Pengelolaan Hemodinamik
Ery Leksana
SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP dr. Kariadi/Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang, Indonesia
sesuai kondisi pasien. Oleh sebab itu, PAOP (Pulmonary Artery Occlusion 2-12 mmHg
Penanganan hemodinamik bertujuan Pressure)
penilaian dan penanganan hemodinamik memperbaiki penghantaran oksigen (DO2) CO (Cardiac Output) 5-6 L/min
merupakan bagian penting pada pasien, dalam tubuh yang dipengaruhi oleh curah PCWP (Pulmonary Capillary 8-12 mmHg
termasuk pasien di ruang rawat intensif jantung (CO), Hb, dan saturasi oksigen (SaO2). Wedge Pressure)
(intensive care unit/ICU). Apabila penghantaran oksigen mengalami SVR (Systemic Vascular Resistance) 800-1200 dyne.sec/m
5
gangguan akibat CO menurun, diperlukan PVR (Pulmonary Vascular Resistance) 120-200 dyne.sec/m
5
Stroke volume (SV) adalah volume darah 4. Obat untuk mengatasi gangguan kecil (1-3 µg/kg/menit), dopamine mensti-
yang dipompa oleh jantung per denyut. hemodinamik.2,4,5 mulasi reseptor dopaminergik dan menye-
babkan vasodilatasi. Pada dosis sedang (3-10
Stroke volume dipengaruhi oleh: preload, Kerja jantung dipengaruhi oleh sifat: µg/kg/menit), dopamine menstimulasi
afterload dan kontraktilitas. Preload adalah » Inotropic : mempengaruhi kontrak- reseptor beta-1, menyebabkan peningkat-
volume darah ventrikel pada akhir fase dias- tilitas miokardium an kontraktilitas miokardium, frekuensi
tolik (end diastolic volume). Afterload adalah » Chronotropic: mempengaruhi frekuensi denyut jantung, dan konduksi. Pada dosis
tekanan dinding ventrikel kiri yang dibutuh- denyut jantung besar (10-15 µg/kg/menit), dopamine men-
kan untuk melawan tahanan terhadap ejeksi » Dromotropic : mempengaruhi kecepatan stimulasi reseptor alfa. Stimulasi reseptor alfa
darah dari ventrikel pada saat sistolik. Biasa- hantaran impuls 1 menyebabkan vasokontriksi arteriol dan
nya dianggap sebagai tahanan terhadap venula sehingga SVR (tekanan darah siste-
outflow dan dinyatakan sebagai systemic vas- Hemodinamik juga diatur oleh dua reseptor mik) dan PVR (tekanan arteri paru) mening-
cular resistance (SVR). Kontraktilitas sangat utama yaitu reseptor dopamin dan reseptor kat. Stimulasi reseptor alfa 2 menyebabkan
tergantung pada preload dan afterload. adrenergik. Reseptor dopamin terutama vasodilatasi arteriol dan venula serta depresi
terdapat pada ginjal, mesenterium, arteri simpatis sehingga terjadi penurunan SVR,
Preload dapat dinilai dari Central Venous koroner dan cerebral vascular beds. Sedang- PVR, dan frekuensi denyut jantung.
Pressure(CVP). CVP menunjukkan right kan reseptor adrenergik dalam tubuh dapat Indikasi: penurunan curah jantung, penu-
ventricular end diastolic pressure. CVP rendah dibagi menjadi: runan tekanan darah (tekanan darah sistolik
menunjukkan volume intravaskuler rendah, - Alfa 1 : terdapat pada otot polos pembu- <100 mmHg), peningkatan SVR.
yang berkaitan dengan PAOP (Pulmonary luh darah arteriol dan venula, me- Dosis umum: 2-15 µg/kg/menit.
Artery Occlusion Pressure) rendah dan preload nyebabkan vasokontriksi arteriol
rendah. dan venula. Dobutamine
- Alfa 2 : terdapat pada saraf terminalis Dobutamine adalah drug of choice untuk me-
Afterload dapat dinilai dari Systemic Vascular presinaptik, sebagai feed back ngatasi gagal jantung sistolik berat dan
Resistance (SVR) atau Systemic Vascular inhibition of cathecolamine release, merupakan obat kerja singkat yang efektif
Resistance Index (SVRI) dan Pulmonary sehingga menyebabkan vasodila- untuk mengatasi sindrom curah jantung
Vascular Resistance (PVR). SVR, SVRI ataupun tasi arteriol dan venula serta rendah pasca-operasi. Dobutamine mensti-
PVR yang rendah menandakan adanya depresi simpatis. mulasi reseptor beta tanpa mempengaruhi
afterload yang rendah. SVR dan SVRI dapat - Beta 1: terdapat pada SA node, AV node reseptor alfa. Stimulasi reseptor beta-1
dihitung dengan rumus sebagai berikut. dan miokardium. menyebabkan peningkatan kontraktilitas
Menyebabkan peningkatan kon- miokardium dan frekuensi denyut jantung.
MAP - CVP
SVR = X 80 traktilitas miokardium, denyut jan- Stimulasi reseptor beta-2 menyebabkan
CO vasodilatasi arteriol dan venula serta dilatasi
tung, konduksi dan curah jantung.
(MAP - CVP) - Beta 2: terdapat pada otot polos pem- bronkus sehingga terjadi penurunan SVR
SVRI = X 80
CI buluh darah arteriol dan venula, dan PVR serta bronkodilatasi.
CO otot polos bronkus dan paru.
CI = Menyebabkan relaksasi arteriol Dobutamine merupakan good first choice
BSA
dan venula (vasodilatasi) serta untuk mengatasi curah jantung yang rendah
TB x BB bronkodilatasi. derajat ringan hingga sedang pada dewasa,
Body Surface Area (BSA) = karena meningkatkan curah jantung tanpa
3600
Obat-obat yang digunakan dalam penanga- meningkatkan konsumsi oksigen, sehingga
Keterangan: nan hemodinamik dapat mempengaruhi dapat membantu aliran darah miokardium.
SVR : Systemic Vascular Resistance hal-hal seperti kontraktilitas jantung, freku- Indikasi: penurunan curah jantung, penu-
MAP : Mean Arterial Pressure ensi denyut jantung, kecepatan hantaran runan tekanan darah, dan peningkatan SVR.
CVP : Central Venous Pressure impuls, reseptor dopamine dan reseptor Kontraindikasi: gagal jantung karena dis-
SVRI : Systemic Vascular Resistance Index adrenergik. fungsi diastolik dan kardiomiopati hiper-
CI : Cardiac Index trofik.
CO : Cardiac Output A. OBAT INOTROPIK Dosis: 2 - 20 µg/kg/menit.
BSA : Body Surface Area Ada 2 golongan:
TB : Tinggi badan (cm) 1. Cathecolamine, yaitu Dopamine, Dobuta- Epinephrine
BB : Berat badan (kg) mine, Epinephrine dan Norepinephrine Pada dosis kecil (<0,02 µg/kg/menit),
2. Non-Cathecolamine, yaitu Digitalis, epinephrine menstimulasi reseptor beta-1
Pada kondisi terjadi gangguan hemodina- Milrinone dan Calcium Chloride pada jantung dan beta-2 pada otot polos
mik dengan CO menurun, stroke volume pembuluh darah otot rangka (vasodilatasi).
harus diperbaiki/dikoreksi secara berurutan: Dopamine Indeks jantung dan frekuensi denyut jan-
preload, kemudian afterload dan terakhir Dopamine sering digunakan untuk menga- tung meningkat, tetapi resistensi sistemik
kontraktilitas jantung. tasi curah jantung yang rendah. Pada dosis sering menurun. Pada dosis kecil, darah
dapat didorong jauh dari ginjal dan mesen- Calcium Chloride Kalium = 40 meq
terium. Pada dosis besar, epinephrine mensti- Efek calcium chloride meningkatkan kontrak- Kecepatan = 30 mL/jam
mulasi reseptor beta-1 dan alfa. Stimulasi tilitas miokardium dan resistensi vaskuler
reseptor beta-1 menyebabkan peningkatan perifer. Calcium chloride lebih efektif pada Captopril
kontraktilitas miokardium, frekuensi denyut anak dan pasien muda. Termasuk golongan ACE inhibitor, bekerja
jantung, indeks jantung, dan konsumsi oksi- Indikasi: kelainan EKG yang nyata, hipokal- dengan cara menurunkan preload dan after-
gen miokardium. Stimulasi reseptor alfa me- semia. load.
nyebabkan vasokonstriksi arteriol dan venu- Dosis: 0,2 mL/ kg. Indikasi : gagal jantung kongestif dan
la sehingga meningkatkan SVR dan PVR. hipertensi.
Indikasi: penurunan curah jantung, penu- B. OBAT LAIN Dosis: loading dose = 12,5 - 25 mg per oral
runan tekanan darah, dan penurunan SVR. Nitroglycerin dua kali sehari.
Dosis umum: 0,01 - 0,20 µg/kg/menit. Untuk Sering digunakan untuk menurunkan pemeliharaan = 25 - 150 mg per oral
mengatasi bronkospasme pada dewasa: 0,25 afterload pada keadaan curah jantung dua kali sehari.
- 0,50 µg/menit. rendah yang akut. Dosis kecil menyebabkan
relaksasi venous capacitance vessel, menye- Clonidine
Norepinephrine babkan pooling darah di vena perifer Berefek sentral (alpha 2 adrenergic agonist
Norepinephrine menstimulasi reseptor beta- sehingga venous return turun, akibatnya feedback inhibition of cathecolamine release),
1 dan alfa. Stimulasi reseptor beta-1 menye- volume ventrikel menurun dan menyebab- menyebabkan dilatasi arteriol dan venula
babkan peningkatan kontraktilitas miokar- kan preload turun. serta depresi simpatis, sehingga terjadi
dium dan frekuensi denyut jantung. Stimu- penurunan SVR, PVR, dan HR.
lasi reseptor alfa menyebabkan vasokons- Dosis besar menyebabkan relaksasi arteri Indikasi: hipertensi.
triksi arteriol dan venula sehingga mening- dan arteriol, sehingga menurunkan SVR Dosis: 0,1 - 1,2 mg per oral dua kali sehari.
katkan SVR, PVR, dan aliran darah jantung (yang berarti mengurangi afterload dan
(karena coronary vascular beds mempunyai menurunkan tekanan darah sistemik) serta Amiodarone
sedikit reseptor alfa). meningkatkan aliran arteri koroner. Bekerja mendepresi SA node dan memblo-
Indikasi: penurunan curah jantung yang be- Indikasi: penurunan curah jantung menurun, kade reseptor alfa dan beta.
rat, penurunan tekanan darah, dan penu- peningkatan tekanan darah (SBP >110 Indikasi : fibrilasi atrium, takikardia supraven-
runan SVR. mmHg ), peningkatan SVR. trikuler, takikardia ventrikuler.
Dosis umum: 0,01 - 0,10 µg/kg/menit. Dosis: 1-10 µg/kg/menit. Dosis : 5 mg/kg IV setiap 4 jam.
Dosis awal: 0,05 µg/kg/menit. Dosis awal: 0,1 µg/kg/menit.
Hydralazine
Digitalis Nitroprusside Menyebabkan relaksasi otot polos vaskuler
Digitalis bekerja memperlambat SA node dan Relatif lebih efektif dari nitroglycerin untuk (arteri > vena)
menghambat AV node serta mempunyai efek meningkatkan curah jantung, karena meru- Indikasi : hipertensi (tidak menurunkan aliran
inotropik ringan dan vasodilatasi perifer. pakan vasodilator arteri yang poten. darah uterus).
Digitalis sering digunakan untuk mengatasi Pemakaian lebih dari 48 jam dapat menye- Dosis : 2,5 - 20 mg IV setiap 4 jam.
gagal jantung kongestif dan aritmia atrium babkan toksisitas sianida, terutama pada
(fibrilasi atrium/atrial flutter). Banyak diguna- disfungsi ginjal. Nimodipine
kan pada bayi, sebagai early treating low Dosis : 0,5 - 0,8 µg/kg/menit. Merupakan calcium antagonist, untuk profi-
output state. Digitalis berinteraksi dengan laksis dan terapi defisit neurologi iskemik
amiodarone, verapamil, quinidine, calcium Dextrose - Insulin - Kalium. akibat serebrovasospasme setelah perda-
chloride, diuretic, ibuprofen, dan succinyl- Digunakan untuk memperbaiki curah jan- rahan subarakhnoid akibat aneurisma dan
choline. tung, menurunkan kebutuhan inotropik dan trauma.
Dosis umum: 0,5 mg; kemudian 0,25 mg i.v IABP (intraaortic ballon pump). Indikasi: sebagai anti-vasokonstriksi dan
setiap 4 - 6 jam. Indikasi : anti-iskemia serebral.
• Fraksi ejeksi < 40 % Dosis : Infus IV: 15 µg/kg/jam, selama 2 jam
Milrinone • Cardiopulmonary bypass time > 120 menit dan dapat ditingkatkan.
Milrinone merupakan obat inotropik dan • Double inotropic Tablet: setelah pemberian infus
vasodilator yang efektif dengan mengham- • Dengan intraaortic ballon pump. nimodipine selama 5 - 14 hari, 6 x 60
bat phosphodiesterase intraseluler. Milrinone Dosis: mg.
menyebabkan peningkatan kontraksi mio- Non-DM : Dextrose 40 % = 100 mL
kardium dan vasodilatasi arteriol dan venula Insulin = 6,4 unit Arginine Vasopressin (AVP)
sehingga terjadi penurunan SVR dan PVR. Kalium = 6,4 meq Merupakan hormon fisiologis neurohipofisis
Indikasi: penurunan curah jantung, pening- Kecepatan = 0,5 - 1 mL/kg/jam dan mempunyai efek vasopresor pada syok
katan tekanan darah, dan peningkatan SVR. vasodilatasi.
Dosis: 0,375 - 0, 75 µg/kg/menit. DM : Dextrose 5 % = 500 mL
Insulin = 60 unit