Intisarl
Dalam penelitian ini struktur bumi di bawah Australia diinvestigasi melalui analisis seismogram observasi
akibat gempa C081097A, Western Australia, dan seismogram sintetik milik stasiun observasi TAU, CTAO
dan NWAO, dalam domain waktu dan ketiga komponen Kartesian secara simultan. Seismogram sintefik: di-
hitung dengan program GEMINI, dimana input awalnya adaIah model bumi IASPEI91 dan PREMAN. Selain
itu pada kedua seismogram dikenakan low-pass filter dengan frekuensi comer pada 20 mHz. Hasil analisis
menunjukkan penyi.mpangan yang sangat kuat tentang tidak sistimastisnya waktu flba, jumlah osilasi dan tinggi
amplitudo, pada gelombang P, S dan gelombang permukaan Rayleigh dan Love. Dengan metoda ini terIibat
bagaimana pekanya waveform terhadap struktur perlapisan bumi.Untuk menyelesaikan diskrepansi yang di-
jumpai diperlukan koreksi alas struktur bumi meliputi ketebalan k:ulit bumi. gmdient kecepatan Ph dan besar
koefisien-koefisien untuk Ph dan p" di Upper Mantle, dan sedikit perubahan pada kecepatan P dan S struktur
pada Iapisan-Iapisan bumi bingga CMB. Pencocokan (fitting) seismogram diperoleh dengan baik pada wave-
form fuse gelombang, baik waktu tempuh osilasi utama dan jumlah osilasi. Walaupun panjang gelombang
adalah seldtar 150 km, tomografi waveform pada gelombang body dan gelombang permukaan dalam domain
waktu menunjukkan kepekaan terbadap perubahan ketebalan kulit bumi dan struktur kecepatan.
0
'---, TABEL I: Daftar geJDl'8 bumi yang terjadi eli In1ra Plate Austmlia
0
4, CIt. Kode Lintang Bujur Kedalaman Lokasi
~
& Magnitude
0
0
N B042379B -16,54 120,18 33,05/95,7 NW AUSTRALIA
C060279A -30,81 117,18 6,06106,1 WAUSTRALIA
..,8 B033086A -26,23 132,70 IO,05n5,8 SAUSTRALIA
B071186A -26,22 132,84 10,05/65,4 SAUSTRALIA
0
- - - . :PREMAN
COI2288A -19,90 133,81 5,06116,3 NAUSTRALIA
~ COI2288B -19,81 133,91 5,06/16,4 NAUSTRALIA
]'
~o
.<:.0
COI2288C
C081097A
-19,88
-16,01
133,88
124,33
5,06/56,7
10,05/96,0
NAUSTRALIA
WAUSTRALIA
.
\
... 111
0.
CD
0
0
a
CD
a
INI [11,12], dimana inpu1nya adaIah model bwni elastik. se-
....c cam lengkap. keterangan CMT dati gempa B081 097A dan
kedudnkan stasiun-stasiun observasi TAU. CTAO & NWAO.
a
a
10 Guna membandingkan seismogram rill dan sintetik dalam
dimensi yang sarna, digunakan file response dati stasiun-
8Ol stasiun observasi tersebut Data seismogram adaIah milik
The Jncmporated Research Institutions for Seismology (IRIS,
0
0 http://www.iris.edu), dan diambil per download via HTTP.
~3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
km/s
n. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 1: Penampang model bumi dari model bumi standard isotrop
IASPEI91 dan vertikal aDisotrop PREMAN bingga kedalaman 1000 Ada beberapa gempa bumi yang terjadi di dalam pelat be-
Ian nua Australia dimana besar gempa dipersyamtkan mempunyai
skala Richter di atas 5,4, Ini diperlukan agar waveform pada
ketiga komponen dapat dianalisis denganjelas, seperti tercan-
Model bumi yang terkenal, yang sering diajukan sebagai tum dalam Tabel L
model referensi oleh para abH seismology, yaitu IASPEI91
dan PREMAN (versi anisotropi dati SPREM) dapat dilihat
pada Gambar 1 hingga kedalaman 1000 Ian.
Dua metoda kuantitatifyang digunakan untuk menganaJisis
seismogram di atas hanya mengevaluasi sedikit informasi ter-
tentu dalam sebuah deret waktu seismogram. Penelitian dalam
tulisan ini menggunakan metoda analisis waveform seism0-
gram rill dan sintetiknya dalam domain waktu, ketiga kompo-
nen Kartesian secara simultan. Apakah model-model bumi
standard yang didapat dengan mengolah sedikit infonnasi
dalam seismogram dapat memberikan kembali seismogram
sintetik. yang menyerupai seismogram observasi dalam ketiga
komponen?, walaupun analisis seismogram dilaksanakan de-
ngan frekuensi corner pada 20 mHz.
Metoda yang digunakan dalam riset ini memanfaatkan Ire-
seluruhan informasi dalam seismogram domain waktu dan
ketiga komponen Kartesian secara simultan. Akan kita lihat,
bagaimana pekanya waveform terhadap struktur perlapisan
bumi. Ini berbeda dengan tomografi. pada daerah yang sarna
(Australia), yang didasarkan pada analisis waktu tiOO gelom- 120'E
bang P & S [5] dan analisis dispersi, yang hanya dilaknkan
pada gelombang Rayleigh komponen vertikal [6, 7] dan Love
wave secara terpisah [8], dimana hanya sedikit informasi Gambar 2: Jalan Gelombang dari Episenter bingga Stasiun-stasiun
dalam seismogram dimanfaatkan Observasi TAU. NWAO & CTAO
Metoda analisis seismogram dalam domain waktu dan
ketiga komponen secara simultan adalah yang terbaik [9, Namun dati sekian gempa terinci ini, hanya gempa terakhir
10], Seimogram sintetik dihitung dengan program GEM- yang dapat diakses secara digital dati Datacenter, . Gem.pa-
080106-2
J. FIS. DAN APL., VOL. 4, No.1, JANUARI 2008 BAGUSJS
gempa yang terjadi sebelum 1992 direkam secara analog, Be- 9708'0 WESTERN AUSTRALIA (5.9)
bingga versi digitalnya tidak tersedia (Jawab dari data center: P PcP
''No dataj. 0100 karena itu riset ditujukan untuk membuat
analisis atas gempa terakbir saja. Gambar 2 menyajikanjalan-
jalan gelombang dati epicenter gempa terakbir Ire stasiun-
stasiun observasi yang digunakan dalam riset ini.
Data seismogram dapa! diperoleh dari Databank Center,
yang datanya dapat diakses per www. Setiap gempa meng-
I
~
hasilkan pergerakan tanah, yang oleh sebuah stasiun akan
direkam dalam arab ketiga komponen Kartesian (N-S, E-W
and vertikal Z, loka! pada kedudukan stasiun penerima, dike-
nat sebagai kanal dengan akhiran -E -N &- Z). Kedudukan
sumber gempa adalah di Western Australia, dengan koordi-
nat 16.010 Lintang Selatan dan 124.330 Bujur Tunur. Untuk.
memisabkan komponen pergerakan tanah dalam arab toroidal
dan radial, bidang horisontal yang dibentuk oleh garis N-S
dan E-W loka! di stasiun observasi hams diputar, sedemikian
hingga arab 'Utara' loka! diarahkan pada arab busur keci1 dari (a)pWave
stasiun observasi ke arab episenter gempa, lihat Gambar 2.
Pengubahan arab diperlukan untuk memi..qahkan komponen-
komponen penja1aran gelombang menjadi mode gelombang
P-SVdanSH.
Pertama dalam penelitian ini hams dijalankan program
komputer untuk melaksanakan perhitlJngan atas wa.ktu tern-
pub sintetik fBse-fi1se gelombang roang utama, yaitu program
TTIMES yang dJbuat berdasarkan makalah Bulland & Chap-
man [13](http://orfeus.knmi.nl.). Sedangkan untuk mempro-
duksi seismogram sintetik dati gempa tersebut di stasiun ob-
servasi digunakan program yang berbasis metoda GEMINI
(Green sfunction ofthe Earth by MINor Integration).
Program GEMINI adalah menghitung minor dari fungsi-
fungsi Green's atas suatu model bumi dan untuk suatu kedala-
man sumber gempa tertentu. di mana fungsi-fungsi Green's
diekspansikan untuk. memenuhi kondisi syarat batas di titik
terdalam gelombang, titik kedalaman sumber dan permukaan
bumi. Ekspansi dituliskan dalam frekuensi komplex, dengan Minute otter the origIn time (POE). ~or .... e' tre~ ... 2(". rr,Hz
080106-3
J. FIS. DAN APL., VOL. 4, No. I, JANUARI 2008 BAGUsJS
PoP
r:
. : Syn. PREMAN
- : Dato
: Syn. Korr.
I': :
- - - : ,fi:il!'- PREMAN
a
~...fl.
10
~;..,~t~ ofter tne orlg'''' Urne (I='D£ J. c;orf\er freq -20. 8 8 1D 12 14
km/B
Gambar 4: Pencocokan seismogmm C081097A eli stasiun observasi TAU dalam segmen waktu a. geloinbang P dan b. geJombang S dan
permukaan
oleh stasiun-stasiun observasi seismologi TAU, CTAO, dan besar terhadap gelombang Love riil, sedangkan Love sintetik
NWAO Australia dati PREMAN hanya memiliki dua maksimum. dan keterlam-
Gambar 3 dan seIatgutnya memper1ihatkan seismogram batan yang lebih keeil datipada Love IASPEI91.
dalam tiga komponen dan perbandingan seismogram ob- Masalah yang diselesaikan dalmn riset ini adalah penco-
servasi dengan sintetiknya yang dihitung dati model bumi cokan pada gelombang permukaan, meliputi waktu boa dan
IASPEI91 dan PREMAN. Satu set gambar bawah menun- jumlab osilasi pada gelombang Love dan waktu b"ba gelom-
jukkan perbandingan dengan seismogram sintetik dihitung bang Rayleigh. Gelombang pennukaan memmbat sepan-
dati model bumi PREMAN, dan set atas dati IASPEI91. jang pennukaan dati sumber gempa hingga stasiun penga-
Identifikasi gelombang menggunakan waktu-waktu tempuh matan, hingga suatu kedalaman yang ekivalen dengan pan-
gelombang utama yang dihitung dengan 'ITIMES dati model jang gelombang permukaan [14]. Oleh karena itu struktur ke-
bumi IASPEI91 (dinyatakan sebagai gaDs vertikal dalam cepatan di upper mantle akan diubah sedemikian bingga diea-
gambar). Satu set gambar terdirl atas 3 trace, trace paling pai pencocokan antara seismogram observasi dan sintetiknya,
bawah adalab komponen gerakan vertikal z, kedua adalah pertama pada gelombang permukaan.
komponen radial dan paling atas adalah komponen toroidal Model bumi IASPEI91 dJ."bentuk hanya dati data waktu
Sumbu datar menyatakan sumbu waktu dalam menit sete- tempuh, sehingga parameter elastis yang dilnurilkan semata
lab teIjadinya gempa bumi (Origin nme, menurut keterangan kecepatan penjalaran gelombang kompresi dan shear. Adalab
PDE), sedangkan sumbu tegale menyatakan perbandingan am- mengherankan, babwa model bumi IASPEI91 dapat mem-
plitudo. berikan pencocokan yang lebih baik dati model PREMAN
Pertama akan ditunjukkan, bagaimana analisis seismogram pada gelombang Love, apakah ini hanya disebabkan oleh
dilaksanakan pada frekuensi comer yang dipasang pada 20 perbedaan ketebalan kulit bumi. Disamping itu model bumi
mHz. Perbandingan seismogram rill dan sintetik-sintetiknya IASPEI91 berupa model dengan kecepatan mmbat gelom-
dalam segmen waktu gelombang kompresi P diilustmsikan bang yang isotrop, padahal dari perbandingan seismogram
dalam Gambar 3(a). Terlihat kedua waveorm P sintetik, baik pada segmen gelombang permukaan cukup jelas terlihat,
dati PREMAN ataupun IASPEI91 mempunyal waktu tiba babwa model bumi hendaknya anisotrop untuk dapat melak-
gelombang P yang terlambat 6 sekon dibanding riilnya. Pada sanakan inversi pada kedua ragam gelombang permukaan se-
waveform PnPn, kedua sintetik memberikan usikan dengan cam bersamaan. Oleh karena itu untuk. selanjutnya perbandin-
amplitudo yang lemah. Gambar 3(b) memberikan ilustrasi gao seismogram didasarkan pada seismogram sintetik yang
perbandingan seismogram dalam segmen waktu gelombang S dihasilkan dati model bumi PREMAN dan model bumi diko-
bingga gelombang Love dan Rayleigh. Terlihat gelombang S reksi.
sintetik datang 6 sekon lebih lambat daripada S riil sedangkan Koreksi dilaJmkan pada lapisan upper mantel, dimana pc-
diskrepansi pada gelombang permukaan tampak sangat mmai. rubahan meliputi k.edaJaman Moho, penggunaan gradien posi-
Gelombang Rayleigh sintetik terlambat 12 sekon dan Love tif untuk. Ph dan koefisien order nol pada polinomial un-
sintetik 28 selmn. Gelombang Love rill memiliki tiga maksi- tuk. kecepatan Ph dan P'IJ' Sementara gradient untuk. p'IJ
tnUID, sementara gelombang Love sintetik dati IASPEI91 juga dJ.oiarkan seperti semula. Hasil dati koreksi ini dapat dil-
memiliki tiga maksimum dengan keterlambatan yang cukup ihat pada gambar 4(a) untuk. segmen gelombang p, dimana
080106-4
J. FIS. DAN APL., VOL. 4, NO. I, JANUARI 2008 BAOUSJS
....,~~..-.-;
(S.9J I\, "h 4 5
_ '"
'" i.~.~.
'" ,- ....-I:
S' ,:
21.1--"-;
r
..14 6 B 101214
c'[
tf\Sl
- S)'n ,,"Or>" ~ Syn _ PREMAN
~LlJ -
- : Data
: Syn. Karr. ••• : Syn. PREMAN
.,.,20
~
,~I: e B 101214
km/a
Gambar 5: Pencocokan seismogram C081097A di stasiun observasi CTAO dalam segmen waktu a. gelombang P dan b. gelombang permukaan
P sintetik: dikoreksi memiliki waktu tiba yang sarna den- 970810 WESTERN AUSTRALIA (5.9)
gan P rill, dan juga fase PnPn disimulasikan dengan Iebih
baik, walaupun fase PcP sinteti.k datang 6 sekon Iebih awal
darlpada PcP rill. Ini masih menjadi masa1ah untuk riset
berikutnya untuk mengkoreksi kecepatan P hingga kedalaman
CMB, sedemikian hingga pencocokan pada PcP dapat dica-
pai. Gambar 4(b) menunjukkan perbandingan seismogram
pada segm.en waktu gelombang S bingga gelombang Love dan
Rayleigh, terlihat S sintetik mengsimulasi waktu tiba gelom-
bang S riil dengan baik. Tampak mengherankan, babwa pen-
cocokan pada gelombang Love juga dapat dicapai dengan san-
gat baik, baik pada waktu tiba ataupun jumlab osilasi. Ini
dicapai dengan perubahan kulit bumi menjadi 30 km. Awal
dari gelombang Love disimulasikan dengan sangat baiL Ter-
lihat jumlab osilasi dalam gelombang Love berreaksi peka
terhadap perubahan keda1aman Moho, namun jumIah osilasi
dalam gelomhang Rayleigh tidak berreaksi sarna sekali. pen-
cocokan untuk gelombang Rayleigh pada komponen z dan r
dilakukan hanya dengan mengubah koefisien order Dol pada
polinomial f3v di upper mantle.
Berikutnya adalab analisis dan pencocokan seismogram di
stasiun observasi CTAO. Perhatikan perbandingan seismo- - : Data
gram pada segm.en waktu gelombang P untuk stasiun obser- - : Syn. Korr. • •• : Syn. PRElIAN
vasi CTAO, seperti diilustrasikan dalam Gambar 5(a). Sinteti.k 16 17 18 19
P dari PREMAN datang 7 sekon lebih awal daripada P riil, Minute alter the origin time (POE). comer freq =20. mHz
jika komparasi dilakukan per waveform, diperlukan peruba-
han kecepatan hingga CMB agar dicapai pencocokan yang
baik, pada waktu tiba ataupun tinggi amplitudo gelombang Gambar 6: Pencocokan seismogram C081097A di stasiun observasi
P, seperti terlihat pada komponen z. Kita dapat mengamati
CTAO dalam segm.en waktu gelombang ScS
keberadaan fase gelombang dengan amplitudo yang cukup
besar berada di menit ke 7. Fase ini disimulasikan dengan
baik oleh seismogram dikoreksi, walaupun gelombang sin- tebal dari kedalaman Moho pada model bumi PREMAN, jum-
tetik datang 10 sekon lebih awal daripada rill. Fase ini tidak lab osilasi dalam gelomhang Love rill dapat disimulasikan
dinotasikan oleh program TTIMES. Gambar 5(b) menun- dengan baik oleh seismogram dikoreksi. peneocokan meliputi
jukkan komparasi dan pencocokan untuk gelombang Love. waktu tiba, tinggi amplituda danjumlah osilasi dalam gelom-
dengan memasang kedaJaman Moho pada 30 km, 5 km lebih bang Love. Sementara itu gelombang Rayleigh berreaksi
080106-5