Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1 DIODA: KARAKTERISTIK DAN APLIKASI

Andhika Bernad (13215097)


Asisten: Audinata Ibrahim S.
Tanggal Percobaan: 13/02/2017
EL2205-Praktikum Elektronika
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak searah , tetapi sukar ketika dialiri arus listrik yang


sebaliknya. Karakteristik pada dioda dapat
Pada modul ini, praktikan akan melakukan serangkaian
diamati melalui tegangan cut-in (daerah forward
percobaan yang membuktikan karakteristik dioda biasa
bias) dan tegangan breakdown (reverse bias),
Silikon dan Germanium, serta dioda zener. Adapun
serta kemiringan kurva yang berarti besarnya
karakteristik yang dimaksud yakni tegangan cut-in,
resistansi dinamis pada titik tersebut.
tegangan breakdown, dan kurva hubungan V-I. Percobaan
lainnya adalah percobaan rangkaian penyearah, baik untuk
2.1 PENYEARAH DAN FILTER
gelombang setengah penuh, gelombang penh dengan
menggunakan dua dioda, dan gelombang penuh dengan Penggunaan dioda yang paling dasar adalah
menggunakan rangkaian jembatan dioda, disertai dengan sebagai penyearah arus bolak-balik (AC) jala-jala
variansi berupa resistansi atau kapasitansi. Selain itu, menjadi arus searah pada suatu sumber tegangan
percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh DC, seperti catu daya. Tegangan pada rangkaian
kapasitor dan resistor pada filter sederhana untuk rangkaian penyearah gelombang penuh diperoleh sebesar
penyearah sehingga menjadi sumber DC. Kemudian, pada 1
percobaan terkahir, dilakukan pengamatan sinyal output 𝑉𝑜 = 𝑉𝑝 − 𝑉𝑟
2
untuk aplikasi dioda pada rangkaian clipper dengan dioda
biasa dan dioda zener, serta rangkaian clamper, yang dimana Vp adalah magnituda tegangan puncak
dirangkai oleh praktikan pada breadboard dengan sinyal AC yang disearahkan dan tegangan ripple
komponen-komponen yang telah tersedia. Vr sebesar

Kata kunci: Dioda, penyearah, filter, clipper, clamper. 𝑉𝑝


𝑉𝑟 =
2𝑓𝐶𝑅
1. PENDAHULUAN dengan f frekuensi sinyal AC jala-jala yang
Dioda merupakan salah satu komponen yang digunakan, C kapasitansi filter dan R beban pada
memilki banyak kegunaan pada bidang rangkaian penyearah dan filter.
elektronika bila dipasang pada sebuah rangkaian. Untuk catu daya tegangan ideal (DC murni),
Dalam praktikum ini, praktikan akan membahas tegangan ripple harus bernilai nol. Keadaan ini
mengenai karakteristik dan aplikasi dioda dapat diperoleh bila (i) nilai resistansi R beban
sehingga diharapkan daoat memahami rangkaian adalah tak hingga dan (ii) nilai kapasitansi C
elektronika secara lebih mendalam. Adapun sangat besar (tak hingga). Nilai resistansi
tujuan dari percobaan ini yakni: resistansi beban tak hingga berarti rangkaian
1. Memahami karakteristik dioda biasa dan tanpa beban (beban terbuka). Dengan demikian
dioda zener untuk keadaan praktis hal yang dapat digunakan
adalah dengan menggunakan kapasitansi C yang
2. Memahami penggunaan dioda dalam besar. Nilai kapasitansi C yang besar akan
rangkaian penyearah memberikan tegangan ripple yang kecil. Dalam
3. Mempelajari pengaruh filter sederhana percobaan ini akan dilakukan pengamatan
pada suatu sumber DC pengaruh nilai kapasitansi dan resistansi beban
terhadap tegangan ripple.
4. Memahami penggunaan dioda untuk
rangkaian Clipper dan Clamper Sebuah catu tegangan ideal juga seharusnya tidak
mengalami degradasi tegangan outputnya bila
2. STUDI PUSTAKA mendapat beban, yang berarti catu tegangan ideal
dapat dimodelkan dengan sumber tegangan. Pada
Dioda merupakan komponen elektronika yang
kenyataannya catu tegangan seperti ini selalu
memiliki dua terminal dan tersusun atas dua jenis
mengalami degradari dengan naiknya arus beban.
semikonduktor (jenis n dan p) yang terhubung.
Perilaku seperti ini dapat dimodelkan dengan
Komponen ini mudah untuk dialiri oleh arus
Rangkaian Thevenin berupa hubungan seri
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
sumber tegangan dan resistansi output. Besaran dengan demikian, tegangan yang dihasilkan
resistansi output ini menentukan berapa degradasi adalah tegangan input ditambahkan dengan
tegangan yang diperoleh. Untuk rangkaian tegangan DC. Rangkaian ini ditunjukkan oleh
penyearah gelombang penuh, besar resistansi berikut ini.
output efektif dapat dihitung
1
𝑅𝑜 =
4𝑓𝐶
Besaran lain yang dapat digunakan untuk
menunjukkan perilaku yang sama adalah faktor
regulasi tegangan VR. Besaran ini tidak bersatuan
dan didefinisikan sebagai
𝑉𝑛𝑙 − 𝑉𝑓𝑙
𝑉𝑅 = 𝑥100%
𝑉𝑓𝑙
dimana Vnl adalah tegangan tanpa beban dan Vfl
adalah tegangan beban penuh. Nilai regulasii
tegangan VR yang kecil menunjukkan sumber Gambar 3 Rangkaian clamper
tegangan yang lebih baik.
3. METODOLOGI
2.2 RANGKAIAN CLIPPER DAN CLAMPER
Alat dan komponen yang digunakan:
Dalam percobaan ini akan dilakukan pengamatan
sinyal output yang dihasilkan oleh rangkaian  Kit Praktikum Karakteristik Dioda &
Clipper dan Clamper. Rangkaian Penyearah

Rangkaian clipper adalah rangkaian yang  Sumber tegangan DC (2 buah)


digunakan untuk membatasi tegangan agar tidak  Osiloskop (1 buah)
melebihi dari suatu nilai tegangan tertentu.
Rangkaian ini dapat dibuat dari dioda dan sumber  Multimeter (2 buah)
tegangan DC yang ditunjukkan oleh gambar  Dioda 1N4001 /1N4002 (3 buah)
berikut.
 Dioda Zener 5V1 (2 buah)
 Resistor Variabel (1 buah)
 Resistor 150 KΩ (1 buah)
 Kapasitor 10 uF (1 buah)
 Breadboard (1 buah)
 Kabel - kabel (2 buah kabel Banana-BNC,
1 buah kabel BNC-BNC )
Gambar 1 Rangkaian clipper dengan dioda
Langkah-langkah percobaan yang digunakan
Rangkaian alternatif dapat juga dibuat dengan adalah sebagai berikut:
menggunakan dioda zener seperti yang
ditunjukkan oleh gambar berikut ini. Karakteristik Dioda

Susun rangkaian seperti


pada gambar, gunakan Gunakan mode X-Y
sinyal sinusoidal

Amati dan catat


Tekan tombol invert pada tengangan cut-in,
channel 2 breakdown, dan gambar
kurva karakteristik dioda

Gambar 2 Rangkaian clipper dengan dioda zener


Ulangi langkah di atas
Rangkaian Clamper adalah rangkaian yang untuk dioda Ge, Si, dan
zener
digunakan untuk memberikan offset tegangan DC,

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


Penyearah dan Filter Rangkain Clamper

Amati dengan osiloskop


Susun rangkaian seperti gambar, Amati betuk gelombang, frekuensi Susun rangkaian seperti sinyal output yang
gunakan kopling DC untuk pengukuran gelombang, dan pengaruh pemasangan pada gambar diperoleh dan gambarkan
tegangan C bentuk sinyalnya

4. HASIL DAN ANALISIS


Ulangi dua langkah sebelumnya untuk:
> Lepas hubungan trafo dan ground
Karakteristik Dioda
Ulangi langkah di atas untuk nilai C
> Hubungkan resistor Rm diantaranya
konstan dan variasi R
> Gambar bentuk arus, arus maksimum
dan frekeunsinya Jenis Dioda Tegangan Cut- Tegangan
in [V] Breakdown
[V]

Silikon 0,6 -
Hubungkan resistor variabel pada
output rangkaian hingga diperoleh
Lepas Rm dan Rl untuk mengukur
tegangan output dengan multimeter
tegangan output sebesar setengah Germanium 0,4 -
tegangan output perhitungan di
langkah sebelumnya

Zener 0,7 -5,2

Tabel 1 Karakteristik dioda


Dalam percobaan ini, praktikan tegangan dioda
Lepaskan resistor variabel dan ukur
Susun rangkaian penyearah gelombang
penuh dan ulangi seluruh tahap
(direpresentasikan oleh sumbu-x) terhadap
resistansinya dengan multimeter
sebelumnya tegangan pada resistor (direpresentasikan oleh
sumbu-y). Namun, hal ini dapat kita anggap
sebagai kurva karaktristik V-I karena arus yang
terdapat pada dioda merupakan arus resistor yang
dikalikan dengan nilai tertentu (konstanta) dari
tegangan resistor tersebut (I=V/R; 1/R dianggap
Susun rangkaian penyearah gelombang
penuh jembatan dan ulangi tahap-
konstanta).
tahap sebelumnya
Tegangan cut-in merupakan tegangan yang
dibutuhkan agar dioda aktif dan mulai bekerja
pada daerah forward bias. Sedangkan tegangan
breakdown didapat ketika tegangan reverse bias
Rangkaian Clipper melebihi batas tegangan yang dapat diblok oleh
dioda.
Amati dengan osiloskop
Susun rangkaian seperti sinyal output yang Pada tabel diperoleh bahwa tegangan cut-in dioda
pada gambar diperoleh dan gambarkan silikon sebesar 0,6 V. Tegangan ini memiliki nilai
bentuk sinyalnya
lebih kecil dari datasheet yaitu 0,7 V, tetapi
nilainya hampir sama. Sedangkan kisaran
tegangan breakdownnya sekitar 30-300V sehingga
tidak dapat teramati melalui osiloskop.

Susun rangkaian baru Bandingkan hasil kedua


Pada tabel didapatkan bahwa tegangan cut-in
seperti gambar percobaan dioda germanium sebesar 0,4 V. Tegangan ini
memiliki nilai yang cukup dekat dengan datasheet
yaitu 0,1 V. Sedangkan kisaran tegangan
breakdownnya sekitar 30-300V sehingga tidak
dapat teramati melalui osiloskop.
Amati dengan osiloskop Dioda germanium hanya membutuhkan tegangan
sinyal output yang
diperoleh dan gambarkan sebesar 0,4 V agar aktif (sedangkan silikon
bentuk sinyalnya membutuhkan 0,6 V). Sehingga dioda germanium
bekerja lebih baik saat digunakan. Perbedaan ini
didapatkan karena jumlah elektron pada
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3
germanium lebih banyak daripada silikon mengakibatkan D1 dan D2 aktif secara bergantian.
walaupun keduanya berada pada golongan yang Tetapi, karena arus D1 dan D2 melewati R1, maka
sama. Hal ini membuat nilai konduktansi arus beban menjadi searah. Dari hal ini didapat
germanium lebih tinggi dari silikon sehingga ia bahwa rangkaian tersebut merupakan gabungan
hanya butuh tegangan yang kecil agar bisa aktif. penyearah setengah gelombang yang bergantian
aktif setiap setengah siklus sehingga diperoleh
Pada tabel ditunjukkan bahwa tegangan cut-in
output gelombang penuh. Oleh karena itu
dari dioda zener sebesar 0,7 V, sedangkan
didapatkan frekuensi gelombang riple sebesar dua
datasheet menunjukkan bahwa zener memiliki
kali frekuensi input, yaitu sebesar 100Hz.
tegangan cut-in sebesar 0,7 V (nilainya sama).
Sedangkan tegangan breakdown sebesar -5,2 V. Rangkaian penyearah gelombang penuh jembatan
Hal ini menunjukan bahwa dioda zener memang (bridge) menunjukkan bahwa ketika rangkaian
dirancang agar dapat beroperasi pada daerah jembatan memperoleh sinyal input pada bagian
breakdown sehinga mampu digunakan sebagai positif, maka dioda kanan atas dan kiri bawah
voltage regulator. akan aktif dan dioda sinyal off sehingga arus I1
mengalir dari dioda kanan atas, RL, dioda kiri
bawah. Berlaku juga sebaliknya ketika sinyal
negatif, dioda kiri atas dan kanan bawah akan on
dan dioda sinyal off sehingga I2 mengalir dari
dioda kanan bawah, RL, dioda kiri atas. Arus pada
RL (Voutput) merupakan penjumlahan I1 dan I2
sehinga diperoleh output gelombang penuh.

Gambar 3 Karakteristik dioda Si Pada percobaan ini diperoleh hasil sebagai berikut
untuk percobaan rangkaian gelombang setengah
penuh:

Rangka Penyearah Penyearah


ian Gelombang Gelombang
Diamat Setengah R Setengah C
Gambar 4 Karakteristik dioda Ge i Konstan Konstan

R (Ω) 27 27 180 1000

C (F) 470µ 100 220 470µ


0µ 0µ

Gambar 5 Karakteristik dioda zener VDC 6,5 7 7 6,5 14,5 18


Penyearah dan Filter
Vripple 2,76 2,59 1,17 2,76 1,71 0,38
Rangkaian penyearah setengah gelombang penuh (perhit
menunjukkan bahwa ketika tegangan dari trafo ungan)
(Vi) memiliki nilai positif, dioda akan aktif (V)
(forward bias) dan menghasilkan tegangan
sebesar Vi. Ketika Vi negatif maka dioda akan Vripple 3 2 1 3 1,5 0,5
open/off (reverse bias) sehingga tegangan yang (penga
dihasilkan konstan 0 V. Hal ini juga membuat matan)
frekuensi tegangan input dan output sama, yaitu (V)
sebesar 50 Hz.
Frek. 50 50 50 50 50 50
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 Vripple
dioda menunjukkan bahwa terminal sekunder (Hz)
dari trafo mengeluarkan tegangan yang sama
besar tetapi fasa yang berlawanan dengan titik CT. Frek. 50 50 50 50 50 50
Keduanya dihubungkan ke masing-masing dioda Imaks
sehingga saat dioda 1 (D1) memeperoleh sinyal (Hz)
positif, dioda 2 (D2) akan mendapat sinyal negatif,
hal ini berlaku sebaliknya juga. Hal ini

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


Imaks 1300 140 150 1300 500 100 Vripple 1,97 0,92 0,42 1,97 0,47 0,1
(mA) 0 0 (perhit
ungan)
Tabel 2 Penyearah Setengah Gelombang Penuh (V)
Diperoleh hasil sebagai berikut untuk percobaan
Vripple 2 1 0,5 2 0,8 0,2
rangkaian gelombang penuh 2 dioda: (penga
matan)
Rangka Penyearah Penyearah (V)
ian Gelombang Gelombang
Diamat Penuh 2 Dioda R Penuh 2 Dioda C Frek. 100 100 100 100 100 100
i Konstan Konstan Vripple
(Hz)
R (Ω) 27 27 180 1000
Frek. 100 100 100 100 100 100
C (F) 470µ 100 220 470µ Imaks
0µ 0µ (Hz)

VDC 10 10 10 10 16 19 Imaks 1100 110 110 1100 500 150


(mA) 0 0
Vripple 1,97 0,92 0,42 1,97 0,47 0,1
(perhit Tabel 4 Penyearah Gelombang Penuh Jembatan
ungan)
(V) Dari analisis rangkaian penyearah gelombang
penuh 2 dioda dan dioda jembatan, didapatkan
Vripple 2 1 0,5 2 0,8 0,2 bahwa untuk yang menggunakan dua dioda,
(penga dibutuhkan trafo dengan CT, tetapi untuk yang
matan) menggunakan dioda jembatan tidak perlu.
(V) Dari ketiga percobaan penyearah dan filter
didapatkan bahwa penyearah dan filter
Frek. 100 100 100 100 100 100
gelombang penuh akan memberi tegangan ripple
Vripple
yang lebih kecil dari setengah penuh sehingga
(Hz)
penyearah gelombang penuh akan lebih baik
digunakan karena hasil lebih mendekati DC.
Frek. 100 100 100 100 100 100
Imaks Ketika komponen dioda ditambah dengan
(Hz) rangkaian RC, maka rangkaian tersebut berfungsi
sebagai filter tegangan yang sudah disearahkan
Imaks 1100 110 110 1100 500 150 dioda sehingga mendekati tegangan DC, namun
(mA) 0 0 tegangan output yang dihasilkan masih memiliki
tegangan ripple.
Tabel 3 Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda
Pada gelombang setengah penuh, nilai Vripple-nya
Diperoleh hasil sebagai berikut untuk percobaan adalah
rangkaian gelombang penuh jembatan:
𝑉𝑝
𝑉𝑟 =
𝑓𝐶𝑅
Rangka Penyearah Penyearah
ian Gelombang Gelombang Sedangkan untuk gelombang penuh, nilai Vripple-
Diamat Penuh Jembatan Penuh Jembatan C nya adalah
i R Konstan Konstan
𝑉𝑝
𝑉𝑟 =
R (Ω) 27 27 180 1000 2𝑓𝐶𝑅
Kedua persamaan di atas menunjukkan bahwa
C (F) 470µ 100 220 470µ nilai Vripple berbanding terbalik dengan nilai
0µ 0µ kapasitansi dan resistansi. Pada tabel di atas
didapat nilai tegangan ripple yang kurang sesuai
VDC 10 10 10 10 16 18 dengan perhitungan. Hal ini terjadi karena
toleransi kapasitor dan resistor tidak
diperhitungkan. Namun terlihat bahwa tegangan
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5
ripple meningkat ketika kapasitansi turun dan Dalam percobaan ini, digunakan pengaturan alat
resistansi konstan, begitu pula yang terjadi ketika dan komponen sebagai berikut:
resistansi diubah dengan kapasitansi konstan. Hal
 Resistor R : 150 kΩ
ini sudah membuktikan bahwa nilai tegangan
ripple berbanding terbalik dengan kapasitansi  Dioda D1 dan D2 : 1N4001/ 1N4002
maupun resistansi.
 Vin : Trafo CT 15 V pada kit praktikum
Untuk komponen nilai tegangan DC, didapatkan
 Tegangan DC : 5 Volt dari sumber
nilai tegangan yang mendekati nilai tegangan
tegangan DC
sesuai teori, yaitu
1 Dari percobaan yang dilakukan, didapat hasil
𝑉𝑜 = 𝑉𝑝 − 𝑉𝑟 pada osiloskop sebagai berikut.
2
Arus maksimum bisa didapatkan dengan
mengukur tegangan pada resistor Rm (0,2 Ω).
Nilai resistor yang diberikan harus sangat kecil
agar tidak membebani rangkaian. Jika resistansi
terlalu besar, rangkaian menjadi open circuit.
Gambar 6 Sinyal Rangkaian Clipper Dioda Biasa
Nilai resistansi output bisa didapatkan dengan
membandingkan nulai tegangan saat tanpa beban Pada osiloskop terlihat bahwa sinyal output hanya
dengan tegangan ketika diberi resistor variabel. setengah bagian, yakni di bagian negatif saja. Ini
Namun percobaan ini tidak sempat untuk mungkin dikarenakan oleh rusaknya salah satu
dilakukan karena resistor dekade perlu dioda biasa.
dipergunakan secara bergiliran, dan praktikan
tidak mendapat giliran hingga waktu praktikum
selesai.
Rangkaian Clipper
Rangkaian clipper adalah rangkaian yang
digunakan untuk membatasi tegangan agar tidak Gambar 7 Sinyal Rangkaian Clipper Dioda Zener
melebihi dari suatu nilai tegangan tertentu. Sedangkan untuk rangkaian clipper yang
Rangkaian ini dapat dibuat dari dioda dan sumber menggunakan dioda zener, didapat hasil gambar
tegangan DC dan rangkaian alternatif dapat juga sinyal pada osiloskop yang sesuai dengan
dibuat dengan menggunakan dioda zener. ekspektasi teoretis dimana terjadi pemotongan
Rangkaian clipper yang dibuat dengan dua dioda tegangan di kedua bagian puncak. Dari kedua
biasa disusun dengan dioda yang berhubungan rangkaian clipper tersebut terlihat bahwa zener
paralel, sedangkan untuk yang menggunakan dua menghasilkan grafik sinyal output yang lebih
dioda zener, dioda disusun secara seri. Adapun halus. Hal ini disebakan dioda zener yang
cara kerja rangkaian clipper pada percobaan kali tegangannya tidak dapat berubah seketika
ini adalah sebagai berikut. Dioda dan sumber sehingga harus mengikuti grafik eksponensial.
tegangan sebagai rangkaian utama clipper Rangkaian Clamper
dipasang secara paralel dengan jalur output
Rangkaian clamper adalah rangkaian yang
rangkaian. Bila output rangkaian paralel dengan
digunakan untuk memberikan offset tegangan DC,
katoda dioda, maka bagian positif dari sinyal
dengan demikian, tegangan yang dihasilkan
input akan dilewatkan, dan bagian negatif akan
adalah tegangan input ditambahkan dengan
dipotong. Bila output rangkaian paralel dengan
tegangan DC. Rangkaian clamper diharuskan
anoda dioda, maka bagian negatif dari sinyal
untuk memiliki kapasitor, resistor, dan dioda.
input akan dilewatkan, dan bagian positif akan
Dioda digunakan sebagai pengatur waktu
dipotong. Sumber tegangan yang dipasang seri
pengisian kapasitor. Ketika arus melewati dioda,
dengan dioda biasa berfungsi sebagai batas
pengisian dilakukan dan ketika arus melewati
pemotongan. Besarnya pemotongan sinyal adalah
resistor, pengosongan dilakukan. Kapasitor akan
penjumlahan antara sumber tegangan yang
menyimpan tegangan awal yang memberi nilai
diserikan dengan tegangan dioda. Pada rangkaian
offset DC pada tegangan AC
yang menggunakan dioda zener, tidak diperlukan
sumber tegangan tambahan karena tegangan Dari rangkaian percobaan ini dapat dianalisis
breakdown dioda sudah cukup besar sebagai bahwa
batas pemotongan.
𝑣𝑜 = 𝑣𝑖 + 𝑣𝑐

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


Vc akan mengarah ke kiri karena pengisian  Rangkaian RLC dapat berfungsi sebagai
tegangan kapasitor terjadi saat arus yang berasak filter rangkaian sehingga sinyal output
dari dioda sedang mengalir. dapat menjadi atau menyerupai sinyal DC.
Percobaan ini tidak sempat dilakukan karena  Dioda dapat berguna untuk pembatas
keterbatasan waktu praktikum. Praktikan nilai tegangan dengan menggunakan
mencoba untuk mencari aproksimasi bentuk rangkaian clipper. Pada dioda biasa,
sinyal rangkaian clamper di internet dan digunakan tegangan DC tambahan
didapatkan hasil sebagai berikut. sebagai nilai pembatas, sedangkan pada
dioda zener, digunakan tegangan
breakdown sebagai nilai pembatas
sehingga tegangan yang terpotong lebih
halus.
 Rangkaian clamper dari dioda dapat
digunakan untuk memberikan tegangan
offset DC.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 8 Sinyal Rangkaian Clamper [1] Mervin T. Hutabarat, Petunjuk Praktikum:
Gambar menunjukkan Vo merupakan Vi yang Praktikum Elektronika, Laboratorium Dasar
mendapat offset. Ketika nilai tegangan power Teknik Elektro, Bandung, 2017.
supply diperbesar, maka grafik akan bergeser naik. [2] Sedra, A. and Smith, K., Microelectric Circuits
Ketika tegangan dari power supply turun, maka 6th ed, Oxford University Press, USA, 2010.
grafik akan bergeser turun. Hal ini menunjukkan
fungsi clamper untuk memberi nilai offset DC.

5. KESIMPULAN
 Dioda mempunyai perbedaan
karakteristik yang bergantung pada bahan
penyusunnya. Kurva karakteristik dapat
digunakan untuk mengetahui tegangan
cut-in dan breakdown dari dioda.
 Dioda germanium memiliki tegangan cut
in yang lebih rendah dari dioda silikon.
 Dioda biasa hanya dapat digunakan
untuk daerah forward bias, sedangkan
dioda zener dapat digunakan pada daerah
reverse bias karena mampu bekerja pada
tegangan breakdown-nya.
 Dioda dapat digunakan sebagai
penyearah. Penyearah gelombang penuh
lebih baik digunakan dibanding
gelombang setengah penuh karena
tegangan ripple yang dihasilkan lebih
kecil.
 Tegangan ripple memiliki nilai yang
berbanding terbalik dengan nilai resistansi
dan kapasitansi.
 Gelombang setengah penuh memiliki
frekuensi yang sama dengan frekuensi
jala-jala, sedangkan frekuensi gelombang
penuh merupakan dua kali frekuensi jala-
jala.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7

Anda mungkin juga menyukai