Anda di halaman 1dari 3

Pendarahan Hamil Muda 1-3 Bulan (Trimester Pertama)

Trimester pertama adalah masa usia hamil dimana pendarahan paling sering terjadi. Pada
trimester pertama ada beberapa jenis pendarahan yang bisa kita lihat juga dari
kecenderuangannya yang biasanya terjadi di bulan pertama dan bulan ke-2 sampai bulan ke-3
usia kehamilan. Berikut sebab-sebab pendarahan pada saat hamil muda.

 Pendarahan Implantasi

Pendarahan ini terjadi pada kisaran usia kehamilan 1 – 2 bulan, khususnya pada usia 6 hingga 12
minggu atau bisa dibilang terjadi pada 1-2minggu setelah terjadi pembuahan. Pada pendarahan
ini darah yang keluar tidak terlalu banyak atau lebih sedikit bila dibanding dengan darah haid
anda. Warnanya juga biasanya lebih gelap.

Pendarahan implantasi ini terjadi karena setelah adanya pembuahan pada sel telur, maka sel telur
akan segera menempel pada dinding rahim untuk kemudian berkembang sebagai janin. Pada
proses penempelan ini kadang terjadi kram perut dan merupakan salah satu ciri-ciri hamil
muda.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat terjadi pendarahan implantasi, karena ini adalah hal
normal terjadi saat awal hamil dan hanya terjadi 1-2 hari dengan jumlah darah yang keluar
sedikit.

 Pendarahan Keguguran

keguguran adalah hilangnya janin pada sebelum usia kehamilan 20 minggu. keguguran adalah
hal yang paling ditakuti dan dikhawatirkan oleh para calon ibu. Memang pada penelitian
menunjukan keguguran terjadi pada sekitar 12%-15% wanita hamil dan keguguran ini paling
sering terjadi pada trimester pertama khususnya pada kisaran usia kehamilan 12 minggu atau 2-3
bulan.

Pendarahan hamil yang terjadi bulan ke 2 atau ke 3 usia kehamilan ini bisa terjadi dalam jumlah
sedikit ataupun banyak, namun kebanyakan terjadi dalam jumlah banyak. Darah yang keluar
adalah berupa darah kental yang bisa disertai dengan keluarnya dairan bening atau berwarna
merah muda. Ciri lain dari pendarahan karena keguguran adalah kram perut yang menyakitkan
pada bagian bawah perut dan disertai dengan keluarnya lendir melalui kemaluan.

 Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik biasa disebut juga kehamilan diluar rahim, hal ini karena memang sel telur
yang telah dibuahi tidak berada pada rahim namun diluar rahim. Biasanya pembuahan yang
menyebabkan kehamilan ektopik sel telur dibuahi didalam tuba falopi. Jika embrio tetap
berkembang dan membesar dalam tuba falopi maka tuba falopi bisa pecah dan membahayakan
dan mengamcam jiwa sang ibu. Namun kehamilan ektopik jarang sekali terjadi, hanya terjadi
sekitar 1-2% pada kehamilan.

 Hamil Anggur atau Kehamilan Molar

Yang dimaksud kehamilan molar atau hamil anggur adalah dimana ada jaringan lain yang
tumbuh dalam rahim namun itu bukan janin. Hal ini bisa terjadi karena adanya kanker dalam
rahim. Namun kejadian ini sangat jarang terjadi. Kejadian ini bisa disebut juga hamil palsu atau
hamil semu.

 Perubahan Serviks

Pendarahan ini karena adanya perubahan pada serviks yang terjadi karena pada masa kehamilan
akan terjadi produksi darah yang lebih banyak. Darah dalam tubuh untuk memenuhi kebutuhan
adanya calon janin ini mengalir keleher rahim dan bergesekan dengan serviks yang memicu
adanya pendarahan. Jenis pendarahan ini tidak membahayakan baik bagi janin maupun sang ibu.

 Infeksi

Infeksi bisa mengakibatkan pendarahan saat hamil muda, sebagai contoh adalah adanya infeksi
pada serviks, infeksi pada kemaluan dan infeksi yang terjadi karena penyakit menular pada
kemaluan misalnya herpes.

Pendarahan Hamil Tua 4-9 Bulan


Pada usia kehamilan diatas 3 bulan atau pada trimester kedua dan ketiga adalah usia kehamilan
dimana janin biasanya sudah menempel kuat pada rahim. Rahim juga sudah menyesuaikan dan
berkembang untuk janin. oleh karena itu, pendarahan pada usia hamil tua ini harus diwaspadai
karena hampir bisa dipastikan jika terjadi pendarahan pada usia kehamilan tua telah terjadi
masalah pada janin atapun sang ibu. Segera bawa kedokter jika terjadi pendarahan pada usia
kehamilan diatas 3 bulan.

penyebab yang mungkin terjadi pada pendarahan periode ini.

 Plasenta Previa

Pendarahan akibat plasenta previa memang tidak terasa sakit, namun pendarahan akibat plasenta
previa harus segera ditangani. pendarahan ini terjadi karena letak dari plasenta yang sangat
rendah pada rahim dan menyebabkan menutupi leher rahim. Plasenta previa jarang terjadi pada
kehamilan kemungkinan terjadinya hanya sekitar 0,5% saja.

 Lepasnya Plasenta

Pendarahan karena lepasnya plasenta juga jarang terjadi, hanya sekitar 1% saja. Pendarahan
karena lepasnya plasenta ini bisa terjadi pada akhir trimester kedua. Lepasnya plasenta ini bisa
biasanya terjadi sebelum proses kelahiran ataupun pada saat melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai