TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan
atau sama dengan 160 mmHg dan diastolic diatas atau sama dengan 95
B. Klasifikasi Hipertensi
1. Berdasarkan Penyebab
a. Hipertensi primer
b. Hipertensi sekunder
5
2. Berdasarkan tinggi rendahnya tekanan sistolik-diastolik
sebagai berikut :
boderline terisolasi
Tinggi boderline
90-104 - Hipertensi -
ringan
105-114 - Hipertensi -
sedang
berat
C. Etiologi
1996).
6
D. Tanda dan Gejala
Tekanan darah terkadang berjalan tanpa adanya gejala khusus dan baru
1. Hipertensi ringan, tanda dan gejalanya terjadi sakit kepala, pusing atau
2. Hipertensi sedang, tanda dan gejalanya terjadi rasa sakit pada dada dan
3. Hipertensi berat, tanda dan gejalanya terjadi kegagalan organ seperti susah
badan, terutama salah satu anggota badan atau salah satu bagian muka,
E. Komplikasi
7
dan otak (stroke). Yang paling sering terjadi sebagai akibat dari komplikasi
dari beban kerja yang berat, akhirnya ruang ventrikel kiri dapat berdilatasi
dan terjadi gagal jantung kiri ataupun gagal jantung kongestif. Angina
Efek hipertensi pada neurologic yaitu terjadi perubahan pada retina dan
disfungsi sistem syaraf pusat. Pada retina terjadi lesi yang sering kali
8
F. Patofisiologi
dari daya pompanya dalam keadaan istirahat, Kalau jantung menerima beban
atau tekanan yang belebihan secara terus menerus maka otot ventrikel dapat
tidak dapat memegang perfusi yang memadai, maka aliran harus dibagikan
sesuai kebutuhan. Darah akan dipindahkan dari daerah–daerah yang tidak vital
seperti kulit dan ginjal sehingga perfusi darah ke otak dan jantung dapat
dipertahankan.
Akibat tanda permulaan dari syok atau perfusi jaringan yang inadekuat adalah
tidak diketahui mana penyebab dan mana akibat. Dalam beberapa kasus
9
terhadap aliran arah yang memberikan dampak terhadap peningkatan aliran
darah.
Peningkatan aliran darah dipengaruhi oleh rennin yaitu enzim yang disekesi
oleh sel juksta glomerulus ginjal dan terikat dengan aldosteron dalam
lingkaran umpan balik negatif. Produk akhir kerja rennin pada substratnya
peripheral, antara lain iskhemi arteri ginjal akan membebaskan rennin yang
Diit tinggi natrium dan lemak jenuh akan mengurangi elastisitas pembuluh
10
11
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Hematokrit
2. Kalium serum
3. Kreatinin serum
4. Urinalisa
diabetes.
5. Elektrokardiogram
I. Penatalaksanaan
12
a) Diuretik seperti : tiazid, furosemia, spironokiktan,trriamteren,
anillorid.
- Hipertensi ringan dimulai dari dosis yang amat rendah (contoh 12,5
mg perhari).
haridianokzid, nitropusid
/ 2 kali sehari.
kali sehari
- Hipertensi berat diberikan 6,2 mg tab tiap tengah hari/2 kali sehari.
dan lain-lain.
13
- Hipertensi ringan diberikan dengan hasil 40-80 mg PO tiga kalli
sehari.
hari.
2. Penatalaksanaan non-farmalogis
Gaya hidup yang baik dan sehat merupakan upaya untuk menghindari
raga secara teratur dan dinamik (yang tidak memerlukan tenaga terlalu
b. Diet
14
tidak boleh menkonsumsi garam, kecap MSG. (Isselbacher,1999)
meditasi, yoga, hipnotis yang dapat mengontrol sistem saraf otonom dan
a. Data ldentitas
1) Usia
1999).
2) Jenis kelamin
15
kelelahan (beban kerja yang terlalu berat), makan yang tidak
3) Ras
mendenta hipertensi.(lsselbacher,1999).
4) Type keluarga
5) Status sosial
16
kadar garam yang tinggi dapat mengakibatkan konsumsi garam
6) Kebiasaan makan
7) Kebiasaan tidur
8) Kebiasaan eliminasi
(Isselbacher, 1999).
9) Kebiasaan latihan
17
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Kelnarga
keluarganya berusia lanjut atau pada pria atau wanita yang berusia
2) Riwayat keluarga
(Purwati, 1998).
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
18
2) Type lingkungan
(Soeparman, 1999).
4) Fasilitas transportasi
ada.(Effendy, 1998).
d. Struktur keluarga
1) Struktur komunikasi
2) Straktur kekuasaan
(Effendy, 1998).
19
3) Struktur peran
4) Nilai kepercayaan
e. Fimgsi keluarga
1) Fungsi afektif
(Effendy,1998).
2) Fungsi Sosialisasi
hipertensi. (Efferidy,1998).
a. Pengetahuan keluarga
20
b. Mengambil keputusan
hipertensi. (Effendy,1998)
d. Memodifikasi lingkungan
21
kesehatan dan lembaga kesehatan, pengalaman yang kurang
f. Pemeriksaan Fisik
Abdomen : Asites
g. Koping keluarga
(Soeparman, 1999)
22
Masalah keperawatan keluarga dengah hipertensi
3. Fokus Intervensi
a. Aspek Kognitif
penyakit hipertensi.
b. Aspek Psikomotor
23
Lakukan dan anjurkan kepada klien dan keluarga untuk melakukan
c. Aspek Afektif
kolesterol, dll.
a. Aspek Kognitif
b. Aspeek Psikomotor
yang sakit
24
Monitor pada diit untuk mengurangi asupan garam yang berlebihan
c. Prevensi tersier
a. Aspek Kognitif
mengatasnnya..
Manajemeri Stress.
b. Aspek Psikomotor
kepala
c. Aspek afektif
25
Kolaborasi / rujuk ke pelayanan kesehatan untuk pengobatan
lanjutan.
a. Aspek kognitif
b. Aspek psikomotor
mungkin.
program pengobatan.
c. Aspek Afektif
5) Rcsiko injury
a. Aspek kognitif
26
Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien mengenai adanya
resiko injury.
kamar mandi.
b. Aspek psikomotor
yang nyaman.
c. Aspek Afektif
27