk., 2012). seseorang mampu bekerja secara
Aktivitas olahraga akan kontinyu tanpa mengalami kelelahan
membantu tubuh tetap bugar dan yang berlebihan.
segar karena melatih tulang tetap Kebutuhan jaringan tubuh
kuat, mendorong jantung bekerja terhadap berbagai zat berubah-ubah
optimal, dan membantu dari waktu ke waktu sesuai dengan
menghilangkan radikal bebas yang tingkat aktivitas jaringan, misalnya
berkeliaran di dalam tubuh, dengan pada waktu bekerja, berolah raga,
kata lain mempunyai kesegaran atau pada keadaan sakit. Sistem
jasmani yang baik bila jantung dan kardiorespirasi harus mampu

72
memenuhi kebutuhan dengan cepat. pada sistem muskuloskeletal lansia
Di dalam tubuh, terdapat tiga sering mengalami rematik, penyakit
komponen penting yang berperan gout, nyeri sendi dan lumbago
dalam daya tahan kardiorespirasi, (Maryam, 2008). Gangguan
yaitu komponen jantung, pembuluh muskuloskeletal seperti osteorthritis
darah, dan paru. Mengalirnya darah dapat menyebabkan rasa sakit, cacat,
terutama dimungkinkan oleh daya dan terbatas berbagai gerakan sendi,
pompa jantung. Selain itu terdapat terutama di bagian belakang, pinggul,
juga pengaruh susunan pembuluh lutut, dan kaki yang meningkatkan
darah seperti kapasitas, elastisitas, risiko jatuh. Kelemahan otot dapat
diameter pembuluh, dan volume memepengaruhi kemampuan lansia
darah di dalamnya. Adapun peran untuk bertahan agar tidak jatuh,
paru ialah dalam pengambilan sehingga meningkatkan risiko cedera
oksigen yang diperlukan untuk seperti patah tulang. (King, 2009).
proses metabolisme energi. Olahraga secara teratur telah terbukti
Senam lansia dapat dapat menunda perubahan fisiologis
merangsang penurunan aktifitas saraf yang biasanya terjadi pada proses
simpatis dan peningkatan saraf penuaan musculoskeletal seperti
parasimptis yang berpengaruh pada penurunan kekuatan dan fleksibilitas,
penurunan hormon adrenalin, peningkatan kerentanan terhadap
norepinefrin dan katekolamin, serta cedera (Stanley & Beare, 2006).
vasodilatasi (pelebaran) pada Olahraga dapat meningkatkan
pembuluh darah yang mengakibatkan HDL yang membantu proses
transport oksigen keseluruh tubuh metabolisme dan menurunkan kadar
terutama otak menjadi lancar, LDL (Hartini, 2009). Mekanisme
sehingga dapat menurunkan tekanan bagaimana olahraga dapat
darah dan nadi menjadi normal. meningkatkan kadar kolesterol HDL
Aktivitas olahraga yang teratur untuk belum sepenuhnya diketahui tetapi
membakar glukosa melalui aktivitas diyakini ter-dapat hubungan
otot yang yang akan menghasilkan setidaknya dalam meningkatkan
ATP sehingga endorphin akan ekspresi dari lipoprotein lipase (LPL).
muncul dan membawa rasa nyaman, Aktifitas LPL sudah dikenal
senang dan bahagia. Olah raga akan memiliki hubungan positif dengan
merangsang mekanisme HPA kadar kolesterol dan olahraga juga
(Hypothalamus-Pituitary-Adrenal) diketahui dapat meningkatkan
axis untuk merangsang kelenjar aktifitas LPL trigliserida. LPL adalah
pineal untuk mensekresi serotonin suatu enzim yang memiliki peranan
dan melatonin. Dari hipotalamus penting dalam metabolisme
rangsangan akan diteruska ke lipoprotein dimana enzim ini dapat
pituitary (hipofisis) untuk masuk ke dalam endothelium melalui
membentuk beta endorphin dan heparin sulphate proteoglikan,
enkephalin yang akan menimbulkan kemudian mengkatalisis proses
rileks dan perasaan senang, sehingga hidrolisis dari trigliserida pokok
dapat membantu pemenuhan (TGs) yang berasal dari triglyceride-
kebutuhan tidur lansia rich lipoprotein (TGRL), seperti
(Darmojo,2006). kilomikron dan VLDL, dan
Semua sistem dalam tubuh lansia menghasilkan asam lemak bebas dan
mengalami kemunduran, termasuk gliserol ke dalam aliran darah. Asam

73
lemak ini menjadi sangat penting Wahyuni (2004) bahwa senam lansia
sebagai sumber bahan bakar bagi berpengaruh signifikan terhadap
otot-otot terutama dalam waktu yang keseimbangan lansia (p=0,014),
cukup lama (Wijaya,2012).
dimana keseimbangan merupakan
Setiap tahun sekitar 20%
sampai 50% orang dewasa salah satu komponen kebugaran
melaporkan adanya gangguan jasmani. Demikian pula dengan
pemenuhan kebutuhan tidur dan penelitian yang dilakukan oleh
sekitar 17% mengalami gangguan Astary D (2012) menunjukkan hasil
pemenuhan tidur yang serius. bahwa pemberian senam lansia
Prevalensi gangguan pemenuhan berpengaruh secara signifikan
kebutuhan tidur pada lansia cukup
terhadap tekanan darah sistolik pada
meningkat yaitu sekitar 76%.
Kelompok lansia lebih mengeluh lansia dengan hipertensi yaitu nilai p
mengalami sulit tidur sebanyak 40%, (0,000) < 0,05 dan tekanan darah
sering terbangun pada malam hari diastolik pada lansia dengan
sebanyak 30% dan sisanya gangguan hipertensi yaitu p (0,000) < 0,05.
pemenuhan kebutuhan tidur lain. Afifka D (2012) menemukan bahwa
Established Population for
pemberian intervensi senam lansia
Epidemiologic of the Elderly
(EPESE) mendapatkan dari 9000 pada lansia dengan nyeri lutut efektif
responden, sekitar 29% berusia untuk mengatasi nyeri lutut pada
diatas 65 tahun mengalami keluhan lansia. Hasil penelitian sesudah
gangguan pemenuhan kebutuhan dilakukan terapi senam lansia
tidur. Ketidakcukupan kualitas dan menunjukkan bahwa sebesar 86,7%
kuantitas tidur dapat merusak lansia memiliki skala nyeri 0 atau
memori dan kemampuan kognitif.
tidak nyeri dan 13,33% lansia
Bila hal ini berlanjut hingga
bertahun-tahun, akan berdampak mempunyai skala nyeri 1 atau skala
pada tekanan darah tinggi, serangan nyeri ringan.
jantung, stroke, hingga masalah Senam bugar lansia ini telah
psikologis seperti depresi dan dilakukan diberbagai daerah sebagai
gangguan perasaan lain (Amir,2007). program posyandu lansia untuk
Salah satu terapi non meningkatkan kebugaran jasmani
farmakologi untuk mengatasi
insomnia adalah olahraga secara lansia, bahkan pemerintah semakin
rutin. Salah satu olahraga yang dapat menggalakkan senam bugar lansia
meningkatkan pemenuhan kebutuhan ini dengan mengadakan senam
tidur adalah dengan senam lansia bersama-sama disertai dengan
secara rutin. Frekuensi latihan yang pemeriksaan kesehatan gratis dan
berguna untuk mempertahankan dan perlombaan senam bugar lansia yang
memperbaiki kesegaran jasmani
ditujukan untuk menarik minat lansia
dilakukan sedikitnya satu minggu
sekali dan sebanyak-banyaknya lima terhadap senam bugar lansia dan
kali dalam satu minggu dengan meningkatkan kesadaran terhadap
lamanya 15 menit (Maryam, 2008). kualitas kesehatan lansia, akan tetapi
Hasil penelitian yang hal tersebut tidak terlepas dari
dilakukan oleh Herawati dan dukungan dan kesadaran keluarga

74
sehingga para lansia merasa resiko penyakit seperti peningkatan
termotivasi untuk melakukan senam tekanan darah, diabetes mellitus,
bugar lansia demi kualitas penyakit arteri koroner dan
kecelakaan.
kesehatannya dan menjalani hari
Bagi lansia yang memiliki
tuanya dengan sehat dan bahagia. riwayat penyakit maupun yang tidak
Hal ini sejalan dengan hasil sangat dianjurkan untuk melakukan
penelitian yang dilakukan oleh Betty senam bugar lansia secara teratur
R, 2010 yang menunjukkan hasil yang tentunya disesuaikan dengan
bahwa terdapat hubungan yang kondisi kesehatan lansia tersebut dan
signifikan antara dukungan keluarga kaidah-kaidah yang harus
diperhatikan dalam melakukan
dengan kepatuhan lansia mengikuti
senam bugar lansia agar tidak
senam bugar lansia di posyandu menimbulkan akibat yang tidak
lansia Kondang Waras dengan p- diinginkan. Bagi keluarga yang
value= 0,001. memiliki lansia sangat diharapkan
dukungan dan perhatiannya terhadap
SIMPULAN DAN SARAN lansia yang ada agar termotivasi
untuk melakukan aktivitas senam
Aktifitas fisik seperti senam
bugar lansia. Bagi petugas kesehatan
bugar lansia dapat meningkatkan
disarankan agar selalu memberikan
efisiensi kerja jantung. Elastisitas
KIE dan motivasi pada lansia untuk
pembuluh darah akan meningkat
melakukan senam bugar lansia
sehingga jalannya darah akan lebih
secara teratur.
lancar , memperlancar pembuangan
Segala usaha yang dilakukan
zat sisa metabolisme, otot rangka
seperti secara rutin dan teratur
akan bertambah kekuatan,
mengikuti senam bugar lansia,
kelentukan, keseimbangan dan daya
keseimbangan pengaturan gizi lansia
tahannya, sehingga lansia tidak
serta dukungan dan kesadaran
mudah jatuh. Persendian akan
keluarga untuk memberikan
bertambah lentur, sehingga gerakan
perhatian dan motivasi kepada para
sendi tidak akan terganggu. Berat
lansia dilakukan demi menjaga
badan tubuh terpelihara dan
kualitas kesehatan lansia dan
kebugaran akan bertambah sehingga
membahagiakan lansia di usianya
produktivitas akan meningkat.
yang menua.
Senam bugar lansia juga
dapat menyebabkan seseorang
DAFTAR PUSTAKA
menjadi lebih tenang, mengurangi
ketegangan dan kecemasan sehingga Akmal H, 2012. Perbedaan Asupan
membuat seseorang lebih kuat Energi, Protein, Aktifitas
menghadapi stres dan gangguan Fisik dan Status Gizi Antara
hidup sehari-hari, lebih dapat Lansia yang Mengikuti dan
berkonsentrasi, dan tidur lebih Tidak Mengikuti Senam
nyenyak sehingga lansia dapat Bugar Lansia. Semarang:
menikmati masa tua dengan sehat Universitas Diponegoro.
dan bahagia. Bahkan dari berbagai
penelitian menunjukkan bahwa
latihan /olah raga seperti senam
lansia dapat mengeliminasi berbagai

75
Amir, N. 2007. Gangguan Tidur Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar
pada Lanjut Usia Diagnosis Fundamental Keperawatan
dan Penatalaksanaan. Konsep, Proses, dan Praktik,
Cermin Dunia Kedokteran No. Edisi 4, Volume 1, Jakarta:
157 EGC.
BPS, 2011. Bali Dalam Angka 2011. Ponorogo. 2010. Lansia Masa Kini
Denpasar : BPS Provinsi Bali. Dan Mendatang, didapatkan
dari halaman
Betty R, 2010. Hubungan dukungan
http://tkskponorogo.blogspot.
keluarga dengan tingkat
com/2010/03/lansia-masa-
kepatuhan lanjut usia dalam
kini-dan-mendatang.html,
melaksanakan senam bugar
diakses tanggal 5 April 2016
lansia di posyandu lansia
Kondang Waras Situbondo. Rifdhi. 2012. Pengaruh SBL
Didapatkan pada laman Terhadap Activity of Daily
http://publikasiilmiah.ums.ac. Living [thesis]. Jakarta:
id diakses pada tanggal 14 Universitas Trisakti
April 2016. Suhartini. 2009. Pengertian Lanjut
Darmojo, B. 2006. Buku Ajar Usia, didapatkan dari
Geriatri: Ilmu Kesehatan halaman
Lanjut Usia, Edisi 3, Jakarta: http://www.digilib.unimus.ac.
Bala Penerbit FKUI. id/download.php. Diakses
tanggal 10 April 2016.
Efendy F. 2009. Keperawatan
Kesehatan Komunitas. Sumintarsih, 2006. Kebugaran
Jakarta: Salemba Medika. Jasmani Untuk Lansia.
Olahraga, 147-160
Hartini S. 2009. Efektifitas Senam
Lansia Terhadap Penurunan Suroto. 2004. Buku Pegangan Kuliah
Kadar Kolesterol Darah Pengertian Senam, Manfaat
Pada Lansia Merokok. Senam dan Urutan Gerakan.
Surakarta: STIKes Kusuma Semarang; Unit Pelaksana
Husada Teknis Mata Kuliah Umum
Olahraga Undip.
King, B.M. 2009. Hazzard’s
Geriatric Medicine And Suhardo, M. 2001. Senam Bugar
Gerontology Sixth Edition. Lansia Perwosi DIY (SBL-
United States of Amerika: 2000), Perwosi Propinsi D.I.
The McGraw-Hill Companies Yogyakarta.
Menpora. 2008. Senam Lanjut Usia. Setiawan G. Dkk. 2013. Pengaruh
Jakarta, Kementrian Senam Bugar Lanjut Usia
Pendidikan dan Olahraga (Lansia) terhadap Kualitas
Hidup Penderita Hipertensi.
Maryam. 2008. Mengenal usia
Manado: Fakultas
Lanjut dan Perawatannya.
Kedokteran, Universitas Sam
Salemba Medika: Jakarta.
Ratulangi.
Notoatmojo, S, 2007. Promosi
Thristyaningsih, Sri dkk. 2011.
Kesehatan dan Ilmu Perilaku,
Jakarta: Rineka Cipta. Senam Bugar Lansia
Berpengaruh Terhadap Daya

76
Tahan Jantung Paru, Status Utomo B. 2010. Hubungan antara
Gizi, dan Tekanan Darah. Kekuatan Otot dan Daya
Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Tahan Otot Anggota Gerak
Bawah dengan Kemampuan
Stanley, M. dan Beare, P.G. 2006.
Fungsional Lanjut Usia.
Buku Ajar Keperawatan Tesis.Surakarta: Universitas
Gerontik Edisi 2. Jakarta : Sebelas Maret.
EGC
Wijaya A dkk, 2012. Hubungan
Triyanto E. 2014. Pelayanan Olahraga Dengan Kadar HDL
Keperawatan bagi Penderita Dalam Tubuh, Surakarta:
Hipertensi Secara Terpadu. Universitas RSUD DR.
Yogyakarta. Graha Ilmu. Moewardi.

77

Anda mungkin juga menyukai