Anda di halaman 1dari 2

Log-book Kegiatan Praktik Keperawatan Intensif I

Hari/tanggal : Jumat, 26 Januari 2018


Ruangan : Recovery Room
Tindakan Keperawatan / prosedur : Airway position management

A. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien : Tn. M (63 tahun)
2. Diagnosa Medis : Post Op Laparatomy
3. Tindakan / prosedur : Airway position management
4. Diagnosa Keperawatan : Resiko aspirasi
5. Data :
Tn M berusia 63 tahun dengan post op laparotomy TD : 160/90mmHg, N : 81x/m, RR :
30x/m, SpO2 : 100% dengan simple mask 9 lpm.
6. Analisa sintesa :

Pemberian obat anestesi

Berkurangnya refleks menelan / hilangnya tonus otot faringeal


batuk oleh tubuh

Penumpukan secret, hipersaliva Lidah jatuh ke belakang

Gangguan bersihan jalan napas

B. Tujuan tindakan
Tujuan air position adalah untuk memposisikan atau mengatur jalan napas supaya jalan napas
kembali paten dan meningkatkan oksigenasi dalam tubuh.

C. Pelaksanaan
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
1) Simple mask
2) Handscoon
3) Tabung oksigen (atau melalui oksigen centre)
4) Pulse oxymetri
b. Persiapan pasien
1) Posisikan pasien dalam keadaan supinasi.
2) Posisikan kepala pasien dalam keadaan head tilt dan chin lift.
2. Tahap tindakan
a. Cuci tangan dan pasang handscoon.
Rasional : sebagai alat perlindungan diri.
b. Pasang pulse oxymetri.
Rasional : pemasangan pulse oxymetri untuk mengobservasi nilai SPO2 pasien dan untuk
menentukan terapi oksigen apa yang akan diberikan. Jika nilai SPO2 90-95%, terapi
oksigen diberikan dengan menggunakan simple mask 6-10 lpm.
c. Siapkan peralatan seperti simple mask yang telah terhubung ke oksigen centre.
Rasional : Ketika terjadi penurunan SpO2 pada pasien, pemberian terapi oksigen dapat
segera diberikan untuk mencegah hipoksemia semakin berat.
d. Berikan terapi oksigen dengan menggunakan simple mask sebanyak 6 lpm.
e. Posisikan kepala pasien dalam keadaan head tilt dan chin lift.
Rasional : Pemberian posisi head tilt dan chin lift dapat memperluas daerah jalan napas,
sehingga pemasukan oksigen ke tubuh lebih paten.
3. Tahap pasca tindakan
a. Evaluasi pasien
Kaji TTV pasien, jika pemberian posisi (air position) tidak berhasil, lakukan suctioning.
b. Evaluasi tindakan
1) Suara nafas tambahan tidak terdengar (gurgling).
2) Jalan napas paten.
3) SpO2 meningkat menjadi 100%.

Banjarmasin, Januari 2018

Mengetahui,
Pembimbing Klinik Mahasiswa

Muhammad Fahreza Ridhani

Anda mungkin juga menyukai