Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIS

Pengelolaan Hemodinamik
Ery Leksana
SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP dr. Kariadi/Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang, Indonesia

PENDAHULUAN Sinoatrial node (memacu atrium) ®


atrio- Parameter Nilai normal
Keadaan hemodinamik sangat mempenga- ventricular node ®
bundle of His ®serabut RAP (Right Arterial Pressure) 2-8 mmHg
ruhi fungsi penghantaran oksigen dalam Purkinje (menyebarkan impuls ke seluruh sistolik 20-30 mmHg
RVP (Right Ventricular Pressure)
tubuh dan melibatkan fungsi jantung. Pada ventrikel). diastolik £ RAP
kondisi gangguan hemodinamik, diperlukan PAP (Pulmonary Arterial Pressure) sistolik 20-30 mmHg
diastolik 5-15 mmHg
pemantauan dan penanganan yang tepat 2. Penghantaran oksigen 2,3

sesuai kondisi pasien. Oleh sebab itu, PAOP (Pulmonary Artery Occlusion 2-12 mmHg
Penanganan hemodinamik bertujuan Pressure)
penilaian dan penanganan hemodinamik memperbaiki penghantaran oksigen (DO2) CO (Cardiac Output) 5-6 L/min
merupakan bagian penting pada pasien, dalam tubuh yang dipengaruhi oleh curah PCWP (Pulmonary Capillary 8-12 mmHg
termasuk pasien di ruang rawat intensif jantung (CO), Hb, dan saturasi oksigen (SaO2). Wedge Pressure)
(intensive care unit/ICU). Apabila penghantaran oksigen mengalami SVR (Systemic Vascular Resistance) 800-1200 dyne.sec/m
5

gangguan akibat CO menurun, diperlukan PVR (Pulmonary Vascular Resistance) 120-200 dyne.sec/m
5

PEMBAHASAN penanganan tepat yang berprinsip memper-


baiki stroke volume secara berurutan: preload, • Central venous catheter
1. Jantung 1
kemudian afterload dan terakhir kontrak- Dapat digunakan untuk menilai CVP
tilitas. Di samping itu, juga perlu dipertim- (Central Venous Pressure) dengan nilai
bangkan transfusi darah pada keadaan Hb normal: 2-8 mmHg.
Aorta rendah dan pemberian oksigen yang cukup.
Vena kava • Arterial catheter
superior Dapat digunakan untuk mengukur te-
Arteri
pulmonalis
DO2 = CO x CaO2 x 100
Katup aorta kanan darah, dapat pula untuk mengambil
CaO2 = Hb x SaO2/100 x 1,34
Vena Atrium kiri darah arteri untuk analisis gas darah.
pulmonalis
(ada yang k = 1,37)
Vena
kanan
pulmonalis
kiri
• Pulse oximetry
Atrium DO2 = CO x Hb x SaO2 x 1,34
kanan Dapat digunakan untuk menilai saturasi
Katup
Katup mitral oksihemoglobin (SpO2).
trikuspidalis
Ventrikel
Vena kava kiri
interior • Darah
Ventrikel kanan Dapat digunakan untuk menilai kadar
asam laktat, gula darah, elektrolit, hemo-
Jantung merupakan salah satu organ vital
globin, hematokrit, leukosit, dan koagulasi.
yang memiliki dua fungsi utama, yaitu:
- Pompa (pump function), termasuk miokar-
Curah jantung atau Cardiac Output (CO)
dium, katup dan sistem konduksi.
merupakan variabel hemodinamik yang
- Sirkulasi (circulatory function), sebagai
penting dan tersering dinilai pada pasien
sirkulasi umum bersama pembuluh darah.
ICU. Hingga kini penilaian hemodinamik,
khususnya CO, masih dianggap penting
Jantung terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu: Skema Optimalisasi Penghantaran
dalam manajemen pasien-pasien ICU, bah-
atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan Oksigen pada Kondisi Syok
kan disarankan sudah perlu dinilai sejak
ventrikel kiri, serta mempunyai 2 jenis katup, pasien belum masuk ICU. CO dipengaruhi
yaitu: katup atrioventrikularis kanan Keterangan:
HR heart rate (frekuensi denyut jantung) oleh denyut jantung (Heart Rate/HR) dan
(tricuspid valve) dan kiri (bicuspid valve/ volume sekuncup (Stroke Volume/SV).
SV stroke volume (volume sekuncup)
mitral valve), serta katup semilunaris
MV mechanical ventilation (ventilasi mekanis)
(pulmonic valve dan aortic valve). CO = HR x SV
3. Pemantauan hemodinamik1,2
Untuk dapat berkontraksi dengan normal, Keterangan:
Beberapa metode yang dapat digunakan
jantung memerlukan sistem hantaran listrik
untuk menilai hemodinamik, yaitu: Cardiac output (CO) adalah volume darah
yang dapat mengontrol irama dan denyut
• Pulmonary artery catheter (Swan-Ganz) yang dipompa oleh tiap ventrikel per menit.
jantung. Sistem hantaran jantung dapat
Dapat digunakan untuk menilai beberapa Heart rate (HR) adalah jumlah denyut
dilihat pada bagan berikut:
parameter (lihat tabel di bawah). jantung per menit.

CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011 537


PRAKTIS

Stroke volume (SV) adalah volume darah 4. Obat untuk mengatasi gangguan kecil (1-3 µg/kg/menit), dopamine mensti-
yang dipompa oleh jantung per denyut. hemodinamik.2,4,5 mulasi reseptor dopaminergik dan menye-
babkan vasodilatasi. Pada dosis sedang (3-10
Stroke volume dipengaruhi oleh: preload, Kerja jantung dipengaruhi oleh sifat: µg/kg/menit), dopamine menstimulasi
afterload dan kontraktilitas. Preload adalah » Inotropic : mempengaruhi kontrak- reseptor beta-1, menyebabkan peningkat-
volume darah ventrikel pada akhir fase dias- tilitas miokardium an kontraktilitas miokardium, frekuensi
tolik (end diastolic volume). Afterload adalah » Chronotropic: mempengaruhi frekuensi denyut jantung, dan konduksi. Pada dosis
tekanan dinding ventrikel kiri yang dibutuh- denyut jantung besar (10-15 µg/kg/menit), dopamine men-
kan untuk melawan tahanan terhadap ejeksi » Dromotropic : mempengaruhi kecepatan stimulasi reseptor alfa. Stimulasi reseptor alfa
darah dari ventrikel pada saat sistolik. Biasa- hantaran impuls 1 menyebabkan vasokontriksi arteriol dan
nya dianggap sebagai tahanan terhadap venula sehingga SVR (tekanan darah siste-
outflow dan dinyatakan sebagai systemic vas- Hemodinamik juga diatur oleh dua reseptor mik) dan PVR (tekanan arteri paru) mening-
cular resistance (SVR). Kontraktilitas sangat utama yaitu reseptor dopamin dan reseptor kat. Stimulasi reseptor alfa 2 menyebabkan
tergantung pada preload dan afterload. adrenergik. Reseptor dopamin terutama vasodilatasi arteriol dan venula serta depresi
terdapat pada ginjal, mesenterium, arteri simpatis sehingga terjadi penurunan SVR,
Preload dapat dinilai dari Central Venous koroner dan cerebral vascular beds. Sedang- PVR, dan frekuensi denyut jantung.
Pressure(CVP). CVP menunjukkan right kan reseptor adrenergik dalam tubuh dapat Indikasi: penurunan curah jantung, penu-
ventricular end diastolic pressure. CVP rendah dibagi menjadi: runan tekanan darah (tekanan darah sistolik
menunjukkan volume intravaskuler rendah, - Alfa 1 : terdapat pada otot polos pembu- <100 mmHg), peningkatan SVR.
yang berkaitan dengan PAOP (Pulmonary luh darah arteriol dan venula, me- Dosis umum: 2-15 µg/kg/menit.
Artery Occlusion Pressure) rendah dan preload nyebabkan vasokontriksi arteriol
rendah. dan venula. Dobutamine
- Alfa 2 : terdapat pada saraf terminalis Dobutamine adalah drug of choice untuk me-
Afterload dapat dinilai dari Systemic Vascular presinaptik, sebagai feed back ngatasi gagal jantung sistolik berat dan
Resistance (SVR) atau Systemic Vascular inhibition of cathecolamine release, merupakan obat kerja singkat yang efektif
Resistance Index (SVRI) dan Pulmonary sehingga menyebabkan vasodila- untuk mengatasi sindrom curah jantung
Vascular Resistance (PVR). SVR, SVRI ataupun tasi arteriol dan venula serta rendah pasca-operasi. Dobutamine mensti-
PVR yang rendah menandakan adanya depresi simpatis. mulasi reseptor beta tanpa mempengaruhi
afterload yang rendah. SVR dan SVRI dapat - Beta 1: terdapat pada SA node, AV node reseptor alfa. Stimulasi reseptor beta-1
dihitung dengan rumus sebagai berikut. dan miokardium. menyebabkan peningkatan kontraktilitas
Menyebabkan peningkatan kon- miokardium dan frekuensi denyut jantung.
MAP - CVP
SVR = X 80 traktilitas miokardium, denyut jan- Stimulasi reseptor beta-2 menyebabkan
CO vasodilatasi arteriol dan venula serta dilatasi
tung, konduksi dan curah jantung.
(MAP - CVP) - Beta 2: terdapat pada otot polos pem- bronkus sehingga terjadi penurunan SVR
SVRI = X 80
CI buluh darah arteriol dan venula, dan PVR serta bronkodilatasi.
CO otot polos bronkus dan paru.
CI = Menyebabkan relaksasi arteriol Dobutamine merupakan good first choice
BSA
dan venula (vasodilatasi) serta untuk mengatasi curah jantung yang rendah
TB x BB bronkodilatasi. derajat ringan hingga sedang pada dewasa,
Body Surface Area (BSA) = karena meningkatkan curah jantung tanpa
3600
Obat-obat yang digunakan dalam penanga- meningkatkan konsumsi oksigen, sehingga
Keterangan: nan hemodinamik dapat mempengaruhi dapat membantu aliran darah miokardium.
SVR : Systemic Vascular Resistance hal-hal seperti kontraktilitas jantung, freku- Indikasi: penurunan curah jantung, penu-
MAP : Mean Arterial Pressure ensi denyut jantung, kecepatan hantaran runan tekanan darah, dan peningkatan SVR.
CVP : Central Venous Pressure impuls, reseptor dopamine dan reseptor Kontraindikasi: gagal jantung karena dis-
SVRI : Systemic Vascular Resistance Index adrenergik. fungsi diastolik dan kardiomiopati hiper-
CI : Cardiac Index trofik.
CO : Cardiac Output A. OBAT INOTROPIK Dosis: 2 - 20 µg/kg/menit.
BSA : Body Surface Area Ada 2 golongan:
TB : Tinggi badan (cm) 1. Cathecolamine, yaitu Dopamine, Dobuta- Epinephrine
BB : Berat badan (kg) mine, Epinephrine dan Norepinephrine Pada dosis kecil (<0,02 µg/kg/menit),
2. Non-Cathecolamine, yaitu Digitalis, epinephrine menstimulasi reseptor beta-1
Pada kondisi terjadi gangguan hemodina- Milrinone dan Calcium Chloride pada jantung dan beta-2 pada otot polos
mik dengan CO menurun, stroke volume pembuluh darah otot rangka (vasodilatasi).
harus diperbaiki/dikoreksi secara berurutan: Dopamine Indeks jantung dan frekuensi denyut jan-
preload, kemudian afterload dan terakhir Dopamine sering digunakan untuk menga- tung meningkat, tetapi resistensi sistemik
kontraktilitas jantung. tasi curah jantung yang rendah. Pada dosis sering menurun. Pada dosis kecil, darah

538 CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011


PRAKTIS

dapat didorong jauh dari ginjal dan mesen- Calcium Chloride Kalium = 40 meq
terium. Pada dosis besar, epinephrine mensti- Efek calcium chloride meningkatkan kontrak- Kecepatan = 30 mL/jam
mulasi reseptor beta-1 dan alfa. Stimulasi tilitas miokardium dan resistensi vaskuler
reseptor beta-1 menyebabkan peningkatan perifer. Calcium chloride lebih efektif pada Captopril
kontraktilitas miokardium, frekuensi denyut anak dan pasien muda. Termasuk golongan ACE inhibitor, bekerja
jantung, indeks jantung, dan konsumsi oksi- Indikasi: kelainan EKG yang nyata, hipokal- dengan cara menurunkan preload dan after-
gen miokardium. Stimulasi reseptor alfa me- semia. load.
nyebabkan vasokonstriksi arteriol dan venu- Dosis: 0,2 mL/ kg. Indikasi : gagal jantung kongestif dan
la sehingga meningkatkan SVR dan PVR. hipertensi.
Indikasi: penurunan curah jantung, penu- B. OBAT LAIN Dosis: loading dose = 12,5 - 25 mg per oral
runan tekanan darah, dan penurunan SVR. Nitroglycerin dua kali sehari.
Dosis umum: 0,01 - 0,20 µg/kg/menit. Untuk Sering digunakan untuk menurunkan pemeliharaan = 25 - 150 mg per oral
mengatasi bronkospasme pada dewasa: 0,25 afterload pada keadaan curah jantung dua kali sehari.
- 0,50 µg/menit. rendah yang akut. Dosis kecil menyebabkan
relaksasi venous capacitance vessel, menye- Clonidine
Norepinephrine babkan pooling darah di vena perifer Berefek sentral (alpha 2 adrenergic agonist
Norepinephrine menstimulasi reseptor beta- sehingga venous return turun, akibatnya feedback inhibition of cathecolamine release),
1 dan alfa. Stimulasi reseptor beta-1 menye- volume ventrikel menurun dan menyebab- menyebabkan dilatasi arteriol dan venula
babkan peningkatan kontraktilitas miokar- kan preload turun. serta depresi simpatis, sehingga terjadi
dium dan frekuensi denyut jantung. Stimu- penurunan SVR, PVR, dan HR.
lasi reseptor alfa menyebabkan vasokons- Dosis besar menyebabkan relaksasi arteri Indikasi: hipertensi.
triksi arteriol dan venula sehingga mening- dan arteriol, sehingga menurunkan SVR Dosis: 0,1 - 1,2 mg per oral dua kali sehari.
katkan SVR, PVR, dan aliran darah jantung (yang berarti mengurangi afterload dan
(karena coronary vascular beds mempunyai menurunkan tekanan darah sistemik) serta Amiodarone
sedikit reseptor alfa). meningkatkan aliran arteri koroner. Bekerja mendepresi SA node dan memblo-
Indikasi: penurunan curah jantung yang be- Indikasi: penurunan curah jantung menurun, kade reseptor alfa dan beta.
rat, penurunan tekanan darah, dan penu- peningkatan tekanan darah (SBP >110 Indikasi : fibrilasi atrium, takikardia supraven-
runan SVR. mmHg ), peningkatan SVR. trikuler, takikardia ventrikuler.
Dosis umum: 0,01 - 0,10 µg/kg/menit. Dosis: 1-10 µg/kg/menit. Dosis : 5 mg/kg IV setiap 4 jam.
Dosis awal: 0,05 µg/kg/menit. Dosis awal: 0,1 µg/kg/menit.
Hydralazine
Digitalis Nitroprusside Menyebabkan relaksasi otot polos vaskuler
Digitalis bekerja memperlambat SA node dan Relatif lebih efektif dari nitroglycerin untuk (arteri > vena)
menghambat AV node serta mempunyai efek meningkatkan curah jantung, karena meru- Indikasi : hipertensi (tidak menurunkan aliran
inotropik ringan dan vasodilatasi perifer. pakan vasodilator arteri yang poten. darah uterus).
Digitalis sering digunakan untuk mengatasi Pemakaian lebih dari 48 jam dapat menye- Dosis : 2,5 - 20 mg IV setiap 4 jam.
gagal jantung kongestif dan aritmia atrium babkan toksisitas sianida, terutama pada
(fibrilasi atrium/atrial flutter). Banyak diguna- disfungsi ginjal. Nimodipine
kan pada bayi, sebagai early treating low Dosis : 0,5 - 0,8 µg/kg/menit. Merupakan calcium antagonist, untuk profi-
output state. Digitalis berinteraksi dengan laksis dan terapi defisit neurologi iskemik
amiodarone, verapamil, quinidine, calcium Dextrose - Insulin - Kalium. akibat serebrovasospasme setelah perda-
chloride, diuretic, ibuprofen, dan succinyl- Digunakan untuk memperbaiki curah jan- rahan subarakhnoid akibat aneurisma dan
choline. tung, menurunkan kebutuhan inotropik dan trauma.
Dosis umum: 0,5 mg; kemudian 0,25 mg i.v IABP (intraaortic ballon pump). Indikasi: sebagai anti-vasokonstriksi dan
setiap 4 - 6 jam. Indikasi : anti-iskemia serebral.
• Fraksi ejeksi < 40 % Dosis : Infus IV: 15 µg/kg/jam, selama 2 jam
Milrinone • Cardiopulmonary bypass time > 120 menit dan dapat ditingkatkan.
Milrinone merupakan obat inotropik dan • Double inotropic Tablet: setelah pemberian infus
vasodilator yang efektif dengan mengham- • Dengan intraaortic ballon pump. nimodipine selama 5 - 14 hari, 6 x 60
bat phosphodiesterase intraseluler. Milrinone Dosis: mg.
menyebabkan peningkatan kontraksi mio- Non-DM : Dextrose 40 % = 100 mL
kardium dan vasodilatasi arteriol dan venula Insulin = 6,4 unit Arginine Vasopressin (AVP)
sehingga terjadi penurunan SVR dan PVR. Kalium = 6,4 meq Merupakan hormon fisiologis neurohipofisis
Indikasi: penurunan curah jantung, pening- Kecepatan = 0,5 - 1 mL/kg/jam dan mempunyai efek vasopresor pada syok
katan tekanan darah, dan peningkatan SVR. vasodilatasi.
Dosis: 0,375 - 0, 75 µg/kg/menit. DM : Dextrose 5 % = 500 mL
Insulin = 60 unit

CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011 539


PRAKTIS

Mekanisme farmakologi: kongenital, dan sindrom gagal napas pada REFERENSI


1. Menstimulasi pembentukan nitric oxide dewasa. 1. University of Virginia, School of Medicine. Basic
pada jaringan jantung, menyebabkan cardiovascular physiology. Available from:
efek inotropik negatif pada miokardium. Krisis hipertensi pulmonal mempunyai http://www.healthsystem.virginia.edu/
internet.anesthesiology-elective/cardiac/
AVP melemahkan endotoksin dan karakteristik resistensi paru meningkat
basicphys.cfm
interleukin-1 beta yang menstimulasi secara akut, merupakan awal dari gagal 2. Basic hemodynamic monitoring. Fundamental
pembentukan nitric oxide, sehingga da- ventrikel kanan dan buruknya curah jantung. Critical Care Support. 3rd ed. Society of Critical
pat memulihkan inotropik negatif dari Dapat diperberat dengan adanya Down Care Medicine;2007.
mediator depresan jantung. syndrome (terjadi hipoplasia paru) 3. Oxygen Delivery. Learn hemodynamics.
2. AVP meningkatkan kalsium intraseluler Available from: http://www.learnhemo
pada sel miokardium dengan cara men- Anak dengan aliran darah paru yang tinggi, dynamics.com/hemo.oxygen.htm
stimulasi reseptor vasopressin V1, dan tekanan darah paru yang tinggi, atau 4. Vicki R. Hemodynamic pharmacology of
intravenous vassopressors. Critical Care Nurse.
menimbulkan respons inotropik positif. k e d u a ny a , m e n g a l a m i e n d o t h e l i u m
Available from: http://ccn.aacnjournal.
3. AVP meningkatkan agonist stimulated dependent vasodilatation pada sirkulasi
org/content/23/4/79.full
cAMP formation pada sel-sel otot polos pulmonal yang dapat dieksaserbasi oleh 5. Gonzales ER, Kannewurf BS, Hess ML. Inotropic
aorta dengan Calcium-Calmodulin- cardiopulmonary bypass. therapy and the critical ill patient. In: Ayres SM,
dependent mechanism. Pada kardiomiosit Tujuan terapi : menurunkan resistensi Greenvik A, Holbrook PR, Shoemaker WC, eds.
menunjukkan aksi inotropik dari nore- vaskuler paru (PVR) dan mempercepat Textbook of Critical Care. 4th ed. Philadelphia,
pinephrine dan milrinone. ekstubasi tuba endotrakeal. London, Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo:WB
4. Vasodilatasi koroner selektif dan mening- Dosis : 10 part per million (ppm). Saunders Co;2000:1123-29.
katkan aliran darah miokardium akibat
stimulasi reseptor vasopressin V1 dan V2 Sildenafil
Merupakan obat vasodilator sistemik.
Dosis: infus : 0,0012 ± 0,0008 U/kg/menit. Dapat digunakan sebagai obat alternatif
: 0,0004 - 0,002 U/kg/menit. untuk menurunkan PVR pada keadaan krisis
: 4 - 6 unit/ jam. hipertensi pulmonal.
Indikasi: resistensi katekolamin, bila nore- Dosis : - Krisis hipertensi paru: 0,3 mg/kg/
pinephrine 0,2 g/kg/menit dalam 2 jam gagal dosis, maksimal 2-3 mg/kg/dosis.
mempertahankan MAP >60 mmHg. - Gangguan ereksi : 25-100 mg.

Inhaled Nitric Oxide KESIMPULAN


Nitric oxide (NO) adalah vasodilator pulmonal Penghantaran oksigen harus mengako-
selektif yang bekerja langsung pada otot modasi perubahan untuk mempertahankan
polos vaskuler paru, dan menyebabkan homeostasis seluler.
vasodilatasi tanpa efek sistemik. Untuk memperbaiki gangguan curah
jantung (CO), stroke volume harus diperbaiki/
Digunakan sebagai terapi rescue pada krisis dikoreksi secara berurutan: preload, kemu-
hipertensi pulmonal, pasca-bedah jantung dian afterload dan terakhir kontraktilitas.

540 CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011

Anda mungkin juga menyukai