Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MEKANIKA FLUIDA

TENTANG MEKANIKA FLUIDA STATIS


Tugas ini untuk memenuhi penilaian dalam kuliah

mata kuliah Mekanika fluida

Dosen Pengampu

Abdullah M.Pd

DISUSUN OLEH :

ADITYA MAHA WARDHANA D32161031

JUNITA NURLINA D32161038

KIKI KURNIADIN D32161039

POLITEKNIK TEDC BANDUNG

2017

BANDUNG
A. Pengertian mekanika fluida statis
Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari mengenai
zat fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja padanya. Mekanika fluida dapat
dibagi menjadi statika fluida, ilmu yang mempelajari keadaan fluida saat
diam; kinematika fluida, ilmu yang mempelajari fluida yang bergerak; dan dinamika
fluida, ilmu yang mempelajari efek gaya pada fluida yang bergerak. Kami akan
membahas tentang mekanika fluida statis sebagai berikut.
Fluida statis adalah suatu zat atau objek yang mempunyai kedudukan dalam
keadaan diam atau tidak bergerak.

B. Hukum dan contoh dalam kehidupan sehari-hari penerapan mekanika fluida


statis

 Massa jenis
Massa jenis merupakan suatu ukuran kerapatan suatu benda, sehingga dapat
dikatakan, jika suatu benda mengalami massa jenis yang besar, maka benda
tersebut dapat dikatakan memiliki kerapatan yang besar pula, begitu juga
sebaliknya. Berikut persamaan / rumus dari massa jenis:

Dengan keterangan sebagai berikut:


ρ = lambang massa jenis atau biasa dikatakan rouh, dengan satuan (kg/m^3)
m = massa benda, dengan satuan (kg)
V = Volume benda, dengan satuan (m^3)
 Tekanan
Tekanan (P) merupakan satuan ilmu fisika untuk menyatakan atau menyebutkan
hasil dari gaya (F) dengan Luas (A), satuan tekanan digunakan dalam mengukur
kekuatan dari suatu benda gas dan benda cair. Untuk lebih ringkasnya, tekanan
merupakan hasil bagi antara gaya (F) dan luas penampang(A).
Dengan asumsi , bahwa semakian besar gaya yang diberikan maka semakin besar
pula tekanannya, akan tetapi sebaliknya, jika luas penampang tersebut besar,
maka tekanan yang diberikan akan kecil.
Perhatikan persamaan berikut:

Dengan keterangan sebagai berikut:


P = Tekanan, dengan satuan (pascal/Pa)
F = Gaya, dengan satuan (newton/N)
A = Luas penampang, dengan satuan (m2)

Tentu kalian sedikit bingung, dengan satuan yang saya cantumkan diatas, karena banyak
versi pembahasan yang berbeda terkait dengan satuan tekanan, hal tersebut bukan
dikarenakan ketidakpastian dari satuan tekanan tersebut, melainkan dalam satuan tekanan
memiliki sifat konversi yang beragam untuk kalian pahami dalam menyelesaikan soal
tentang tekanan. Dibawah ini merupakan hitungan konversinya:

 Tekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang dihasilkan oleh suatu benda atau objek
yang mengalami gravitasi ketika didalam fluida. Oleh sebab itu bahwa besarnya tekanan
yang dihasilkan tergantung dari massa jenis fluida, percepatan gravitasi bumi, dan
ketinggian fluida atau zat cair tersebut.
Maka demikian, terkait dengan konsep tekanan hidrostatis yang saya jelaskan diatas,
telah diketahui bahwa persamaan tekanan hidrostatis adalah sebagai berikut:

Dengan keterangan sebagai berikut:


P_h = tekanan hidrostatis (Pa)
ρ = massa jenis fluida atau zat cair (kg/m^3)
g = percepatan gravitasi (10 m/s^2)
h = ketinggian atau kedalaman benda dari permukaan zat cair / fluida (m)

Berdasarkan rumus diatas, telah diketahui bahwa: Makin besar suatu massa jenis zat cair,
maka semakin besar pula tekanan hidrostatis yang dihasilkan, dan jika semakin dalam
benda pada zat cair tersebut, maka tekanan hidrostatis yang dihasilkan semakin besar
pula.

Perlu diingat bahwa: mengukur besarnya kedalaman (h) harus memulai pengukuran dari
permukaan zat cair, bukan dari bawah. Contoh mengukur ketinggian seperti diterapkan
pada gambar di atas.
 Tekanan mutlak
Tekanan mutlak merupakan tekanan dari keseluruhan total yang dialami benda
atau objek tersebut, sehingga mengaitkan dengan pengertian tersebut, dapat
dirumuskan bahwa:

Dengan keterangan sebagai berikut:


P= tekanan mutlak (Pa)
P_o = tekanan udara luar (Pa)
P_h = tekanan hidrostatis (Pa)
 Hukum Pascal
Hukum pascal yang berbunyi: "tekanan yang diberikan kepada fluida dalam
sebuah ruangan tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah".
Penerapan hukum pascal tersebut tertera, pada gambar dibawah ini:

Dengan keterangan sebagai berikut:


F1 = gaya pada permukaan A1 (N)
F2 = gaya pada permukaan A2 (N)
A1 = luas permukaan 1 (m2)
A2 = luas permukaan 2 (m2)
d1 = diameter permukaan 1
d2 = diameter permukaan 2

Melalui persamaan Hukum Pascal di atas, bahwa Hukum Pascal sering diterapkan pada
alat-alat dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik, mesin hidrolik pengangkat
mobil, dan sistem kerja rem hidrolik pada mobil.

C. Hukum hukum dasar fluida statis


1. Hukum Pascal
Bunyi hukum pascal
“Tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam ruang tertutup diteruskan tanpa
berkurang ke tiap titik dalam fluida dan ke dinding bejana.”
Hukum Pascal dirumuskan sebagai berikut.

P1 ,p2 =tekanan pada piston 1 dan 2


F1 ,F2 = gaya tekan pada piston 1 dan 2
A1 , A2 = luas penampang pada piston 1 dan 2

2. Hukum Archimedes
Bunyi Hukum Archimedes
“Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat
ke atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan.”
Hukum Archimedes dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan :
FA = gaya ke atas (N)
ρF = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
VF = volume fluida yang dipindahkan atau volume benda yang tercelup (m3)

3. Penerapan Hukum Dasar Fluida Statis

1. Penerapan Hukum Pascal


a. Dongkrak Hidrolik dan Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Persamaan yang berlaku pada dongkrak hidrolik atau lift (pengangkat) hidrolik yaitu
perbandingan gaya yang diberikan untuk mengangkat beban pada dongkrak sama dengan
perbandingan luas silinder tekaq dengan luas silinder beban.
Rumus yang berlaku pada dongkrak dan mesin hidrolik:

Keterangan :
F1 = gaya tekan atau gaya yang digunakan untuk mengangkat beban (N)
F2 = berat beban ( N)
A1 =luas penampang silinder tekan (m2)
A2 = luas penampang silinder beban (m2)

b. Rem Hidrolik
Prinsip kerja rem hidrolik sama dengan prinsip kerja mesin pengangkat mobil atau
dongkrak hidrolik. Perbandingan luas silinder utama dengan silinder rem menentukan
keuntungan mekanik. Semakin besar keuntungan mekanik, semakin ringan saat
menginjak pedal rem.

4. Penerapan Hukum Archimedes

a. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam


a. Mengapung Benda mengapung jika gaya apung iebih besar daripada berat benda.
Syarat benda mengapung:
ρF > ρb
keterangan :
ρF = massa jenis fluida (kg/m3)
ρb = massa jenis benda (kg/m3)
b. Melayang
Benda akan melayang jika gaya apung sama dengan berat benda.
Syarat benda melayang:
ρF = ρb

keterangan :
ρF = massa jenis fluida (kg/m3)
ρb = massa jenis benda (kg/m3)

c. Tenggelam
Benda akan tenggelam jika gaya apung lebih kecil daripada berat benda.
Syarat benda tenggelam:
ρF < ρb
keterangan :
ρF = massa jenis fluida (kg/m3)
ρb = massa jenis benda (kg/m3)
b. Hidrometer
Dengan prinsip kerja yang sederhana, hidrometer dapat digunakan untuk mengukur
massa jenis fluida. Dengan cara memasukkan hidrometer ke fluida yang akan diukur
massa jenisnya, maka massa jenis fluida dapat diketahui secara langsung.
c. Kapal Laut
Kapal laut dibuat berongga, sehingga volume kapal menjadi besar, akibatnya volume air
yang dipindahkan juga besar. Dengan demikian gaya apung kapal juga besar, maka kapal
tidak tenggelam. Kapal yang sarat penumpang, volume kapal yang tenggelam akan lebih
besar daripada volume kapal kosong.
d. Kapal Selam
Kapal selam memiliki rongga atau tangki yang dilengkapi dengan katup air dan katup
udara. Supaya dapat tenggelam, maka katup air pada tangki dibuka sehingga air masuk
dan udara dikeluarkan melewati katup udara. Akibatnya, kapal bertambah berat sehingga
gaya apung lebih kecil dari gaya beratnya, akibatnya kapal menyelam. Sebaliknya untuk
dapat muncul lagi di permukaan, air dalam tangki dipompa dan udara masuk lewat katup
udara ke dalamnya. Dengan cara ini gaya apung kapal lebih besar daripada berat kapal,
sehingga kapal terapung.
e. Baton Udara

Udara merupakan fluida, sedangkan balon sebagai benda yang melayang di udara. Sesuai
dengan hukum Archimedes, balon yang berisi gas helium (He) memiliki massa jenis lebih
kecil dari masa jenis udara pada umumnya, akibatnya balon akan melayang di udara.

D. CONTOH SOAL PENERAPAN HUKUM FLUIDA STATIS

1. Sebuah titik P berada 3 cm diatas dasar sebuah bak yang berisi alcohol (ρ= 0,8 g/cm3).
Alkohol di dalam bak setinggi 15 cm. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 , hitunglah:

a. Tekanan hidrostatis dititik A


b. Tekanan hidrostatis dititik B yang berada 5 cm dari dasar bejana.

Penyelesaian :

Diketahui:
Ρal = 0,8 g/cm3 = 800 kg/m3
g = 9,8 m/s2
hA = 15 cm – 3 cm = 12 cm
hB = 15 cm – 5 cm = 10 cm

Ditanyakan :
a. ρA
b. ρB

Jawab:

a. ρA = ρ g hA

= (800 kg/m3) (9,8 m/s2) (0,12m)

= 940,8 N/m2
Jadi, tekanan hidrostatis di titik A sebesar 940,8 N/m2

b. ρB = ρ g hB

= (800 kg/m3) (9,8 m/s2) (0,1m)

=784 N/m2

Jadi, tekanan hidrostatis di titik A sebesar 784 N/m2

2. Sebuah silet sepanjang 4,3 cm siletakkan di permukaan air hingga terapung. Apabila massa
silet 0,25 gram dan g = 10 m/s2 , berapa besar tegangan permukaan air?

Penyelesaian :

Diketahui :
ℓ = 4,3 cm = 4,3 x 10-2 m
g = 10 m/s2
m = 0,25 g = 2,5 x 10-4 kg

ditanyakan= g
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida
http://markasfisika.blogspot.com/2015/12/rangkuman-fisika-materi-fluida-
statis.html
http://www.pelajaran.co.id/2016/29/pengertian-penerapan-hukum-dasar-fluida-
statis-dan-contoh-soal.html

Anda mungkin juga menyukai