Penggunaan Bahasa Dalam Media Massa
Penggunaan Bahasa Dalam Media Massa
Oleh:
Andre Setiawan 03031181722009
Cindy Tamara 03031281722045
Faisal Azis Ramadhan 03031281722033
Nini Kartika 03031181722025
Sayidil Tohari 03031281722061
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT. atas limpahan
rahmat, taufik dan inayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya.
Penyusunan makalah ini tidak akan mungkin terwujud tanpa bantuan dan
dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Ansori, M. Si. yang telah membimbing
dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah yang dibuat ini jauh dari sempurna
maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang dapat
membantu dan membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan
datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................ 1
Bab II Pembahasan ................................................................................................ 3
Bab III Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 12
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan perkembangan bahasa Indonesia pada media massa di era
globalisasi.
2. Mendeskripsikan ragam bahasa jurnalistik pada media massa di Indonesia.
3. Mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa dalam jurnalistik yang tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku.
4. Mendeskripsikan gaya bahasa jurnalistik yang baik untuk informasi yang
disajikan dalam media massa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.3 Bentuk Kesalahan dalam Jurnalistik yang Tidak Sesuai dengan Kaidah Bahasa
Indonesia Baku
Beberapa bentuk kesalahan berbahasa dalam jurnalistik tidak sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia baku. Bentuk – bentuk kesalahan tersebut adalah:
1. Penyimpangam morfologis, yaitu penyimpangan ini sering dijumpai pada judul
berita surat kabar yang memaai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja tidak
baku dengan penghilangan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefik atau
awalan dihilangkan.
2. Kesalahan sintaksis, yaitu kesalahan berupa pemakaian tata bahasa atau
struktur kalimat yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian.
Hal ini disebabkan logika yang kurang bagus.
3. Kesalahan kosakata, kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan
(eufisme) atau meminimalisir dampar buruk pemberitaan.
4. Kesalahan ejaan, kesalahan ini hampir setiap kali dijumpai dalam surat kabar
seperti dalam penulisan kata Jumat ditulis Jum’at
5. Kesalahan pemenggalan, terksesan setiap ganti garis pada setiap kolom
kelihatan asal penggal saja.
2.4 Gaya bahasa yang baik untuk informasi yang disajikan oleh media massa
Menurut Keraf (199:113) sebuah gaya bahasa yang baik harus
mengandung tiga unsur yaitu kejujuran, sopan santun, menarik
1. Kejujuran
Kejujuran dalam bahasa berarti kita mengikuti aturan – aturan, kaidah –
kaidah yang baik dan benar dalam bahasa. Pemakaian kata – kata yang kabur
dan tak terarah, serta menggunakan kalimat yang berbelit – belit adalah jalan
untuk mengundang ketidakjujuran. Bahasa adalah alat untuk kita bertemu dan
bergaul. Oleh sebab itu, bahasa harus digunakan pula tepat dengan
memperhatikan sendi kejujuran.
2. Sopan Santun
Sopan santun yang dimaksud disini adalah member penghargaan atau
menghormati orang yang diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca.
Rasa hormat dalam gaya bahasa dimanifestasikan melalui kejelasan dan
kesingkatan. Kejelasan yang ada akan diukur dalam beberapa butir kaidah
yaitu :
a) Kejelasan dalam struktur gramatikal kata dan kalimat;
b) Kejelasan dalam korespondensi dengan fakta yang diungkapkan melalui
kata atau kalimat tadi;
c) Kejelasan dalam pengurutan ide secara logis;
d) Kejelasan dalam penggunaan kiasan dan perbandingan
3. Menarik
Kejujuran, kejelasan, serta singkatan harus merupakan langkah dasar dan
langkah awal. Sebuah gaya bahasa yang menarik dapat diukur melalui
beberapa komponen berikut : variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik,
tenaga hidup (vitalitas), dan penuh daya khayal (imajinasi).
BAB III
3.1 Kesimpulan
Eksistensi ragam bahasa jurnalistik di era globalisasi pada media massa saat
ini mulai mendesak keberadaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa
Indonesia perlu dilestarikan. Perlu usaha yang sungguh-sungguh untuk
mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia.
Upaya tersebut sangat diperlukan untuk mengantisipasi semakin terdesaknya
bahasa Indonesia oleh penggunaan ragam bahasa jurnalistik.
Keadaan ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia
sehingga rasa tanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia. Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di
tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Setiap warga negara Indonesia harus
bersama-sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa
Indonesia itu ke arah yang positif khususnya pada media massa yang menjadi alat
komunikasi di Indonesia.
3.2 Saran
Saran kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk tetap
mempelajari dan mencermati dampak dari ragam bahasa dalam jurnalistik
terhadap bahasa Indonesia. Agar masyarakat dapat menyikapi dampak tersebut
dengan baik dan benar. Baik dari dampak yang positif maupun dampak yang
negatif terhadap bahasa Indonesia itu sendiri.
Sebagai generasi muda sudah saatnya mengembalikan bahasa Indonesia ke
bahasa yang seharusnya. Sebagai realisasinya yaitu dengan membiasakan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam bermasyarakat. Hal
yang harus dilakukan setelah membaca makalah ini terhadap pembaca untuk
melestarikan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam keseharian, baik dalam
tulisan maupun lisan (percakapan sehari-hari) agar kedepannya bahasa Indonesia
tidak terkikis oleh kemajuan zaman dan terasing di negerinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA