Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kemajuan dibidang teknologi bahan dewasa ini sangat pesat,baik dibidang
material logam dan bukan logam. salah satu jenis bahan bukan logam yang
banyak diteliti orang adalah material komposit. Material komposit terdiri dari dua
buah penyusun yaitu filler (bahan pengisi) yang digunakan dalam pembuatan
komposit, biasanya berupa serat atau serbuk, dan matrik (bahan pengikat) serat
menjadi satu struktur komposit. Menurut Gibson R.F, (1994) matriks dalam
struktur komposit bisa berasal dari bahan polimer, logam maupun keramik.
Karena sifat dan karakteristik yang unik kayu merupakan bahan yang
paling banyak digunakn untuk keperluan konstruksi. potensi hutan yang terus
berkurang menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain
dengan memanfaatkan limbah berupa serbuk kayu menjadi produk yang
bermanfaat.
Dilain pihak, salah satu yang menjadi permasalahan akut adalah limbah
plastik. kebutuhan akan plastik terus meningkat sebagai konsekuensinya,
peningkatan limbah plastik pun tidak terelakkan. Limbah plastik merupakan
bahan yang tidak dapat terdekomposisi oleh mikroorganisme pengurai
(nonbiodegradabel) sehingga penumpukkannya dialam dikhawatirkan akan
menimbulkan masalah lingkungan.
Perkembangan teknologi, khususnya di bidang papan kompoosit, telah
menghasilkan produk komposit yang merupakan gabungan antara serbuk kayu
dengan plastik daur ulang. Teknologi ini berkembang pada awal 1990-an
di jepang dan amerika serikat. Dengan teknologi ini dimungkinkan pemanfaatan
serbuk kayu dan plastik daur ulang secara maksimal, dengan demikian akan
menekan jumlah limbah yang dihasilkan. Di indonesia penelitian tentang produk
ini sangat terbatas, padahal bahan baku limbah potensinya sangat banyak.

Universitas Sumatera Utara


Komposit kayu plastik adalah komposit yang menggabungkan kayu
dengan polimer termopalstik. Istilah komposit kayu plastik mencakup bahan
komposit yang sangat luas menggunakan plastik mulai dari polipropilen (PP)
sampai polivinilklorida (PVC) dan bahan pengisi mulai dari tepung kayu hingga
serat-serat yang dihasilkan tanaman pertanian. Clemons (2002) dalam Febrianto
(2005).
Penelitian yang sudah pernah dilakukan tentang pembuatan papan
komposit dari serbuk kayu dengan limbah plastik antara lain Setyawati, D (2003),
Lasino dan Dudung, K (2000), Febrianto (2002).
Pembuatan komposit dari plastrik dan kayu selain dapat meningkatkan
efisiensi pemanfaatan kayu, juga dapat menghasilkan produk inovatif sebagai
bahan pengganti kayu. Keunggulan produk ini antar lain : biaya produksi lebih
murah, bahan bakunya melimpah, kerapatannya rendah, lebih bersifat
biodegradable (dibanding plastik), memiliki sifat-sifat yang lebih baik
dibandingkan bahan baku asalnya, dapat diaplikasi untuk berbagai keperluan,
serta bersifat dapat didaur ulang (recycleable).
Bentuk akhir produk komposit kayu plastik umumnya dihasilkan melalui
proses ekstruksi. Komposit kayu plastik merupakan produk yang tidak
memerlukan proses lanjut. Beberapa contoh penggunaan produk ini antara lain
sebagai komponen interior kendaraan (mobil, kereta api, pesawat terbang),
perabot rumah tangga, maupun komponen bangunan (jendela, pintu, dinding,
lantai dan jembatan). (Febrianto 1999)
Pemanfaatan produk subtitusi ini bukan hanya mengurangi nilai krisis
energi tetapi pembaharuan pada produk kayu dengan pemanfaatan yang optimal
serta menerapkan konsep lestari. Usaha untuk meningkatkan nilai produk yang
berasal dari alam dengan menggunakan modifikasi bahan kimia yang inovatif
membuat pemanfaatan bahan berlignoselulosa lebih luas. Selain menambah nilai
suatu produk dan tantangan krisis bahan baku juga untuk pengembangan produk
inovatif, menambah teknologi baru, meningkatkan kualitas lingkungan dan
industri kayu akan beroperasi dengan mempertimbangkan faktor ekologi yang
seimbang. Keuntungannya, karena material lignoselulosa dapat diperbaharui maka

Universitas Sumatera Utara


dapat diterima sebagai suatu yang lebih baik dibandingkan bahan yang tidak dapat
diperbaharui. Hon (1996).
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian tentang pembuatan
papan partikel yang lebih kuat dan tahan terhadap pengempaan dengan
memperhatikan karakteristik fisik dan mekanik produk yang dihasilkan, dari
limbah serbuk kayu sembarang dimanfaatkan bersama dengan plastik
polipropilena daur ulang sebagai matriknya. Kemudian ditentukan bagaimana
pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap kemampuan fisis dan mekanis,
dengan memvariasikan persentase jumlah pengisi dan matriksnya.

1.2 PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diteliti dalam
penelitian ini adalah
1. Bagaimana mengolah serbuk kayu dengan polipropilena daur ulang menjadi
papan partikel ?
2. Bagaimana pengaruh perbandingan fraksi volume polipropilena daur ulang
dengan serbuk kayu sembarang terhadap sifat fisis (uji kerapatan, kadar air,
pengembangan tebal) dan sifat mekanis (MOR, MOE, kuat impak dan kuat
rekat internal) papan partikel ?
3. Bagaimana peranan serbuk kayu terhadap papan partikel yang dihasilkan
dengan bahan Polipropilena daur ulang ?

1.3 BATASAN MASALAH


Dalam penelitian ini batasan masalah yang diteliti adalah :
1. Bentuk Spesimen
Bentuk spesimen adalah papan partikel dengan fraksi volume PP daur ulang
dan serbuk kayu yaitu 30:70, 40:60, 50:50, 60:40 dan 70:30.
2. Bahan benda uji
Terbuat dari PP daur ulang dan serbuk kayu.

Universitas Sumatera Utara


3. Pengujian komposit
Pengujian yang dilakukan adalah uji fisik yaitu kerapatan, kadar air,
pengembangan tebal dan uji mekanik yaitu kuat patah (MOR) , uji modulus
elatisitas (MOE), uji kuat impak dan kuat rekat internal papan partikel.

1.4 TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Mengolah serbuk kayu dengan PP daur ulang dengan serbuk kayu menjadi
papan partikel.
2. Mengetahui pengaruh jumlah fraksi volume serbuk kayu dengan polipropilena
daur ulang terhadap sifat fisis (kerapatan, kadar air, pengembangan tebal) dan
sifat mekanis (uji kuat patah (MOR), uji modulus elastisitas (MOE), uji kuat
impak dan uji kuat rekat internal) papan partikel.
3. Mengetahui peranan PP daur ulang dengan serbuk kayu terhadap karakteristik
papan partikel yang dihasilkan.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah:
1. Memberikan pemecahan masalah pemanfaatan limbah serbuk gergaji
(sawdust) kayu dan plastik polipropilena daur ulang untuk keperluan
pembuatan papan komposit sehingga pencemaran lingkungan oleh kedua
macam limbah tersebut dapat diminimalkan.
2. Memberi informasi pengetahuan tentang pengaruh jumlah fraksi volume
polipropilena daur ulang dengan serbuk kayu terhadap sifat fisis (kerapatan,
kadar air, pengembangan tebal) dan sifat mekanis (uji kuat patah (MOR), uji
modulus elastisitas (MOE), uji kuat impak dan uji kuat rekat internal) papan
partikel.
3. Mendapatkan bahan pembuat papan partikel dari bahan komposit yang kuat
dan ramah lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai